Anda di halaman 1dari 18

Tugas : Kewirausahan

‘’STRATEGI”
(KONSEP PRODUKSI, LANGKAH-LANGKAH PRODUKSI,ANALISIS PRODUKSI
DAN ANALISIS PRODUKSIFITAS)

OLEH
KELOMPOK 3
DI SUSUN OLEH :
EGA MAWARNI (P00331017009)
WA ODE BOMBI RIANTI (P00331017049)
FILDAYANTI (P00331017016)
LA ILHAM (P00331017026)
MIRAWATI (P00331017027)
SALEHA BOINAW (P00331017040)
IRMAYANTI (P00331017023)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI

PROGRAM STUDI D. III GIZI

JURUSAN GIZI

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Produksi adalah sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini
semenjak manusia menghuni planet ini. Produksi sangat prinsip bagi
kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia dan bumi. Sesungguhnya
produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam.
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi.
Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi
oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti,
begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi
melibatkan banyak faktor produksi.
Fungsi produksi menggambarkan hubungan antar jumlah input dengan
output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode tertentu. Dalam teori
produksi memberikan penjelasan tentang perilaku produsen tentang perilaku
produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan
efisiensi produksinya. Dimana Islam mengakui pemilikian pribadi dalam batas-
batas tertentu termasuk pemilikan alat produksi, akan tetapi hak tersebut tidak
mutlak.
Istilah biaya bisa diartikan dengan sebagai cara dan pengertian yang tepat
akan berubah-ubah, tergantung pada bagaimana penggunaan biaya tersebut.
Biasanya, biaya berkaitan dengan tingkat harga suatu barang yang harus
dibayar. Jika kita membeli sebuah produk secara tunai dan kemudian segera
menggunakan produk tersebut, maka tidak akan ada masalah yang timbul dalam
pendefinisian dan pengukuran biaya produk tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimanakah konsep produksi ?
2. Bagaimanakah langkah-langkah produksi ?
3. Bagaimanakah analisa produksi ?
4. Bagaimanakah analisa produksifitas ?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat dirumuskan tujuan penulisan
makalah adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui konsep produksi
2. Untuk mengetahui langkah-langkah produksi
3. Untuk mengetahui analisa produksi
4. Untuk mengetahui analisa produksifitas
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PRODUKSI

Berbagai literatur tentang produksi mendefenisikan produksi dengan


gaya pengungkapan yang berbeda beda. Istilah produksi sering digunakan
dalam suatu organisasi untuk menghasilkan suatu keluaran atau output,
baik berupa barang maupun jasa. Produksi dari sudut pandang kegiatan
penciptaan produk seperti yang dikemukakan oleh Assauri (1993) bahwa
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa. Demikian pula defenisi yang dikemukakan
oleh Reksohadiprojo dan Gitosudarmo (2003) bahwa produksi adalah
kegiatan untuk menghasilkan barang barang dan jasa -jasa sesuai dengan
kehendak konsumen dalam hal jumlah, kualitas, harga serta waktu. Produksi
tidak hanya menciptakan produk sebagai keluaran (output), namun juga
menggunakan berbagai faktor produksi sebagai masukan
(input).Sedangkan Menurut Miller dan Meiners, 2000 Istilah “produksi” secara
umum diartikan sebagai penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang
mengubah suatu komoditi menjadi komoditi lainnya yang sama sekali
berbeda, baik dalam pengertian apa, dan dimana atau kapan komoditi-
komoditi itu dialokasikan, maupun dalam pengertian apa yang dapat
dikerjakan oleh konsumen.
Produksi tidak hanya menciptakan produk sebagai keluaran
(output), namun juga menggunakan berbagai faktor produksi sebagai
masukan (input). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Prawirosentono
(1997) bahwa produksi adalah membuat atau menghasilkan produksi
suatu barang dari berbagai bahan lain. Hal yang sama juga
dikemukakan oleh Sofyan (1999) bahwa produksi diartikan sebagai suatu
kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan menjadi
keluaran atau dengan pengertian bahwa produksi mencakup setiap proses
yang mengubah masukan menjadi keluaran yang berupa barang dan jasa.
Produksi sebagai suatu proses, diartikan sebagai cara, metode ataupun
teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan atau suatu kegiatan
untuk menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan
jasa. Ahyari (1990) mengemukakan bahwa proses produksi adalah suatu
cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa
dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Melihat berbagai definisi
yang telah diungkapkan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa proses
produksi dalam konteks kewirausahaan adalah merupakan kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja,mesin, bahan baku
dan dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai
dengan yang diharapkan oleh konsumen.

B. Fungsi Produksi
Menunjukkan sifat hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang dihasilkan, faktor-faktor produksi disebut sebagai input dan
jumlah produksi disebut sebagai output.
Teori Produksi Dalam Ilmu Ekonomi
Teori produksi menyebutkan bahwa kepuasan produsen diperoleh
dengan memaksimumkan keuntungan produksi (maksimation of profit).
a. Proses produksi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan produksi.
b. Proses distribusi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan distribusi
c. Proses konsumsi : rangkaian dari kegiatan-kegiatan konsumsi
d. Kegiatan produksi : kegiatan menciptakan/meningkatkan kefaedahan
Produksi merupakan proses mempergunakan unsur-unsur produksi
dengan maksud menciptakan faedah untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia ada dua yaitu barang-barang dan jasa. Barang adalah
alat penemuan kebutuhan manusia yang tampak. Jasa adalah alat penemuan
kebutuhan manusia yang tidak tampak tapi dapat dirasa.
Barang ekonomi adalah barang-barang yang diperoleh dengan
mengorbankan sesuatu.
Dalam ilmu ekonomi, teori produksi dalam analisis dibedakan pada
dua pendekatan, yaitu :
1. Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi menggambarkan tentang hubungan antara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dengan demikian
dalam analisis faktor-faktor lainnya dianggap tetap.
2. Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah
Teori produksi menggambarkan tentang hubungan antara tingkat
produksi suatu barang dengan dua jenis faktor produksi (tenaga kerja dan
modal) dapat diubah yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat
produksi yang tersebut.

Faktor-Faktor Produksi
Faktor-faktor produksi (sumber-sumber daya) adalah benda-benda
yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat
digunakan untuk memperoduksi barang-barang dan jasa-jasa. Faktor-faktor
produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai
dimana suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi
yang tersedia dalam perekonomian dibedakan dalam 4 jenis, yaitu :

1. Tanah dan Sumber Alam


Faktor produksi yang disediakan alam, meliputi : tanah, berbagai jenis
barang tambang, hasil hutan dan sumber alam lainnya yang dapat dijadikan
modal. Kekayaan alam meliputi : (1) Tanah dan keadaan iklim, (b) Kekayaan
hutan, (c) Kekayaan di bawah tanah (bahan pertambangan), (d) Kekayaan
air, sebagai sumber tenaga penggerak, untuk pengangkutan, sebagai sumber
bahan makanan (perikanan), sebagai sumber pengairan dan lain-lain.
Keadaan alam, khusus tanah dipengaruhi oleh : luas tanah, mutu tanah dan
keadaan iklim. Sumber-sumber alam merupakan dasar untuk kegiatan
disektor pertanian, kehewanan, perikanan dan di sektor pertambangan.
Sektor-sektor itu lazim disebut produksi primer (industri pabrik dipandang
sebagai produksi sekunder).

2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah semua yang bersedia dan sanggup bekerja.
Golongan ini meliputi yang bekerja untuk kepentingan sendiri, baik anggota-
anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa uang maupun
mereka yang bekerja untuk gaji dan upah. Juga yang menganggur, tetapi
yang sebenarnya bersedia dan mampu untuk bekerja. Berdasarkan umur
tenaga kerja dibagi tiga :
a. Penduduk dibawah usia kerja : dibawah 15 tahun
b. Golongan antara 15 - 64 tahun
c. Golongan yang sebenarnya sudah melebihi umur kerja, diatas 65 tahun.
Faktor produksi berupa tenaga kerja ini adalah manusia / SDM yang
mempunyai keahlian dan ketrampilan yang dibedakan 3 golongan, yaitu :
a. Tenaga kerja kasar, adalah tenaga yang tidak berpendidikan atau
berpendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang
pekerjaan. Contoh : tukang sapu jalan, kuli bangunan dan lain-lain.
b. Tenaga kerja terampil, adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari
pelatihan atau pengalaman kerja. Contoh : montir mobil, tukang kayu,
perbaikan TV dan lain-lain.
c. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan
cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu. Contoh : dokter, akuntan,
insinyur, dan lain-lain.

3. Modal
Faktor produksi berupa benda yang diciptakan manusia akan
digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka
butuhkan. Contoh : bangunan pabrik, mesin-mesin dan peralatan pabrik, alat-
alat angkutan, dan lain-lain. Setiap waktu ada persediaan barang-barang
yang ditanam di gudang-gudang atau toko-toko dan sudah siap untuk dijual.
Semua bahan-bahan mentah dan barang-barang selesai yang ada dalam
persediaan tadi disebut stock (inventory).

4. Keahlian Keusahawanan (pengelolaan)


Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan usaha untuk
mendirikan dan mengembangkan keterampilan berupa benda yang diciptakan
manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka butuhkan. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya
mengkoordinasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif
dan efisien, sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat
menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat. Tugas pengelolaan adalah
untuk mengatur ketiga faktor produksi di atas untuk kerja sama dalam proses
produksi.

C. KONSEP PRODUKSI

Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk


seperti yang diharapkan. Umumnya, suatu sistem diukur dengan
kemampuan memproduksi dalam jumlah dan kualitas yang ditetapkan
berdasarkan kebutuhan konsumen, kemampuan sumberdaya perusahaan
serta harapan dari wirausahawan sebagai pemilik dan mungkin juga
sekaligus sebagai manajer. Tahap awal dalam pelaksanaan proses
produksi adalah merencanakan produk yang akan diproduksi. Pada acara
sebelumnya (Aspek Pemasaraan) telah dirumuskan jenis produk yang akan
dihasilkan sesuai dengan potensi diri yang dimiliki, tentunya produk tersebut
memiliki potensi/prospek pasar yang memadai. Gambaran mengenai
karakteristik produk yang akan dihasilkan, memberikan kemudahan dalam
menyususn kebutuhan bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan, lokasi produksi
dan biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi. Dengan gambaran produk
ini, juga akan memudahkan dalam menetapkan sistem produksi yang akan
diterapkan dalam menghasilkan produk yang dimaksud. Olehnya itu, dalam
sistem produksi dikenal adanya 3 (tiga) komponen, yaitu masukan (input),
proses dan keluaran (output).

D. LANGKAH-LANGKAH PRODUKSI
 Tahap I mulai dari titik asal ke titik dimana AP (L) maksimum.
 Tahap II mulai dari titik AP (L) yang maksimum sampai titik dimana MP (L)
= 0.
 Tahap III meliputi daerah MP (L) yang negatif.
Produsen tidak akan bekerja pada tahap III, meskipun tenaga kerja
tidak dibayar, karena ia dapat menaikkan output total dengan menggunakan
lebih sedikit tenaga kerja pada satu acretanah. Demikian pula, produsen juga
tidak akan bekerja pada tahap I karena dibagi penggunaan tenaga kerja
sama seperti tahap III bagi penggunaan tanah (MP tanah negatif). Dengan
demikian, hanya tahap II yang merupakan tahap produsen bagi produksi yang
rasional (Salvatore, 1997).

E. ANALISA PRODUKSI

Produksi merupakan sebuah mata rantai konsumsi yaitu menyediakan


barang dan jasa yang merupakan kebutuhan konsumen. Produsen sebagai
konsumen,bertujuan untuk memperoleh masalaha maksimum melalui
aktivitasnya. Jadi,dalam perspektif ini produsen bukanlah seorang pemburu
laba maksimal melaikan pemburu maslahah. Oleh karena itu, tujuan utama
dari produsen bukan hanya laba, maka pertimbangan produsen juga bukan
semata pada hal yang bersifat sumber daya yang memiliki hubungan teknis
dengan output, namun juga pertimbangan berkah (nonteknis) yang ada pada
sumber daya maupun output.

Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan fisik


antara input yang digunakan untuk menghasilkan suatu tingkat output
tertentu. Konsep penting dalam analisa produksi :
1) Jenis input :
a. Variabel inputs : semua input yang dapat diubah-ubah dalam jangka
pendek sesuai dengan kebutuhan.Contoh : tenaga kerja
b. Fixed inputs : semua input yang tidak dapat diubah seketika tanpa biaya
yang sangat besar.

2) Jangka waktu :
a. Jangka pendek : suatu periode dimana paling tidak terdapat 1 jenis input
yang bersifat tetap (fixed)
b. Jangka panjang : suatu periode waktu dimana produsen mempunyai
cukup waktu untuk menambah semua faktor produksinya. Jadi dalam
jangka panjang faktor produksi bersifat variabel.
Analisa produksi dapat dilakukan dengan membedakan analisis jangka
pendek (short run) dan analisis produksi jangka panjang (long run). Dalam
menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori
ekonomi membedakan jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu
:jangka pendek dan jangka panjang.

 Jangka Pendek
Analisis produksi jangka pendek adalah analisis yang membedakan
antara faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi
tetap misalnya modal (K) dan faktor produksi variabel (L)Fungsi ini
menunjukkan fungsi produksi, bahwa Q sebagai output tergantung jumlah
input yang digunakan. Kalau K diasumsikan tetap maka fungsi produksi
tersebut menjadi produksi yang menggunakan input tetap dan input berubah.
Jangka pendek apabila sebagian dari faktor produksi dianggap
tetap jumlahnya .Didalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah
jumlah faktor modal seperti mesin-mesin dan peralatannya, alat-alat
memproduksi lainnya, dan bangunan perusahaan.
 Jangka Panjang
Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami
perubahan, ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap faktor produksi
dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. Didalam
jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-
perubahan yang berlaku di pasar. Dalam mempelajari teori produksi jangka
panjang, ada 3 asumsi yang digunakan yaitu :
1) Hanya ada satu input variabel.
2) Hanya ada satu input tetap.
3) Faktor faktor tersebut akan dikombinasikan dalam berbagai proporsi untuk
menghasilkan sejumlah output. Dalam berbagai teksbooks sering
diasumsikan bahwa yang variabel itu adalah tenaga kerja (L), sedangkan
yang fixed adalah : modal (K), sehingga :
Q = f (L, K) Input – yang habis dipakai satu kali

F. ANALISA PRODUKSIFITAS
Pengertian produktivitas mengacu pada jumlah dan kualitas produk
yang dihasilkan. Produktivitas sekarang ini banyak dibicarakan oleh orang
banyak biasa dilihat dari berbagai sudut pandang tergantung pada siapa yang
mengemukakanya dan apa tujuanya untuk memberikan gambaran tentang
produktivitas.
Pada dasarnya pengertian produktivitas adalah suatu konsep universal
yang bertujuan menciptakan lebih banyak barang dan jasa bagi banyak
manusia dengan menggunakan sumber daya yang semakin terbatas.
Menurut Matthias Aroef (2005) mengemukakan sebagai berikut:
“Pengertian produktivitas pada skala mikro atau ditingkat perusahaan bisa
dibaca sebagai perbandingan antara keluaran dengan masukan perusahaan
tersebut”.
Pengertian produktivitas dikemukakan dengan menunjukkan rasio
output terhadap input. Input dapat mencakup biaya produksi dan peralatan.
Sedangkan output bisa terdiri dari penjualan, pendapatan, market share, dan
kerusakan. Produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi
merupakan komponen dari usaha produktivitas. Produktivitas adalah suatu
konsep yng bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih
banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia, dengan menggunakan
sumber-sumber riil yang makin sedikit Dalam pengukuran produktivitas
dikenal ada dua pendekatan:
1. Pendekatan produktivitas total atau faktor ganda yaitu output dihadapkan
dengan seluruh input yang dipakai (5M+E+I), dan
2. Pendekatan parsial atau faktor tunggal yaitu output dihadapkan dengan
satu input saja (seperti produktvitas tenaga kerja atau modal)

Dalam pengukuran produktivitas dikenal 4 strata:


 Makro (seluruh ekonomi suatu negara)
 Sektoral (pertanian atau industri )
 Perusahaan (pabrik gula atau hotel)
 Individu
Produktivitas merupakan suatu kombinasi dari efektivitas dan efisiensi,
sehingga produktivitas dapat dirumuskan (Gaspersz, 1998):

Pengukuran produktivitas yang hanya memperhitungkan salah satu


sumber daya sebagai variabel input dikenal sebagai produktivitas faktor
tunggal (single-factor productivity). Sementara pengukuran produktivitas yang
memperhitungkan semua variabel input (tenaga kerja, material, energi,
modal) dikenal sebagai produktivitas multifaktor (multyfactor productivity) atau
produktivitas faktor total (Hayzer dan Render, 2005).Perhitungan produktivitas
membantu manajer perusahaan menilai seberapa baik mereka bekerja.
Ukuran produktivitas multifaktor menyajikan infomasi yang lebih baik dalam
perhitungan antar faktor, tetapi terdapat beberapa masalah dalam
perhitungan tersebut, yaitu (Hayzer dan Render, 2005):
 Kualitas dapat berubah walaupun input dan output tetap.
 Unsur luar dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan produktivitas
pada sistem.
 Kurang atau bahkan tidak ada satuan pengukuran yang akurat.

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran


seberapa jauh target dapat tercapai. Pengertian produktivitas ini lebih
berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan masukan
kurang menjadi perhatian utama. Apabila efisiensi dikaitkan dengan
efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu
efektivitas meningkat.
Kualitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi dan harapan. Disamping itu
kualitas juga berkaitan dengan proses produksi yang akan berpengaruh pada
kualitas hasil yang dicapai secara keseluruhan.
Produktivitas = Efektivitas menghasilkan keluaran /Efisiensi penggunaan
masukan
Produktivitas merupakan perbandingan dari efektivitas keluaran
(pencapaian produk yang maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan
(pengusaha) yang mencakup kuantitas, kualitas dalam satuan waktu
tertentu. Pengukuran produktivitas merupakan bagian penting dari kebijakan
hasil produktivitas.
Pengukuran produktivitas memperlihatkan adanya perubahan baik
tingkat produksi maupun bahan yang terjadi dalam hubungan dengan
perubahan waktu. Dengan adanya pengukuran produktivitas ditingkat
perusahaan, pihak manajemen mengetahui bahwa usahanya sedang
berkembang.
Dalam pengukuran produktivitas ada dua cara yaitu:
Pengukuran secara kuantitatif
Pada pengukuran ini, mengukur produktivitas berdasarkan pada kuantitas
dan proses yang ketat di dalam perusahaan, pengukuran secara kuantitas
ada dua macam yaitu:
1. Produktivitas total adalah rasio dari output dengan jumlah dari seluruh
input. Produktivitas total = Output total /Input total
2. Produktivitas parsial adalah rasio dari output dengan sejenis input.
Produktivitas parsial = Output parsial/Input parsial
Pengukuran secara kualitatif
Pada pengukuran ini kita dapat meningkatkan produktivitas
berdasarkan sejauhmana karyawan melaksanakan tugas atau mengenal
kebiasaan kerja dalam hal absensi, sikap dalam menghadapi atasan dan
teman kerja, tanggungjawab dalam melaksanakan tugas serta hal yang
menyangkut semangat kerja.
Pengukuran produktivitas, bertujuan antara lain untuk
membandingkan hasil:
1. Pertambahan dari waktu ke waktu.
2. Pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu.
3. Pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu.
4. Jumlah hasil sendiri dengan hasil orang lain.

Hasil yang penting di dalam pengukuran produktivitas adalah aspek


input yang digunakan maupun output yang dihasilkan oleh suatu usaha.
Ukuran output dinyatakan dalam bentuk:
1. Jumlah sasaran produk.
2. Nilai rupiah produk.
3. Jumlah laba kotor.
4. Nilai tambah.
Menurut Rusli Syarif (1997:49) ukuran input dapat dinyatakan dalam bentuk:
1. Jumlah tenaga kerja.
2. Jumlah jam kereja.
3. Jumlah biaya tenaga kerja.
4. Jumlah jam mesin.
5. Jumlah material.
6. Jumlah biaya keseluruhan.

Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas


Kunci terhadap peningkatan produktivitas bukanlah pada input tetapi
pada apa yang terjadi di tempat kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi
produktivitas, baik yang berhubungan dengan lingkungan usaha dan kebijakan
pemerintah secara keseluruhan.
Menurut balai pengembangan produktivitas daerah, enam faktor utama
yang menentukan produktivitas adalah sebagai berikut:
1. Sikap kerja.
2. Tingkat keterampilan.
3. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi.
4. Manajemen produktivitas.
5. Efisien.
6.Kewirausahaan, yang tercermin dalam pengambilan risiko, kreativitas
dalam berusaha, dan berada pada jalur yang benar dalam berwirausaha.

Faktor produktivitas adalah kunci untuk menetapkan kombinasi, atau


proporsi input (variable proportion) yang optimal yang harus dipergunakan
untuk menghasilkan satu produk yang mengacu pada the law of variable
proportion. Produktivitas faktor memberikan dasar untuk penggunaan sumber
daya yang efisien dalam sebuah sistem produksi. Pengembangan output di
mana terdapat sekurang-kurangnya satu faktor produksi yang konstan
dijelaskan oleh the law of deminishing returns dari faktor berubah. The law of
deminishing returns menyatakan bahwa sementara jumlah satu input variabel
meningkat, dengan jumlah semua faktor lainnya dinyatakan konstan.
Pada hakekatnya produktivitas kerja akan banyak dipengaruhi oleh
dua faktor (Wignjosoebroto, 2003), yaitu faktor teknis, yaitu berhubungan
dengan pemakaian dan penerapan fasilitas produksi secara lebih baik,
penerapan metode kerja yang lebih efektif serta efisien dan penggunaan input
yang lebih ekonomis. Faktor manusia, yaitu faktor yang mempunyai pengaruh
terhadap usaha-usaha yang dilakukan manusia dalam menyelesaikan
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Di sini hal pokok
penentu adalah motivasi kerja yang memerlukan pendorong ke arah
kemajuan dan peningkatan prestasi kerja seseorang.
Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap
utama untuk digunakan dalam peningkatan produktivitas secara terus
menerus, yaitu:
 Pengukuran produktivitas
 Evaluasi produktivitas
 Perencanaan produktivitas
 Peningkatan produktivitas

Beberapa manfaat utama dari pengukuran produktivitas (Vincent


Gaspersz, 1998) adalah sebagai berikut :
a) Pengukuran produktivitas digunakan sebagai indikator yang menilai
kemampuan suatu sistem dalam mencapai tujuan perusahaan.
b) Pengukuran produktivitas digunakan untuk pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan usaha peningkatan performansi perusahaan.
c) Pengukuran produktivitas digunakan sebagai bahan pembanding suatu
perusahaan/sistem dengan perusahaan/sistem lain.
d) Pengukuran produktivitas digunakan untuk meramalkan kondisi
perusahaan/sistem pada masa yang akan datang termasuk merumuskan
target-target yang ingin dicapai.
e) Pengukuran produktivitas digunakan untuk meningkatkan kesadaran
suatu perusahaan/sistem akan pentingnya usaha-usaha peningkatan
produktivitas
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Fungsi produksi adalah sebagai pertanggungjawaban dalam pengolahan
dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)
berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan
bagi perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan
serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta
menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan fungsi produksi dan operasi ini dilaksanakan oleh beberapa
bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan itu
berupa perusahaan besar, maupun perusahaan itu adalah perusahaan
kecil.
 Produksi merupakan sebuah mata rantai konsumsi yaitu menyediakan
barang dan jasa yang merupakan kebutuhan konsumen. Produsen
sebagai konsumen,bertujuan untuk memperoleh maslahah maksimum
melalui aktivitasnya.jadi,dalam perspektif ini produsen bukanlah seorang
pemburu laba maksimal melaikan pemburu maslahah.oleh karena
itu,tujuan utama dari produsen bukan hanya laba,maka pertimbangan
produsen juga bukan semata pada hal yang bersifat sumber daya yang
memiliki hubungan teknis dengan output,namun juga pertimbangan
berkah (nonteknis) yang ada pada sumber daya maupun output.
 Produktivitas dikemukakan dengan menunjukkan rasio output terhadap
input. Input dapat mencakup biaya produksi dan peralatan. Sedangkan
output bisa terdiri dari penjualan, pendapatan, market share, dan
kerusakan. Produktivitas tidak sama dengan produksi, tetapi produksi
merupakan komponen dari usaha produktivitas.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

 Ardi. 2012. Pengertian Produksivitas. Jurnal. Case, Karl E,. 2007. Prinsip-Prinsip
Ekonomi. Jakarta : Penerbit Erlangga.
 Dian, Andi. 2012. Definisi dan Fungsi Produksi. Artikel

 Gaspersz, Vincent. 1998. Manajemen Produksi Total. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

 Heizer Jay, Render Barry. 2005. Operations Management. Jakarta: Salemba.

 Irwansyah. 2008. Ekonomi Manajerial Teori Produksi. Sumatera Utara : STIE


Bina Karya.

 Mattias, Aroef. 2005. Produktivitas di Era Global. Bandung: independent society


foundation.

 Rusli, Syarif. 1997. Produktivitas. Jakarta: Angkasa.

 Salvatore, Dominick. 1997. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

 Sinungan, Muchdarsyah. 2009. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta:


Penerbit Bumi Aksara.

 Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:
PT. Grafindo persada.

 Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Ergonomic Studi Gerak dan Waktu. Jakarta:


Guna Widya.

Anda mungkin juga menyukai