Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENEGAKAN HUKUM BERKEADILAN

Dosen :

Mohammad Ali Masyhuri, S.Pd.I., MM

Disusun Oleh :

Ardi Cahya Ramadhan (21210642)

Kartika Anggi Pratiwi (21210628)

Chrido Khazona Rahadi (21210657)

Kelas Reg B

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDIKA SURABAYA

FAKULTAS MANAJEMEN

202
RESUME

Pengertian Teori Produksi

Sebelum kita mempelajari tentang teori produksi sebaiknya kita mengetahui terlebih
dahulu definisi produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing.
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi
kebutuhan. Produksi adalah rangkaian proses yang meliputi semua kegiatan yang dapat menambah
atau menciptakan nilai guna dari barang dan jasa. Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu
atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya
yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management. Produksi adalah kegiatan
produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa
tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau kegiatan
produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang lebih dari barang
sebelumnya.
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara
tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses
produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses
produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja manusia, modal dan kewirausahaan.

a. Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala
sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:

1. Tanah

Tanah mengandung pengertian yang luas, yaitu termasuk semua sumber


yang kita peroleh dari udara, laut, gunung, dan sebagainya, sampai keadaan geografi,
angin, dan iklim yang terkandung dalam tanah. Termasuk dalam faktor produksi tanah adalah :
Bumi (tanah) merupakan permukaan tanah yang di atasnya kita dapat berjalan,
mendirikan bangunan, rumah, perusahaan.
Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung di dalam tanah yang
juga dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Gunung, merupakan suatu sumber lain yang menjadi sumber tenaga asli
yang membantu dalam mengeluarkan harta kekayaan.
2. Hutan, merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan memberikan
bahan api, bahan-bahan mentah untuk industri kertas, damar, perkapalan, perabotan rumah
tangga, dan sebagainya.

3. Hewan, mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan lemak untuk tujuan
ekonomi, industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan untuk kerja dan pengangkutan.

4. Udara, sinar matahari, hujan.

5. Bahan tambang, dan lain sebagainya.

Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam
langsung.

b. Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)

Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang
dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu
barang.

Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di setiap
sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka. Kekhususan perburuhan
seperti kemusnahan, keadaan yang tidak terpisahkan dari buruh
itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek terhadap permintaan buruh, dan yang
mempunyai sikap dalam penentuan upah, merupakan hal yang sama pada semua sistem.

Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang


terbagi atas:
1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal.

Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

2. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal.

Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

3. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik
formal maupun non formal.

Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.

Jenis-jenis produksi

1. Produksi Ekstratif Ini merupakan jenis produksi yang menggunakan kegiatan menggali,
mengumpulkan serta mengambil semua barang-barang yang bisa digunakan yang bersumber
dari alam. ...
2. Produksi Agra]is Ini meru [akan jenis produksi yang pola kegiatannya bertujuan agar bisa
memanfaatkan tanah dan mengolah alam agar bisa memperbanyak barang jadi dan
menghasilkan barang-barang bermanfaat seperti peternakan, ...
3. Produksi Industri Ini merupakan jneis produksi yang memanfaatkan lapangan pekerjaan dan
mengolah bahan-bahan mentah lainnya yang bisa dijadikan sebagai barang yang jadi
maupun jenis barang setengah jadi yang bisa ...
4. Produksi Perdagangan Jika kita membahas perdagangan maka ini merupakan jenis produksi
yang nantinya memiliki aktifitas di bidang pemindahan hak milik dari barang yang
diperdagangkan dari produsen penghasil kepda konsumen. ...
5. Transportasi atau Produksi Pengangkutan Ini merupakan jenis yang menggunakan aktifitas
agar bisa mempercepat dan memperpendek jarak antara pembeli atau konsumen dan
pedagang.
Fungsi Produksi
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi
produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik
atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang
dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor
produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn) ;
dimana :
Y : Tingkat produksi (output) yang dihasilkan

X1, X2, X3, ……, Xn : Berbagai faktor produksi (input) yang digunakan.
Fungsi ini masih bersifat umum, karena hanya mampu menjelaskan bahwa produk yang
dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bisa
memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi
tersebut.

Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam
bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:

a) Y = a + bX (fungsi linier)

b) Y = a + bX – cX2 (fungsi kuadratis)

c) Y = aX1 bX2 cX3 d (fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.

Dalam teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
“The Law of Diminishing Returns” (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini
menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain
tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang
ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus
ditambahkan.
Tujuan Produksi

Secara umum, tujuan dari kegiatan produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa. Kegiatan
produksi membuat para produsen dapat menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen.

Memenuhi Kebutuhan Manusia

Tujuan kegiatan produksi selanjutnya yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia. Setiap kegiatan
produksi pasti akan menghasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat

Kegiatan produksi juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat. Dengan
adanya kegiatan produksi dan produsen mendapat keuntungan banyak, diharapkan dapat
meningkatkan kemakmuran masyarakat dengan terbukanya lapangan pekerjaan untuk mereka.

Meningkatkan Keuntungan Pelaku Usaha

Tujuan kegiatan produksi salah satunya untuk meningkatkan keuntungan atau mendapat
keuntungan sebanyak-banyaknya.

Memperluas Lapangan Usaha

Kegiatan produksi memiliki beberapa tujuan salah satunya untuk memperluas lapangan usaha.
Saat jumlah produksi semakin meningkat dan hasil produksi diminati banyak orang, maka
produsen dapat mengembangkan atau memperluas usahanya.

Proses Produksi

Perajin menunjukkan rendaman biji kedelai yang akan diolahnya menjadi tempe di kawasan
Sunter, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat
melonjaknya harga kedelai impor dengan memperkecil ukuran tempe dan menaikan harga jual.
(merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Proses Produksi Pendek
Proses produksi dengan jangka waktu pendek menghasilkan barang atau jasa dengan cepat.
Proses produksi pendek biasanya ada pada bidang makanan dan minuman. Contoh proses
produksi pendek ini di antaranya adalah pembuatan makanan cepat saji, gorengan, martabak, dan
lain-lain. Konsumen bisa cepat mendapatkan barang dengan waktu singkat dan hitungan menit
setiap produksinya.

Proses Produksi Panjang

Proses produksi panjang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa. Contoh dari proses produksi ini adalah saat kamu menanam padi di sawah
ataupun membuat rumah. Pembuatannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Proses Terus Menerus

Proses produksi terus menerus membutuhkan waktu produksi secara berkelanjutan sampai
barang benar-benar jadi. Bahan tersebut akan secara kontinu melewati tahap-tahap produksi
sampai menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah pembuatan kertas, plastic, hingga gula.

Proses Produksi Berselingan

Proses produksi berselingan adalah pengolahan bahan-bahan dengan cara menggabungkannya


menjadi barang jadi. Contoh proses produksi ini di antaranya adalah produksi mobil yang bagian
bagiannya dibuat secara terpisah. Setelah bagian-bagain tersebut, barulah nantinya dijadikan atau
digabungkan menjadi mobil.

Faktor Pemengaruh Produksi

Foto yang diambil pada 16 November 2015 memperlihatkan pekerja tengah menyelesaikan
produksi All News Kijang Innova di Pabrik TMMIN Karawang. Mobil baru tersebut akan
memberi warna baru pada perkembangan pasar MPV dalam negeri. (Liputan6.com/Angga
Yuniar)
Sumber Daya Alam

Faktor produksi yang pertama adalah Sumber Daya Alam. Sumber Daya Alam merupakan segala
sesuatu yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan manusia guna memenuhi kebutuhan.
Contohnya adalah udara, tanah, air, dan lain-lain.
Sumber Daya Manusia

Faktor produksi selanjutnya adalah Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia merupakan
kemampuan manusia beripa jasmani dan rohani yang berperan untuk meningkatkan guna barang.
SDM terbagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja tak terlatih
dan tak terampil.

Sumber Daya Modal

Sumber Daya Modal adalah uang atau barang yang dipakai sebagai pokok untuk berdagang.
Modal adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih
lanjut. Modal tidak harus berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-
barang modal disebut juga alat-alat produksi.

Terdapat berbagai macam modal, di antaranya:

1. Modal berdasarkan sumbernya, terdiri dari modal sendiri (sumbernya berasal dari perusahaan
sendiri) dan modal asing, (sumbernya berasal dari luar perusahaan.)

2. Modal berdasarkan kepemilikannya, terdiri dari modal individu (berasal dari perorangan
dimana hasilnya akan menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya) dan modal publik, (berasal
dari pemerintah dimana hasilnya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat umum).

3. Modal berdasarkan bentuknya, terdiri dari modal konkret (dapat dilihat secara nyata dalam
kegiatan produksi) dan modal abstrak, (tidak terlihat secara nyata tapi bernilai bagi perusahaan.

Jenis-Jenis Produksi

Pekerja merangkai baja untuk PC-I Girder di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa
Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton
per tahun mewajibkan pekerja dan pegawai kenakan masker dengan kebijakan new normal.
(Liputan6.com/Fery Pradolo)
Produksi Ekstraktif

Produksi ekstraktif yaitu kegiatan produksi yang bahannya diambil dari sumber daya alam yang
ada di dalam bumi, yang barang tersebut nantinya dijual ke perusahaan lain untuk diolah dan
diproses menjadi barang baru.
Produksi Jasa

Produksi jasa yaitu kegiatan produksi yang memiliki tujuan untuk menjual jasa atau keahlian
tertentu yang dimilikinya.

Produksi Pengangkutan

Produksi pengangkutan yaitu kegiatan produksi yang tujuannya untuk melayani pendistribusian
atau pemindahan barang dari produsen menuju tempat terdekat dengan konsumen.

Produksi Industri

Produksi industri yaitu kegiatan produksi yang bertujuan untuk mengubah bahan baku menjadi
barang jadi atau setengah jadi yang kemudian dijual ke konsumen.

Produksi Agraris

Produksi agraris yaitu kegiatan produksi yang memanfaatkan sumber daya alam (SDA) untuk
menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak dengan melalui tahap
pengelolaan yang baik dan benar.

Produksi Perdagangan

Produksi perdagangan yaitu kegiatan produksi yang memiliki peran sebagai penghubung antara
produsen dengan konsumen.

Daftar Pustaka
MAKALAH TEORI PRODUKSI (anisasdp23.blogspot.com)

Jenis - Jenis Produksi - Pengertian, Tujuan, Fungsi Dan Contohnya (rumus.co.id)

makalah teori produksi | ATEP ENDRAWAN (wordpress.com)

Pengertian Produksi, Tujuan, Proses, dan Faktor Pemengaruhnya (yahoo.com)

Anda mungkin juga menyukai