Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP TENTANG TEORI PRODUKSI JANGKA PENDEK

Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro

Dosen Pengajar : Herdiyanti, SE, MM

Di susun oleh : Kelompok 5

Herni Maharani (20210101182)

Nursapiri(20210101189)

Mauljna Hasanah (20210101210)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS CIPASUNG

TASIKMALAYA

Jln. Ciawi Singaparna, Tasikmalaya, 46466, Cilampunghilir, Padakembang, Tasikmalaya


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul 'KONSEP TENTANG TEORI
PRODUKSI JANGKA PENDEK'. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
dosen/guru penulis pada bidang studi/matakuliah Pengantar Ekonomi Mikro di Kampus
Universitas Cipasung. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Teori Produksi Jangka Pendek.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bapak/Ibu dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis akan diterima
demi kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 23 Oktober 2021

Penyusun
Daftar isi

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II Pembahasan

A. Pengertian teori produksi


B. Faktor Produksi
1. Sumber Daya Alam
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
3. Sumber Daya Modal
4. Sumber Daya Pengusaha
C. Tujuan produksi
D. Fungsi Produksi
E. Jangka Waktu dalam Produksi
1. Pengertian Produksi Jangka Pendek
2. Komponen Biaya Produksi Jangka Pendek
3. Contoh Produksi Jangka Pendek
4. Perilaku Produksi Jangka Pendek
F. Fungsi Produksi Jangka Pendek

BAB III Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produksi adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk Mengubah input menjadi output
atau dapat dipahami dengan kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang atau jasa
dengan melibatkan faktor produksi sebagai inputnya. Kegiatan ini merupakan mata rantai dari
kegiatan ekonomi sehingga sangatlah penting bagi kelangsungan hidup masyarakat dan
sebaiknya tetap dijalankan dengan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah. Hubungan
antara jumlah input dengan outputnya dalam kurun waktu tertentu disebut faktor produksi.
Dalam teori ini terdapat penjelasan tentang producen behavior atau perilaku produsen yang
memaksimalkan keuntungan hasil produksi namun dengan penggunaan kombinasi antara
faktor produksi dengan fungsi produksi yang seefektif mungkin.

Produksi Dalam Jangka Pendek merupakan kurun waktu yang terjadi ketika salah satu
atau lebih faktor produksi yang tidak bisa diubah atau tetap. Faktor-faktor yang tidak dapat
diubah disebut juga fixed input atau masukan tetap. Fixed input dalam jangka waktu ini
umumnya adalah capital atau modal. Modal bersifat tetap karena jumlahnya tetap dan tidak
akan berpengaruh terhadap banyaknya hasil produksi. Sedangkan tenaga kerja bersifat
variabel karena penggunaannya berubah sesuai dengan banyaknya hasil produksi. Misalnya
saat produsen A ingin meningkatkan banyaknya hasil produksi perusahaannya dalam jangka
pendek, maka yang bisa ia lakukan adalah menambah jumlah tenaga kerjanya. Ia tidak bisa
menambah alat-alat seperti mesin, karena ini hanya dalam jangka pendek atau tidak akan
selamanya.

A. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Teori Produksi?


2. Bagaimana pengglongan faktor produksi?
3. Apakah tujuan dan fungsi produksi yang harus diterapkan
B. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui tentang Teori Produksi


2. Mengetahui macam Faktor produksi
3. Mengetahui tujuan dan fungsi faktor produksi
4. Mengetahui jangka waktu produksi yang diterapkan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya
dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan
mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Teori produksi adalah teori yang
menjelaskan hubungan antaratingkat produksi dengan jumlah faktor- faktor produksi dan
hasil penjualan outputnya. Sedangkan faktor – faktor produksi adalah sebagai berikut :

a. Tanah (Lund) atau Sumber Daya Alam (Natural Resources)


b. Tenaga Kerja manusia (Labour) atau Sumber Daya Manusia (Human Resocurces)
c. Modal (Capital)
d. Keahlian keusahawanan (Entrepreneurship)

Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal dua hal :

1. Produksi Jangka Pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan
yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja
berubah).
2. Produksi Jangka Panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah
sesuai kebutuhan.

B. Faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam
proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam
proses produksi terdiri atas sumber daya alam, tenaga kerja manusia, modal dan
keusahawanan.

1. Sumber Daya Alam


Sumber Daya Alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber Daya Alam di sini meliputi
segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti :
1. Tanah mengandung pengertian yang luas, yaitu termasuk semua sumber yang
kita peroleh dari udara, laut, gunung, dan sebagainya, sampai keadaan
geografi, angin, dan iklim yang terkandung dalam tanah. Yang termasuk
dalam faktor produksi tanah adalah :
 Bumi (tanah) merupakan permukaan tanah yang di atasnya kita dapat
berjalan, mendirikan bangunan, rumah, perusahaan.
 Mineral, seperti logam, bebatuan dan sebagainya yang terkandung didalam
tanah yang juga dapat dimanfaatkan oleh manusia.
 Gunung, merupakan suatu sumber lain yang menjadi sumber tenaga asli
yang membantu dalam mengeluarkan harta kekayaan.
2. Hutan, merupakan sumber kekayaan alam yang penting. Hutan memberikan
bahan api, bahan-bahan mentah untuk industri kertas, damar, perkapalan,
perabotan rumah tangga, dan sebagainya.
3. Hewan, mempunyai kegunaan memberikan daging, susu, dan lemak untuk
tujuan ekonomi, industri dan perhiasan. Sebagian lagi digunakan untuk kerja
dan pengangkutan.
4. Udara, sinar matahari, hujan.
5. Bahan tambang, dan lain sebagainya. Faktor produksi Sumber Daya Alam
merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.

2.Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)

Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani
yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah
suatu barang.
Kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di setiap sistem ekonomi
terlepas dari kecenderungan ideologi mereka. Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan,
keadaan yang tidak terpisahkan dari buruh itu sendiri, ke tidak pekaan jangka pendek
terhadap permintaan buruh, dan yang mempunyai sikap dalam penentuan upah, merupakan
hal yang sama pada semua sistem.

Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya(kualitasnya) yang


terbagi:

a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti.
b. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti.
c. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti. Kriteria Pemilihan Tenaga Kerja Pemilihan tenaga kerja
tergantung ketersediaan/penawaran tenaga kerja.

Sedangkan penawaran tenaga kerja tergantung pada beberapa faktor :


 Kecakapan tenaga kerja, merupakan keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh
tenaga kerja.
 Mobilisasi tenaga kerja, merupakan pergerakan tenaga kerja dari suatu kawasan
geografi ke kawasan yang lain. Mobilisasi terkait erat dengan kondisi ekonomi
pekerja. Mobilisasi dipengaruhi oleh faktor tingkat upah, dimana biasanya pekerja
akan berupaya untuk mencari tempat kerja yang memberikan tingkat upah lebih
tinggi.
 Penduduk, jumlah penduduk merupakan faktor yang sangat memengaruhi terhadap
penawaran tenaga kerja. Idealnya pertumbuhan penduduk seiring/seimbang dengan
pertumbuhan lapangan kerja (pertumbuhan ekonomi).

3.Sumber Daya Modal


Modal merupakan asset yang digunakan untuk distribusi asset yang berikutnya.
Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan kekayaan
yang lebih banyak. Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi
yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan, orang membuat jala
untuk mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam produksi. Modal
dapat berupa peralatan dan bahan bahan

4.Sumber Daya Pengusaha

Sumber Daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau
jasa secara efektif dan efisien. Pengusaha berkaitan dengan management. Sebagai pemicu
proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai
kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.

C. Tujuan Produksi

Tujuan dari kegiatan produksi mencapai dua hal pokok yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan setiap individu.


2. Merealisasikan kemandirian.
Dalam upaya merealisasikan pemenuhan kebutuhan ada beberapa hal yang perlu
dilakukan, yaitu :
 Melakukan perencanaan. Perencanaannya mencakup produksi, penyimpanan,
pengeluaran dan distribusi.
 Mempersiapkan sumber daya manusia dan pembagian tugas yang baik.
 Memperlakukan sumber daya alam dengan baik.
 Keragaman produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.
 Mengoptimalkan fungsi kekayaan berupa mata uang.
D. Fungsi Produksi
Fungsi produksi didefinisikan sebagai hubungan teknis antara input dengan
output, yang mana hubungan ini menunjukkan output sebagai fungsi dari input.
Fungsi produksi dalam beberapa pembahasan ekonomi produksi banyak diminati dan
dianggap penting karena (Soekartawi, 1990) :
1. Fungsi produksi dapat menjelaskan hubungan antara faktor produksi dengan produksi
itu sendiri secara langsung dan hubungan tersebut dapat lebih mudah dimengerti.
2. Fungsi produksi mampu mengetahui hubungan antara variabel yang dijelaskan (Q),
dengan variabel yang menjelaskan (X) serta sekaligus mampu mengetahui hubungan
antar variabel penjelasnya (antara X dengan X yang lain).

Secara matematis sederhana, fungsi produksi dapat ditulis sebagai berikut :

Output = ƒ (input)…………...……………………………………..(2.1)

Q = f (X1, X2, X3, ..., Xi),

dimana:
Q = output
Xi = input yang digunakan dalam proses produksi; i = 1,2,3,..., n.

Input yang digunakan dalam proses produksi antara lain adalah modal, tenaga kerja,
dummy, dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, output dinotasikan dengan Q sedangkan
input (faktor produksi) yang digunakan biasanya (untuk penyederhanaan) terdiri dari
input kapital (K) dan tenaga kerja (L).

Dengan demikian : Q = ƒ (K, L).........................................................................(2.2)

Seorang pengusaha dapat mengubah nilai Q (output) dengan jalan mengubah-


ubah kuantitas dari salah satu input yang dipergunakan, dan mempertahankan input
yang lain agar tetap konstan. Pada kondisi ini, output akan mencapai tingkat
maksimum dan kemudian mulai menurun apabila lebih banyak input yang lain yang
konstan (the law of diminishing returns). Kondisi seperti ini terlihat dalam Kurva
Produk Rata-rata dan Kurva Produk Marginal dari Produk Total. Kurva TPT berikut
ini mencerminkan hubungan antara input tenaga kerja dengan output total. Sewaktu T
masih sedikit, output naik pesat jika T ditingkatkan penggunaannya menjadi T**.
Tetapi karena input dan faktor lain konstan, kesanggupan tenaga kerja tambahan
untuk menghasilkan output tambahan semakin berkurang. Output mencapai
maksimum pada titik T***. Jika penggunaan tenaga kerja ditambah juga sesudah
T*** ini, output bukannya bertambah melainkan justru berkurang (Nicholson, 1999).
Pengusaha yang rasional tidak akan pernah mempekerjakan tenaga kerja yang
melebihi T***, karena penambahan tenaga kerja justru akan menghasilkan output
yang lebih sedikit. Hal ini diasumsikan bahwa dengan pengeluaran biaya tertentu,
seorang pengusaha akan menggunakan tehnik produksi yang paling efisien dari tehnik
produksi yang sudah tersedia. Disamping itu, input yang digunakan dalam proses
produksi dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu input tetap dan input variabel.
Input tetap adalah input yang jumlahnya tidak dapat diubah secara cepat apabila pasar
menghendaki perubahan jumlah output. Input variabel adalah input yang jumlahnya
dapat diubah-ubah dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan output yang
dihasilkan.

E. Jangka Waktu dalam Produksi


Setiap proses produksi memerlukan jangka waktu produksi. Berdasarkan
penggolongan input diatas, jangka waktu produksi dibagi dua, yaitu jangka pendek
dan jangka panjang.

1. Pengertian produksi jangka pendek


Menurut Dahliah dalam buku Ekonomi Manajerial (2021), biaya produksi
jangka pendek ialah perhitungan biaya produksi yang mana sebagian faktor
produksinya tidak dapat mengalami penambahan jumlah. Dalam jenis biaya produksi
ini, jangka waktunya termasuk pendek, sehingga beberapa faktor produksinya tidak
bisa ditambah perusahaan, atau sifatnya tetap.

Dikutip dari Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro (2020) karya Arwin, biaya
produksi jangka pendek memiliki fixed cost dan variable cost. Fixed cost berhubungan
dengan input yang sifatnya tetap, seperti biaya sewa gedung. Sedangkan variable cost
dihubungkan dengan input yang sifatnya variabel, seperti gaji pegawai, bahan mentah, dan
lainnya.
2. Komponen biaya produksi jangka pendek

Biaya jangka pendek yaitu biaya yang menunjukkan sebagian faktor produksi tidak
dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor produksi bersifat tetap, yang lain berubah. yang
menunjukkan semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Semua faktor produksi
bersifat berubah.

Biaya produksi jangka pendek memiliki beberapa komponen penting yang digunakan
dalam proses perhitungannya. Komponen tersebut adalah:

a. Biaya total (TC)


Adalah total keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan dalam proses
produksi.
b. Biaya tetap total (TFC)
Adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapat faktor produksi atau
input, yang mana jumlahnya tidak dapat diubah dalam jangka waktu pendek.
Contohnya pembelian mesin dan pendirian pabrik.
c. Biaya berubah total (TVC)
Adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor produksi,
yang mana jumlahnya dapat diubah. Contohnya biaya tenaga kerja dan biaya
pembelian bahan mentah.
d. Biaya tetap rata-rata (AFC)
Adalah biaya tetap total yang digunakan untuk memproduksi sejumlah barang
tertentu, dibagi dengan jumlah produksi barang tersebut.
e. Biaya berubah rata-rata (AVC)
Adalah biaya berubah total yang digunakan untuk memproduksi sejumlah barang
tertentu, dibagi dengan jumlah produksinya.
f. Biaya total rata-rata (AC)
Adalah biaya total yang digunakan untuk memproduksi sejumlah barang tertentu,
dibagi dengan jumlah produksi barangnya.
g. Biaya marjinal
Adalah total biaya yang dapat mengalami perubahan, baik naik atau turun,
dikarenakan adanya perubahan faktor produksi yang dibutuhkan.

3. Contoh produksi jangka pendek


Contoh produksi jangka pendek adalah seseorang yang dimana menjual
makanan bakso. Di dalamnya akan terdapat beberapa macam barang seperti gerobak,
panci, piring, sendok dan juga garpu yang dimana akan dianggap sebagai sebuah
faktor produksi tetap. Kemudian pada bahan baku yang digunakan pada bakso dalam
hal ini adalah seperti daing, sawi dan juga mie yang dimana akan dianggap sebagai
sebuah bentuk faktor produksi variabel. Dalam sebuah perspektif jangka pendek,
pedagang bakso dalam hal ini hanya akan dapat melakukan pengubahan dari faktor
produksi yang dimana akan memiliki sifat variabel untuk melakukan penambahan
outputnya. Misalnya dengan cara membeli lebih banyak daging yang dimana akan
digunakan sebagai sebuah bahan untuk melakukan produksi pembuatan bakso.

4. Perilaku produksi jangka pendek

Misalnya, sebuah produsen makanan rumah tangga menyewa unit mesin untuk
melakukan produksi. Dengan demikian, perusahaan telah mengeluarkan biaya tetap
(yakni biaya sewa pabrik dan mesin). Produsen harus membayar sewa mesin sejak
awal penggunaan, meskipun produksi belum dimulai.

Kita mengasumsikan perusahaan berproduksi dalam jangka pendek ketika


perusahaan memulai produksi makanan. Ini berarti ada setidaknya satu faktor yang
tetap, yakni, kapasitas produksi mesin.

F. Fungsi Produksi Jangka Pendek

Jangka pendek yaitu jangka waktu yang mengacu pada satu atau lebih faktor
produksi yang tidak bisa dirubah.Dalam jangka pendek, seorang produsen dapat
mengubah input X1 yang digunakan dalam proses produksinya, akan tetapi tidak bisa
mengubah input X2. Jadi input X2 merupakan input tetap, sedangkan input X1
merupakan input variabel. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa kurva
Total Produksi dimulai dari titik origin (dengan kata lain tidak mempunyai intercept);
karena jika produsen tidak menggunakan input L sama sekali maka outputnya juga nol.

Q = f ( X1, X2,...Xn Xn )......................................................(2.3)

dimana :
Q = output; X1,X2,...Xn = input variabel; dan Xn = input tetap.

Output dapat diubah dalam jangka pendek dengan melakukan penyesuaian


terhadap sumber daya (input) variabel, tetapi ukuran (scale) usaha adalah tetap dalam
jangka pendek. Perubahan tingkat output dalam jangka pendek ini, merubah pula biaya
yang terdiri dari dua kategori yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terjadi
karena adanya sumber daya tetap, dan biaya variabel terjadi karena adanya sumber
daya variabel.

Dalam Kurva Biaya Tetap dan Biaya Variabel dalam Jangka Pendek terdapat
beberapa Keterangan, Diantaranya :

Kurva Biaya Tetap

FC= Fixed Cost;

VC = Variable Cost;

Q = Output;

Kurva Biaya Variabel

FC= Short-run Fixed Cost

SVC = Short-run Variable Cost

K = Faktor Produksi

Pada dasarnya biaya tetap (fixed cost atau sunk cost) diartikan sebagai
biaya yang tidak berubah terhadap output dalam jangka pendek, meskipun proses
produksi tidak berjalan sama sekali. Biaya variabel (variable cost) didefinisikan
sebagai suatu biaya yang berasal dari input variabel sehingga jika input variabel tidak
digunakan, maka output=0, dan biaya variabel juga 0. Semakin banyak input variabel
yang digunakan, output juga semakin naik dan biaya variabel juga naik. Disamping
kedua biaya tersebut, jangka pendek dalam produksi juga memperhitungkan biaya
total, biaya rata-rata, dan biaya marginal. Biaya total merupakan jumlah dari biaya
tetap dan biaya variabel, biaya ratarata didapat dari penjumlahan biaya marginal rata-
rata dengan biaya total rata-rata, yang mana biaya marginal rata-rata diperoleh dari
biaya variabel dibagi dengan output, sedangkan biaya total rata-rata merupakan
pembagian dari biaya total dengan output. Biaya marginal diperoleh dari perubahan
biaya total dibagi dengan perubahan output.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Produksi merupakan suatu aktifitas yang menghasilkan benda atau jasa


untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga
lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Untuk itu Teori produksi
berperan penting dalam menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan
jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan output nya. Ada dua analisis
yang digunakan dalam teori Produksi yaitu Produksi Jangka Pendek dan
Produksi Jangka Panjang.

B. Saran

Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa
mengupayakan kearah yang lebih luas, maka perlu adanya pengetahuan dan
teori tentang produksi. Semoga makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang
membutuhkan informasi untuk pengembangan pengetahuan diri sendiri
ataupun perusahan.

DAFTAR PUSTAKA

http://Www.academia.edu

https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/14/130000669/pengertian-biaya-
produksi-jangka-pendek-dan-panjan

http://e-journal.uajy.ac.id/2762/3/2EP14428.pdf

https://www.google.com/search?
q=perilaku+produksi+jangka+pendek&oq=perilaku+produksi+jangka+pendek
&aqs=chrome..69i57j0l2.16306j0j4&client=ms-android-
vivo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai