Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro
Nursapiri(20210101189)
UNIVERSITAS CIPASUNG
TASIKMALAYA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan hidayah-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul 'KONSEP TENTANG TEORI
PRODUKSI JANGKA PENDEK'. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
dosen/guru penulis pada bidang studi/matakuliah Pengantar Ekonomi Mikro di Kampus
Universitas Cipasung. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi pembaca tentang Teori Produksi Jangka Pendek.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bapak/Ibu dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis akan diterima
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar isi
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk Mengubah input menjadi output
atau dapat dipahami dengan kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang atau jasa
dengan melibatkan faktor produksi sebagai inputnya. Kegiatan ini merupakan mata rantai dari
kegiatan ekonomi sehingga sangatlah penting bagi kelangsungan hidup masyarakat dan
sebaiknya tetap dijalankan dengan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah. Hubungan
antara jumlah input dengan outputnya dalam kurun waktu tertentu disebut faktor produksi.
Dalam teori ini terdapat penjelasan tentang producen behavior atau perilaku produsen yang
memaksimalkan keuntungan hasil produksi namun dengan penggunaan kombinasi antara
faktor produksi dengan fungsi produksi yang seefektif mungkin.
Produksi Dalam Jangka Pendek merupakan kurun waktu yang terjadi ketika salah satu
atau lebih faktor produksi yang tidak bisa diubah atau tetap. Faktor-faktor yang tidak dapat
diubah disebut juga fixed input atau masukan tetap. Fixed input dalam jangka waktu ini
umumnya adalah capital atau modal. Modal bersifat tetap karena jumlahnya tetap dan tidak
akan berpengaruh terhadap banyaknya hasil produksi. Sedangkan tenaga kerja bersifat
variabel karena penggunaannya berubah sesuai dengan banyaknya hasil produksi. Misalnya
saat produsen A ingin meningkatkan banyaknya hasil produksi perusahaannya dalam jangka
pendek, maka yang bisa ia lakukan adalah menambah jumlah tenaga kerjanya. Ia tidak bisa
menambah alat-alat seperti mesin, karena ini hanya dalam jangka pendek atau tidak akan
selamanya.
A. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya
dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan
mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Teori produksi adalah teori yang
menjelaskan hubungan antaratingkat produksi dengan jumlah faktor- faktor produksi dan
hasil penjualan outputnya. Sedangkan faktor – faktor produksi adalah sebagai berikut :
1. Produksi Jangka Pendek, yaitu bila sebagian faktor produksi jumlahnya tetap dan
yang lainnya berubah (misalnya jumlah modal tetap, sedangkan tenaga kerja
berubah).
2. Produksi Jangka Panjang, yaitu semua faktor produksi dapat berubah dan ditambah
sesuai kebutuhan.
B. Faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam
proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam
proses produksi terdiri atas sumber daya alam, tenaga kerja manusia, modal dan
keusahawanan.
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani
yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah
suatu barang.
Kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di setiap sistem ekonomi
terlepas dari kecenderungan ideologi mereka. Kekhususan perburuhan seperti kemusnahan,
keadaan yang tidak terpisahkan dari buruh itu sendiri, ke tidak pekaan jangka pendek
terhadap permintaan buruh, dan yang mempunyai sikap dalam penentuan upah, merupakan
hal yang sama pada semua sistem.
a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti.
b. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti.
c. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti. Kriteria Pemilihan Tenaga Kerja Pemilihan tenaga kerja
tergantung ketersediaan/penawaran tenaga kerja.
Sumber Daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau
jasa secara efektif dan efisien. Pengusaha berkaitan dengan management. Sebagai pemicu
proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan. Untuk
mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus mempunyai
kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan usaha.
C. Tujuan Produksi
Output = ƒ (input)…………...……………………………………..(2.1)
dimana:
Q = output
Xi = input yang digunakan dalam proses produksi; i = 1,2,3,..., n.
Input yang digunakan dalam proses produksi antara lain adalah modal, tenaga kerja,
dummy, dan lain-lain. Dalam ilmu ekonomi, output dinotasikan dengan Q sedangkan
input (faktor produksi) yang digunakan biasanya (untuk penyederhanaan) terdiri dari
input kapital (K) dan tenaga kerja (L).
Dikutip dari Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro (2020) karya Arwin, biaya
produksi jangka pendek memiliki fixed cost dan variable cost. Fixed cost berhubungan
dengan input yang sifatnya tetap, seperti biaya sewa gedung. Sedangkan variable cost
dihubungkan dengan input yang sifatnya variabel, seperti gaji pegawai, bahan mentah, dan
lainnya.
2. Komponen biaya produksi jangka pendek
Biaya jangka pendek yaitu biaya yang menunjukkan sebagian faktor produksi tidak
dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor produksi bersifat tetap, yang lain berubah. yang
menunjukkan semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Semua faktor produksi
bersifat berubah.
Biaya produksi jangka pendek memiliki beberapa komponen penting yang digunakan
dalam proses perhitungannya. Komponen tersebut adalah:
Misalnya, sebuah produsen makanan rumah tangga menyewa unit mesin untuk
melakukan produksi. Dengan demikian, perusahaan telah mengeluarkan biaya tetap
(yakni biaya sewa pabrik dan mesin). Produsen harus membayar sewa mesin sejak
awal penggunaan, meskipun produksi belum dimulai.
Jangka pendek yaitu jangka waktu yang mengacu pada satu atau lebih faktor
produksi yang tidak bisa dirubah.Dalam jangka pendek, seorang produsen dapat
mengubah input X1 yang digunakan dalam proses produksinya, akan tetapi tidak bisa
mengubah input X2. Jadi input X2 merupakan input tetap, sedangkan input X1
merupakan input variabel. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa kurva
Total Produksi dimulai dari titik origin (dengan kata lain tidak mempunyai intercept);
karena jika produsen tidak menggunakan input L sama sekali maka outputnya juga nol.
dimana :
Q = output; X1,X2,...Xn = input variabel; dan Xn = input tetap.
Dalam Kurva Biaya Tetap dan Biaya Variabel dalam Jangka Pendek terdapat
beberapa Keterangan, Diantaranya :
VC = Variable Cost;
Q = Output;
K = Faktor Produksi
Pada dasarnya biaya tetap (fixed cost atau sunk cost) diartikan sebagai
biaya yang tidak berubah terhadap output dalam jangka pendek, meskipun proses
produksi tidak berjalan sama sekali. Biaya variabel (variable cost) didefinisikan
sebagai suatu biaya yang berasal dari input variabel sehingga jika input variabel tidak
digunakan, maka output=0, dan biaya variabel juga 0. Semakin banyak input variabel
yang digunakan, output juga semakin naik dan biaya variabel juga naik. Disamping
kedua biaya tersebut, jangka pendek dalam produksi juga memperhitungkan biaya
total, biaya rata-rata, dan biaya marginal. Biaya total merupakan jumlah dari biaya
tetap dan biaya variabel, biaya ratarata didapat dari penjumlahan biaya marginal rata-
rata dengan biaya total rata-rata, yang mana biaya marginal rata-rata diperoleh dari
biaya variabel dibagi dengan output, sedangkan biaya total rata-rata merupakan
pembagian dari biaya total dengan output. Biaya marginal diperoleh dari perubahan
biaya total dibagi dengan perubahan output.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa
mengupayakan kearah yang lebih luas, maka perlu adanya pengetahuan dan
teori tentang produksi. Semoga makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang
membutuhkan informasi untuk pengembangan pengetahuan diri sendiri
ataupun perusahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://Www.academia.edu
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/14/130000669/pengertian-biaya-
produksi-jangka-pendek-dan-panjan
http://e-journal.uajy.ac.id/2762/3/2EP14428.pdf
https://www.google.com/search?
q=perilaku+produksi+jangka+pendek&oq=perilaku+produksi+jangka+pendek
&aqs=chrome..69i57j0l2.16306j0j4&client=ms-android-
vivo&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8