Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Pengkaji : Azizah Nur Utami


Tanggal Dikaji : 26 mei 2023
Nama Pasien : Tn.S Umur : 53 th Jenis Kelamin : La ki-la ki
Alamat : sawangan, Depok
Diagnosa Medis : asma eksaserbasi akut + ppok
A. Triase
Priorotas Triase : o Merah o Kuning o Hijau o Hitam
o Trauma o Non trauma
o Sendiri o Diantar
B. Pengkajian
primer
1. Airway
jalan napas bersih, tidak ada sumbatan
2. Breathing
pasien terlihat sesak, terlihat penggunaan otot bantu napas, RR 28 x/mnt, terdengar
suara napas wheezing
3. Circulation
Akral dingin, pasien terlihat pucat, berkeringat dingin, TD 120/87 mmHg, N : 124
x/mnt, RR 28 x/mnt, SH : 39,2 oC, Spo2 93% RA (97% NK 3lpm)
4. Disability
pasien kooperatif, GCS 15 E4M6V5
5. Eksposure
Tidak ditemukan adanya luka ataupun jejas

C. Pengkajian sekunder
1. Keadaan umum pasien
Pasien datang ke UGD dengan keluhan sesak sudah 2 hari, memberat pada hari ini,
batuk (+) dahak tidak bisa dikeluarkan, demam (+) 2 hari, mual dan muntah 1x. Tidak
ada nyeri dada.
2. Riwayat alergi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi sebelumnya
3. Riwayat kesehatan
Pasien mengatakan sebelumnya tidak memiliki penyakit asma di keluarga juga tidak
ada yang memiliki penyakit asma, namun sejak 5 tahun lalu setelah pasien mengalami
kecelakaan dan dada terbentur stang pasien mengatakan jadi sering sesak nafas.
Riwayat penggunaan obat ventolin inhaler bila sesak, setelah menggunakan obat
tersebut sesak berkurang. Pasien Riwayat merokok dan sudah berhenti sejak 5 tahun
lalu.
4. Pemeriksaan fisik
1. Kepala : mesocepal, tidak ada lesi
2. Mata : konjungtiva anemis, skelara putih, pupil isokor
3. Mulut : bibir tampak pucat, mukosa bibir kering
4. Leher : simetris, tidak ada pembesaran vena jugulaaris
5. Dada: I : simetris, tidak ada lesi, tampak penggunaan otot intercosta
P : pengembangan dada kanan = kiri
P : bunyi sonor
A : suara vesikuler, terdengar wheezing (+) pada kedua lapang paru
6. Perut : I : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada distensi
P : tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan
P : bunyi timpani
A : bising usus 12x/mnt
7. Alat gerak : normal tidak ada oedema
8. Anus/genetalia : noemal tidak ada kelainan
9. Kulit : lembab, teraba pasien berkeringat dingin, CRT < 2 dtk

5. Pemeriksaan penunjang
Hsl lab tgl 26 mei 2023
Hb 14.6 g/dl
Hematokrit 44.6 %
Leukosit 17.7 103/µL
Trombosit 171 103/µL
Eritrosit 4.95 106/ µL
Gula darah sewaktu 151 mg/dl

Ro thorak tgl 26 mei 2023

D. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Hhipersekresi jalan Bersiha jalan napas
pasien mengatakan sesak sejak 2 napas tidak efektif
hari, pasien mengatakan batuk
berdahak tetapi dahak tidak bisa
dikeluarkan
DO :
- Kesadaran compos mentis
- GCS : E4V5M6 = 15
- Keadaan umum sakit sedang
- RR 28 x /mnt
- Terpasang O2 kanule 3 lpm
- SPO2 93 % RA, 97 % dengan
O2 kanule 3 lpm
- Terdapat penggunaan oto bantu
napas
- Terdengar bunyi wheezing pada
kedua lapang paru

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan hipersekresi jalan napas
(D.0001)

F. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Jam DX. KEP TUJUAN DAN KH INTERVENSI PARAF
Senin Setelah dilakukan Observasi :
26 mei D.0001 Tindakan Monitor pola napas (frekuensi,
2023 keperawatan 1x6 kedalaman,usaha napas)
Jam 09.00 jam bersihan jalan Monitor bunyi suara nafas tambahan
napas efektif. (mis.Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi) Azizah
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma) Nur
Kriteria hasil : Terapeutik Utami
1.Tidak ada suara Posisikan semi fowler atau fowler
napas tambahan Berikan minum hangat
2.Klien dapat Lakuakan fisioterapi dada
batuk efektif Berikan oksigen
3.Frekuensi napas Edukasi :
normal Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari,
4.Klien dapat jikatidak ada kontraindikasi.
mengeluarkan Ajarkan teknik batuk efektif
sputum Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran, mukolitik

G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/Tgl/Jam DX. IMPLEMENTASI SOAP Paraf
Kep
Senin, 26 - Memonitor pola napas,
mei 2023 frekuensi napas dan bunyi S:
09.00 1 nafas tambahan Pasien mengatakan
masih sesak tetapi sudah Azizah
- Mengkaji kemampuan pasien berkurang dibandingkan Nur
untuk mengeluarkan sputum awal datang Utami
O:
- Memberikan posisi semi - Pasien masih terlihat
fowler, memberi pasien sesak
oksigen nasal kanul 3 lpm - Terdan lihat cepat dan
09.05 - Kolaborasi pemberian dalam
nebulizer - RR 24 x/mnt
(combivent:pulmicort) - Spo2 97%
- Terpasang nasal kanul
09.10 - Mengedukasi pasien untuk 3 lpm
napas dalam agar terapinya - Posisi semofowler
maksimal - Sputum blm bisa
dikeluarkan
09.15 - Memasang infus dan - Suara napas wheezing
mengambi sample darah berkurang
untuk pemeriksaan lab Azizah
A: masalah bersihan Nur
- Kolaborasi pemberian injeksi jalan napas tidak efektif utami
09.20 MP 62,5 mg dan PCT infus belum teratasi
1000mg
P: lanjutkan intervensi
09.25 - Mengedukasi pasien dan
keluarga untuk minum air
hangat untuk membantu
mengencerkan dahak

10.15 - Mengedukasi pasien dan


keluarga untuk membatasi
aktivitas bila masih sesak

10.20 - Memonitor pola napas,


frekuensi napas, dan
kemampuan mengeluarkan
sputum setelah pemberian
nebulizer

- Mengajarkan tehnik napas


dalam batuk efektif

PembimbingInstitusi PembimbingRumahSakit

(……………………………………) (…………………………………)

Anda mungkin juga menyukai