\RESUME GAWAT DARURAT

IDENTITAS MAHASISWA
Nama : WAYAN PURNAWAN
NIM : 2019032103
Kelompok : VIII
Tgl Praktek : 18 November 2020

1. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Anak I
Usia : 17 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 18 November 2020
Diagnosa Medik : Asma bronhial (Triase kuning)

TRIAGE P1 P2 P3 P4

II. KELUHAN UTAMA MASUK RS

Asma bronhial

III. PENGKAJIAN PRIMER

A. AIRWAY
SUMBATAN :
1. Jalan napas : tidak paten
2. Obstruksi : sekret
B. BREATING
1. Sesak, dengan : sesak saat beraktifitas
Frekuensi napas : 30 x/menit
2. Irama : cepat
3. Kedalaman : lemas
4. batuk
 C. CIRCULATION
Sirkulasi perifer :
1. Nadi : 100 x/menit
2. Irama : Cepat
3. Denyut nadi : kuat
4. Tekanan darah : 150/90 x/menit
5. Ekstremitas : Tidak terdapat hambatan pada anggota gerak

D. DISABILITY
1. Kesadaran : Composmetis

IV. PENGKAJIAN SEKUNDER

a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sesak nafas disertai batuk berlendir
sejak satuhari yang lalu sesak bertambah ketika klien beraktifitas dan tidur dengan
posisi terlentang klien mengeluh lemas ditemukan TTV: 150/90 mmHg. Frekuensi
Nadi: 100x /menit teraba kuat dan regular. Frekuensi nafas 30 X/ menit bernafas
mengunakan otot bantu pernafasan dada, pergerakan dinding dada simetris,spo2
97% akral teraba dingin CRT kurang lebih 2 detik , terapi medis : vititolin 2,5 mg,
ambroxol 10 mg 2x1, terpasang cairan RL 20 tpm.
b. Anamnesa singkat ( AMPLE)
1) Klien tidak memiliki alergi terhaadap obat-obatan
2) Sesak nafas disertai batuk sejak satuhari yang lalu
3) TTV : TD 150/90 mmHg Nadi : 100x/mnt RR : 30x/ mnt
 V. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
a. Kepala
Tidak terdapak lesi kebersihan baik
b. Leher
Tidak terdapat kelainan
c. Abdomen
Dalam batas normal
d. Ektermitas/musculoskeletal
Tidak terdapat masalah pada anggota gerak

VI. TERAPI MEDIS

1) Vititolin 25 mg
2) Ambroxol 10 mg 2x1
3) RL 20 tpm.

2. PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

a. TTV :
N : 100 x/menit ( teraba kuat dan regular)
TD : 150/90 x/menit
RR : 30 x/menit
Sp02 : 96 %
b. Akral teraba dingin
c. Klien mengeluh sesak ketika beraktifitas dan berbaring terlentang
d. Batuk berlendir
e. Klien mengeluh lemas
f. Klien bernafas mengunakan otot bantu pernafasan dada
g. Therapy medic : vititolin 2,5 mg ambroxol 10 mg 2x1 RL 20 tpm
h. Akral teraba dingin
3. KLAFIKASI DATA

a. DATA SUBJEKTIF
1) klien mengeluh sesak nafas
2) klien mengeluh sesak bertambah ketika beraktifitas dan berbaring terlentang
3) klien mengeluh batuk berlendir
4) klien mengeluh lemas
b. DATA OBJEKTIF
1) TTV :
N : 90 x/menit ( teraba kuat dan regular)
TD : 150/90 x/menit
RR: 30 x/menit
Sp02: 96 %
2) Akral teraba dingin
3) Batuk berlendir
4) Klien bernafas mengunakan otot bantu pernafasan dada
4. ANALISA DATA

DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH

Data subjektif Obstruksi jalan nafas Ketidakefektifan bersihan
a. Klien mengeluh sesak jalan napas
b. Klien mengeluh batuk
berlendir
Data objektif
a. Batuk berlendir
b. Akral teraba dingin
c. Klien bernafas
menggunakan otot bantu
pernafasan dada
d. TTV : TD : 150/90
mmHg N: 100x/mnt RR:
30x/ mnt

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan bersihan jalan nafas berhudungan dengan produksi sputum berlebih
 6. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional

1. Ketidak efektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Auskultasi suara nafas 1. Untuk mengetahui suara nafas klien
bersihan jalan nafas keperawatan selama 1x7 jam, maka 2. Observasi TTV 2. Untuk mengetahu KU pasien
berhudungan dengan diharapkan masalah teratasi dengan 3. Keluarkan cairan dengan suction 3. Untuk membersihkan jalan nafas dari
produksi sputum kriteria hasil : 4. Posisikan klien untuk memastikan secret
berlebih. fentilasi 4. Untuk memaksiamalkan pernafasan
DS: 1. Mendemostrasikan batuk 5. Kolaborasikan dengan dokter 5. Untuk mengurangi sesak yang
efektif (mampu mengeluarkan untuk pemberian O2 indikasi dirasakan
sputum bernafas dengan
mudah)
2. Menunjukan jalan nafas paten
(klien tidak merasa
tercekik,irama nafas,frekuensi
pernafasan dalam rentan
normal tidakada suara nafas
abnormal)