DISUSUN OLEH:
Kelompok 8
Kelas: M23.8
SULFIANA DJASMAN(230407500077)
NURUL ISMI ISLAMIAH(230407500073)
MUH AL FATHI AYYAS BAGENDA(230407502095)
MUHAMMAD FAHRIL SULFIKAR(230407502096)
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok pada mata pelajaran
Pengantar Pendidikan yang berjudul ”Perjuangan Bangsa Indonesia Mempertahankan
Kemerdekaan”.
Makalah ini dapat kami selesaikan dengan berdiskusi bersama guna memenuhi tugas
kelompok. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyelesaian makalah
dikarenakan kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua
pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. Amir
Pada, M.Pd.. Semoga makalah kelompok ini bermanfaat bagi kita semua. Makalah yang
kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran agar makalah ini bisa lebih baik dan berguna bagi para pembacanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penyebab Terjadinya Konflik Indonesia-Belanda Pasca Kemerdekaan.................3
B. Perjuangan Perlawanan Bangsa Indonesia di Daerah-Daerah...............................6
C. Perjuangan Diplomasi Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan...........11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
perundingan-perundingan. Kemerdekaan Indonesia tentu merupakan sebuah bencana bagi
negara yang telah menjajah Indonesia.. Maka, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah akhir perjuangan bangsa Indonesia. Akan tetapi, ia adalah
awal perjuangan baru bangsa ini dalam membangun sebuah tatanan berbangsa dan bernegara.
Sebuah negara berdiri bukan hanya berdasarkan wilayah, namun juga membutuhkan
perangkat pemerintahan, dan yang terpenting adalah pengakuan kedaulatan dari negara lain.
Karena pada hakikatnya (seperti halnya manusia sebagai makhluk sosial), dalam kehidupan
bernegara juga membutuhkan negara lain agar bangsa dan negara ini dapat bergaul dan tidak
terkucilkan dalam hubungan internasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda pasca
kemerdekaan Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi konflik yang terjadi antara Indonesia dan Belanda pasca
Kemerdekaan Indonesia
3. Untuk mengetahui perjuangan diplomasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia demi
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perjuangan bangsa Indonesia semenjak Proklamasi Kemerdekaan hari demi hari semakin
nyata hasilnya. Akan tetapi tantangan yang dihadapi selalu silih berganti. Seperti telah kita
ketahui bahwa Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Selanjutnya pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar (UUD 1945)
dan dipilih Ir. Soekarno sebagai Presiden sedangkan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.
Perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya semakin berat karena harus mempertahankan
kemerdekaan dari rongrongan kekuasaan bangsa asing.
Semenjak Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus
1945 maka secara hukum jepang tidak lagi berkuasa di Indonesia. Hal ini
mengakibatkan Indonesia berada dalam keadaan Vacum Of Power (tidak ada seorang
pemerintah yang berkuasa) maka pada waktu itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya. Pada tanggal 10
September 1945 Panglima Bala Tentara Kerajaan Jepang di Jawa mengumumkan
bahwa pemerintahan akan diserahkan pada Sekutu bukan pada pihak Indonesia. Dan
pada tanggal 14 September perwirwa Sekutu datang ke Jakarta untuk mempelajari dan
melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan Sekutu.
3
menjadi curiga dan bermusuhan. NICA adalah organisasi yang didirkan orang-orang
Belanda yang melarikan diri ke Australia setelah Belanda menyerah pada Jepang.
Organisasi ini semula didirikan dan berpusat di Australia. Keadaan bertambah buruk
karena NICA mempersenjatai kembali KNIL. setelah dilepas oleh Sekutu dari tawanan
Jepang. Adanya keinginan Belanda berkuasa di Indonesia menimbulkan pertentangan,
bahkan diman-mana terjadi pertempuran melawan NICA dan Sekutu.
Tugas yang diemban oleh Sekutu yang dalam hal ini dilakukan oleh Allied
Forces Netherlands East Indies (AFNEI) di bawah Letnan Sir Philip Christinson.
Mereka memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali Hindia Belanda. Adapun
tugas AFNEI di Indonesia adalah sebagai berikut:
Kedatangan pasukan Sekutu pada mulanya disambut dengan sikap netral oleh
Indonesia. Namun, setelah diketahui bahwa Sekutu membawa NICA(Netherland
Civil Administration) sikap masyarakat berubah menjadi curiga karena NICA adalah
pegawai sipil pemerintah Hindia Belanda yang dipersiapkan untuk mengambil alih
pemerintahan sipil di Indonesia. Para pemuda memberikan sambutan tembakan
selamat datang. Situasi keamanan menjadi semakin buruk sejak NICA
mempersenjatai kembali tentara KNIL yang baru dilepaskan dari tawanan Jepang.
4
Sejak saat itu, pasukan AFNEI diterima dengan tangan terbuka oleh pejabat-pejabat
RI di daerah-daerah untuk membantu memperlancar tugas-tugas AFNΕΙ.
5
kedaulatan bangsa Indonesia. Gerombolan NICA sering melakukan teror terhadap
pemimpin-pemimpin kita. Dengan demikian bangsa Indonesia mengetahui bahwa
kedatangan Belanda yang membonceng AFNEI adalah untuk menegakkan kembali
kekuasaannya di Indonesia. Oleh karena itu bangsa kita berjuang dengan cara-cara
diplomasi maupun kekuatan senjata untuk melawan Belanda yang akan menjajah
kembali. Konflik antara Indonesia dengan Belanda ini akhirnya melibatkan peran
dunia intemasional untuk menyelesaikannya.
Dalam suatu pertempuran, Mallaby terbunuh. Hal ini menimbulkan kemarahan Sekutu,
sehingga komandan pasukan Sekutu di Jawa Timur, Mayjend R. Mansergh
mengeluarkan ultimatum. Ultimatum tersebut berisi:
6
a. Semua pemimpin Indonesia termasuk pemimpin pergerakan, pemuda, polisi, dan
petugas radio harus melapor kepada Inggris dalam batas waktu sampai pukul 18.00
pada tanggal 9 November 1945
c. setelah meletakkan senjata, mereka harus berjalan dengan tangan di atas kepala
menuju pos yang telah ditentukan
d. jika ultimatum ini tidak ditaati, Inggris akan menghancurkan seluruh kota Surabaya
Ultimatum tersebut tidak digubris oleh rakyat Surabaya yang didukung juga oleh
gubernurnya R. Soerjo. Semangat untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan telah
mendorong rakyat rela berkorban. Bung Tomo salah seorang pimpinan para pejuang selalu
membangkitkan semangat perjuangan melalui radio agar rakyat Surabaya tidak
menghiraukan ultimatum Inggris. Akhimya, pasukan Inggris dan Belanda menggempur
Surabaya dari segala jurusan dengan persenjatan berat dan lengkap pada tanggal 10
November 1945. Penduduk Surabaya bertempur mati-matian sehingga banyak korban yang
tewas. Pertempuran di Surabaya bagi pasukan Inggris sendiri merupakan perang terbesar
yang dialaminya setelah Perang Dunia II, sehingga mereka menyebutnya "neraka".
Peristiwa tanggal 10 November tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Pada bulan Oktober 1945, Tentara Republik Indonesia (TRI) dan pemuda serta rakyat
sedang berjuang melawan tentara Jepang untuk merebut senjata dari tangan Jepang. Pada
saat itu, pasukan AFNEI sudah memasuki kota Bandung. Pasukan AFNEI menuntut
pasukan Indonesia untuk menyerahkan senjata. Disamping itu, TRI harus mengosongkan
kotra Bandung bagian utara paling lambat tanggal 29 Oktober 1945.
Tuntutan dari AFNEI tersebut tidak diindahkan oleh TRI maupun rakyat Bandung.
Dipimpin oleh Arudji Kartawinata, TRI dan pemuda Bandung melakukan serangan
7
terhadap kedudukan AFNEI. Pertempuran itu berlanjut hingga memasuki tahun 1946. Pada
tanggal 23 maret 1946, AFNEI kembali mengeluarkan ultimatum supaya TRI
meninggalkan kota Bandung. Ultimatum itu diperkuat dengan adanya perintah dari
pemerintah pusat Jakarta supaya TRI meninggalkan Bandung.
Pemerintah dari pusat tersebut memang bertentangan dengan instruksi dari markas
TRI di Yogyakarta. Sebelum meninggalkan Bandung, TRI mengadakan perlawanan dengan
cara membumihanguskan kota Bandung bagian selatan. Tindakan itu membawa akibat fatal
bagi pasukan AFNEI, karena mengalami kesulitan akomodasi dan logistik di kota Bandung.
Tindakan membumihanguskan kota dikenal dengan Bandung Lautan Api.
Pada waktu itu, TKR dibawah pimpinan Panglima Divisi V Banyumas, Kolonel
Soedirman dan berhasil memukul mundur Sekutu sampai ke Semarang pada tanggal 15
Desember 1945. Kemenangan di Ambarawa itu mempunyai arti yang sangat penting karena
letaknya yang strategis. Apabila musuh menguasai Ambarawa, mereka bisa mengancam
tiga kota utama di Jawa Tengah, yaitu Surakarta (Solo), Magelang, dan terutama
Yogyakarta yang merupakan tempat kedudukan markas tertinggi TKR. Pertempuran di
Ambarawa tersebut terkenal dengan sebutan "Palagan Ambarawa", dan sampai sekarang
selalu diperingati sebagai "Hari Infanteri" oleh TNI-AD.
Berita Proklamasi Kemerdekaan baru sampai di Medan pada tanggal 27 Agustus 1945.
Hal ini disebabkan sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari tentara Jepang. Berita
8
tersebut dibawa oleh Mr. Teuku M. Hassan yang diangkat menjadi Gubernur Sumatra. Ia
ditugaskan oleh pemerintah untuk menegakkan kedaulatan Republik Indonesia di Sumatera
dengan membentuk Komite Nasional Indonesia di wilayah itu. Pada tanggal 9 Oktober
1945 pasukan Sekutu mendarat di Sumatera Utara di bawah pimpinan Brigadir Jenderal
T.E.D. Kelly. Serdadu Belanda dan NICA ikut membonceng pasukan ini yang dipersiapkan
mengambil alih pemerintahan. Pasukan Sekutu membebaskan para tawanan atas
persetujuan Gubernur Teuku M. Hassan. Para bekas tawanan ini bersikap congkak sehingga
menyebabkan terjadinya insiden di beberapa tempat. Achmad Tahir, seorang bekas perwira
tentara Sukarela memelopori terbentuknya TKR Sumatra Tirnur. Pada tanggal 10 Oktober
1945. Di samping TKR, di Sumatera Timur terbentuk Badan-badan perjuangan dan laskar-
laskar partai. Pada tanggal 18 Oktober 1945 Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly memberikan
ultimatum kepada pemuda Medan agar menyerahkan senjatanya. Aksi-aksi teror mulai
dilakukan oleh Sekutu dan NICA. Pada tanggal 1 Desember 1945 Sekutu memasang papan-
papan yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut pinggiran kota
Medan. Bagaimana sikap para pemuda kita? Mereka dengan gigih membalas setiap aksi
yang dilakukan pihak Inggris dan NICA. Pada tanggal 10 Desember 1945 pasukan Sekutu
melancarkan serangan militer secara besar-besaran dengan menggunakan pesawat- pesawat
tempur. Pada bulan April 1946 pasukan Inggris berhasil mendesak pemerintah RI ke luar
Medan. Gubernur, Markas Divisi TKR, Walikota RI pindah ke Pematang Siantar. Walaupun
belum berhasil menghalau pasukan Sekutu, rakyat Medan terus berjuang dengan
membentuk Laskar Rakyat Medan Area.
9
5. Peristiwa Merah Putih di Manado (14 Februari 1946)
Peristiwa Merah Putih di Manado terjadi tanggal 14 Pebruari 1946. Para pemuda
tergabung dalam pasukan KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger). Kompeni VII
bersama laskar rakyat dari barisan pejuang melakukan perebutan kekuasaan pemerintahan
di Manado, Tomohon dan Minahasa. Sekitar 600 orang pasukan dan pejabat Belanda
berhasil ditahan. Pada tanggal 16 Pebruari 1946 mereka mengeluarkan surat selebaran yang
menyatakan bahwa kekuasaan di seluruh Manado telah berada di tangan bangsa Indonesia.
Untuk memperkuat kedudukan Republik Indonesia, para pemimpin dan pemuda menyusun
pasukan keamanan dengan nama Pasukan Pemuda
Indonesia yang dipimpin oleh Mayor Wuisan. Bendera Merah Putih dikibarkan di
seluruh pelosok Minahasa hampir selama satu bulan, yaitu sejak tanggal 14 Pebruari 1946.
Dr. Sam Ratulangi diangkat sebagai Gubernur Sulawesi bertugas untuk memperjuangkan
keamanan dan kedaulatan rakyat Sulawesi. Ia memerintahkan pembentukan Badan
Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat. Dr. Sam Ratulangi membuat petisi yang
ditandatangani oleh 540 pemuka masyarakat Sulawesi. Dalam petisi itu dinyatakan bahwa
seluruh rakyat Sulawesi tidak dapat dipisahkan dari Republik Indonesia. Oleh karena petisi
itu, pada tahun 1946, Dr. Sam Ratulangi ditangkap dan dibuang ke Serui (Irian Barat dan
sekarang Papua.
Pada tanggal 15-20 Oktober 1945 di Semarang terjadi pertempuran hebat antara
pejuang Indonesia dengan tentara Jepang. Peristiwa ini diawali dengan adanya desas-desus
bahwa cadangan air minum di Candi, Semarang diracun oleh Jepang. Untuk membuktikan
kebenarannya, Dr. Karyadi, kepala laboratorium Pusat Rumah Sakit Jepang sehingga gugur.
Dengan gugurnya Dr. Karyadi kemarahan rakyat khususnya pemuda tidak dapat
dihindarkan dan terjadilah pertempuran yang menimbulkan banyak korban jiwa. Untuk
mengenang peristiwa itu, di Semarang didirikan Tugu Muda. Untuk mengenang jasa Dr.
Karyadi diabadikan menjadi nama sebuah Rumah Sakit Umum di Semarang.
10
Selain perjuangan perjuangan di atas masih banyak lagi perjuangan yang dilakukan
para pahlawan kita demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia Seperti pertempuran
empat hari di surakarta, Perisiwa Merah Putih di Biak, pertempuran di teluk cirebon, dll
11
Pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 17 November 1945 bertempat di Markas
Besar Tentara Inggris di Jakarta (Jalan Imam Bonjol No.1). Dalam pertemuan ini pihak
Sekutu diwakili oleh Letnan Jenderal Christison, pihak Belanda oleh Dr. H.J. Van Mook,
sedangkan delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Sutan Sjahrir.
Sebagai pemrakarsa pertemuan ini, Christison bermaksud mempertemukan pihak Indonesia
dan Belanda di samping menjelaskan maksud kedatangan tentara Sekutu, akan tetapi
pertemuan ini tidak membawa hasil.
Perundingan ini dilaksanakan pada tanggal 14-25 April 1946 di Hooge Veluwe (Negeri
Belanda), yang merupakan kelanjutan dari pembicaraan-pembicaraan yang telah disepakati
Sjahrir dan Van Mook. Para delegasi dalam perundingan ini adalah:
1. Mr. Suwandi, dr. Sudarsono, dan Mr. A.K. Pringgodigdo yang mewakili pihak
pemerintah RI;
2. Dr. Van Mook, Prof. Logemann, Dr. Idenburgh, Dr. Van Royen, Prof. Van Asbeck,
Sultan Hamid II, dan Surio Santosa yang mewakili Belanda, dan
Perundingan yang berlangsung di Hooge Veluwe ini tidak membawa hasil sebab
Belanda menolak konsep hasil pertemuan Sjahrir-Van Mook-Clark Kerr di Jakarta. Pihak
12
Belanda tidak bersedia memberikan pengakuan de facto kedaulatan RI atas Jawa dan
Sumatra tetapi hanya Jawa dan Madura serta dikurangi daerah-daerah yang diduduki oleh
Pasukan Sekutu. Dengan demikian untuk sementara waktu hubungan Indonesia-Belanda
terputus, akan tetapi Van Mook masih berupaya mengajukan usul bagi pemerintahannya
kepada pihak RI.
5. Perundingan Linggarjati
6.Perundingan Renville
Perundingan Renville ini dimulai pada tanggal 8 Desember 1947 di mana pihak
Indonesia mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh Mr. Amir Syarifuddin, sedangkan
pihak Belanda dipimpin oleh R. Abdulkadir Widjojoatmodjo, seorang Indonesia yang
memihak Belanda.
7.Persetujuan Roem-Royen
13
Ketika Dr. Beel menjabat sebagai Wakil Tinggi Mahkota Belanda di Indonesia,
ia mempunyai pandangan yang berbeda dengan Van Mook tentang Indonesia. la
berpendirian bahwa di Indonesia harus dilaksanakan pemulihan kekuasaan
pemerintah kolonial dengan tindakan militer. Oleh karena itu pada tanggal 18
Desember 1948 Dr. Beel mengumumkan tidak terikat dengan Perundingan Renville
dan dilanjutkan tindakan agresi militernya yang kedua pada tanggal 19 Desember
1948 pada pukul 06.00 pagi dengan menyerang ibu kota Rl yang berkedudukan di
Yogyakarta. Dengan peristiwa ini Komisi Tiga Negara (KTN) diubah namanya
menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Indonesia (United Nations
Commission for Indonesian atau UNCI). Komisi ini bertugas membantu melancarkan
perundingan-perundingan antara Indonesia dengan Belanda.
Hatta, BFO di bawah pimpinan Sultan Hamid II dari Pontianak, dan delegasi
Belanda dipimpin Van Maarseveen sedangkan dari UNCI sebagai mediator dipimpin
oleh Chritchley.
14
1. Belanda mengakui kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir
bulan Desember 1949.
3. Antara RIS dan kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia
Belanda yang akan diketuai Ratu Belanda.
Dari hasil KMB itu dinyatakan bahwa pada akhir bulan Desember 1949
Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda. Oleh karena itu pada tanggal 27
Desember 1949 diadakanlah penandatanganan pengakuan kedaulatan di negeri
Belanda. Pihak Belanda ditandatangani oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr.
Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. AM. J.A Sassen. Sedangkan delegasi
Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri
Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi Mahkota AH.J. Lovink
menandatangani naskah pengakuan kedaulatan. Dengan diakuinya kedaulatan RI oleh
Belanda ini maka Indonesia berubah bentuk negaranya berubah menjadi negara
serikat yakni Republik Indonesia Serikat (RIS).
BAB III
15
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya tanggal 27 Desember 1949 Belanda
mengakui kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka sejajar dengan bangsa-bangsa
lain di dunia.
B. Saran
Adapun dari penulisan makalah ini kami selaku penulis menyarankan kepada
generasi muda agar tetap mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut
berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan Indonesia, dan mencontoh semangat para
pahlawan terdahulu, betapa sulitnya mereka meraih kemerdekaan dan
mempertahankannya hingga sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
16
https://www.ruangguru.com/blog/perjuangan-bersenjata-untuk-mempertahankan-
kemerdekaan-indonesia . Diakses pada tanggal 28 Maret 2024.
https://www.scribd.com/doc/252354053/Konflik-Indonesia-Belanda-Pasca-
Proklamasi-Kemerdekaan . Diakses pada tanggal 28 Maret 2024.
https://kumparan.com/ragam-info/8-contoh-perjuangan-diplomasi-dalam-
mempertahankan-kemerdekaan-indonesia-21df6eEgGgU . Diakses pada tanggal 28
Maret 2024.
https://www.zenius.net/blog/perjuangan-diplomasi-dalam-mempertahankan-
kemerdekaan . Diakses pada tanggal 28 Maret 2024.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/28/135032969/konflik-indonesia-
belanda-dan-pengaruhnya . Diakses pada tanggal 28 Maret 2024.
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pertempuran-mempertahankan-kemerdekaan-ri-di-
berbagai-daerah/ . Diakses pada tanggl 28 Maret 2024.
17