Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENELITIAN TENTANG STRATEGI DAN BENTUK

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM UPAYA


MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DARI ANCAMAN SEKUTU DAN
BELANDA

Di Buat Oleh:
Fayyadh Naufal Dirga
Pelajarn: Sejarah
Kelas: X Akuntansi 2

SMK N 8 BANDAR LAMPUNG

TP 2021/2022
PENELITIAN TENTANG STRATEGI DAN BENTUK
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM UPAYA
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DARI ANCAMAN
SEKUTU DAN BELANDA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................


ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2

1.3 Manfaat ............................................................................................................ 2

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Penyebab Konflik Indonesia dan Belanda pasca kemerdekaan ..................... 4

2.2. Perjuangan perlawanan bangsa Indonesia di daerah-daerah. ......................... 7

2.3.Perjuangan Diplomasi Indonesia ................................................................... 14

2.4 Faktor yang memaksa Belanda Keluar dari Indonesia ................................ 25

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 27

3.2 Saran-Saran .................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum memperoleh kemedekaan, bangsa Indonesia terlebih dahulu

memproklamasikan kemerdekaannya yang dikenal dengan “Proklamasi Kemerdekaan”. Proses ini


berawal dari terdengarnya berita kekalahan Jepang dari pihak sekutu, seketika juga kelompok pemuda
mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikankemerdekaan Bangsa Indonesia. Akan tetapi
dengan alasan menunggu janji Jepang untukmemberikan kemerdekaan Indonesia, Soekarno-Hatta tidak
dengan segeramemproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang mendorong para
pemudamelakukan aksi penculikan terhadap Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok yang akhirnya

dikenal dengan “

Peristiwa Rengasdengklok

” Atas nama bangsa Indonesia ProklamasiKemerdekaan telah dikumandangkan oleh Bung Karno
didampingi oleh Bung Hatta padatanggal 17 Agustus 1945. Satu langkah maju sudah ada pada
genggaman bangsaIndonesia melalui Proklamasi kemerdekaan tersebut. Sebagai negara yang
barumemproklamasikan kemerdekaan, Indonesia mendapat simpati dari bangsa-bangsa didunia. Hal ini
tampak dari adanya pengakuan negara lain terhadap Proklamasi 17 Agustus1945. Sebagai sebuah negara
merdeka, maka pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkanUndang-Undang Dasar (UUD 1945) dan
pemilihan Presiden yaitu Bung Karno dan BungHatta sebagai Wakil Presiden. Kemerdekaan Indonesia
sudah diproklamasikan tanggal 17Agustus 1945.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :

Mengidentifikasi konflik yang terjadi antara Indonesia dan Belanda pascakemerdekaan indonesia.

Untuk mendeskripsikan perjuangan rakyat dan pemerintah di berbagai daerah;

Untuk mengetahui perjuangan-perjuangan diplomasi yang dilakukan oleh BangsaIndonesia demi


mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia.

1.3 Manfaat

1.Pembaca dapat memahami penyebab terjadinya konflik antara belanda danindonesia setelah
kemerdekaan di proklamasikan
2.Untuk mengetahui pertempuran- pertempuran yang terjadi di daerah daerah demi mempertahankan
kemerdekaan

3. Pembaca dapat mengetahui perjuangan-perjuangan diplomasi Bangsa Indonesiademi mempertahankan


kemerdekaannya

4.Pembaca mengetahui faktor yang menyebabkan Belanda keluar dari Indonesia

1.4 Rumusan Masalah

1.Apa yang menyebabkan terjadinya Konflik Indonesia dan Belanda pascakemerdekaan?

2.Bagaimana Perjuangan perlawanan bangsa Indonesia di daerah-daerah dalammempertahankan


Kemerdekaan ?

3.Bagaimana Perjuangan Diplomasi Indonesia dalam mempertahankanKemerdekaan?

4.Apakah faktor memaksa Belanda keluar dari Indonesia?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Penyebab Konflik Indonesia dan Belanda pasca kemerdekaan

Sebagaimana kita ketahui kemerdekaan bangsa Indonesia di kumandangkan padatanggal 17 Agustus


1845, sehari kemudian setelah itu tepatnya tanggal 18 agustus 1945 ditetapkan UUD ( UUD 1945 )
sebagai konstitusi negara RI dan di pilihnya Soekarnosebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden.Perjuangan bangsa indonesiaselanjutnya semakin berat karena harus mempertahankan
kemerdekaannya.Adapun faktor penyebab konflik

Indonesia dan Belanda

antara lain :

1.Kedatangan Tentara Sekutu Yang Di Boncengi Oleh NICA.

Semenjak Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus1945 maka secara
hukum jepang tidak lagi berkuasa di Indonesia. Hal ini mengakibatkanIndonesia berada dalam keadaan
Vacum Of Power (tidak ada seorang pemerintah yang berkuasa) maka pada waktu itu dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh bangsa Indonesiauntuk memproklamasikan kemerdekaannya. Pada tanggal 10
September 1945 PanglimaBala Tentara Kerajaan Jepang di Jawa mengumumkan bahwa pemerintahan
akandiserahkan pada Sekutu bukan pada pihak Indonesia. Dan pada tanggal 14 September perwirwa
Sekutu datang ke Jakarta untuk mempelajari dan melaporkan keadaan diIndonesia menjelang pendaratan
rombongan Sekutu.Pada tanggal 29 September 1945 akhirnya Sekutu mendarat di Indonesia yang
bertugas melucuti tentara Jepang. Semula rakyat Indonesia menyambut dengan senanghati kedatangan
Sekutu, karena mereka mengumandangkan perdamaian. Akan tetapi,setelah diketahui bahwa Netherlands
Indies Civil Administration (NICA) di bawah pimpinan Van der Plass dan Van Mook ikut di dalamnya,
sikap rakyat Indonesia menjadicuriga dan bermusuhan. NICA adalah organisasi yang didirkan orang-
orang Belanda yangmelarikan diri ke Australia setelah Belanda menyerah pada Jepang. Organisasi ini
semuladidirikan dan berpusat di Australia. Keadaan bertambah buruk karena NICAmempersenjatai
kembali KNIL setelah dilepas oleh Sekutu dari tawanan Jepang. Adanyakeinginan Belanda berkuasa di
Indonesia menimbulkan pertentangan, bahkan diman-mana terjadi pertempuran melawan NICA dan
Sekutu.Tugas yang diemban oleh Sekutu yang dalam hal ini dilakukan oleh Allied Forces Netherlands
East Indies (AFNEI) di bawah Letnan Sir Philip Christinson. Merekamemiliki keinginan untuk
menghidupkan kembali Hindia Belanda. Adapun tugas AFNEIdi Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Menerima penyerahan dari tangan Jepang.

2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.

3. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan

.4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkankepada pemerintahan
sipil.
5. Menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan menuntut mereka di depan pengadilan.

Kedatangan pasukan Sekutu pada mulanya disambut dengan sikap netral oleh pihak Indonesia. Namun,
setelah diketahui bahwa Sekutu membawa NICA(NetherlandIndies Civil Administration) sikap
masyarakat berubah menjadi curiga karena NICAadalah pegawai sipil pemerintah Hindia Belanda yang
dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan sipil di Indonesia. Para pemuda memberikan sambutan
tembakan selamatdatang. Situasi keamanan menjadi semakin buruk sejak NICA mempersenjatai
kembalitentara KNIL yang baru dilepaskan dari tawanan Jepang.Melihat kondisi yang kurang
menguntungkan, Panglima AFNEI menyatakan pengakuan sedara de facto atas Republik Indonesia pada
tanggal 1 Oktober 1945. Sejak saat itu, pasukan AFNEI diterima dengan tangan terbuka oleh pejabat-
pejabat RI didaerah-daerah untuk membantu memperlancar tugas-tugas AFNEI. Namun dalam
kenyataannya di daerah-daerah yang didatangi Sekutu selalu terjadi insidendan pertempuran dengan pihak
RI. Hal itu disebabkan pasukan Sekutu tidak bersungguh-sungguh menghormati kedaulatan RI.
Sebaliknya pihak Sekutu yang merasa kewalahan,menuduh pemerintah RI tidak mampu menegakkan
keamanan dan ketertiban sehinggaterorisme merajalela. Pihak Belanda yang bertujuan menegakkan
kembali kekuasaannyadi Indonesia berupaya memanfaatkan situasi ini dengan memberi dukungan kepada
pihakSekutu. Panglima Angkatan Perang Belanda, Laksamana Helfrich, memerintahkan pasukannya
untuk membantu pasukan Sekutu.Kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi NICA menyebabkan
terjadinya konflik dan pertempuran di berbagai daerah. Keinginan Belanda untuk kembali menjajah
Indonesia berhadapan dengan rakyat Indonesia yang mempertahankan kemerdekaannya. Olehkarena itu,
terjadi pertempuran di berbagai daerah di Indonesia. Konflik antara Indonesia-Belanda ini akhirnya
melibatkan peran dunia internasional untuk menyelesaikannya.

2.Kedatangan NICA ( Belanda ) Berupaya Untuk Menegakkan KembaliKekuasaannya Di Indonesia .

NICA berusaha mempersenjatai kembali KNIL (Koninklijk Nerderlands IndischLeger, yaitu Tentara
Kerajaan Belanda yang ditempatkan di Indonesia). Orang-orang NICA dan KNIL di Jakarta, Surabaya
dan Bandung mengadakan provokasi sehinggamemancing kerusuhan. Sebagai pimpinan AFNEI,
Christison menyadari bahwa untukkelancaran tugasnya diperlukan bantuan dari Pemerintah Republik
Indonesia. Olehkarena itu diadakanlah perundingan dengan pemerintah RI. Christison mengakui
pemerintahan de facto Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945. la tidak akanmencampuri
persoalan yang menyangkut status kenegaraaan Indonesia. Dalamkenyataannya pasukan Sekutu sering
membuat hura-hara dan tidak menghormatikedaulatan bangsa Indonesia. Gerombolan NICA sering
melakukan teror terhadap pemimpin-pemimpin kita. Dengan demikian bangsa Indonesia mengetahui
bahwakedatangan Belanda yang membonceng AFNEI adalah untuk menegakkan kembalikekuasaannya di
Indonesia. Oleh karena itu bangsa kita berjuang dengan cara-caradiplomasi maupun kekuatan senjata
untuk melawan Belanda yang akan menjajahkembali. Konflik antara Indonesia dengan Belanda ini
akhirnya melibatkan peran duniaintemasional untuk menyelesaikannya.

2.2. Perjuangan perlawanan bangsa Indonesia di daerah-daerah.

Kehadiran pasukan Sekutu yang membawa orang-orang NICA pada tanggal 29September 1945 sangat
mencemaskan rakyat dan pemerintah RI. Keadaan ini semakinmemanas ketika NICA mempersenjatai
kembali bekas KNIL yang baru dilepaskan daritahanan Jepang. Para pejabat Republik Indonesia yang
menerima kedatangan pasukan inikarena menghormati tugas. Mereka menjadi sasaran teror dan
percobaan pembunuhan.Oleh karena itu sikap pasukan Sekutu yang tidak menghormati kedaulatan negara
dan bangsa Indonesia ini dihadapi dengan kekuatan senjata, oleh rakyat dan pemerintah. Di beberapa
daerah muncul perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan sebagai berikut.

1. Pertempuran 10 November di Surabaya

Pertempuran di Surabaya diawali dengan pendaratan pasukan Sekutu dibawah pimpinan Brigjen A.W.S.
Mallaby pada tanggal 25 Oktober 1945. Pada tanggal 27Oktober, mereka menyerbu penjara dan
membebaskan perwira-perwira Sekutu yangsebelumnya ditawan oleh pejuang-pejuang republik.
Pembebasan tanpa izin pemerintahRI telah menimbulkan kemarahan rakyat setempat, sehingga mereka
secara serentakmengadakan serangan terhadap Sekutu.

Dalam suatu pertempuran, Mallaby terbunuh. Hal ini menimbulkan kemarahanSekutu, sehingga
komandan pasukan Sekutu di Jawa Timur, Mayjend R. Manserghmengeluarkan ultimatum. Ultimatum
tersebut berisi :a. semua pemimpin Indonesia termasuk pemimpin pergerakan, pemuda, polisi, dan
petugas radio harus melapor kepada Inggris dalam batas waktu sampai pukul 18.00 pada tanggal 9
November 1945; b. mereka harus berbaris satu-persatu dengan membawa senjata yang dimilikinya;c.
setelah meletakkan senjata, mereka harus berjalan dengan tangan di atas kepalamenuju pos yang telah
ditentukan;d. jika ultimatum ini tidak ditaati, Inggris akan menghancurkan seluruh kota
Surabaya.Ultimatum tersebut tidak digubris oleh rakyat Surabaya yang didukung juga oleh
gubernurnyaR. Soerjo. Semangat untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan telah mendorong
rakyatrela berkorban. Bung Tomo salah seorang pimpinan para pejuang selalu membangkitkan semangat
perjuangan melalui radio agar rakyat Surabaya tidak menghiraukan ultimatum Inggris. Akhirnya, pasukan
Inggris dan Belanda menggempur Surabaya dari segala jurusan dengan persenjatan beratdan lengkap pada
tanggal 10 November 1945. Penduduk Surabaya bertempur mati-matian sehingga banyak korban yang
tewas. Pertempuran di Surabaya bagi pasukan Inggris sendiri merupakan perang terbesar yang dialaminya
setelah Perang Dunia II, sehi

ngga mereka menyebutnya “neraka”.

Peristiwa tanggal 10 November tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

2. Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)

Pada bulan Oktober 1945, Tentara Republik Indonesia (TRI) dan pemuda serta rakyat sedang berjuang
melawan tentara Jepang untuk merebut senjata dari tangan Jepang. Pada saat itu, pasukanAFNEI sudah
memasuki kota Bandung. Pasukan AFNEI menuntut pasukan Indonesia untukmenyerahkan senjata.
Disamping itu, TRI harus mengosongkan kotra Bandung bagian utara palinglambat tanggal 29 Oktober
1945.Tuntutan dari AFNEI tersebut tidak diindahkan oleh TRI maupun rakyat Bandung. Dipimpin
olehArudji Kartawinata, TRI dan pemuda Bandung melakukan serangan terhadap kedudukan
AFNEI.Pertempuran itu berlanjut hingga memasuki tahun 1946. Pada tanggal 23 maret 1946,
AFNEIkembali mengeluarkan ultimatum supaya TRI meninggalkan kota Bandung. Ultimatum
itudiperkuat dengan adanya perintah dari pemerintah pusat Jakarta supaya TRI
meninggalkanBandung.Pemerintah dari pusat tersebut memang bertentangan dengan instruksi dari
markas TRI diYogyakarta. Sebelum meninggalkan Bandung, TRI mengadakan perlawanan dengan
caramembumihanguskan kota Bandung bagian selatan. Tindakan itu membawa akibat fatal bagi pasukan
AFNEI, karena mengalami kesulitan akomodasi dan logistik di kota Bandung.
Tindakanmembumihanguskan kota dikenal dengan Bandung Lautan Api.

3. Peristiwa Palagan Ambarawa (21 November – 15 Desember 1945)

Pertempuran di Ambarawa terjadi pada tanggal 21 November 1945 dan berakhir tanggal 15Desember
1945, antara pasukan TKR dan laskar pemuda melawan pasukan Inggris. Peristiwatersebut dilatar-
belakangi sebuah insiden di Magelang sesudah mendaratnya Brigade Artileri dariDivisi India ke-23 di
Semarang. Pihak RI memperkenankan mereka untuk mengurus tawanan perang yang berada di penjara
Ambarawa dan Magelang. Tetapi kedatangan pasukan Inggristernyata diikuti oleh pasukan NICA yang
kemudian mempersenjati para bekas tawanan perangJepang tersebut. Maka pecahlah pertempuran di
Ambarawa-MagelangPada waktu itu, TKR dibawah pimpinan Panglima Divisi V Banyumas,
KolonelSoedirman dan berhasil memukul mundur Sekutu sampai ke Semarang pada tanggal 15Desember
1945. Kemenangan di Ambarawa itu mempunyai arti yang sangat pentingkarena letaknya yang strategis.
Apabila musuh menguasai Ambarawa, mereka bisamengancam tiga kota utama di Jawa Tengah, yaitu
Surakarta (Solo), Magelang, danterutama Yogyakarta yang merupakan tempat kedudukan markas
tertinggi TKR. Pertempuran di Ambarawa tersebut terkenal dengan sebutan “palagan ambarawa”, dan
sampai sekarang selalu di peringati sebagai “harin infanteri” oleh TNI AD.

4. Pertempuran Medan Area ( 10 Desember 1945 )

Berita Proklamasi Kemerdekaan baru sampai di Medan pada tanggal 27Agustus 1945. Hal ini disebabkan
sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari tentaraJepang. Berita tersebut dibawa oleh Mr. Teuku M.
Hassan yang diangkat menjadiGubernur Sumatra. Ia ditugaskan oleh pemerintah untuk menegakkan
kedaulatanRepublik Indonesia di Sumatera dengan membentuk Komite Nasional Indonesia diwilayah itu.
Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu mendarat di Sumatera Utara di bawah pimpinan Brigadir
Jenderal T.E.D. Kelly. Serdadu Belanda dan NICA ikutmembonceng pasukan ini yang dipersiapkan
mengambil alih pemerintahan. PasukanSekutu membebaskan para tawanan atas persetujuan Gubernur
Teuku M. Hassan. Para bekas tawanan ini bersikap congkak sehingga menyebabkan terjadinya insiden di
beberapa tempat. Achmad Tahir, seorang bekas perwira tentara Sukarela memeloporiterbentuknya TKR
Sumatra Tirnur. Pada tanggal l0 Oktober 1945. Di samping TKR, diSumatera Timur terbentuk Badan-
badan perjuangan dan laskar-laskar partai. Pada tanggal18 Oktober 1945 Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly
memberikan ultimatum kepada pemudaMedan agar menyerahkan senjatanya. Aksi-aksi teror mulai
dilakukan oleh Sekutu dan NICA. Pada tanggal 1 Desember 1945 Sekutu memasang papan-papan yang
bertuliskanFixed Boundaries Medan Area di berbagai sudut pinggiran kota Medan. Bagaimana sikap para
pemuda kita? Mereka dengan gigih membalas setiap aksi yang dilakukan pihakInggris dan NICA. Pada
tanggal 10 Desember 1945 pasukan Sekutu melancarkanserangan militer secara besar-besaran dengan
menggunakan pesawat-pesawat tempur.Pada bulan April 1946 pasukan Inggris berhasil mendesak
pemerintah RI ke luar Medan.Gubernur, Markas Divisi TKR, Walikota RI pindah ke Pematang Siantar.
Walaupun belum berhasil menghalau pasukan Sekutu, rakyat Medan terus berjuang denganmembentuk
Laskar Rakyat Medan Area.Selain di daerah Medan, di daerah-daerah sekitarnya juga terjadi perlawanan
rakyatterhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda. Di Padang dan Bukittinggi pertempuran berlangsung sejak
bulan November 1945. Sementara itu dalam waktu yang sama di Acehterjadi pertempuran melawan
Sekutu. Dalam pertempuran ini Sekutu memanfaatkan pasukan-pasukan Jepang untuk menghadapi
perlawanan rakyat sehingga pecah pertempuran yang dikenal dengan peristiwa Krueng Panjol Bireuen.
Pertempuran disekitar Langsa/Kuala Simpang Aceh semakin sengit ketika pihak rakyat dipimpinlangsung
oleh Residen Teuku Nyak Arif. Dalam pertempuran ini pejuang kita berhasilmengusir Jepang. Dengan
demikian di seluruh Sumatera rakyat bersama pemerintahmembela dan mempertahankan kemerdekaan.

5. Peristiwa Merah Putih di Manado (14 Februari 1946)

Peristiwa Merah Putih di Manado terjadi tanggal 14 Pebruari 1946. Para pemudatergabung dalam
pasukan KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger). Kompeni VII bersama laskar rakyat dari barisan
pejuang melakukan perebutan kekuasaan pemerintahandi Manado, Tomohon dan Minahasa. Sekitar 600
orang pasukan dan pejabat Belanda berhasil ditahan. Pada tanggal 16 Pebruari 1946 mereka
mengeluarkan surat selebaranyang menyatakan bahwa kekuasaan di seluruh Manado telah berada di
tangan bangsaIndonesia. Untuk memperkuat kedudukan Republik Indonesia, para pemimpin dan pemuda
menyusun pasukan keamanan dengan nama Pasukan Pemuda Indonesia yangdipimpin oleh Mayor
Wuisan.Bendera Merah Putih dikibarkan di seluruh pelosok Minahasa hampir selama satu bulan,yaitu
sejak tanggal 14 Pebruari 1946. Dr. Sam Ratulangi diangkat sebagai GubernurSulawesi bertugas untuk
memperjuangkan keamanan dan kedaulatan rakyat Sulawesi. Iamemerintahkan pembentukan Badan
Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat. Dr. SamRatulangi membuat petisi yang ditandatangani oleh 540
pemuka masyarakat Sulawesi.Dalam petisi itu dinyatakan bahwa seluruh rakyat Sulawesi tidak dapat
dipisahkan dariRepublik Indonesia. Oleh karena petisi itu, pada tahun 1946, Dr. Sam Ratulangiditangkap
dan dibuang ke Serui (Irian Barat dan sekarang Papua)

6. Perang Puputan Margarana di Bali (18 November 1946)

Salah satu isi perundingan Linggajati pada tanggal l0 November 1946 adalah bahwa Belanda mengakui
secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah kekuasaanyang meliputi Sumatera, Jawa, dan
Madura. Selanjutnya Belanda harus sudahmeninggalkan daerah de facto paling lambat tanggal 1 Januari
1949. Pada tanggal 2 dan 3Maret 1949 Belanda mendaratkan pasukannya kurang lebih 2000 tentara di
Bali, ikut pulatokoh-tokoh yang memihak Belanda. Pada waktu itu Letnan Kolonel I Gusti Ngurah
RaiKomandan Resiman Nusa Tenggara sedang pergi ke Yogyakarta untuk mengadakankonsultasi dengan
Markas tertinggi TRI. Sementara itu perkembangan politik di pusatPemerintahan Republik Indonesia
kurang menguntungkan akibat perundingan Linggajatidi mana Bali tidak diakui sebagai bagian wilayah
Republik Indonesia. Rakyat Bali merasakecewa terhadap isi perundingan ini. Lebih-lebih ketika Belanda
membujuk LetnanKolonel I Gusti Ngurah Rai diajak membentuk Negara Indonesia Timur. Ajakan
tersebutditolak dengan tegas oleh I Gusti Ngurah Rai, bahkan dijawab dengan perlawanan bersenjata
Pada tanggal 18 November 1946 I Gusti Ngurah Rai memperoleh kemenangandalam penyerbuan ke
tangsi NICA di Tabanan. Kemudian Belanda mengerahkan seluruhkekuatan di Bali dan Lombok untuk
menghadapi perlawanan rakyat Bali ini. Pertempuranhebat terjadi pada tanggal 29 November 1946 di
Margarana, sebelah utara Tabanan.Karena kalah dalam persenjataan maka pasukan Ngurah Rai dapat
dikalahkan. I Gusti

Ngurai Rai mengobarkan perang “Puputan” atau habis

-habisan demi membela Nusa danBangsa. Akhirnya I Gusti Ngurai Rai bersama anak buahnya gugur
sebagai kusuma bangsa.

7. Peristiwa Westerling di Makassar


Sebagai Gubernur Sulawesi Selatan yang diangkat tahun 1945, Dr. G.S.S.J.Ratulangie melakukan
aktivitasnya dengan membentuk Pusat Pemuda Nasional Indonesia(PPNI). Organisasi yang bertujuan
untuk menampung aspirasi pemuda ini pernahdipimpin oleh Manai Sophian. Sementara itu pada bulan
Desember 1946 Belandamengirimkan pasukan ke Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Raymond
Westerling.

Kedatangan pasukan ini untuk “membersihkan” daerah Sulawesi Selatan dari pejuang

- pejuang Republik dan menumpas perlawanan rakyat yang menentang terhadap pembentukan Negara
Indonesia Timur. Di daerah ini pula, pasukan Australia yangdiboncengi NICA mendarat kemudian
membentuk pemerintahan sipil. di Makassarkarena Belanda melakukan usaha memecah belah rakyat
maka tampillah pemuda-pemuda pelajar seperti A. Rivai, Paersi, dan Robert Wolter Monginsidi
melakukan perlawanandengan merebut tempat-tempat strategis yang dikuasai NICA. Selanjutnya
untukmenggerakkan perjuangan dibentuklah Laskar Pemberontak Indonesia Sulawesi(LAPRIS) dengan
tokohtokohnya Ranggong Daeng Romo, Makkaraeng Daeng Djarung,dan Robert Wolter Monginsidi
sebagai Sekretaris Jenderalnya. Sejak tanggal 7 – 25Desember 1946 pasukan Westerling secara keji
membunuh beribu-ribu rakyat yang tidak berdosa. Pada tanggal 11 Desember 1946 Belanda menyatakan
Sulawesi dalam keadaan perang dan hukum militer. Pada waktu itu Raymond Westerling mengadakan
aksi pembunuhan massal di desa-desa yang mengakibatkan sekitar 40.000 orang tidak berdosamenjadi
korban kebiadaban.

8.Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pada tanggal 15 — 20 Oktober 1945 di Semarang terjadi pertempuran hebatantara pejuang Indonesia
dengan tentara Jepang. Peristiwa ini diawali dengan adanyadesas-desus bahwa cadangan air minum di
Candi, Semarang diracun oleh Jepang. Untukmembuktikan kebenarannya, Dr. Karyadi, kepala
laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyatmelakukan pemeriksaan. Pada saat melakukan pemeriksaan, ia
ditembak oleh Jepangsehingga gugur. Dengan gugurnya Dr. Karyadi kemarahan rakyat khususnya
pemudatidak dapat dihindarkan dan terjadilah pertempuran yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Untuk mengenang peristiwa itu, di Semarang didirikan Tugu Muda. Untukmengenang jasa Dr. Karyadi
diabadikan menjadi nama sebuah Rumah Sakit Umum diSemarang. Selain perjuangan perjuangan di atas
masih banyak lagi perjuangan yangdilakukan para pahlawan kita demi mempertahankan kemerdekaan
Indonesia Seperti pertempuran empat hari di surakarta,Perisiwa Merah Putih di Biak, pertempuran di
telukcirebon, dll

2.3.Perjuangan Diplomasi Indonesia

Selaian berjuang mempertahankan Indonesia melalui perjuangan fisik, Indonesia juga berusaha tetap
mempertahankan kemerdekaanya melalui perjuangan Diplomasi.Diplomasi artinya
perundingan/perjanjian yang dibuat untuk disepakati. Para pejuangdiplomasi Indonesia berunding dengan
Belanda untuk membuat perjanjian yang akandilaksanakan.Berikut adalah berbagai perjuangan diplomasi
kemerdekaan Indonesia:

1. Perundingan Hooge Veluwe

Sebelum Perjanjian Linggajati didahului oleh perundingan di HogeVoluwe di NegeriBelanda yang


dilaksanakan pada tanggal 14-25 April 1946, berdasarkan suatu rancanganyang disusun oleh Sjahrir,
Perdana Mentri dalam Kabinet Sjahrir II.Sebelumnya tanggal 10 Februari 1946, sewaktu Sjahrir menjabat
Perdana Mentri dalamKabinet Sjahrir I, Van Mook telah menyampaikan kepada Sjahrir rencana Belanda
yang berisi pembentukan negara persemakmuran Indonesia, yang terdiri atas kesatuan kesatuanyang
mempunyai otonomi dari berbagai tingkat negara persemakmuran menjadi bagiandari Kerajaan Belanda.
Bentuk politik ini hanya berlaku untuk waktu terbatas, setelah itu peserta dalam kerajaan dapat
menentukan apakah hubungannya akan dilanjutkan berdasarkan kerjasama yang bersifat
sukarela.Sementara itu pemerintah Inggris mengangkat seseorang Diplomat tinggi Sir ArchibaldClark
Kerr (yang kemudian diberi gelar Lord Inverchapel), untuk bertindak sebagai ketuadalam perundingan
Indonesia – Belanda.Segera setelah terbentuknya Kabinet Sjahrir II, Sjahrir membuat usulan-usulan
tandingan.Yang penting dalam usul itu ialah bahwa :

(A) RI diakui sebagai negara berdaulat yangmeliputi daerah bekas Hindia Belanda, dan (B) antara negeri
Belanda dan RI dibentukFederasi. Jelaslah behwa usul ini bertentangan dengan usul Van Mook. Setelah
diadakan perundingan antara Van Mook dan Sjahrir dicapai kesepakatan :

- Rancangan perstujuan diberikan bentuk sebagai Perjanjian Indonesia Internasional

dengan “Preambule”.

- Pemerintah Belanda mengakui kekuasaan de Facto Republik atas Pulau Jawa dan Sumatra.

Pada rapat Pleno tanggal 30 Maret 1946 Van Mook menerangkan bahwarancangannya merupakan
usahanya pribadi tanpa diberi kekuasaan oleh pemerintahnya .Maka diputuskan bahwa Van Mook akan
pergi ke Negeri Belanda, dan cabinet mengirimsatu delegasi ke Negeri Belanda yang terdiri atas
Soewandi, Soedarsono danPringgodigdo. Perundingan diadakan tanggal 14-25 April 1946. Pada hari
pertama perundingan sudah mencapai Deadlock, karena bentuk perjanjian Internasional (treaty)tidak
dapat diterima oleh kabinet Belanda. Perjanjian Internasional akan berarti bahwa RImempunyai
kedudukan yang sama dengan Belanda didunia Internasional. PadahalBelanda tetap menganggap dirinya
sebagai negara pemegang kedaulatan atas Indonesia.Perundingan di Hoge Voluwe merupakan kegagalan,
akan tetapi pengalaman yangdiperoleh dari perundingan Hoge Voluwe ternyata berguna dalam perjanjian
Linggajati.Perundingan yang berlangsung di Hooge Voluwe ini tidak membawa hasil sebab
Belandamenolak konsep hasil pertemuan Sjahrir-Van Mook-Clark Kerr di Jakarta Pihak Belandatidak
tersedia memberikan pengakuan

de’facto kedaulatan RI atas Jawa dan Sumateratetapi hanya jawa dan Madura serta dikurangi daerah-
daerah yang diduduki oleh Pasukan Sekutu. Dengan demikian untuk sementara waktu hubungan
Indonesia-Belanda terputus,akan tetapi Van Mook masih berupaya mengajukan usul bagi
pemerintahannya kepada pihak RI.

2. Perundingan Linggajati

Dalam rangka kelanjutan dari perundingan-perundingan sebelumnya, pada tanggal 10 November 1946
diselenggarakan perundingan yang bertempat di Linggarjati (perbatasan Cirebon-Kuningan). Delegasi
Indonesia dipimpin oleh PM Sutan Syahrir, sedangkan delegasi Belandadipimpin oleh H.J. Van Mook.
Meskipun perundingan berjalan sangat alot, pada tanggal 15 November 1946 dicapailah suatu persetujuan
yang terdiri 17 pasal, isinya antara lain :Belanda mengakui secara de facto.
wilayah RI yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera Belandaharus sudah meninggalkan wilayah RI
paling lambat tanggal 1 Januari 1947. b) Indonesia dan Belanda akan membentuk Negara Indonesia
Serikat (RIS) yang salahsatu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.c) Pembentukan Uni Indonesia
– Belanda

(Commonwealth)

.Bila dianalisa, hasil Persetujuan Linggarjati jelas sangat merugikan bagi bangsaIndonesia, sebab : Poin
pertama, jelas merupakan kemunduran bagi RI karenakemerdekaan yang telah diproklamasikan tanggal
17 Agustus 1945 adalah untuk seluruhwilayah dan rakyat Indonesia, akhirnya hanya meliputi sebagian
saja (Jawa, Madura, danSumatera). Poin kedua : apa yang dulu diidam-idamkan sebagai negara kesatuan,
ternyatahanya merupakan negara federasi. Poin ketiga : status Indonesia tidak merdeka penuhsebab masih
terikat dari Kerajaan Belanda.Hasil perundingan tersebut akhirnya mempunyai dampak yang sangat kuat
denganmunculnya pro dan kontra. Meskipun pemerintah menganggap bahwa perundingan itumerupakan
alat diplomasi untuk melepaskan diri secara berangsur-angsur dari kekuasaanBelanda. Mereka yang pro
kemudian tergabung dalam golongan Sayap Kiri, sedangkanyang kontra tergabung dalam golongan
Banteng Republik. Golongan Banteng Republiktidak percaya lagi terhadap kepemimpinan Kabinet
Syahrir dan menganggap bertanggung jawab terhadap hasil perundingan Linggarjati. Akhirnya Kabinet
Syahrir jatuh danmenyerahkan mandatnya kepada Presiden Soekarno tanggal 27 Juni 1947.
PresidenSoekarno kemudian membentuk kabinet baru yang dipimpin oleh Amir Syarifudin padatanggal 3
Juli 1947.Kekacauan politik di Indonesia tersebut dimanfaatkan oleh Belanda ketika jatuhnyaKabinet
Syahrir. Belanda membentuk Negara Pasundan dengan Soerja Kartalegawasebagai wali negara pada
tanggal 4 Mei 1947. Kemudian Negara Kalimantan Baratdengan Kepala Negaranya Sultan Hamid II,
disusul kemudian dengan negara-negaralainnya di wilayah Indonesia. Dengan demikian, pecahlah negara
kesatuan RI.

3. Agresi Militer Belanda I, Terbentuknya KTN, dan Perundingan Renville

Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan serangan yang besar- besaran terhadap daerah-daerah
RI. Agresi Belanda tersebut menyebebkan jatuhnya beberapa kota penting RI. Bagi Belanda, tindakan
agresinya itu dianggap sebagai aksi polisional, yang menganggap perjuangan bangsa Indonesia
menghadapi Belanda sebagaitindakan kaum ekstrimis yang memberontak terhadap pemerintah Belanda
yang sah.Agresi Militer Belanda I, mendapat reaksi dan kecaman yang keras dari negara-negara
dikawasan Asia dan negara-negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat. Bagi AmerikaSerikat,
Belanda dianggap telah menyelewengkan dana bantuan program Marshall Planuntuk menyerang
Indonesia. Pada tanggal 1 Agustus 1947, DK-PBB menyerukan kepadaBelanda dan Indonesia agar
mengadakan gencatan senjata dan segera mengadakan perundingan. Pada tanggal 4 Agustus 1947, DK-
PBB mengumumkan penghentiantembak-menembak, yang mengakhiri Agresi Militer Belanda I.Upaya
selanjutnya dari DK-PBB adalah membentuk Komisi Jasa Baik

(GoodwillCommission)

yang dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN) yang beranggotakan Australia(diwakili Richard Kirby),
Belgia (diwakili Paul van Zeeland) dan Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank B. Graham). Setelah
tiba di Jakarta, wakil-wakil KTN mengadakan penelitian tentangkeadaan di Indonesia dengan pendekatan
kepada kedua belah pihak yang bertikai. KemudianKTN mengusulkan agar perundingan diselenggarakan
di atas kapal milik AS, yaitu kapal ALUSS Renville yang sedang berlabuh di Teluk Jakarta. Perundingan
dilaksanakan pada tanggal 8Desember 1947.Delegasi Indonesia dipimpin oleh PM Amir Syarifudin,
sedangkan delegasiBelanda dipimpin oleh R. Abdoel Kadir Widjojoatmodjo (seorang Indonesia yang
proBelanda).Meskipun perundingan berjalan alot, KTN berhasil mengusulkan usul politik untukdipilih
kedua belah pihak yaitu :

a) kemerdekaan bagi bangsa Indonesia

b) kerja sama Indonesia-Belanda

c) dibentuknya suatu negara federasi

d) dibentuknya suatu Uni Indonesia-Serikat dan bagian lainAkhirnya perundingan di kapal Renville
berhasil ditandatangani oleh semua pihak pada tanggal 17 Januari 1948. Persetujuan tersebut antara lain
berisi :

a) Persetujuan gencatan senjata

b) 5 pokok prinsip tambahan untuk perundingan guna memperlancar penyelesaian politik, antara lain :

1) Belanda tetap memegang kedaulatan atas seluruh wilayah Indonesia, sampaikedaulatan diserahkan
kepada RIS yang segera akan dibentuk.

2) Sebelum RIS dibentuk, Belanda dapat mengerahkan sebagian dari kekuasaannya pada suatu
pemerintahan federal sementara.

3) RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat, sederajat dengan Kerajaan Belandadalam Uni Indonesia-
Belanda. Namun Raja Belanda bertindak sebagai Kepala Uni.

4) RI merupakan bagian dari RIS.

5) Akan diadakan plebisit di wilayah Jawa, Madura, dan Sumatera untuk menentukanmasuk RI atau RIS
(di daerah-daerah RI yang diduduki Belanda hasil Agresi I).Hasil perundingan Renville jelas telah
merugikan Indonesia. Hal tersebut menimbulkan prodan kontra di kalangan politisi nasional maupun
pejuang pergerakan. Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, wilayah Indonesia menjadi semakin
sempit, dan kedudukannya semakinterdesak karena RI harus mengakui daerah RI yang yang diduduki
Belanda hasil dari agresinya.Melaksanakan Perjanjian R

enville, berarti harus melaksanakan “garis demarkasi Van Mook”. Ini

berarti, daerah-daerah di JawaBarat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur harus ada daerah-

daerah yang “dikosongkan”.Dari

Jawa Barat, pasukan Divisi Siliwangi harus hijrah ke Jawa Tengah, demikian pula tentaradari Divisi
Damarwulan dari Jawa Timur harus ditarik ke wilayah RI. Perintah ini jelasmenimbulkan reaksi yang
sangat keras dari kalangan TNI dan para pejuang. BahkanLetjen Oerip Soemohardjo mengundurkan diri
dari jabatannya karena tidak dapatmenerima keputusan pemerintah untuk meninggalkan kantong-kantong
gerilya.Akhirnya Kabinet Amir Syarifudin jatuh karena tidak mendapat dukungan dari rakyat,apalagi
setelah keluarnya Masyumi dan PNI dari kabinet. Pada tanggal 29 Januari 1948,Presiden Soekarno
membentuk kabinet baru dengan perdana menterinya, Drs. Moh.Hatta. Kondisi politik di Indonesia
semakin rumit. Pemerintah harus menghadapi berbagai tantangan yang berat. Di satu pihak harus
menghadapi kelicikan Belanda, di pihak lain harus menghadapi perpecahan di kalangan politisi dan
pejuang sendiri. Dan pada waktu bersamaan harus menghadapi pemberontakan yang dilakukan PKI
diMadiun.

4. Agresi Militer Belanda II

Agresi militer II Belanda terjadi pada 19 Desember 1948. Agresi militer itudiawali dengan serangan
terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir,
dan beberapa tokoh lainnya. Jatuhnyaibu kota negara itu juga menyebabkan dibentuknya Pemerintah
Darurat Republik Indonesia di Sumatera, yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranega.Seiring dengan
penyerangan terhadap bandar udara Maguwo Yogyakarta hari itu, Belanda menyatakantidak lagi terikat
dengan Perjanjian Renville.Penyerangan terhadap Yogyakarta diawali dengan pemboman atas lapangan
terbangMaguwo. Pada pukul 05.45 pagi itu, lapangan terbang Maguwo dihujani bom dantembakan
mitraliur oleh 5 pesawat Mustang dan 9 pesawat Kittyhawk. Pertahanan TNI diMaguwo hanya terdiri dari
150 orang pasukan, dengan persenjataan sangat minim.Akibatnya, dalam waktu singkat bandara Maguwo
jatuh ke tangan pasukan Belanda.Sebanyak 128 tentara Indonesia tewas, sedangkan di pihak Belanda
tidak ada satu punkorban.Beriringan dengan agresi ke Yogyakarta, pasukan Belanda juga
menyerangdaerah-daerah lain di Jawa. Segera setelah mendengar berita agresi militer yangdilakukan
Belanda tersebut, Panglima Besar Soedirman pun mengeluarkan perintah kilatyang dibacakan di radio
tanggal 19 Desember 1948 pukul 08.00, dan perang gerilyamelawan Belanda pun dimulai.Akibat agresi
militer Belanda tersebut, pihak internasional melakukan tekanan terhadapBelanda, terutama dari pihak
Amerika Serikat yang mengancam akan menghentikan bantuannya kepada Belanda. Akhirnya, dengan
terpaksa, Belanda bersedia untuk kembali berunding dengan RI. Pada tanggal 7 Mei 1949, Republik
Indonesia dan Belandamenyepakati Perjanjian Roem-Royen.

5. PDRI dan Serangan Umum 1 Maret 1949

Sebenarnya, sebelum para pemimpin RI ditangkap Belanda, para pemimpin TNIdan Presiden RI sempat
mengadakan sidang kilat yang menghasilkan keputusan, diantaranya yaitu :

a) Memberi kuasa penuh kepada Mr. Syafruddin Prawiranegara untuk membentukPemerintahan Darurat
Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera;

b) Kepada Mr. Maramis, L.N. Palar, dan Dr. Soedarsono yang sedang berada di Indiadiberi tugas untuk
membentuk Pemerintah Pelarian RI di India bila PDRI diBukittinggi gagal.

Selanjutnya Presiden Soekarno melalui radiogram segera memberikan mandatkepada Menteri


Kemakmuran Rakyat, Mr. Syafruddin Prawiranegara yang pada waktu itusedang berada di Sumatera
(Bukittinggi) agar membentuk PDRI. Dengan demikian,walaupun para pemimpin RI serta ibukota berada
di tangan Belanda, pemerintahan RIterus tetap berjalan.Terlepas dari polemik tentang siapa sebenarnya
yang memiliki ide awal untuk melakukanserangan umum tanggal 1 Maret 1949 ke Yogyakarta apakah Sri
SultanHamengkubuwono IX atau Letkol Soeharto, toh dalam kenyataannya TNI berhasilmenduduki kota
Yogyakarta selama 6 jam. Keberhasilan serangan ini kemudian disiarkanmelalui radio di Wonogiri ke
seluruh penjuru dunia. Serangan Umum 1 Maret 1949mempunyai arti yang sangat penting bagi
perjuangan bangsa Indonesia dalammenghadapi Belanda, yaitu :

a. Ke dalam; secara psikologis dapat mendorong semangat perjuangan TNI dan rakyatIndonesia yang
sedang berjuang melakukan perang gerilya.

b. Ke luar; secara politik untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNIdan negara RI masih
ada dan sekaligus membantah kebohongan Belanda yangmenyatakan negara RI dan TNI sudah tidak ada
lagi.

6. Perundingan Roem-Royen

Berbagai bangsa di Asia, Afrika, dan Australia mengecam tindakan Belanda yangmelakukan agresinya
yang kedua ke Indonesia. Atas prakarsa Birma dan India, padatanggal 20-23 Januari 1949
diselenggarakan Konferensi Asia di New Delhi, India. Dalamkonferensi itu khusus membahas acara
tunggal, yaitu Agresi Militer Belanda II.Konferensi tersebut menghasilkan suatu resolusi tentang masalah
RI-Belanda, yaitu:

a) Belanda harus mengembalikan Pemerintahan RI ke Yogyakarta;

b) Pembentukan Pemerintahan ad-interim

yang mempunyai kemerdekaan politik luarnegeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949;

c) Tentara Belanda harus ditarik dari seluruh wilayah RI;

d) Penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Indonesia Serikat paling lambat tanggal1 Januari
1950.Usaha perundingan kemudian ditempuh kembali dengan diadakannya perundingan awaldi Jakarta
tanggal 14 April 1949. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem,sedangkan delegasi Belanda
dipimpin oleh Dr. J.H. van Roijen. Perundingan tersebut di bawah pengawasan UNCI yang dipimpin oleh
Merle Cochran. Melalui perdebatan yangsengit, akhirnya dicapai persetujuan pada tanggal 7 Mei 1949
yang dikenal denganPersetujuan Roem-Roijen(Roem-Roijen Statement)

Persetujuan tersebut antara lain berisi :Pemerintah RI bersedia menghentikan perang


gerilyanya;Pemerintah RI bersedia menjalin kerjasama untuk mengembalikan keamanan dan
ketertiban;Pemerintah Belanda menyetujui kembalinya Pemerintah RI ke Yogyakarta;Pemerintah
Belanda bersedia menghentikan operasi militernya, membebaskan semua tahanan politik serta berusaha
dengan sungguh-sungguh agar KMB segera dilaksanakan setelah pemerintahRI kembali ke Yogyakarta

7. Konfrensi Inter-Indonesia

Konferensi Inter Indonesia merupakan konferensi yang berlangsung antara negaraRepublik Indonesia
dengan negara-negara boneka atau negara bagian bentukkan Belanda yangtergabung dalam BFO
(Bijenkomst Voor Federal Overslag) Konferensi Inter Indonesia berlangsungdi Yogyakarta pada tanggal
19-22 Juli 1949 yang dipimpin oleh Wakil Presiden Drs. MohammadHatta. Karena simpati dari negara-
negara BFO ini maka pemimpin-pemimpin Republik Indonesiadapat dibebaskan dan BFO jugalah yang
turut berjasa dalam terselenggaranya Konferensi Inter-Indonesia. Hal itulah yang melatarbelakangi
dilaksanaklannya Konferensi Inter-Indonesia.Soekarno menyebut konferensi ini se bagai “trace baru”
bagi arah perjuangan Indonesia.

Konferensi ini banyak didominasi perbincangan mengenai konsep dan teknis pembentukan RIS,terutama
mengenai susunan kenegaraaan berikut hak dan kewajiban antara pemerintah pusat dengan pemerintah
daerah. Hasil kesepakatan dari Konferensi Inter-Indonesia adalah: Negara Indonesia Serikat disetujui
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkandemokrasi dan federalisme (serikat).RIS akan
dikepalai oleh seorang Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawabkepada
Presiden.RIS akan menerima penyerahan kedaulatan, baik dari Republik Indonesia maupun dari
kerajaanBelanda.Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional, dan Presiden RIS adalah
PanglimaTertinggi Angkatan Perang RIS.Pembentukkan angkatan Perang RIS adalah semata-mata soal
bangsa Indonesia sendiri. AngkatanPerang RIS akan dibentuk oleh Pemerintah RIS dengan inti dari TNI
dan KNIL serta kesatuan-kesatuan Belanda lainnya.Sidang kedua Konferensi Inter Indonesia di
selenggrakan di Jakarta pada tanggal 30 Juli dengankeputusan:Bendera RIS adalah Sang Merah
PutihLagu kebangsaan Indonesia RayaBahasa resmi RIS adalah Bahsa IndonesiaPresiden RIS dipilih
wakil RI dan BFO. Pengisian anggota MPRS diserahkan kepada kebijakannegara-negara bagian yang
jumlahnya enam belas negara.Kedua delegasi juga setuju untuk membentuk panitia persiapan nasional
yang bertugasmempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Konferensi Meja
Bundar.

8. Konferensi Meja Bundar (KMB)

Konferensi Meja Bundar diikuti oleh perwakilan dari Indonesia, Belanda, danperwakilan badan yang
mengurusi sengketa antara Indonesia-Belanda. Berikut ini paradelegasi yanghadir dalam KMB:

a. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.

b. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.

c. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.

d. UNCI diwakili oleh Chritchley.Setelah melakukan perundingan cukup lama, maka diperoleh hasil dari
konferensitersebut. Berikut merupakan hasil KMB:

a) Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

b) Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.

c) Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan
kedaulatan RIS.

d) Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belandayang dikepalai Raja
Belanda.

e) Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapakorvet akan
diserahkan kepada RIS.
f) Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedangTentaraKerajaan Hindia Belanda
(KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa paraanggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam
kesatuan TNI.

Konferensi Meja Bundar memberikan dampak yang cukup menggembirakan bagi bangsaIndonesia.
Karena sebagian besar hasil dari KMB berpihak pada bangsaIndonesia,sehingga dampak positif pun
diperoleh Indonesia. Berikut merupakan dampakdari Konferensi Meja Bundar bagi Indonesia:

a. Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.

b. Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat dimulai.

c. Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat.

d. Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita ProklamasiKemerdekaan 17 Agustus 1945.Selain
dampak positif, Indonesia juga memperoleh dampak negatif, yaitu belumdiakuinya Irian Barat sebagai
bagian dari Indonesia. Sehingga Indonesia masih berusahauntuk memperoleh pengakuan bahwa Irian
Barat merupakan bagian dari NKRI

2.4 Faktor yang memaksa Belanda Keluar dari Indonesia

Ketika Belanda melakukan agresi militemya yang kedua, tanggal 19 Desember1948, Dewan Keamanan
PBB merasa tersinggung karena tindakan Belanda tersebut telahmelanggar persetujuan gencatan senjata
yang telah diprakasai oleh Komisi Tiga Negara(KTN). Di dalam negeri Indonesia pun Belanda tidak
memperoleh dukungan politik bahkan para pejuang melakukan gerilya maupun serangan umum.
Menghadapi kondisiyang demikian ini maka Belanda mengubah sikapnya yakni sepakat dilakukan
gencatansenjata. Penghentian tembak menembak akan mulai berlaku di Jawa tanggal 11 Agustus1949,
dan di Sumatera pada tanggal 15 Agustus 1949. Pada masa gencatan senjata itulah berlangsung
Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tanggal 23 Agustus 1949. Dalamkonferensi ini hasil
utamanya antara lain bahwa Belanda akan mengakui kedaulatanRepublik Indonesia Serikat pada akhir
bulan Desember 1949. dengan demikian hal inimemaksa Belanda harus keluar dari bumi Indonesia.
Sebenarnya faktor-faktor apa sajayang memaksa Belanda harus keluar dari Indonesia?

Faktor dari Dalam :

1. Dari dalam negeri Indonesia, Belanda menyadari bahwa kekuatan militernya tidakcukup kuat untuk
memaksa RI tunduk kepadanya.

2. Perang yang berkepanjangan mengakibatkan hancurnya perkebunan dan pabrik- pabrik Belanda. Untuk
menghindarkan hal itu Belanda harus mengubah strateginya.

3. Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia. Ketikamembujuk Sultan
Hamengkubuwono IX untuk menjadi pemimpin sebuah negara diJawa maka ditolaknya.

4. Para pejuang Republik Indonesia terus melakukan perang gerilya dan seranganumum.

Faktor dari Luar :


PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Belanda.Amerika Serikat
mengancam akan menghentikan bantuan pembangunan yang menjaditumpuan perekonomian Belanda.
Dengan adanya faktor-faktor di atas makadiselenggarakanlah KMB yang bermuara diakuinya kedaulatan
Republik IndonesiaSerikat pada tanggal 27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi
Indonesia.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Kedatangan pasukan Sekutu ke Indonesia yang diboncengi oleh NICA membawaancaman bagi
keberlangsungan kemerdekaan bangsa Indonesia. Belanda ternyataingin menjajah kembali negara kita
yang telah diproklamasikan pada tanggal 17Agustus 1945.

 Bukti nyata keinginan Belanda untuk menguasai Indonesia kembali adalahdilancarkannya Agresi
Militer Belanda I tanggal 21 Juli 1947 dan Agresi MiliterBelanda II tanggal 19 Desember 1948.

 Untuk mempertahankan kemerdekaan, para pemimpin nasional menggunakan caradiplomasi dan


perjuangan fisik. Langkah diplomasi dilakukan baik melalui foruminternasional, seperti Kegiatan
diplomasi (perundingan) dengan Belanda, misalnya Perundingan Linggarjati, Perundingan Renville,
Perundingan Roem-Royen, hinggaKMB

 Perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan ditempuh leh rakyat di berbagai pelosok
Nusantara bersama dengan tentara. Beberapa contoh perjuanganfisik tersebut antara lain Palagan
Ambarawa, Bandung Lautan Api, PertempuranMargarana, Pertempuran Medan Area, Serangan Umum 1
Maret 1949,dll.

Setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya tanggal 27 Desember 1949 Belandamengakui
kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka sejajar dengan bangsa- bangsa lain di dunia.

3.2 Saran-Saran

Adapun dari penulisan makalah ini saya selaku penulis menyarankan kepadagenerasi muda agar tetap
mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan cara ikut berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan
Indonesia, dan mencontoh semangat para pahlawan terdahulu, betapa sulitnya mereka meraih
kemerdekaan danmempertahankannya hingga sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

http://fitria97.wordpress.com/tugas-tugas/ips/22-2/http://
perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.com/http://historimaos.blogspot.com/2010/10/lks-
bab3.htmlhttps://sites.google.com/site/redaksisejarahindonesia/contactfile:///G:/Tugas%20Sekolah/
KELAS%209/Sejarah/Internet/Pertempuran%20Melawan%20Sekutu%20di%20Berbagai%20Daerah
%20-%20Bimbie.com.htm

Anda mungkin juga menyukai