Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TUGAS KELOMPOK SEJARAH INDONESIA


STRATEGI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKA
AN INDONESIA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
1. SYIFA ADELIA HANGGUMI
2. KHOTIMAH NURUL LAYLI
3. ISRON DIVA

SMA NEGERI 2 PADANG CERMIN


KEC. WAY RATAI KAB. PESAWARAN
TAHUN AJARAN 2023/2024

MAKALAH KELOMPOK 10 I
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis persembahkan kehad


irat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Ny
a. Oleh karena itu, penulis berhasil menyusun sebuah Makalah tentang Usa
ha Mempertahankan Kemerdekaan RI.
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk meme
nuhi Tugas sejarah Indonesia tentang strategi mempertahankan kemerdekaa
n Indonesia
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Septi prahasti selaku guru mata pelajaran sejarah Indonesia. Tak lupa ju
ga penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat memb
angun demi perbaikan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini ber
manfaat bagi pembaca.

Way Ratai, 05 September 2023


Penulis

Kelompok 10

MAKALAH KELOMPOK 10 II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................3
D. Manfaat.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN MASALAH........................................................4
A. Penyebab Terjadinya Konflik Indonesia-Belanda Pasca
Kemerdekaan ............................................................................4
B. Peran Dunia Internasional dalam Penyelesaian Konflik
Indonesia-Belanda......................................................................6
C. Perjuangan Perlawanan bangsa Indonesia di Daerah-Daerah....10
D. Faktor dari Luar.........................................................................15
BAB III PENUTUP.....................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................16
B. Saran............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17

MAKALAH KELOMPOK 10 III


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebelum memperoleh kemedekaan, bangsa Indonesia terlebih dahulu me
mproklamasikan kemerdekaannya yang dikenal dengan "Proklamasi Ke
merdekaan". Proses ini berawal dari terdengarnya berita kekalahan Jepa
ng dari pihak sekutu, seketika juga kelompok pemuda mendesak Soekar
no-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indones
ia. Akan tetapi dengan alasan menunggu janji Jepang untuk memberikan
kemerdekaan Indonesia, Soekarno-Hatta tidak dengan segera memprokl
amasikan kemerdekaan Indonesia. Hal inilah yang mendorong para pem
uda melakukan aksi penculikan terhadap Soekarno-Hatta ke RengaSMP
engklok yang akhirnya dikenal dengan "Peristiwa RengaSMPengklok".
Atas nama bangsa Indonesia Proklamasi Kemerdekaan telah dikumanda
ngkan oleh Bung Karno didampingi oleh Bung Hatta pada tanggal 17 A
gustus 1945. Satu langkah maju sudah ada pada genggaman bangsa Indo
nesia melalui Proklamasi kemerdekaan tersebut. Sebagai negara yang ba
ru memproklamasikan kemerdekaan, Indonesia mendapat simpati dari b
angsa- bangsa di dunia. Hal ini tampak dari adanya pengakuan negara la
in terhadap Proklamasi 17 Agustus 1945. Sebagai sebuah negara merdek
a, maka pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasa
r (UUD 1945) dan pemilihan Presiden yaitu Bung Karno dan Bung Hatt
a sebagai Wakil Presiden. Kemerdekaan Indonesia sudah diproklamasik
an tanggal 17 Agustus 1945. Meskipun demikian, Belanda tidak mengak
ui kemerdekaan itu dan terus berusaha untuk menjajah Indonesia kembal
i. Setelah kedatangan sekutu ke Indonesia dalam rangka mengambil alih
kekuasaan dari tangan Jepang, ternyata diikuti oleh Belanda yang ingin
menjajah kembali Indonesia. maka rakyat Indonesia di berbagai daerah
mengangkat senjata untuk mempertahankan kemerdekaan.

MAKALAH KELOMPOK 10 1
Bangsa Indonesia berjuang dengan gigih untuk mempertahankan kemerd
ekaan. Ada dua bentuk perjuangan mempertahakan kemerdekaan, yaitu
perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan d
engan cara bertempur melawan musuh. Perjuangan diplomasi dilakukan
dengan cara menggalang dukungan dari negara-negara lain dan lewat pe
rundingan-perundingan. Kemerdekaan Indonesia tentu merupakan sebua
h bencana bagi negara yang telah menjajah Indonesia. Maka, Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah akhir p
erjuangan bangsa Indonesia. Akan tetapi, ia adalah awal perjuangan baru
bangsa ini dalam membangun sebuah tatanan berbangsa dan bernegara.
Sebuah negara berdiri bukan hanya berdasarkan wilayah, namun juga m
embutuhkan perangkat pemerintahan, dan yang terpenting adalah penga
kuan kedaulatan dari negara lain. Karena pada hakikatnya (seperti halny
a manusia sebagai makhluk sosial), dalam kehidupan bernegara juga me
mbutuhkan negara lain agar bangsa dan negara ini dapat bergaul dan tida
k terkucilkan dalam hubungan internasional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Bela
nda pasca Kemerdekaan Indonesia?
2. Apa saja peran dunia internasional dalam penyelesaian konflik Indon
esia-Belanda?
3. Bagaimana perjuangan perlawanan bangsa Indonesia di daerah-daera
h dalam mempertahankan kemerdekaan?
4. Bagaimana perjuangan diplomasi Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan?
5. Apa saja faktor yang memaksa Belanda keluar dari Indonesia?

C. Tujuan

MAKALAH KELOMPOK 10 2
Melalui makalah Kajian sejarah Indonesia mengenai strategi Mempertah
ankan Kemerdekaan, diharapkan memilki kemampuan sebagai berikut:
1. Kemampuan untuk mengidentifikasi konflik yang terjadi antara Indo
nesia dan Belanda pasca Kemerdekaan Indonesia
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi peran dunia internasional dalam
penyelesaian konflik Indonesia-Belanda
3. Kemampuan untuk mendeskripsikan perjuangan rakyat dan pemerint
ah di berbagaidaerah
4. Kemampuan untuk mengetahui perjuangan diplomasi yang dilakuka
n oleh bangsa Indonesia demi mempertahankan kemerdekaan Indone
sia
5. Kemampuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memaksa Be
landa keluar dari Indonesia

D. Manfaat
Melalui makalah Kajian mengenai strategi Mempertahankan Kemerdek
aan, diharapkan dapat memberikan kegunaan kepada pembaca maupun p
enulis. Adapun manfaat yang terdapat dalam makalah ini adalah:
1. Pembaca dapat memahami penyebab terjadinya konflik antara Indon
esia-Belanda pasca kemerdekaan Indonesia
2. Pembaca dapat mengetahui peranan dunia internasional dalam penye
lesaian konflik Indonesia Belanda
3. Mengetahui pertempuran-pertempuran yang terjadi di daerah-daerah
demi mempertahankan kemerdekaan
4. Pembaca dapat mengetahui perjuangan-perjuangan diplomasi Bangs
a Indonesia demi mempertahankan kemerdekaannya
5. Pembaca mengetahui faktor yang menyebabkan Belanda keluar dari
Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

MAKALAH KELOMPOK 10 3
A. Penyebab Terjadinya Konflik Indonesia-Belanda Pasca Kemerdekaan
Perjuangan bangsa Indonesia semenjak Proklamasi Kemerdekaan hari demi
hari semakin nyata hasilnya. Akan tetapi tantangan yang dihadapi selalu silih
berganti. Seperti telah kita ketahui bahwa Proklamasi Kemerdekaan
dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya pada tanggal 18
Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar (UUD 1945) dan dipilih Ir.
Soekarno sebagai Presiden sedangkan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.
Perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya semakin berat karena harus
mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan kekuasaan bangsa asing.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia
dengan Belanda sebagai berikut:
1. Kedatangan Tentara Sekutu Diboncengi oleh NICA Semenjak Jepang
menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 maka
secara hukum jepang tidak lagi berkuasa di Indonesia. Hal ini
mengakibatkan Indonesia berada dalam keadaan Vacum Of Power (tidak
ada seorang pemerintah yang berkuasa) maka pada waktu itu dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya. Pada tanggal 10 September 1945 Panglima Bala Tentara
Kerajaan Jepang di Jawa mengumumkan bahwa pemerintahan akan
diserahkan pada Sekutu bukan pada pihak Indonesia. Dan pada tanggal 14
September perwirwa Sekutu datang ke Jakarta untuk mempelajari dan
melaporkan keadaan di Indonesia menjelang pendaratan rombongan
Sekutu Pada tanggal 29 September 1945 akhirnya Sekutu mendarat di
Indonesia yang bertugas melucuti tentara Jepang. Semula rakyat Indonesia
menyambut dengan senang hati kedatangan Sekutu, karena mereka
mengumandangkan perdamaian. Akan tetapi, setelah diketahui bahwa
Netherlands Indies Civil Administration (NICA) di bawah pimpinan Van
der Plass dan Van Mook ikut di dalamnya, sikap rakyat Indonesia menjadi
curiga dan bermusuhan. NICA adalah organisasi yang didirkan orang-
orang Belanda yang melarikan diri ke Australia setelah Belanda menyerah
pada Jepang Organisasi ini semula didirikan dan berpusat di Australia.
Keadaan bertambah buruk karena NICA mempersenjatai kembali KNIL.
setelah dilepas oleh Sekutu dari tawanan Jepang. Adanya keinginan
Belanda berkuasa di Indonesia menimbulkan pertentangan, bahkan diman-
mana terjadi pertempuran melawan NICA dan Sekutu.

MAKALAH KELOMPOK 10 4
Tugas yang diemban oleh Sekutu yang dalam hal ini dilakukan oleh Allied
Forces Netherlands East Indies (AFNEI) di bawah Leman Sir Philip
Christinson. Mereka memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali
Hindia Belanda. Adapun tugas AFNEI di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Menerima penyerahan dari tangan Jepang
b. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu
c. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian
dipulangkan.
d. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian
diserahkan kepada pemerintahan sipil.
e. Menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan menuntut
mereka di depan pengadilan.
Kedatangan pasukan Sekutu pada mulanya disambut dengan sikap netral
oleh pihak Indonesia. Namun, setelah diketahui bahwa Sekutu membawa
NICA(Netherland Indies Civil Administration) sikap masyarakat berubah
menjadi curiga karena NICA adalah pegawai sipil pemerintah Hindia
Belanda yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan sipil di
Indonesia. Para pemuda memberikan sambutan tembakan selamat datang.
Situasi keamanan menjadi semakin buruk sejak NICA mempersenjatai
kembali tentara KNIL. yang baru dilepaskan dari tawanan Jepang.
Melihat kondisi yang kurang menguntungkan, Panglima AFNEI
menyatakan pengakuan sedara de facto atas Republik Indonesia pada
tanggal 1 Oktober 1945. Sejak saat itu, pasukan AFNEI diterima dengan
tangan terbuka oleh pejabat-pejabat RI di daerah-daerah untuk membantu
memperlancar tugas-tugas AFNEI.
Namun dalam kenyataannya di daerah-daerah yang didatangi Sekutu selalu
terjadi insiden dan pertempuran dengan pihak RI. Hal itu disebabkan
pasukan Sekutu tidak bersungguh-sungguh menghormati kedaulatan RI.
Sebaliknya pihak Sekutu yang merasa kewalahan, menuduh pemerintah RI
tidak mampu menegakkan keamanan dan ketertiban sehingga terorisme
merajalela. Pihak Belanda yang bertujuan menegakkan kembali
kekuasaannya di Indonesia berupaya memanfaatkan situasi ini dengan
memberi dukungan kepada pihak Sekutu. Panglima Angkatan Perang
Belanda, Laksamana Helfrich, memerintahkan pasukannya untuk
membantu pasukan Sekutu

MAKALAH KELOMPOK 10 5
Kedatangan tentara Sekutu yang diboncengi NICA menyebabkan
terjadinya konflik dan pertempuran di berbagai daerah. Keinginan Belanda
untuk kembali menjajah Indonesia berhadapan dengan rakyat Indonesia
yang mempertahankan kemerdekaannya. Oleh karena itu, terjadi
pertempuran di berbagai daerah di Indonesia. Konflik antara Indonesia-
Belanda ini akhirnya melibatkan peran dunia internasional untuk
menyelesaikannya.
2. Kedatangan NICA (Belanda) Berupaya Untuk Menegakkan Kembali
Kekuasaannya di Indonesia
NICA berusaha mempersenjatai kembali KNIL (Koninklijk Nerderlands
Indisch Leger, yaitu Tentara Kerajaan Belanda yang ditempatkan di
Indonesia). Orang-orang NICA dan KNIL di Jakarta, Surabaya dan
Bandung mengadakan provokasi sehingga memancing kerusuhan. Sebagai
pimpinan AFNEL, Christison menyadari bahwa untuk kelancaran tugasnya
diperlukan bantuan dari Pemerintah Republik Indonesia. Oleh karena itu
diadakanlah perundingan dengan pemerintah RI. Christison
mengakuipemerintahan de facto Republik Indonesia pada tanggal 1
Oktober 1945. la tidak akan mencampuri persoalan yang menyangkut
status kenegaraaan Indonesia. Dalam kenyataannya pasukan Sekutu sering
membuat hura-hara dan tidak menghormati kedaulatan bangsa Indonesia.
Gerombolan NICA sering melakukan teror terhadap pemimpin-pemimpin
kita. Dengan demikian bangsa Indonesia mengetahui bahwa kedatangan
Belanda yang membonceng AFNEI adalah untuk menegakkan kembali
kekuasaannya di Indonesia. Oleh karena itu bangsa kita berjuang dengan
cara-cara diplomasi maupun kekuatan senjata untuk melawan Belanda
yang akan menjajah kembali. Konflik antara Indonesia dengan Belanda ini
akhirnya melibatkan peran dunia intemasional untuk menyelesaikannya.

B. Peran Dunia Internasional dalam Penyelesaian Konflik Indonesia-Belanda


Konflik yang terjadi antara Indonesia-Belanda pasca kemerdekaan Indonesia
akhirnya melibatkan dunia Internasional untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Adapun peran dunia internasional dalam penyelesaian konflik Indonesia-
Belanda yaitu:
1. Peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa

MAKALAH KELOMPOK 10 6
Pada tanggal 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah
Indonesia- Belanda ini kepada Dewan Keamanan PBB. Dalam Sidang
Dewan Keamanan pada tanggal 1 Agustus 1947 dikeluarkan resolusi yang
mengajak kedua belah pihak untuk menghentikan tembak menembak,
menyelesaikan pertikaian melalui perwasitan (arbitrase) atau dengan cara
damai yang lain. Menindaklanjuti ajakan PBB untuk penyelesaian dengan
cara damai, maka Republik Indonesia menugaskan Sutan Syahrir dan H.
Agus Salim sebagai duta yang berbicara dalam sidang Dewan Keamanan
PBB. Sutan Syahrir menyatakan bahwa untuk mengakhiri konflik antara
Indonesia dengan Belanda jalan satu-satunya adalah pembentukan Komisi
Pengawas dalam pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan. Ditambahkan
pula agar Dewan Keamanan menerima usul Australia secara keseluruhan
dan penarikan pasukan Belanda ke tempat kedudukan sebelum agresi
militer. Usul ini didukung oleh Rusia dan Polandia. Di samping itu Rusia
juga mengusulkan pembentukan Komisi Pengawas gencatan senjata.
Usul di atas didukung oleh Amerika Serikat, Australia, Brazilia, Columbia,
Polandia, dan Suriah tetapi diveto Perancis, sebab dianggap terlalu
menguntungkan Indonesia. Pada tanggal 25 Agustus 1947 Dewan
Keamanan PBB menerima usul Amerika Serikat tentang pembentukan
Komisi Jasa-Jasa Baik (Committee of Good Offices) untuk membantu
menyelesaikan pertikaian Indonesia-Belanda. Komisi inilah yang
kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN). yang terdiri atas:
a. Australia (diwakili oleh Richard C. Kirby), atas pilihan Indonesia,
b. Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland), atas pilihan Belanda,
c. Amerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Porter Graham), atas pilihan
Australia dan Belgia.
Pada tanggal 27 Oktober 1947 KTN tiba di Jakarta untuk melaksanakan
tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya, KTN mengalami kesulitan
karena Indonesia maupun Belanda tidak mau bertemu di wilayah yang
dikuasai pihak lainnya. Akhirnya KTN berhasil mempertemukan
Indonesia-Belanda dalam suatu perundingan yang berlangsung pada
tanggal 8 Desember 1947 di atas kapal perang Amerika Serikat "Renville"
yang berlabuh di teluk Jakarta. Perundingan ini dikenal dengan
perundingan Renville. Akibat dari perundingan Renville wilayah RI

MAKALAH KELOMPOK 10 7
semakin sempit dan kehilangan daerah-daerah yang kaya karena diduduki
Belanda.

2. Peranan Konferensi Asia dan Resolusi Dewan Keamanan PBB


Aksi militer Belanda tanggal 21 Juli 1947 terhadap Republik Indonesia
menimbulkan reaksi dunia luar. Inggris dan Amerika Serikat tidak setuju
dengan tindakan Belanda itu, tetapi ragu-ragu turun tangan. Di antara
negara yang tampil mendukung Indonesia adalah Autralia dan India.
Australia mendukung Indonesia karena ingin menegakkan perdamaian dan
keamanan dunia sesuai dengan piagam PBB. Di samping itu Partai Buruh
Australia yang sedang berkuasa sangat simpatik terhadap perjuangan
kemerdekaan. Sedangkan India mendukung Indonesia karena solidaritas
sama-sama bangsa Asia juga senasib karena sebagai bangsa yang
menentang penjajahan. Hubungan Indonesia dengan India terjalin baik
terbukti pada tahun 1946 Indonesia menawarkan bantuan padi sebanyak
500.000 ton untuk disumbangkan kepada India yang sedang dilanda
bahaya kelaparan. Sebaliknya India juga menawarkan benang tenun, alat-
alat pertanian, dan mobil. Pada waktu Belanda melakukan aksi militernya
yang kedua yakni pada tanggal 19 Desember 1948, Perdana Menteri India
Pandit Jawaharlal Nehru dan Perdana Menteri Birma (Myanmar) U Aung
San memprakarsai Konferensi Asia. Konferensi ini diselanggarakan di
New Delhi dari tanggal 20-23 Januari 1949 yang dihadiri oleh utusan dari
negara-negara Afganistan, Australia, Burma (Myanmar), Sri Langka,
Ethiopia, India, Iran, Iraq, Libanon, Pakistan, Philipina, Saudi Arabia,
Suriah dan Yaman. Hadir sebagai peninjau adalah wakil dari negara-negara
Cina, Nepal, Selandia Baru, dan Muangthai. Wakil-wakil dari Indonesia
yang hadir antara lain Mr. A.A. Maramis, Mr. Utojo, Dr. Surdarsono, H.
Rasjidi, dan Dr. Soemitro Djojohadikusumo. Konferensi Asia tersebut
menghasilkan resolusi yang kemudian disampaikan kepada Dewan
Keamanan PBB, Isi resolusinya antara lain sebagai berikut.
a. Pengembalian Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta.
b. Pembentukan perintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan
dalam politik luar negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949,
c. Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia

MAKALAH KELOMPOK 10 8
d. Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling
lambat pada tanggal 1 Januari 1950. Dengan adanya dukungan dari
negara-negara di Asia, Afrika, Arab, danAustralia terhadap Indonesia,
maka pada tanggal 28 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB
mengeluarkan resolusi yang disampaikan kepada Indonesia dan
Belanda sebagai berikut;
e. Mendesak Belanda untuk membebaskan dengan segera tanpa syarat
Presiden dan Wakil Presiden beserta tawanan politik yang ditahan
sejak 17 Desember 1948 di wilayah RI; pengembalian pemerintahan
RI ke Yogyakarta dan membantu pengembalian pegawai-pegawai RI
ke Yogyakarta agar mereka dapat menjalankan tugasnya dalam
suasana yang benar-benar bebas. c. Menganjurkan agar RI dan Belanda
membuka kembali perundingan atas dasar persetujuan Linggar jati dan
Renville, dan terutama berdasarkan pembentukan suatu pemerintah ad
interim federal paling lambat tanggal 15 Maret 1949, Pemilihan untuk
Dewan Pembuatan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Serikat
selambat-lambatnya pada tanggal 1 Juli 1949.
f. Sebagai tambahan dari putusan Dewan Keamanan, Komisi Tiga
Negara diubah menjadi UNCI (United Nations Commission for
Indonesia Komisi PBB untuk Indonesia dengan kekuasaan yang lebih
besar dan dengan hak mengambil keputusan yang mengikat atas dasar
mayoritas. Tugas UNCI adalah membantu melancarkan perundingan-
perundingan untuk mengurus pengembalian kekuasaan pemerintah
Republik; untuk mengamati pemilihan dan berhak memajukan usul-
usul mengenai berbagai hal yang dapat membantu tercapainya
penyelesaian.
g. Resolusi itu dirasa oleh bangsa Indonesia masih ada kekurangan yakni
bahwa Dewan Keamanan PBB tidak mendesak Belanda untuk
mengosongkan daerah-daerah RI selain Yogyakarta. Di samping itu
Dewan Keamanan tidak memberikan sanksi atas pelanggaran terhadap
resolusinya. Akan tetapi, bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta
damai maka selalu menaati semua isi resolusi sepanjang sesuai dengan
prinsip Indonesia Merdeka dan sikap berperang untuk
mempertahankan diri.
C. Perjuangan Perlawanan bangsa Indonesia di Daerah-Daerah

MAKALAH KELOMPOK 10 9
Kehadiran pasukan Sekutu yang membawa orang-orang NICA pada tan
ggal 29 September 1945 sangat mencemaskan rakyat dan pemerintah RI.
Keadaan ini semakin memanas ketika NICA mempersenjatai kembali be
kas KNIL yang baru dilepaskan dari tahanan Jepang Para pejabat Repub
lik Indonesia yang menerima kedatangan pasukan ini karena menghorm
ati tugas. Mereka menjadi sasaran teror dan percobaan pembunuhan. Ole
h karena itu sikap pasukan Sekutu yang tidak menghormati kedaulatan n
egara dan bangsa Indonesia ini dihadapi dengan kekuatan senjata, oleh r
akyat dan pemerintah. Di beberapa daerah muncul perjuangan untuk me
mpertahankan kemerdekaan sebagai berikut:
1. Pertempuran 10 November di SurabayaPertempuran di Surabaya dia
wali dengan pendaratan pasukan Sekutu dibawah pimpinan Brigjen
A.W.S. Mallaby pada tanggal 25 Oktober 1945. Pada tanggal 27 Okt
ober, mereka menyerbu penjara dan membebaskan perwira-perwira
Sekutu yang sebelumnya ditawan oleh pejuang-pejuang republik. Pe
mbebasan tanpa izin pemerintah RI telah menimbulkan kemarahan r
akyat setempat, sehingga mereka secara serentak mengadakan serang
an terhadap Sekutu Dalam suatu pertempuran. Mallaby terbunuh. Ha
l ini menimbulkan kemarahan Sekutu, sehingga komandan pasukan
Sekutu di Jawa Timur, Mayjend R. Mansergh mengeluarkan ultimat
um. Ultimatum tersebut berisi :
a. Semua pemimpin Indonesia termasuk pemimpin pergerakan, pe
muda, polisi, dan petugas radio harus melapor kepada Inggris dal
am batas waktu sampai pukul 18.00 pada tanggal 9 November 19
45
b. Mereka harus berbaris satu-persatu dengan membawa senjata ya
ng dimilikinya
c. setelah meletakkan senjata, mereka harus berjalan dengan tangan
di atas kepala menuju pos yang telah ditentukan
d. jika ultimatum ini tidak ditaati, Inggris akan menghancurkan selu
ruh kota Surabaya Ultimatum tersebut tidak digubris oleh rakyat
Surabaya yang didukung juga oleh gubernurnya R. Soerjo. Sema

MAKALAH KELOMPOK 10 10
ngat untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan telah m
endorong rakyat rela berkorban. Bung Tomo salah seorang pimpi
nan paru pejuang selalu membangkitkan semangat perjuangan m
elalui radio agar rakyat Surabaya tidak menghiraukan ultimatum
Inggris. Akhimya, pasukan Inggris dan Belanda menggempur Su
rabaya dari segala jurusan dengan persenjatan berat dan lengkap
pada tanggal 10 November 1945. Penduduk Sumbaya bertempur
mati-matian sehingga banyak korban yang tewas. Pertempuran di
Surabaya bagi pasukan Inggris sendiri merupakan perang terbesa
r yang dialaminya setelah Perang Dunia II, sehingga mereka men
yebutnya "neraka". Peristiwa tanggal 10 November tersebut kem
udian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

2. Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)


Pada bulan Oktober 1945. Tentara Republik Indonesia (TRI) dan pe
muda serta rakyat sedang berjuang melawan tentara Jepang untuk m
erebut senjata dari tangan Jepang. Pada saat itu, pasukan AFNEI sud
ah memasuki kota Bandung. Pasukan AFNEI menuntut pasukan Ind
onesia untuk menyerahkan senjata. Disamping itu. TRI harus mengo
songkan kotra Bandung bagian utara paling lambat tanggal 29 Oktob
er 1945.
Tuntutan dari AFNEI tersebut tidak diindahkan oleh TRI maupun ra
kyat Bandung Dipimpin oleh Arudji Kartawinata, TRI dan pemuda
Bandung melakukan serangan terhadap kedudukan AFNEL Pertemp
uran itu berlanjut hingga memasuki tahun 1946. Pada tanggal 23 mar
et 1946, AFNEI kembali mengeluarkan ultimatum supaya TRI meni
nggalkan kota Bandung. Ultimatum itu diperkuat dengan adanya peri
ntah dari pemerintah pusat Jakarta supaya TRI meninggalkan Bandu
ng.

3. Peristiwa Palagan Ambarawa (21 November-15 Desember 1945)

MAKALAH KELOMPOK 10 11
Pertempuran di Ambarawa terjadi pada tanggal 21 November 1945
dan berakhir tanggal 15 Desember 1945, antara pasukan TKR dan
laskar pemuda melawan pasukan Inggris. Peristiwa tersebut
dilatarbelakangi sebuah insiden di Magelang sesudah mendaratnya
Brigade Artileri dari Divisi India ke-23 di Semarang Pihak RI
memperkenankan mereka untuk mengurus tawanan perang yang
berada di penjara Ambarawa dan Magelang. Tetapi kedatangan
pasukan Inggris ternyata diikuti oleh pasukan NICA yang kemudian
mempersenjati para bekas tawanan perang Jepang tersebut. Maka
pecahlah pertempuran di Ambarawa-Magelang.
Pada waktu itu, TKR dibawah pimpinan Panglima Divisi V
Banyumas, Kolonel Soedirman dan berhasil memukul mundur
Sekutu sampai ke Semarang pada tanggal 15 Desember 1945.
Kemenangan di Ambarawa itu mempunyai arti yang sangat penting
karena letaknya yang strategis. Apabila musuh menguasai
Ambarawa, mereka bisa mengancam tiga kota utama di Jawa
Tengah, yaitu Surakarta (Solo), Magelang, dan terutama Yogyakarta
yang merupakan tempat kedudukan markas tertinggi TKR.
Pertempuran di Ambarawa tersebut terkenal dengan sebutan
"Palagan Ambarawa", dan sampai sekarang selalu diperingati
sebagai "Hari Infanteri" oleh TNI-AD.

4. Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)


Berita Proklamasi Kemerdekaan baru sampai di Medan pada tanggal
27 Agustus 1945. Hal ini disebabkan sulitnya komunikasi dan
adanya sensor dari tentara Jepang. Berita tersebut dibawa oleh Mr.
Teuku M. Hassan yang diangkat menjadi Gubernur Sumatra. la
ditugaskan oleh pemerintah untuk menegakkan kedaulatan Republik
Indonesia di Sumatera dengan membentuk Komite Nasional
Indonesia di wilayah itu. Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan
Sekutu mendarat di Sumatera Utara di bawah pimpinan Brigadir
Jenderal T.E.D. Kelly. Serdadu Belanda dan NICA ikut

MAKALAH KELOMPOK 10 12
membonceng pasukan ini yang dipersiapkan mengambil alih
pemerintahan. Pasukan Sekutu membebaskan para tawanan atas
persetujuan Gubernur Teuku M. Hassan. Para bekas tawanan ini
bersikap congkak sehingga menyebabkan terjadinya insiden di
beberapa tempat. Achmad Tahir, seorang bekas perwira tentara
Sukarela memelopori terbentuknya TKR Sumatra Tirnur. Pada
tanggal 10 Oktober 1945. Di samping TKR, di Sumatera Timur
terbentuk Badan-badan perjuangan dan laskar-laskar partai. Pada
tanggal 18 Oktober 1945 Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly
memberikan ultimatum kepada pemuda Medan agar menyerahkan
senjatanya. Aksi-aksi teror mulai dilakukan oleh Sekutu dan NICA.
Pada tanggal 1 Desember 1945 Sekutu memasang papan-papan
yangmelancarkan serangan militer secara besar-besaran dengan
menggunakan pesawat- pesawat tempur. Pada bulan April 1946
pasukan Inggris berhasil mendesak pemerintah RI ke luar Medan.
Gubernur, Markas Divisi TKR. Walikota RI pindah ke Pematang
Siantar. Walaupun belum berhasil menghalau pasukan Sekutu,
rakyat Medan terus berjuang dengan membentuk Laskar Rakyat
Medan Area. Selain di daerah Medan, di daerah-daerah sekitarnya
juga terjadi perlawanan rakyat terhadap Jepang, Sekutu, dan
Belanda. Di Padang dan Bukittinggi pertempuran berlangsung sejak
bulan November 1945. Sementara itu dalam waktu yang sama di
Aceh terjadi pertempuran melawan Sekutu Dalam pertempuran ini
Sekutu memanfaatkan pasukan-pasukan Jepang untuk menghadapi
perlawanan rakyat sehingga pecah pertempuran yang dikenal dengan
peristiwa Krueng Panjol Bireuen, Pertempuran di sekitar
Langsa/Kuala Simpang Aceh semakin sengit ketika pihak rakyat
dipimpin langsung oleh Residen Teuku Nyak Arif. Dalam
pertempuran ini pejuang kita berhasil mengusir Jepang. Dengan
demikian di seluruh Sumatera rakyat bersama pemerintah membela
dan mempertahankan kemerdekaan.

MAKALAH KELOMPOK 10 13
5. Peristiwa Merah Putih di Manado (14 Februari 1946)
Peristiwa Merah Putih di Manado terjadi tanggal 14 Pebruari 1946.
Para pemuda tergabung dalam pasukan KNIL (Koninklijk
Nederlands Indische Leger), Kompeni VII bersama laskar rakyat
dari barisan pejuang melakukan perebutan kekuasaan pemerintahan
di Manado, Tomohon dan Minahasa. Sekitar 600 orang pasukan dan
pejabat Belanda berhasil ditahan. Pada tanggal 16 Pebruari 1946
mereka mengeluarkan surat selebaran yang menyatakan bahwa
kekuasaan di seluruh Manado telah berada di tangan bangsa
Indonesia. Untuk memperkuat kedudukan Republik Indonesia, para
pemimpin dan pemuda menyusun pasukan keamanan dengan nama
Pasukan Pemuda Indonesia yang dipimpin oleh Mayor Wuisan
Bendera Merah Putih dikibarkan di seluruh pelosok Minahasa
hampir selama satu bulan, yaitu sejak tanggal 14 Pebruari 1946. Dr.
Sam Ratulangi diangkat sebagai Gubernur Sulawesi bertugas untuk
memperjuangkan keamanan dan kedaulatan rakyat Sulawesi. Ia
memerintahkan pembentukan Badan Perjuangan Pusat Keselamatan
Rakyat Dr. Sam Ratulangi membuat petisi yang ditandatangani oleh
540 pemuka masyarakat Sulawesi. Dalam petisi itu dinyatakan
bahwa seluruh rakyat Sulawesi tidak dapat dipisahkan dari Republik
Indonesia. Oleh karena petisi itu, pada tahun 1946, Dr. Sam
Ratulangi ditangkap dan dibuang ke Serui (Irian Barat dan sekarang
Papua)

6. Pertempuran Lima Hari di Semarang


Pada tanggal 15-20 Oktober 1945 di Semarang terjadi pertempuran
hebat antara pejuang Indonesia dengan tentara Jepang. Peristiwa ini
diawali dengan adanya desas-desus bahwa cadangan air minum di
Candi, Semarang diracun oleh Jepang. Untuk membuktikan
kebenarannya, Dr. Karyadi, kepala laboratorium Pusat Rumah
Sakitbentuk negaranya berupan menjadi negara serikat yakni
Kepublik Indonesia serikat (RIS)Perang yang berkepanjangan

MAKALAH KELOMPOK 10 14
mengakibatkan hancurnya perkebunan dan pabrik-pabrik Belanda.
Untuk menghindarkan hal itu Belanda harus mengubah strateginya.
Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri
Indonesia. Ketika membujuk Sultan Hamengkubuwono IX untuk
menjadi pemimpin sebuah negara di Jawa maka ditolaknya. 4. Para
pejuang Republik Indonesia terus melakukan perang gerilya dan
serangan umum.

B. Faktor dari Luar


PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap
Belanda. Amerika Serikat mengancam akan menghentikan bantuan
pembangunan yang menjadi tumpuan perekonomian Belanda. Dengan
adanya faktor-faktor di atas maka diselenggarakanlah KMB yang
bermuara diakuinya kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada tanggal
27 Desember 1949 sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi
Indonesia.

MAKALAH KELOMPOK 10 15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kedatangan pasukan Sekutu ke Indonesia yang diboncengi oleh NICA
membawa ancaman bagi keberlangsungan kemerdekaan bangsa Indonesi
a. Belanda ternyata ingin menjajah kembali negara kita yang telah dipro
klamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.Untuk mempertahankan keme
rdekaan, para pemimpin nasional menggunakan cara diplomasi dan perj
uangan fisik. Langkah diplomasi dilakukan baik melalui forum internasi
onal, seperti Kegiatan diplomasi (perundingan) dengan Belanda, misalny
a Perundingan Linggarjati, Perundingan Renville, Perundingan Roem-R
oyen, hingga KMB. Perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdeka
an ditempuh oleh rakyat di berbagai pelosok Nusantara bersama dengan
tentara. Beberapa contoh perjuangan fisik tersebut antara lain Palagan A
mbarawa, Bandung Lautan Api, Pertempuran Margarana, Pertempuran
Medan Area, Serangan Umum 1 Maret 1949, dll.
Setelah perjuangan yang cukup panjang, akhirnya tanggal 27 Desember
1949 Belanda mengakui kedaulatan Indonesia sebagai bangsa yang merd
eka sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

B. Saran
Adapun dari penulisan makalah ini saya selaku penulis menyarankan kepada
generasi muda agar tetap mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan
cara ikut berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan Indonesia, dan mencontoh
semangat para pahlawan terdahulu, betapa sulitnya mereka meraih
kemerdekaan dan mempertahankannya hingga sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH KELOMPOK 10 16
http://gematepe.blogspot.com/2011/03/mengenang-pertempuran-sidobunder-
http://asroem.blogspot.com/2012/03/sejarah-kabupaten-kebumen.html
http://totokaryanto.blogdetik.com/2011/10/04/mengenang-pertempuran-

MAKALAH KELOMPOK 10 17

Anda mungkin juga menyukai