Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PKN

MENUJU KEMERDEKAAN & LAHIRNYA


PANCASILA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
KELAS X.E 2

NAMA ANGGOTA :
ANNISA SALSABILA
DELVINO HAMZAH ARIFIN
DIA PUSPITA
HANAA LUTHFIYA SUHAILA
LATIFAH RAHMAH
MUHAMMAD FERDYANSYAH
MUHAMMAD HAFEZ AL RASYID
RAHMI KURNIA ILLAHI
VANIA LHATIFAH DEWI

SMAN 3 BATUSANGKAR
2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
BAB I…………………………………………………………………………………..............
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………………………
BAB II………………………………………………………………………………….............
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………
2.1 Menuju Kemerdekaan………………………………………………………………….
2.2 Lahirnya Pancasila……………………………………………………………………...
BAB III…………………………………………………………………………………...........
PENUTUP…………………………………………………………………………………....
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah PPKn tentang Menuju Kemerdekaan dan Lahirnya
Pancasila ini. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurahkan kepada
junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus berupa ajaran Islam.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga memperlancar pembuatannya.

Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih pada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh
dari sempurna dan masih banyak kekurangan, baik dari susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Untuk itu kami mohon kritik agar dapat memperbaikinya.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembacanya.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bicara sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia. Apabila
menurut kembali kapan Pancasila mulai dikenal terutama nilai - nilai idealnya dapat
dipahami jika kita melihat masa lalu. Baik nilai intrinsik maupun ekstrinsik dalam
Pancasila menunjukkan seberapa pentingnya nilai - nilai tersebut, yaitu sejak kapan mulai
dikenal dan bagaimana penerapan dalam kehidupan masyarakat Indonesia merupakan
bagian yang akan dikaji dalam bab ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini ialah:
1. Bagaimana sejarah menuju kemerdekaan Indonesia?
2. Bagaimana sejarah perumusan pancasila?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui sejarah menuju kemerdekaan Indonesia.
2. Untuk mengetahui sejarah perumusan pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Menuju Kemerdekaan


Kontak dengan bangsa Eropa telah membawa perubahan-perubahan dalam
pandangan masyarakat yaitu dengan masuknya paham paham baru, seperti
liberalisme, demokrasi dan nasionalisme. Paham-paham tersebut sebenarnya telah
muncul abad 18 di Eropa, tetapi masuk dan berkembang di Indonesia baru abad XX
awal.
Pada 1870 Belanda telah membuat kebijakan untuk daerah koloninya yang
disebut Hindia Belanda ini dengan “liberalisasi”. Diantara golongan liberal terdapat
golongan humanis, dan merekalah yang menghendaki untuk dihapusnya
cultuurstelsel atau tanam paksa dan dikeluarkan Undang-Undang Agraria yang
mengatur bagaimana pengusaha swasta memperoleh tanah untuk usahanya dan
Undang-Undang Gula yang mengatur pemindahan perusahaan-perusahaan gula ke
tangan swasta.
Berkat perjuangan golongan liberal dan humanis maka pada tahun 1970
cultuurstelsel sedikit demi sedikit mulai dihapuskan. Kaum liberal pada dasarnya
kurang memperhatikan kesejahteraan rakyat sehingga mendapatkan kritik,
diantaranya dari C. Th. Van Deventer yang menulis di majalah de Gids 1899 berjudul
Debt of Honour atau Balas Budi yang mengatakan bahwa kemakmuran Belanda
diperoleh karena kerja dan jasa orang Indonesia. Oleh karena itu Belanda berhutang
budi pada rakyat Hindia Belanda dan harus membayarnya dengan menyelenggarakan
Trias : irigasi, emigrasi (transmigrasi) dan edukasi.
Berkaitan dengan pengajaran, yang dilaksanakan hanyalah pengajaran tingkat
rendah. Beberapa sekolah menengah juga sekolah tinggi memang dibuka, tetapi bagi
rakyat jelata tidak ada kemungkinan menyekolahkan anaknya karena biaya mahal.
Sekolah-sekolah tersebut untuk kepentingan pemerintah bukan untuk kemajuan
pribumi. Dapat dipahami bagaimana kondisi intelektual masyarakat yang tidak
mengenal pendidikan (Barat), sehingga menjadi wajar jika paham-paham Eropa itu
baru muncul dan dikenal abad XX setelah adanya pendidikan.
Pemerintah menjamin orang-orang yang berpendidikan Barat memperoleh
kedudukannya dalam kalangan pegawai negeri. Bila itu tidak dilaksanakan maka
orang Indonesia akan semakin jauh dari Belanda. Dengan demikian perlawanan
terhadap kolonial Belanda telah semakin tegas dilakukan masyarakat Indonesia yaitu
dengan model barat.
Sementara itu Jepang mengalahkan sekutu di Pearl Harbour pada 8 Desember
1941 dan kemudian mengambil alih kekuasaan Belanda di Indonesia pada tahun
1942. Janji Jepang akan membebaskan manusia dari penjajahan dan memajukan
bangsa Indonesia, akan tetapi dalam kenyataannya Jepang juga merampas
kehormatan rakyat dan terjadi kemiskinan dimana mana. Pemerintah Jepang
kemudian berusaha mendapat dukungan dari penduduk indonesia dengan cara
mengucapkan janji. Janji itu terasa lambat sekali jika dibandingkan Philipina dan
Burma. Kelambatan kemungkinan karena (G. Moejanto, 1989:84) :
1. Pemimpin pemimpin indonesia dan jepang belum mengadakan perjanjian apapun.
2. Berhubungan dengan hal pertama jepang terpaksa mempertimbangkan waktunya.
3. 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan BPUPKI terjadi tawar menawar antar
Indonesia dan Jepang.
4. 5 April 1945 Kaiso jatuh dan kabinet Suzuki yang menggantikannya tidak bisa
segera mengambil alih tanggung jawab pelaksanaan pernyataan Kaiso.

2.2 Lahirnya Pancasila


Sebagai realisasi janji Jepang, maka pada hari ulang tahun Kaisar Hiroshima
tanggal 29 April 1945 Jepang memberi semacam “hadiah ulang tahun” kepada
bangsa Indonesia, yaitu janji kedua dari pemerintah Jepang berupa “kemerdekaan
tanpa syarat”. Tindak lanjut janji tersebut maka dibentuklah suatu badan untuk
persiapan kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan nama BPUPKI ( Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yang dalam bahasa Jepang
disebut Dokoritsu Zyunbi Tioosakai. Pada hari itu diumumkan nama-nama ketua
serta anggota nya sebagai berikut.
Ketua: Dr. KRT. Radjiman Widyodiningrat
Ketua muda : Ichubangase
Ketua muda II : RP. Seoroso
Enam puluh anggota lainnya berasal dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku,
beberapa peranakan Eropa, Cina, dan Arab.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
• Menuju kemerdekaan Indonesia
Jepang berjanji untuk membebaskan dan memajukan Indonesia dari penjajahan.
Janji Jepang mulai direalisir setelah Jepang terdesak oleh sekutu. Pemerintah
Jepang berusaha mendapatkan dukungan yaitu saat Perdana Menteri Kaiso pada 7
September 1944 mengatakan akan memberikan kemerdekaan Indonesia yang
kemudian dikenal sebagai Kaiso Decoration.

• Lahirnya Pancasila
Pada ulang tahun Kaisar Hiroshima tanggal 29 April 1945 Jepang memberi
semacam hadiah ulang tahun berupa kemerdekaan tanpa syarat, kemudian dibentuk
suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia dengan nama BPUPKI dalam bahasa Jepang disebut Dokoritsu Zyunbi
Tioosakai.

Anda mungkin juga menyukai