Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SUMPAH PEMUDA

DI SUSUN

Oleh :

ANDI ARDIYANSYAH
21105111056

Dosen Pembimbing : Ery Wati, S.Pd., M.Pd

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERSITAS JABAL GHAFUR
GLEE GAPUI – SIGLI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas kajian PPKn . Tugas ini dibuat

dalam rangka memenuhi tugas dari dosen mata kuliah kajian PPKn . Selain itu

juga penulis ingin memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Sumpah

Pemuda 1928 sebagai Penguat Nasionalisme menuju Proklamasi 1945.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

dosen pembimbing bidang studi dan teman-teman yang telah banyak

memberikan pengetahuan kepada penulis dalam menyusun tugas ini serta kepada

semua pihak yang telah membantu.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca,

khususnyadari teman-teman dan dosen pembimbing. Penulis akan sangat

menerima segala kritik dan saran.

  Sigli, 19 Oktober 2021

Andi Ardiyansyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4
2.1 Sejarah Sumpah Pemuda...................................................................... 4
2.2 Pengertian Sumpah Pemuda................................................................. 7
2.3 Isi Sumpah Pemuda.............................................................................. 8
2.4 Pengaruh Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia.............................. 8
2.5 Tokoh-Tokoh Penting Lahirnya Sumpah Pemuda................................ 9
BAB III PENUTUP......................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 15
3.2 Saran..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda yang berjuang

demiIndonesia dengan cara bertempur dimedan perang. Mereka rela mati demi

kemerdekaan Indonesia. Kita sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga

harus meniru kerja keras mereka berjuang membela bangsa  Indoneisa, tak harus

berperang seperti para pahlawan. Kita dapat menjadi pemuda-pemudi

yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Kegigihan pemuda jaman

dahulu berhasil melahirkan sesuatu yangdisebut “Sumpah Pemuda”

Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan

buktiotentik bahwa pada tangga 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan.

Oleh karenaitu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati

momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran

Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan

tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi

ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk

membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia

asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga

berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus

1945. Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan sejarah para pemuda
terdahulu.Sehingga banyak pemuda yang mudah terkontaminasi oleh hasutan

orang-orang jahat.

Alhasil banyak pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat

musyawarah antara petinggi negeri ini dengan rakyat. Selain berdemo, para

pemuda juga melakukan aksi tawuran yang telah merajalela dikalangan siswa

SD,SMP, dan SMA. Dizaman yang modern ini para pemuda seakan di jajah

kembali namun bukan secara terang-terangannamun di jajah secara psikis.Solusi

untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan memperkenalkan mereka

dengan sejarah dan akhlak dari kecil hingga dewasa. Sehingga pemuda Indonesia

mampu membangun negeri ini dengan kepala dingin. Melihat kejadian pemuda

yang makin agresif maka akan dibahas dalam makalah ini agar dapat mengetahui

bagaimana sejarah pemuda membangun bangsa ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka rumusan

permasalahan yang didapatkan pada makalah ini adalah :

1. Bagaimana sejarah peristiwa 28 Oktober 1928 itu bisa terjadi ?

2. Apa saja isi sumpah pemuda ?

3. Bagaimana pengaruh sumpah pemuda terhadap bangsa Indonesia ?

4. Bagaimana hubungan sumpah pemuda dengan UUD 1945 ?

5. Siapa sajakah tokoh-tokoh sumpah pemuda ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah peristiwa 28 Oktober 1928 itu bisa terjadi.


2. Untuk mengetahui isi sumpah pemuda.

3. Untuk mengetahui pengaruh sumpah pemuda terhadap bangsa Indonesia.

4. Untuk mengetahui hubungan sumpah pemuda dengan UUD 1945.

5. Untuk mengetahui tokoh-tokoh sumpah pemuda.

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapatkan dari hasil penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui arti penting peristiwa 28 Oktober 1928 bagi bangsa Indonesia.

2. Dapat mengambil hikmah dari peristiwa 28 Oktober 1928 bagi masa yang

akan datang.

3. Menambah wawasan kita terhadap sejarah perjuangan bangsa.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Sumpah Pemuda

Pada tanggal 27 Oktober 1928 dilangsungkan Kongres Pemuda II di Jakarta.

Kongres ini diprakarsai oleh PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) yang

didirikan di Jakarta pada tahun 1926, anggotanya kebanyakan mahasiswa sekolah

hukum dan beberapa mahasiswa kedokterandi Batavia.

1) Kongres ini dihadiri oleh 9 organisasi pemuda yang paling terkemuka,

yaitu Jong Sumatranen Bond, Pemuda Indonesia, Sekar Rukun,Jong

Islamienten, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi dan

PPPI.

2). Selain para pemuda, kongres juga dihadiri oleh tokoh-tokohpergerakan

nasional dari partai politik, diantaranya Soekarno, Sartono, dan Sunaryo.

3) Selain itu, hadir pula 2 orang utusan volksraad dan 2 orang wakil

pemerintah Hindia Belanda, yaitu Dr. Pijper dan Van der Plas. Keduanya

adalah tokoh Inlandsche Zaken. Susunan panitia kongres adalah sebagai

berikut: Ketua adalah Sugondo Djojopuspito dari PPPI, Wakil Ketua dari

Jong Java (Djoko Marsiad), Sekretaris dari Jong Sumatranen Bond (Muh.

Yamin), Bendahara dari Jong Bataks Bond (Amir Syarifuddin), Pembantu I

dari Jong Islamienten Bond (Djohan Muh Tjai), Pembantu II dari Pemuda

Indonesia (Kotjosungkono), Pembantu III dari Jong Celebes (Senduk),


Pembantu IV dari Jong Ambon (J. Leimena), dan Pembantu V, Rohjani dari

Pemuda Betawi.

Pokok persoalan yang dibahas dalam kongres tersebut adalah bagaimana cara

mendapatkan bentuk persatuan di antara pemuda-pemuda Indonesia yang sudah

lama dicita-citakan oleh para pemuda dan mahasiswa Indonesia, baik di Indonesia

maupun di negeri Belanda. Kongres Pemuda II berlangsung dalam rapat umum

terbuka di tiga tempat yang berbeda, menampilkan tiga prasaran, yaitu “Persatuan

dan Kebangsaan Indonesia” oleh Muh. Yamin, “Pendidikan” oleh Nn.

Purnomowulan, Darwono dan S. Mangunsarkoro, “Kepanduan” oleh Ramelan,

dan Mr. Suaryo.

Pada rapat umum yang ketiga yang juga merupakan sidang penutup kongres,

bertepatan dengan hari Minggu malam Senin 28 Oktober 1928, dibacakan hasil

keputusan kongres. Intinya berbunyi:

1. Pertama : Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,

tanah Indonesia

2. Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,

bangsa Indonesia

3. Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,

bahasa Indonesia.

Inilah yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda, dan dibacakan

kembali pada setiap upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober

setiap tahun. Pada sidang penutupan itu pula diperdengarkan Lagu Indonesia

Raya untuk pertama kalinya di depan umum, oleh paduan suara yang terdiri dari
anggota-anggota PPPI, dipimpin oleh Bintang Sudibyo (Ibu Sud), diiringi gesekan

biola oleh penciptanya sendiri, Wage Rudolp Supratman.

Pernyataan ikrar, satu tumpah darah, satu bangsa, dan satu bahasa oleh

peserta kongres, disusul dengan tekad dan keyakinan bahwa asas itu wajib dipakai

oleh segala perkumpulan kebangsaan Indonesia. Kongres Pemuda II yang

melahirkan Sumpah Pemuda, pada dasarnya merupakan kelanjutan dari Kongres

Pemuda I yang dilaksanakan 2 tahun sebelumnya. Kongres Pemuda I

dilaksanakan oleh sebuha komite yang bernama Jong Indonesia Kongres Komite,

di bawah pimpinan Tabrani. Anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil

organisasi pemuda yang ada waktu itu.

Tujuan Kongres Pemuda I adalah menanamkan semangat kerjasama antar

perkumpulan pemuda di Indonesia untuk menjadi dasar bagi persatuan Indonesia,

dalam arti yang lebih luas. Diharapkan kongres akan membentuk suatu badan

perhimpunan massa pemuda Indonesia yang merupakan gabungan dari seluruh

perkumpulan pemuda pada waktu itu.

Kongres yang berlangsung dari tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926 itu

ternyata tidak mencapai tujuannya. Beberapa bulan setelah berlangsungnya

Kongres Pemuda I, berdiri perkumpulan pemuda yang baru, bernama Jong

Indonesia (31 Agustus 1926). Pada awal 1927 Algemene Studie Club di Bandung

yang dipimpin oleh Soekarno, mendirikan pula organisasi pemuda yang juga

diberi nama Jong Indonesia yang kemudian diganti menjadi Pemuda Indonesia.

Kenyataan semakin bertambahnya organisasi pemuda ini, mendorong yang

tergabung dalam PPPI mengambil prakarsa untuk melaksanakan Kongres Pemuda


II. Dengan demikian Kongres Pemuda II sesungguhnya merupakan kelanjutan

dari Kongres Pemuda I.

2.2 Pengertian Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah yang penting bagi bangsa

Indonesia. Seperti kita telah ketahui, ada tiga butir penting Sumpah Pemuda, yaitu

bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu. Tiga hal ini merupakan

faktor penting bagi negara kita. Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa

pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, Proses kelahiran

Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan

tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi

ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk

membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang

Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia

hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17

Agustus 1945.

Sesuai namanya, Sumpah Pemuda dirumuskan oleh para pemuda. Mereka

kemudian menjadikannya sebagai dasar untuk membangkitkan rasa nasionalisme.

Para pemuda tidak lagi berjuang sendiri, melainkan bersama-sama. Perlu kita

ketahui, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melandasi para

pemuda bertekad untuk bersatu. Mereka berpikir tidak akan bisa membuat

Indonesia merdeka jika berjuang di kelompok sendiri.

Kegagalan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia membuat mereka

sadar bahwa rasa nasionalisme harus dipadukan. Karena itu, diadakanlah Kongres
Pemuda I dan II. Mereka menjadi satu, menjadi “Pemuda Indonesia”. Semangat

persatuan para pemuda dulu harus diikuti pemuda masa kini. Yaitu, mengisi

kemerdekaan dengan hal positif yang berguna bagi nusa dan bangsa.

2.3 Isi Sumpah Pemuda

Berikut ini adalah bunyi "Sumpah Pemuda" sebagaimana tercantum pada

prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van

Ophuysen.

1. Pertama : Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah

jang satoe, tanah air Indonesia.

2. Kedua : Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe,

bangsa Indonesia.

3. Ketiga : Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa

persatoean, bahasa Indonesia.

2.4 Pengaruh Sumpah Pemuda bagi Bangsa Indonesia

Sumpah Pemuda sangat besar pengaruhnya bagi bangsa Indonesia. Rasa

persatuan dan kesatuan semakin tebal yang semakin meluas tidak hanya

dikalangan pemuda saja tetapi juga dikalangan masyarakat luas. Sifat kedaerahan

yang sebelumnya sangat kuat menjadi berganti dengan sifat Nasionalisme yang

mengakar pada semangat persatuan untuk terwujudnya bangsa Indonesia yang

merdeka dari belenggu penjajahan.

Dengan semangat persatuan yang sudah ditanamkan oleh pemuda dalam

Sumpah Pemuda. Maka usaha untuk mencapai Indonesia yang merdeka semakin

luas, sebab komunikasi diantara yang satu dengan yang lainnya semakin mudah.
2.5 Tokoh-Tokoh Penting Lahirnya Sumpah Pemuda

Hari lahirnya Sumpah pemuda tak lepas dari peranan sejumlah tokoh penting.

Berikut adalah sejumlah tokoh penting yang ikut melahirkan hari sumpah pemuda

sebagai berikut :

1. Soegondo Djojopoespito

Pria kelahiran Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari 1905 ini adalah

pemimpin Kongres Pemuda Indonesia II yang berlangsung pada tanggal 27

sampai 28 Oktober 1928. 

Soegondo merupakan tokoh pemuda yang aktif dalam Perhimpunan Pelajar-

pelajar Indonesia (PPPI). Hal ini, membuatnya ditunjuk untuk memimpin Kongres

Pemuda Indonesia II yang menghasilkan Sumpah Pemuda.

2. Mohammad Yamin

Pria yang terkenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus dan

ahli hukum ini merupakan orang yang merumuskan isi teks Sumpah Pemuda.

Mohammad Yamin lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada 23 Agustus

1903. Dialah yang pertama kali mengusulkan dijadikannya Bahasa Indonesia

sebagai bahasa persatuan. 

Beliau, menjabat sebagai sekretaris dalam Kongres Pemuda Indonesia tahun

1928. Saat sesi terakhir Kongres pemuda II, Mohammad Yamin mengusulkan

rumusan resolusi yang berisi tiga frasa yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu

Bahasa yang kemudian menjadi trilogi Sumpah Pemuda.

3. Wage Rudolf Soepratman


Namanya pasti sudah tidak asing bagi kita semua. Wage Rudolf Soepratman

atau biasa disebut W.R Soepratman adalah pencipta lagu Indonesia Raya. Saat

Kongres Pemuda II, W.R Soepratman meminta Soegondo selaku ketua Kongres

untuk memperdengarkan lagu ciptaanya. 

Permintaan itu sangat berat, sebab saat itu Kongres dijaga ketat polisi

Belanda. Untuk mengakalinya, Para tokoh ini melakukan trik elegan dan

diplomatis, hingga akhirnya lagu Indonesia Raya bisa berkumandang lewat

lantunan biola. Itulah untuk pertama kalinya lagu kebangsaan diperdengarkan di

depan umum. Mendengar lagu tersebut, semua yang hadir terpukau.

4. Soenario Sastrowardoyo

Perjalanan Soenario Sastrowardoyo dalam sejarah kemerdekaan Indonesia

sangat besar. Sebab, ia berperan secara aktif dalam peristiwa Manifesto 1025 dan

Kongres Pemuda II yang merupakan tonggak sejarah nasional. 

Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur pada tanggal 28 Agustus 1902 ini,

merupakan Sekretaris II Perhimpunan Hindia dalam Manifesto 1925.

Perhimpunan tersebut, nantinya berganti menjadi Perhimpunan Indonesia di

negeri Belanda. Pada Kongres Pemuda II, Soenario berkontribusi sebagai

penasihat sebab banyaknya pengalaman yang ia miliki dalam berorganisasi.

5. Dolly Salim

Wanita dengan nama lengkap Theodora Athia Salim ini lahir pada tanggal 26

Juli 1913. Dolly, dinobatkan sebagai tokoh penting dalam Hari Sumpah Pemuda,

karena putri dari Agus Salim ini merupakan orang pertama yang
memperdengarkan lagu Indonesia Raya karya W.R Soepratman secara

instrumental melalui gesekan biolanya. 

Meski demikian, Dolly tidak termasuk sebagai anggota Kongres. Justru,

Dolly adalah perwakilan organisasi kepanduan Nationaal Indonesische

Padvinderij (Natipij) atau Gerakan Kepanduan bernapaskan Islam Nasionalis.

Yaitu, sebuah organisasi di bawah naungan Persatuan Pemuda Islam dimana sang

ayah Agus Salim yang menjadi penasihat organisasi tersebut kala itu.

6. Amir Syarifuddin

Amir Syarifuddin Harahap adalah pemuda Batak yang aktif menyumbangkan

pemikirannya untuk perumusan sumpah Pemuda. Saat itu, beliau bertugas sebagai

Bendahara Kongres Pemuda Indonesia. Amir Syarifuddin Harahap lahir di

Medan, Sumatra Utara, 27 April 1907 dan meninggal di Surakarta, Jawa Tengah,

19 Desember 1948 pada usia 41 tahun. 

Ia adalah seorang politikus sosialis dan salah satu pemimpin terawal Republik

Indonesia serta pernah menjabat sebagai Perdana Menteri ketika Revolusi

Nasional Indonesia berlangsung. Pada tahun 1948, Amir dieksekusi mati oleh

pemerintah lantaran terlibat dalam pemberontakan komunis.

7. Sie Kong Liong

Pemuda keturunan Tionghoa ini, mempunyai peran penting dalam kelancaran

Kongres Pemuda saat itu. Sebab, beliau lah yang menyediakan rumahnya sebagai

tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda. Rumah tersebut kini jadikan Museum

Sumpah Pemuda, terletak di Jalan Kramat No.106, Jakarta Pusat.


Seiring dengan ramainya kegiatan di gedung itu usai pelaksanaan kongres,

gedung tersebut diberi nama Indonesische Clubgebouw (IC) atau Gedung

Pertemuan Indonesia hingga 1934. Sejumlah tokoh pergerakan pernah mondok di

gedung ini, antara lain, Amir Syarifuddin, Muhammad Yamin, dan W.R

Supratman.

8. Sarmidi Mangoensarkoro

Pria kelahiran Surakarta 23 Mei 1904 ini, merupakan salah satu pembicara

dalam Kongres Pemuda II. Dalam pidatonya, ia menyampaikan permasalahan

pendidikan dan mampu membangkitkan semangat para pemuda yang hadir. 

Menurut beliau, pendidikan merupakan salah satu cara untuk keluar dari

penjajahan dan semua anak bangsa berhak memilikinya. Pada masa Kemerdekaan,

Sarmidi pun diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia

periode 1949 hingga 1950. Ia meninggal di Jakarta pada 8 Juni 1957.

9. Djoko Marsaid

Tidak banyak informasi yang bisa digali dari beliau, Namun, namanya tetap

tercantum dalam tokoh penting perumusan Sumpah Pemuda. Djoko Marsaid

merupakan perwakilan Jong Java yang bertugas sebagai wakil ketua Kongres

Pemuda mendampingi Soegondo Djojopuspito.

10. Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo

Kartosoewirjo, merupakan salah satu tokoh penting dalam pembuatan Teks

Sumpah Pemuda 1928. Pria kelahiran Cepu, Blora, Jawa Tengah pada 7 Januari

1905 ini, bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang yang

merupakan sekolah elit khusus anak-anak Eropa dan campuran. 


Kartosoewirjo meninggal di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta

pada 5 September 1962 dalam usia 57 tahun. Dia merupakan pempimpin

pemberontakan Darul Islam melawan pemerintah Indonesia dari tahun 1949

hingga tahun 1962. Tujuannya, mengamalkan Al-Qur'an dan mendirikan Negara

Islam Indonesia berdasarkan hukum syariah.

11. Johannes Leimena

Dr. Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku pada 6 Maret 1905. Ia adalah

anggota Jong Ambon dan merupakan panitia Kongres Pemuda yang Pertama dan

Kedua. Ia merupakan Menteri yang paling lama menjabat dibawah kepemimpinan

presiden Sukarno atau selama sekitar 20 tahun tanpa terputus. Leimena meninggal

di Jakarta pada 29 Maret 1977 pada usia 72 tahun.

12. Mohammad Roem

Aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum ini, lahir di Parakan,

Temanggung Jawa Tengah pada 16 Mei 1908. Perlakukan diskriminatif di sekolah

Belanda membuat rasa nasionalisme Moh. Roem membara. Sehingga akhirnya, ia

bertekad ikut dalam perumusan ikrar Sumpah Pemuda. 

Moh. Roem juga dikenal sebagai seorang diplomat di perang kemerdekaan

Indonesia. Pada masa kepemimpinan presiden Soekarno, ia menjabat sebagai

Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, serta Mendagri.

13. Adnan Kapau Gani

Aktivis pemuda yang lahir di Palembang, Sumatra Barat pada 16 September

1905 ini, bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond dan terlibat dalam

Kongres Pemuda II yang berhasil menelurkan Sumpah Pemuda. 


Mayjen TNI (Purn) dr. Adnan Kapau Gani atau biasa disingkat A.K. Gani

adalah seorang dokter, politisi, dan tokoh militer Indonesia. Ia pernah menjabat

sebagai Wakil Perdana Menteri di Kabinet Amir Sjarifuddin I dan Kabinet Amir

Sjarifuddin II. A.K. Gani meninggal di Palembang, Sumatra Selatan pada 23

Desember 1968 dalam usia 63 tahun.

14. Kasman Singodimedjo

Orator ulung kelahiran Purworejo, Jawa Tengah pada 25 Februari 1904 ini,

merupakan seorang Perintis keberadaan Pramuka di Indonesia. Ia juga pernah

menjabat sebagai Jaksa Agung Indonesia dari 1945 hingga 1946. Selain itu

Kasman juga Ketua KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) yang menjadi cikal

bakal DPR.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sumpah Pemuda sangat besar pengaruhnya bagi bangsa Indonesia. Rasa

persatuan dan kesatuan semakin tebal yang semakin meluas tidak hanya

dikalangan pemuda saja tetapi juga dikalangan masyarakat luas. Sifat kedaerahan

yang sebelumnya sangat kuat menjadi berganti dengan sifat Nasionalisme yang

mengakar pada semangat persatuan untuk terwujudnya bangsa Indonesia yang

merdeka dari belenggu penjajahan.

3.2 Saran

Sebaiknya generasi penerus lebih bisa menyaring segala bentuk jajahan yang

bisa merusak bangsa ini. Salah satu caranya yaitu apabila pemuda dan masyarakat

luas merasa kurang dengan kinerja petinggi negeri ini maka ikutilah cara sejarah

yang sudah tercetak ampuh. Dengan mengadakan kongres penolakan dan

menunjukan kegiatan yang positif dari kongres tersebut. Atau dengan cara

negosiasi secara mufakat agar bangsa ini tidak dikenal sebagai bangsa yang

agresif.
DAFTAR PUSTAKA

Annafis, Asyifah. (2014). Makalah Sejarah Sumpah Pemuda. (Online),


(https://www.academia.edu/9746516/Makalah_sejarah_.sumpah_pemuda,
diakses pada tanggal 19 Oktober 2021).
Aidil, Munawar. (2013). Aplikasi Sumpah Pemuda Saat Ini. (Online),
(http://munawaraidil.blogspot.co.id/2013/10/aplikasi-sumpah-pemuda-di-
masa-kini.html, diakses pada tanggal 19 Oktober 2021).
Harry. (2013). Sejarah Sumpah Pemuda.(Online), (http://semangatpemuda-
indonesia.blogspot.co.id/p/sejarah-sumpah-pemuda.html, diakses pada
tanggal 19 Oktober 2021).
Kusnodiharjo, Tukijo. (2011). Revitalisasi Nilai Sumpah Pemuda dalam Ranah
Pendidikan.  (Online), (http://bapaktukijo.blogspot.co.id/2011/11/normal-
0-false-false-false-en-us-x-none_6608.html, diakses pada tanggal 19
Oktober 2021).
Prasetyo, Ferry. (2012). Ikrar atau Janji  Sumpah Pemuda. (Online),
(http://tehkopijahe.blogspot.co.id/2012/04/ikrar-atau-janji-sumpah-
pemuda.html, diakses pada tanggal 19 Oktober 2021).
http://id.wikipedia.org. Sumpah Pemuda

Anda mungkin juga menyukai