Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH LAHIRNYA UUD 1945

DOSEN PEMBIMBING:
Ir. IMAM PRAJOGO RAHARDJO, M.S.

DISUSUN OLEH:

ALVINA NURUL AULIA (P17120203033)


ANIS NABILAH (P17120203031)
HANIFA SILVI N. (P17120203034)
Rr. HENING TASYA D. (P17120203032)

D-III ANAFARMA/1A

PRODI D-III ANALISIS FARMASI DAN MAKANAN


JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk
dan bimbingan-Nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah dengan judul
“Sejarah Lahirnya UUD1945” dengan tepat waktu.
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang turut membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun sebutkan
satu persatu.
Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula, tak ada karya yang
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan
digunakan sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

A. Latar Belakang..............................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................5

C. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

A. Sejarah Perumusan dan Penetapan UUD 1945.............................................6

B. Lahirnya UUD 1945......................................................................................7

C. Periodesasi UUD 1945..................................................................................9

D. Fungsi UUD 1945.......................................................................................10

E. Kedudukan dan Tujuan UUD 1945............................................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang dasar 1945 memiliki peranan yang sangat penting


dalam pelaksanaan ketatanegaraan di Indonesia. Peranannya dapat dilihat
dari kandungan yang terdapat didalamnya. UUD 1945 mengandung cita-
cita dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 dan diikat oleh pasal dan ayat yang dijelaskan
didalam batang tubuh UUD 1945. Dalam perkembangannya, batang tubuh
UUD 1945 telah diamandemen sebanyak empat kali. Amandemen yang
dilakukan bertujuan untuk memperjelas hukum-hukum yang terkandung di
dalamnya, atau untuk membentuk suatu hukum yang belum dijelaskan,
demi penyempurnaan UUD 1945. Dengan dilakukannya amandemen UUD
1945 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hukum dalam pelaksanaan
ketatanegaraan. Sehingga tidak ada celah untuk melakukan pelanggaran
terhadapnya. Pemikiran untuk melaksanakan amandemen didasarkan pada
kenyataan yang terjadi selama masa pemerintahan orde lama dan baru,
sehingga kehidupan ketatanegaraan berjalan secara sentralisasi kekuasaan
sepenuhnya ditangan presiden. Karena latar belakang inilah, UUD 1945
menjadi suatu peraturan dasar yang tidak dapat diganggu gugat.
Amandemen UUD 1945 dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak
tahun 1999, amandemen pertama dilaksanakan dengan memberikan
tambahan dan perubahan terhadap 9 pasal UUD 1945. Selanjutnya
amandemen kedua dilaksanakan pada tahun 2000, amandemen ketiga
dilaksanakan pada tahun 2001, dan amandemen terakhir dilaksanakan pada
tahun 2002 dan disahkano pada tanggal 10 Agustus 2002. Amandemen
UUD 1945 mengawali kehidupaan ketatanegaraan baru bagi rakyat
Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan rakyat.
Disamping itu, Sebagai warga negara, kita hendaknya memahami UUD
1945. Sehingga kita dapat menjalankan fungsi kita sebagi seorang intelek
yang dapat mengkritik jalannya pemerintahan. Untuk itu, penulis

4
membahas makalah yang bertemakan UUD 1945, yang berisi mengenai
hukum dasar tertulis dan tidak tertulis,konstitsi, struktur pemerintahan
Indonesia berdasarkan UUD 1945, isi pokok batang tubuh UUD 1945,
hubungan antar lembaga-lembaga negara dan hak asasi manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Perumusan dan Penetapan UUD 1945 ?


2. Kapan Lahirnya UUD 1945 ?
3. Periodesasi apa saja yang dilalui oleh UUD 1945 ?
4. Bagaimana fungsi UUD 1945 bagi masyarakat Indonesia ?
5. Bagaimana kedudukan serta tujuan UUD 1945 di Indonesia ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah perumusan dan penetapan UUD 1945.


2. Untuk mengetahui waktu lahirnya UUD 1945.
3. Untuk mengetahui periodessasi yang dilalui oleh UUD 1945.
4. Untuk mengetahui fungsi UUD 1945 bagi masyarakat Indonesia.
5. Untuk mengetahui kedudukan serta tujuan UUD 1945 di Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perumusan dan Penetapan UUD 1945

Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia


memiliki suatu konstitusi yang dikenal dengan Undang-Undang Dasar
1945. Eksistensi Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi di
Indonesia mengalami sejarah yang sangat panjang hingga akhirnya
diterima oleh seluruh rakyat sebagai landasan hukum bagi pelaksanaan
kenegaraan Indonesia.
Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945 sampai
16 juni 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa jepang dikenal dengan Dokuritsu
Zyunbi Tyoosakai yang beranggotakan 21 orang. Diketahui Ir. Soekarno,
Drs. Moh, Hatta sebagai wakil ketua dengan 19 orang anggota yang
terdiri dari 11 orang wakil dari jawa, 3 orang dari Sumatera dan masing-
masing 1 wakil dari Kalimantan, Maluku, dan sunda kecil.
Badan ini kemudian menetapkan tim khusus yang bertugas
menyusun konstitusi bagi Indonesia Merdeka yang kemudian dikenal
dengan nama Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Para tokoh
perumus itu adalah antara lain Dr. Radjiman Widiodiningrat, Ki Bagus
Hadikoesoemo, Otto Iskandardinata, Pangeran Purboyo, Pangeran
Soerjohamidjojo, Soetarjo Kartohamidjojo, Prof. Dr. Mr. Soepomo, Abdul
Kadir, Drs Yap Tjwan Bing, Dr. Mohammad Amir (Sumatra), Mr. Abdul
Abdul Abbas (Sumatra), Dr. Ratulangi, Andi Pangerang, Mr. Latuharhari,
Mr. Pudja, AH. Hamidan, R.P. Soeroso, Abdul Wachid Hasyim dan Mr.
Muhammad Hasan.
Latar belakang terbentuknya konstitusi (UUD 1945) bermula dari
janji jepang untuk memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia
dikemudian hari. Setelah kemerdekaan diraih, kebutuhan akan sebuah
konstitusi resmi nampaknya tidak bisa ditawar-tawar lagi, dan segera
harus dirumuskan. Sehingga lengkaplah Indonesia menjadi

6
sebuah Negara yang berdaulat. Pada tanggal 18 Agustus 1945 atau sehari
setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) mengadakan sidangnya yang pertama kali dan menghasilkan
beberapa keputusan sebagai berikut:
1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang
bahannnya diambil dari rancangan undang-undang yang disusun oleh
panitia perumus pada tanggal 22 juni 1945
2. Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hamper
seluruhnya diambil dari RUU yang disusun oleh panitia perancang
UUD tanggal 16 juni 1945
3. Memilih ketua persiapan kemerdekaan Indonesia Ir.Soekarno sebagai
presiden dan wakil ketua Drs.Muhammad Hatta sebagai wakil
presiden. Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang menjadi komite
nasional.
Pada tanggal 22 juni 1945, disahkan Piagam Jakarta yang
menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 setelah dihilangkannya anak
kalimat dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa
siding kedua Badan Penyelidik Usaaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPKI). Masa siding kedua tanggal 10-17 juli 1945, sedangkan tanggal
18 Agustus PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia.

B. Lahirnya UUD 1945

Sebagai Negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia


memiliki suatu konstitusi. Konstitusi yang dikenal di Indonesia dikenal
dengan UUD 1945. Eksistensi UUD 1945 sebagai konstitusi di Indonesia
mengalami sejarah yang sangat panjang hingga akhirnya diterima oleh
seluruh rakyat sebagai landasan Hukum bagi pelaksanaan kenegaraan di
Indonesia.Undang-undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945
sampai 16 Juli 1945 oleh badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

7
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepang dikenal
dengan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang beranggotakan 62 orang,
diketahui Mr. Radjiman Widyodiningrat. Tugas pokok badan ini ialah
menyusun rancangan UUD. Namun dalam praktik persidangan nya
berjalan berkepanjangan, khususnya pada saat membhas masalah dasar
Negara. Di akhir siding I, BPUPKI berhasil membentuk panitia kecil yang
disebut dengan panitia Sembilan. Panitia ini pada 22 Juni 1945 berhasil
mencapai kompromi untuk menyetujui sebuah naskah mukadimah UUD.
Hasil panitia 9 ini kemudian diterima dalam sidang II BPUPKI tanggal 11
Juli 1945. Setelah itu Soekarno membentuk panitia kecil pada tanggal 16
Juli 1945 yang diketuai oleh Soepomo dengan tugas meyusun rancangan
UUD dan membentuk panitia untuk mempersiapkan Kemerdekaan, yaitu
panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Keanggotaan PPKI
berjumlah 21 orang dengan ketua Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai
Wakilnya. Para anggota PPKI antara lain Mr. Radjiman Wedyodiningrat,
Ki Bagus Hadikoesoemo, Otto Iskandardinata, Pangeran Purbowo,
Pangeran Soerjohamidjojo, Soetarjo Kartohamidjojo, Prof. Dr. Mr.
Soepomo, Abdul Kadir, Drs. Yap Tjwan Bing, Dr. Mohammad Amir
( Sumatera), Mr. AbdulAbbas (Sumatera), Dr. Ratu Langi, Andi
Pangerang (keduanya dari Sulawesi), Mr. Latuharhari, Mr. Pudja (Bali),
AH. Hamidan ( Kalimantan), R. P. Soeroso, Abdul Wachid Hasyim, dan
Mr. Mohammad Hassan (sumatera).
UUD 1945 sering disebut dengan “UUD Proklamasi”. Dikatakan
demikian karena kemunculannya bersamaan dengan lahirnya Negara
Indonesia melalui Proklamasi Kemerdekaan RI, 17Agustus 1945. Fakta
sejarah menunjukkan bahwa pergulatan pemikiran, khususnya pengaturan
HAM dalam konstitusi begitu intens terjadi dalam persidangan BPUPKI
dan PPKI.
Satu hal menarik bahwa meskipun UUD 1945 adalah hukum dasar
tertulis yang didalamnya memuat hak-hak dasar manusia Indonesia serta
kewajiban-kewajiban yang bersifat dasar pula, namun istilah perkataan
HAM itu sendiri sebenarnya tidak dijumpai dalam UUD 1945, baik dalam

8
pembukaan, batang tubuh, maupun penjelasannya. Yang ditemukan
bukanlah HAM tetapi hanyalah hak dan kewajiban warga Negara(HAW).

C. Periodesasi UUD 1945

UUD 1945 dan OTORITERISME adalah kenyataan bahwa UUD 1945


sebelum diamandemen selalu menimbulkan otoriterisme kekuasaan. Ini
dapat dilihat dari periodisasi berlakunya UUD 1945 yang berlaku dalam
tiga periode sejarah politik dan ketatanegaraan di Indonesia, yaitu pertama,
peridode 1945 -1949; kedua, periode 1959 -1966; ketiga, periode 1966 –
1998. Dalam sejarah politik dan ketatanegaraan Indonesia perkembangan
demokrasi dan otoriterisme tercatat sebagai berikut.
1. Periode 1945 – 1959 demokrasi dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik dibawah sistem parlementer. Pada periode ini sempat berlaku 3
konstitusi atau UUD, yakni UUD 1945(1945 – 1949), Konstitusi RIS
1949, dan UUDS 1950. Dari ukuranukuran umum tentang bekerja
demokrasi (misalnya diukur dari peran parlemen, kebebasan pers,
peran parpol dan netralitas pemerintah pada periode ini) demokrasi
tumbuh subur meski berlaku tiga UUD yang berbeda.
2. Periode 1959 – 1966 demokrasi dapat dikatakan mati sebab dengan
demokrasi terpimpin pemerintah tampil secara sangat otoriter yang
ditandai dengan pembuatan pempres dibidang hukum, pembubaran
lembaga perwakilan rakyat, pembredelan pers secara besar-besaran,
penangkapan tokoh-tokoh politik tanpa prosedur hukum, dan
sebagainya. Pada periode ini berlaku UUD 1945 berdasarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 yang dituangkan didalam Kepres No. 150 dan
ditempatkan di dalam Lembaran Negara No. 75 Tahun 1959.
3. Periode 1966 – 1998 demokrasi juga tidak dapat hidup dengan wajar
karena yang dikembangkan adalah demokrasi prosedural semata-mata,
yakni demokrasi yang dibatasi dan diatur dengan UU, tetapi isi UU itu
melanggar substansi demokrasi. Akibatnya tidak ada control yang kuat
terhadap pemerintah, pemeran utama politik nasional adalah militer

9
dengan sutradara utamanya Presiden Soeharto, dan KKN merajalela
sampai menjerumuskan Indonesia kedalam krisis multidimensi yang
sulit diatasi.

D. Fungsi UUD 1945

Telah dijelaskan bahwa UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis


yang mengikat pemerintah, lembaga-lembaga Negara, lembaga
masyarakat, dan juga mengikat setiap warga Negara Indonesia dimanapun
mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk yang berada diwilayah
Negara Republik Indonesia.
Sebagai hukum dasar, UUD 1945 berisi norma-norma dan aturan-
aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua komponen tersebut
diatas. UUD 1945 bukanlah hukum biasa, melainkan hukum dasar, yaitu
hukum dasar tertulis. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber
hukum tertulis. Dengan demikian, setiap hukum seperti Undang-Undang,
peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan
atau kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber pada
peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya bersumber pada aturan
perundangundangan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan UUD 1945, dan Pedomannya adalah Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum Negara.
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka
tata urutan perundangan atau hirarki peraturan perundangan di Indonesia
menempati kedudukan yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945
juga mempunyai fungsi sebagai alat control, dalam pengertian UUD 1945
mengontrol apakah norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak
dengan norma hukum yang lebih tinggi. UUD juga berperan sebagai
pengatur bagaimana kekuasaan Negara disusun, dibagi, dan dilaksanakan.
Selain itu UUD 1945 juga berfungsi sebagai penentu hak dan kewajiban
Negara, aparat Negara, dan warga Negara.

10
E. Kedudukan dan Tujuan UUD 1945

UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap dan melekat bagi


negara Republik Indonesia. Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 tidak
dapat diubah oleh siapapun, termasuk DPR dan MPR sesuai dengan sifat
konstitutifnya pasal 3 dan pasal 37 UUD 1945. Mengubah UUD 1945
berarti meniadakan negara Republik Indonesia. Hal ini disebabkan
pembukaan UUD 1945 merupakan:
1. Sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad bangsa
Indonesia.
2. Sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan
dalam lingkungan Internasional dan Nasional.
Pada tahun 1999 – 2002 UUD mengalami perubahan yang
keempat, perubahan dalam bentuk amandemen, yaitu penambahan dan
pengurangan dalam beberapa hal yang selama ini belum dimuat dalam
UUD 1945, perubahan difokuskan pada batang tubuh UUD 1945 dan
bukan pada pembukaan UUD 1945. Maka dari itu UUD 1945 sudah tidak
bisa lagi dirubah, jikalau ada suatu permasalahan yang berkembang sesuai
perkembangan zaman, jalan satu-satunya ialah revisi UUD 1945. Latar
belakang tuntutan perubahan UUD 1945, yakni:
1. Pada masa Orde Baru kekuasan tertinggi ditangan MPR dan bukan
terletak pada rakyat,
2. Kekuasan yang sangat besar pada Presiden,
3. Adanya pasal-pasal yang terlalu luas (dapat menimbulkan multitafsir )

Tujuan perubahan UUD 1945 sebagai penyempurnaan aturan dasar


seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, Hak Asasi Manusia, pembagian
kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal
lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.
Pada saat UUD 1945 diamandemen dengan kesepakatan diantaranya tidak
mengubah pembukaan UUD 1945, akan tetapi mempertahankan sususan
kenegaraan kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara

11
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas sstem
pemerintahan Presidensil. Berikut amandemen UUD 1945 yang diterapkan
dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:

1. Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → amandemen


pertama UUD 1945.
2. Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 →
amandemen kedua UUD 1945.
3. Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 →
amandemen ketiga UUD 1945.
4. Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 →
amandemen keempat UUD 1945.

Selain itu ada beberapa yang menjadi tujuan bangsa Indonesia


merubah Amandemen UUD 1945, yakni:

1. Untuk mengembalikan UUD 1945 berderajat tinggi dan menjiwai


konstitusionalisme serta negara berdasarkan atas hukum dan keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Menyempurnakan UUD 1945.
3. Menciptakan era baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang lebih baik dalam arti demoratis, lebih berkeadilan
sosial dan lebih berkemanusiaan sesuai dengan komitmen bangsa
Indonesia.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai Negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja


Indonesia memiliki suatu konstitusi. Konstitusi yang dikenal di
Indonesia dikenal dengan UUD 1945. Eksistensi UUD 1945 sebagai
konstitusi di Indonesia mengalami sejarah yang sangat panjang hingga
akhirnya diterima oleh seluruh rakyat sebagai landasan Hukum bagi
pelaksanaan kenegaraan di Indonesia.

B. Saran

Di dalam makalah yang kami buat kami membutuhkan saran,


kritik, serta tanggapan, ataupun masukan, sebagai perbaikan dalam
makalah kami ini. Saran yang diutarakan sangatlah penting bagi kami
untuk lebih teliti dan sebagai masukan kepada kami.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arafat, Maulana. 2019. Pembelajaran PPKn di MI/SD kelas Tinggi. Bandung:


Manggu Makmur Tanjung Lestari.

Amsari, Feri. 2013. Perubahan UUD 1945. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Abdul Ghaffar. 2009. Perbandingan kekuasaan Presiden Indonesia Setelah


Perubahan UUD 1945. Jakarta: Kencana

Arafat Lubis, Maulana.2019. Pembelajaran PPKN MI/SD. Bandung: Manggu


Makmur Tanjung Lestari.

14
15

Anda mungkin juga menyukai