MAKALAH
UUD 1945 NKRI SEBAGAI INSTITUSI INDONESIA
Disusun oleh:
Niara Aprilia Putri : 02170221299
Septia Nela : 02170224263
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagai negara yang berdasarkan atas hukum, tentu saja Indonesia memiliki suatu
konstituti.Konstituti yang dikenal di Indonesia dikenal dengan Undang Undang Dasar 1945.
Menyadari bahwa di dalam memahami, mengerti, menghayati dan mengamalkan Undang-
Undang Dasar 1945 kita perlu mengetahui maksud dan tujuan yang terkandung di dalamnya.
Bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mengikat penyelenggara negara, masyarakat, warga
negara dan penduduk maka UUD 1945 dijadikan dasar untuk berulah negara dan berulah
masyarakat.
Untuk ini kami mencoba menguraikan secara popular dan sistematik dengan harapan
dapat membantu dalam mempelajari UUD 1945 ini. Bahwa Undang- Undang Dasar 1945
merupakan hukum dasar, yang tertulis. Sebagai hukum mengikat Pemerintah, Lembaga
Negara, Lembaga Masyarakat, Warga Negara dan Penduduk.
Maka dari itu, apapun namanya atau kedudukannya harus mengetahui, memahami dan
menghayati isi dan makna Undang-Undang Dasar 1945. Tanpa terkecuali kita semua
dituntut mengetahui maksud dan tujuan yang terkandung didalamnya dan melaksanakan
tugas dan pekerjaan berdasarkan atas dan dijiwai oleh semangat Undang-Undang Dasar
1945. Selain itu, kita juga harus mengetahui bagaimana proses yang terjadi pada Undang-
Undang Dasar 1945, apakah yang menyebabkan UUD 1945 tersebut diamandemen.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 3 menegaskan
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum. Artinya sebagai negara hukum
menegaskan bahwa segala tindakan pemerintah dan rakyatnya harus berlandaskan atas
hukum. Paham negara hukum dalam khazanah negara hukum tidak dapat dipisahkan dari
paham kerakyatan, karena pada hakikatnya hukum yang mengatur dan membatasi
kekuasaan negara (pemerintahan) dipahami sebagai hukum yang membingkai atas dasar
kekuasaan yang bersumber dari kedaulatan rakyat, dengan kata lain meminjam istilah yang
sering dilafalkan oleh para ahli hukum yakni rechstaat dan rule of law .
2
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Sejarah perumusan dan penetapan UUD 1945 ?
2. Apa yang dimaksud UUD 1945?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Di atas telah kita bahas bersama bahwa yang dimaksud dengan UUD
1945 adalah hukum dasar tertulis. Dari pengertian tersebut dapatlah dijabarkan
bahwa UUD 1945 mengikat pemerintah, lembaga- lembaga negara, lembaga
masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara Indonesia dimanapun mereka
berada dan juga mengikat setiap penduduk yang berada di wilayah Negara
Republik Indonesia.
6
peraturan pemerintah, peraturan presiden, ataupun bahkan setiap tindakan atau
kebijakan pemerintah haruslah berlandaskan dan bersumber pada peraturan yang
lebih tinggi, yang pada akhirnya kesemuanya peraturan perundang-undangan
tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD
1945, dan muaranya adalah Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
negara (Pasal 2 UU No. 10 Tahun 2004).
Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD 1945 dalam kerangka tata urutan
perundangan atau hierarki peraturan perundangan di Indonesia menempati
kedudukan yang tertinggi. Dalam hubungan ini, UUD 1945 juga mempunyai
fungsi sebagai alat kontrol, dalam pengertian UUD 1945 mengontrol apakah
norma hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang
lebih tinggi, dan pada akhirnya apakah norma-norma hukum tersebut
bertentangan atau tidak dengan ketentuan UUD 1945.
D. Amandemen Undang Undang Dasar
1. Pengertian Amandemen
Amandemen (bahasa Inggris: amendment) artinya perubahan.
Mengamandemen artinya mengubah atau mengadakan perubahan. Istilah
amandemen sebenarnya merupakan hak, yaitu hak parlemen untuk mengubah
atau mengusulkan perubahan rancangan undang-undang. Perkembangan
selanjutnya muncul istilah amandemen UUD yang artinya perubahan
UUD. Isti1ah perubahan konstitusi itu sendiri mencakup
dua pengertian (Taufiqurohman Syahuri, 2004), yaitu:5
a. Amandemen kontitusi (constitutional amendment)
b. Pembaruan konstitusi (constitutional reform)
Dalam hal amandemen konstitusi, perubahan yang dilakukan
merupakan addendum atau sisipan dari konstitusi yang asli. Jadi, konstitusi
yang asli tetap berlaku. Adapun bagian yang diamandemen merupakan atau
menjadi bagian dari konstitusinya. Jadi, antara bagian perubahan dengan
konstitusi aslinya masih terkait. Nilai-nilai lama dalam konstitusi asli yang
belum berubah masih tetap eksis. Sistem perubahan ini dianut oleh Amerika
Serikat dengan istilah populernya amandemen. Dalam hal pembaruan
konstitusi, perubahan yang dilakukan adalah ‘baru” secara keseluruhan. Jadi,
yang berlaku adalah konstitusi yang barn, yang tidak lagi ada kaitannya
dengan konstitusi lama atau asli. Sistem ini dianut oleh negara seperti
Belanda, Jerman, dan Prancis.
7
2. Boleh/ Tidak UUD 1945 itu di Amandeme
Sebagai kontrak sosial sebuah UUD harus jelas mekanisme
perubahannya, dan diberikan waktu yang cukup untuk merubah dan
merevisi UUD. Harus difikirkan untuk membentuk sebuah badan yang
seperti Komisi Konstitusi dan mempunyai waktu dan wewenang yang cukup
untuk merubah UUD secara menyeluruh ataupun mensinkronisasi UUD
sehingga baik secara proses maupun substansi. Jika pembentukan Komisi
Konstitusi kembali diserahkan kepada BP MPR atau minimal melalui
kewenangan Badan Pekerja MPR ditakutkan kelemahan- kelemahan yang
terjadi pada amandemen atu hingga empat akan kembali menyesatkan.
3. Latar Belakang Amandemen UUD 1945
Latar belakang dilakukan amandemen terhadap UUD 1945:
a) Lemahnya checks and balances pada institusi-institusi
ketatanegaraan.
b)Executive heavy, kekuasaan terlalu dominan berada di tangan Presiden
(hak prerogatif dan kekuasaan legislatif)
4. Hasil Amandemen UUD 1945
Sejak Proklamasi hingga sekarang telah berlaku tiga macam
Undang-undang Dasar dalam delapan periode yaitu : Periode 18
Agustus 1945 – 27 desember 1949 (UUD 1945)
Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 (RIS 1949)
Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 (UUDS 1950)
Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999 (UUD 1945 amandemen)
Periode 19 Oktober 1999 – 18 Agustus 2000(amandemen ke 1)
Periode 18 Agustus 2000 – 9 November 2001(amandemen ke 2)
Periode 9 November 2001 – 10 Agustus 2002(amandemen ke 3)
Periode 10 Agustus 2002 – sampai sekarang(amandemen ke 4)
9
D. Pendapat Para Ahli
1. Pengertian Konstitusi Menurut L.J. van Apeldoor Konstitusi adalah hukum dasar
yang mencakup Undang-Undang Dasar, yakni hukum dasar tertulis, dan hukum
dasar yang tidak tertulis atau dikenal dengan sebutan konvensi.
2. Pengertian Konstitusi Menurut E.C.S. Wade Konstitusi merupakan naskah yang
memaparkan rangka serta tugas pokok dari badan pemerintahan suatu negeri dan
menentukan pokok-pokok panduan kerja badan tersebut.
3. Pengertian Konstitusi Menurut Jimly Asshiddiqie Konstitusi adalah Undang-
Undang Dasar yang dalam hierarki hukum memiliki kedudukan paling tinggi dan
bersifat fundamental, sehingga peraturan-peraturan di bawahnya tidak boleh
bertentangan dengannya.
4. Pengertian Konstitusi Menurut Miriam Budiarjo Konstitusi adalah piagam yang
menyatakan tentang cita-cita suatu bangsa dan dasar organisasi suatu bangsa.
5. Pengertian Konstitusi Menurut KC. Wheare Konstitusi adalah keseluruhan sistem
ketatanegaraan suatu pelosok yang berupa kumpulan gaya yang membentuk serta
mengelola pemerintahan negara.
6. Pengertian Konstitusi Menurut Herman Heller Herman Heller membangi
konstitusi dalam tiga pengertian, yakni sebagai berikut: Konstitusi politik sosiologis,
yakni konstitusi yang mencerminkan kehidupan politik penduduk. Konstitusi yuridis,
yakni konstitusi yang merupakan kesatuan kaidah yang hidup di dalam masyarakat.
Konstitusi politis, yakni suatu konstitusi yang ditulis dalam salah satu naskah
sebagai Undang-Undang.
7. Pengertian Konstitusi Menurut F. Lassalle Lassalle mengemukakan dua
pengertian konstitusi, yaitu: Secara yuridis, konstitusi merupakan naskah yang berisi
segala bangunan serta sendi-sendi pemerintahan dalam suatu negara. Secara
sosiologis dan politis, konstitusi merupakan sintesis faktor-faktor yang terjadi di
dalam masyarakat. Konstitusi menjelaskan hubungan antara kekuasaan yang berada
di suatu negara, seperti kabinet, parlemen, raja, parpol, dan sebagainya
E. Pandangan Saya Terkait Pandangan Para Ahli
Menurut saya seluruh pemaparan yang dijelaskan para ahli di atas adalah sebuah hal
10
yang kkonkrit dan sangat sulit untuk kita bantah. Dimana bahwasanya konstitusi
adalah sebuah aturan atau sebuah naskah yang berisi kesatuan kaidah yang hidup
didalam masyarakat, baik dari segi politik dan lainnya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12