Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH HAKIKAT NEGARA

GURU PEMBIMBING
Satrio Tri Nanda Bintara, S.Pd

Disusun oleh
XII MIPA 3
1. Hanan Ditya 17
2. Louis Natasha V N 20
3. M Rachman Fadilah 24
4. M Syafiq Djatmiko 26
5. Nabila Chairunnisa 27

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7 MALANG
Jl. Cengger Ayam I/14, Telp. 0341-495256 Malang
Website: http://www.sma7malang.sch.id E-mail: sekolah@sma7malang.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga makalah dengan berjudul ‘Hakikat Negara’ dapat selesai.

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas bab 4 kelas XII dari Bapak Satrio Tri
Nanda Bintara pada bidang studi pendidikan kewarganegaraan. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang hakikat negara.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Satrio Tri Nanda Bintara selaku
guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Malang, 17 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………………………1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN NEGARA………………………………………………………………………………………………………..2

2.2 SIFAT - SIFAT NEGARA………………………………………………………………………………………………………..4

2.3 UNSUR - UNSUR PEMBENTUK NEGARA………………………………………………………………………………5

2.4 TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA…………………………………………………………………………………………..7

2.5 BENTUK - BENTUK NEGARA………………………………………………………………………………………………11

BAB III .................................................................................................................................................... 14


DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Suatu negara pasti memiliki asal usul. Setiap negara mengalami pengalaman yang
berbeda dari awal terbentuk hingga diakui oleh negara lain. Ada beberapa cara untuk
mengetahui asal mula terjadinya suatu negara yang terbagi dalam beberapa pandangan-
pandangan dalam asal mula terjadinya negara seperti secara faktual, secara teoritis, dan
berdasarkan proses pertumbuhan.

Negara sendiri merupakan organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata


pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah tertentu. Negara
juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi
semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independen. Sederhananya
pengertian dari negara yaitu perkumpulan manusia yang mempunyai cita-cita yang sama,
keinginan bersatu yang kuat, perasaan senasib sepenanggungan, adat istiadat, karakter yang
sama, yang mendiami suatu wilayah yang nyata dan mempunyai suatu organisasi
kekuasaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan negara?


2. Bagaimana sifat – sifat negara?
3. Apa saja unsur – unsur pembentuk negara?
4. Apa tujuan dan fungsi negara?
5. Apa bentuk – bentuk negara?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan negara.


2. Untuk mengetahui sifat – sifat negara.
3. Untuk mengetahui unsur – unsur pembentuk negara.
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi negara.
5. Untuk mengetahui bentuk – bentuk negara.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN NEGARA

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah dengan kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyatnya. Dalam pengertian yang lain, negara didefinisikan sebagai alat dari
masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam
masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Negara juga dapat
disebut sebagai suatu wilayah yang terdiri dari penduduk yang diperintah untuk mencapai satu
kedaulatan.

Secara etimologis istilah “negara” merupakan terjemahan dari kata-kata asing,


yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda), dan etat (bahasa Prancis).
Kata state, staat, dan etat diambil oleh orang-orang Eropa dari bahasa Latin pada abad ke-15,
yaitu dari kata statum atau status yang berarti keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang
bersifat tetap dan tegak. Istilah negara muncul bersamaan dengan istilah Lo Stato yang
dipopulerkan Niccolo Machiavelli lewat buku II Principe. Saat itu, Lo Stato didefinisikan
sebagai suatu sistem tugas, fungsi publik dan alat perlengkapan yang teratur dalam wilayah
tertentu.

Di Indonesia, istilah “negara” berasal dari bahasa Sansekerta nagara atau nagari, yang
berarti kota. Pada abad ke-5, istilah nagara sudah dikenal dan dipakai di Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penamaan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Selain itu, istilah
nagara juga dipakai sebagai penamaan kitab Majapahit Negara Kertagama yang ditulis Mpu
Prapanca. Dapat disimpulkan bahwa istilah “negara” sudah dipakai terlebih dahulu di
Indonesia jauh sebelum bangsa Eropa. Berikut pengertian negara dari beberapa ahli :

• Prof. Miriam Budihardjo


Negara merupakan organisasi yang ada di dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan
kekuasaannya yang sah terhadap semua golongan kekuasaan yang berada di dalamnya
dan dapat menetapkan berbagai tujuan dari kehidupan tersebut.

• Prof. Nasroen

2
Definisi sebuah negara adalah sebuah bentuk pergaulan hidup. Oleh karena itu, sebuah
negara harus ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan serta dipahami.

• Prof. Dr. Djokosoetono, SH.


Sebuah negara didefinisikan sebagai organisasi manusia maupun kumpulan individu
yang berada di bawah sebuah pemerintahan yang sama.

• Prof. Farid S.
Negara merupakan sebuah wilayah merdeka yang sudah mendapatkan pengakuan dari
negara lain serta memiliki sebuah kedaulatan.

• G. Pringgodigdo, SH.
Negara didesinisikan sebagai sebuah organisasi kekuasaan maupun organisasi
kewibawaan yang harus persyaratan berupa berbagai unsur tertentu.

• Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH.


Negara merupakan sebuah organisasi yang berada di atas kelompok maupun beberapa
kelompok individu yang mendiami suatu wilayah atau teritori tertentu bersama dan
mengakui adanya sebuah pemerintahan yang bertugas untuk mengurus tata tertib serta
keselamatan sebuah kelompok maupun beberapa kelompok individu yang ada.

• Gettel
Negara merupakan sebuah komunitas berbagai oknum yang secara permanen mendiami
suatu wilayah tertentu, menuntut secara sah akan kemerdekaan diri dari pihak luar serta
memiliki sebuah organisasi pemerintah serta hukum yang berjalan secara menyeluruh
di dalam sebuah lingkungan.

• Roger H. Soltau
Negara adalah sebuah agen maupun kewenangan yang mengatur maupun
mengendalikan segala persoalan bersama atas nama masyarakat di dalamnya. (An
Introduction to Politics 1951)

• Harold J. Laski

3
Negara merupakan sebuah masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang
yang sifatnya memaksa. (The State in Theory and Practice 1947)

• Miriam Budiardjo
Negara merupakan sebuah daerah teritorial yang rakyat di dalamnya diperintah oleh
sejumlah pejabat yang berhasil menuntut dari warga negara di dalam suatu wilayah
ketaatan pada peraturan mengenai undang-undang melalui kontrol monopolistis
terhadap kekuasaan yang sah. (Dasar-dasar Ilmu Politik 2007)

2.2 SIFAT – SIFAT NEGARA

• Sifat Memaksa

Memaksa memiliki arti bahwa suatu negara memiliki kekuasaan/kewenangan


untuk mewajibkan warga negaranya supaya patuh dan taat pada peraturan yang ada
dengan menggunakan alat paksa berupa polisi, jaksa, hakim dan juga sanksi yang tegas
bagi yang melanggar aturan. Warga negara yang melanggar atau membangkan dan
tidak patuh pada aturan akan dikenakan sanksi yang tegas.

Contoh sifat negara yang memaksa :

▪ Negara melalui peraturannya dapat memaksa warga negaranya untuk tidak melakukan

sesuatu (larangan) seperti dilarang membunuh, pakai narkoba, dll.


▪ Negara memaksa agar warganya wajib untuk membayar pajak, bela negara, mematuhi

peraturan.
▪ Negara dapat menggunakan polisi lalu lintas agar masyarakat patuh terhadap
peraturan lalu lintas, jika tidak patuh maka dapat diberi hukuman (tilang, himbauan dll).

• Sifat Monopoli

Sifat monopoli ini mempunyai arti bahwa suatu negara juga memiliki
kekuasaan/kewenangan yang mutlak untuk mengatur arah perjuangan ataupun juga
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh nation yang bersangkutan. Setiap hal yang
berkaitan dengan masyarakat banyak bisa dimonopoli oleh negara.

Contoh sifat negara yang memonopoli dapat kita lihat dari berbagai bidang seperti :

4
▪ Bidang ekonomi, negara dapat merekayasa harga agar tercipta stabilitas harga bahan
pokok.
▪ Bidang energi melalui BUMN juga dapat memonopoli produk-produk vital seperti
minyak (bbm), listrik, dll.
▪ Bidang kesehatan, negara dapat mengatur sekaligus mengawasi peredaran obat dan
makanan melalui BPOM dan kementrian kesehatan.

• Sifat Menyeluruh/Mencakup Semua

Menyeluruh atau mencakup semua ini berarti bahwa setiap negara memiliki
kewenangan untuk memberlakukan semua peraturan yang telah dibuat oleh negara
tersebut dan diperuntukkan untuk semua rakyat tanpa terkecuali atau tanpa adanya
diskriminasi.

Menyeluruh atau mencakup semua disebut juga dengan sifat totalitas, sebagai
contoh adalah semua warga negara tanpa terkecuali harus membayar pajak, semua
warga negara wajib untuk melakukan upaya bela negara, semua harus tunduk pada
peraturan yang berlaku.

2.3 UNSUR – UNSUR PEMBENTUK NEGARA

A. Permanent population (harus ada penduduk tetap atau rakyat)


Seperti yang disebutkan di atas, unsur terpenting berdirinya suatu negara adalah
rakyat. Kehadiran rakyat atau penduduk sangat penting untuk pembentukan suatu
negara. Sebab, tanpa adanya rakyat, negara tidak akan terbentuk atau berdiri. Jadi,
dengan adanya inisiatif dari rakyat-lah sebuah negara bisa berdiri. Secara umum, ada
dua jenis rakyat dalam suatu negara yakni :

• Penduduk, yakni semua orang yang tinggal dan menetap di suatu negara, bisa
dibedakan menjadi warga negara dan bukan warga negara.
• Bukan penduduk, yakni orang asing yang tinggal sementara di suatu negara, misalnya

turis yang sedang berlibur.

B. Defined territory (harus ada wilayah atau daerah)


Kawasan yang dijadikan tempat tinggal bagi rakyat serta lokasi untuk
menyelenggarakan pemerintah negara. Wilayah juga menjadi unsur penting berdirinya

5
sebuah negara. Hal ini karena tidak mungkin sebuah negara berdiri atau terbentuk tanpa
ada batas-batas yang jelas. Terdapat batas negara antar satu negara dengan negara lain,
di antaranya bisa meliputi :

• Batas alamiah, misalnya seperti gunung atau sungai.


• Batas buatan, misalnya seperti pos penjagaan atau gerbang.
• Batas secara geografis, yakni batas berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
• Batas perjanjian, yakni batas yang dibuat dari konvensi atau kesepakatan.

C. Government (harus ada pemerintah)


Pemerintah merupakan alat kelengkapan negara yang bertugas dan berfungsi
memimpin organisasi negara demi mencapai tujuan bersama. Unsur penting berdirinya
suatu negara ini diperlukan guna mengamankan wilayah serta mengatur hubungan
masyarakat supaya tertib. Agar hal tersebut bisa dicapai, dibutuhkan kekuasaan yang
dipegang serta dijalankan oleh pemerintah negara. Dengan begitu, akan lahir undang-
undang yang jelas, sehingga masyarakat bisa lebih tertib dan damai. Kedaulatan yang
dimiliki oleh pemerintah meliputi kedaulatan ke dalam (intern) dan ke luar (ekstern).

• Kedaulatan ke dalam (intern), yakni kekuasaan untuk mengatur rumah tangganya


sendiri tanpa campur tangan negara lain.
• Kedaulatan ke luar (ekstern), yakni kekuasaan untuk bekerja sama ataupun
berhubungan dengan negara lain.

D. Capacity to enter into relations with other States (kemampuan untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain)
Negara perlu mengadakan hubungan dengan negara lain, untuk mendapat
pengakuan yang menjelaskan bahwa negara tersebut telah berdiri dan diakui dunia.
Unsur penting berdirinya suatu negara ini bukanlah syarat mutlak yang harus segera
dipenuhi. Namun, bisa dilakukan untuk menjalankan hubungan internasional demi
mencapai kepentingan nasional. Secara umum pengakuan dari negara lain meliputi
pengakuan de facto dan pengakuan de jure.

6
• Pengakuan de facto, yakni pengakuan berdasarkan kenyataan bagi negara baru yang
telah memiliki unsur konstitusif.
• Pengakuan de jure, yakni pengakuan terhadap suatu negara baru yang sesuai dengan
hukum internasional.

2.4 TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

A. Tujuan Negara

Tujuan negara secara umum adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan


kebahagiaan rakyatnya. Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan
mengendalikan alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya. Tujuan
dari tiap-tiap negara dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan, dan pengaruh dari
penguasa negara yang bersangkutan. Dengan mengetahui tujuan negara, kita juga dapat
mengetahui sifat organisasi negara dan legitimasi kekuasaan negara tersebut.

Tujuan Negara Menurut Para Ahli

• Menurut Plato, tujuan negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sosial.

• Menurut Roger H. Soltau, tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya


berkembang serta mengungkapkan daya cipta yang sebebas-bebasnya.

• Menurut Harold J. Laski, tujuan negara adalah menciptakan keadaan yang di


dalamnya, rakyat dapat mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.

• Menurut Aristoteles, tujuan negara adalah kesempurnaan warganya yang berdasarkan

atas keadilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam negara, dan hukum
berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang berhak ia terima.

Tujuan Negara Menurut Teori

• Teori Kesejahteraan, tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.

• Teori Perdamaian Dunia, tujuan negara adalah mencapai perdamaian dunia sehingga
perlu dibentuk satu negara di bawah satu imperium.

7
• Teori Kedaulatan Hukum, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum,
dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum. Dalam negara hak-hak warga negara
dijamin sepenuhnya oleh negara. Sebaliknya, warga negara berkewajiban mematuhi
semua peraturan yang ada dalam negara.

• Teori Kekuasaan Negara, tujuan negara adalah berusaha mengumpulkan kekuasaan


yang sebesar-besarnya.

• Teori Jaminan atas Hak dan Kebebasan, tujuan negara adalah membentuk dan
mempertahankan hukum supaya hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara.
Peranan negara hanya sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindung hak serta
kebebasan warganya.

B. Fungsi Negara

Pada dasarnya fungsi negara mengatur kehidupan bernegara untuk mencapai tujuan
negara. Terdapat banyak pandangan tentang fungsi negara. Berikut adalah beberapa
fungsi negara menurut pendapat para ahli :

• Menurut Moh. Kusnardi

Moh. Kusnardi, seorang ahli hukum tata negara, menyatakan fungsi negara dibagi
menjadi dua bagian, yaitu melaksanakan kebijakan (hukum dan ketertiban) dan
membutuhkan kesejahteraan. Artinya, negara harus melaksanakan kebijakan untuk
mencegah bentrokan di masyarakat dalam rangka mencapai tujuan bersama dan
keinginan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

• Menurut Mariam Budiardjo

Menurut Miriam Budiardjo, setiap negara diadakan beberapa fungsi minimum,


yaitu :

1. Menerapkan kontrol untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah konflik
yang terjadi di masyarakat,
2. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
3. Mempromosikan aspek pertahanan dan keamanan untuk menjaga serangan dari luar
dan merusak dari dalam negeri, dan

8
4. Keadilan bagi semua warga negara melalui badan-badan yang ada peradilan dan
konstitusi negara.

• Menurut Goodnow

Goodnow, seorang ahli politik dari Amerika Serikat, menunjukkan fungsi negara
menjadi dua tugas utama, yaitu pembuatan kebijakan dan kebijakan mengeksekusi.
Pembuatan kebijakan merupakan kebijaksanaan negara pada waktu tertentu untuk
seluruh masyarakat, sementara melaksanakan kebijakan kebijakan harus dilaksanakan
untuk mencapai pembuatan kebijakan pembuatan kebijakan.

• Menurut Charles E. Merriem

Menurut Charles E. Merriem dalam buku “The Making of Citizens : Sebuah Studi
Banding Metode Civic Training” (1961), ada lima fungsi negara, yiatu :

1. Menegakkan keadilan.
2. Memberikan perlindungan kepada warga negaranya, baik di dalam maupun di luar
negeri.
3. Pertahanan, untuk menjaga integritas dan kelangsungan hidup, negara ini memiliki
fungsi pertahanan.
4. Melaksananakan Control.
5. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

• Menurut Montesquieu

Montesquieu, seorang ahli nasional Perancis, menunjukkan bahwa fungsi negara


terdiri dari tiga tugas utama, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

• Fungsi legislasi, menyatakan bahwa negara membuat undang-undang.


• Fungsi eksekutif bahwa negara menerapkan hukum.
• Fungsi peradilan, mengawasi bahwa semua peraturan dibuat untuk ditaati.

• Menurut John Locke

9
John Locke, seorang filsuf Inggris, membagi negara itu menjadi tiga fungsi. Fungsi
negara yang disajikan John Locke dikenal sebagai Teori Pemisahan Kekuasaan yang
meliputi legislatif, eksekutif, dan federatif.

• Fungsi legislatif bahwa negara memiliki fungsi untuk membuat undang-undang.


• Fungsi eksekutif, peraturan pelaksanaan.
• Fungsi federatif, berurusan dengan urusan luar negeri, hal perang dan perdamaian.

Teori Fungsi Negara

Pandangan hidup yang berbeda di setiap negara membawa pemahaman yang


berbeda tentang fungsi negara. Berikut adalah beberapa pandangan kenegaraan yang
mendasari pembentukan negara di dunia.

• Individualisme

Menurut paham individualisme, negara memiliki fungsi untuk menjaga dan


memelihara keamanan dan ketertiban individu dan masyarakat. Negara dan aparatur
negara hanya ditugaskan untuk menjaga individu tidak keamanan terganggu dan
ketertiban dalam kehidupan, kebebasan, dan hak milik.

• Anarkisme

Anarkisme dalam bahasa Yunani, anarchis, yang berarti “tanpa pemerintah”.


Anarkisme adalah penolakan negara dan pemerintahan. Menurut anarkisme, sifat
manusia yang baik dan bijaksana. Untuk menjamin keamanan, ketertiban, dan
mempromosikan kesejahteraan masyarakat, orang tidak perlu negara dan pemerintah.
Semua hal bisa dicapai sendiri oleh individu dalam asosiasi yang terbentuk secara
sukarela.

• Sosialisme

Sosialisme adalah bahwa semua gerakan sosial yang memerlukan intervensi negara
dalam ekonomi seluas mungkin. Fungsi negara harus diperpanjang sampai tidak ada
lagi kegiatan sosial yang tidak diselenggarakan oleh negara. Semua kegiatan negara
yang bertujuan untuk mencapai kepatuhan kesejahteraan bersama.

10
• Komunisme

Komunisme adalah bentuk sosialisme. Kedua komunisme dan sosialisme bertujuan


untuk memperluas fungsi negara dalam upaya untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat. Perbedaannya adalah, komunisme membenarkan pencapaian tujuan negara
dengan cara revolusioner, sedangkan sosialisme masih percaya pada cara-cara damai.
Komunisme juga lebih ekstrim dalam pelaksanaan programnya.

Fungsi Negara Secara Umum

• Fungsi Pertahanan dan Keamanan

Negara harus melindungi elemen negara (orang, wilayah, dan pemerintah) dari
segala ancaman, hambatan, dan gangguan, serta tantangan lain yang berasal dari
internal maupun eksternal. Contoh: penjaga militer perbatasan negara.

• Fungsi Keadilan

Negara berkewajiban untuk melakukan keadilan di depan hukum tanpa


diskriminasi atau kepentingan tertentu. Contoh: Seseorang yang melakukan suatu
tindakan kriminal dihukum terlepas dari posisi dan jabatan.

• Fungsi Pengaturan dan Keadilan

Negara membuat sebuah peraturan perundang-undangan guna untuk menjalankan


kebijakan dengan adanya landasan yang kuat untuk membentuk tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsan dan juga bernegara.

• Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran

Negara untuk mengeksplorasi sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat menjadi lebih makmur dan sejahtera.

2.5 BENTUK – BENTUK NEGARA

Secara umum terdapat 2 bentuk negara yang digunakan di seluruh dunia, yakni negara
kesatuan dan negara serikat. Berikut merupakan pembahasan bentuk-bentuk negara beserta
pengertian, ciri-ciri, contoh negara, dan penjelasan lengkapnya.

11
A. Negara Kesatuan
Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang kekuasaan tertingginya berada di
pemerintahan pusat. Secara hierarkinya, negara kesatuan merupakan negara yang
bersusunan tunggal yang berarti tidak ada negara di dalam negara tersebut.

Bentuk negara kesatuan disebut juga dengan istilah negara unitaris. Berdasarkan
hierarki pemerintahannya, negara kesatuan dibedakan kembali menjadi dua yakni
negara kesatuan dengan sistem sentralisasi dan sistem desentralisasi.

Dalam sistem sentralisasi, semua urusan diatur oleh pemerintah pusat, sedangkan
daerah hanya bertugas menjalankan perintah dari pusat saja. Sedangkan dalam sistem
desentralisasi, daerah diberikan kewenangan untuk mengatur urusannya sendiri atau
hak otonomi, sesuai peraturan dari pemerintah pusat. Contoh negara kesatuan misalnya
yaitu Indonesia, Prancis, Inggris, Jepang, Filipina, Italia, Belanda, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Negara Kesatuan :


• Terdiri dari 1 kepala negara, dewan menteri, dan dewan perwakilan rakyat.
• Memiliki 1 landasan konstitusi undang-undang dasar saja secara nasional.
• Kedaulatan negara mencakup kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang telah
ditandatangani oleh pemerintah bagian pusat.
• Bisa menganut sistem sentralisasi atau desentralisasi.
• Hanya menggunakan satu kebijakan terhadap masalah yang dihadapi seperti
ekonomi, sosial, politik, budaya, keamanan dan pertahanan.

B. Negara Serikat (Federal)


Negara serikat merupakan bentuk negara yang di dalamnya terdapat beberapa
negara yang disebut negara bagian. Artinya terdapat negara di dalam negara pada
bentuk negara serikat ini. Negara serikat juga dikenal sebagai negara federal.

Negara-negara yang ada di dalamnya tersebut ada yang merupakan


penggabungan diri atau hasil pemekeran bagian. Dalam negara serikat, dikenal 2
macam pemerintahan di dalamnya, yaitu pemerintahan federal dan pemerintahan
negara bagian.

12
Pemerintahan federal biasanya mengatur urusan bersama dari semua anggota
negara bagian seperti hubungan Internasional, pertahanan, mata uang, dan
komunikasi. Sedangkan pemerintahan negara bagian mengurus urusan yang ada pada
suatu negara bagian tertentu. Contoh negara serikat misalnya yaitu Amerika Serikat,
Jerman, Brasil, Rusia, Malaysia, Indiaa, Australia, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Negara Serikat :


• Kepala negara yang telah dipilih rakyat dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya.
• Kepala negara memiliki hak veto yang dapat diajukan oleh parlemen.
• Masing-masing negara bagian mempunyai kekuasaan asli namun tidak memiliki
kedaulatan.
• Tiap-tiap negara bagian mempunyai wewenang menyusun undang-undang dasar
sendiri.
• Pemerintah pusat mempunyai kedaulatan terhadap negara bagian dalam urusan
dalam maupun luar.

Bentuk-Bentuk Negara Lainnya :


i. Negara Monarki
Negara monarki atau kerajaan, adalah bentuk negara yang urusan
pemerintahannya hanya dilakukan oleh satu orang saja. Hak dalam memerintah negara
dalam hal ini hanya dijalankan oleh satu orang yang ditunjuk tersebut tanpa ada hal
lain yang bisa mengganggu gugat.

ii. Negara Oligarki


Negara oligarki adalah bentuk negara yang biasanya pemerintahannya berasal
dari kelompok yang disebut sebagai kelompok feudal dan lebih mengutamakan
kelompok tersebut. Bentuk negara oligarki saat ini jarang digunakan dan sudah mulai
ditinggalkan.

iii. Negara Demokrasi


Negara demokrasi adalah bentuk negara yang pemerintahannya sepenuhnya
berada di tangan rakyat. Artinya kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat.
Singkatnya, demokrasi merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.

13
BAB III

PENUTUP

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah dengan kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyatnya. Dimana secara etimologis istilah “negara” merupakan terjemahan
dari kata-kata asing, yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda),
dan etat (bahasa Prancis). Kata state, staat, dan etat diambil oleh orang-orang Eropa dari
bahasa Latin pada abad ke-15, yaitu dari kata statum atau status yang berarti keadaan yang
tegak dan tetap, atau sesuatu yang bersifat tetap dan tegak.

Negara memiliki 3 sifat yaitu sifat memaksa, sifat monopoli, serta sifat menyeluruh,
Untuk membentuk suatu negara dibutuhkan 4 yaitu rakyat, wilayah, pemerintah, serta
kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain, Tujuan negara secara umum
adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya. Tujuan negara
merupakan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan alat perlengkapan negara serta
mengatur kehidupan rakyatnya.

Sedangkan fungsi negara pada dasarnya adalah mengatur kehidupan bernegara untuk
mencapai tujuan negara. Secara umum terdapat 2 bentuk negara yang digunakan di seluruh
dunia, yakni negara kesatuan dan negara serikat.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/179128972/hakikat-negara-docx#

https://www.dosenpendidikan.co.id/negara-adalah/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-negara/

https://www.kitapunya.net/sifat-sifat-negara/

https://www.zonareferensi.com/unsur-unsur-negara/

https://www.haruspintar.com/bentuk-bentuk-negara/

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara

https://artikelsiana.com/asal-mula-terjadinya-negara-sejarah-teori-teori/

15

Anda mungkin juga menyukai