GURU PEMBIMBING
Satrio Tri Nanda Bintara, S.Pd
Disusun oleh
XII MIPA 3
1. Hanan Ditya 17
2. Louis Natasha V N 20
3. M Rachman Fadilah 24
4. M Syafiq Djatmiko 26
5. Nabila Chairunnisa 27
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga makalah dengan berjudul ‘Hakikat Negara’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas bab 4 kelas XII dari Bapak Satrio Tri
Nanda Bintara pada bidang studi pendidikan kewarganegaraan. Selain itu, penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang hakikat negara.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Satrio Tri Nanda Bintara selaku
guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN………………………………………………………………………………………………………………………………1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
2.1 PENGERTIAN NEGARA………………………………………………………………………………………………………..2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu negara pasti memiliki asal usul. Setiap negara mengalami pengalaman yang
berbeda dari awal terbentuk hingga diakui oleh negara lain. Ada beberapa cara untuk
mengetahui asal mula terjadinya suatu negara yang terbagi dalam beberapa pandangan-
pandangan dalam asal mula terjadinya negara seperti secara faktual, secara teoritis, dan
berdasarkan proses pertumbuhan.
1.3 TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah dengan kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyatnya. Dalam pengertian yang lain, negara didefinisikan sebagai alat dari
masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam
masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Negara juga dapat
disebut sebagai suatu wilayah yang terdiri dari penduduk yang diperintah untuk mencapai satu
kedaulatan.
Di Indonesia, istilah “negara” berasal dari bahasa Sansekerta nagara atau nagari, yang
berarti kota. Pada abad ke-5, istilah nagara sudah dikenal dan dipakai di Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan adanya penamaan Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat. Selain itu, istilah
nagara juga dipakai sebagai penamaan kitab Majapahit Negara Kertagama yang ditulis Mpu
Prapanca. Dapat disimpulkan bahwa istilah “negara” sudah dipakai terlebih dahulu di
Indonesia jauh sebelum bangsa Eropa. Berikut pengertian negara dari beberapa ahli :
• Prof. Nasroen
2
Definisi sebuah negara adalah sebuah bentuk pergaulan hidup. Oleh karena itu, sebuah
negara harus ditinjau secara sosiologis agar dapat dijelaskan serta dipahami.
• Prof. Farid S.
Negara merupakan sebuah wilayah merdeka yang sudah mendapatkan pengakuan dari
negara lain serta memiliki sebuah kedaulatan.
• G. Pringgodigdo, SH.
Negara didesinisikan sebagai sebuah organisasi kekuasaan maupun organisasi
kewibawaan yang harus persyaratan berupa berbagai unsur tertentu.
• Gettel
Negara merupakan sebuah komunitas berbagai oknum yang secara permanen mendiami
suatu wilayah tertentu, menuntut secara sah akan kemerdekaan diri dari pihak luar serta
memiliki sebuah organisasi pemerintah serta hukum yang berjalan secara menyeluruh
di dalam sebuah lingkungan.
• Roger H. Soltau
Negara adalah sebuah agen maupun kewenangan yang mengatur maupun
mengendalikan segala persoalan bersama atas nama masyarakat di dalamnya. (An
Introduction to Politics 1951)
• Harold J. Laski
3
Negara merupakan sebuah masyarakat yang diintegrasikan karena memiliki wewenang
yang sifatnya memaksa. (The State in Theory and Practice 1947)
• Miriam Budiardjo
Negara merupakan sebuah daerah teritorial yang rakyat di dalamnya diperintah oleh
sejumlah pejabat yang berhasil menuntut dari warga negara di dalam suatu wilayah
ketaatan pada peraturan mengenai undang-undang melalui kontrol monopolistis
terhadap kekuasaan yang sah. (Dasar-dasar Ilmu Politik 2007)
• Sifat Memaksa
▪ Negara melalui peraturannya dapat memaksa warga negaranya untuk tidak melakukan
peraturan.
▪ Negara dapat menggunakan polisi lalu lintas agar masyarakat patuh terhadap
peraturan lalu lintas, jika tidak patuh maka dapat diberi hukuman (tilang, himbauan dll).
• Sifat Monopoli
Sifat monopoli ini mempunyai arti bahwa suatu negara juga memiliki
kekuasaan/kewenangan yang mutlak untuk mengatur arah perjuangan ataupun juga
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh nation yang bersangkutan. Setiap hal yang
berkaitan dengan masyarakat banyak bisa dimonopoli oleh negara.
Contoh sifat negara yang memonopoli dapat kita lihat dari berbagai bidang seperti :
4
▪ Bidang ekonomi, negara dapat merekayasa harga agar tercipta stabilitas harga bahan
pokok.
▪ Bidang energi melalui BUMN juga dapat memonopoli produk-produk vital seperti
minyak (bbm), listrik, dll.
▪ Bidang kesehatan, negara dapat mengatur sekaligus mengawasi peredaran obat dan
makanan melalui BPOM dan kementrian kesehatan.
Menyeluruh atau mencakup semua ini berarti bahwa setiap negara memiliki
kewenangan untuk memberlakukan semua peraturan yang telah dibuat oleh negara
tersebut dan diperuntukkan untuk semua rakyat tanpa terkecuali atau tanpa adanya
diskriminasi.
Menyeluruh atau mencakup semua disebut juga dengan sifat totalitas, sebagai
contoh adalah semua warga negara tanpa terkecuali harus membayar pajak, semua
warga negara wajib untuk melakukan upaya bela negara, semua harus tunduk pada
peraturan yang berlaku.
• Penduduk, yakni semua orang yang tinggal dan menetap di suatu negara, bisa
dibedakan menjadi warga negara dan bukan warga negara.
• Bukan penduduk, yakni orang asing yang tinggal sementara di suatu negara, misalnya
5
sebuah negara. Hal ini karena tidak mungkin sebuah negara berdiri atau terbentuk tanpa
ada batas-batas yang jelas. Terdapat batas negara antar satu negara dengan negara lain,
di antaranya bisa meliputi :
D. Capacity to enter into relations with other States (kemampuan untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain)
Negara perlu mengadakan hubungan dengan negara lain, untuk mendapat
pengakuan yang menjelaskan bahwa negara tersebut telah berdiri dan diakui dunia.
Unsur penting berdirinya suatu negara ini bukanlah syarat mutlak yang harus segera
dipenuhi. Namun, bisa dilakukan untuk menjalankan hubungan internasional demi
mencapai kepentingan nasional. Secara umum pengakuan dari negara lain meliputi
pengakuan de facto dan pengakuan de jure.
6
• Pengakuan de facto, yakni pengakuan berdasarkan kenyataan bagi negara baru yang
telah memiliki unsur konstitusif.
• Pengakuan de jure, yakni pengakuan terhadap suatu negara baru yang sesuai dengan
hukum internasional.
A. Tujuan Negara
• Menurut Plato, tujuan negara adalah untuk memajukan kesusilaan manusia, baik
sebagai makhluk individu maupun sosial.
atas keadilan. Keadilan memerintah harus menjelma di dalam negara, dan hukum
berfungsi memberi kepada setiap manusia apa sebenarnya yang berhak ia terima.
• Teori Perdamaian Dunia, tujuan negara adalah mencapai perdamaian dunia sehingga
perlu dibentuk satu negara di bawah satu imperium.
7
• Teori Kedaulatan Hukum, negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum,
dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum. Dalam negara hak-hak warga negara
dijamin sepenuhnya oleh negara. Sebaliknya, warga negara berkewajiban mematuhi
semua peraturan yang ada dalam negara.
• Teori Jaminan atas Hak dan Kebebasan, tujuan negara adalah membentuk dan
mempertahankan hukum supaya hak dan kemerdekaan warga negara terpelihara.
Peranan negara hanya sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindung hak serta
kebebasan warganya.
B. Fungsi Negara
Pada dasarnya fungsi negara mengatur kehidupan bernegara untuk mencapai tujuan
negara. Terdapat banyak pandangan tentang fungsi negara. Berikut adalah beberapa
fungsi negara menurut pendapat para ahli :
Moh. Kusnardi, seorang ahli hukum tata negara, menyatakan fungsi negara dibagi
menjadi dua bagian, yaitu melaksanakan kebijakan (hukum dan ketertiban) dan
membutuhkan kesejahteraan. Artinya, negara harus melaksanakan kebijakan untuk
mencegah bentrokan di masyarakat dalam rangka mencapai tujuan bersama dan
keinginan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
1. Menerapkan kontrol untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencegah konflik
yang terjadi di masyarakat,
2. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya,
3. Mempromosikan aspek pertahanan dan keamanan untuk menjaga serangan dari luar
dan merusak dari dalam negeri, dan
8
4. Keadilan bagi semua warga negara melalui badan-badan yang ada peradilan dan
konstitusi negara.
• Menurut Goodnow
Goodnow, seorang ahli politik dari Amerika Serikat, menunjukkan fungsi negara
menjadi dua tugas utama, yaitu pembuatan kebijakan dan kebijakan mengeksekusi.
Pembuatan kebijakan merupakan kebijaksanaan negara pada waktu tertentu untuk
seluruh masyarakat, sementara melaksanakan kebijakan kebijakan harus dilaksanakan
untuk mencapai pembuatan kebijakan pembuatan kebijakan.
Menurut Charles E. Merriem dalam buku “The Making of Citizens : Sebuah Studi
Banding Metode Civic Training” (1961), ada lima fungsi negara, yiatu :
1. Menegakkan keadilan.
2. Memberikan perlindungan kepada warga negaranya, baik di dalam maupun di luar
negeri.
3. Pertahanan, untuk menjaga integritas dan kelangsungan hidup, negara ini memiliki
fungsi pertahanan.
4. Melaksananakan Control.
5. Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
• Menurut Montesquieu
9
John Locke, seorang filsuf Inggris, membagi negara itu menjadi tiga fungsi. Fungsi
negara yang disajikan John Locke dikenal sebagai Teori Pemisahan Kekuasaan yang
meliputi legislatif, eksekutif, dan federatif.
• Individualisme
• Anarkisme
• Sosialisme
Sosialisme adalah bahwa semua gerakan sosial yang memerlukan intervensi negara
dalam ekonomi seluas mungkin. Fungsi negara harus diperpanjang sampai tidak ada
lagi kegiatan sosial yang tidak diselenggarakan oleh negara. Semua kegiatan negara
yang bertujuan untuk mencapai kepatuhan kesejahteraan bersama.
10
• Komunisme
Negara harus melindungi elemen negara (orang, wilayah, dan pemerintah) dari
segala ancaman, hambatan, dan gangguan, serta tantangan lain yang berasal dari
internal maupun eksternal. Contoh: penjaga militer perbatasan negara.
• Fungsi Keadilan
Negara untuk mengeksplorasi sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat menjadi lebih makmur dan sejahtera.
Secara umum terdapat 2 bentuk negara yang digunakan di seluruh dunia, yakni negara
kesatuan dan negara serikat. Berikut merupakan pembahasan bentuk-bentuk negara beserta
pengertian, ciri-ciri, contoh negara, dan penjelasan lengkapnya.
11
A. Negara Kesatuan
Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang kekuasaan tertingginya berada di
pemerintahan pusat. Secara hierarkinya, negara kesatuan merupakan negara yang
bersusunan tunggal yang berarti tidak ada negara di dalam negara tersebut.
Bentuk negara kesatuan disebut juga dengan istilah negara unitaris. Berdasarkan
hierarki pemerintahannya, negara kesatuan dibedakan kembali menjadi dua yakni
negara kesatuan dengan sistem sentralisasi dan sistem desentralisasi.
Dalam sistem sentralisasi, semua urusan diatur oleh pemerintah pusat, sedangkan
daerah hanya bertugas menjalankan perintah dari pusat saja. Sedangkan dalam sistem
desentralisasi, daerah diberikan kewenangan untuk mengatur urusannya sendiri atau
hak otonomi, sesuai peraturan dari pemerintah pusat. Contoh negara kesatuan misalnya
yaitu Indonesia, Prancis, Inggris, Jepang, Filipina, Italia, Belanda, dan sebagainya.
12
Pemerintahan federal biasanya mengatur urusan bersama dari semua anggota
negara bagian seperti hubungan Internasional, pertahanan, mata uang, dan
komunikasi. Sedangkan pemerintahan negara bagian mengurus urusan yang ada pada
suatu negara bagian tertentu. Contoh negara serikat misalnya yaitu Amerika Serikat,
Jerman, Brasil, Rusia, Malaysia, Indiaa, Australia, dan sebagainya.
13
BAB III
PENUTUP
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah dengan kekuasaan tertinggi yang sah
dan ditaati oleh rakyatnya. Dimana secara etimologis istilah “negara” merupakan terjemahan
dari kata-kata asing, yaitu state (bahasa Inggris), staat (bahasa Jerman dan Belanda),
dan etat (bahasa Prancis). Kata state, staat, dan etat diambil oleh orang-orang Eropa dari
bahasa Latin pada abad ke-15, yaitu dari kata statum atau status yang berarti keadaan yang
tegak dan tetap, atau sesuatu yang bersifat tetap dan tegak.
Negara memiliki 3 sifat yaitu sifat memaksa, sifat monopoli, serta sifat menyeluruh,
Untuk membentuk suatu negara dibutuhkan 4 yaitu rakyat, wilayah, pemerintah, serta
kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain, Tujuan negara secara umum
adalah menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyatnya. Tujuan negara
merupakan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan alat perlengkapan negara serta
mengatur kehidupan rakyatnya.
Sedangkan fungsi negara pada dasarnya adalah mengatur kehidupan bernegara untuk
mencapai tujuan negara. Secara umum terdapat 2 bentuk negara yang digunakan di seluruh
dunia, yakni negara kesatuan dan negara serikat.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/179128972/hakikat-negara-docx#
https://www.dosenpendidikan.co.id/negara-adalah/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-negara/
https://www.kitapunya.net/sifat-sifat-negara/
https://www.zonareferensi.com/unsur-unsur-negara/
https://www.haruspintar.com/bentuk-bentuk-negara/
https://id.wikipedia.org/wiki/Negara
https://artikelsiana.com/asal-mula-terjadinya-negara-sejarah-teori-teori/
15