Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA


DAN
BELA NEGARA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK II :

1. DHEA CAHYANI 20360367


2. ADINDA FADILLA 20360359
3. ADISTI NABILA 20360360
4. AGATHA FLORINE SARAGIH 20360361
5. DARNI DEANA BR PASARIBU 20360366
6. NURUL LUTHFIA FADILLAH 20360379
7. SEPHIA ANJELI SIMANUNGKALIT 20360388
8. SILFANI NOVI ANGGRAINI 20360389
9. TANISHA 20360391

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PATISERI


POLITEKNIK PARIWISATA MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas segala limpahan
rahmat, nikmat serta karunia-Nya yang telah memberikan kami kesehatan,
sehingga kami mampu menyusun dan menyelesaikan makalah mengenai hak
dan kewajiban warga negara dan bela negara yang dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat membantu para pembaca untuk
mendapatkan informasi yang diinginkan mengenai hak dan kewajiban warga
negara dan bela negara Penulis pun berharap pembaca dapat memberikan
sarannya agar penulis dikemudian hari dapat memperbaiki makalah menjadi
lebih baik. Akhir kata, penulis ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
atas perhatiannya.

DAFTAR ISI
2
Judul
Makalah…………………………………………………………….1
Kata
pengantar……………………………………………………………2
Daftar
Isi………………………………………………………………….3
I. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA
NEGARA………………………4
A. Pengertian Bangsa dan
Negara…………………………………….4
B. Proses Berbangsa dan
Bernegara…………………………………..6
C. Identitas
Nasional………………………………………………….9 D.
Kerangka Dasar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara………….11
E. Warga, Negara, Hak dan Kewajiban Warga
Negara……………...14
II. BELA
NEGARA……………………………………………………..17
A. Makna Bela
Negara……………………………………………….17
B. Implementasi Bela Negara……………………………………..
…20
III.Penutup…………………...
…………………………………………..21

3
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A.PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA

1.Pengertian bangsa

-hakikat bangsa
Hubungan kerjasama manusia yang ada akan membentuk suatu masyarakat sehingga
akhirnya terbentuk suatu bangsa.Oleh karena itu,semua manusia adalah bagian dari suatu
bangsa.

-Pengertian bangsa
Istilah bangsa memiliki berbagai makna dan pengertian berbeda-beda.Bangsa
merupakan terjemahan dari kata “Nation”(inggris).Kata nation dalam makna keturunan atau
bangsa.Nation dalam bahasa indonesia diistilahkan bangsa,yaitu bersatu karna
kesamaan,keturunan.
Menurut Ir.Soekarno adalah segerombolan manusia besar, keras ia mempunyai keinginan
bersatu, keinginan untuk hidup bersama, memiliki persamaan nasib, watak, dan hidup diatas
satu wilayah yang nyata satu unit.suatu bangsa disamping memiliki ciri-ciri tertentu juga
harus ditandai oleh adanya kesamaan rasa cinta tanah air.
Menurut Ernest Renan Bangsa terbentuk karna adanya keiginan untuk hidup bersama (hasrat
untuk bersatu) dengan perasaan,kesetiakawanan yang agung.
Menurut KBBI Bangsa adalah orang orang yang bersamaan asal
keturunannya,adat,bahasa,dan sejarah,serta pemerintahan sendiri.
Dengan demikian,bangsa indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses dalam
satu wilayah indonesia.

Unsur terbentuknya bangsa:


Menurut Hans Rhon bangsa terbentuk karna adanya faktor-faktor objektif tertentu
yang membedakannya dari bangsa lain,yakni berikut:
-Kesamaan keturunan
-Wilayah,bahasa
-Adat istiadat
-Kesamaan politik
-Perasaan,agama
Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah adanya kehendak atau
kemauan bersama (Nasionalisme).

4
2.Pengertian Negara
-Menurut Prof Soekarno yaitu Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah
tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
-Menurut Kranwer negara adalah suatu wilayah dipermukaan bumi yang kekuasaannya baik
politik,ekonomi,sosial,maupun budaya diatur oleh pemerintah yang berada diwilayah
tersebut.
-Menurut Robert M MacIver menyebut negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan
ketertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum
yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah. Untuk dapat mewujudkannya,pemerintah diberi
kekuatan memaksa.
Dapat disimpulkan bahwa Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan
mengakui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok
atau beberapa kelompok manusia tersebut.
Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar sesuatu dapat disebut sebagai
negara. Syarat syarat tersebut berlaku secara umum dan merupakan unsur yang penting.
Syarat tersebut digolongkan menjadi dua yakni:
1.Unsur konstitutif
adalah unsur unsur pokok yang wajib atau mendasar atau prinsipil dipenuhi calon Negara
agar bisa diterima menjadi sebuah Negara. Unsur konstitutif ini
mencakup wilayah,pemerintah,dan rakyat
2.Unsur deklaratif
ini mencakup PENGAKUAN dari Negara lain terhadap Negara yang baru dibentuk secara
konstitutif. Pengakuan ini terbagi dua yakni secara de facto dan de jure.

Sifat negara yang mencakup hal hal berikut :


1.Negara bersifat memaksa:Artinya,Negara mempunyai kekuatan fisik secara ilegal.Alat
untuk itu,adalah polisi,tentara,dan alat hukum lainnya.
2.Negara bersifat monopoli:Artinya,Negara menetapkan tujuan bersama masyarakat,yaitu
menentukan mana yang boleh/baik karena bertentangan dan tujuan negara dan masyarakat.
3.Negara bersifat mencakup semua:Artinya segala peraturan perundang-undangan yang
berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali.

B.PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA


Sejarah proses Berbangsa Dan Bernegara

1. 1908 Budi Oetomo Berbasis Sub Kultur Jawa


5
2. 1911 Sarikat Dagang Islam Kaum Entrepeneur Islam Bersifat Ekstrovert Dan Politis
1912. Muhammadiya Dari Subkultur Islam Modernis Bersifat Introvert Dan Sosial

3.1912. Indische Party Dari Sub Kultur Campuran, Yg Memncerminkan Elemin Politis Na-
Sionalisme Non rasial dg selogan

“ TEMPAT YANG MEMBERI NAFKAH YANG MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI


TANAH AIRNYA”

4. 1913. Indische Social Democratiche Vereniging Mengejawantahkan Nasionalisme


Politik Radikal Dan Berorientasi Marxist.

5. 1915. Trikoro Dharmo Sebagai Emberio Yong Java

6. 1918 Yong Java

7. 1925. Manifisto Politik

8. 1926. Nahdatoel Oelama (Nu)Dari Sub Kultur Santri Dan Ulama Serta Pergerakan Lain
Seperti Sub Ethnis Jong Ambon, Jong Sumatwera, Jong Selebes Yang Melahiorkan
Pergerakan Nasionalisme Yg Berjati Diri Indonmesianess

9. 1928 . Soempah Pemoeda 28 Okt 1928

10. 1931. Indonesia Muda

• Proses Berbangsa dan Bernegara Masa Sebelum Kemerdekaan

Proses berbabangsa dan bernegara pada zaman sebelum kemerdekaan kira – kira pada tahun
1908 lebih berorientasi pada perjuangan melawan penjajah. Dari tinjauan sejarah zaman
Sriwijaya pada abad ke VII dan kerajaan Majapahit abad XIII telah ada upaya untuk
menyatukan Nusantara. Namun para penguasa belum memiliki kemampuan yang cukup
untuk mempertahankan kejayaan yang telah dicapai yang menyebabkan kehancuran.
Disamping itu kehancuran juga disebabkan karena kerajaan tradisional tersebut belum
memahami konsep kebangsaan dalam arti luas.

Proses kehidupan berbangsa dan bernegara mulai berkembang sejak sumpah pemuda
dikumandangkan ke seluruh nusantara. Dalam periode selanjutnya secara nyata mulai
dipersiapkan kemerdekaan Indonesia pada masa penduduk Jepang, yaitu dengan
dibentuknya badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia. Dan
puncaknya adalah ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945

Proses Berbangsa dan Bernegara Pada Masa Sekarang

Proses berbangsa dan bernegara pada masa sekarang erat kaitannya dengan hakikat
6
pendidikan kewarganegaraan, yaitu upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa
sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam membela negara, demi
kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara. Sehingga dengan mencerdaskan
kehidupan bangsa, memberi ilmu tentang tata negara, menumbuhkan kepercayaan terhadap
jati diri bangsa serta moral bangsa, maka takkan sulit untuk menjaga kelangsungan
kehidupan dan kejayaan Indonesia dalam proses berbangsa dan bernegara.

Negara Indonesia merupakan negara yang berkembang dan negara yang akan melangkah
maju membutuhkan daya dukung besar dari masyarakat, membutuhkan tenaga kerja yang
berkualitas, dengan semangat loyalitas yang tinggi. Negara di dorong untuk mengunggah
masyarakat agar dapat tercipta rasa persatuan dan kesatuan serta rasa turut memiliki.
Masyarakat harus disadarkan untuk segera mengabdikan dirinya pada negaranya, bersatu
padu dalam rasa yang sama untuk menghadapi krisis budaya, kepercayaan, moral dan lain-
lain.
Negara harus menggambarkan image pada masyarakat agar timbul rasa bangga dan
keinginan untuk melindungi serta mempertahankan negara itu sendiri. Pendidikan
kewarganegaraan adalah sarana yang tepat untuk memberikan gambaran secara langsung
tentang hal-hal yang bersangkutan tentang kewarganegaraan pada masyarakat sehingga
proses berbangsa dan bernegara dapat berlangsung dengan efektif dan efisien.

Dalam upaya memahami proses berbangsa dan bernegara, merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Kesadaran terhadap
sejarah menjadi penting ketika suatu masyarakat mulai menyadari bagaimana posisinya
sekarang dan seperti apa jati dirinya atau identitasnya serta apa yang dilakukan ke depanya.
Penciptaan suatu identitas bersama berkisar pada perkembangan keyakinan dan nilai-nilai
yang dianut bersama yang dapat memberikan suatu perasaan solidaritas sosial pada suatu
masyarakat suatu wilayah tertentu. Suatu identitas bersama menunjukan bahwa individu-
individu tersebut setuju atas pendefinisian diri mereka yang saling diakui, yakni suatu
kesadaran mengenai perbedaan dengan orang lain dan suatu perasaan akan harga diri.

Dalam proses berbangsa dan bernegara itu juga diperlukan penciptaan identitas bersama.
Identitas sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat di lihat pada :

- Bendera negara yaitu Sang Merah Putih


- Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
- Slogan/Semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika
- Sarana komunikasi/bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia
- Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
- Pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti Pattimura,
Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain-lain.

Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengingat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan Internasional akan dihargai dan sejajar dengan bangsa
dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat mununjukan jatidiri serta kepribadiannya.
Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat mendukung upaya mengisi

7
kemerdekaan.
Dengan identitas bersama itu juga dapat memberikan motivasi untuk mencapai
kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang penting bagi


pembentukan bangsa Indonesia antara lain:

1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing
lebih kurang selama 350 tahun.

2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari belenggu penjajahan.

3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
Sabang sampai Merauke.

4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan suatu bangsa.

Negara Indonesia tidak terjadi begitu saja. Kemerdekaan Indonesia diraih dengan
perjuangan dan pengorbanan, bukan pemberian. Terjadinya negara Indonesia merupakan
proses atau rangkaian tahap yang berkesinambungan. Rangkaian tahap perkembangan
tersebut digambarkan sesuai dengan keempat alinea dalam pembukaan UUD 1945.
Secara teoretis, perkembangan negara Indonesia terjadi sebagai berikut:

1. Terjadinya negara tidak sekadar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan
akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad
kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain.
Inilah yang menjadi sumber motivasi perjuangan (Alinea I Pembukaan UUD 1945).

2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Perjuangan panjang


bangsa Indonesia menghasilkan proklamasi. Proklamasi barulah mengantarkan ke pintu
gerbang kemerdekaan. Jadi, dengan proklamasi tidaklah selesai kita bernegara. Negara
yang kita cita- citakan adalah menuju pada keadaan merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
dan makmur (Alinea II Pembukaan UUD 1945).
3. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia,
sebagai suatu keinginan luhur bersama. Di samping itu adalah kehendak dan atas rahmat
Allah Yang Maha Kuasa. Ini membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang
religius dan mengakui adanya motivasi spiritual (Alinea III Pembukaan UUD 1945).

4. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi tujuan
negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara, dan dasar negara.
Dengan demikian, semakin sempurna proses terjadinya negara Indonesia (Alinea IV
Pembukaan UUD 1945).
Oleh karena itu, berdasarkan kenyataan yang ada, terjadinya negara Indonesia bukan melalui
pendudukan, pemisahan, penggabungan, pemecahan, atau penyerahan. Bukti menunjukkan
bahwa negara Indonesia terbentuk melalui proses perjuangan (revolusi). Dokumentasi proses
perjuangan dan pengorbanan dalam pembentukan negara ini tertata rapi dalam unsur produk
hukum negara ini, yaitu Pembukaan UUD.

8
C. IDENTITAS NASIONAL
A. PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL

Istilah identitas nasional (national identity) berasal dari kata identitas dan
nasional. Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-ciri, tanda-tanda atau jati
diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan
yang lain. Sedangkan kata nasional (national) merupakan identitas yang
melekat pada kelompok- kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa maupun non
fisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan.
Istilah identitas nasional atau identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok
(collective action yang diberi atribut nasional) yang diwujudkan dalam bentuk-
bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-atribut
nasional.

Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa


Indonesia meliputi:
1. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis ekologis
dan demografis Kondisi geografi yang membentuk
Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim
tropis dan terletak di persimpangan.
2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik,
dan kebudayaan yang dimiliki bangsa
Indonesia.Faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut
mempengarui proses pembentukan masyarakat dan
bangsa Indonesia beserta identitasnya, melalui
interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya. Hasil
dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan
proses pembentukan masyarakat, bangsa dan negara
bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang
muncul tatkala nasionalisme berkembang di
Indonesia pada awal abad XX.

Unsur-Unsur Identitas Nasional :

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada sualu bangsa yang


majemuk.Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk
Identitas,yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.
a. Suku Bangsa: adalah golongan sosial yang khusus yang
bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan
golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat
banyak sekali suku bangsa atau kclompok etnis dengan tidak
kurang 300 dialek bahasa.
b. Agama: bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
agamis. Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara
adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu
Cu.

9
c. Kebudayaan: adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
d. yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
pengetahuan yang secara kolcktit digunakan oleh pendukung-
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk
bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan)
sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
e. Bahasa: merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain.
Bahasa dipaha mi sebagai sistem perlambang yang dibentuk atas
unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai
sarana berinteraksi antar manusia

Dari unsur-unsur identitas Nasional tersebut dapat dirumuskan.

pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut:


a) Identitas Fundamental, yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah
Bangsa, Dasar Negara,dan ldeologi Negara
b) Identitas Instrumental, yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya,
Bahasa Indonesia, Lambang Negaia, Bendera
c) Negara, Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya".
d) Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago} dan
pluralisme dalam suku. bahasa, budaya,serta agama dan kepercayaan.

B. BENTUK BENTUK IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Secara lebih rinci beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai
berikut:
a. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasapersatuan
b. Sang Merah Putih sebagai bendera negara.
c. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
d. Burung Garuda yang merupakan burung khas Indonesiadijadikan
sebagai lambang negara.
e. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang berarti
berbeda-beda tetapi satu jua.
f. Pancasila sebagai dasar falsafat negara yang berisi lima dasar
yang dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideologi negara
Indonesia.
g. UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar) negara.
h. Bentuk negara adalah Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat

D. KERANGKA DASAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

10
Dalam rangka pelaksanaan kehidupan nasional Indonesia telah memiliki seperangkat sarana
yang digunakan sebagai acuan yaitu pancasila sebagai falsafah , ideologi dan dasar negara ,
UUD 1945 sebagai hukum dasar , wawasan nusantara sebagai wawasan nasional , ketahanan
nasional sebagai konsepsi yang merupakan prasyarat untuk mencapai cita-cita dn tujuan
nasional .

Pancasila sebagai Falsafah , Ideologi dan Dasar Negara RI

Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah memiliki suatu pandangan hidup bersama
yang bersumber pada akar budaya dan nilai-nilai religiusnya yang terkristalisasi dalam
Pancasila .

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia terkandung didalamnya konsepsi dasar
mengenai kehidupan bangsa Indonesia yang dicita-citakan , terkandung dasar pikiran
terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang di anggap baik .Dengan pandangan
hidup yang diyakininya , maka bangsa Indonesia memiliki pegangan dan pedoman
bagaimana menghadapi dan memecahkan berbagai masalah polotik , ekonomi , sosial budaya
, hankam dan persoalan lain dalam gerak masyarakat yang semakin maju.

Pancasila tidak hanya sebagai pandangan hidup bangsa , tetapi juga sebagai dasar negara
RI .Pancasila juga merupakan sumber dari segala sumber hukum yaitu sumber kaidah hukum
negara yang konstitusional mengatur negara RI beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat ,
wilayah , serta pemerintah negara .

Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi sauasana
kebatinan atau cita-cita hukum , sehingga merupakan suatu sumber nilai , norma dan kaidah
moral maupun hukum negara , dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis (undang-
undang dasar) maupun yang tidak tertulis (konvensi) .Dalam kedudukannya sebagai dasar
negara , Pancasila mempunyai kekuatn mengikat secara hukum .

Pancasila sebagai falsafah , ideologi bangsa dan dasar negara mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat bagi setiap warganegara Indonesia , para penyelenggara negara , lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan .

UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional

Undang-Undang dasar 1945 adalah hukum dasar yang tertulis . Sebagai hukum , maka UUD
1945 bersifat mengikat bagi pemerintah , lembaga negara , lembaga masyarakat , setiap
warga negara Indonesia . Sebagai hukum , UUD 1945 berisi norma-norma , aturan –aturan
atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan ditaati .

11
Undang-undang dasar bukanlah hukum biasa .Sebagai hukum dasar ,Undang-Undang dasar
itu sendiri merupakan sumber hukum .Setiap produk hukum seperti undang-undang itu
sendiri merupakan sumber hukum .

Dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 dengan jelas menyatakan bahwa Pancasila
merupakan dasar negara RI .Dengan demikian bahwa pancasila adalah inti dari pembukaan
UUD 1945 sehingga merupakan sumber dari segala sumber hukum .

Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nasional

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia merupakan cara pandang bangsa
indonesia untuk menyamakan persepsi , visi dan motivasi dalam rangka menjaminpersatuan
dan kesatuan serta kepentingan nasional dalam rangka pencapaian cita-cita nasional
Indonesia yang merdeka , bersatu ,berdaulat , adil dan makmur .

Masyarakat pancasila adalah masyarakat yang mempunyai ciri-ciri berdasar pasal-pasal


dalam pancasila .Sikap itulah yang dituangkan dalam undang-undang dasar pada tahun 1945 ,
yang selanjutnya menjadi landasan hukum perjuangan bangsa indonesia dalam usahanya
untuk memperoleh tempat yang wajar dimuka Bumi serta menjadi seperangkat nilai yang
dijadikan dasar , serta memberikan arah dan tujuan didalam melangsungkan hidup dan
kehidupan serta negara Indonesia

Ketahanan Nasional sebagai Pendekatan Konsepsional

Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamik bangsa , meliputi segenap aspek kehidupan
nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional , dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan ,
ancaman , hambatan dan gangguan .

Katahanan nasional sebagai suatu kondisi kehidupan nasional harus di wujudkan .Suatu
kondisi kehidupan yang perlu dibina secara dini , terus menerus dan sinergik , bermodalkan
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemempuan mengembangkan kekuatan
nasional .

Didalam pengelolaan aspek-aspek kehidupan nasional itu harus diperhatikan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila sebagai landasan idiil , UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan wawasan Nusantara sebagai landasan geopolitikanya .

E. WARGA NEGARA,HAK,DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

12
WARGA NEGARA
Warga negara ialah penduduk sebuah negara berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan
sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara
itu.
Orang yang disebut warga negara bisa berupa warga lokal atau warga negara asing di sebuah
negara. Secara umum, ada asas kewarganegaraan yang digunakan untuk menentukan warga
negara seseorang.
Pertama ialah asas ius sanguinis yang didasarkan pada keturunan darah atau
kewarganegaraan orang tuanya. Kemudian yang kedua adalah asas ius soli yang didasarkan
pada tempat kelahiran seseorang.
Adapun negara Indonesia menerapkan yang pertama, asas ius sanguinis. Orang yang tercatat
sebagai warga negara Indonesia kerap disingkat WNI.
Meski, orang tersebut sedang atau tinggal di negara lain. Sementara, untuk orang asing yang
sedang singgah atau tinggal di Indonesia dikenal dengan istilah WNA.

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA


Hak dan kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat 1, yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Kemudian pada ayat 2, syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
2. Pasal 27, ayat 1, segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat 2, tiap-tiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat 1, hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan pada ayat 2, menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.

HAK WARGA NEGARA


Hak warga negara Indonesia antara lain:
 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak: "Setiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2)
 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: "Setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya."(pasal 28A)
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1)
 Hak atas kelangsungan hidup. "Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan berkembang."
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
13
1)
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2)
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum. (pasal 28D ayat 1)
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,
 Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut ialah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apa pun. (pasal 28I ayat 1).

KEWAJIBAN WARGA NEGARA


Kewajiban Warga Negara Indonesia antara lain:
 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat 1 UUD 1945 berbunyi:
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya".
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945
menyatakan: "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara".
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan:
"Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain".
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J
ayat 2 menyatakan: "Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis."
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat 1 UUD
1945 yang menyatakan: "Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara".

14
BELA NEGARA

A. MAKNA BELA NEGARA


Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.

Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau
agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik
konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan
negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-
orang yang menyusun bangsa tersebut.
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah
tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau
sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Bela Negara di Indonesia
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Peran penting Bela Negara dapat dikuak secara lebih jernih dan mendalam melalui perspektif
pertahanan. Keutuhan wilayah Indonesia, beserta seluruh sumber daya,kedaulatan dan
kemerdekaannya, selalu terancam oleh agresi asing dari luar dan pergolakan bersenjata dari
dalam. Kalau ancaman ini menjadi nyata dan Indonesia tidak siap, semuanya bisa kembali ke
titik nol.
Adapun Unsur Dasar Bela Negara yaitu:
1. Cinta Tanah Air;
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara;
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara;
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.

Adapun contoh-Contoh Bela Negara, yaitu:


15
a. Melestarikan budaya;
b. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
c. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara;
d. Mencintai produk-produk dalam negeri.
Adapun sifat-sifat bela negara, yaitu:
1. Sifat lunak
Psycological:
a. Pemahaman ideologi negara (Pancasila dan UUD 1945)
b. Nilai-nilai luhur bangsa
c. Wawasan kebangsaan
d. Persatuan dan kesatuan bangsa
e. Kesadaran bela negara

Physical:
a. Perjuangan mengisi kemerdekaan
b. Pengabdian sesuai profesi
c. Menjunjung tinggi nama Indonesia di dunia internasional
d. Penanganan bencana dan menghadapi ancaman non militer lainnya (ekonomi, sosial,
budaya, dsb).

2. Sifat Keras Menghadapi ancaman militer:


a. Komponen Utama
b. Komponen Cadangan (kombatan)
c. Komponen Pendukung (Non kombatan).

Nilai nilai bela negara:


1.Cinta tanah air:
Mengenal dan mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap membela tanah air
Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Indikator cinta tanah air
meliputi:
1. menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia;
2. bangga sebagai bangsa Indonesia;
3. menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia;

16
4. memberikan kontribusi dan kemajuan pada bangsa dan negara Indonesia;
5. mencintai produk dalam negeri, budaya, dan kesenian Indonesia.

2.Kesadaran berbangsa dan bernegara:


Sadar sebagai warna bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah laku, sikap, dan
kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai dengan kepribadian bangsa. Indikator
nilai kesadaran berbangsa dan bernegara meliputi:
1. memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat;
2. melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku;
3. mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya;
4. berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia;
5. berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara;

3.Yakin akan Pancasila:


Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai tujuan nasional. Rasa yakin akan
Pancasila sebagai ideologi negara dicapai dengan menumbuhkan kesadaran:
1. yang didasari pada Pancasila, pada kebenaran negara kesatuan republik Indonesia;
2. bahwa hanya dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, negara
bangsa Indonesia akan tetap jaya;
3. setiap perbedaan pendapat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat;
4. bahwa Pancasila dapat membentengi mental dan karakter bangsa dalam menghadapi
ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
B. IMPLEMENTASI BELA NEGARA
adalah sikap dan tindakan warga negara yang dilandasi rasa cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, keyakinan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, kerelaan
berkorban guna menghadapi setiap ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan ( ATHG)
baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang membahayakan kelangsungan hidup
bangsa dan Negara, keutuhan wilayah, yuridiksi nasional dan nilai – nilai luhur Pancasila dan
UndangUndang Dasar 1945.
Nilai-nilai yang terkandungdalam bela negara adalah :
1. Cinta Tanah Air dengan indikataor :
a. Menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia
b. Jiwa dan raganya sebagai bangsa Indonesia
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara dengan indikatornya :

17
a. Ikut aktif dalam organisasi kemasyarakat, profesi maupun politik.
b. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Bela negara belum tentu bela pemerintah, dan sebaliknya bela pemerintah juga belum tentu
bela negara. Kondisi yang ideal bela Negara juga bela pemerintah, demikian juga bela
pemerintah juga bela negara
Bela Negara Di Lingkungan Masyarakat seperti :
- Meningkatkan dan menerapkan sikap tenggang rasa dan rasa saling tolong-menolong
dengan masyarakat lainnya.
- Bekerja berdasarkan prinsip gotong royong menjaga kebersihan lingkungan.
- Melaksanakan ronda malam dan siskamling
- Menciptakan suasana tentram dan damai serta rukun di lingkungan masayarakat
- Menghargai adanya perbedaan antar sesama anggota masyarakat antar RAS,
Suku,agama,dan juga kelompok-kelompok.
- Aktif di berbagai kegiatan sosial, sedangkan bela negara yang bisa kita lakukan sehari-hari
dilingkungan negara seperti :
Mematuhi perundangan-undangan yang berlaku dan hukum yang berlaku .
- Mengamalkan setiap nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila yang merupakan ideologidan
dasar negara.

PENUTUP

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari makalah ini kami menyimpulkan bahwa sebagai warga bangsa
negara Indonesia Indikator Kesadaran berbangsa dan bernegara meliputi memiliki kesadaran
keragaman budaya, suku, agama , Bahasa dan adat istiadat, mengikuti peraturan perundang-
undangan yang berlaku, mengenal keberagaman individu di rumah dan lingkungan dan
berpartisipasi menjaga kedaulatan negara.
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan. Besar harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak, karena keterbatasan pengetehuan dan
refrensi , Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik
lagi dimasa yang akan datang.

18
19

Anda mungkin juga menyukai