Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU NEGARA

“HAKIKAT SEBUAH NEGARA”

DISUSUN OLEH :

Moh.Hilmaz Fairuzzabidi - 5123600100


Refanza Zhafran Ardan - 5123600067
Reynata Berliana Amanda - 5123600191
Lailatul Azizah - 5123600146
Yesi Nur Fadhilah - 5123600096

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS PANCASAKTI KOTA TEGAL
2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kami banyak
sekali nikmat dan rezeki dan atas izin - Nya kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah kami yang berjudul “Hakikat sebuah negara” sebagai tanggung jawab kami
atas tugas mata kuliah ilmu negara.
Dalam menyusun makalah ini, kami mengambil berbagai sumber seperti internet
untuk mendapatkan informasi dan penjelasan berkaitan dengan sistem keamanan
lingkungan agar memudahkan kami dalam menyusun makalah ini.
Tujuan kami menulis makalah ini adalah agar makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca mengenai definisi, fungsi, peran serta tujuan dari negara.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari terdapat banyak sekali kekurangan,
baik dari segi penulisan, pemilihan kata, redaksional kata, bahkan dari penggunaan
bahasa indonesia yang baik dan benar, yang disebabkan oleh terbatasnya kemampuan
dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan makalah lebih lanjut.
Yang terakhir, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat menjadi manfaat
bagi kita semua.
DAFTAR ISI

Halaman depan........................................................................................................... I
Kata pengantar.......................................................................................................... II
Daftar isi.................................................................................................................. III

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang....................................................................................................IV
1.1 Pokok bahasan................................................................................................... IV
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................IV

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apa itu negara..................................................................................................... V
2.2 Negara menurut berbagai sudut pandang.......................................................... VI
2.3 Sifat dan unsur negara...................................................................................... VII
2.4 Fungsi dan tujuan negara....................................................................................XI

BAB III PENUTUP


1.1 Kesimpulan......................................................................................................... X
1.2 Saran....................................................................................................................X

Daftar Pustaka..........................................................................................................XI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Negara merupakan aspek atau hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat,
karena masyarakat sendiri adalah bagian dari negara, negara ada karena adanya
masyarakat dan masyarakat juga hidup didalam sistem negara, setiap orang memiliki
status kewarganegaraanya masing - masing, tetapi banyak diantara kita yang belum
mengetahui bagaimana dengan konsep sebuah negara, baik mengenai pengertian,
konsep, aspek atau unsur - unsur dari negara bahkan fungsi dan tujuan dari negara
tersebut.

1.2 Pokok bahasan

Dalam penyusunan makalah ini, kami menentukan pokok bahasan sebagai berikut;

1. Apa itu negara?


2. Negara menurut berbagai sudut pandang.
3. Bagaimana sifat dan unsur negara?
4. Apakah fungsi dan tujuan negara?

1.3 Tujuan Penulisan

Agar pembaca dapat mengerti definisi dari suatu negara Dan tujuan penulisan dan
penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas kuliah pada mata kuliah ilmu negara
semester ganjil.Dalam penulisan dan penyusupan makalah ini diharapkan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan telaah materi pada mata
kuliah Ilmu Negara.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Apa itu negara?

Dalam mendefinisikan “apa yang disebut negara” para ahli saling berbeda pendapat,
berikut adalah pendapat para ahli mengenai definisi negara :

Raymond G. Gettel

Menurut Gettel, negara merupakan sebuah komunitas berbagai oknum yang secara
permanen mendiami suatu wilayah tertentu, menuntut secara sah kemerdekaan diri
dari pihak luar serta memiliki sebuah organisasi pemerintah serta hukum yang
berjalan secara menyeluruh di dalam sebuah lingkungan.

Roger H. Soltau

Dalam karyanya yang berjudul An Introduction to Politics ( 1951 ). Roger H. Soltau


mengemukakan bahwa negara adalah sebuah agen maupun kewenangan yang
mengatur maupun mengendalikan segala persoalan bersama atas nama masyarakat di
dalamnya.

Prof. Miriam Budihardjo

Negara adalah organisasi yang ada di dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan
kekuasaannya yang sah terhadap semua golongan kekuasaan yang ada di dalamnya
dan dapat menetapkan berbagai tujuan dari kehidupan tersebut.

Harold J. Laski

Dalam bukunya yang berjudul The State in Theory and Practice ( 1947 ). Harold J.
Laski berpendapat bahwa negara adalah sebuah masyarakat yang diintegrasikan
karena memiliki wewenang yang sifatnya memaksa.

Dr. Wirjono Prodjodikoro, SH.,

Negara merupakan sebuah organisasi yang berada di atas kelompok maupun beberapa
kelompok individu yang mendiami suatu wilayah atau teritori tertentu bersama dan
mengakui adanya sebuah pemerintahan yang bertugas mengurus tata tertib serta
keselamatan sebuah kelompok maupun beberapa kelompok individu yang ada.

Epicurus

Menurut seorang filsuf Yunani Kuno, Epicuru, dia berpendapat bahwa negara adalah
merupakan hasil daripada perbuatan manusia, yang diciptakan untuk
menyelenggarakan kepentingan anggota - anggotanya.
Dari penjelasan para ahli diatas mengenai negara, dapat disimpulkan bahwa negara
adalah sebuah badan atau organisasi yang menaungi banyak kelompok atau individu
yang mempunyai latar belakang yang berbeda - beda, dan memiliki keinginan dan
kebutuhan yang berbeda - beda pula, negara harus berlaku adil dalam mengakomodir
kebutuhan dan keinginan kelompok atau individu yang ada di bawahnya. Negara juga
memiliki kekuasaan dan wewenang dalam mengatur semua kelompok dan individu
yang ada di bawahnya agar tidak berlaku semena - mena dan tidak melenceng dari
tujuan negara tersebut, oleh karena itu negara dapat mengeluarkan aturan atau hukum
yang sifatnya memaksa dan terdapat sanksi bagi yang melanggar hukum tersebut.

2.2 Negara menurut berbagai sudut pandang.

Pengertian sebuah negara dapat dilihat dari empat sudut pandang berbeda, yaitu :

Negara sebagai sebuah organisasi kekuasaan.

Dalam sudut pandang ini, negara dipandang sebagai organisasi kekuasaan karena
negara adalah alat yang digunakan sekelompok individu yang mempunyai wewenang
dan kekuasaan untuk mengatur kehidupan antara satu individu dengan yang lainnya
dalam kehidupan masyarakat di suatu wilayah.
Teori ini juga didkung oleh penjelasan mengenai negara oleh Harold J. Laski dan
Logemaan. Logemaan berpendapat bahwa negara adalah sebuah alat atau organisasi
kekuasaan yang memiliki tujuan untuk mengatur hubungan masyarakat yang ada di
bawahnya dengan kekuasaan tersebut. Pada hakikatnya negara sebagai sebuah
organisasi kekuasaan adalah kerja sama agar individu atau masyarakat yang ada di
bawahnya berperilaku dan bersikap sesuai dengan aturan yang ada dalam negara
tersebut.

Negara sebagai organisasi politik.

Sudut pandang kedua adalah negara sebagai organisasi politik, dalam sudut pandang
ini, negara dianggap sebagai suatu badan atau asosiasi yang bertugas untuk menjaga
ketertiban masyarakat yang ada di dalamnya menggunakan sistem hukum yang sudah
dijalankan oleh sistem pemerintah dan sifat kekuasaannya bersifat memaksa.
Sebagai sebuah organisasi politik, negara digambarkan sebagai sebuah alat yang yang
digunakan masyarakat yang memiliki kewenangan dan kekuasaan untuk mengatur
hubungan antar individu, memnertibkan, dan mengendalikan berbagai persoalan
ataupun gejolak kekuasaan yang mungkin akan timbul dalam masyarakat.
Dalam bukunya yang berjudul The Modern State, Robert M. Mac Iver berpendapat
bahwa negar adalah sebuah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban pada
terhadap suatu masyarakat yang ada di dalam suatu wilayah dengan sistem hukum
yang dijalankan oleh pemerintah dan memiliki sifat memaksa.
Robert M. Mac Iver juga menjelaskan bahwa suatu negara walaupun terbentuk dari
persekutuan manusia, setiap negara memiliki ciri khas nya masing - masing yang
dapat membedakannya dari negara atau persekutuan manusia yang lainnya. Ciri khas
negara tersebut dapat dilihat dari kedaulatan dan keanggotaan negara yang umumnya
bersifat mengikat dan memaksa.
Negara sebagai organisasi kesusilaan

Dalam sudut pandang ini, negara dipandang sebagai perwujudan atau penjelmaan dari
seluruh individu yang ada di dalamnya, teori ini juga dapat kita lihat dari pandangan
Friedrich Hegel mengenai negara, dia menyatakan bahwa negara merupakan
organisasi kesusilaan yang terbentuk sebagai sistesa dari kemerdekaan universal
bersama kemerdekaan bagi individu.
Negara juga merupakan sebuah organisme dimana individu di dalamnya dapat
menjadi diri mereka sendiri, karena negara merupakan jelmaan semua individu di
dalamnya, dengan begitu dapat diartikan bahwa negara memiliki kekuasaan yang
paling tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari negara.
Dari pendapat Friedrich Hegel ini dapat disimpulkan bahwa negar adalah organisasi
kesusilaan yang mengatur tata tertib kehidupan seluruh individu di dalamnya, dan
semua individu di dalamnya tidak boleh berlaku semena - mena.

Negara sebagai integrasi antara pemerintah dengan rakyatnya.

Sudut pandang terakhir adalah negara sebagai integrasi antara pemerintah dengan
rakyatnya, dalam teori ini negara dipandang sebagai sebuah kesatuan bangsa,
sementara individu di dalamnya dianggap sebagai integral dalam bangsa, dan tiap
individu memiliki kedudukan dan fungsinya sendiri dalam menjalakan negara.
Ada tiga teori yang dikemukakan oleh Prof. Soepomo mengenai ini yaitu :

 Teori individualistik, yang menyatakan bahwa negara adalah sebuah masyarakat


hukum yang terbentuk dan tersusun dari perjanjian antar individu yang
berkumpul menjadi anggota dalam masyarakat. Kegiatan negara juga diarahkan
untuk memenuhi perwujudan dalam kebebasan dan kepentingan pribadi. Teori ini
didukung oleh berbagai ahli yaitu John Locke, Jean Jacques Rousseau, Herbert
Spencer, dll.
 Teori golongan atau kelas, teori ini menyatakan bahwa negara adalah sebuah alat
yang digunakan oleh sekelompok orang atau golongan yang memiliki ekonomi
yang paling kuat dalam maksud untuk menindas dan menghancurkan golongan
atau kelas yang lebih rendah di bawahnya. Teori ini didukung oleh Karl Marx,
Lenin, dan Friedrich Engels.
 Teori Integralistik, dalam teori ini dikemukakan bahwa negara adalah susunan
integral dan sebagai susunan yang erat antara semua golongan yang ada di
bawahnya. Dalam teori ini negara integralistik dijelaskan sebagai negara yang
menjadikan kepentingan umum sebagai sebuah satu kesatuan dan memberikan
pemahaman ini pada individu atau golongan. Beberapa ahli penganut teori ini
adalah F. Heggel, Adam Muller, dan Benedictus de Spinoza.

2.3 Sifat dan unsur negara

Untuk mewujudkan adanya ketertiban dan keamanan dalam masyarakat, negara


memiliki tiga sifat khusus yaitu :

 Sifat memaksa, sifat ini dimiliki negara agar peraturan dan hukum yang telah
dibuat oleh negara ditaati oleh seluruh individu atau golongan yang dibawahnya,
dengan ditaatinya semua hukum dan peraturan yang ada maka akan tercipta
ketertiban dan tindakan anarki yang dapat dicegah, sifat memaksa negara berarti
negara dapat menggunaan kekuasaannya dalam kekerasan fisik secara legal.
 Sifat monopoli, sifat monopoli ini dimiliki oleh negara untuk menetapkan tujuan
bersama dari masyarakat, dalam hal ini negara berhak melarang sebuah aliran,
ajaran atau kelompok tertentu yang dianggap melenceng dari tujuan negara,
 Sifat mencakup semua, maksud dari sifat ini adalah, jika negara membuat hukum
atau peraturan, maka peraturan atau hukum itu mencakup seluruh individu atau
kelompok di bawahnya tanpa terkecuali. Karena jika ada individu atau kelompok
yang berada di luar jangkauan hukum atau aturan negara, maka usaha negara
dalam mewujudkan tujuan dan masyarakat yang diinginkan akan gagal.

Untuk mengkategorikan sebuah wilayah disebut sebagai negara, maka diperlukan


unsur - unsur berikut ini yaitu :

 Masyarkat atau penduduk

Sebuah negara harus memiliki masyarakat atau penduduk di dalamnya, karena sebuah
negara mustahil terbentuk tanpa adanya masyarakat atau penduduk didalamnya.
Selain adanya masyarakat atau penduduk di wilayah tersebut, seluruh individu atau
masyarakat di dalamnya juga harus memiliki perasaan atau tujuan yang sama agar
bisa terbentuk menjadi sebuah negara. Masyarakat berfungsi sebagai sumber daya
manusia dalam menjalankan kegiatan dan aktivitas di dalam negara tersebut.

 Wilayah

Selain adanya masyarakat atau penduduk, sebuah negara harus memiliki wilayah,
karena negara tidak dapat terbentuk tanpa adanya sebuah wilayah. Wilayah negara
inilah yang digunakan oleh masyarakat atau penduduk untuk menetap secara
permanen agar dapat dikategorikan sebagai warga negara. Dengan adanya wilayah ini
maka masyarakat dapat menjalani kehidupan mereka sehari - hari, dan pemerintah
dapat menjalankan administrasi secara lancar dan sesuai dengan fungsinya.

 Pemerintahan

Unsur yang ketiga adalah pemerintahan, unsur ini penting karena sebuah negara harus
memiliki pemerintahan untuk mengelola dan mengatur kehidupan masyarakat yang
ada di dalamnya. Pemerintah dalam hal ini diartikan sebagai sekelompok orang yang
memiliki wewenang dalam mengatur masyarakat di dalamnya serta mengambil
sebuah kebijakan didalamnya. Dalam hal ini negara biasanya akan membentuk
lembaga - lembaga yang bertanggung jawab atas berbagai hal dalam bernegara atau
bermasyarakat.

 Kemampuan untuk menjalin hubungan dengan negara lain.

Unsur yang terakhir adalah untuk membuktikan apakah sebuah negara sudah layak
menjadi objek internasional atau tidak, karena sebuah negara harus memiliki
kemampuan dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Karena dengan adanya
pengakuan kedaulatan dari negara lain, maka suatu negara dapat dikatakan setara atau
diakui oleh negara lain.
2.4 Fungsi dan tujuan negara.

Terdapat banyak pendapat dari para ahli mengenai fungsi sebuah negara, beberapa
ahli menjelaskan fungsi negara yaitu :

John Locke

Fungsi Legislatif untuk membuat peraturan.


Fungsi Eksekutif untuk melaksanakan peraturan.
Fungsi Federatif untuk mengurusi urusan luar negeri dalam urusan perang atau damai.

Montesqui

Fungsi Legislatif untuk membuat undang - undang.


Fungsi Eksekutif untuk menjalankan undang - undang.
Fungsi Yudikatif untuk mengawasi berjalannya undang - undang tersebut.

Van Vollen Haven

Fungsi Regelling untuk membuat peraturan.


Fungsi Bestur untuk menyelenggarakan pemerintah.
Fungsi Retchpaark untuk mengadili.
Fungsi Politie untuk mengawasi ketertiban dan keamanan.

Wolfgang Friedmann

Fungsi Profider untuk menjamin standar minimum kehidupan rakyatnya.


Fungsi Regulator untuk membuat hukum atau peraturan.
Fungsi Enterpreneur untuk menjalankan usaha atau bisnis negara.
Fungsi Umpire untuk menetapkan standar yang adil bagi pihak yang bergerak dalam
sektor ekonomi.

Tujuan negara

Dalam ilmu negara, teori tujuan negara terbagi menjadi tiga yaitu :

 Tujuan negara yang berkaitan dengan tujuan akhir manusia.

Ada dua pendukung teori ini yaitu seorang filsuf agama kristen, Augustinus dan filsuf
agama islam yaitu Ibnu Taimiyah.
Menurut Augustinus, negara terbagi menjadi dua macam yaitu Civitas Dei, yang
berarti Negara Tuhan. Negara ini sangat dipuji oleh Augustinus dan negara ini
merupakan negara yang dicita - citakan oleh agama. Sedangkan negara satunya adalah
negara Civitas Terrena atau Diaboli, yang berarti Negara Iblis, atau Negara Duniawi,
negara ini sangat bertentangan dengan agama dan dibenci oleh Augustinus.
Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah, tujuan negara adalah untuk menyempurnakan
akhlak manusia, mewujudkan kemakmuran, menegakkan keadilan, dll.
Berdasarkan pendapat dua ahli tadi, dapat disimpulkan bahwa teori ini menjelaskan
bahwa tujuan negara adalah memberikan jaminan dan kesempatan bagi
masyarakatnya untuk mencapai tujuan akhir mereka sebagai manusia dengan agama
mereka masing - masing.

 Tujuan Kekuasaan

Diktator Italia Niccolo Machiavelli, berpendapat bahwa tujuan negara adalah untuk
menciptakan dan menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka diperlukan kekuasaan yang bersifat absolut dan sentralis.

 Tujuan Kemakmuran

Dalam teori ini, kemakmuran dibagi menjadi tiga yaitu kemakmuran negara,
kemakmuran individu, dan kemakmuran rakyat. Dalam teori kemakmura ini berarti isi
dan ketentuan dari peraturan atau hukum harus mengutamakan kemakmuran rakyat,
dalam hal ini pemerintah tidak terikat dalam peraturan formal manapun dalam
membantu rakyat.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah membaca keseluruhan makalah ini dapat diambil kesimpulan bahwa negara
memiliki banyak sekali pengertian, negara juga dapat dilihat melalui empat sudut
pandang yang berbeda, yaitu negara sebagai organisasi politik, kekuasaan, integrasi,
dan kesusilaan, tak hanya mengenai pengertian dan sudut pandang menurut para ahli,
sebuah negara juga harus terdapat beberapa unsur - unsur yaitu unsur wilayah,
penduduk, pemerintahan, dan pengakuan atau kemampuan dalam menjalin
komunikasi dengan negara lain. Pada hakikatnya negara adalah sebuah badan atau
organisasi yang bertanggung jawab untuk memnuhi kebutuhan dan menjamin
kesejahteran rakyatnya, negara juga berwenang dalam membuat keputusan dan
peraturan untuk mengatur tata tertib dari para masyarakatnya, oleh karena itu terdapat
banyak fungsi dan tujuan dari sebuah negara menurut para ahli, terdapat fungsi
legislatif, eksekutif, yudikatif, dan fungsi lainnya yang bertujuan untuk memenuhi
tujuan dari negara tersebut yang dapat dibagi menjadi tiga yaitu tujuan negara sebagai
akhir hidup manusia, tujuan kekuasaan, dan tujuan kemakmuran.

3.2 Saran

Agar para masyarakat lebih mengetahui tentang hakikat suatu negara, maka
diperlukan sebuah kesadaran dari diri masing - masing untuk mencari tahu mengenai
hakikat sebuah negara, dengan mencari tahu apa hakikat sebuah negara diharapkan
masyarakat akan lebih paham dengan konsep, fungsi dan tujuan dari negara tersebut,
hal ini dapat meningkatkan kesadaran diri dalam berbangsa dan memunculkan
pemikiran kritis atas berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-negara/

https://www.merdeka.com/jatim/tujuan-dan-fungsi-negara-yang-perlu-diketahui-
pelajari-selengkapnya-kln.html

https://www.gramedia.com/literasi/bangsa/

https://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/Partisipasi-Publik-dalam-
Pembentukan-PERPU%2059.pdf

Anda mungkin juga menyukai