DISUSUN OLEH
KELAS : VIII E
KELOMPOK 1
FADHILAH
AURA KASIH
REIHAN SAPUTRA
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah karena karunia-Nyalah saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Shalawat serta salam tak lupa pula kita sampaikan kepada baginda Rasulullah
SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju alam yang penuh ilmu
pengetahuan.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPS, kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
terselesainya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi
perbaikan makalah selanjutnya.
KELOMPOK 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
BAB I .................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................2
A. Pengertian dan Sistem Pemerintahan NKRI ...........................................................3
B. Proses Penentuan Bentuk Negara Indonesia ...........................................................6
D. Menjaga Keutuhan NKRI .....................................................................................12
BAB III ............................................................................................................................14
PENUTUP .......................................................................................................................14
A. Kesimpulan ..........................................................................................................14
B. Saran ....................................................................................................................14
DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang telah diperjuangkan oleh nenek moyang kita pada masa penjajahan
dulu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian NKRI dan bagaimanakah sistem pemerintahan
NKRI?
2. Bagaimanakah proses penentuan bentuk negara Indonesia?
3. Apakah fungsi dan tujuan NKRI?
4. Bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian NKRI dan sistem pemerintahan
NKRI.
2. Untuk mengetahui proses penentuan bentuk negara Indonesia.
3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan NKRI.
4. Untuk mengetahui cara menjaga keutuhan NKRI.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur
dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur
dengan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD
yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
3
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala
pemerintahan daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara
demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan
pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.
4
daerah untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hak dan kewajiban
untuk mengurus urusan rumah tangga sendiri inilah yang disebut dengan
otonomi.
Untuk menyelenggarakan otonomi pemerintah pusat menyerahkan
sejumlah urusan pemerintahan sebagai urusan rumah tangga daerah otonom
baik pada daerah provinsi maupun daerah kabupaten dan kota, berdasarkan
kondisi politik, ekonomi, social, dan budaya, pertahanan dan keamanan, serta
syarat-syarat keadaan dan kemampuan daerah otonom yang bersangkutan.
Dalam politik desentralisasi terkandung juga masalah pengaturan sumber-
sumber pembiayaan bagi daerah otonom (keuangan daerah). Oleh sebab itu
sumber-sumber keuangan bagi daerah otonom dipandang essensial untuk
mengembangkan potensi daerah yang bersangkutan. Perhatian yang mendasar
terhadap keuangan daerah semakin dibutuhkan, mengingat daerah-daerah
otonom di Indonesia juga dibebani kewajiban untuk melaksanakn berbagai
kepentingan daerah pusat yang terdapat didaerah-daerah. (Muhammad
Nishom, 2012)
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan mengenai
kelebihan dan kekurangan NKRI, antara lain:
5
- Pemerintah daerah menjadi pasif dan kurang inisiatif,
- Peran masyarakat daerah sangat kurang mendapat kesempatan,
- Keterlambatan respon dari pemerintah pusat karena kondisi geografis
Indonesia yang luas dan berat.
6
Dengan diratifikasinya hasil-hasil KMB oleh KNIP yang bersidang
tanggal 6-15 Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS).
Negara yang berbentuk federal ini terdiri dari 16 negara bagian yang masing-
masing mempunyai luas daerah dan jumlah penduduk yang berbeda. Negara
bagian yang terpenting, selain Republik Indonesia yang mempunyai daerah
terluas dan penduduk yang terbanyak, ialah Negara Sumatra Timur, Negara
Sumatra Selatan, Negara Pasundan, Dan Negara Indonesia Timur. Sebagian
besar negara bagian yang tergabung dalam RIS mendukung untuk
terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
7
melesat. Agresi militer belanda II, menyebabkan Indonesia mendapatkan
simpati dari negara Internasional. Akhirnya, Belanda harus mengakui
Kedaulatan Indonesia berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar.
8
8. Pada 15 Agustus 1950, setelah melalui berbagai proses, dilakukan
pengesahan UUS RIS yang bersifat sementara sehingga dikenal
dengan UUD’S 1950. Ini menunjukkan akan terjadi perubahan. UUDS
ini di sahkan oleh presiden RIS. UUD RIS terdiri dari campuran UUD
45 dan UUD RIS.
9. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia
kembali ke bentuk negara kesatuan.
9
Sebagian dari pemimpin RI termasuk yang ada dalam parlemen, bertekat
untuk secepat mungkin menghapus sistem federal dan membentuk negara
kesatuan. (Echo, 2015)
Meskipun telah kembali menjadi negara kesatuan sesuai dengan
konstitusi yang berlaku UUDS 1950 pasal 1 ayat (1) banyak sekali timbul
upaya pemberontakan di berbagai daerah hingga tahun 1958. Kondisi ini
membuat penyelenggaraan negara tidak optimal sehingga Presiden harus
mengambil tindakan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang
isinya konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali menggunakan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini
mampu meyakinkan kembali bahwa negara kesatuan merupakan yang terbaik
dan menghilangkan keraguan akan pecahnya negara Indonesia. Dalam Pasal 1
ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan
naskah asli mengandung prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan, yang berbentuk Republik.” dan Pasal 37 ayat (5) "Khusus
mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan".
UUD RI tahun 1945 secara nyata memiliki spirit agar Indonesia terus
bersatu, baik yang terdapat dalam Pembukaan ataupun dalam pasal-pasal
10
Undang-Undang Dasar yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan
RI dalam 5 Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat
(2), Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD RI tahun 1945. Prinsip kesatuan
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertegas dalam alinea keempat
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam upaya membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Dengan menyadari seutuhnya bahwa dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah dasar berdirinya bangsa
Indonesia dalam Negara Kesatuan, Pembukaan tersebut tetap dipertahankan
& dijadikan pedoman. (Echo, 2015)
Dalam kaitan dengan negara, tujuan adalah apa yang secara ideal akan
dicapai oleh negara, sedangkan fungsi merupakan pelaksanaan tujuan yang
hendak dicapai. Jadi, negara adalah alat dan bukan sebagai tujuan itu sendiri.
11
3. Pertahanan, untuk menjaga serangan dari luar,
4. Menegakkan keadilan melalui badan-badan pengadilan.
12
kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut
kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan
yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerjasama, dan
kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
Memiliki wawasan nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan
dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua
komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu, antara lain Pancasila
sebagai landasan dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di
daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.
6. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan
dengan tertib dan aman. Jika peraturan saling dilanggar, akan terjadi
7. kekacauan yang dapat menimbulkan perpecahan. (Pusaka Indonesia,
2014)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara
kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi di mana pemerintah
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
Bangsa Indonesia pernah mengalami masa-masa sulit untuk mencari jati
dirinya. Hal ini dibuktikan dengan berganti-gantinya bentuk negara
Indonesia. Pembukaan UUD 1945 secara lebih lengkap menyebutkan tujuan
nasional negara Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
B. Saran
Sebagai penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan mencintai
negara kita. Ada pun beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk
menunjukkan hal tersebut misalnya meningkatkan kebangaan dan rasa
memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga negara, membangun
saling pengertian dan pengahargaan antarsesama warga yang memiliki latar
belakang kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda, para pemimpin
negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien,
dan memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti
TNI.
14
DAFTAR RUJUKAN
15