Anda di halaman 1dari 16

DINAMIKA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA DALAM

BENTUK KONTEKS NKRI

PENYUSUN :
RION OKTA REZA

XII IPA 2

SMA NEGERI 3 BUNGO


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Dinamika Persatuan dan Kesatuan
Bangsa dalam NegaraKesatuan Republik Indonesia (NKRI)” ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,dan kepada kita selaku
umatnya.Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas praktek mata pelajaran
PPKN. . Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan,karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha
Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pastimilik kita sebagai manusia. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………....i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………...1

1.2 MAKNA NEGARA KESATUAN .....................................................................................1

1.3 MACAM-MACAM NEGARA KESATUAN ....................................................................2

1.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NEGARA KESATUAN .......................................3

1.5 KARAKTERISTIK NKRI ..................................................................................................3

BAB 2 PEMNBAHSAN

2.1 AWAL KEMERDEKAAN (1945-1949)..............................................................................5

2.2 KEMERDEKAAN RIS (1949-1950) ...................................................................................7

2.3 DEMOKRASI LIBERAL(190-1959) ...................................................................................8

2.4 ORDE LAMA (1959-1966) .................................................................................................10

2.5 ORDE BARU (1966-1989)..................................................................................................11

2.6 MASSA REFORMASI(1989-SEKARANG)... ...................................................................12

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………………….13

3.2 SARAN…………………………………………………………………………………..13
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia disingkat NKRI, juga dikenal dengan nama Nusantara yang artinya
negara kepulauan. Wilayah NKRI meliputi wilayah kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke. NKRI Adalah Negara Kebangsaan. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari umat manusia di dunia
adalah sebagai makhluk Tuhan Yang Maha esa, yang memiliki sifat kodrat sebagai makhluk individu yang
memiliki kebangsaan dan juga Sebagai makhluk sosial yang tanpa henti membutuhkan orang lain. Dalam
upaya untuk bela karealisasikan harkat dan martabatnya maka manusia membentuk suatu persekutuan
hidup dalam suatu wilayah tertentu yang memiliki tujuan tertentu. Jadi berdasarkan fakta sejarah maka
negara Indonesia bukan suatu negara sebagai hasil dari proses persatuan individu-individukarena
persaingan bebasdan lari.Negara Indonesia adalahsebagai wujud kehidupan bersama suatu bangsa yang
tersusun atas berbagai elemen situasi akhir-akhir ini melihat ada beberapa upaya kelompok-kelompok
tertentu yang berusaha untuk memecahbagi NKRI baik dari dalam maupun negara asing. Saatini
Indonesia telah kehilangan arah dan memegang ideologi dalam kehidupan berbangsa & bernegara.

Dizaman sekarang ini rasa nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat mulai berkurang. Berkurangnya
rasa nasionalisme masyarakat Salah satunya disebabkan oleh negara kita yang sudah merdeka dari
penjajahan, sehingga masyarakat tidak merasakan bagaimana usaha para pejuang untuk membela
Negara kita dan membentuk Negara ini sehingga menjadi sekarang ini. Dalam makalah ini akan di
uraikaN tentang dinamika kehidupan bangsa Indonesia sejak Proklamasi hinggasekarang, yang melalui
banyakperiode. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, periode 27 Desember 1949Sampai
17 Agustus 1950, periode 17 Agustus 1950 sampai5 Juli 1959, periodes Juli 1959 sampai 11 Maret 1966
(pesanan lama),periode II Maret 1966 sampai dengan 21 Mei 1998 (orde baru), periode 21 Mei 1998
sampai sekarang.

1.2Makna negara kesatuan

makna Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI adalah suatu bentuk negara yang terdiri atas
wilayah yang luas dan tersebar dengan bermacam adat, suku, keyakinan serta budaya yang memiliki
tujuan dasar menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

1.3. Macam-Macam Negara Kesatuan

Negara kesatuan ini dapat dibagi menjadi dua macam. Jenis negara yang pertama adalah negara
kesatuan dengan sistem sentralisasi dan yang kedua adalah negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi. a. Negara Kesatuan dengan Sistem Sentralisasi Negara kesatuan sentralisasi adalah
negara dengan seluruh persoalannya di setiap daerah diatur dan diurus secara langsung oleh
pemerintah pusat Pemerintah pusat sebagai koordinator, sedangkan pemerintah daerah hanya
melaksanakan perintah. Adapun kelebihan negara kesatuan sentralisasi sebagai berikut.

1) Keseragaman peraturan di semua wilayah (uniformitas)


. 2) Adanya kesederhanaan hukum karena hanya satu lembaga yang membuatnya.

3) Pendapatan dapat dialokasikan ke semua daerah dengan adil dan sesuai kebutuhan.

Adapun kekurangan negara kesatuan sentralisasi sebagai berikut.

1) Kinerja pemerintahan lambat karena luasnya dan banyaknya daerah otonomi yang harus diurus.

2) Peraturan yang dibuat di pusat dan kondisi lapangan di daerah sering tidak sinkron. Terutama bagi
negara yang memiliki keragaman budaya, agama, dan kondisi geografi.

3) Pemerintah daerah menjadi pasif dan kurang inisiatif.

4) Peran masyarakat daerah sangat kurang.

5) Sering terjadi keterlambatan respon dari pemerintah pusat karena pekerjaan pemerintah
menumpuk.

b. Negara Kesatuan dengan Sistem Desentralisasi

Negara kesatuan desentralisasi adalah negara yang daerahnya diberi kekuasaan untuk mengatur rumah
tangganya sendiri. Dalam bentuk negara ini, terdapat parlemen di setiap daerah. Meskipun demikian,
pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi. Adapun kelebihan negara kesatuan
desentralisasi sebagai berikut.

1) Pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri.

2) Peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri.

3) Tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat sehingga pemerintahan dapat berjalan lancar.

4) Partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat.

5) Penghematan biaya, karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah.

Adapun kekurangan negara kesatuan desentralisasi sebagai berikut.

1) Terjadi ketidakseragaman peraturan dan kebijakan. Terutama antara pusat dan daerah

maupun dengan daerah lain.

2) Pembangunan tidak merata.

3) Membutuhkan biaya yang besar.


1.4 Berikut keuntungan dan Kekurangan dari negara kesatuan:

Keuntungan:

Bisa meningkatkan persatuan antar warga karena kesamaan aturan Sistem negara kesatuan sangat baik
diterapkan di negara yang luas wilayahnya tidak terlalu besarTidak ada tingkatan pemerintahan yang
harus didukung dengan dana pusat sehingga lebih hematLebih stabil karena sistem ini memungkinkan
berbagai suku, agama, ras, golongan, dan gender kerja sama dalam pemerintahan Sistem negara
kesatuan memungkinkan lebih cepat mengambil keputusan Pemerintah bertanggung jawab atas seluruh
pembangunan, sehingga hasilnya lebih merata dan seragam.

Kekurangan:

Tekanan pada pemerintah pusat sangat besar Pemerintah pusat cenderung menjadi diktator Peluang
untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan kebijakan yang dibuat pemerintah sangat kecil Pada
beberapa kasus, distribusi dari pemerintah pusat mungkin tidak rata. Beberapa wilayah dan kelompok
minoritas mungkin dicuekin karena alasan politik Mematikan inisiatif di wilayah setempat karena
cenderung menunggu instruksi dari pemerintah pusat.

1.5 Karakteristik negara kesatuan republik Indonesia

Indonesia sejak kelahirannya pada Tanggal 17 Agustus 1945 telah memilikitekad yang sama, bahwa
negara ini akan eksis di dunia internasional dalam bentuk negara kesatuan. Kesepakatan ini penampilan
dalam rapat-rapat Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dalam menyusun konstitusi atau UUD yang tertinggi
dalam negara. Pembentukan negara kesatuan bertujuan untuk identifikasi seluruh wilayah Nusantara
agar menjadi negara yang besar dan kukuh dengan kekuatan negara yang bersifat sentralistik. Tekad
tersebut sebagaimana tertuang dalam alinea kedua Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang berbunyi
"dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa Selamat rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur".

Pasal-pasal dalam UUD NRI tahun 1945 Telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan tidak sedikit permainan kata-kata mengubah NKRI menjadi negar federal Pasall ayat(1)
UUDNRITahun 1945yang merupakannaskah aslimengandung prinsip bahwa "Negara Indonesia yaitu
negara kesatuan. yang berbentuk Republik," Pasal yang dirumuskan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesiayang menjadi sumpahanak poniA
pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa persatuan
yaitu bahasa Indonesia UUD NRI tahun 1945 secara nyata mengandung semangat agar Indonesia ini
soni, baik yang tercantum dalam pembukaan maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan
tentang NKRI dalam lima pasal, yaitu

A) Pasal ayat (1)


B) Pasal 18 ayat (1)

C) Pasal 18B ayat (2)

D) Pasal 25 Aayat (5)

(e) Pasal 37 ayat (5)

Karakteristik Negara KesatuanIndonesia juga dapat dipandang dari segi wilayahan. Pasal 25A UUD NRI
Tahun 1945 penentu bahwa "Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan
yang berciri Nusantara dengan wilayah yang botas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-
undang". Istilah Nusantara dalam ketentuan tersebut dipergunakan untuk menggambakan kesatuan
wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang berbohong di antara Samudra Pasifik dan
Samudra Indonesia serta di antara Benua Asia dan BenuaAustralia. Kesatuan wilayah tersebut juga
mencakup:

1) kesatuan politik

2) kesatuan hukum

3) kesatuan sosial budaya

4) kesatuan ekonomi

5) pertahanan pertahanan dan keamanan.

Setiap negara kesatuan memiliki karakter yang berbedA, permainan kata-kata demikian deng Indonesia.
Paling tidak, ada beberapa ciri yang dimiliki Indonesia Sebagai negara kesatuan, yang membuatnya
berbeda dari negara lainnya. Jadi, ciri khas dari negara kesatuan Indonesia dapat diringkas sebagai
berikut:

Indonesia sudah bertekad untuk menjadi negara Kesatuan sejak dimulainya zaman kemerdekaan, yaitu
pada tanggal 17Agustus 1945 Pembentukan negara kesatuan sesuai dengan tekad yang tertuang pada
alinea kedua Pembukaan UUD RI Tahun 1945, yang berbunyi "dan perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah pada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa Selamat rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil
dan makmur." Prinsip kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperkuat lagi pada alinea keempat
Pembukaan UUD 1945, yaitu ".... dalam upaya membentuk Suatu Pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi kurang bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia". Pasal 1 ayat (1) UUD 1945
mengandung dasar bahwa "Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik. Hal ini
sesuai dengan Sumpah Pemuda tahun 1928 yaitu satu nusu, satu bangsa, dan satu bahasa.
Padaperubahan UUD 1945, adanyaketetapan dariMajelis Permusyawaratan Rakyat yang mengatur
untuk tidak mengubah apapun dalam Pembukaan UUD 1945 dan menetapkan NKRI sebagai bentuk
mutlak bagi Indonesia.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Persatuan dan Kesatuan Bangsa Pada Masa Revolusi Kemerdekaan (18Agustus 1945
sampal dengan 27 Desember1949).

Pada periode ini, bentuk NRI adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan adalah republikik yang
mana presiden berkedudukan sebagai kepal pemerintahan sekaligus sebagai kepal negara. Sistem
pemerintahan yang dipakai adalah sistem pemerintahan presidensial.

Dalam periode ini, yang dipakai Sebagai pegangan adalah Undang-Undang Dasar 1945. Akan tetapi
dalam pelaksanaannya belum dapat dijalankan secara mumi dan konsekuen. Hal ini dikarenakan bangsa
Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaannya. Pada waktu itu, semua kekuatan negara berat
pada upaya mempertahankan kemerdekaan yang haru saja diraih dari rongrongan kekuatan asing yang
ingin kembali menjajah Indonesia. Kondisi di atas sebagai pada AturaN Peralihan Undang-Undang Dasar
1945 yang menyatakan bahwa untuk pertama pertama presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI.
Dengan demikian, tidak menyalahi apabila MPR/DPR RI belum bermanfaat karena pemilihan umum
belum diselenggarakan Lembaga-lembaga tinggi negara lain yang disebutkan dalam Undang-Undang
Dasar 1945 seperti MPR. DPR. DPA. BPK, dan MA belum dapat dapat diwujudkan laporan dengan
keadaan darurat dan harus dibentuk berdasarkan izin-undang. Untuk mengatasi hal tersebut, Undang-
Undang Dasar 1945 melalui ketentuan dalaM pasal IV Aturan Peralihan menyatakan bahwa "sebelum
Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan pertimbangan Agung dibentuk
menurut undang-undang dasar ini, segala kekuatanya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah
Komite Nasional",

Pasal IV Aturan Peralihan UUD 1945 secara langsung memberikan kekuatan yang teramat luas kepada
presiden. Dengan kata lain, kekuatan presiden meliputi kekuatan pemerintahan negara (eksekutif),
menjalan kekuatan MPR dan DPR (legislatif) serta berjalan tugas DPA. Oleh karena itu PPKI dalam
Undang- Undang Dasar 1945 in doa ayat Aturan Tambahan yang menegaskan bahwa:

A. Dalam enam bulan setelah berakhirnya perang Asia Timur Raya, Presiden Indonesia mengatur dan
menyelenggarakan segala hal yang ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar ini.

B. Dalam enam bulan Setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat dibentuk, majelis itu bersidang untuk
menyalakan undang-undang dasar.

Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka pemerintah RI keluarkan tiga buah
maklumat.

A. Maklumat Wakil Presiden Nomor X (Baca eka) tanggal 16 Oktober 1945 yang menghentikan kekuatan
luar bisa dari Presiden sebelum masa waktu berakhir (seharusnya berlaku selamenam bulan). Kemudian,
maklumat tersebut memberikan kekuatan MPR dan DPR yang semula dipegang oleh Presiden kepada
Komite Nasional Indonesia Nanahpada. Pada dasarnya. maklumat ini adalah penyimpangan terhadap
ketentuan UUD 1945.

B. Maklumat Pemerintahtanggal3 November 1945, tentang pembentukan partai politik yang sebanyak-
banyaknya oleh rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu bahwa salah satu ciri
demokrasi adalah multipartai. Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar Dunia Barat menilai bahwa
Indonesia adalah negara yang prinsip asas demokrasi.

C. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945, yang inti mengubah sistem

pemerintahan presidensial menjadi sistem pemerintahan anggota parlemen. Maklumat tersebut


kembali menyalahi ketentuan UUD RI 1945 yang mengatur sistem pemerintahan presidensial sebagai
sistem pemerintahan Indonesia. Ketiga maklumat di atas memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap sistem ketatanegaraan Indonesia. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945 telah
membawa perubahan totaldalam sistem pemerintahannegara kita. Padatanggal tersebut. Indonesia
mulai kehidupan baru sebagai penganut sistem pemerintahan anggota parlemen. Dengan sistem ini,
presiden tidak lagi mempunyai rangkap posisi, presiden hanya sebagai kepala negara, sedangkan kepala
pemerintahan dipegang oleh perdana menteri Kabinet dalam hal ini para menteri tidak bertanggung
jawab jawab kepada presiden, tetapi kepada DPR yang dipegangnya oleh BPKNIP Sistem pemerintahan
anggota parlemen tidak berjalan lama. Sistem tersebut berlaku mulai tanggal 14 November 1945 dan
berakhir pada tanggal 27 Desember 1949, Kabinet yang dipimpin pertamaoleh SutanSyahrir yang
dilanjutkan dengan kabinet Syahrirll . Sewaktu bubarnya kabinet Syahrir AKU AKU AKU, sebagai akibat
meruncingnya pertikaian antara Indonesia-Belanda, pemerintah membentuk Kabinet Kepresidenan
kembali(27 Juni 1947- 3 Juli 1947). Namun atas desakan dari beberapa partai politik. Presiden Soekamo
kembali membentuk Kabinet Parlementer, seperti berikut:

A. KabinetAmir Syarifudin 1: 3 Juli 1947-11 November 1947

B. KabinetAmir Syarifudin II: 11 November 1947-29 Januari 1948

C. Kabinet Hatta I: 29 Januari 1948-4Agustus 1949 D. Kabinet Darurat (Bpk Sjafruddin Prawiranegara): 19
Desember 1948-13 Juli 1949

e. Kabinet Hatta II: 4Agustus 1949-20 Desember 1949.

Periode ini juga ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan separatis dengan tujuan Sayadirikan
negara baru yang akhirnya diri dari NKRI. Adapun gerakan-gerakan tersebut di antaranya sebagai
berikut.

A.Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun 1948 Pemberontakan ini terjadi pada tanggal
18 Septemberbarn 1948 yang dipimpin oleh Muso. Tujuan dari pemberontakan PKI Madiun adalah ingin
mengganti dasar negara Pancasila dengan komunis Serta ingin mendirikan Soviet Republik Indonesia.
Pemberontakan PKI Madiun melakukan aksinya dengan menguasai seluruh karesidenan Pati.PKI juga
melakukan pembunuhan dan penculikan ini secara besar- besaran Pada tanggal 30 September 1948,
pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas oleh TNI yang dibantu oleh rakyat. Di bawah pimpinan
Kolonel Gatot Subroto (Panglima Divisi H Jawa Tengah bagian timur) dan Kolonel Sungkono (Panglima
Diviya Jawa Timur) mengerahkan kekuatan TNI dan polisi untuk melakukan pengejaran dan pembersihan
di daerah-daerah sehingga Muso dan Amir Syarifuddin berhasil ditembak mati.

B. Gerakan Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Daerah Jawa Barat Pemberontakan DI/TII di
Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan (SM) Kartosuwiryo yang memiliki cita-cita untuk
mendirikan Negara Islam Indonesia Cita-citanya membentuk Negara Islam Indonesia (NII) dapat
diwujudkan melalui Proklamasi yang dikumAndangkan pada tanggal 7. Agustus 1949 diDesa Cisayong,
Jawa Barat. Untuk mengatasi pemberontakan yang dilakukan oleh Kartosuwiryo, Pasukan TNI dan rakyat
menggunakan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber. Akhimya, pada tanggal 4 Juni 1962 Kantosuwiryo
berhasil ditangkap dan menjatuhkan hukuman mati.

2.2. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada masa serikat (27 desember 1949 hingga
17 agustus 1950)

Bentuk pemerintahan yang berlaku pada periode ini adalah republik. republik diterapkan ketika
berlangsungnya pemilihan Ir. Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Drs. Moh.
Hatta sebagai Perdana Menteri Sistem pemerintahan yang kacang pada periode ini adalah sistem
anggota parlemen kabinet semu (quasi parlementer), dengan karakteristik sebagai berikut.

A. Pengangkatan perdana menteri dilakukan oleh Presiden, bukan oleh parlemen sebagaimana lazimnya.

B. Kekuasaan perdana menteri masih campuran tangani oleh Presiden. Hal itu tampak pada ketentuan
bahwa Presiden dan menteri-menteri bersama-sama merupakan pemerintah. Seharusnya. Presiden
hanya sebagai kepala negara, sedangkan kepala pemerintahannya dipegang oleh Perdana Menteri.

C. Pembentukan kabinet dilakukan oleh Presiden bukan oleh parlemen

D. Pertanggungjawaban kabinet adalah kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), namun harus melalui
keputusan pemerintah

e. Parlemen tidak mempunyai hubungan erat dengan pemerintah sehingga DPR tidak punya pengaruh
besar terhadap pemerintah DPR tidak dapat menggunakan mosi tidak percaya kepada kabinet.

F. Presiden RIS mempunyai kedudukan rangkap yaitu sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
pada 8 Maret 1950. Pemerintah Federal keluarkan Undang-Undang Darurat Nomor 11 Tahun 1950, yang
isinya mengatur tata cara perubahan susunan kenegaraan negara RIS. Dengan adanya undang-undang
tersebut, hampir semua negara bagian RIS menggabungkan diri dengan NRI yang negara di Yogyakarta.
Akhirnya, Negara RIS hanya memiliki tiga negara bagian, yaitu NRI, Negara Indonesia Timur, dan Negara
Sumatera Timur.

Pada masaRepublik Indonesia Serikat juga terdapat gerakan-gerakan separatisyang terjadi beberapa
wilayah Indonesia, di antaranya:

A. GerakanAngkatan Perang RatuAdil (APRA)


Gerakan APRA dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling, Gerakan ini didasar oleh adanya kepercayaan
rakyat akan datangnya seorang ratu adil yang akan membawa mereka ke suasana seorang pria dan
tenteramserta memerintah dengan adil dan bijaksana. Tujuan gerakan APRA adalah untuk
mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia dan memiliki tentara tersendiri pada negara
bagian RIS. Pada tanggal 23 Januari 1950, pasukan APRA menyerang Kota Bandungserta melakukan pada
dan pembunuhan terhadap anggota TNI.APRAtidak mau bergabung dengan Indonesia dan memilih tetap
mempertahankan status quo karena jika bergabung dengan Indonesia, belakaka akan kehilangan hak
istimenya Pemberontakan APRAjuga didukung oleh Sultan Hamid II yang menjseekor kelelawar Sebagal
menteri negara padaKabinetRIS. Pemberontakan APRA berhasil ditumpas melalui operasi militer yang
dilakukan oleh Pasukan Siliwangi,

B.PemberontakanDan sayaAzis di Makassar

Pemberontakan di bawah pimpinan Dan saya Aziz ini terjadi di Makassar awal dengan adanya kekacauan
di Sulawesi Selatan pada bulan April 1950, Kekacauan tersebut terjadi karena adanya unjuk rasa dari
kelompok masyarakat yang anti- federal. Mereka mendesak Negara Indonesia Timur (NIT) segera
menggabungkan diri dengan RI. Sementara itu, terjadi unjuk rasa dari gogo yang mendukung
terbentuknya negara federal. Keadaan ini penyebab muncul kekacauan dan ketegangan di masyarakat.

Untuk mengatasi pemberontakan tersebut.pemerintah pada tanggal 8 April 1950 keluarkan perintah
bahwa dalam waktu 4X24 Andi Aziz harus melaporkan diri ke Jakarta untuk memper tanggung jawabkan
perbuatannya. Pasukan yang terlib pemberontakan benar untuk menyerahkan diri dan semua tawanan
dilepas. Pada saat yang sama, dikirim pasukan untuk melakukan operasi jutaiter di Sulawesi Selatan yang
dipimpin olehAE Kawilarang. Pada tanggal 15 April 1950, Dan saya Aziz berangkat ke Jakarta setelah
didesak oleh Presiden NIT, Sukawati. TetapiDan sayaAziz terlambat melapor sehingga in ditangkap dan
dinilai, sementara tim yang dipimpin Walikota HV Worang terus berlanjut

C. Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) Pemberontakan RMS(Republik Maluku Selatan)dipimpin oleh
Tn.dr. Kristen Robert Steven Soumokil yang menolak terhadap pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan memproklamasikan negara Republik Maluku Selatan pada tanggal 25 April 1950. Mereka
ingin merdeka dan melepaskan dirSaya dan wilayah Republik Indonesia karena menganggap Maluku
memiliki kekuatan secara ekonomi. politik, dan geografi S untuk berdiri sendiri. Penyebab utama
munculnya Gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) adalah masalah pemerataan jatah pembangunan
daerah yang dirasakan sangat kecil, tidak sebanding dengan daerah di Jawa Pemberontakan ini dapat
diatasi melalui ekspedisi militer yang dipimpin oleh Kolonel AE Kawilarang (Panglima Tentara dan
Teritorium Indonesia Timur), Melalui ekspedisi militer, beberapa matayah penting dapat dikuasai Seperti
Maluku, Ambon, dan sekitarnya, sehingga beberapa anggotanya banyak yang melarikan diri diri ke
negeri Belanda

2.3 persatuan nasional pada masa demokrasi liberal (17 Agustus 1980 sampai 5 Juli 1959)

Pada periode di dalam, Indonesia menggunakan Undang-Undang Dasar Ssementara Republik Indonesia
Tahun 1950(UUD1950)yang berlakumulai tanggal 17 Agustus 1950. UUDSRI 1950 merupakanperubahan
dari Konstitusi RIS yangdiselenggarakan sesuai dengan Piagam Persetujuan antara pemerintah RIS dan
Pemerintah RI pada tanggal 19 Mei 1950.

Sistem pemerintahan yang kacang pada periode ini adalah sistem pemerintahan anggota parlemen
dengan menggunakan kabinet anggota parlemen yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Praktik
sistem pemerintahan anggota parlemen yang diterapkan pada masa berlakunya UUDS 1950 ini temyata
tidak Sayambawa bangsa Indonesia ke arah kemakmuran, keteraturan dan stabilitas politik. Hal ini
tercermin dari jatuh bangunnya kabinet dalam kurung waktu antara 1950-1959 telah terjadi 7 kali
pergantian kabinet.

A. Kabinet Natsir: 6 September 1950-27April 1951

B. Kabinet Sukirman: 27Aprildi tahun 1951-3April 1952

C. Kabinet Wilopo: 3April 1952-30 Juli 1953

D. KabinetAli Sastroamidjojo 1: 30 Juli 1953-12Agustus 1955

e. Kabinet Burhanudin Harahap: 12 Agustus 1955 24 Maret 1956. Pada masa kabinet ini, Indonesia
untuk pertama kali menyelenggarakan pemilihan umum yang diikuti oleh28 partai. Pemilu dilaksanakan
atas dasar Undang-undang Pemilu Nomor 7 tahun 1953. Pemilu 1955 dilaksanakan selama doatahap,
yaitu pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota parlemen dan tanggal 15 Desember
untuk memilill anggota konstituante.

F. KabinetAli Sastroamidjojo II: 24 Maret 1956-9April 1957. G. Kabinet Djuanda (karya): 9April 1957-10
Juli 1959.Kondisi yang mendorong presiden untuk Mgunakan berwenangnya yakni keluarkan Dekret
Presiden tanggal 5 Juli tahun 1959, yang berisi di antara lain sebagai berikut

A. Pembubaran konstituante

B. Memberlakukan kembali UUD 1945 dan tidak berlaku lagi UUDS 1950.

C. Pembentukan MPR dan DPAsementara

Pada periode ini juga terjadi beberapa gerakan separatis di daerah di antaranya: A. Gerakan Darul Islam
Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

1) Daerah Sulawesi Selatan: Pemberontakan DITII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakat.
Pemberontakan ini disebabkan oleh Kahar Muzakar yang menempatkan laskar-laskar rakyat Sulawesi
Selatanke dalam lingkungsebuah April (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) dan berkeinginan
untuk menjadi pimpinan danAPRIS.

2) Daerah Aceh: Pemberontakan DITIIdi Aceh dipimpin oleh Daud Beureuh yang merupakan priacokelat
Gubernur Aceh Pemberontakan di dalam Saya disebabkan oleh status Aceh yang semula menjadi daerah
istimewa diturunkan menjadi daerah keresidenan di bawah Provinsi Sumatra Utara. Kebijakan
pemerintah tersebut ditentang oleh Daud Beureuh sehingga pada tanggal 21 September 1953, in
keluarkan maklumat tentang penyatuan Aceh ke dalam Negara Islam Pimpinan Indonesia Kartosuwiryo.

3) Daerah Kalimantan Selatsebuah Pemberontakan DITII di Kalimantan Selatan dipimpin olehIbnu


Hajaryang menamakan gerakannya dengan sebutan Kesatuan Rakyat yang Tertindas. Pada tahun 1954.
Ibnu Hajar secara resmi bergabung dengan Negara Islam Indonesia dan ditunjuk sebagai panglima
tertinggi TIM (Tentara Islam Indonesia).

B. Pemberontakan PPRI/permesta (pemerintah revolusioner republik Indonesia/perjuangan rakyat


semesta)

Pemberontakan PRRI/Permesta terjadi di Sulawesi yang disebabkan oleh adanya hubunganyang kurang
harmonis antara pemerintahan pusat dan pemerintah daerah. Hal itu dikarenakan jatah keuangan yang
diberikan oleh pemerintah pusat tidak sesuai anggaran yang mengusulkan. Hal tersebut menimbulkan
jalan ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat. Selanjutnya, dibentuklah gerakan dewan berikut.

1) Dewan Banteng di Sumatera Tengah dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.

2) Dewan Gajah di Sumatera Utara dipimpin oleh Letkol M. Simbolpada

3) Dewan Garuda di Sumatera Selatan.

4) Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan.

5) Dewan Manguhi di Sulawesi Utara dipimpin oleh LetkolVentje Samual

Puncak pemberontakan ini terjadi pada tanggal 10 Februari 1958, Ketua Dewan Banteng keluarkan
ultimatum kepada pemerintah pusat. Isi ultimatum tersebut adalah menyatakan bahwa Kabinet
Djuandaharus untuk diridalam waktu 5 X 24 selai. Setelah menerima ultimatum tersebut, pemerintah
nanahpada bertindak tegas dengan mobilA memberhentikan secara tidak rasa hormat Ahmad Husein
dan melakukan operasi militer pada tanggal 12 Februari 1958. Di bawah pimpinan KSAD, A. H Nasution
membekukan komando daerah militer Sumatra Tengah serta pasti operasi militer gabungan yang diberi
nama nama Operasi 17 Agustus yang berhasil menghancurkan gerakan separatis tersebut. Namun, pada
tanggal 15 Februari 1955, terjadi proklamasi PRRI yang berisi bahwa daerah Sulawesi Utara dan Sulawesi
Tengah keputusan hubungan dengan pemerintah pusat. Untuk mengatasi pemberontakan yang
dilakukan PRRI, pemerintah pusat melancarkan operasi Sapta Merusakga dan berhasil mematikan aksi
yang dilakukan PRRI Permesta

2.4 Persatuan dan kesatuan bangsa pada masa orde lama(1959-1966)

(5 Jull 1959 sampat dengan II maret 1966) Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 telah membawa kepastian
di negara Indonesia. Negara kita kembali menggunakan UUD 1945 Sebagai konstitusi negara yang
diposisikan sebagai landasan penyelenggaraan negara. Sejak itu terjadi lagi UUD 1945, Presiden
berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Kabinet yang dibentuk pada tanggal 9
Juli 1959 bernama Kabinet Kerja yang terdiri atas:
A. Kabinet Inti, yang terdiri atas seorang perdana menteri yang dijabat oleh Presiden dan 10 orang
menteri.

B. Menteri-menteri mantan officio, yaitu pejabat-pejabat negara yang karena jabatannya diangkat
menjadi menteri. PejabatpendekTetapi adalah Kepala Staf Angkatandarat, laut, Udara, Kepolisian
Negara, Jaksa Agung, Ketua Dewan Perancang Nasionaldan Wakil Ketua Mahkamah Agung.

C.Pelaksanaan pemerintahan pada periode ini, meskipun berdasarkan UUD 1945. tetapi kenyataanya
banyak terjadi penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Berikut ini adalah beberapa
penyimpangan selama pelaksanaan demokrasi terpimpiN.

A. Membubarkan DPR hasil pemilu dan sebaliknya dengan membentuk DPR Gotong Royong (DPRGR)
yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden

B. Membentuk MPR sementara yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden.

C. Penetapan Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup oleh MPRS

D. Membentuk Depan Nasional melalui Penetapan Presiden No.13 Tahun 1959 yang anggotanya berasi
dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan organisasi sosial politik yang ada di Indonesia.

e. Terjadinya pemerasan dalam penghayatan Pancasila. Pancasila yang berkedudukan sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa diperas menjadi tiga unsur yang disebut Trisila, kemudian Trisila ini
diperas lagi menjadi satu unsur yang disebut Ekasila. Ekasila inilah yang dimaksud dengan Nasakom
(nasionalis, agama dan komunisme). Sarana Nasakom Sayanilah yang Sayamber peluang bangkitnyn
Partai Komunis Indonesia (PKI). Hal tersebut dimasukkan dalam UU RINomor 18 Tahun 1965 tentang
Pemerintah Daerah. Semua unsur Nasakom termasuk di itu PKI harus diperhatikan dalam penunjukan
unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Jadi, bila di suatkamu daerah hanya ada seorang
tokoh PKI, ia harus diikut sertakan sebagai pimpinan DPRD apabila ia menjadi anggota DPRD di satu
daerah. Hal inilah yang membuat PKI mendapatkan posisi yang strategi bahkan dominan. Karena merasa
mempunyai posisi yang kuat, PKI melakukan pemberontakan pada tanggal 30 September 1965 yang
menghabisi tujuh orang perwiraTNIAngkatan Darat

2.5 Persatuan dan kesatuan pada masa orde baru(1966-1989)

(11 maret 1966 sampal dengan 21 mei 1998) Kepemimpinan Presiden Soekarno dengan demokrasi
terpimpinnya, akhirnya jatuh pada tahun 1966. Jatuhnya Soekarno tanda berakhirnya masa Pesan Lama
dan prestasi oleh kekuatan baru, yang dikenal dengan sebutan Pesan Baru yang dipimpin Soeharto la
muncul sebagai pemimpin Pesan Baru yang siap untuk bangun kembali pemerintahan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen. Selamapegang kekuatan
negara, pemerintahan PesanBaru tetap menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Adapun
keuntungan dari sistem pemerintahan Pusat Bank

A. Perkembangan pendapatan per kapita busyarakat Indonesia yang pada tahun 1968 hanya 70 dolar
Amerika Serikat dan pada 1996 telah mencapai lebih dari 1.000 dolar Amerika Serikat.
B. Suksesnya program transmigrasi

C. Suksesnya program Keluarga Berencana D. Berhasil memerangi buta huruf Beberapa penyimpangan
konstitusional yang paling menonjol pada masa Pemerintahan Orde Baru sekaligus menjadi kelemahan
sism pemerintahan Orde Baru adalah sebagai berikut:

A. Bidang ekonomi: Penyelengaraan ekonomi tidak berdasarkan pasal 33 Undang-Undang Undang Dasar
1945. Terjadinya praktik monopoli ekonomi. Pembangunan ekonomi bersifat sentralistik, sehingga
terjadi jurang pemisah antara pududuk dan daerah. Pembangunan ekonomi dilandasi oleh tekad untuk
kepentingan individu.

B. Bidang Politik: Kekuasaan di tangan lembaga eksekutif. Presiden sebagai pelaksana undang-undang
kedudukannya lebih dominan dibandingkan dengan lembaga hukum. Pemerintahan bersifat sentralistik,
berbagai keputusan disosialisasikan dengan sistem komando. Tidak ada kebebasan untuk memenangkan
pemerintahan. Praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) biasa terjadi yang tentunya merugikan
Perekonomian negara dan kepercayaan masyarakat

C. Bidang hukum. Perundang-undangan yang mempunyai fungsi untuk membatasi kekuatan presiden
kurang mencukupi, sehingga kesempatan ini memberi peluang terjadinya praktik KKN dalam
pemerintahan. Supremasi hukum tidak dapat ditegakan karena banyaknya oknum penegak hukum yang
cenderung memihak pada orang tertentu sesuai kepentingan. Hukum bersifat kebal terhadap penguasa
dan konglomerat yang dekat dengan penguasa

2.6 Persatuan dan kesatuan pada masa Reformasi (pertode 21 mel 1998-sekarang)

Periode ini disebut juga zaman pembaruanasi. Gejolak politik di zaman reformasi semakin mendorong
usaha pendukung dia rakyat dan bertekad untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme yang menghancurkan kehidupan bangsa dan negara.

Selam itu, perubahan Undang-Undang Dasar 1945 juga mengubah struktur ketatanegaraan Indonesia.
Jika dibandingkan dengan Undang-Undang Dasar 1945 sebelum diubah maka UUD NRI 1945 terdapat
pembersihan dan penambahan lembaga-lembaga negara Untuk Jebih lebih jelasnya, berikut dipaparkan
perubahanperubahan dasar dalam ketatanegaraan Indonesia setelah perubahan Undang Undang Dasar
1945, yaitu:

A. Kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 1 ayat (2)). B MPR
merupakan lembaga bikameral, yaitu terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD (Pasal 2 ayat (1)).

C. Presiden dan Wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat (Pasal 6Aayat (1)

D. Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama
untuk satu kali masa jabatan (Pasal 7) Pencantuman hak asasi manusia (Pasal 28A-281)

F. Penghapusan DPAsebagai lembaga tinggi negara.

G. Presiden bukan mandataris MPR


H. MPR tidak lagi menyusun GBHN

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara yang berbentuk kepulauan atau
nusantara yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang sekaligus juga memiliki sifat dan karakter yang
berbeda-beda pula. Oleh karena itu negara persatuan adalah satu negara, satu rakyat, satu wilayah dan
tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib hukum yaitu tertib
hakum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia. NKRI dikenal juga sebagai negara yang
memiliki keragaman budaya, ras, suku, dan agama yang berbeda-beda sehingga dapat mencerminkan
dalam satu ikatan "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya "berbedabeda tetapi tetap satu juga". Yaitu
persatuan bangsa dan negara Indonesia. Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai
makhluk TuhanYdan Maha Esa

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini,
tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena keterbatasannya pengetahuan dan kekurangan
referensi atau referensi yang kami temukan terungkap dengan makalah ini. Penulis banyak berharap
kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang dibangun kepada kami demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai