Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

DISUSUN OLEH :

MARCEL GLEN FRICK & NURUL ILMI


XII IPA 2

SMAN 1 BONTANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
danhidayah-Nya kepada penulis sehigga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi syarat nilai mata pelajaran Pendidikan Pnacasila & Kewarganegaraan (PPKn).

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisan. Kekurangan-kekurangan
tersebut terutama disebabkan karena kelemahan dan keterbatasan pengetahuan serta
kemampuan penulis. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari berbagai pihak untuk
memberikan kritik dan saran yang konstruktif maka kekurangan-kekurangan tersebut dapat
diperkecil. Namun dalam penulisan makalah ini ada sepercik harapan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, serta diridhai oleh Allah SWT, amin

Bontang, 11 Februari 2023

Penulis.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu wilayah negara kepulauan besar
yang terdin dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, serta didiami oleh
ratusan juta penduduk. Konsep negara kesatuan lahir dari adanya pemikiran negara kesatuan
mengenai keinginan warga masyarakat suatu negara dalam upaya untuk membentuk suatu
kesatuan yang kokoh sebagai salah satu bingkai dasar pengikat yang bersifat nasional dan
bercita-cita nasional dengan mengedepankan persatuan (union) dan kesatuan (unity).
Disamping itu Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan
satu sama lain, dan terceman dalam katan kesatuan yang terkenal dengan sebutan Bhinneka
Tunggal Ika. Letak wilayah Indonesia di sekitar khatulistiwa, maka Indonesien iklim tropis
dan memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

Indonesia memiliki 17.504 pulau (termasuk 9.634 yang belum diberi nama dan 6.000
pulau tidak berpenghuni). Di sini ada 3 dari 6 pulau terbesar di dunia yaitu Kalimantan,
Sumatera dan Papua. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 m di antara Samudra
Hindia dan Samudra Pasifik. Luas daratan Indonesia mencapai 1.922.570 km2 dan luas
perairannya 3.257.483 km2.

Indonesia merupakan negara dengan suku bangsa yang terbanyak de dunia. Terdapat
lebih dari 740 suku bangsa/etnis, di mana di Papua saja terdapat 270 suku. Selain itu, negara
ini merupakan negara dengan Bahasa daerah terbanyak, yaitu 583 bahasa dan dialek dari 67
bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di Indonesa Bahasa nasional yang
merupakan bahan pemersatu adalah bahasa Indonesia.

Indonesia mengalami bererapa kali pergantian bentuk negara, mulai dari tanggal 6-15
Desember 1949, terbentuklah Republik Indonesia Serikat (RIS), kemudian tanggal 27
Desember 1949 belanda mengakui kedaulatan Indonesia berubah menjadi Negara Serikat,
bangsa Indonesia bertekad untuk mengubah RIS menjadi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pada 17 Agustus 1950. RIS secara resmi dibubarkan dan Indonesia embali ke
bentuk negara kesatuan.

Seiring dengan perkembangan jaman, banyak anak muda Indonesia yang kurang
mengetahui embali NKRI, apa saja fungsi dan tujuan NKRI, serta bagamana proses
pergantian bentuk negara Indonesia sampai memantapkan diri untuk embali ke NKRI.
Bangsa Indonesia pernah mengalami masa masa sulit untuk menentukan jati dirinya. Untuk
itulah kita sebagai generasi penerus bangsa aini harus pandai betul menjaga apa yang telah
diperjuangkan oleh para pahlawan dan nenek moyang kita pada masa penjajahan dulu. Maka
dari itu makalah ini dibuat untuk mengulas kembali pembahasan tentang NKRI dengan
harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis sendiri.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana sejarah terbentuknya NKRI?
2. Apa itu NKRI ?
3. Bagaimana dinamika susunan dan bentuk NKRI?
4. Apa fungsi NKRI ?
5. Apa tujuan NKRI ?
6. Apa ciri ciri NKRI ?
7. Apa prinsip-prinsip nasionalisme dalam NKRI ?
8. Apa saja kedaulatan NKRI ?
9. Bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya NKRI
2. Untuk mengetahui lebih dalam apa itu NKRI
3. Untuk mengetahui dinamika susunan dan bentuk NKRI
4. Untuk mengetahui fungsi NKRI
5. Untuk mengetahui tujuan NKRI
6. Untuk mengetahui ciri ciri NKRI
7. Untuk mengetahui prinsip-prinsip nasionalisme dalam NKRI
8. Untuk mengetahui kedaulatan NKRI
9. Untuk mengetahui cara menjaga keutuhan NKRI

D. Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk menambah wawasan kita
tentang mata pelajaran PPKn terkait dengan NKRI yang meliputi pengertian, sejarah,
fungsi, tujuan, bentuk, dan bagaimana cara menjaga keutuhan NKRI.
2. Adanya makalah diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca terkhususnya
meningkatkan kesadaran dalam menjaga keutuhan NKRI yang sekarang ini sudah
mulai dilupakan oleh masyarakat indoenesia.
3. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata pelajaran PPKn tingkat SMA.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Terbentuknya NKRI

Sejarah terbentuknya NKRI ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Ir.
Soekarno pada tanggal 17Agustus 1945. Namun proklamasi itu sendiri merupakan rangkaian
peristiwa yang melatar belakangi terjadinya proklamasi tersebut. Adapun rentetan
peristiwanya adalah :

 29 April 1945
BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam
bahasaJepang Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai yang didirikan oleh pemerintah Jepang
pada tanggal 29 April 1945 beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh dr.
K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat.
 06 Agustus 1945
Sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima, Jepang. Pada saat itu, padahal Jepang
sedang menjajah Indonesia.
 07 Agustus 1945
BPUPKI kemudian berganti pada tanggal menjadi PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi inkai.
 9 Agustus 1945
Bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat Negara Jepang
Menyerah Kepada Amerika Serikat. Momen ini dimanfaatkan Indonesia untuk
memproklamasikan kemerdekaannya.
 10 Agustus 1945
Sutan Syahrir mendengar lewat radio bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu, yang
membuat para pejuang Indonesia semakin mempersiapkan kemerdekaannya. saat
kembalinya Soekarno dari Dalat, sutan syahrir mendesak kemerdekaan Indonesia.
 15 Agustus 1945
Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu.
 16 Agustus 1945
Dini hari Para pemuda membawa Soekarno beserta keluarga dan Hatta ke
Rengasdengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh
Jepang. Wikana dan Mr.Ahmad Soebarjo di Jakarta menyetujui untuk
memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu diutuslah Yusuf Kunto
menjemput Soekarno dan keluarga dan juga Hatta. Soekarno dan Hatta kembali ke
Jakarta, awalnya ia dibawa ke rumah nishimura baru kemudian di bawa kembali ke
rumah Laksamana Maeda untuk membuat konsep kemerdekaan. Teks porklamasi pun
disusun pada dini hari yang diketik oleh Sayuti Malik.
 17 Agustus 1945
Pagi hari di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Teks proklamasi
dibacakantepatnya pada pukul 10:00 WIB dan dikibarkanlah Bendera Merah Putih
yang dijahit olehIstri Soekarno, Fatmawati. Peristiwa tersebut disambut gembira oleh
seluruh rakyat Indonesia.

B. Arti NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disebut juga sebagai Nusantara yang
artinya negara kepulauan, dimana Indonesia terdiri dari dari beribu-ribu pulau dari sabang
sampai merauke. Hakikat negara dalam pengertian ini adalah negara yang merupakan suatu
kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya, yaitu rakyat yang terdiri atas berbagai
macam etnis, suku bangsa, golongan, kebudayaan, serta agama. Wilayah, yang terdiri atas
beribu-ribu pulau yang sekaligus juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula.

Oleh karena itu negara persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu
wilayah dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu tertib
hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu Indonesia.Meskipun
bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang memiliki adat istiadat,
kebudayaan serta karakter yang berbeda-beda, memiliki agama yang berbeda-beda dan terdiri
atas beribu-ribu kepulauan wilayah nusantara Indonesia, namun keseluruhannya adalah
merupakan suatu persatuan yang tercermin dalam suatu ikatan “Bhineka Tunggal Ika” yang
artinya “berbeda-beda tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
C. Dinamika Susunan dan Bentuk NKRI
 Bentuk NKRI

“Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”, petikan tersebut


merupakan bunyi ketentuan pasal 1 ayat (1) Undang-Udang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat diketahui bahwa susunan negara
Indonesia adalah kesatuan. Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh
dilakukan perubahan dalam UUD tahun 1945. Dalam proses amandemen terdapat ketentuan
untuk tidak tidak mengubah pembukaan UUD 1945 dan tetap mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai susunan negara Indonesia. Konsep negara kesatuan
adalah susunan negara yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indenesia. Selain itu,
konsep negara kesatuan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide persatuan bangsa yang
majemuk ditinjau dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran).

 Dinamika Susunan NKRI

Dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara, Indonesia telah mengalami pergantian


konstitusi. Perubahan konstitusi tersebut memengaruhi bentuk negara dan sistem
pemerintahan negara. Dalam dinamika penyelenggaraan negara Indonesia menerapkan
konsep negara kesatuan namun pada pelaksanaannya konsep persatuan mengalami
pergeseran menjadi konsep federal. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang
berekedaulatan rakyat dengan berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradap, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Berikut ini dimanika kehidupan bernegara di Indonesia.

1. Periode 1945-1949
Periode ini menjadi tahun-tahun bersejarah dalam memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bapak proklamator Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat
itu, Indonesia berhak menentukan sendiri ritme kehidupan bernegara tanpa camper
tangan pikhak lain. Konsep negara kesatuan pada periode 1945-1949 dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar negara. Pada periode tersebut Undang-undang Dasar
negara Indonesia adalah UUD 19454. UUD 1945 menjadi konstitusi pertama yang
berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Dalam UUD 1945 ditegaskan beberapa hal
tentang negara Indonesia.
a) Susunan bentuk negara ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (1) yang
berbunyi “negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbenyuk republik”.
b) Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik.
c) Kedaulatan negara Indonesia adalah di tangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyak. Ketentuan ini ditegaskan
dalam pasal 1 ayat (2) yang berbunyi “kedaulatan adalah ditangan rakyat dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat”.
d) Sistem pemerintahan Indonesia adalah sistem presidensial. Ketentuan ini
ditegaskan dalam pasal 4 ayat (1) yang berbunyi “Presiden Republik Indonesia
memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-undang Dasar”.
e) Lembaga-lembaga negara merurut konstitusi pertama terdiri atas MPR,
Presiden, Dewan Pertimbangan Agung (DPA), Dewan Perwakilan Rakya
(DPR). Badan Pemeriksa Keungan (BPK), dan Mahkamah Agung (MA).

2. Periode 1949-1950
Indonesia lahir kembali dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
Republik Indonesia Serikat adalah negara federasi yang berdiri pada tanggal 27
Desember 1949 sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar.
Pada masa itu hukum dasar yang digunakan adalah konstitusi RIS (Republik
Indonesia Serikat). Konstitusi RIS berlaku berdasrkan keputusan presiden RIS Nomor
48 tahun1950 tentang mengumumkan Piagam Penandatanganan Konstitusi Republik
Indonesia. Diumumkan di Jakarta pada tanggal 6 Februari 1950 oleh menteri
kehakiman. Bentuk negara Indonesia pada periode tersebut mengalami pergeseran
dari negara kesatuan menjadi negara serikat. RIS merupakan bentuk negara federal.
Negara RIS terdiri atas daerah negaradan kesatuan kenegaraan yang tegak sendiri.

a) Daerah negara adalah negara bagian yaitu Republik Indonesia, Indonesia


Timur, Pasundan, Jawa Timur, Madura, dan Sumatra Timur.
b) Kesatuan kenegaraan yang tegak sendiri yaitu Jawa Tengah, Bangka Belitung,
Riau, Kalimantan Barat, Dayat Besar, Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara,
dan Kalimantan Timur.
Berdasarkan ketentuan pasal 2 Undang-undang Dasar RIS, Republik
Indonesia Serikat meliputi seluruh daerah Indonesia sebagai berikut:
a. Negara Republik Indonesia, dengan daerah menurut status quo seperti
tersebut dalam persetujuan Renville tanggal 17 Januari 1948 meliputi
negara Indonesia Timur, Negara Pasundan (termasuk Distrik Federal
Jakarta), Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatra Timur
(dengan pengertian status quo Asahan Selatan dan Labuhan Batu
berhubungan dengan Sumatra Timur tetap berlaku), dan Negara
Sumatra Selatan.
b. Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri meliputi Jawa Tengah,
Bangka, Belitung, Riau, Kalimantan Barat, Dayat Besar, Daerah
Banjar, Kalimantan Tenggara, dan Kalimantan Timur. Daerah-daerah
bagian tersebut memiliki kemerdekaan menentukan nasib sendiri dan
bersatu dalam ikatan federasi Republik Indonesia Serikat.

3. Periode 1950-1959
Pemerintahan berdasar Konstitusi RIS tidak berjalan karena negara RIS bukan
cita-cita bangsa Indonesia. Oleh karena itu muncul tuntutan untuk kembali pada
negara kesatuan. Negarta-negara yang tergabung dalam RIS satu persatu bergabung
dengtan negara Republik Indonesia. Akibat penggabungan tersebut,negara federasi
RIS tinggal tiga negara bagian yaitu Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia
Timur, dan Negara Sumatra Timur. Ketiga bagian negara itu bermusyawarah dan
akhirnya mencapai kata sepakat kembali pada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. pada tanggal 15 Agustus 1950
ditetapkan UUD Sementara yang merupakan perubahan dari konstitusi RIS.
Perubahan Konstitusi RIS menjadi UUD Sementara tertuang Dalam UU No 7
Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesiaa menjadi
UUD Sementara Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar ini dikenal dengan
UUDS 1950. Pada priode ini susunan negara telah kembali pada kesatuan. Konsep
Negara Kesatuan ditegaskan dalam Konstitusi yang beralaku pada masa itu yaitu
UUDS. UUDS 1950 ditetapkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dan mulai berlaku pada
tanggal 17 Agustus 1950. Ketentuan negara kesatuan ditegaskan dalam pasal 1 ayat
(1) yaitu Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum
yang demokratis dan berbentuk kesatuan. Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada priode ini mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi karena
pemekaran Wilayah di berbagai daerah di Indonesia.

4. Periode 1959-1966
Pada priode ini Indonesia kembali menggunakan UUD 1945 sebagai
Konstitusi Indonesia periode ini dikenal juga sebagai periode demokrasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin berlaku di Indonesia tahun 1959-1966 dari di keluarkannya
Dekret Presiden 5 Juli 1959 hingga jatuhnya kekuasaan Soekarno. Disebut demokrasi
terpimpin karena demokrasi di Indonesia satt itu mengandalkan kepemimpinan
Presiden Soekarno. Pada priode ini terjadi pertambahan provinsi dari hasil pemekaran
sebagai berikut.
a) Tahun 1960 Provinsi Sulawesi dipecah menjadi Provinsi Sulawesi Utara dan
Sulawesi Selatan
b) Tahun 1963 PBB menyerahkan Irian Barat ke Indonesia.
c) Tahun 1964 di bentuk Provinsi Lampung pemekaran dari Sumatra Selatan).
Pada tahun yang sama dibentuk pula Provinsi Sulawesi Tengah (pemekaran
dari Sulawesi Utara) dan Provinsi Sulawesi Tenggara (pemekaran dari
Sulawesi Selatan)

5. Periode 1966-1998
Ir. Soeharto menjadi ikon periode 196-1988. Sebab masa itu, Ir Soeharto
menjadi Presiden Republik Indonesia. Periode ini dikenal dengan orde baru. Orde
baru merupakan istilah yang digunakan untuk memisahkan antara kekuasaan masa Ir.
Soekarno (masa orde lama). dalam jangka waktu 1966-1998 ekonomi Indonesia
berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang
merajalela. Indonesia masih mempertahankan bentuk negara kesatuan dengan
perkenbamgan jumlah Provinsi tersebut.
a) Tahun 1967 Provinsi Bengkulu di mekarkan dari Provinsi Sumatra Selatan.
b) Tahun 1969 Irian Barat secara resmi menjadi Provinsi ke-26 Indonesia.
c) Pada Tahun 196-1975 Indonesia memiliki 26 Provinsi, dua diantaranya
berstatus Daerah Istimewa (Aceh dan Yogyakarta), dan satu berstatus Daerah
Khusus Ibu Kota (Jakarta).
d) Tahun 1976 Timur-timur menjadi bagian dari Indonesia dan sebagai Provinsi
ke-27.
6. Periode 1998-sekarang
Tercatat dalam sejarah upaya mahasiswa mengupayakan sebuah perubahan.
Mereka beriring bersatu padu menduduki gedung kura-kura untuk meluluskan
beberapa tuntutan. Mereka menyebutnya tuntutan Reformasi oleh karena itu, periode
1998-sekarang dikenal dengan reformasi. Salah satu tuntutan reforamasi 1998 adalah
dilakukan Amandemen terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD
1945 karena pada masa Orde Baru kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada
kenyataantnya bukan pada tangan rakyat), kekusaan yang sangat besar pada Presiden,
adanya pasal-pasal yang terlalu “lues” (sehingga menimbulkan multitafsir), serta
kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelanggara negara yang belum
cukup didukung dengan ketentuan Konstitusi. Tujuan perubahan UUD 1945 adalah
menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM,
pembagian kekuasaan, Eksistensi perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa.
Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan tidak mengubah pembukaan UUD 1945,
tetap mempertahankan susunan kenegaraan (State Structur) kesatuan atau selanjutnya
lebih dikenal dengan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan
mempertegas sistem pemerintahan Presidensial.

Dalam periode ini terjadi perubahan Provinsi Negara Indonesia. Pada tahun
1999 Timor Timur memisahakn diri dari Indonesia dan berada di bawah PBB hingga
merdeka penuh pada tahun 2002, dan Indonesia memiliki 26 Provinsi. Selanjutanya
terjadi pemekaran sejumlah Provinsi di Indonesia. Pemekaran terjadi di Provinsi
indonesia sebagai berikut.
a) Maluku Utara dengan Ibu kota Sofifi-Ternate, dimekarkan dari Provinsi
Maluku menjadi provinsi Indonesia ke-27 pada tanggal 4 Oktober 1999.
b) Banten dnegan Ibu kota Serang, dimekarkan dari Provinsi Jawa Barat menjadi
provinsi Indonesia ke-28 pada tanggal 17 Okteber 2000.
c) Kepulauan Bangka Belitung dengan Ibu kota Pangkal Pinang menjadi provinsi
Indonesia ke-29 pada tanggal 4 Desember 2000.
d) Gorontalo dengan Ibu kota Gorontalo, dimekarkan dari provinsi Sulewesi
Utara menjadi provinsi Indonesia ke-30 pada tanggal 22 Desember 2000.
e) Irian Jaya Barat dengan Ibu kota Manokwari, dimekarkan dari Provinsi Papua
menjadi provinsi Indonesia ke-31 pada tanggal 21 November 2001. Kini Irian
Jaya Barat berganti nama menjadi Papua Barat.
f) Kepulauan Riau dengan Ibu kota Tanjung Pinang, dimekarkan dari Provinsi
Riau menjadi provinsi Indonesia ke-31 pada tanggal 25 Oktober 2002.
g) Sulawesi Barat dengan Ibu kota Mamuju, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi
Selatan menjadi provinsi Indonesia ke-33 pada tanggal 5 Oktober 2004.
h) Kalimantan Utara dengan ibu kota Tanjung Selor, dimekarkan dari Provinsi
Kalimantan Timur menjadi provinsi Indonesia k3-34 pada tanggal 25 Oktober
2012.9
Dari rentetan dinamika susunan dan bentuk negara Indonesia di atas menjadi
bukti bahwa konsep negara kesatuan adalah konsep yang paling sesuai dengan
karakteristik Indonesia. Meskipun sempat bergeser menjadi negara serikat
tetapi akhirnya masyarakat menyadari dan kembali bersatu.

D. Fungsi NKRI
Ada banyak fungsi negara yang perlu diketahui.Beberapa fungsi mutlak dari setiap
negara adalah sebagai berikut.

1. Melaksanakan penertiban
Fungsi negara sebagai penertiban, yaitu untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan- bentrokan di dalam masyarakat, sehingga masyarakat tetap
stabil.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat


Fungsi ini dianggap sangat penting terutama bagi negara-negara baru. Pemerintah
Indonesia menerapkan fungsi ini kedalam bentuk Repelita (Rencana Pembangunan
lima Tahun).
 Pertahanan
untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar. Untuk menjaga kondisi
keamanan, negara memfasilitasi angkatan perangnya dengan peralatan yang
lengkap beserta peralatan pertahanannya
 Menegakkan Keadilan
Fungsi ini diharapkan dapat menciptakan supremasi hukum.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tugas-tugas pemerintah dalam
mengurus rumah tangga meliputi :

1. Fungsi regular
Dalam hal ini, pemerintah menjalankan fungsinya berkaitan dengan pelaksanaan tugas
yang mempunyai akibat langsung yang dirasakan oleh seluruh masyarakat. Fungsi
regular pemerintah antara lain:
 Negara sebagai negara politik, yaitu pemeliharaan ketenangan dan ketertiban,
serta pertahanan dan keamanan.
 Negara sebagai diplomatik, yaitu menjalankan kerukunan dan persahabatan
dengan negara-negara lain terutama negara tetangga.
 Negara sebagai sumber hukum, yaitu pemerintah harus bertindak adil terhadap
warga negaranya melindungihak/ harta benda setiap warganya dari gangguan
anggota masyarakat lainnya.
 Negara sebagai administrative, fungsi ini menitik beratkan pada kekuatan di
tanganrakyat, pemerintahhanya menerima pendelegasian yang diberikan rakyat
melalui wakil-wakilnya di MPR dan DPR.

2. Fungsi Perkembangan
a. Fungsi stabilitator
Dalam hal ini pemerintah wajib melaksanakan fungsi sebagai berikut :
 Stabilitas politik
Stabilitas politik bertujuan menetapkan suasana politik yang aman dan
keutuhan persatuan bangsa, baik faktor-faktor ekonomi maupun faktor-
faktor ideologis.
 Stabilitas ekonomi
Stabilitas ini menciptakan perekonomian yang stabil dan mantap seperti
menghilangkan inflasi, meningkatkan pendapatan masyarakat, memperluas
kesempatan kerja, dan lain-lain.
 Stabilitas sosial budaya
Stabilitas ini bertujuan menghilangkan dan mengurangi pembangunan
yang menghambat.
b. Sebagai motivator
Negara menciptakan ide-ide baru terutama berhubungan dengan pembangunan.
Presiden memiliki wewenang untuk melaksanakan pembangunan.

E. Tujuan NKRI
Tujuan negara Indonesia tertuang secara jelas di dalam Undang-undang Dasar 1945,
tepatnya pada alinea ke 4. Berdasarkan Undang-undang 1945, tujuan negara Indonesia
berbunyi :
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada empat tujuan negara Indonesia.
Tujuan tersebut meliputi perlindungan, kesejahteraan, kecerdasan dan perdamaian. Tujuan-tujuan
tersebut yang akan menjadi pedoman ketika Menyusun serta mengendalikan alat-alat perlengkapan
negara. Berikut penjelasannya :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Berdasarkan tujuan tersebut, berarti seluruh komponen di Indonesia harus dilindungi.


Mulai dari rakyatnya, kekayaan alam Indonesia, kebudayaan, sampai nilai-nilai negara
Indonesia harus dipertahankan. Hal-hal tersebut masuk ke dalam tujuan negara Indonesia
berupa perlindungan. Parameter atau sebuah ukuran subjek hukum seorang warga negara
telah dilindungi, jika hal-hal sebagai warga negara tersebut sudah dipenuhi. Pemenuhan
tersebut didasarkan oleh hukum negara Indonesia. Hak dari warga negara Indonesia sendiri
juga sudah dicantumkan di dalam Undang-undang Dasar 1945. Hak tersebut menyangkut
beberapa hal. Seperti hak asasi manusia, hak terhadap perlindungan hukum yang sama, hak
memperoleh pendidikan, hak memiliki sesuatu dan lain sebagainya.

2. Memajukan keejahteraan umum

Parameter dari kesejahteraan di negara Indonesia terdapat tiga unsur. Serta


merupakan sebuah syarat yang subjektif dan paling minimal. Ketika ketiga unsur
tersebut dapat dipenuhi, maka warga negara Indonesia dapat terbilang sejahtera.
Ketiga unsur tersebut adalah pakaian atau sandang, makanan atau pangan, dan tempat
tinggal atau papan. Sebuah kesejahteraan umum juga tidak hanya mencakup hal
mengenai kesejahteraan ekonomi dan materi saja. Namun, kesejahteraan lahir dan
batin juga harus diperhatikan. Kesejahteraan secara lahir dan batin juga hal yang
penting.

Hal itu harus dimiliki setiap warga negara Indonesia. Kesejahteraan secara
lahir dan batin antara lain seperti terciptanya perasaan aman dan nyaman pada setiap
warga negara. Selain itu, sikap seperti saling menghormati, gotong royong,
menghargai hak antar warga negara, warga negara yang makmur, adil dan setara,
menjalankan kewajiban masing-masing warga negara dan lain
sebagainya.Kesejahteraan secara ekonomi dan materi juga harus terus ditingkatkan.
Contoh hal yang bisa dilakukan adalah terus bersaing dalam hal perekonomian secara
nasional dan internasional.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

Tujuan negara Indonesia dalam hal pencerdasan ini adalah untuk memastikan
seluruh warga negara Indonesia dalam hal pendidikan. Negara Indonesia harus
memastikan, bahwa seluruh warga negaranya memiliki kesempatan dalam
mengenyam pendidikan yang layak. Tidak hanya layak, pendidikan yang diberikan
kepada warga negara juga harus berkualitas. Semenjak negara Indonesia resmi
merdeka, pemerintah sudah mengupayakan negara Indonesia terbebas dari kebodohan.
Seperti memberantas buta huruf pada warga negara Indonesia. Untuk mencapai bebas
buta huruf tersebut, negara Indonesia selalu meningkatkan kualitas pendidikannya.
Akan tetapi, tujuan negara dalam hal pencerdasan ini tidak hanya dilakukan oleh
negara.

Mencerdaskan bangsa Indonesia adalah tugas dari negara, pemerintah dan


seluruh warga negara Indonesia. Seluruh komponen tersebut harus berusaha meraih
jenjang pendidikan yang terbaik. Pasalnya, dengan adanya warga negara yang cerdas,
maka pembangunan serta kemajuan negara akan semakin mudah dicapai. Hal yang
terpenting adalah tujuan negara Indonesia mengenai pencerdasan akan terlaksana
dengan baik. Seorang warga negara untuk mencapai tujuan pencerdasan, bisa
melakukannya dengan mengejar pendidikan. Mengenyam pendidikan setinggi-
tingginya adalah salah satu cara mencapai tujuan negara Indonesia dalam hal
pencerdasan bangsa. Menjadi warga negara yang cerdas tentu saja dapat memajukan
negara Indonesia. Selain itu, dapat mensejahterakan taraf hidup seluruh warga negara
Indonesia.

4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian, abadi


dan keadilan sosial.

Berdasarkan tujuan negara Indonesia ini, terdapat sebuah kata yang penting.
Kata tersebut adalah perdamaian. Tidak hanya negara Indonesia saja yang
menginginkan sebuah perdamaian. Perdamaian adalah cita-cita semua negara di dunia
ini. Terdapat dua macam kata “damai” di dalam ilmu politik. Kata “damai” memiliki
arti perdamaian di dalam sebuah negara dan perdamaian di luar negara. Perdamaian di
negara Indonesia dapat diwujudkan oleh seluruh warga negara. Caranya adalah
dengan menjaga perdamaian antar sesama warga negara. Seperti antar umat beragama
atau antar suku bangsa. Dalam mencapai perdamaian tersebut, dibutuhkan sikap
saling menghargai satu sama lain. Terlebih negara Indonesia adalah negara yang
memiliki banyak kebudayaan. Hal itu tentu akan menimbulkan banyaknya perbedaan
di sekitar warga negara.

Melalui sikap saling menghormati perbedaan yang ada, maka perdamaian


dapat diciptakan. Cara lain yang bisa dilakukan oleh setiap warga negara dalam
menjaga perdamaian adalah dengan menaati peraturan yang sudah dibuat. Selain
menjaga perdamaian di dalam negara Indonesia, perdamaian antar negara juga harus
dilakukan dan dipertahankan. Negara Indonesia harus menjaga hubungan baik dengan
negara luar. Hal itu demi terciptanya sebuah perdamaian.Dasar politik luar negeri
Indonesia adalah politik bebas aktif. Hal itu akan membantu mencapai perdamaian
dunia. Perdamaian yang tercipta pada masing-masing negara akan melahirkan politik
luar negeri yang bebas dan aktif.

F. Ciri ciri NKRI

Menurut C.F. Strong 1951, Negara kesatuan merupakan negara tunggal yang
diorganisasikan di bawah sebuah pemerintahan pusat. C. F. Strong juga menyatakan ciri
negara kesatuan yang mutlak yakni adanya supremasi dari DPR pusat dan tidak ada badan
lain yang berdaulat. Singkatnya, C. F. Strong menyampaikan dua ciri negara kesatuan yakni
adanya dekonsentrasi dan desentralisasi. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari
pemerintah pusat atau kepada instansi, wilayah vertikal tingkat atasnya kepada pejabatnya di
daerah. Desentralisasi merupakan penyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah.

1. Adanya supremasi pemerintah


Pemerintahan di negara kesatuan diselenggarakan dan dikendalikan oleh
pemerintah pusat. Pemerintah Daerah hanya akan menjalankan kewenangannya
berdasarkan ketentuan pemerintah pusat. Pemerintah Daerah juga dapat memperoleh
hak otonom dari Pemerintah Pusat. Namun, berkaitan dengan cakupan urusan
pemerintahan akan sesuai dengan pelimpahan kewenangan yang diberikan oleh
pemerintah pusat.

2. Hanya ada satu konstitusi yang berlaku


Ciri negara kesatuan berikutnya yakni memiliki satu undang-undang dasar.
Seperti Indonesia, UUD NRI 1945 menjadi satu satunya konstitusi negara. Hal ini
berbeda dengan negara dengan bentuk negara serikat yang memiliki undang-undang
masing-masing di setiap negara bagiannya.

3. Terdapat satu kepala negara


Ciri negara kesatuan yang terlihat adalah adanya satu kepala negara. Presiden
di negara kesatuan menjadi kepala negara. Di Indonesia, presiden merupakan kepala
negara dan kepala pemerintahan.

4. Dewan Menteri atau Kabinet dan DPR atau Parlemen di Negara Kesatuan.
Ciri negara kesatuan selanjutnya yakni terdiri dari dewan menteri atau kabinet
dan DPR atau parlemen. Dalam negara kesatuan, hanya ada satu dewan menteri dan
DPR di tingkat pusat. Di Indonesia, terdapat Menteri dan DPR.

5. Hanya Ada Satu Negara, Tidak Ada Negara Bagian


Ciri negara kesatuan yang juga paling menonjol adalah tidak ada negara dalam
negara. Artinya, hanya ada satu negara yang berdaulat terhadap seluruh wilayah
kepemimpinannya. Berbeda dengan negara serikat. Negara serikat memiliki negara
bagian di dalamnya. Adanya negara bagian di dalam negara tersebut, maka sistem
pengaturan tata kelola pemerintahan pun berbeda. Contoh negara dengan bentuk
negara serikat yakni Amerika Serikat (AS).

6. Dapat Menganut Sistem Desentralisasi atau Sentralisasi


Ciri negara kesatuan berikutnya yakni dapat menganut sistem sentralisasi dan
desentralisasi. Pasalnya, seluruh urusan pemerintahan baik wajib maupun pilihan
yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara dapat dilaksanakan secara terpusat
maupun dengan memberikan otonomi ke daerah. Di Indonesia, otonomi daerah telah
ditegaskan dalam UUD NRI 1945. Oleh karena itu, dibentuklah Dewan Perwakilan
Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum. DPD memiliki tugas dan wewenang
yang tercantum pada Pasal 22D UUD NRI 1945 berupa mengajukan kepada DPR
terkait rancangan undang-undang (RUU) tentang otonomi daerah, hubungan pusat dan
daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber
daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya.

7. Satu Kebijakan untuk Semua Wilayah


Negara kesatuan memiliki ciri yang paling menonjol yakni adanya satu
kebijakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi untuk lingkup nasional.
Contohnya yakni isu sosial budaya, ekonomi, keamanan, politik, pertahanan,
perpajakan, pendidikan, dan lain sebagainya.
8. Kedaulatan Negara Mencakup Urusan Luar Negeri dan Dalam Negeri
Ciri negara kesatuan terkait cakupan urusan yakni hingga ke dalam dan luar
negeri. Hal ini juga ditandatangani oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat akan
mengesahkan ketentuan terkait dengan urusan dalam dan urusan luar negeri. Selain
Indonesia, terdapat negara kesatuan lain di dunia. Negara kesatuan tersebut yakni
Jepang, Yunani, Vietnam, Italia, Belanda, Timor Leste, dan lain sebagainya.

G. Prinsip Nasionalisme dalam NKRI

Nasionalisme adalah rasa cinta individu terhadap Negara Kesatuan Republik


Indonesia (NKRI) dan bangsanya. Selain itu, seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme
kuat akan meletakkan kesetiaan tertingginya pada negara. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), nasionalisme berarti mencintai bangsa dan negara sendiri atau bisa disebut
sebagai semangat kebangsaan. Berikut adalah prinsip nasionalisme dalam NKRI :

1. Kesatuan (Unity)
Unity berasal dari bahasa Inggris yang artinya kesatuan. Maka, pada prinsip
nasionalisme, unity adalah kesatuan yang ditetapkan dalam wilayah teritorial,
ideologi,
sistem politik pemerintahan, sistem perekonomian, dan pertahanan.
2. Kebebasan (Freedom)
Selanjutnya ada kebebasan atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai freedom. Nah,
maksud dari prinsip freedom yakni bebas dalam beragama, berbicara, berpendapat,
berkelompok, dan berorganisasi.

3. Kesamaan (Equality)

Yang ketiga yaitu kesamaan atau equality. Prinsip kesamaan mengacu pada

kedudukan hukum, hak, serta kewajiban warga negara.

4. Kepribadian (Personality) dan Identitas (Identity)


Prinsip nasionalisme dalam NKRI yang selanjutnya yaitu kepribadian. Itu berarti,
warga negara memiliki harga diri, rasa kebangsaan, dan rasa sayang terhadap
kepribadian serta identitas bangsa.

5. Prestasi (Achievement)
Yang terakhir yaitu prestasi. Dalam kaitannya, cita-cita untuk mewujudkan
kesejahteraan, kebesaran, dan kemanusiaan bangsanya.

H. Kedaulatan NKRI
Setiap negara memiliki kedaulatan. Kedaulatan berasal dari bahasa Arab "daulah"
yang bermakna kekuasaan tertinggi. Sementara yang dimaksud dengan kedaulatan negara
adalah kekuasaan tertinggi dalam negara yang bukan berasal dari kekuasaan lain. Kedaulatan
ke dalam dari negara Indonesia tampak pada pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
alinea ke-4 yang memuat tujuan negara yang berbunyi ”….maka disusunlah Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat …”.

Dari ini diketahui, UUD 1945 menentukan bagian mana saja dari kedaulatan rakyat
yang pelaksanaannya diserahkan pada badan/lembaga menurut UUD dengan pengawasan
rakyat. UUD 1945 turut mengatur wewenang, tugas, dang fungsi badan/lembaga pelaksana
kedaulatan tersebut. sementara bagi rakyat, mereka melakukan pengawasan, baik langsung
atau tidak langsung, lewat lembaa yang dipilih atau dibentuk sesuat amanah rakyat.
Kedaulatan negara Indonesia telah diatur dalam UUD 1945. UUD 1945 menjadi dasar dan
rujukan utama untuk menjalankan kedaulatan rakyat. Di dalamnya turut mengatur dan
membagi pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk rakyat atau pun badan/lembaga negara yang
turut menjadi bagian dari prinsip kedaulatan. Prinsip-prinsip kedaulatan Republik Indonesia
menurut UUD 1945 adalah:
1) Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.
3) Negara Indonesia adalah negara hukum.
4) Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.
5) Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
6) MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa
jabatannya menurut UUD.

Prinsip-prinsip dalam kedaulatan rakyat memiliki kesamaan dengan makna


demokrasi. Dalam konsep demokrasi yang disodorkan Abraham Lincoln, pemerintahan
adalah dari rakyat, oleh rakat, dan untuk rakyat. Rakyat mempunyai kekuasaan dalam
mengatur pemerintahan, yang sejalan makna kedaulatan rakyat.

I. Cara menjaga keutuhan NKRI

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa mempertahankan dan menjaga
keutuhan negara. Pada proklamasi 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia.
Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk mementukan nasib dan tujuannya
sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dan dapat kita lihat dari perjalanan sejarah bahwasanya selalu ada upaya
dalam menggantikan bentuk negara, namun hal demikian selalu gagal dikarenakan adanya
rakyat yang tidak setuju dengan pergantian tersebut. Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) terdiri dari ras, budaya dan keagamaan yang heterogen. Tidak menutup kemungkinan
bahwa terjadinya perpecahan dan perbedaan pendapat atau pandangan yang dapat
menyebabkan goyangnya keutuhan NKRI ini . Adapun cara yang dapat dilakukan untuk
mempertahankan keutuhan NKRI adalah sebagai berikut :
1. Tidak Melupakan Sejarah

Salah satu cara untuk menjaga keutuhan NKRI adalah senantiasa selalu
mengenang sejarah para pahlawan dalam memperjuangkan Negara ini agar tidak
terlupakan. Ada banyak cara untuk membuat kita selalu ingat perjuangan mereka,
salah satunya adalah dengan berkunjung ke tempat- tempat bersejarah, museum, atau
berziarah ke makam para pahlawan. Dengan mempelajari sejarah kita akan tahu
bagaimana sulitnya negara kita meraih kemerdekaan melalui tangan penjajah
sehingga dengan begitu kita akan lebih nasionalis dan patriotis dalam mencintai
bangsa kita.

2. Mencintai Tanah Air

Cinta akan tanah air merupakan bentuk dari tindakan untuk menjaga keutuhan
NKRI, bukan hanya melalui ucapan tetapi juga melalui tindakan dalam kehidupan
sehari-hari. Kita harus bangga menjadi bangsa atau bagian dari Indonesia.
3. Menjaga Persatuan dan Kesatuan

Jadilah warga negara yang baik demi keutuhan NKRI dengan menjaga
persatuan dan kesatuan, misalnya dengan berbuat baik kesasama baik keluarga
maupun orang lain, tidak memfitnah dan mengadu domba, agar terus terjalin
hubungan yang baik tanpa adanya perpecahan. Terkhusus bagi kaum pelajar tetaplah
menjadi pelajar yang cerdas menjaga persatuan dengan tidak tawuran, saat ini tawuran
dikalangan pelajar sudah menjadi hal yang lumrah dan bisa memicu adanya
perpecahan.

4. Saling Menghormati

Saling menghormati, baik kepada yang lebih tua maupun pada teman sebaya dan yang
lebih mudah dari kita. Saling menghormati tidak perlu memandang usia dan lain
sebagainya.

5. Bersikap Toleransi
Indonesia dikenal sebagai negara yang dimana berbagai macam keragaman
budaya dan bahasanya, selain itu pemeluk agama yang berbeda. Sesuai dengan
Pancasila sebagai ideologi bangsa dan terdapat pada sila pertama yaitu “Ketuhanan
yang Maha Esa” masing-masing warna negara Indonesia diberi kebebasan dala m
memeluk agama mana saja sesuai dengan keyakinannya. Untuk itu, marilah sama-
sama menjaga sikap toleransi antar sesame umat beragama. Tidak perlu mencaci
ataupun mencela agama lain, tidak perlu menjelek-jelekan kepercayaan orang lain,
karena dengan adanya perbedaan kita menjadi saling melengkapi sehingga terciptalah
keindahan dalam bertoleransi.

6. Hindari Narkoba

Mengapa harus menghindari narkoba? Di Indonesia saat ini pengguna narkoba


tidak hanya didaptkan pada kalangan orang dewasa, tetapi lebih banyak pada
kalangan remaja yang mayoritas masih duduk dibangku sekolah, hal ini tentu sangat
disayangkan. Pemuda pemudi seharunya menjadi generasi penerus bangsa yang
membanggakan, mencetak prestasi demi mengharumkan nama bangsa, bukan malah
melakukan hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat dan bisa merugikan dirinya
sendiri. Karena kehancuran suatu negara bisa saja berawal dari kehancuran penerus
bangsanya.

7. Rela Berkorban

Para pahlawan kita terdahulu rela mengorbankan nyawa demi negara tercinta,
hari ini kita hanya menikmati hasil dari pengorbanan mereka pada saat itu, namun
yang Namanya suatu negara tentu tidak selalu terlihat baik seperti apa yang kita kira.
Hari ini banyak pemimpin-pemimpin yang mempermainkan rakyat dengan sesuka
hati, jika hal ini terus terjadi apa yang akan terjadi dengan negara ini? Untuk itu
berkorban disini dalam artian bukan berarti harus perperang dengan menggunakan
senjata, tetapi bisa dengan mengunnakan perang ideologi, hari ini negara ita sedang
tidak baik-baik saja dan benar apa yang dikatakan oleh almarhum Ir.Soekarno
“pejuangannku lebih mudah karena melawan penjajah, tetapi pejuangan kalian lebih
berat, karena melawan saudara sendiri” dan hari ini perkataan ini benar terjadi.

8. Melestarikan lingkungan

Menjaga kelestarian lingkungan juga merupakan bagian dari menjaga


keutuhan NKRI, dengan tidak membuang sampah sembarangan, penebangan pohon
secara liar, pembakaran hutan, pencemaran udara, pembuangan limbah pabrik di
areah pemukiman yang menyebabkan tercemarnya lingkungan. Jika benar mencintai
tanah air maka mulailah dari hal-hal kecil terlebih dahulu dengan menjaga kebersihan
di lingkungan sekitar atau menjadi relawan kebersihan. Di negara kita ada yang
Namanya Hari Bersih Indonesia.

9. Menjaga dan Melestarikan Budaya


Indonesia sangat terkenal dengan keanekaragaman budayanya, hal ini tentu
menjadi suatu kebanggan bagi kita bangsa Indonesia, saat ini banyak muda mudi lebih
menyukai budaya asing, mulai dari cara bergaul, cara berpakaian, bahkan cara mereka
dalam berbahasa yang katanya lebih kelihatan keren, tidak ketinggalana zaman dan
tentunya menjadi muda mudi milenial, jika penerus bangsanya sudah seperti ini siapa
yang akan melestarikan kebudayaan Indonesia? untuk itu marilah kita sama-sama
menjaga kelestariannya demi indonesia tercinta, banggalah akan keunikan negara kita
yang banyak dikagumi oleh negara lain.
10. Mencintai Produk Lokal

Meskipun banyak produk local yang memiliki kualitas bagus tetapi masih
banyak dari kita yang lebih memilih produk dari luar, seharusnya mulai saat ini kita
lebih mengutaman dan mencintai hasil karya dari negara sendiri, selain menjaga
perekonomian negara kita juga bisa membantu antar sesama.

11. Menjaga Nama Baik Indonesia

Menjaga nama baik Indonesia sudah menjadi bagian dari kewajiban kita
sebagai warna negara, sudah banyak kejadian contohnya persoalan antar pendukung
atau supporter bola yang akhir-akhir ini sering menjadi perbincangan dimana
supporter Indonesia dan negara lain saling mengejek, hal ini seharusnya tidak terjadi
dan parahnya lagi bukan hanya antar negara tetapi kadang sesame warna negara
Indonesia saling mengejek hanya karena perbedaan club favorit. Jagalah nama baik
negara kita, karena Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan penduduk yang
ramah dan semoga saja hal ini terus terjaga demi keutuhan. NKRI.

12. Merawat Benda-Benda Bersejarah

Banyak kita dapatkan ketika berkunjung ke tempat-tempat bersejarah bukannya


merawat malah merusak, anehnya turis yang dari negara lain saja masih bisa menjaga
kebersihan dibandingkan warga local. Kita seharusnya menyadari hal ini, masih
banyak dari kita yang ketika berkujung tidak menaati peraturan yang berlaku sperti
membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas yang telah disediakan.

13. Tidak Mudah Termakan Berita HOAX

Saat ini tak dapat dipungkiri bahwasanya ada banyak berita-berita yang belum jelas
kebenaranya (hoaks) yang kadang beredar di masyarakat yang bisa memicu keutuhan
NKRI, maka dari itu alangkah baiknya kita bijak dalam menyikapi berita-berita yang
belum jelas kebenarannya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Negara Kesatuan Rpublik Indonesia (NKRI) adalah suatu bentuk negara yang
terdiri atas wilayah yang luas dan tersebar dengan bermacam-macam adat, suku,
keyakinan serta budaya yang memiliki tujuan dasar menjadi bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2. Tujuan dan fungsi NKRI adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian, dan keadilan sosial.
3. Proses terjadinya NKRI menghabiskan waktu yang panjang, jiwa dan raga, serta
harta dan benda para pejuang NKRI.
4. Upaya menjaga keutuhan NKRI adalah sbb :
a. Mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam pancasila dalam kehidupan sehari-
hari
b. Menggelorakan semangat bhinneka tunggal ika
c. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai UUD 1945
d. Melaksanakan usaha pertahanan negara
B. Saran
Dari hasil pembahasan yang telah kami bahas, kami memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya para generasi Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa
nasionalisme terhadap negara indonesia guna mewujudkan cita-cita dan tujuan negara
kita tercinta ini. Karena pemuda-pemudi adalah calon penerus perjuangan dan
pembangunan bangsa di masa yang akan datang, dan juga generasi muda merupakan
satu-satu harapan bangsa untuk bisa lebih maju

DAFTAR PUSTAKA

http://abulyatama.ac.id/?p=4972

https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-negara-indonesia-berdasarkan-uud/

https://tirto.id/mengenal-bentuk-dan-prinsip-kedaulatan-nkri-menurut-uud-
1945-gh8B

https://katadata.co.id/agung/berita/635f5ce695542/memahami-8-ciri-negara-
kesatuan-beserta-penjelasannya

https://www.markijar.com/2015/12/pengertian-fungsi-dan-tujuan-nkri.html

Anda mungkin juga menyukai