Anda di halaman 1dari 11

Makalah Persatuan dan Kesatuan BangsaIndonesia dari Masa ke Masa

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas PPKN


Guru Pembimbing :
Eli Sukaesih,S.pd

Disusun oleh:
Abdillah Vega Mahendra

SMA KEMALA BHYANGKARI


Jl. Palasari No.46, Malabar, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40262
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT selalu kita panjatkan, atas izinnya kami dapat
menyelesaikanmakalah PKN mengenai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari
masa ke masa.Penyusunan makalah ini bermaksud untuk memenuhi salah satu tugas PKN
yang diberikanoleh Bu Eli. Makalah ini ditulis berdasarkan informasi dari media massa,
buku, dan hallain yang berhubungan dengan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari
masa ke masa..Kami juga menyadari bahwa penulisan ini tidak akan selesai tanpa ada
dukungan dari pihaklain. Untuk itu sudah seharusnya kami mengucapkan rasa terimakasih
yang sangat besarkepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan makalah
ini. Semoga AllahSWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa dan bantuan
yang telah diberikankepada kami. Kami juga menyadari bahwa banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini,oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak, dengan kritikdan saran yang membangun, demi kesempurnaan penulisan
makalah

BAB I
PENDAHULUANA.

A.Latar Belakang
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya
etnis, suku,agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat
Indonesia dikenal sebagaimasyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya
memiliki latar belakang budaya(
cultural background)
beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan.
Bila dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkanenergi
hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara benar, kemajemukan dan
multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat.Perbedaan yang terdapat di
Indonesia ini merupakan sebuah warisan yang diberikan kepadakita semua sebagai
warga negara Indonesia. Perbedaan yang meliputi banyak hal ini bukanmenjadi
masalah bagi kita untuk tetap menghargai, bertoleransi, dan menjaga kesatuan serta
persatuan bangsa kita. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sudah menjadi
kewajibankita sebagai warga negara untuk menjaga, melindungi, dan
mempertahankannya.Kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa
mengalami perubahan- perubahan yang signifikan. Di Indonesia terjadi beberapa
masa yang berbeda, yaitu masaRevolusi, Republik Indonesia Serikat, Liberal
Terpimpin, Orde Baru, dan masa Reformasi.Tentunya perubahan masa yang sering
terjadi dapat berakibat kepada kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia
B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian persatuan dan kesatuan bangsa?
2.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi?
3.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Republik Indonesia
Serikat?
4.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Libera?
5.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi
Terpimpin?
6.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru?
7.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Reformasi?

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari persatuan dan kesatuan bangsa


2. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi
3. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Republik
Indonesia Serikat
4. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Liberal
5. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa
DemokrasiTerpimpin
6. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru
7. Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Reformasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih
luasnyayaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya, dan
adatistiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan serasi.Persatuan bangsa berarti
gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,masing-masing suku
bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciritertentu yang bersatu.
Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetapmemiliki ciri-ciri dan
adat istiadat semula.Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari
sekedar satu suku bangsayang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa
secara keseluruhan. Misalnyasuku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya
bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan komplek dari pada suku Bugis atau
Batak itu sendiri.Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka
dari itu persatuandan kesatuan sangat erat hubungannya.Kesatuan bangsa Indonesia
berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti yangdiputuskan dalam
kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak bolehkurang, baik sebagai
subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan nasional.Sedangkan kesatuan
wilayah Indonesia berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang sampaiMerauke yang terdiri
dari daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang dinyatakandalam deklarasi
Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.

B.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan(18 Agustus


1945
– 27 Desember 1949)
a. Sistem Pemerintahan PresidensialUUD NRI 1945 menetapkan sistem pemerintahan
presidensial dengan kekuasaanyang besar di tangan presiden, namun kekuasaan tertinggi
berada di tangan MPR, sebagaisumber kekuasaan negara dan presiden sebagai
penyelenggara kekuasaan pemerintahan yangtertinggi dibawah MPR. Prinsip ini tidak
mengatur pembatasan yang tegas penyelenggaraankekuasaan negara karena prinsip itu
banyak disalahgunakan dan ditafsirkan sesuai kehendak pihak yang memegang kekuasaan
(Zoelva 2008).
b. Sidang PPKI 18 dan 19 Agustus 1945- Sidang 18-08-1945 menetapkan UUD RI 1945,
mengangkat Ir. Soekarno dan Drs.Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil prsiden RI.-
Sidang 19-08-1945 menetapkan pembagian wilayah bekas Hindia Belanda ke dalam 8
provinsi (Sumatra, Jabar, Jateng, Jatim, Sunda Kecil, Borneo (Kalimantan),
Sulawesi,Maluku).
c. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat
Diresmikan pada 29 Agustus 1945 yang diketuai oleh Kasman Singodimedjo.
Jumlahanggotanya 137 orang yang berasal dari golongan muda dan tua. Ketetapan
mengenai KNIP :
● Semua lembaga yang dibentuk di Indonesia pusatnya di Jakarta
● Penjelmaan dari kedaulatan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia
untukmenyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan
rakyat
● Pernyataan dari rakyat Indonesia untuk hidup aman sebagai bangsa yang merdeka,
persatuan kebangsaan yang erat, menjaga keselamatan umum, dan membantu para
pemimpin dalam menyelenggarakan cita-cita bangsa Indonesia

d. Maklumat Pemerintah
Maklumat 5 Oktober 1945Pemerintah mengeluarkan maklumat pembentukan Tentara
Keamanan Rakyat (TKR)yang dibentuk dari hasil peningkatan fungsi BKR dengan tujuan
mengatasi situasiIndonesia yang mulai tidak aman karena kedatangan kembali tentara
sekutu keIndonesia.

Maklumat 3 November 1945Mengenai pembentukan partai politik. Memberi kesempatan


kepada rakyat seluas-luasnya untuk mendirikan partai-partai politik.

Maklumat 14 November 1945Tanggung jawab pemerintahan ada ditangan para menteri.


Presiden tidak lagi berfungsi sebagai kepala pemerintah, melainkan hanya sebagai kepala
negara, jabatankepala negara dijabat oleh perdana menteri.

e. Pemberontakan

1. Pemberontakan PKI Madiun 1945Dipimpin oleh Muso dan Amir Syarifuddin. PKI
melakukan kekerasan fisik terhadap pejabat, tokoh, dan warga anti PKI. Akhirnya
pemberontakan ini dapat ditumpas olehsatuan TNI operasi militer yang dipimpin oleh
Kolonel Gatot Subroto dan KolonelSungkono. Muso dan Amir Syarifuddin kemudian
berhasil ditembak mati.-

2. Pemberontakan DI/TII Jabar & JatengBerawal dari gagasan Kartosuwiryo untuk


membentuk Negara Islam Indonesia (NII) pada 4 Agustus 1949 di Jabar. TNI
melakukan operasi militer diberbagai daerah yangdinilai menjadi pusat gerakan
ini.Jabar : Operasi Pagar Betis dan Operasi Baratayuda. Berhasil ditumpas
ketikaKartosuwiryo ditangkap tanggal 4 Juni 1962 di Majalaya, Jabar.Jateng : pada
23 Agustus 1962 Amir Fatah memproklamasikan berdirinya gerakanDarul Islam dan
bermaksud mendirikan Negara Islam Indonesia. Gerakan ini berhasildilumpuhkan
pada tahun 195
C. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik IndonesiaSerikat (27
Desember 1949
– 17 Agustus 1950)

a. Republik Indonesia Serikat (RIS)


Sejak 27 Desember 1949, berdasarkan perjanjian Konferensi Meja Bundar,
NegaraKesatuan Republik Indonesia berubah bentuk menjadi negara serikat (RIS).
Penyelenggaraannegara pun didasarkan pada Konstitusi RIS 1949. Pasal 1 ayat (1)
Konstitusi RIS disebutkan bahwa Republik Indonesia yang serikat, merdeka, dan berdaulat
yaitu, negara hokum yangdemokrasi dan berbentuk federal. Presiden adalah kepala negara.
Tidak ada wakil presiden.Presiden berhalangan, perdana mentri yang akan mengambil alih.
tanggung jawab pemerintahan sepenuhnya di perdana mentri dan para mentri kabinet.
Saat itu, Soekarno menjadi presiden RIS, dan Moh. Hatta menjadi perdana mentriRIS.
Sistem yang berlaku yaitu, sistem parlementer. Di sistem ini, kabinet bertanggung jawab
kepada parlemen, apabila pertanggungjawaban tidak diterima parlemen, kabinet
harusmengundurkan diri atau membubarkan diri.Enam lemabaga Konstitusi RIS:.

1. Presiden,
2. Dewan Mentri,
3. Senat
4. DPR
5. MA
6. Dewan Pengawas Keungan
Sistem ini tidak dilandasi konsepsi yang kuat dan dilatarbelakangi politikmelemahkan dan
memecah belah Indonesia yang telah merdeka pada 17 Agustus 1945.Sistem ini pada masa
RIS hanya bertahan selama kurang lebih delapan bulan. RIS bubardikarenakan desakan
rakyat, pada tanggal 17 Agustus 1950. Indonesia kembali menjadinegara kesatuan

b. Pemberontakan

Pada zaman RIS, banyak terjadi pemberontakan yang mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa. Antara lain sebagai berikut:

1. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)APRA dipimpin oleh Raymond


Westerling, seorang bekas tentara het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger
(KNIL), yang berarti Tentara Kerajaan Hindia Belanda.Tujuannya untuk
mempertahankan negara-negara federal dan memintah pemerintahmengakui APRA
sebagai tentara pemerintah. Pada tanggal 23 Januari 1950, Westerling dansekitar
800 pasukan APRA menyerang Kota Bandung dan TNI sekitar. Jumlah anggota
TNIyang tewas tercatat 94 orang. Pemberontakan APRA berhasil ditumpahkan TNI.
Westerling pun berhasil kabur ke Singapura.

2. Pemberontakan Andi AzizPada 5 April 1950 di Makassar, terjadi pemberontakan


KNIL dibawah pimpinanKapten Andi Aziz, mantan perwira tinggi KNIL. Penyebabnya
adalah penolakan masuknya pasukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat) berasal dari TNI SulawesiSelatan. Gerakan ini diawali dengan
APRIS/KNILsering melakukan provokasi dan konflikdengan pasukan APRIS/TNI.
5Agustus 1950 terjadi pertempuran dan APRIS/KNIL berhasildikalahkan oleh
APRIS/TNI

3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)


Gerakan ini merupakan gerakan separatis yang menolak integrase dan
inginmembetuk negara yang lepas dari Negara Indonesia Timur (NIT) dan NKRI.
Dipimpin olehDr. Soumokil dan memiliki basis di Ambon. RMS menganggap
kemerdekaan Indonesiaadalah hadiah dari Jepang. RMS menolak kedatangan
APRIS/TNI ke wilayah Maluku yang bertujuan melucuti senjata bekas KNIL yang
masih ada di Maluku. Ambon berhasil dikuasaiAPRIS/TNI karena mereka langsung
melakukan operasi penumpasan. Ambon dikepungdengan bantuan angkatan udara
dan serangan dari laut. APRIS/TNI juga berhasil merebutBenteng Nieuwe Victoria

D. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokrasi Liberal (17Agustus


1950
– 5 Juli 1959)
a. UUDS 1950 sebagai Konstitusi
Setelah bubarnya RIS, Indonesia menggunakan UUDS 1950 sebagai
konstitusi.Berdasarkan UUDS 1950, bentuk Negara RI adalah Negara
kesatuan. UUDS menganutsistem pemerintahan parlementer,sama seperti
RIS. UUDS 1950 hanya mengenal limalembaga Negara,
yaitu:

1. Presiden,
2. Menteri-menteri,
3. Dewan Perwakilan Rakyat,
4. Mahkamah Agung, dan
5. Dewan Pengawas Keuangan

b.Kabinet pada Demokrasi Liberal


1. Natsir - Masa kerja 6 September 1950 - 27 April 1951
2. Sukiman Suwirjo - Masa kerja 27 April 1951 - 3 April 1952
3. Wilopo - Masa kerja 3 April 1952 - 30 Juli 1953
4. Ali Sastromidjojo I - Masa kerja 30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955
5. Burhanuddin Harahap - Masa kerja 12 Agustus 1955 - 24 Maret 1956
6. Ali Sastromidjojo II - Masa kerja 24 Maret 1956 - 9 April 1957
7. Djuanda - Masa kerja 9 April 1957 - 10 Juli 1959
c. Pemberontakan
1. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

● DI/TII di Kalimantan Selatan terjadi pada 10 Oktober 1950 dipimpin Ibnu


Hajar. IbnuHajar dan pasukannya menyerang pos-pos tentara di Kalimantan
Selatan danmelakukan tindakan-tindakan penga
cauan. TNI melakukan tindakan tegas denganmelancarkan operasi militer. Gerakan
DI/TII di Kalimantan Selatan berhasil dilumpuhkan danIbnu Hajar berhasil ditangkap
pada tahun 1959.

● DI/TII di Sulawesi Selatan terjadi pada tahun 1951 dipimpin oleh Kahar
Muzakkar.Penyebab utamanya adalah Kahar Muzakkar sangat berambisi
menjadi salah satu pimpinan APRIS serta tuntutan agar semua anggota
pasukannya diangkat menjadiTNI. Setahun kemudian, Sulawesi Selatan
dinyatakan sebagai bagian dari NIIdibawah komando Kartusuwirjo. Gerakan
DI/TII berlangsung di Sulawesi Selatan ini baru berhasil ditumpas pada 3
Februari 1956 yang ditandai dengan ditembak matinyaKahar Muzakkar.
● Pada 21 September 1953, Daud Beureuh mengeluarkan maklumat
bahwa Aceh merupakan bagian dari NII dibawah Kartosuwirjo. Hal ini
disebabkan antara lain kekecewaan atas penurunan status Aceh dari daerah
istimewa menjadi karesidenan dibawahSumatera Utara. Gerakan DI/TII di
Aceh akhirnya dapat diselesaikan dan situasi keamanan diAceh pulih
kembali.

2. Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia


(PRRI)/PerjuanganRakyat Semesta (Permesta)

● Gerakan ini terjadi karena hubungan yang tidak harmonis antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah, terutama Sumatera dan Sulawesi. Kedua
wilayah merasa tidak puas dengan otonomi daerah dan perimbangan
keungan antara pusat dan daerah.Ketidakpuasan tersebut didukung sejumlah
perwira militer setempat. Di Sulawesi,Letnan Kolonel Ventje Sumual
memproklamasikan berdirinya Perjuangan RakyatSemesta (Permesta) pada
2 Maret 1957.

● Di Sumatera, diproklamasikan juga Pemerintah Revolusioner Republik


Indonesia(PRRI) oleh Achmad Husain pada 15 Februari 1958. PRRI dan
Permesta sempat bergabung,tetapi berpisah kembali. Pemerintah RI
kemudian mengambil tindakan tegas denganmelakukan operasi militer. PRRI
dan Permesta akhirnya berhasil dilumpuhkan, baik yang berada di wilayah
Sumatera maupun Sulawesi
E. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Demokrasi Terpimpin(5 Juli
1959 – 12 Maret 1967)
a. Dekret Presiden 5 Juli 1967Pemerintah memberlakukan kembali UUD NRI tahun
1945. Hal ini berarti sejak itusistem pemerintahan yang dijalankan adalah sistem
pemerintahan presidensial berdasarkan pancasila dan UUD tahun 1945. Presiden
menjadi kepala pemerintah dan penyelenggara Negara. Meski demikian, pada masa
Demokrasi terpimpin, telah terjadi berbagai penyimpangan diantara lain :

1. Menurut UUD NRI Tahun 1945, MPR adalah lembaga yang membawahi dan
berkedudukan lebih tinggi dari Presiden , sedangkan lembaga lain (DPR, MA,DPA,
DAN BPK), sejajar dengan presiden

2. UUD NRI Tahun 1945 menentukan bahwa presiden tidak dapat membubarkan DPR

3. UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa kekuasaan kehakiman adalahkekuasaan


yang merdeka, terlepas dari pengaruh kemerdekaan

b. Pemberontakan G30S/PKI
Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk kedua kalinya menggantikan ideologiIndonesia
dengan ideologI Komunis melalui Pemberontakan G30S / PKI pada 30
September1965. G30S/PKI bertujuan mengambil alih kekuasaan atau kudeta. Pada
peristiwa ini, terjadi penculikan dan pembunuhan sejumlah perwira tinggi AD
(Angkatan Darat). Selain itu, sarana penting komunikasi seperti RRI Pusat dan
Gedung Telekomunikasi berhasil dikuasai.Gerakan ini berhasil diatasi oleh Mayor
Jenderal Soeharto yang saat itu menjabat sebagaiPanglima Kostrad. Bersama rakyat
dan pasukan tentara yang setia terhadap NKRI, G30S/PKI pun ditumpas.

F. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Orde Baru (12 Maret1967
– 21 Mei 1998)
Pada Masa Orde Baru, sistem pemerintahan tetap berdasakan UUD NRI Tahun
1945yaitu sistem presidensial. Selama Orde Baru, telah terbentuk tujuh kabinet,
semuanya bersifat presidensial.

a. Pembatasan hak-hak politik rakyat


Sejak tahun 1973 jumlah parpol di Indonesia dibatasi hanya 3 (PPP, Golkar,
dan PDI). Persdinyatakan bebas, tetapi pemerintah dapat memberedel
penerbitan pers. Selain itu, pegawainegeri dan ABRI didorong mendukung
partai penguasa, yaitu Golkar.
b. Pemusatan kekuasaan di tangan Presiden Presiden
dianggap dapat mengendalikan lembaga negara (MPR, DPR, MA, dan
lainnya)tersebut. Presiden adalah Panglima Tertinggi ABRI.
c. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
Kekuasaan yang terpusat dan nyaris tak terkontrol membuat merebaknya
KKN. Keadaan inimembawa rakyat pada kesengsaraan, terutama yang
termasuk ekonomi menengah kebawah.Kekuasaan Orde Baru berakhir
setelah munculnya gerakan perlawanan rakyat terhadapkekuasaan Soeharto
melalui gerakan reformasi. Akhirnya, Soeharto mundur dari jabatan presiden
pada tanggal 21 Mei 1998 dan digantikan wakil presidennya, B. J. Habibie
sebagaiPresiden RI ketiga.

G. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Reformasi (21 Mei 1998
– Sekarang)

a. Kebijakan Berkaitan Kebebasan BerpolitikSetelah Soeharto mengundurkan


diri sebagai presiden, Indonesia memasuki masareformasi. Adanya
pembaruan politik pada masa reformasi dapat dilihat dari kebijakan yang
berhubungan dengan kebebasan berpolitik, antara lain sebagai berikut.

1. Kemerdekaan pers.Sebelumnya penerbitan media massa diwajibkan


memiliki SIUPP (Surat Izin UsahaPenerbitan Pers). Pada masa
reformasi, pers dibebaskan dari SIUPP.
2. Kemerdekaan membentuk partai politik.Sebelumnya, partai politik
dibatasi hanya tiga, tetapi setelah reformasi, pembentukan partai
politik dibebaskan.
3. Terselenggaranya pemilu yang demokratisPemilu pertama Indonesia,
tahun 1955 dianggap salah satu pemilu paling demokratis.Pada
kenyataannya, hanyalah demokratis semu. Pada tahun 1999 inilah
terselenggara pemilu yang benar demokratis.
4. Otonomi daerah.Pada tahun 1999, keluar UU No. 22 Tahun 1999
tentang Otonomi Daerah. Peraturanini memperluas kekuasaan
pemerintahan pada pemerintah daerah (pemda)

b. Amandemen UUD NRI Tahun 1945


Menurut Zoelva, perubahan UUD NRI Tahun 1945 mengenai penyelenggaraan
negaradilakukan untuk mempertegas kekuasaan dan wewenang tiap lembaga negara,
mempertegas batas-batas kekuasaan setiap lembaga negara dan menempatkannya
berdasarkan fungsi-fungsi penyelenggaraan negara bagi setiap lembaga negara. Sistem
yang hendak dibangunadalah system
check and balances,
yaitu pembatasan kekuasaan setiap lembaga negara olehundang-undang dasar, tidak ada
yang tertinggi dan tidak ada yang rendah, semuanya samadiatur berdasarkan fungsi
masing-masing.Melalui amandemen UUD NRI Tahun 1945, sejumlah kewenangan presiden
dikurangidan dibatasi oleh UUD. Tujuannya adalah agar kekuasaan presiden tidak
disalahgunakan.Pengurangan dan pembatasan tersebut tampak antara lain pada
pasal-pasal berikut.

1. Penghapusan kekuasaan presiden untuk membentuk undang-undang (Pasal 5 ayat


1UUD NRI Tahun 1945)
2. Pembatasan kekuasaan presiden untuk mengangkat duta dan menerima duta
negarasahabat harus melalui pertimbangan DPR (Pasal 13 UUD NRI Tahun 1945)

3. Pembatasan kewenangan presiden untuk memberikan grasi dan rehabilitasi


harusmelalui pertimbangan MA serta pemberian amnesti dan abolisi harus dengan
pertimbangan DPR (Pasal 14 UUD NRI Tahun 1945)

4. Pembatasan kewenangan pembentukan dan pembubaran departemen


pemerintahharus melalui pertimbangan atau persetujuan DPR (Pasal 17 UUD NRI
Tahun 1945)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa memiliki banyak perbedaan. Dari
kondisi suku, ras, danagama serta masa kepemimpinan memiliki ciri khas tersendiri
yang dapat membentukIndonesia yang satu. Meskipun banyak perbedaan, Indonesia
tetap dapat mempertahankan persatuan dan kesatuannya, dapat memberantas
masalah yang akan mempecahbelahkan persatuan dan kesatuan di Indonesia,
sehingga persatuan dan kesatuan Indonesia masih tetapterjaga hingga saat ini.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebihfokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yanglebih banyak yang tentunya dapat
dipertanggungjawabkan.Untuk saran bias berisi kritik atau saran terhadap penulisan
juga bisa untuk menanggapiterhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah
dijelaskan.

Anda mungkin juga menyukai