Anda di halaman 1dari 18

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan

Persatuan dan kesatuan berasal dari kata "satu" yang memiliki arti utuh atau tidak
terpecah-belah. Kata Persatuan sendiri bisa diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai
komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan Kesatuan merupakan hasil perkumpulan
tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan
keutuhan. Dengan demikian persatuan dan kesatuan memiliki makna "bersatunya berbagai
macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi". Persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa / negara yang menduduki
wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah
negara yang merdeka dan berdaulat. Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, istilah
"Persatuan Indonesia" merupakan faktor kunci yaitu sebagai sumber motivasi, semangat dan
penggerak perjuangan Indonesia. Hal tersebut juga tercantum pada Pembukaan UUD 1945 yang
berbunyi: "Dan perjuangan pergerakan Indonesia tlah sampelah pada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia kdepan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sudah tampak saat proklamasi kemerdekaan
bangsa Indonesia yang juga merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). dalam Pasal 1 ayat 1 UUD. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa,
"Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik". selanjutnya ditegaskan
dalam Sila ketiga Pancasila tentang tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan tersebut.

B. Prinsip Persatuan dan Kesatuan

 Prinsip Nasionalisme Indonesia


Kita harus mencintai bangsa Indonesia, namun hal tersebut bukan berarti
kita harus mengagung-agungkan bangsa kita sendiri. Kita tidak bisa memaksakan
kehendak kita kepada negara lain karena pandangan seperti itu akan
mencelakakan sebuah bangsa. karena sikap tersebut bertentangan dengan sila
kedua "Kemanusiaan yang adil dan beradab".

 Prinsip Bhinneka Tunggal Ika


Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat dan bahasa yang
majemuk. Hal itu mewajibkan kita untuk saling menghargai dan bersatu sebagai
bangsa Indonesia.

 Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab


Sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME. kita memiliki kebebasan dan
tanggung jawab tertentu terhadap diri kita sendiri, terhadap sesama manusia, dan
tanggung jawab dalam hubungannya dengan Tuhan YME.
 Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita
Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang lebih
sejahtera, adil dan makmur. Karena Persatuan merupakan modal dasar
pembangunan nasional.

 Prinsip Wawasan Nusantara


Melalui wawasan nusantara, kedudukan masyarakat Indonesia diletakkan
dalam kerangka kesatuan politik, budaya, ekonomi, sosial serta pertahanan
keamanan. Dengan wawasan ini, manusia Indonesia merasa satu, sebangsa
senasib sepenanggungan, dan setanah air, serta memiliki satu tekad dalam
mewujudkan cita-cita pembangunan nasional.

C. Tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol:

 Perasaan senasib
Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang berada dalam masa
penjajahan (pemerintahan kolonial). Kondisi tersebut telah melahirkan rasa
memiliki perasaan senasib untuk bebas dari cekraman penjajah. Perasaan Senasib
sepenanggungan ketika sama-sama merasakan penjajahan menjadikan mereka
bersatu untuk berjuang melawan penjajah tanpa memandang latar belakang
agama, suku, asal-usul etnis, bahasa maupun golongan.

 Sumpah Pemuda
Kebulatan tekad untuk menciptakan Persatuan Indonesia kemudian tercermin di
ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta yang diprakarsai oleh
pemuda perintis kemerdekaan yang berbunyi:

 Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah darah Satu Tanah Air
Indonesia.
 Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Satu Bangsa Indonesia.
 Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.

Sampai sekarang Sumpah Pemuda sering disebut sebagai pangkal tumpuan cita-cita
menuju Indonesia merdeka. walaupun pada kenyataanya persatuan berkali-kali
mengalami gangguan dan kerenggangan.

 Kebangkitan Nasional
Kebangkitan Bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia merdeka yang sangat
momunental ditandai dengan lahirnya Budi Utomo pada 20 Mei 1908, Budi Utomo
merupakan sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para
mahasiswa STOVIA. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak
bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai
kemerdekaan Bangsa Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya
ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa. Setelah Organisasi Budi Utomo lahir
kemudian bermunculan organiasasi lain yang bertujuan mencapai Kemerdekaan
Indonesia. Organisasi tersebut adalah, Serikat Islam Tahun 1911, Muhammadiyah Tahun
1912, Indiche Partij Tahun 1911, Perhimpunan Indonesia Tahun 1924, Partai Nasional
Indonesia Tahun 1929, Partindo Tahun 1933 dan sebagainya. Integrasi pergerakan dalam
mencapai cita-cita itu pertama kali tampak dalam bentuk federasi seluruh organisasi
politik / organisasi masyarakat yang ada yaitu permufakatan perhimpunan-perhimpunan
Politik Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1927.

 Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945
merupakan titik kulminasi dari perjuangan bangsa Indonesia, ini berarti bahwa sejarah
perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai puncaknya pada saat diproklamasikan.
Puncak bukanlah akhir, oleh karena itu perjuangan belum selesai karena itu kita sebagai
generasi muda harus tetap berjuang untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan di
segala bidang kehidupan. Proklamasi memiliki makna bahwa bangsa Indonesia telah
berhasil melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan sejak saat itu bangsa
Indonesia bebas menentukan nasibnya sendiri tanpa campur dari negara lain.

Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Bangsa adalah sebagai alat untuk mencapai cita-cita
proklamasi kemerdekaan yakni masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Karena Persatuan
sangatlah penting untuk mencapai kesejahteraan bagi sebuah negara.

Pengertian Persatuan dan Kesatuan


Persatuan/kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah.
Persatuan/kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia berarti
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai
kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia sudah tampak saat proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia yang juga
merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Indonesia yang
diproklamasikan oleh para pendiri negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD. Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk republik”. Sila ketiga Pancasila menegaskan kembali bagaimana tekad bangsa
Indonesia mewujudkan persatuan.

Namun, apabila hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia
dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami, lalu kita
amalkan.Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia yang
dimaksud adalah sebagai berikut.

Makna Persatuan dan Kesatuan


Di dalam persatuan dan kesatuan setiap negara khususnya Indonesia, terdapat 3 makna
penting di dalamnya.
1. Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara
satu sama lain.
2. Menjalin rasa kemanusiaan dan tingginya sikao saling toleransi serta keharmonisan
untuk hidup secara berdampingan.
3. Menjalin rasa persahabatan,kekeluargaan dan sikap saling tolong menolong antar sesama
dan bersikap nasionalisme.

Intinya, makna dari sebuah persatuan dan kesatuan haruslah saling bahu-membahu untuk
mempertahankan, merebut dan saling mengisi. Cara sederhana untuk membangun Persatuan dan
kesatuan yaitu dengan memperbaiki kondisi kemanusiaan setiap harinya. Semangat untuk
senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri
menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif dan termasuk dalam salah satu cara
untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan.

MEMPERTAHANKAN NKRI

Mempertahankan NKRI

Mempertahankan NKRI merupakan kewajiban semua warga negara Indonesia. Kata


Mempertahankan sendiri berarti menjaga maupun melindungi NKRI dari semua hal- hal yang
mungkin mengancam kedaulatan NKRI. Kita sebagai warga negara yang baik juga harus
memiliki rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Rasa nasionalisme dan rasa cinta tanah air
bisa kita wujudkan dengan berbagai hal. Berikut beberapa Contoh Bentuk Sikap Untuk
Mempertahankan NKRI

 Cinta Tanah Air

Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah
air. Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain:

 Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
 Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
 Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
 Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk
diabdikan kepada negara.
 Membina Persatuan dan Kesatuan

Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita berada, baik
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan yang
menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain:

 Menyelenggarakan kerja sama antar daerah.


 Menjalin persahabatan antarsuku bangsa. Memberi bantuan tanpa membedakan
suku bangsa atau asal daerah.
 Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain,
 Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
 Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak mudah
marah atau menyimpan dendam.
 Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, maupun
bahasa dan kebudayaan.

 Rela Berkorban

Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan
keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan
menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI
dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:

 Partisipasi tenaga
 Partisipasi pikiran.

 Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI

Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan,


teknologi, komunikasi, dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek
kehidupan manusia, baik pada tingkat individu, tingkat kelompok, maupun tingkat
nasional. Untuk menghadapi era globalisasi agar dapat dimanfaatkan semaksimal
mungkin dan ditangkap secara tepat, kita memerlukan perencanaan yang matang
diantaranya adalah sebagai berikut :

 Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan yang dimiliki dan


kemampuannya. Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang
kompetitif dalam berbagai sektor kehidupan.
 Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri /
regional. Kesiapan perekonomian rakyat. Di bidang Pertahanan Negara, kemajuan
tersebut sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman.

Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional


berkembang menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik berasal dari luar negeri
maupun dari dalam negeri. Oleh karena itu kebijakan strategis penggunaan kekuatan
pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanan
nasional. Kekuatan pertahanan tidak hanya digunakan untuk menghadapi ancaman tetapi
juga untuk membantu pemerintah dalam upaya pembangunan nasional dan tugas-tugas
internasional.

Sikap dan Perilaku Mempertahankan Kesatuan NKRI

Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :

1. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya.
2. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
3. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan
menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa.
4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk
mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.

Mempertahankan NKRI

Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan kewajiban yang


melekat pada setiap warga Negara Indonesia. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
menandai lahirnya Negara bangsa Indonesia. Sejak waktu itu, Indonesia menjadi Negara yang
berdaulat dan berhak menentukan nasib dan arah bangsanya sendiri.

Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa merupakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah terjadi upaya untuk
menggantikan bentuk negara. Misalnya, menggantikan bentuk negara kesatuan menjadi negara
serikat. Hal ini terjadi pada tahun 1949 sampai dengan tahun 1950 dengan dibetuknya Republik
Indonesia Serikat. Akan tetapi, upaya untuk menggantikan bentuk negara itu selalu tidak
bertahan lama. Indonesia kembali kepada negara kesatuan. Hingga saat ini negara kesatuan itu
tetap dipertahankan.
Daerah juga mempunyai peranan yang penting dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Sejarah telah membuktikan bahwa tanpa peran rakyat di seluruh
daerah belum tentu tercapai perjuangan kemerdekaan. Demikian juga peran daerah sekarang ini
mempunyai peran yang sangat penting. Kekayaan alam yang dimiliki daerah adalah kekayaan
bersama seluruh rakyat Indonesia dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih berkeadilan dan lebih merata, maka prinsip
desentralisasi atau otonomi daerah diharapkan mampu mengatasi persoalan yang muncul dalam
kerangka NKRI.

Sejarah perjuangan bangsa dan peran daerah dalam perjuangan berdiri NKRI mengandung
nilai-nilai yang sangat penting diwarisi oleh generasi muda, antara lain :

1. Perjuangan melawan penjajah oleh daerah mempunyai arah tujuan yang sama yaitu
kemerdekaan Indonesia.
2. Tokoh pejuang daerah adalah tokoh pejuang bangsa Indonesia.
3. Persatuan dan kesatuan telah terbukti menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan
4. Bangsa Indonesia telah sepakat membentuk negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
pilihan yang tepat.
5. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
6. Sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

Sedangkan pemahaman peran daerah dalam kerangka NKRI waktu ini menunjukkan akan
pentingnya kesadaran nilai-nilai, seperti :

1. Kemajuan daerah akan lebih cepat tercapai apabila bangsa Indonesia mempunyai nilai
persatuan dan kesatuan.
2. Kemakmuran bersama adalah tujuan masyarakat Indonesia, bukan kemakmuran bagi
perorangan atau kelompok atau daerah.
3. Kekayaan alam adalah milik bersama seluruh rakyat Indonesia, dan dipergunakan
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat
4. Pengembangan kemajuan dan kemakmuran daerah diarahkan pada kemajuan dan
kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama tanpa membeda-bedakan asal
daerah.

Kebanggaan pada daerah masing-masing perlu terus ditanamkan dan ditumbuhkembangkan


dalam masyarakat. Kekhususan dan keragaman daerah tetap terus dipelihara baik di bidang
politik, ekonomi, sosial dan budaya. Namun dikembangkan sesuai perkembangan masyarakat
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini mengandung makna kebanggaan dan
kemandirian tidak mengakibatkan proses perpecahan bangsa dan negara. Kewenangan mengurus
urusan pemerintahan sendiri tidak berarti tidak mentaati peraturan pemerintah pusat, apalagi
mengarah pada pemisahan daerah dari negara kesatuan.
Sikap etnosentrisme yang mengandung makna sikap yang menganggap budaya
daerahnya sebagai budaya yang tertinggi secara berlebihan dan budaya daerah lain dianggap
lebih rendah. Sikap ini dalam kehidupan nampak antara lain sikap mengedepankan kelompok
daerahnya, memilih pemimpin atas dasar asal daerah, memaksakan budaya daerah kepada orang
lain, dan sebagainya. Beberapa kerusuhan dalam masyarakat terkadang dapat dipengaruhi oleh
faktor kedaerahan, seperti kerusuhan antarpenonton sepakbola, antarwarga dalam masyarakat,
dan sebagainya. Oleh sebab itu sikap etnosentrisme yang sempit harus diindari.
Upaya bela negara dan pertahanan keamanan negara ditujukan untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa Indonesia dari ancaman dan
gangguan pada keutuhan bangsa dan negara. Ancaman merupakan setiap usaha dan kegiatan,
baik dari dalam atau luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa. Setiap warga negara, tanpa kecuali sesuai dengan

kedudukannya masing-masing mempunyai hak dan kewajiban untuk turut serta dalam upaya bela
negara, pertahanan, dan keamanan negara.

ARTIKEL MENJAGA KEUTUHAN NKRI

MENJAGA KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA


Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke,
dengan ribuan pulau yang di dalamnya terdapat kekayaan alam melimpah. Semua yang menjadi
milik Indonesia haruslah kita jaga dan kita pertahankan sampai kapan pun. Kita tidak ingin
kejadian masa lalu terulang dimasa mendatang. Oleh karena itu kita semua berkewajiban
menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Beberapa hal penting yang dapat kita lakukan agar keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dapat kita jaga dan kita pertahankan antara lain dengan merasa bangga
sebagai bangsa Indonesia. Perasaan bangga sebagai warga negara Indonesia harus dimiliki oleh
setiap warga negara. Karena dengan kebanggaan tersebut akan tumbuh rasa cinta tanah air. Jika
rasa cinta terhadap tanah air sudah tumbuh disetiap jiwa orang Indonesia maka kita akan rela
berkorban demi negara yang kita cintai ini.

Dahulu, pada masa penjajahan, para pahlawan membela dan menjaga keutuhan Indonesia
dengan berjuang. Lalu bagaimana kita mewujudkan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia
setelah kita hidup dialam yang merdeka. Banyak cara yang dapat kita lakukan antara lain :

a. Saling menghormati perbedaan


Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman perbedaan. Perbedaan tersebut
meliputi agama, suku, adat istiadat, bahasa daerah dan warna kulit. Semua perbedaan yang ada
harus dipandang sebagai kekayaan dan bukan dijadikan penghalang untuk membangun
Indonesia seutuhnya. Agar keutuhan Indonesia tetap terjaga, kita harus menganggap perbedaan
itu sebagai anugerah. Kita harus mensyukuri perbedaan yang ada. Cara menjaga perbedaan-
perbedaan itu dengan saling menghormati teman yang berbeda agama suku, adat istiadat, bahasa
daerah dan warna kulit. Dengan demikian , kita turut menjaga keutuhan negara Indonesia.
c. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan
Bangsa Indonesia memiliki banyak perbedaan. Akan tetapi, bangsa Indonesia juga
memiliki banyak persamaan. Dalam naskah Sumpah Pemuda, kita telah mengikrarkan bahwa
kita adalah satu bangsa, bangsa Indonesia. Kita mengakui bahwa kita satu tumpah darah, tumpah
darah Indonesia. Kita juga mengakui bahwa kita menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu
bahasa Indonesia. Itulah tiga persamaan pokok yang dimiliki bangsa Indonesia. Selain itu, kita
juga memiliki Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Sang Saka Merah Putih. Semua itu
adalah lambang pemersatu bangsa. Agar keutuhan Indonesia terjaga, kesamaan tersebut haruslah
tetap dijaga dan dipertahankan. Persamaan tersebut semestinya dipertahankan oleh seluruh
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kebersamaan antara sesama bangsa Indonesia haruslah terus
dilestarikan.
d. Menaati peraturan dan hokum
Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan menaati peraturan. Mengapa
demikian? Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuannya agar
Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan, Indonesia akan selamat dari kekacauan. Taat
kepada undang-undang dan peraturan berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia. Peraturan berlaku
baik untuk presiden maupun rakyat biasa, baik tua maupun muda, baik yang kaya maupun yang
miskin, baik laki-laki maupun perempuan.
Presiden juga harus manaati undang-undang dalam mengatur Negara. Presiden menaati
undang-undang agar dapat melayani rakyat sebaik mungkin. Rakyat harus membantu
pelaksanaan program yang dicanangkan pemerintah. Para wajib pajak harus membayar pajak.
Para guru harus menaati undang-undang dengan bersungguh-sungguh mendidik murid-
muridnya. Sebaliknya, murid-murid menaati tata tertib sekolah agar menjadi murid yang baik.
Dengan menaati peraturan, keberhasilan dalam belajar pun bias diraih. Jika semuanya bertindak
sesuai dengan undang-undang, niscaya Indonesia akan jaya untuk selama-lamanya.
e. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
Sebagai bangsa Indonesia kita harus mencintai dan menggunakan produksi dalam negeri.
Karena dengan menggunakan produksi dalam negeri berarti kita telah memberikan masukan
pendapatan bagi negara.

Menjaga keutuhan NKRI


Sudah 71 tahun sudah Indonesia merdeka. Selama itu pula, lebih dari 200 juta
penduduknya, yang berasal dari berbagai suku dan budaya, bersatu dalam wadah negara kesatuan
republik Indonesia. Jutaan penduduknya tidak pernah mempersoalkan latar belakangnya. Mereka
sepakat, perbedaan itu itu justru memperkuat semangat untuk menjaga keutuhan negeri yang
penuh keberagaman. Contoh sederhana adalah, semangat sumpah pemuda, yang digagas oleh
pemuda dari seluruh penjuru nusantara. Perbedaan telah menyatukan kedalam bahasa satu bahasa
Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia, dan berbangsa satu bangsa Indonesia. Di era
kemerdekaan, memang tidak bisa dilepaskan dari perjuangan kelompok muslim. Mungkin kita
tahu bagaimana perjuangan Cut Nyak Dhien, Imam Bonjol, ataupun Pangeran Diponegoro. Kita
juga mungkin tahu bagaimana perjuangan para santri, ketika mengusir penjajah dalam
pertempuran Surabaya 10 November. Mereka begitu tulus berjuang mempertahankan keutuhan
NKRI. Mereka juga tidak pernah mengklaim, bahwa upaya merebut atau mempertahankan
kemerdekaan, berkat jasa mereka. Klaim itu justru muncul pada sebagian ormas di era saat ini.
Mereka mengklaim bahwa kemerdekaan saat telah dinodai. Demonstrasi 4 November yang
terjadi kemarin, salah satunya didasari oleh ketidakinginan mereka dipimpin oleh orang yang
berasal dari minoritas. Sosok Basuki Tjahaja Purnama, dijadikan pintu masuk, untuk membuat
unjuk rasa damai yang akhirnya berujung ricuh. Ironisnya, aksi damai itu juga berdampak pada
penjarahan sebuah minimarket di Jakarta Utara.
Perilaku anarkis ini bisa memecah belah keutuhan bangsa. Jika dulu semua pihak,
termasuk umat Islam bersatu mempertahankan keutuhan bangsa, kenapa saat ini banyak pihak
yang menginginkan sebaliknya? Publik tentu berharap, paska 4 November tidak akan ada lagi
pengerahan massa yang berujung pada kericuhan. Tidak ada lagi ujaran kebencian, yang bisa
mengarah pada perpecahan. Mari kita saling introspeksi, untuk bersama menjaga keutuhan
bangsa. Mari kita kawal proses hukum yang terjadi, tanpa harus ada upaya menekan pihak-pihak
yang berkepentingan. Ingat, Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum. Karena itulah
semua orang harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Aparat kepolisian tidak
bisa ditekan, untuk segera melakukan penahanan jika memang tidak ada bukti kuat. Sebaliknya,
polisi juga harus berani tegas, jika memang ada indikasi kesalahan. Diluar itu semua, menjaga
keutuhan NKRI tetap merupakan hal yang utama. Dalam Islam juga menegaskan agar umatnya
mengedepankan persatuan dan kesatuan. “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali
(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu
ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imran:103)
Menjaga persatuan ini juga ditegaskan dalam sila Pancasila. Keberagaman negeri dan
luasnya geografis Indonesia, membuat semua orang harus peduli untuk mempertahankan negeri
ini dari berbagai ancaman. Termasuk diantaranya ancaman radikalisme dan terorisme, yang saat
ini terus menyusup ke berbagai lini kehidupan masyarakat.

ARTIKEL PENTINGNYA MENJAGA KEUTUHAN NKRI

Pentingnya Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia


Perjalanan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dilalui dengan berbagai
perjuangan. Perjuangan dilakukan dengan semangat kebangsaan dan cinta tanah air oleh para
pahlawan. Persatuan dan kesatuan merupakan modal utama untuk mencapai kemerdekaan
tersebut. Hingga pada tangal 17 Agustus 1945 rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia yang diwakili oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
Seluruh komponen bangsa Indonesia memiliki keinginan untuk membela dan mempertahankan
kemerdekaan . Selain itu, juga mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sikap yang harus dilakukan untuk melindungi keutuhan NKRI antara lain sebagai berikut:

 Menjaga kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia


 Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
 Memanfaatkan kekayaan budaya untuk kepetingan rakyat Indonesia
 Menjaga Indonesia untuk warisan anak cucu
 Menjaga Indonesia untuk menghargai jasa para pahlawan
 Saling menghormati perbedaan
 Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan
 Menaati peraturan

B.Partispasi Rakyat dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia


Partisipasi rakyat dalam keutuhan NKRI dapat dilakukan diberbagai lingkungan kehidupan,
baik lingkungan keluarga , masyarakat dan juga sekolah.

1. Di lingkungan keluarga
Contoh partisipasi di lingkungan keluarga antara lain sebagai berikut:
 Melaksanakan kegiatan sehari-hari secara tertib dan teratur
 Senantiasa rajin belajar bagi anggota keluarga yang masih bersekolah
 Ikut menjaga harta benda keluarga
 Patuh dan taat terhadap tata krama dan aturan keluarga
2. Di lingkungan masyarakat
Contoh partisipasi di lingkungan masyarakat antara lain sebagai berikut:
 Melaksanakan kerja bhakti yang diadakan oleh kampung sesuai kemampuan
 Melaksanakan kegiatan ronda malam bagi warga yang sudah dewasa
 Membuang sampah pada tempatnya
 Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan dalam lingkungan keluarga

3. .Di lingkungan sekolah


Contoh partisipasi di lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut:
 Menaati tata tertib yang berlaku di sekolah
 Menggalang kerjasama antar teman tanpa memandang latar belakang agama, suku,
ras dan golongan
 Hidup rukun dengan warga sekolah
 Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul

Pentingnya Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI

Penduduk Indonesia dengan keanekaragaman suku bangsa tersebar di seluruh wilayah


kepulauan Indonesia. Keadaan penduduk yang tersebar dipelosok nusantara akan mudah
terpecah belah jika masih menonjolkan kepentingan suku, dan golongan oleh karena itu penting
untuk menjaga persatuan dan kesatuan dengan senantiasa berpegang pada semboyan bhinneka
tunggal ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari Bahasa Sansekerta, artinya walau berbeda-beda
tetap satu jua. Meskipun kita berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda, tetapi tetap satu
bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
Mengingat wilayah Indonesia sangat luas dan hidup beraneka ragam suku bangsa,
budaya, bahasa, dan agama, maka keutuhan NKRI sangat rawan terpecah. Oleh karena itu harus
ada rasa saling menghargai dan menghormati. Negara yang tidak terpecah-belah akan mudah
mencapai tujuan nasionalnya. Rakyat yang mendiami wilayah negara tersebut akan merasa
aman, nyaman, dan damai. Pembangunan akan berjalan lancar sehingga kesejahteraan rakyat
akan meningkat. Dampak positif akan dirasakan oleh rakyat.
Sebaliknya, jika negara terpecah belah, suasana menjadi tidak aman. Jika suasana tidak aman
maka pembangunan akan terhambat. Pembangunan yang terhambat akan merugikan seluruh
rakyat. Dengan demikian, cita-cita untuk mencapai suatu negara yang berdaulat, adil, makmur,
sejahtera, dan bermartabat tidak akan tercapai.
Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah tugas seluruh rakyat
Indonesia. Bangsa Indonesia harus selalu bersatu mempertahankan keutuhan wilayah NKRI.
Ancaman terhadap suatu daerah adalah ancaman terhadap seluruh bangsa Indonesia. Aset
kekayaan negara harus tetap dijaga sampai titik darah penghabisan jangan sampai pindah ke
tangan penjajah.
Diera pembangunan ini, tugas dan kewajiban kita adalah mengisi kemerdekaan dengan
pembangunan. Sebagai pelajar, kita dapat mengisi pembangunan ini dengan cara bekerja keras
dan tekun dalam belajar.

ARTIKEL SIKAP MENJAGA KEUTUHAN NKRI

Hal yang harus kita tanggulangi dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah ancaman. Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri yang dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Bagaimana agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga? Salah satu
caranya adalah kita sebagai warga negara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan wilayah
dan bangsa Indonesia. Berpartisipasi artinya turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan
yang dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Untuk turut menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap-sikap:

1) Cinta Tanah Air


Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air. Cinta
tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain:

 Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
 Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
 Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
 Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan
kepada negara.

2) Membina Persatuan dan Kesatuan


Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita berada, baik di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan yang menunjukkan
usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain:

 Menyelenggarakan kerja sama antar daerah.


 Menjalin persahabatan antarsuku bangsa.
 Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah.
 Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain,
 Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
 Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak mudah marah
atau menyimpan dendam.
 Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, maupun bahasa dan
kebudayaan

3) Rela Berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan
memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan
bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal
sebagai berikut:

 Partisipasi tenaga
 Partisipasi pikiran

4) Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI


Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi,
komunikasi, dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, baik
pada tingkat individu, tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Untuk menghadapi era
globalisasi agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan ditangkap secara tepat, kita
memerlukan perencanaan yang matang diantaranya adalah sebagai berikut :

 Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan yang dimiliki dan


kemampuannya.
 Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai sektor
kehidupan.
 Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri / regional.
 Kesiapan perekonomian rakyat.

Di bidang Pertahanan Negara, kemajuan tersebut sangat mempengaruhi pola dan bentuk
ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional berkembang
menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik berasal dari luar negeri maupun dari dalam
negeri. Oleh karena itu kebijakan strategis penggunaan kekuatan pertahanan diarahkan untuk
menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanah nasional. Kekuatan pertahanan tidak
hanya digunakan untuk menghadapi ancaman tetapi juga untuk membantu pemerintah dalam
upaya pembangunan nasional dan tugas-tugas internasional.

5) Sikap dan Perilaku Menjaga Kesatuan NKRI


Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI :

 Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya.
 Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
 Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan
menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa.
 Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk
mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
 Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek
sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama,
kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
 Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan menaati
peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan, Indonesia
akan selamat dari kekacauan. Taat kepada undang-undang dan peraturan berlaku bagi
seluruh rakyat Indonesia. Peraturan berlaku baik untuk presiden maupun rakyat biasa,
baik tua maupun muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-laki maupun
perempuan.

Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan guna menjaga keutuhan Negara Republik
Indonesia. Namun, semua mengerucut pada 4 hal penting berikut yaitu kembali kepada
Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika serta usaha pertahanan negara. Berikut adalah
upaya menjaga keutuhan NKRI :

1. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-


hari.

Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dasar Negara Indonesia, serta falsafah
hidup sejatinya benar-benar menjadi pedoman hidup yang harus dihayati dan diamalkan ke
dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila maka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat
terjaga. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada zaman Orde Baru dikenal dengan 36
Butir Pancasila. Setelah masa reformasi bergulir, nilai-nilai ini mengalami perubahan menjadi 45
butir Pancasila.

Berikut adalah ke-45 butir Pancasila yang menjadi pedoman perilaku bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjaga keutuhan NKRI :

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang


Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

Sila Kedua: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa


dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Sila Keempat: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/ Perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

Sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

2. Menggelorakan semangat Bhinneka Tunggal Ika sebagai persatuan bangsa

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan ikatan kemajemukan yang Indonesia miliki. Salah satu cara
merawat kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke Bhinnekaan itu
sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan.

3. Menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai konstitusi/UUD 1945.

Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mengacu pada konstitusi.
Dalam UUD 1945 telah diatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban warga Negara.
Kewajiban warga Negara hendaknya didahulukan dari pada menuntut hak. Dengan demikian
akan tercipta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan tertib.

4. Melaksanakan usaha pertahanan Negara

Segala ketentuan mengenai pertahanan Negara tercantum dalam UU Nomor 3 Tahun


2002 tentang Pertahanan Negara. Sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 3 Tahun 2002
tentang Pertahanan Negara yang dimaksud dengan pertahanan Negara adalah : “usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
Negara”.

Anda mungkin juga menyukai