Persatuan dan kesatuan berasal dari kata "satu" yang memiliki arti utuh atau tidak
terpecah-belah. Kata Persatuan sendiri bisa diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai
komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan Kesatuan merupakan hasil perkumpulan
tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan
keutuhan. Dengan demikian persatuan dan kesatuan memiliki makna "bersatunya berbagai
macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi". Persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan bangsa / negara yang menduduki
wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah
negara yang merdeka dan berdaulat. Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, istilah
"Persatuan Indonesia" merupakan faktor kunci yaitu sebagai sumber motivasi, semangat dan
penggerak perjuangan Indonesia. Hal tersebut juga tercantum pada Pembukaan UUD 1945 yang
berbunyi: "Dan perjuangan pergerakan Indonesia tlah sampelah pada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia kdepan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur".
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sudah tampak saat proklamasi kemerdekaan
bangsa Indonesia yang juga merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). dalam Pasal 1 ayat 1 UUD. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa,
"Negara Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik". selanjutnya ditegaskan
dalam Sila ketiga Pancasila tentang tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan tersebut.
Perasaan senasib
Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang panjang berada dalam masa
penjajahan (pemerintahan kolonial). Kondisi tersebut telah melahirkan rasa
memiliki perasaan senasib untuk bebas dari cekraman penjajah. Perasaan Senasib
sepenanggungan ketika sama-sama merasakan penjajahan menjadikan mereka
bersatu untuk berjuang melawan penjajah tanpa memandang latar belakang
agama, suku, asal-usul etnis, bahasa maupun golongan.
Sumpah Pemuda
Kebulatan tekad untuk menciptakan Persatuan Indonesia kemudian tercermin di
ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta yang diprakarsai oleh
pemuda perintis kemerdekaan yang berbunyi:
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Bertumpah darah Satu Tanah Air
Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia Mengaku Berbangsa Satu Bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.
Sampai sekarang Sumpah Pemuda sering disebut sebagai pangkal tumpuan cita-cita
menuju Indonesia merdeka. walaupun pada kenyataanya persatuan berkali-kali
mengalami gangguan dan kerenggangan.
Kebangkitan Nasional
Kebangkitan Bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia merdeka yang sangat
momunental ditandai dengan lahirnya Budi Utomo pada 20 Mei 1908, Budi Utomo
merupakan sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para
mahasiswa STOVIA. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak
bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai
kemerdekaan Bangsa Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya
ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa. Setelah Organisasi Budi Utomo lahir
kemudian bermunculan organiasasi lain yang bertujuan mencapai Kemerdekaan
Indonesia. Organisasi tersebut adalah, Serikat Islam Tahun 1911, Muhammadiyah Tahun
1912, Indiche Partij Tahun 1911, Perhimpunan Indonesia Tahun 1924, Partai Nasional
Indonesia Tahun 1929, Partindo Tahun 1933 dan sebagainya. Integrasi pergerakan dalam
mencapai cita-cita itu pertama kali tampak dalam bentuk federasi seluruh organisasi
politik / organisasi masyarakat yang ada yaitu permufakatan perhimpunan-perhimpunan
Politik Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1927.
Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945
merupakan titik kulminasi dari perjuangan bangsa Indonesia, ini berarti bahwa sejarah
perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai puncaknya pada saat diproklamasikan.
Puncak bukanlah akhir, oleh karena itu perjuangan belum selesai karena itu kita sebagai
generasi muda harus tetap berjuang untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan di
segala bidang kehidupan. Proklamasi memiliki makna bahwa bangsa Indonesia telah
berhasil melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan sejak saat itu bangsa
Indonesia bebas menentukan nasibnya sendiri tanpa campur dari negara lain.
Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Bangsa adalah sebagai alat untuk mencapai cita-cita
proklamasi kemerdekaan yakni masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Karena Persatuan
sangatlah penting untuk mencapai kesejahteraan bagi sebuah negara.
Namun, apabila hal-hal yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia
dikaji lebih jauh, terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami, lalu kita
amalkan.Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan arti dan makna persatuan Indonesia yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
Intinya, makna dari sebuah persatuan dan kesatuan haruslah saling bahu-membahu untuk
mempertahankan, merebut dan saling mengisi. Cara sederhana untuk membangun Persatuan dan
kesatuan yaitu dengan memperbaiki kondisi kemanusiaan setiap harinya. Semangat untuk
senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri
menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif dan termasuk dalam salah satu cara
untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan.
MEMPERTAHANKAN NKRI
Mempertahankan NKRI
Sebagai warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah
air. Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain:
Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk
diabdikan kepada negara.
Membina Persatuan dan Kesatuan
Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di manapun kita berada, baik
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan yang
menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain:
Rela Berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan
keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan
menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI
dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:
Partisipasi tenaga
Partisipasi pikiran.
1. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya.
2. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
3. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan
menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa.
4. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk
mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
Mempertahankan NKRI
Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa merupakan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah terjadi upaya untuk
menggantikan bentuk negara. Misalnya, menggantikan bentuk negara kesatuan menjadi negara
serikat. Hal ini terjadi pada tahun 1949 sampai dengan tahun 1950 dengan dibetuknya Republik
Indonesia Serikat. Akan tetapi, upaya untuk menggantikan bentuk negara itu selalu tidak
bertahan lama. Indonesia kembali kepada negara kesatuan. Hingga saat ini negara kesatuan itu
tetap dipertahankan.
Daerah juga mempunyai peranan yang penting dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Sejarah telah membuktikan bahwa tanpa peran rakyat di seluruh
daerah belum tentu tercapai perjuangan kemerdekaan. Demikian juga peran daerah sekarang ini
mempunyai peran yang sangat penting. Kekayaan alam yang dimiliki daerah adalah kekayaan
bersama seluruh rakyat Indonesia dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih berkeadilan dan lebih merata, maka prinsip
desentralisasi atau otonomi daerah diharapkan mampu mengatasi persoalan yang muncul dalam
kerangka NKRI.
Sejarah perjuangan bangsa dan peran daerah dalam perjuangan berdiri NKRI mengandung
nilai-nilai yang sangat penting diwarisi oleh generasi muda, antara lain :
1. Perjuangan melawan penjajah oleh daerah mempunyai arah tujuan yang sama yaitu
kemerdekaan Indonesia.
2. Tokoh pejuang daerah adalah tokoh pejuang bangsa Indonesia.
3. Persatuan dan kesatuan telah terbukti menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan
4. Bangsa Indonesia telah sepakat membentuk negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai
pilihan yang tepat.
5. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
6. Sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
Sedangkan pemahaman peran daerah dalam kerangka NKRI waktu ini menunjukkan akan
pentingnya kesadaran nilai-nilai, seperti :
1. Kemajuan daerah akan lebih cepat tercapai apabila bangsa Indonesia mempunyai nilai
persatuan dan kesatuan.
2. Kemakmuran bersama adalah tujuan masyarakat Indonesia, bukan kemakmuran bagi
perorangan atau kelompok atau daerah.
3. Kekayaan alam adalah milik bersama seluruh rakyat Indonesia, dan dipergunakan
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat
4. Pengembangan kemajuan dan kemakmuran daerah diarahkan pada kemajuan dan
kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Setiap warga negara mempunyai kedudukan yang sama tanpa membeda-bedakan asal
daerah.
kedudukannya masing-masing mempunyai hak dan kewajiban untuk turut serta dalam upaya bela
negara, pertahanan, dan keamanan negara.
Beberapa hal penting yang dapat kita lakukan agar keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dapat kita jaga dan kita pertahankan antara lain dengan merasa bangga
sebagai bangsa Indonesia. Perasaan bangga sebagai warga negara Indonesia harus dimiliki oleh
setiap warga negara. Karena dengan kebanggaan tersebut akan tumbuh rasa cinta tanah air. Jika
rasa cinta terhadap tanah air sudah tumbuh disetiap jiwa orang Indonesia maka kita akan rela
berkorban demi negara yang kita cintai ini.
Dahulu, pada masa penjajahan, para pahlawan membela dan menjaga keutuhan Indonesia
dengan berjuang. Lalu bagaimana kita mewujudkan rasa bangga sebagai warga negara Indonesia
setelah kita hidup dialam yang merdeka. Banyak cara yang dapat kita lakukan antara lain :
1. Di lingkungan keluarga
Contoh partisipasi di lingkungan keluarga antara lain sebagai berikut:
Melaksanakan kegiatan sehari-hari secara tertib dan teratur
Senantiasa rajin belajar bagi anggota keluarga yang masih bersekolah
Ikut menjaga harta benda keluarga
Patuh dan taat terhadap tata krama dan aturan keluarga
2. Di lingkungan masyarakat
Contoh partisipasi di lingkungan masyarakat antara lain sebagai berikut:
Melaksanakan kerja bhakti yang diadakan oleh kampung sesuai kemampuan
Melaksanakan kegiatan ronda malam bagi warga yang sudah dewasa
Membuang sampah pada tempatnya
Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan dalam lingkungan keluarga
Hal yang harus kita tanggulangi dalam rangka mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah ancaman. Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri yang dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Bagaimana agar keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap terjaga? Salah satu
caranya adalah kita sebagai warga negara berpartisipasi dalam upaya menjaga keutuhan wilayah
dan bangsa Indonesia. Berpartisipasi artinya turut serta atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan
yang dapat menjaga keutuhan wilayah dan bangsa Indonesia. Untuk turut menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap-sikap:
Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari
dalam negeri.
Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan
kepada negara.
3) Rela Berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan
memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan
bagi diri sendiri. Partisipasi dalam menjaga keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal
sebagai berikut:
Partisipasi tenaga
Partisipasi pikiran
Di bidang Pertahanan Negara, kemajuan tersebut sangat mempengaruhi pola dan bentuk
ancaman. Ancaman terhadap kedaulatan negara yang semula bersifat konvensional berkembang
menjadi multidimensional (fisik dan nonfisik), baik berasal dari luar negeri maupun dari dalam
negeri. Oleh karena itu kebijakan strategis penggunaan kekuatan pertahanan diarahkan untuk
menghadapi ancaman atau gangguan terhadap keamanah nasional. Kekuatan pertahanan tidak
hanya digunakan untuk menghadapi ancaman tetapi juga untuk membantu pemerintah dalam
upaya pembangunan nasional dan tugas-tugas internasional.
Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya.
Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan Negara dan mempererat persatuan bangsa.
Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan
menjadi indah jika terjadi kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena
merupakan salah satu kekayaan bangsa.
Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, dan Sang saka merah putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk
mengamalkan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek
sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama,
kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
Menaati peraturan. Salah satu cara menjaga keutuhan Indonesia adalah dengan menaati
peraturan. Peraturan dibuat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara.Tujuannya agar Indonesia menjadi lebih baik. Melalui peraturan, Indonesia
akan selamat dari kekacauan. Taat kepada undang-undang dan peraturan berlaku bagi
seluruh rakyat Indonesia. Peraturan berlaku baik untuk presiden maupun rakyat biasa,
baik tua maupun muda, baik yang kaya maupun yang miskin, baik laki-laki maupun
perempuan.
Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan guna menjaga keutuhan Negara Republik
Indonesia. Namun, semua mengerucut pada 4 hal penting berikut yaitu kembali kepada
Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika serta usaha pertahanan negara. Berikut adalah
upaya menjaga keutuhan NKRI :
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, dasar Negara Indonesia, serta falsafah
hidup sejatinya benar-benar menjadi pedoman hidup yang harus dihayati dan diamalkan ke
dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan mengamalkan nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila maka keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat
terjaga. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada zaman Orde Baru dikenal dengan 36
Butir Pancasila. Setelah masa reformasi bergulir, nilai-nilai ini mengalami perubahan menjadi 45
butir Pancasila.
Berikut adalah ke-45 butir Pancasila yang menjadi pedoman perilaku bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjaga keutuhan NKRI :
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara yang berarti berbeda-beda tetapi satu jua.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan ikatan kemajemukan yang Indonesia miliki. Salah satu cara
merawat kemajemukan bangsa Indonesia adalah dengan belajar menerima ke Bhinnekaan itu
sendiri sebagai sebuah kenyataan agar menjadi kekuatan.
Dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya mengacu pada konstitusi.
Dalam UUD 1945 telah diatur secara jelas mengenai hak dan kewajiban warga Negara.
Kewajiban warga Negara hendaknya didahulukan dari pada menuntut hak. Dengan demikian
akan tercipta tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan tertib.