Anda di halaman 1dari 2

Pembinaan Persatuan dan Kesatuan

Pembinaan persatuan dan kesatuan di Indonesia setidaknya telah dilakukan semenjak


bangsa ini merdeka. Selama rentang waktu tersebut, berbagai cara yang ditempuh untuk
menjadikan persatuan dan kesatuan yang sejati bagi bangsa ini. Di bawah ini merupakan
tahap-tahap pembinaan persatuan dan kesatuan di Indonesia:

1. Perasaan Senasib

Selama ratusan tahun Indonesia dibelenggu dalam kungkungan penjajahan. Seluruh


rakyat Indonesia merasakan hal tersebut. Oleh karena itu, adanya perasaan senasib dapat
menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan di antara segenap warga negara
Indonesia. Perasan senasib kini semakin diperkuat dengan status Indonesia yang masih
merupakan negara berkembang. Setiap warga negara tentunya menginginkan kemajuan
di negaranya, maka hal ini menjadi persamaan nasib yang baru bagi bangsa Indonesia.

Persamaan nasib nantinya akan melahirkan persamaan tujuan. Tujuan pembangunan


nasional Indonesia membutuhkan persatuan dan kesatuan dari seluruh rakyatnya.
Perasaan senasib juga terus dibina melalui usaha pendidikan bela negara dan wawasan
nusantara. Dengan perasaan senasib, maka rasa saling memiliki terhadap tanah air dan
seluruh komponennya juga semakin dirasakan oleh tiap-tiap warga negara Indonesia.

2. Kebangkitan Nasional

Keterpurukan negara Indonesia di saat masa-masa suramnya menjadi hilang ketika


terjadi kebangkitan nasional. Saat ini, hari kebangkitan nasional diperingati setiap
tanggal 20 Mei. Hal ini dikarenakan kebangkitan nasional terjadi dengan ditandai
lahirnya organisasi pemuda yang bernama Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Organisasi
pemuda ini didirikan oleh para mahasiswa STOVIA, sebuah sekolah tinggi kedokteran
pada masa itu.

Lahirnya Boedi Oetomo menandai kebangkitan nasional karena semenjak saat itu
muncul banyak organisasi dengan coraknya masing-masing yang sama-sama
menghendaki kemerdekaan negara Indonesia. Bertahun-tahun berikutnya, kebangkitan
nasional menyebabkan persatuan dan kesatuan di antara rakyat Indonesia. Hal ini
ditandai dengan munculnya suatu organisasi yang reintegrasi secara nasional dengan
fokus utama pada bidang politik. Organisasi tersebut bernama Perhimpunan Politik
Kemerdekaan Indonesia.

3. Sumpah Pemuda

Pemuda merupakan tumpuan hidup suatu bangsa. Ia adalah generasi penerus sekaligus
generasi penggerak. Peran generasi muda dalam mengisi kemerdekaan sangatlah
penting bagi pemuda dan bangsa ini. Setelah terbentuk organisasi pemuda Boedi
Oetomo, organisasi lainnya terus tumbuh hingga organisasi persatuan pemuda seluruh
Indonesia memutuskan mengadakan kongres pemuda pada tahun 1928. Kongres ini
menjadi wadah bagi para pemuda untuk membicarakan nasib bangsa Indonesia di masa
depan.

Dalam kongres ini, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda merumuskan
suatu sumpah yang menjadi pernyataan legitimasi atas persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia. Isi dari sumpah tersebut begitu menggugah seluruh rakyat Indonesia bahkan
hingga saat ini. Mereka bersumpah bahwa sebagai putra dan putri tanah air Indonesia
memiliki tanah air yang satu, yaitu Indonesia, memiliki bangsa yang satu pula, yaitu
bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa yang satu, yaitu bahasa Indonesia.

4. Proklamasi Kemerdekaan

Setelah berlalunya berbagai perjuangan selama masa penjajahan, akhirnya bangsa


Indonesia menemukan titik bermulanya kemerdekaan bangsa dalam proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Proklamasi ini merupakan titik puncak
dari perjuangan rakyat di tanah air tercinta ini. Dengan adanya proklamasi, maka bangsa
Indonesia menyatakan dirinya sebagai bangsa yang merdeka dan bebas dari rongrongan
bangsa lain kepada seluruh mata dunia. Adanya proklamasi ini juga menjadikan
persatuan di antara rakyat Indonesia semakin nyata. Hal ini terbukti dengan
ditandatanganinya naskah proklamasi oleh Ir. Soekarno dan M. Hatta atas nama seluruh
rakyat Indonesia.

Presiden pertama negeri ini, Ir. Soekarno, pernah berkata bahwa perjuangan pada
masanya lebih mudah dibandingkan masa kini. Pada masa lalu, kita melawan para
penjajah yang merupakan musuh nyata negeri ini. Namun, saat ini musuh terberat kita
adalah mereka, sesama warga negara Indonesia yang berusaha merusak kedamaian
negeri ini dengan melakukan banyak aksi kriminalitas yang terus mengganggu dan
dapat merusak persatuan dan kesatuan di Indonesia. Rakyat adalah salah satu unsur bela
negara yang perlu dipersatukan untuk mempertahankan negeri ini.

Anda mungkin juga menyukai