Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang
tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu
domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga
menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang menimbulkan
kerajaan tersebut yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun
karena telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di
Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk
melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun
dapat dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas
kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambat laun perjuangan yang
mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut kemerdekaan
secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia.
Negara Indonesia merupakan hasil perjuangan panjang bangsa Indonesia. Kemerdekaan
yang diraih merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa dan hasil jerih payah
perjuangan para pahlawan bangsa. Sebelum Indonesia merdeka di Indonesia terdapat
banyak kerajaan yang disatukan oleh Belanda dalam koloni atau daerah jajahan Hindia
Belanda.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana asal mula terbentuknya NKRI?
2. Apa pengertian dari suatu negara?
3. Bagaimana sifat dan unsur-unsur suatu negara?
4. Apakah fungsi dan tujuan dari suatu negara?
5. Apa saja bentuk-bentuk negara?

1.3 Tujuan Pembahasan Masalah


1. Menjelaskan asal mula terbentuknya NKRI

1
2. Mendeskripsikan pengertian dari suatu negara
3. Menjelaskan sifat dan unsur-unsur dari suatu negara
4. Menjelaskan fungsi dan tujuan dari suatu negara
5. Mengidentifikasi bentuk-bentuk negara

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.1 Asal Mula Terbentuknya NKRI


Setelah abad ke-16, Negara Indonesia masih terdiri dari kerajaan- kerajaan yang
tersebar. Pada masa itu terdapat jajahan dari negara luar yang menggunakan politik adu
domba, memecah belah, saling menghasut, memfitnah satu sama lain sehingga
menimbulkan kerenggangan hubungan antara satu dengan yang lainnya yang menimbulkan
kerajaan tersebut yang di jajah berjuang sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak manapun
karena telah dipecah belah. Selain perpecahan, terjadi juga perang antar saudara di
Indonesia. Setelah beratus- ratus tahun dijajah oleh bangsa lain, timbullah kesadaran untuk
melawan penjajah, tapi usaha perlawanan tidak bisa dilakukan sendiri- sendiri, namun
dapat dilakukan dengan baik jika setiap kerajaan saling membantu dalam menumpas
kolonialisme dan imperialisme. Sehingga, pada akhirnya lambat laun perjuangan yang
mulanya dilakukan sendiri- sendiri kemudian menjadi perjuangan merebut kemerdekaan
secara bersama, dan terbentuklah cikal bakal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yang didasarkan pada faktor-faktor berikut:
a. Adanya persamaan nasib.
b. Ada keinginan untuk merdeka dari penjajahan.
c. Adanya kesatuan wilayah tempat tinggal.
d. Adanya cita- cita untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
e. Timbul kesadaran atas hak untuk merdeka.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya bangsa Indonesia.


Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak untuk menentukan
nasib dan tujuannya sendiri. Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
merupakan negara kesatuan berbentuk republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18
UUD 1945), di mana pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar
bidang pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat. Pasal 18 UUD 1945 menyebutkan bahwa:

3
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
2. Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3. Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat.
6. Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan
lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7. Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang

2.2.1 Pengertian Suatu Negara


Istilah negara berasal dari bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang berarti
kota. Dalam bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa Perancis
“l’etat” dan bahasa Latin “statum”. Menurut kamus umum bahasa Indonesia, Negara
adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu
yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah dengan teratur. Negara dalam arti
sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas yang merupakan alat untuk mencapai
kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang
mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan
berkembang terus.

Banyak sekali pengertian tentang apa itu negara, diantaranya seperti ditulis oleh M Solly
Lubis dalam bukunya Ilmu Negara (1981: 9). Dimana beliau mengutip pendapat:
a. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu dan
kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.
b. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan kekuasaannya
bertujuan mengatur dan menyelenggarakan masyarakat.

4
c. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan manusia yang mengikuti jika perlu
dengan tindakan paksaan.
d. Woodrow Wilson, negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk hukum dalam
wilayah tertentu.
Secara umum dapat kita artikan bahwa : Negara adalah sekumpulan orang yang
menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang
umumnya memiliki kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun kedaulatan keluar.
Sedangkan, negara kesatuan adalah negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai
satu kesatuan tunggal, dimana pemerintah pusat adalah yang tertinggi dan satuan-satuan
sub nasionalnya hanya menjalankan kekuasaan- kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah
pusat untuk didelegasikan. Dalam kata lain, negara kesatuan hanya terdiri dari satu negara,
satu pemerintah, satu kepala negara, satu undang- undang dasar negara dan satu lembaga
legislatif untuk seluruh wilayah negara.

2.3.1 Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara


Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak dimiliki
oleh organisasi lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing negara memiliki sifat-
sifat antara lain: memaksa, monopoli, dan mencakup semua :
1. Memaksa. Peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh seluruh
warga negara maupun aparatur negara. Karena apabila dilanggar alat-alat negara dapat
memaksa dengan menerapkan sanksi hukum yang tegas.
2. Memonopoli, Negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara. Seperti contoh
negara dapat melarang pendirian organisasi/agama baru yang dilarang oleh undang-
undang.
3. Mencakup semua. Hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-undangan
berlaku pada semua orang tanpa memandang kecuali.
Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-
negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur : a)
Penduduk yang tetap, b) Wilayah tertentu, c) Pemerintah, d) Kemampuan mengadakan
hubungan dengan negara lain Unsur negara apabila dilihat dari konsep politik maka harus
memiliki dua unsur yaitu:
1. Unsur konstitutif (mutlak). Unsur konstitutif harus memiliki rakyat, wilayah dan
pemerintah yang berdaulat.

5
2. Unsur deklaratif (pengakuan). Unsur deklaratif yaitu pengakuan de facto (kenyataan)
dan pengakuan de jure (hukum)

a. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara. Rakyat dalam
suatu negara meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing. Penduduk terdiri
atas warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ada dua yaitu warga negara
asing atau warga negara keturunan atau warga negara yang ditetapkan dengan undang-
undang.
Penduduk adalah setiap orang yang mempunyai tempat tinggal tetap disuatu
negara. Penduduk terdiri atas warga negara (secara mayoritas) atau bukan warga negara
(minoritas). Warga negara adalah setiap orang yang terikat dengan peraturan negara dan
penduduk terikat karena tempat tinggal. Untuk mendapatkan atau menentukan
kewarganegaraan seseorang ada dua asas yang melandasinya, yaitu :
1. Asas ius soli (asas tempat kelahiran). Asas ius soli ialah penentuan kewarganegaraan
sesuai tempat kelahiran tanpa melihat keturunan atau kewarganegaraan orang tuanya.
Negara yang menganut asas ini adalah Amerika Serikat.
2. Asas ius sanguinis (asas keturunan atau pertalian darah). Asas ius sanguinis
menetapkan bahwa kewarganegaraan seseorang diperoleh karena kewarganegaraan
orang tuanya. Negara yang menerapkan asas ini adalah Republik Rakyat Cina (RRC).

b. Wilayah Negara
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah seluruh
tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya yang memiliki
batas-batas tertentu.
Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan, udara dan wilayah ekstra teritorial.
Batas ketiga wilayah tersebut dapat ditentukan secara alam, geografi, buatan, perjanjian
dan lain-lain.
 Batas alam adalah batas wilayah suatu negara yang berupa alam adalah danau, gunung,
sungai, selat, laut.
 Batas buatan adalah batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan adalah
tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok Berlin.

6
 Batas astronomi adalah batas berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh batas
astronomi negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat LS dan 95 derajat -
141 derajat BT.
 Batas perjanjian adalah batas yang dibuat berdasarkan konvensi, traktat, misalnya
konvensi hukum laut internasional.
1) Wilayah Daratan ; Wilayah daratan sebagai tempat bermukim dan
menyelenggarakan pemerintahan harus memiliki batas-batas yang tegas. Batas-
batas tersebut kemudian dikukuhkan melalui perjanjian antardua negara atau
banyak negara. Pelanggaran terhadap batas daratan akan dikenakan sanksi dari
negara bersangkutan.
2) Wilayah Perairan ; Wilayah perairan atau wilayah laut adalah wilayah yang berada
dalam wilayah suatu negara disebut dengan lautan teritorial. Wilayah laut diluar
teritorial disebut dengan laut bebas terbuka. Pada tanggal 10 Desember 1982
diadakan traktat atau perjanjian multilateral di Jamaica mengenai laut teritorial.
Dalam perjanjian ini dirumuskan:
 Laut teritorial ditetapkan sejauh 12 mil, yang diukur dari pantai ketika surut.
 Batas zona bersebelahan antara dua negara yang jaraknya 24 mil.
 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut, negara, pantai (perairan),
diukur jaraknya 200 mil dari pantai. Diperairan itu negara yang bersangkutan
berhak mengambil manfaat ekonomi, sedangkan negara lain hanya boleh
mengarungi atau memakai daerah tersebut. Jadi negara lain tidak boleh
mengambil manfaat ekonomi, misalnya menggali kekayaan laut.
 Landas benua atau landas kontinen, batasnya lebih dari 200 mil. Negara
bersangkutan dapat mengambil manfaat ekonomi, tetapi berkewajiban bagi
untung dengan masyarakat internasional.
3) Wilayah Udara ; Wilayah udara, umumnya diukur secara tegak lurus keatas sampai
dengan tidak terbatas. Namun ada juga negara yang menerapkan batas negara dengan
perjanjian karena kompetisi kemajuan teknik penerbangan. Misalnya antara Iran dan
Amerika.
4) Wilayah Ekstra Teritorial ; Wilayah ekstra teritorial, yaitu daerah-daerah yang
menurut hukum internasional diakui sebagai wilayah kekuasaan suatu negara
meskipun wilayah negara tersebut letaknya di negara lain. Kapal yang berbendera
kebangsaan suatu negara dan kedutaan besar suatu negara adalah contoh dari wilayah
ekstra teritorial.

7
c. Pemerintah yang Berdaulat.
Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai dengan
yang ditentukan dalam undang-undang dasar negara tersebut. Secara teori bentuk
pemerintahan dapat dikelompokkan atas bentuk republik dan bentuk kerajaan. Bentuk
pemerintahan menunjuk pada bagaimana pemerintahan diangkat atau dipilih.
1. Republik adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah dipilih oleh rakyat.
2. Kerajaan (monarkhi) adalah bentuk pemerintahan di mana pemerintah diangkat secara
turun temurun atau kelahiran. Saat ini bentuk monarkhi yang berlaku adalah monarkhi
konstitusional yaitu kekuasaan pemerintah seperti raja, sultan, atau sebutan lain, tidak
berkuasa secara mutlak (absolut) tanpa batas.

d. Pengakuan dari negara lain


Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan
memberi kemudahan dalam pergaulan internasional, terbinanya persahabatan dan
terpenuhinya kebutuhan. Pengakuan dari negara lain ada dua macam yaitu pengakuan de
facto dan de jure.

 Pengakuan de facto, adalah pengakuan secara kenyataan bahwa secara fisik di sebuah
wilayah telah berdiri sebuah negara.
 Pengakuan de jure, yaitu pernyataan secara resmi menurut hukum tentang berdirinya
sebuah negara.

Pengakuan dari negara lain sebagai unsur deklaratif berdirinya suatu negara,
diperoleh oleh Indonesia dari Mesir pada tanggal 10 Juni 1947, yang kemudian diikuti oleh
negara lain secara bilateral. Puncak pengakuan kemerdekaan dari negara lain adalah saat
Indonesia diterima sebagai anggota Persatuan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950 sebagai
anggota ke-60.

2.4.1 Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara


Fungsi negara pada dasarnya untuk mengatur tata kehidupan bernegara untuk
mencapai tujuan negara. Negara menurut beberapa ahli tata negara memiliki beberapa
fungsi yang harus dilaksanakan, fungsi tersebut menurut pendapat Charles E. Merriam
adalah: a) Keamanan ekstern b) Ketertiban intern c) Keadilan d) Kesejahteraan umum, e)

8
Kebebasan. Sedangkan menurut Miriam Budiardjo (1996), negara melaksanakan fungsi
minimum yaitu :
1. Melaksanakan ketertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan
penertiban atau bertindak sebagai stabilisator.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Untuk mencapai
kemakmuran rakyat bagi sebuah negara berkembang sangat diperlukan campur tangan
negara dan peran aktif negara.
3. Fungsi pertahanan. Untuk menjaga serangan dari luar negara harus dilengkapi dengan
alat-alat pertahanan.
4. Menegakkan keadilan. Penegakan keadilan dilaksanakan oleh badan-badan peradilan.
Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum di dalam undang-undang dasar
Negara Indonesia, yaitu pada Alinea keempat pembukaan UUD 1945 yang berbunyi:
“untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, dengan berdasarkan
kepada ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
Secara umum, negara bertujuan untuk menyelenggarakan kesejahteraan dan
kebahagiaan warga negaranya. Dari Pembukaan Alinea keempat UUD 45, tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan umum;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan sosial.

2.5.1 Bentuk-Bentuk Negara


Bentuk negara adalah pengelompokkan negara berdasarkan kriteria distribusi
kekuasaan antara berbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara. Semua negara bebas

9
menentukan bentuk negaranya masing-masing. Bentuk negara secara umum dibagi atas
negara kesatuan dan negara serikat (federasi).
a) Negara Kesatuan
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh
negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh daerah. Berikut
adalah ciri-ciri negara kesatuan:
1. Hanya memiliki satu kebijakan mengenai masalah ekonomi, sosial, politik,
budaya, pertahanan, dan keamanan.
2. Adanya supremasi parlemen pusat.
3. Dalam pendidikan, hanya terdapat satu kurikulum.
4. Hanya terdapat satu konstitusi (undang-undang dasar), satu kepala negara, satu
parlemen, dan dewan menteri.
5. Hanya pemerintah pusat yang boleh menarik pajak.
6. Tidak ada badan-badan lain diluar pemerintahan yang berdaulat.
7. Kedaulatan negara meliputi kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar yang
ditandatangani oleh pemerintah pusat.

b) Negara Serikat
Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa
negara, yang disebut negara bagian. Berikut adalah ciri-ciri negara serikat:
1. Tiap negara bagian berstatus tidak berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di
negara bagian.
2. Hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui negara
bagian. Namun ada beberapa kewenangan yang diserahkan kepada pemerintah
federal seperti kewarganegaraan, menyatakan perang, pos, perdagangan dengan
negara lain, masalah antar negara bagian, hubungan internasional, telekomunikasi,
pencetakan uang, perwakilan diplomatik, statistik, dan semua yang berhubungan
dengan hukum internasional.
3. Pemerintah pusat memperoleh kedaulatan dari negara-negara bagian untuk urusan
ke luar dan sebagian ke dalam.
4. Setiap negara bagian berwenang membuat undang-undang, parlemen, kabinet, dan
bahkan konstitusi sendiri selama tidak bertentangan dengan konstitusi
pemerintahan pusat.

10
11
BAB III
PENUTUP

3.1.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan berkaitan dengan
hakikat negara, sebagai berikut :
1. Pengertian negara : Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah
tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki
kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun kedaulatan keluar.
2. Unsur-unsur negara : Menurut Konvensi montevideo tahun 1933, yang
diselenggarakan oleh negara-negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa negara
harus memiliki unsur : a) Penduduk yang tetap, b) Wilayah tertentu, c) Pemerintah, d)
Kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain
3. Bentuk negara : 1. Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di
mana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu
pemerintah yang mengatur seluruh daerah.
2 Negara Serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan
dari beberapa negara, yang disebut negara bagian.
4. Tujuan negara : Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan
mengendalikan alat perlengkapan negara serta mengatur kehidupan rakyatnya.
5. Tujuan Negara Indonesia : Dari Pembukaan Alinea keempat tersebut, tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian
abadi dan keadilan sosial

3.2.1 Kritik dan Saran


Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam makalah ini, penulis
berharap dapat memberikan pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah
wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada diri penulis sendiri. Hanya sampai disinilah
kemampuan kami dalam membahas “Hakikat NKRI” ,semoga karya tulis ini memberikan
manfaat pada penulis dan para pembaca.
KATA PENGANTAR

12
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, karena atas rahmat dan inayahnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulis membuat makalah ini adalah
agar memahami pendidikan tentang “Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Dengan semangat penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini tidak mungkin
terlaksana dengan baik, tanpa adanya tekad, niat dan bantuan dari guru pembimbing.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para guru SMAN 7 KOTA
TERNATE atas support yang diberikan kepada penulis, sehingga dengan semangat tugas
dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih belum sempurna oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis mohon
semua pihak pembaca dan guru pembimbing berkenan memberikan saran dan kritik
sebagai bahan penyempurna makalah ini.

Moti, 23 Januari 2023

Penyusun

13
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan Masalah......................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Asal mula Terbentuknya NKRI...................................................... 3
2.2 Pengertian Suatu Negara................................................................. 4
2.3 Sifat dan Unsur-Unsur Suatu Negara.............................................. 5
2.4 Fungsi dan Tujuan dari Suatu Negara............................................. 9
2.5 Bentuk-Bentuk Negara.................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 12
3.2 Kritik dan Saran.............................................................................. 13

ii
14
MAKALAH PKN
Tentang
Hakikat NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Oleh:

ALFAREZA ABD MADJID


Kelas XII-MIA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 7 KOTA TERNATE
2022/2023

15

Anda mungkin juga menyukai