Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEWARGANEGARAAN

LATIHAN 3

DISUSUN OLEH:
NAMA

: IIN SATYA NASTITI

NIM

: E1M013017

PRODI

: PENDIDIKAN KIMIA (III-A)

S-1 PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014

1
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

Tugas 3 Pendidikan Kewarganegaraan


1. Kemukakan sekurang-kurangnya dua pengertian Negara menurut para ahli
yang anda ketahui, kemudian kemukakan unsur-unsur penting yang melekat
pada pengertian tersebut!
2. Tujuan suatu negara dapat bermacam-macam, antara lain memperluas
kekuasaan semata, menyelenggarakan ketertiban hukum,

dan memajukan

kesejahteraan hukum.
Bandingkan ketiga tujuan suatu Negara tersebut dengan tujuan Negara
Indonesia yang tercantum dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 !
3. Berdirinya suatu Negara harus memenuhi unsur konstitutif yang meliputi
rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Jelaskan pentingnya ketiga
unsur tersebut bagi berdirinya suatu Negara!
4. Siapakah yang dimaksud warga Negara Indonesia menurut pasal 26 UUD 1945.
5. Amerika, Inggris, Prancis dan juga Indonesia adalah beberapa Negara yang
menganut asas ius sanguinis dan ius soli dalam menentukan kewarganegaraan,
kecuali Jepang yang hanya menganut ius sanguinis. Jelaskan alasan mengapa
Jepang tidak menganut asas ius soli?
6. Buatlah contoh kasus berkenaan dengan problem status kewarganegaraan yang
memungkinkan seseorang menyandang kasus apatride, bipatride, multipatride.
7. Diantara hak warga Negara Indonesia sebagaimana dalam UUD 1945 Pasal 31
ayat (1) adalah hak untuk mendapatkan pendidikan. Berikan pandangan anda
tentang implementasi hak tersebut pada saat ini.
Jawaban:
1. A. Definisi Negara menurut para ahli
Beberapa pengertian Negara menurut para ahli, antara lain:
a. Prof. Soenarko :

2
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu,


dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai souverien
(kedaulatan).
b. O. Notohamidjojo
Negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan
memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.
c. G. Pringgodigdo, SH
Negara adalah organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang
memenuhi persyaratan tertentu yaitu harus ada : Pemerintah yang
berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat yang hidup teratur sehingga
merupakan suatu nation (bangsa).
d.

M. Nasroen
Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup dan realisasi ide-negara
yang timbul dari suatu kemauan umum.

e.

Max Weber
Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu masyarakat.

f.

Roger H. Soltou
Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur
atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.

g. G. Jellinek
Negara adalah organisasi dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu atau dengan kata lain negara merupakan
ikatan orangorang yang bertempat tinggal di wilayah tertentu yang
dilengkapi dengan kekuasaan untuk memerintah.
h. Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis
dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

3
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

B. Unsur-unsur penting yang melekat pada pengertian diatas.


Adapun unsur-unsur penting yang melekat, yaitu:
1. Negara merupakan organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu
dengan kekuasaan yang berdaulat.
2. Negara bertujuan mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan
kekuasaannya
3. Negara adalah sesuatu organisasi yang memenuhi persyaratan tertentu
yaitu harus ada : Pemerintah yang berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat
yang hidup teratur sehingga
4. Merupakan bentuk pergaulan hidup dan realisasi ide-negara yang timbul
dari suatu kemauan umum.
5. Merupakan bentuk pergaulan hidup dan realisasi ide-negara yang timbul
dari suatu kemauan umum.
6. Masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik
secara sah dalam suatu masyarakat.
7. Negara merupakan alat (agency) atau wewenang (authority).
8. Yang bertujuan untuk mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan
bersama atas nama masyarakat.
9. Merupakan sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah
tertentu.
10. Negara muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan
kemerdekaan universal.

2. Perbandingan (perbedaan dan persamaan) tujuan suatu Negara secara umum


dengan tujuan Negara Indonesia yang tercantum dalam alinea keempat
pembukaan UUD 1945.
A. Adapun tujuan Negara secara umum dan tujuan Negara Indonesia yang
tercantum dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945, yaitu:
1.

3 (tiga) tujuan Negara secara umum, yaitu:


a. Memperluas Kekuasaan
4
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

Tujuan negara memperluas kekuasaan berarti bahwa suatu


negara ingin memperluas wilayah negaranya. Untuk memperluas
kekuasaannya suatu negara harus mempersiapkan militer yang kuat.
Tanpa kekuatan militer yang memadai akan mustahil untuk
menguasai suatu wilayah. Negara-negara maju biasanya yang
memiliki peluang memperluas kekuasaan karena negara maju
dilengkapi dengan kekuatan militer maupun diplomasi yang kuat
sehingga akan mudah bagi mereka untuk menaklukkan suatu
wilayah.
b.

Menyelenggarakan Ketertiban Hukum


Setiap Negara di dunia memiliki hukum sebagai pengatur tata
kehidupan dalam negaranya. Hukum sangat

penting dalam

penyelenggaraan negara agar terciptanya ketertiban dan keamanan


bagi rakyatnya. Oleh karena itu, suatu negara harus mampu
menyelenggarakan

ketertiban

hukum.

Dengan

dilaksanakan

penegakan hukum tanpa pandang bulu dmelanggar hukum dan harus


dihukum jika melanggar tanpa perbedaan status sosial,ekonomi
maupun status lainnya.
2. Mencapai kesejahteraan Umum
Kesejahteraan ini berarti bahwa semua rakyat dalam negara
tersebut tercukupi kebutuhannya yaitu kebutuhan sandang, pangan dan
papan.
3. Tujuan Negara Indonesia
Berdasarkan pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang telah
dituangkan bahwa tujuan Negara kesatuan Republik Indonesia yaitu :
untuk membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan

ikut

melaksanakan

ketertiban

dunia

yang

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

5
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

berdasarkan

4.

Persamaan dan perbedaan antara tujuan Negara secara umum dengan tujuan
Negara Indonesia.
1. Persamaan
Tujuan negara secara umum dan tujuan negara Indonesia sama-sama
mengharapkan tercapainya kesejahteraan umum dan menyelenggarakan
ketertiban hukum. Hal tersebut terlihat pada tujuan negara Republik
Indonesia yaitu memajukan kesejahteraan umum dan melaksanakan
ketertiban dunia.
Kedua hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa Indonesia juga
menginginkan rakyatnya mendapatkan kesejahteraan. Terpenuhinya
kebutuhan sandang, pangan dan papan serta terpenuhinya kebutuhan
pendidikan bagi rakyatnya. Pendidikan juga merupakan hal mutlak harus
terpenuhi dalam suatu negara agar dapat mempersiapkan generasi penerus
bangsa yang mampu bersaing di dunia internasional dan yang terpenting
mampu meneruskan tongkat estafet pemerintahan Indonesia. Tujuan
Negara secara umun yang lainnya yaitu melaksakan ketertiban hukum.
Sama

halnya

mengaharapkan

dengan

negara

suatu

ketertiban,

pada
yaitu

umumnya,
ketertiban

Indonesia
dunia

juga

nengan

menerapkan ketertiban hukum. Tidak hanya pada negaranya juga pada


seluruh dunia. Bentuk keterlibatan Indonesia dalam usaha melaksanakan
ketertiban dunia yaitu ikut membantu Palestina untuk memperolah
kemerdekaannya dengan mengirimkan sukarelawan dan mengikuti
peraturan Negara lain jika berada pada Negara tersebut.

2. Perbedaan
Tujuan negara secara umum salah satunya yaitu memperluas
kekuasaan. Memperluas kekuasaan tersebut berarti merebut wilayah
negara lain baik secara diplomatik maupun secara peperangan. Hal
tersebut bertolak belakang dengan tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia , yaitu : yang menginginkan terlaksananya ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
6
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

Indonesia tidak mengharapkan adanya perebutan kekuasaan negara lain.


Indonesia mengharapkan seluruh negara di dunia merdeka dan damai, serta
tidak mau menjadi penjajah. Penjajahan menurut Negara Indonesia
berdasarkan pada

pembukaan UUD 1945 alinea ke-1 yang berbunyi

bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan peikemanusiaan dan perikeadilan.

3. Unsur-unsur konstitutif (rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat)


dan pentingnya ketiga unsur tersebut bagi berdirinya suatu Negara.
A. Unsur-unsur konstitutif terbentuknya Negara, yaitu:
1. Rakyat
Rakyat merupakan unsur terpenting terbentuknya negara.
Rakyatlah yang pertama-tama berkepentingan supaya organisasi negara
berjalan dengan lancar dan baik serta mampu mewujudkan tujuannya.
Rakyat dalam hal ini diartikan sebagai sekumpulan manusia yang
dipersatukan oleh suatu rasa persamaan dan yang bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu. Dimana bangsa adalah rakyat yang
telah mempunyai kesatuan tekad untuk membangun masa depan
bersama dengan mendirikan sebuah negara yang akan mengurus
aspirasi dan kepentingannya.
Diperkuatan pada Pasal 26 UUD 1945 menyatakan tentang
warganegara Negara Indonesia sebagai berikut:
yang menjadi warganegara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warganegara.
penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang
bertempat tinggal di Indonesia.
Hal-hal mengenai warga negara dan mengenai penduduk diatur
dengan undang-undang.

7
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

2. Wilayah
Wilayah negara adalah wilayah yang menunjukkan batas-batas
dimana negara yang bersangkutan dapat melaksanakan kedaulatannya.
Wilayah dalam sebuah negara merupakan unsur yang harus ada
karena tidak mungkin ada negara, tanpa ada batas-batas teritorial yang
jelas. Wilayah suatu negara mutlak diperlukan untuk tempat tinggal
rakyatnya

dan

untuk

pemerintahannya. Dalam

pemerintah
wilayah

tersebut,

dalam

menjalankan

kekuasaan

negara

yang bersangkutan dilakukan secara efektif di seluruh wilayah negara


yang bersangkutan. Wilayah Negara yang dimaksud adalah wilayah laut,
wilayah udara, wilayah darat, dan Daerah Ekstrateritorial.
Wilayah negara Indonesia berdasarkan Konferensi Meja Bundar
(KMB) pada tanggal 27 Desember 1949 yang ditandatangani oleh
pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda, meliputi seluruh daerah
bekas jajahan Hindia Belanda dengan batas-batas Negara ditentukan
dengan cara perjanjian antarnegara tetangga, baik yang diadakan
sebelum

maupun

sesudah

merdeka.

Diperkuat

dengan

aturan

perundang-undangan pasal 25A UUD 1945, yang menyatakan: negara


kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang
berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan Undang-Undang.

3.

Pemerintahan yang berdaulat


Pemerintah adalah pemegang dan penentu kebijakan yang
berkaitan dengan pembelaan negara. Pemerintah yang berdaulat
mempunyai kekuasaan ke dalam dan ke luar. Kekuasaan ke dalam
berarti bahwa kekuasaan pemerintah itu dihormati dan ditaati oleh
seluruh rakyat dalam negara itu. Kekuasaan ke luar berarti bahwa
kekuasaan pemerintahan itu dihormati dan diakui oleh negara-negara
lain. Masalah kedaulatan merupakan masalah yang sangat penting
dalam suatu negara, karena kedaulatan merupakan sesuatu yang
8
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

membedakan antara negara yang satu dengan yang lain. Kedaulatan


artinya kekuasaan tertinggi. Di negara diktaktor, kedaulatan didasarkan
atas kekuatan. Di negara-negara demokrasi kedaulatan didasarkan atas
persetujuan.

4. Warga Negara Indonesia menurut pasal 26 UUD 1945.


Bunyi pasal 26 UUD 1945, yaitu:
1. Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan oleh undang-undang.
2. Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undangundang.
Menurut pasal 26 UUD 1945, yang dimaksud warga Negara Indonesia
adalah Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan oleh Undang-undang sebagai warga Negara. Yang dimaksud bangsa
lain yaitu misalnya peranakan Belanda, Tionghoa (China), dan peranakan Arab
yang bertempat tinggal di Indonesia dan mengakui Indonesia sebagai tanah
airnya, bersikap setia kepada NKRI,dan disahkan oleh undang-undang sebagai
warga Negara. Baik secara pengajuan maupun secara naturaisasi karena telah
berjasa kepada Negara Indonesia .

5. Alasan jepang tidak menganut asas ius Soli, tetapi hanya menganut asas ius
Sanguinis.
Hal ini disebabkan karena jepang merupakan negara emigratif (negara
yang warga negaranya banyak merantau ke negara lain) cenderung
menggunakan asas kewarganegaraan ius sanguinis. Dengan alasan yang, yaitu
negara

yang

bersangkutan

ingin

mempertahankan

hubungan

dengan

warganegaranya, akan memperkecil jumlah orang keturunan asing sebagai


warga Negara,tidak akan memutuskan hubungan antara negara dengan warga

9
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

negara yang lahir, semakin menumbuhkan semangat nasionalisme, dan bagi


negara daratan seperti China dan lain-lain, yang tidak menetap pada suatu
negara tertentu tetapi keturunan tetap sebagai warga negaranya meskipun lahir
di tempat lain (negara tetangga). Negara emigratif ingin tetap mempertahankan
warga negaranya. Di manapun mereka berada, mereka tetap merupakan bagian
dari warga negaranya.
Sedangkan jika diterapkan asas ius soli di Jepang, maka akan
berlawanan dengan tujuan Negara jepang yaitu: mempertahankan hubungan
dengan warganegaranya, dengan warga negaranya adalah keturunan asli dari
jepang. Hal ini disebabkan karena Asas isu soli memungkinkan adanya bangsa
yang modern dan multikultural tanpa dibatasi oleh ras, etnis, agama.

6. Contoh kasus berkenaan dengan masalah status kewarganegaraan (apatride,


bipatride, dan multipatride).
a. Apatride adalah orang-orang yang tidak memiliki kewarganegaraan.
Apatride ini bisa dialami oleh orang yang dilahirkan dari orang tua yang
negaranya menganut asas ius soli di negara atau dalam wilayah negara yang
menganut asas ius sanguinis.
Contoh:
Agus dan Ira adalah status suami dan istri dari Negara B Ius Soli. Mereka
tinggal di Negara A yang berasas Ius Sanguinis. Kemudian Budi anak
mereka lahir, menurut Negara A, Budi tidak diakui sebagai warga negara
A, karena orang tua bukan warga negara. Demikian menurut Negara B,
Budi tidak diakui sebagai warga negara, karena lahir di wilayah lain.
Dengan demikian Budi tidak memiliki kewarganegaraan atau Apatride .
Jennifer Lopez memiliki darah keturunan bangsa Latin ( Brazil ) , tapi ia
lahir di Belanda. Jadi Jennifer tidak memiliki status kewarganegaraan
dari kedua Brazil dan warga Belanda . Brasil tidak mengakui Jennifer
Lopez sebagai warga negara karena ia lahir di luar negara Brazil . Dan
10
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

dia bukan warga negara Belanda , karena ia tidak memiliki darah atau
keturunan bangsa Belanda .
ada seseorang yang orang tuanya adalah warga negara Brazil yang
menganut asas kewarganegaraan ius soli, namun ia dilahirkan di negara
Jepang yang menganut asas kewarganegaraan yang berdasarkan
keturunan (ius sanguinis), maka kedua negara, baik negara asalnya,
maupun negara ia dilahirkan menolaknya untuk menjadi warga
negaranya.
b. Bipatride adalah orang-orang yang memiliki kewarganegaraan rangkap
(ganda). Bipatride ini bisa dialami oleh orang yang dilahirkan oleh orang tua
yang negaranya menganut asas ius sanguinis di dalam wilayah negara yang
menganut asas ius soli.
Contoh :

Adi dan Ani adalah suami dan istri dengan status warga Negara A Ius
Sanguinis, tetapi mereka berdomisili di Negara B yang menganut
prinsip Ius Soli. Lalu anak mereka lahir, Dani. Menurut Negara A, Dani
adalah warga negara, karena mengikuti kewarganegaraan orang tua
mereka. Menurut Negara B, Dani juga warga negara, karena tempat
kelahirannya adalah di Negara B. Sehingga Dani memiliki status
kewarganegaraan ganda atau Bipatride.

Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Cina, Tapi Bao Cun Lai lahir di
Inggris. Jadi dia memiliki kewarganegaraan ganda, yang merupakan
warga negara Inggris yang menerapkan prinsip kewarganegaraan
berdasarkan tempat kelahiran, serta warga China yang menganut prinsip
kewarganegaraan berdasarkan hubungan darah .

Ada seseorang yang kedua orang tuanya tinggal di negara Jepang yang
menganut asas kewarganegaraan ius sanguinis. Waktu itu ia belum lahir,
dan kedua orang tuanya pergi ke negara Brazil yang menganut asas
kewarganegaraan ius soli, dan ia pun dilahirkan di negara Brazil, maka
ia mendapatkan kewarganegaraan dari kedua negara tersebut.

11
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

c. Multipatride

adalah

seseorang

yang

memiliki

atau

lebih

kewarganegaraan.
Contoh:

Ayah Bao Cun Lai adalah seorang Tionghoa. Namun karena Bao
Cun Lai lahir di Inggris, maka dia memiliki dua kewarganegaraan,
yaitu sebagai warga negara Inggris yang menerapkan asas
kewarganegaraan berdasar tempat kelahiran, juga sebagai warga
negara China yang menganut asas kewarganegaraan yang didasarkan
pada hubungan darah. Aneh, suatu ketika Bao Cun Lai mendapat
kehormatan untuk menjadi warga negara lain yang mengijinkan
seseorang memiliki status kewarganegaraan ganda, namun karena
dia tidak melepas statusnya sebagai warga negara China maupun
Inggris, maka dia memiliki tiga kewarganegaraan sekaligus.

seseorang yang ayahnya berkewarganegaraan China yang menganut


asas us sanguinis dan ibunya berkewarganegaraan India yang juga
menganut asas ius sanguinis, namun ia di lahirkan di Kamboja yang
menganut asas ius soli. Jadi, ia mendapatkan kewarganegaraan dari
negara ayahnya, dari negara ibunya, dan negara ia dilahirkan.

7.

Implementasi (pelaksanaanya) hak yang terkandung dalam pasal 31 ayat (1)


UUD 1945 pada saat ini.
Menurut saya implementasi hak untuk mendapatkan pendidikan
sebagaimana dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) pada saat ini tidak berjalan
lancar dan tidak merata, walaupun adanya program yang dicanangkan
pemerintah seperti program wajib belajar 9 tahun dan program belajar
sepanjang hayat (life long education), namun program tersebut masih belum
berjalan maksimal.
Tidak berjalannya program-program tersebut disebabkan karena, yaitu:
a. Dengan alasan biaya

12
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

Hal ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang tidak


bersekolah dengan alasan biaya, walaupun pendidikan dasar yaitu SD
dan SMP gratis tapi nyatanya, biaya yang dibutuhkan juga masih banyak
seperti untuk buku, seragam, dan sumbangan pengembangan institusi,
ditambah jika sudah tamat SMP dan tidak memiliki biaya untuk
melanjutkan ke SMA sederajat atau perguruan tinggi yang tidak gratis
seperti SD dan SMP. Sekarang semakin tinggi jenjang pendidikan,
semakin tinggi pula biayanya, bahkan keluarga yang cukup juga belum
tentu dengan mudah membiayai pendidikan keluarganya.

b. Kualitas fasilitas penunjang pendidikan


Lihat dan bandingkan saja antara pendidikan di pusat kota dan
pelosok desa. Sangat terlihat sekali perbedaannya. Di kota, kualitas
pendidikan tidak perlu dipertanyakan lagi seperti apa, karena sudah tentu
bagus dan didukung oleh beragam fasilitas. Sebaliknya, di desa atau
daerah pelosok yang notabene seharusnya juga sama dengan di kota,
ternyata kondisinya sangat memprihatinkan. Kenyataan yang dapat kita
lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana
pendidikan yang memadai.
Contoh:
Belasan lulusan SD 9 di Desa Subaya, Kintamani, Bangli, gagal
melanjutkan ke jenjang SMP yang dikarenakan berbagai macam alasan
seperti tidak mempunyai biaya, dan jarak sekolah yang jauh.

13
IIN SATYA NASTITI (E1M013017)

Anda mungkin juga menyukai