Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL

DINAMIKA PERSATUAN DAN KESATUAN NKRI


(Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran PPKN)

Disusun oleh:
MUHAMAD DZULFIKAR
XII MIPA 5

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VIII
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DARMARAJA
PROGRAM IPA
2023/2024
A. Pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Sebelum masuk pada pengertian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
terlebih dahulu kitaharus mengetahui pengertian dari negara. Menurut Dr.
Wiryono Prodjodikoro, mengemukakan bahwa negara adalah suatu organisasi
di antara sekelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah
tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata
tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
Sekumpulan manusia tersebut merupkan suatu masyarakat tertentu didalamnya,
negara bukan merupakan satu-satunya organisasi diantara mereka. Dengan kata
lain masih terdapat organisasi lain didalamnya seperti organisasi keagamaan,
kesusilaan, kepartaian, perdagangan yang terlepas dari soal kenegaraan.
Menurut Kranenburg, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa. Sedangkan menurut
Robert M. Mclver, negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban
di dalam masyarakat di dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum
yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi
kekuasaan untuk memaksa.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa negara merupakan
suatu organisasi masyarakat yang mendiamani suatu wilayah tertentu yang
menyelenggarakan penertiban berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan
oleh suatu pemerintah. Negara terbentuk karena adanya rakyat atau
masyarakat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat. Negara kesatuan
merupakan pemerintah pusat menjalankan kedaulatan tertinggi negara. Agar
tidak sewenang-wenang, aktivitas pemerintah pusat diawasi dan dibatasi oleh
undang-undang. Konsekuensilogis dari posisinya sebagai penyelenggara
kedaulatan negara, maka unit-unit pemerintahan yang dibentuk dan berada di
bawah pemerintahan pusat harus tunduk kepada pemerintah pusat. Tanpa
disertai ketundukan dan kepatuhan . terjadi tumpang tindih dan tabrakan dalam
pelaksanaan kewenangan (prinsip unity of command).
Negara kesatuan dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: negara kesatuan
dengan sistem sentralisasi dan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.
Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi segala sesuatu dalam negara
langsung diatur dan diurus oleh pemerintah pusat dan daerah-daerah hanya
tinggal melaksanakan segala apa yang telah diintruksikan oleh pemerintah
pusat. Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, kepada
daerah-daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri (otonomidaerah) yang dinamakan dengan
daerah otonom.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) negara kesatuan berbentuk
republik dengan sistem desentralisasi (pasal 18 UUD 1945), di mana
pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan pemerintah
pusat.
Pasal 18 UUD 45 menyebutkan bahwa:
1.Negara Kesatuan Republik Indonesia bagi atas daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi
atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu
mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
2.Pemerintahan Daerah Provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dengan
mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3.Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota memiliki DPRD
yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4. Gubernur, Bupati dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintahan
daerah
provinsi, kabupaten dan kota dipilih secara demokrasi.
5.Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali urusan
pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusa
6.Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-
peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7.Susunan dan tata cara penyelenggaran pemerintahan daerah diatur dalam
undang-undang.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) disebut juga sebagai Nusantara
yang artinya negara kepulauan, dimana Indonesia terdiri dari dari beribu-ribu
pulau dari sabang sampai merauke. Hakikat negara dalam pengertian ini adalah
negara yang merupakan suatu kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya,
yaitu rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnis, suku bangsa, golongan,
kebudayaan, serta agama. Wilayah, yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang
sekaligus juga memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda pula. Oleh karena
itu negara persatuan adalah merupakan satu negara, satu rakyat, satu wilayah
dan tidak terbagi-bagi misalnya seperti negara serikat, satu pemerintahan, satu
tertib hukum yaitu tertib hukum nasional, satu bahasa serta satu bangsa yaitu
Indonesia.
Meskipun bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang
memiliki adat istiadat, kebudayaan serta karakter yang berbeda-beda, memiliki
agama yang berbeda-beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan wilayah
nusantara Indonesia, namun keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan
yang tercermin dalam suatu ikatan
“Bhineka Tunggal Ika”
yang artinya “Berbeda-beda tetap satu juga”. Yaitu persatuan bangsa dan
negara Indonesia. Perbedaan adalah suatu bawaan kodrat manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

B. Dinamika Susunan dan Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia


Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”, petikan tersebut
merupakan bunyi ketentuan pasal 1 ayat (1) Undang-Udang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat
diketahui bahwa susunan negara Indonesia adalah kesatuan. Negara Kesatuan
Republik Indonesia semakin kukuh dilakukan perubahan dalam UUD tahun
1945. Dalam proses amandemen terdapat ketentuan untuk tidak mengubah
pembukaan UUD tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara.
Kesatuan Republik Indonesia sebagai susunan negara Indonesia.
Selain itu, konsep negara kesatuan dipandang paling tepat untuk mewadahi ide
persatuan bangsa yang majemuk di tinjau dari berbagai latar belakang (dasar
pemikiran).
Berikut ini dinamika kehidupan bernegara di Indonesia.

1. Periode 1945-1949
Periode ini menjadi tahun-tahun bersejarah dalam memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bapak proklamator Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Sejak saat itu, Indonesia berhak menentukan sendiri ritme kehidupan bernegara
tanpa campur tangan pihak lain.
2. Periode 1949-1950
Indonesia lahir kembali dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).
Republik Indonesia Serikat adalah negara federasi yang berdiri pada tanggal 27
Desember 1949 sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja
Bundar.

3. Periode 1950-1959
Pemerintahan berdasar Konstitusi RIS tidak berjalan karena negara RIS bukan
cita-cita bangsa Indonesia. Oleh karena itu muncul tuntutan untuk kembali
pada negara kesatuan. Negara-negara yang tergabung dalam RIS satu persatu
bergabung dengtan negara Republik Indonesia.

4. Periode 1959-1966
Pada priode ini Indonesia kembali menggunakan UUD 1945 sebagai Konstitusi
Indonesia periode ini dikenal juga sebagai periode demokrasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin berlaku di Indonesia tahun 1959-1966 dari di
keluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959 hingga jatuhnya kekuasaan
Soekarno.

5. Periode 1966-1998
Ir. Soeharto menjadi ikon periode 1966-1988. Sebab masa itu, Ir Soeharto
menjadi Presiden Republik Indonesia. Periode ini dikenal dengan orde baru.
Orde baru merupakan istilah yang digunakan untuk memisahkan antara
kekuasaan masa Ir. Soekarno ( Masa orde lama).

6. Periode 1998-Sekarang
Tercatat dalam sejarah upaya mahasiswa mengupayakan sebuah perubahan.
beriring bersatu padu menduduki gedung kura-kura untuk meluluskan beberapa
tuntutan. Mereka menyebutnya tuntutan Reformasi oleh karena itu, periode
1998-sekarang dikenal dengan reformasi.

Anda mungkin juga menyukai