Menurut KBBI, secarara harfiah pembagian kekuasaan adalah proses memecahkan atau
memisahkan wewenang yang dimiliki oleh negara untuk (memerintah, mewakili, mengurus, dan
sebagainya) menjadi beberapa bagian (yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif) untuk diberikan
kepada beberapa lembaga negara untuk menghindari pemusatan kekuasaan (wewenang) pada
satu pihak atau lembaga.
Menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Berisi dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, penyelenggaraan negara adalah Pejabat
Negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi
dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Penyelenggara Negara
Menurut Pasal 2 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yaitu meliputi :
Disebutkan dalam Pasal 3 UU No. 28 Tahun 1999 yaitu asas kepastian hukum, asas tertib
penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas, dan asas akuntabilitas.
Menurut pasal UUD 1945, pemegang kekuasaan pemerintahan adalah Presiden. Oleh karena itu,
presiden merupakan penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan.
1) Kementerian Negara
2) Lembaga Pemerintahan Non-Kementerian (LPNK)
3) Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
4) Kejaksaan Republik Indonesia
5) Perwakilan RI Diluar Negeri
6) Tentara Nasional Indonesia (TNI)
7) Kepolisian Negara RI (Polri)
8) Badan/Lembaga Eksra Struktural
Adalah Pemerintahan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sedangkan
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Lainnya.
Urusan Wajib : pelayanan dasar (pendidikan dasar, kesehatan, pemenuhan kebutuhan hidup
minimal, prasarana lingkungan dasar)
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Persatuan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan
BAB 2
Ketentuan UUD 1945 tentang Wilayah Negara, Warga Negara, Penduduk, Agama dan
Kepercayaan, serta Pertahanan dan Keamanan
A. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Wilayah Negara merupakan daerah atau lingkungan yang menunjukkan batas-batas suatu negara
dimana dalam wilayah tersebut negara dapat melaksanakan kekuasaannya, menjadi tempat
berlindung bagi rakyat sekaligus sebagai tempat umum mengorganisir dan menyelenggarakan
pemerintahannya.
a) Wilayah Darat
b) Wilayah Perairan
c) Wilayah Udara
d) Wilayah Ekstrateritorial (Konvensional)
Ketentuan hukum tentang wilayah negara Republik Indonesia diatur dalam Pasal 25A Undang-
undang Dasar 1945 yang bunyinya, "Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya di tetapkan
dengan Undang-undang."
a. Sebelah Utara
b. Sebelah Barat
c. Sebelah Timur
Warga Negara adalah anggota dari negara atau anggota dari suatu organisasi kekuasaan negara.
Penduduk adalah mereka yang memang berdomisili atau bertempat tinggal di Indonesia.
2. Perbedaan Konsep antara Warga Negara, Penduduk, Orang Asing, dan Rakyat
Orang asing adalah orang yang bukan penduduk asli dari tempat yang mereka temukan. Rakyat
adalah semua orang yang tinggal di suatu negara
Diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 perubahan keempat pada Pasal 26 Ayat 1 ditegaskan
bahwa yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang di sahkan dengan Undang-undang sebagai warga negara.
BAB 3
Merupakan bagian dari sistem sosial yang menjalankan fungsi alokasi nilai-nilai (dalam bentuk
keputusan atau kebijaksanaan) yang alokasinya bersifat otoritatif (dikuatkan oleh kekuasaan
yang sah) serta mengikat seluruh masyarakat.
B. Fungsi Sistem Politik
6. Demokrasi Pancasila