Anda di halaman 1dari 19

1

MODUL PERKULIAHAN

Kode – U002100008
KEWARGANEGARAAN

Negara dan Sistem Pemerintahan

Modul 3

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

03
Yayah Salamah S.Pd M.Si
Fakultas Teknik Program Studi Sipil
2

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Mata kuliah ini membahas Setelah mengikuti mata kuliah ini


berbagai hal tentang pentingnya mahasiswa dapat menjelaskan tentang
pendidikan Kewarganegaraan di pentingnya pendidikan Kewarganegaraan
Perguruan Tinggi. di Perguruan Tinggi .

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan latar belakang perlunya Negara
2. Menjelaskan pengertian dan teori Negara.
3. Menguraikan unsur-unsur Negara.
4. Menjelaskan klasifikasi Negara, bentuk dan asas pemerintahan
5. Menyebutkan sifat-sifat Negara.
6. Menguraikan fungsi-fungsi Negara.
7. Menyebutkan elemen kekuatan Negara
8. Menjelaskan hubungan negara dengan warga Negara.
9. Menjelaskan sistem ketatanegaraan Indonesia

2021 Kewarganegaraan
2 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3

Latar Belakang Perlunya Negara


Di Indonesia, individu yang sudah berumur 17 tahun keatas akan mendapatkan Kartu
Tanda Penduduk (KTP). KTP menunjukan bahwa anda adalah warga Negara Indonesia
yang bertempat tinggal di wilayah kecamatan tertentu. Apabila anda keluar negeri, maka
anda akan mendapat pertanyaan, anda berasal dari Negara mana? Dalam bab ini, kita akan
menbahas tentang Negara, baik menyagkut alasan terbentuknya Negara, fungsi, dan
hubungan antara warga Negara dengan Negara.
Menurut Thomas Hobbes, keberadaan negara sangat diperlukan sebagai tempat
berlindung bagi individu, kelompok, masyarakat, yang lemah dari tindakan individu,
kelompok dan masyarakat, maupun penguasa yang kuat (otoriter), karean menurutnya,
manusia dengan manusia lainnya memiliki sifat seperti serigala (homo homini lupus).
Keberadaan Negara sebagaimana uraian diatas menimbulkan kesadaran masyarakat
untuk menciptakan mekanisme pembentukan Negara yang mendapat legitimasi
(pengakuan) dari seluruh mayarakat secara bersama. Mekanisme yang demokratis dan
universal bagi pembentukan Negara adalah pemilihan umum (pemilu). Pemilu merupakan
wadah untuk melakukan kontrak social dengan cara memberikan suara kepada orang yang
dipilhnya guna melindungi kepentingan keseluruhan rakyat suatunegara.
Negara dalam menjalani kehidupanya tentu menghadapi berbagai masalah dalam
menjaga eksistensinya. Masalah yang dihadapi oleh Negara pada saat ini antara lain adalah
masalah globalisasi dan otonomi daerah, meskipun kedua hal tersebut juga dapat memberi
keuntungan bagi kemajuan suatu Negara. Keuntungan globalisasi bagi bangsa Negara
Indonesia adalah dapat memberi nilai tambah berupa kemudahan memperoleh informasi,
teknologi, maupun pengetahuan yang berkembang dan terjadi di seluruh dunia.
Sama halnya otonomi daerah juga dapat member keuntungan yang besar bagi bangsa
Indonesia untuk dapat hidup mandiri dalam mengelola dan mengekplorasi sumber daya
alam dan manusia yang ada didaerahnya secara optimal.

Pengertian dan Teori Negara


Negara berasal dari kata State (inggris), staat (belanda), dan etat (prancis). State,
staat,dan etat berasal dari bahasa latin status atau statum yang berarti keadaan yang tegak
dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.

2021 Kewarganegaraan
3 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4

Beberapa tokoh atau pemikir ilmu politik cukup beragam dalam mendefinisikan
tentang negara.  Diantaranya adalah:
1. Roger H. Soltau, menurutnya negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority)
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.
2. Harold J. Laski, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung
daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
3. Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
4. Robert M. Mac Iver, negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban suatu
wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselnggarakan oleh suatu pemerintah
dan untuk maksud tersebut diberi kekuasan.
Dari beberapa definisi-definisi tersebut, kemudian Miriam Budiarjo mendefinisikan
negara sebagai suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh
sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan
yang sah.
Menurut Kansil dan Christine S.T Kansil (2011:43), pidato Prof. Mr. Dr. R.
Soepomo dalam rapat Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPPK)
pada tanggal 31 Mei 1945, mengemukakan tiga aliran pikiran atau teori tentang
pengertian negara yaitu :
1. Teori Perseorangan atau Teori Individualistik
Teori ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum(legal society) yang
disusun atas kontrak antara seluruh perorangan dalam masyarakat itu (contract sosial).
2. Teori Golongan atau Teori Kelas
Teori golongan atau kelas ini mengganggap negara adalah alat dari suatu golongan
(kelas) untuk menindas kelas lain.
3. Teori Persatuan
Teori persatuan ini mengajarkan bahwa negara adalah suatu susunan masyarakat yang
integral; segala golongan; segala bagian; segala anggotanya berhubungan erat satu
sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis.

2021 Kewarganegaraan
4 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5

Unsur-Unsur Negara
Terbentuknya Negara dapat terjadi karena adanya beerapa unsur. Unsur-unsur
pembentukan Negara tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penduduk
Penduduk adalah orang yang tinggal di suatu daerah. Penduduk adalah semua orang
yang berdomisili serta menyatakan kesepakatan diri ingin bersatu. Yang dimaksud
dengan semua orang adalah penduduk indonesia dan Negara lain (asing) yang sedang
berada di Indonesia untuk wisata, bisanis, dan lainnya.
Jadi warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara dengan keterkaitan
hukum dan peraturan yang ada dalam negara tersebut serta diakui oleh negara, baik
warga asli negara tersebut atau pun warga asing dan negara tersebut memiliki
ketentuan kepada siapa yang akan menjadi waga negaranya.
Menurut data biro pusat statistic (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2003
lebih kurang 210 juta jiwa dengan komposisi 50% adalah berasal dari suku bangsa
etnis jawa.
2. Wilayah
Negara memiliki batas/teritorial yang jelas atas darat, laut, dan udara di atasnya.
Wilayah merupakan tempat menetapnya rakyat dan pemerintahan suatu negara dalam
menjalankan pemerintahannya. Wilayah Indonesia terletak diantara dua benua yaitu
benua Asia dan Australia, dan dua samudra yaitu samudra Indian dan Pasifik. Letak ini
membuat Indonesia berada pada posisi strattegis yang menjadi jalur lalu lintas
transportasi dunia. Di wilayah udara, Indonesia berada pada posisi GSO (Geo
Stationery Orbit). Posisi ini strategis untuk menempatkan satelit.Posii silang ini
menguntungkan Indonesia karena terletak di wilayah bisnis perdagangan dunia.

3. Pemerintah
Pemerintahan yang berdaulat sebagai unsur utama suatu negara adalah pemerintahan
dalam arti luas, yaitu gabungan seluruh alat perlengkapan negara yang memiliki
kekuasaan eksekutif, legeslatif dan yudikatif. Pemerintahan yang berdaulat diartikan
sebagai pemerintahan yang memiliki kekuasaan dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan kebijakan yang berhubungan dengan tugas-tugas kenegaraan.

2021 Kewarganegaraan
5 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6

Sistem pemerintahan yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah system pemerintahan
presidensial. Dalam system ini, presiden memiliki hak prerogative untuk memilih dan
mengangkat serta memberhentikan para menteri sebagai pembantunya.
Menurut Ubaedillah dan Abdul Rozak (2013:122), ada dua macam pengakuan atas
suatu negara, yaitu de facto dan de jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan fakta
atas adanya suatu negara. Sedangkan pengakuan de jure, didasarkan atas negara
mendapat hak-haknya di samping kewajiban sebagai anggota keluarga bangsa dunia.

Klasifikasi dan Bentuk Negara


Klasifikasi negara dapat dilihat berdasarkan beberapa indikator, seperti jumlah
orang yang berkuasa, bentuk Negara, dan asas pemerintahan.
1. Jumlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasan jumlah orang yang berkuasa dapat
berjumlah satu orang, sekelompok orang, atau banyak orang. Berdasarkan jumlah
orang yang berkuasa dan orientasi kekuasan terdapat enam bentuk klasifikasi Negara:
Jumlah Penguasa Bentuk Positif Bentuk Negatif

Satu Orang Monarki Tirani

Sekelompok Orang Aristokrasi Oligarki

Banyak Orang Demokrasi Mobokrasi

2. Bentuk Negara ditinjau dari sisi konsep dan teori modern terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Negara Kesatuan (unitarianisme)
Negara kesatuan adalah Negara yang berdaulat dan merdeka, dengan satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah (Ubaedillah dan
Abdul Rozak, 2013:126)
Dalam pelaksanaannya, negara kesatuan terbagi ke dalam dua macam sistem
pemerintahan yaitu :
(1). Sistem Sentralisasi yaitu sistem pemerintahan yang langsung dipimpin oleh
pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah yang ada di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat.
(2). Sistem Desentralisasi yaitu kepala daerah diberikan kesempatan dan

2021 Kewarganegaraan
6 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
7

kewenangan untuk urusan pemerintahan di daerahnya masing-masing.


b. Negara Serikat (federasi)
Negara serikat merupakan bentuk Negara yang gabungan dari beberapa Negara
bagian dari Negara serikat. Kekuasan asli dalam Negara federasi merupakan
Negara bagian, karena ia berhubungan langsung dengan rakyatnya.Sementara,
Negara federasi bertugas untuk menjalankan hubungan luar negeri, pertahanan
Negara, keuangan, dan urusan pos.
Menurut Ubaedillah dan Abdul Rozak (2013:127), bentuk negara dapat
digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
(1). Monarki
Monarki merupakan sejenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang
penguasa monarki (raja). Monarki dibedakan menjadi monarki absolut dan
monarki konstitusional. Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan
kekuasaan tertinggi di tangan satu orang raja atau ratu,seperti Arab Saudi.
Sedangkan monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang
kekuasaan kepala pemerintahannya (perdana menteri) dibatasi oleh ketentuan-
ketentuan konstitusi negara.
(2). Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif
dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut
kekayaan, keluarga, atau militer.
(3). Demokrasi
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang kekuasaanya berasal dari
rakyat.

3. Asas penyelenggaran kekuasan, yaitu berbagai tipe Negara menurut kondisinya,


seperti:
a. Menurut Ekonomi
Negara agraris, industri, erkembang, sedang berkembang, dan belum berkembang.
b. Menurut Politik
Negara demokratis, otoriter, totaliter, satu partai, multipartai, dan sebagainya.
c. Menurut Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan presidantil, parlementer, junta militer, dan sebagainya.
2021 Kewarganegaraan
7 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
8

d. Menurut Ideologi Bangsa


Negara sosialis, liberal, komunis, fasis, agama, dan sebagainya.

Sifat Organisasi Negara


Sifat Organisasi Negara berbeda dengan organisasi lainya, yakni:
1. Sifat Memaksa
Setiap Negara dapat memaksa kehendak dan kekuasaanya, baik melalui jalur hukum
maupun jalur kekuasaan atau kekerasan yaitu dengan memberlakukan sanksi pada
pelanggaran hukum dengan tujuan agar peraturan perundang-undangan yang telah
dibuat dan berlaku dalam negara tersebut ditaati oleh anggota masyarakat sehingga
ketertiban, keamanan, dan kedamaian dapat tercapai.
2. Sifat Monopoli
Setiap Negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan Negara tanpa ada saingan.
3. Sifat Totalitas
Semua hal tanpa kecuali mencangkup kewenangan Negara, misalnya semua orang
harus membayar pajak, semua orang wajib membela Negara, semua orang sama
dihadapan hokum, dan sebagainya.

Fungsi Negara
Fungsi Negara Secara umum Negara memiliki empat fungsi utama bagi bangsanya,
yaitu:
1. Fungsi pertahanan dan keamanan
Negara melindungi rakyat, wilayah, pemerintahan dari ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar. Negara harus
diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.
2. Fungsi pengaturan dan ketertiban
Negara menciptakan Undang-undang (UU) dan peraturan pemerintah (PP), serta
menjalankanyan demi terwujudnya tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Negara dalam segala kekuasaan dan kewenangan yang dimilikinya
menjadi “kunci” dalam menegakkan ketertiban di masyarakat.
3. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
2021 Kewarganegaraan
8 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
9

Negara melakukan upaya eksplorasi sumber daya alam (SDA) maupun sumber
daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Fungsi keadilan menurut Hak dan Kewajiban
Negara harus menciptakan keadilan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang
hukum. Negara menciptakan dan menegakan hukum secara tegas dan tanpa pilih
kasih menurut hak dan kewajiban yang telah dikontribusikan kepada bangsa dan
Negara.

Elemen Kekuatan Negara


Kekuatan Negara Kekuatan suatu Negara tergantung pada beberapa elemen seperti
sumber daya manusia, sumber daya alam, kekuatan militer, dan territorial Negara tersebut.
Beberapa elemen kekuatan Negara adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Kekuatan negara tergantung pada jumlah penduduk, semakin banyak jumlah penduduk,
semakin berkualitas SDM, dan semakin tinggi tingkat kesehatan, maka Negara akan
semakin maju dan kuat.
2. Teritorial Negara
Semakin luas dan strategis, maka Negara tersebut akan semakin kuat.
3. Sumber Daya Alam
Semakin tinggi kekayaan alam, maka Negara tersebut semakin kuat, Negara yang kaya
akan minyak, agroindustri, dan manufaktur akan menjadi Negara yang tangguh.
4. Kapasitas Pertanian dan Industri
Tingkat budaya, usaha warga Negara dalam bidang pertanian, industry, dan
perdagangan yang maju, menjamin kecukupan pangan atau swasembada pangan
sehingga Negara menjadi kuat.
5. Kekuatan Militer dan Mobilitasnya
Negara yang memiliki jumlah anggota militer, dan kualitas personel dan peralatan yang
baik akan meningkatkan kemampuan militer dalam mempertahankan kedaulatan
Negara.
6. Elemen Kekuatan yang Tidak Berwujud
Segala faktor yang mendukung kedaulatan Negara, berupa kepribadian dan
kepemimpinan, efisiensi birokasi, persatuan bangsa, dukungan internasianal, reputasi
2021 Kewarganegaraan
9 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
10

bangsa (nasionalisme), dan sebagainya.

Hubungan Negara dengan Warga Negara


Hubungan Negara dan warga negara berwujud status, peran, hak dan kewajiban
secara timbal balik (Arwiyah dan Runik Machfiroh (2014:57). Secara teoritis, status
warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif, dan positif.
Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif, aktif, negatif, dan positif, yaitu
1. Peran pasif, yaitu kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Peran aktif, yaitu aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta
mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi
keputusan publik.
3. Peran positif, yaitu aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk
memenuhi kebtuhan hidup.
4. Peran negatif, yaitu aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara
dalam persoalan pribadi (Juliardi, 2014:136).
Negara sebagai lembaga dan warga Negara sebagai penghuni lembaga harus
mempunyai hubungan yang baik. Negara berkewajiban melindungi kepentingan
keseluruhan rakyat tanpa kecuali. Oleh karena itu warga Negara juga harus
memberikan konstribusi pemikiran dan ide secara nyata bagi kelangsungan kehidupan
Negara dalam segala aspek.Karena secara hakiki, warga Negara itulah yang paling
memahami dan mengetahui apa yang dibutuhkannya. Sebagaimana ucapan mantan
presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy yaitu “Jangan tanyakan apa yang bisa
negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang bias kau berikan kepada
negaramu.

2021 Kewarganegaraan
10 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
11

Sistem Pemerintahan Negara


Sistem pemerintahan Negara dalam arti luas adalah meliputi seluruh lembaga
pemerintahan Negara yang ada, yaitu Badan Legislatif, Badan Eksekutif, dan Badab
Yudikatif. Menurut teori Trias Politika, ketiga badan tersebut memiliki fungsi sebagai
berikut:
1. Badan Legislatif
Adalah badan yang berfungsi sebagai pembuat undang-undang atau peraturan daerah
yang pengesahanya dilakukan bersama dengan Presiden atau Kepala Daerah.Lembaga
ini meliputi DPR, DPRD I, dan DPRD II yang masing-masing menjalankan tugas dan
fungsinya menurut tingkatanya.
2. Badan Eksekutif
Adalah badan yang berfungsi menjalankan undang-undang yang mendapat persetujuan
secara bersama-sama antara DPR dengan Presiden.Lembaga ini meliputi presiden,
wakil presiden, para mentri departemen dan non departemen, gubernur berserta
muspida, bupati/walikota,beserta mospida, camat, lurah/desa.
3. Badan Yudikatif
Adalah badan yang berfungsi mengadili penerapan undang-undang.Lembaga ini
meliputi Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Komstitusi (MK), dan Komisi Yudisial
(KY).
a. Mahkamah Agung (MA) berfungsi memberi pertimbangan kepada presidententang
pemberian grasi, amnesty, abolisi, rehabilitasi yang merupakan hak progetif
presiden dalam bidang hukum.
b. Mahkamah Konstitusi (MK) berfungsi melakukan iju undang-undang terhadap
UUD 1945, menyelesaikan konflik antar lembaga Negara dan melakukan
pembubaran partai politik bila melakukan pelanggaran UUD 1945.
c. Komisi Yudisial (KY) berwenang merekrut dan menyeleksi calon Hakim Agung

Ketiga Lembaga ini memiliki fungsi dan tugas yang saling terkait dan bersifat
hierarkis hingga ketingkat daerah tingkat kabupaten/kota sedangkan, khusus polisi
berada hingga tingkat lurah/desa.
Berdasarkan UU 1945 sistem ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Negara Kesatuan
Hal ini tercantum pada Pasal 1 UUD 1945 yang menyatakan “Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”
2. Bentuk Pemerintahan Republik

2021 Kewarganegaraan
11 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
12

Indonesia menetapkan bentuk pemerintahan adalah republik bukan monarki atau


kerajaan. Hal ini tercantum pada Pasal 1 ayat 1 UUD 1945.
3. Sistem Pemerintahan Presidensial
Ciri-ciri sistem pemerintahan presedensial adalah sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan negara berada di tangan presiden.
b. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden.
c. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.
d. Presiden tidak membubarkan parlemen.
e. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan.
f. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
4. Sistem Politik Demokrasi
Hal ini tercantum dalam Pasal 1 ayat 2 UUD 1945, bahwa “ Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

Macam-Macam Jenis Sistem Pemerintahan


Berikut di bawah ini diuraikan mengenai macam-macam sistem pemerintahan yang ada
diseluruh dunia, salah satunya yang diikuti oleh pemerintahan Indonesia :

A . Sistem Pemerintahan Presidensial

Negara republik menganut sistem ini. Sistem yang memilih kekuasaan eksekutif lewat
pemilihan umum. Pada sistem ini rakyatlah yang memilih siapa presidennya. Nantinya
presiden akan menjalankan perannya sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Kelebihan Presidensial

1. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya.


2. Masa jabatan badan eksekutif lebih dengan jangka tertentu.
3. Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
Kelemahan Presidensial

1. Sistem pertanggunng jawabannya kurang jelas.


2. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan
kekuasaan mutlak.

B. Sistem Pemerintahan Parlementer

2021 Kewarganegaraan
12 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
13

Di sistem ini parlemennya memegang peranan yang sangat penting. Perdana menteri
dipilih dan diangkat oleh parlementer. Demikian pula sebaliknya parlemen bisa
memberhentikannya dengan cara memberikan statement “mosi tidak percaya”.

Di dalam sistem parlemen dimungkinkan ada perdana menteri dan presiden namun di sini
presiden hanya bertindak selaku kepala negara. Negara Jepang, Malaysia, Belanda adalah
negara-negara yang memegang sistem ini.

Memiliki kewenangan memilih dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan. Presiden


juga mendapatkan jaminan konstitusi sehubungan kewenangannya dalam bidang legislatif.
Negara Indonesia menganut sistem ini.

Kelebihan Parlementer

1. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
2. Pembuatan Kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif.
3. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadapat kabinet sehingga kabinet
menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
Kelemahan Parlementer

1. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.


2. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif tidak bisa ditentukan berakhir sesua masa
jabatannya.

C . Sistem pemerintahan Semi Presidensial

Merupakan gabungan dari sistem Presidensial dan Parlementer. Karena presidennya dipilih
oekh rakyat menjadikannya memiliki kekuasaan yang luas dan kuat. Bersama-sama dengan
perdana menteri presiden menjalankan kekuasaannya. Yang menganut sistem ini adalah
negara Perancis.

D. Sistem Pemerintahan Komunis

Dalam sistem komunis semua sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh partai
komunis. Partai komunis ini bertindak anti kapitalis. Kekuasaan akan berlangsung secara
penuh, tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada individu.

E. Sistem pemerintahan Demokrasi Liberal

Kebebasan individu sangat ditonjolkan dalam sistem ini. Demokrasi liberal disebut juga
dengan demokrasi konstitusional. Individu akan dilindungi hak-haknya oleh undang-
undang atau konstitusi. Apapun keputusan yang diambil oleh pemerintah jangan sampai
melanggar kebebasan individu. Amerika Serikat dan negara-negara persemakmuran
menjalankan sistem ini.
2021 Kewarganegaraan
13 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
14

F. Sistem Pemerintahan Liberal

Liberal di sini maksudnya bebas. Kebebasan dalam segala hal, persamaan hak-hak dan
berpolitik. Sistem liberal sangat menentang keras adanya pembatasan yang dilakukan oleh
pemerintah dan agama

Sistem Pemerintahan Di Indonesia


Sistem pemerintahan yang ada di negara Indonesia bisa berubah-ubah dari waktu
ke waktu diakibatkan oleh adanya perubahan jaman. Indonesia merupakan negara yang
dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Perubahan yang disertai dengan
perkembangan dan pertumbuhannya.

Berdasarkan perkembangan sejarah ketatanegaraan, negara Indonesia terhitung


sudah melakukan perubahan sistem permerintahan beberapa kali. Di bawah ini diuraikan
secara singkat bagaimana sejarahnya sistem pemerintahan yang ada di negara Indonesia :

a) Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1949)


Bentuk negara pada periode ini adalah kesatuan, sistem pemerintahannya presidensial,
bentuk pemerintahannya ialah republik sedangkan konsitusinya adalah UUD 1945.
b) Sistem Pemerintahan Indonesia (1949-1950)
Federasi adalah bentuk negaranya, republik adalah bentuk pemerintahannya, sistem
pemerintahannya adalah parlementer semu, konstitusinya UUD RIS.
c) Sistem Pemerintahan Indonesia (1950-1959)
Kesatuan adalah bentuk negaranya, bentuk pemerintahannya adalah republik, sistem
pemerintahannya parlementer, konsitusinya UUDS 1950.
d) Sistem Pemerintahan Indonesia (1959-1966)
Bentuk negaranya adalah kesatuan, republik adalah bentuk pemerintahannya,
presidensial adalah sistem pemerintahannya, UUD 1945 adalah konstitusinya.
e) Sistem Pemerintahan Indonesia 1966–1998)
Sama seperti nomor empat, tidak ada yang berubah.
f) Sistem pemerintahan Indonesia (1998 sampai dengan saat ini)
Dimulainya sistem pemerintahan yang ini secara pastinya tanggal 21 Mei 1998, tepat
pada saat runtuhnya pemerintahan orde baru. Bentuk negaranya adalah kesatuan,
republik adalah bentuk pemerintahannya sedangkan sistem pemerintahannya tetap
menganut sistem presidensial. UUD 1945 masih merupakan landasan yang dipegang
dengan kokoh.

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia

2021 Kewarganegaraan
14 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
15

Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi
dalam beberapa provinsi.

1. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.


2. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
3. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
4. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki
kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
5. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.

Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan


parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan
yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan
presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;

1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR
tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari
DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan dari
DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak
budget (anggaran)

Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia.


Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru
tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme
cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk
melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia


1. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
2. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi
krisis kabinet.
3. Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR.
4. Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia
5. Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan
Presiden.
6. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.
7. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
2021 Kewarganegaraan
15 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
16

8. Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.

Sistem pemerintahan Indonesia dari masa ke masa


Secara garis besar sejarah Indonesia terbagi atas tiga masa, yaitu masa Orde lama, masa
Orde baru, dan masa reformasi.

a) Sistem pemerintahan Indonesia masa orde lama

Masa pemerintahan orde lama berjalan dari tahun 1945 hingga tahun 1968 di bawah
kepemimpinan presiden Soekarno. Penyebutan masa “orde lama” merupakan istilah yang
diciptakan pada masa orde baru. Sebenarnya Soekarno tidak begitu menyukai istilah “orde
lama” ini. Ia lebih suka menyebut masa kepemimpinannya dengan istilah “orde revolusi”.
Pada tanggal 18 agustus 1945, Indonesia mengesahkan UUD 1945 sebagai dasar Negara.
Sebenarnya di bawah UUD 1945 telah tercantum bahwa Indonesia menggunakan system
pemerintahan presidensial.namun setelah tiga bulan terjadi penyimpangan terhadap UUD
1945.

Penyimpangan itu adalah mengenai pembentukan cabinet parlementer dengan Sultan


Syahrir sebagai perdana menteri. Sehingga pada masa ini, dipengaruhi oleh Belanda,
Indonesia menggunakan system parlementer. Masa parlementer berakhir ketika
dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

b) System pemerintahan masa orde baru

Istilah “orde baru” di pakai untuk memisahkan kekuasaan era Soekrno (orde lama) dengan
masa kekuasaan era Soeharto. Era orde baru juga digunakan untuk menandai setelah masa
baru setelah ditumpasnya pemberontakan PKI tahun 1965. Pada masa orde baru, awalnya
demokrasi di Indonesia mengalami kemajuan. Namun, dalam perkembangannya kehidupan
demokrasi era orde baru tidak jauh berbeda dengan demokrasi terpimpin. System
pemerintahan presidential juga terlihat ditonjolkan.kemudian soeharto menetapkan
demokrasi pancasila sebagai system pemerintahan Indonesia.

c) System pemeritahan masa reformasi

Era reformasi dimulai dari tumbangnya kekusaan soeharto pada tahun 1998 hingga
sekarang. Pada era reformasi, pelaksnaan system pemerintahan demokrasi pancasila
diterapkan sesuai dengan asa demokrasi yang berlandaskan pancasila. Pada era ini,
pemerintahan memberikan ruang gerak kepada partai politik dan DPR untuk turut serta
mengawasi pemerintahan secara kritis.

5. Kesimpulan

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja


dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan
2021 Kewarganegaraan
16 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
17

penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi


empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu,
terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.

Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu

1. presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan


presidensial
2. dan parlementer didasarkan pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan
legislatif.

Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari


legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif maka
sistem pemerintahannya adalah presidensial.Dalam sistem pemerintahan negara republik,
lembaga-lembaga negara itu berjalan sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan
dalam sistem pemerintahan negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-
prinsip yang berbeda.

Sistem pemerintahan suatu negara berbeda dengan sistem pemerintahan yang


dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa persamaan antar sistem
pemerintahan negara itu. Misalnya, dua negara memiliki sistem pemerintahan yang
sama.Perubahan pemerintah di negara terjadi pada masa genting, yaitu saat perpindahan
kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahan pemerintahan di Indonesia terjadi
antara tahun 1997 sampai 1999. Hal itu bermula dari adanya krisis moneter dan krisis
ekonomi.

POKOK-POKOK SISTEM PEMERINTAHAN


(Sebelum dan Setelah Amandemen UUD 1945)

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum


diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem
pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).


2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

2021 Kewarganegaraan
17 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
18

Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan sangat stabil
dan kuat. Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar. Sistem Pemerintahan Presidensial
yang dijalankan pada era ini memiliki kelemahan pengawasan yang lemah dari DPR
namun juga memiliki kelebihan kondisi pemerintahan lebih stabil.

Di akhir era orde baru muncul pergerakan untuk mereformasi sistem yang ada
menuju pemerintahan yang lebih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan
sebuah pemerintahan yang konstitusional(berdasarkan konstitusi). Pemerintahan yang
konstitusional adalah yang didalamnya terdapat pembatasan kekusaaan dan jaminan hak
asasi. Kemudian dilakukanlah amandemen Undang-undang Dasar 1945 sebanyak 4 kali,
tahun: 1999,2000,2001,2002. Berdasarkan Konstitusi yang telah diamandemen ini
diharapkan sebuah sistem pemerintahan yang lebih demokratis akan terwujud.

Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Setelah Amandemen


1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara
terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem
pemerintahan presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR.
DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya
pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.
7. Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-
kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem
pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;
8. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi,
DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak
langsung.
9. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan
dari DPR.
10. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
11. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang
dan hak budget (anggaran)
2021 Kewarganegaraan
18 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
19

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Budiarjo, Miriam, DasarDasar  Ilmu  Politik,  (Jakarta:  PT.  Gramedia  Pustaka Utama,
2005), Cet. XXVII
Isywara, F, Pengantar Ilmu Politik, (Bandung: Bina Cipta, 1982)
Rosyada, Dede, dkk.  Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HAM dan
Masyarakat
Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2005), cet. III, hal. 48-49
Suhelmi, Ahmad, Pemikiran Poltik Barat:Kajian sejarah perkembangan negara, masyarakat
dan
Kekuasaan (jakarta,(PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), cet. III
Sriyanti dkk. Modul PKN Universitas Mercu Buana
Departemen Pendidikan dan kebudayaan , Modul Standar PKN

http://sistempemerintahanindonesia.com/struktur-pemerintahan-indonesia.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bentuk_pemerintahan

http://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/2013/02/konsep-teori-dan-proses-
terbentuknya.html?m=1

http://www.academia.edu/

2021 Kewarganegaraan
19 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai