Anda di halaman 1dari 15

1

MODUL PERKULIAHAN

P121700016 –
Arsitektur dan
Pariwisata
Pengantar:
Peran Arsitektur dalam
Pariwisata

Abstrak Sub-CPMK

Ketepatan pemahaman Mampu menjelaskan pengertian


Pariwisata, jenis, elemen, Pariwisata, elemen-elemen Pariwisata
dan hubungannya dengan dan hubungannya dengan Arsitektur
Arsitektur

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

01
Fakultas Teknik Sipil dan Rr. Diana Ayudya, ST., MT.
Arsitektur
Perencanaan
Ruang Lingkup Perkuliahan

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL)

Pengetahuan
P1. Mampu menggambarkan keseluruhan tentang dunia arsitektur
P2. Mampu memahami kedudukan ilmu arsitektur, praktek professional, dan kemampuan
untuk menghadapi tantangan dunia praktek
P6. Sadar akan faktor sosial, ekonomi, dan budaya lingkungan pada desain arsitektur

Kemampuan Umum
KU1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora yang sesuaidengan bidang keahliannya
KU5. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di
bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data

Keterampilan Khusus
KK1. Menguasai dan memahami estetika secara umum atau estetika secara khusus pada
arsitektur
KK7. Memahami konteks pada skala wilayah yang lebih luas
KK10. mampu mempresentasikan dan mengkomunikasikan desain dengan berbagai
teknik dan media, manual maupun digital.
KK12. Memiliki kemampuan desain arsitektur yang diwarnai denga penguasaan tematik
sesuai dengan penekanan unggulan.Sistematika

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK)

1. Mampu memahami hubungan antara arsitektur dan pariwisata (P1, P7, KU1, KU5,
KK1, dan KK7)
2. Mampu memahami konsep pariwisata berkelanjutan dalam lingkup wisata alam (P6
dan KK7)
3. Mampu memahami konsep pariwisata berkelanjutan dalam lingkup wisata budaya
dan sejarah (P6 dan KK7)
4. Mampu memahami konsep pariwisata berkelanjutan dalam lingkup wisata
perkotaan (P6 dan KK7)

2021 Arsitektur dan Pariwisata


2 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Mampu merumuskan dan mengaplikasikan konsep pariwisata yang berkelanjutan
pada rancangan arsitektur dan lingkungan binaan (P1, P2, P6, KU1, KU5, KK1,
KK10, dan KK12)

DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH

Mata kuliah Arsitektur dan Pariwisata merupakan salah satu mata kuliah pilihan jalur kota
dan permukiman. Merupakan mata kuliah penunjang untuk Perancangan Arsitektur
maupun Penelitian Arsitektur.

Tujuannya adalah untuk pengayaan wawasan mahasiswa dalam merancang maupun


dalam melakukan riset.

BAHAN KAJIAN / MATERI PEMBELAJARAN

1. Gambaran Umum Pariwisata


2. Segmentasi dan Karakteristik Wisatawan
3. Tourism lifecycle
4. SDG’s dan Pembangunan pariwisata berkelanjutan
5. Ekowisata vs Pariwisata Massal
6. Pembangunan pariwisata alam yang berkelanjutan
7. Pembangunan pariwisata budaya dan sejarah yang berkelanjutan
8. Pembangunan pariwisata perkotaan yang berkelanjutan
9. Perencanaan dan perancangan pariwisata

PUSTAKA
Utama

1. Ashworth G.J. dan Tunbridge, J.E. (1990): The Tourist-Historic City, John Wiley&Sons,
England.
2. Gunn, C.A. (1994). Tourism Planning; Basics, Concept, Cases. Taylor & Francis. London.
3. Inskeep, Edward, (1991): Tourism Planning- An Integrated Sustainable Approach, Van
Nostrand Reinhold, New York.
4. Page, Stephen J. dan Hall, Michael C., (2003). Managing Urban Tourism, Pearson
Education Limited, Harlow.
5. Page, Stephen, (1995): Urban Tourism, Routledge, London.
6. Pearce, P.L. (2006). Tourism Behavior; Themes and Conceptual Schemes. Viva Books
Private Limited. UK.
7. Pitana, I.G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.
8. Ury, J. (1989). The Tourist Gaze. Lanchaster.
9. Yoeti, O.A. (2008). Ekonomi Pariwisata; Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Penerbit
Buku Kompas. Jakarta.
10. Butler, R. (1980). The Concept of a Tourist Area of Life Cycle of Evolution: Implications for
Management of Resource. Canadian Geographer Volume 19 No.1 , 5-12.
11. Butler, R. (2011). Tourism Area Life Cycle. Oxford: Goodfellow Publisher.
12. Honey, M. 1999. Ecotourism and Sustainable Development: Who Owns Paradise? Island
Press, Washington, DC

2021 Arsitektur dan Pariwisata


3 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
13. Yoeti, O. A. 2000. Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta: P.T.
Petja.
14. Yoeti, O.A. (2008). Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Penerbit
Buku Kompas. Jakarta

Pendukung

1. Adriani, Yani (2011). Pariwisata Perkotaan: Teori dan Konsep. Dodownload pada:
http://tentangpariwisata.blogspot.co.id/2011/01/pariwisata-perkotaan-teori-dan-konsep.html
2. Lasansky, D.M. dan B. McLaren (Editor) (2004). Architecture and Tourism; Perception,
Performance, and Place. Berg- Oxford. New York.
3. Law, Christopher M. (1996): Tourism in Major Cities, International Thomson Business
Press, London.
4. Ockman, J. and Frausto, S. (Eds.) (2005). Architourism; Authentic, Escapist, Exotic,
Spectacular. A Buell Center/Columbia Book of Architecture.
5. Richard, Greg dan Wilson, Julie (2007): Tourism, Creativity, and Development, Routledge,
Oxon.
6. Ritchie, B.W., Burns, P., and Palmer, C. (Eds.) (2005). Tourism Research Methods;
Integrating Theory with Practice. CABI Publishing. UK.
7. Persada, Citra (2018). Perencanaan pariwisata dalam Pembangunan Pariwisata
Berkelanjutan.

MATERI PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN


MINGGU RENCANA MATERI CPMK PENILAIAN
KE- PERKULIAHAN
1. Pengantar: Peran CPMK 1 Quiz-1
Arsitektur dalam Individu
Pariwisata
2. Karakteristik dan CPMK 1 Quiz-2
Segmentasi Wisatawan Individu
3. Teori Daur Hidup CPMK 1 Tugas-1A
Pariwisata Bentuk: Observasi kelompok
Produk: Paper
4. Posisi Destinasi CPMK 1 Tugas-1B
berdasarkan Teori Daur Bentuk: Presentasi kelompok dan FGD
Hidup Pariwisata Produk: Materi presentasi
5. Definisi, karakteristik, CPMK 1 Quiz-3
dan berbagai issue Individu
terkait pembangunan
pariwisata berkelanjutan
6. Definisi, karakteristik, CPMK 1 Quiz-4
dan berbagai issue Individu
terkait ekowisata
7. Pembangunan CPMK 2 Tugas-2A
pariwisata alam yang Bentuk: Observasi kelompok
berkelanjutan (1) Produk: Paper
8. Pembangunan CPMK 2 Tugas-2B
pariwisata alam yang Bentuk: Presentasi kelompok dan FGD
berkelanjutan (2) Produk: Materi presentasi
9. Pembangunan CPMK 3 Tugas-3A
pariwisata Sejarah dan Bentuk: Observasi kelompok
Budaya yang Produk: Paper
berkelanjutan (1)
10. Pembangunan CPMK 3 Tugas-3B

2021 Arsitektur dan Pariwisata


4 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pariwisata Sejarah dan Bentuk: Presentasi kelompok dan FGD
Budaya yang Produk: Materi presentasi
berkelanjutan (2)
11. Pembangunan CPMK 4 Tugas-4A
pariwisata Perkotaan Bentuk: Observasi kelompok
yang berkelanjutan (1) Produk: Paper
12. Pembangunan CPMK 4 Tugas-4B
pariwisata Perkotaan Bentuk: Presentasi kelompok dan FGD
yang berkelanjutan (2) Produk: Materi presentasi
13. Perencanaan dan CPMK 5 Tugas-4A
Perancangan Pariwisata Bentuk: Observasi dan Analisa Individu
Produk: Paper
14. Perencanaan dan CPMK 5 Tugas-4B
Perancangan Pariwisata Bentuk: Konsep perencanaan dan
pada level destinasi dan perancangan pariwisata yang
keruangan berkelanjutan berdasarkan analisa
sebelumnya (Individu)
Produk: Materi presentasi
15. Aplikasi Perencanaan CPMK 5 Tugas-5
dan Perancangan Bentuk: Aplikasi konsep tugas 4B pada
Pariwisata pada level rancangan arsitektur (Individu)
destinasi dan keruangan Produk: Gambar rancangan
16. Ujian Akhir Semester UAS Tugas Besar
Bentuk: Presentasi Individu
Produk: Poster Rancangan Arsitektur
Pariwisata

Kontrak Perkuliahan
WAKTU PERKULIAHAN

Perkuliahan Reguler 2 Semester Gasal 2021

Rabu 19.30 – 22.00

Total 16 pertemuan dengan kehadiran minimal 75% (maksimal 5x absen), yang terdiri
dari:

• 6 pertemuan tatap muka, dilakukan di dalam kelas Googlemeet


(minggu ke- 1, 4, 8, 10, 12, dan 14
• 15 pertemuan online (modul, forum, quiz/tugas)
• 1 pertemuan UAS (tugas besar)

Mahasiswa wajib untuk login, upload modul, mengerjakan quiz dan melakukan diskusi
yang dilakukan dalam forum.

METODE PERKULIAHAN

2021 Arsitektur dan Pariwisata


5 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pelaksanaan perkuliahan dilakukan dengan metode:

- Kuliah, Ceramah dan Paparan


- Forum / Diskusi kelompok
- Studi Kasus /Kuliah Lapangan
- Observasi lapangan
- Presentasi mahasiswa

PENILAIAN

Penilaian dilakukan dengan bobot nilai sebagai berikut:

- Coursework (Tugas) : 80%


- Ujian : 20%

2021 Arsitektur dan Pariwisata


6 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengantar

Perkembangan pesat dunia ternyata membawa perkembangan yang pesat pula pada
dunia arsitektur dan pariwisata. Saat suatu negara memutuskan untuk mengikuti arus
perkembangan pesat dunia, akan terjadi sebuah fenomena dimana dunia arsitekturnya
akan terlihat berperan sangat aktif dalam mengajak semua orang untuk terlibat dalam
dunia pariwisata. Disini kemampuan para perancang bangunan dan kawasan akan benar-
benar mendapat pengujian dari para ahli pariwisata dan tentunya para penikmat
pariwisata, tidak hanya dari negara tersebut, tapi juga dari negara-negara lain.

Jika memikirkan hubungan antara arsitektur dan pariwisata, arsitektur adalah sebuah
dasar dari petualangan imajinasi seorang manusia dalam memenuhi kebutuhan dirinya,
sedangkan pariwisata adalah tempat dimana seseorang mencari tempat dimana dia dapat
menikmati apa yang dia inginkan dan tempat dimana dia dapat merasakan dirinya dengan
lingkungan sekitar dalam suatu kebersamaan yang sesuai dengan keinginannya. Jika kita
amati kedua hal diatas, maka sebenarnya apa yang menjadi kendala sehingga seringkali
dunia arsitektur tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk menumbuhkan rasa
kebersamaan yang diinginkan manusia dengan lingkungannya ?

Jawabannya ada pada proses perencanaan dan perancangan destinasi pariwisata


tersebut; akan menjadi destinasi yang menarik minat banyak wisatawan apabila dalam
proses perencanaan dan perancangannya dilakukan oleh tim yang ahli di bidangnya
dengan pertimbangan dan perhitungan logis, yaitu para ahli pariwisata dan para
perancang bangunan dan kawasan. Selanjutnya, saat wisatawan datang ternyata yang
dicari bukan hanya objek atau atraksi wisata. Ada satu hal lain yang terpenting yaitu
kenyamanan. Sebuah destinasi wisata akan menjadi lebih berkesan dan diinginkan para
wisatawan apabila mereka merasakan sebuah kebersamaan dengan lingkungan yang
nyaman. Lingkungan disini tidak hanya fisik, alam, tapi juga budaya dan hubungannya
dengan masyarakat sekitar. Sesuai dengan pengertian Arsitektur menurut Amos
Rapoport, bahwa Arsitektur merupakan ruang tempat hidup manusia, yang lebih dari
sekedar fisik, tapi juga menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata ini meliputi:
tata atur kehidupan sosial dan budaya masyarakat, yang diwadahi dan sekaligus
memperngaruhi arsitektur.

2021 Arsitektur dan Pariwisata


7 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
PENGERTIAN PARIWISATA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pariwisata adalah kegiatan yang berhubungan
dengan perjalanan untuk rekreasi.

Menurut Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pariwisata adalah


"Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung fasilitas serta layanan yang disediakan
masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah dan
pengusaha"

Menurut WTO atau World Tourism Organization, Pariwisata adalah kegiatan manusia
yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan
kesehariannya.

Pengertian Pariwisata juga dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai berikut:

• Pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh semntara waktu dari
tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap
atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu,
menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya. Kodhyat
(1998)
• Pariwisata adalah perjalanan dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara,
dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau
keserasiaan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya,
alam dan ilmu. Burkart dan Medlik (1987)
• Serangkaian aktivitas berupa aktivitas perpindahan orang untuk sementara waktu
ke suatu tujuan di luar tempat tinggal maupun tempat kerjanya yang biasa,
aktivitas yang dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut, dan
kemudahan-kemudahan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhannya baik
selama dalam perjalanan maupun di lokasi tujuannya. Prof. Salah Wahab (1975)
• Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan,
standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,
sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik
seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.
Prof. Salah Wahab dalam Oka A.Yoeti (1996:116)
• Pariwisata adalah gejala yang komplek dalam masyarakat, didalamnya terdapat
hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan
wisata, rumah makan dan banyak lainnya. Suwantoro (1997)

2021 Arsitektur dan Pariwisata


8 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke
tempat lain dengan perbedaan pada waktu kunjungan dan motivasi kunjungan.

Pariwisata memang memiliki makna yang sangat luas. Dari semua pengertian pariwisata
dan juga pendapat dari para ahli pariwisata diatas, dapat disimpulkan definisi pariwisata,
baik secara umum maupun secara teknis.

Secara umum, Pariwisata dapat didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan


pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan
melayani kebutuhan wisatawan.

Adapun secara teknis, definisi Pariwisata adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan
manusia baik secara perorangan maupun berkelompok di dalam wilayah negara
sendiri atau di negara lain dengan menggunakan jasa dan faktor penunjang lainnya
yang diadakan pemerintah, badan usaha dan masyarakat.

Gambaran Umum Pariwisata

WISATA

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kepariwisataan, berikut adalah
kata–kata yang berhubungan dengan kepariwisataan sebagai berikut:

• Wisata: Perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut dengan “Travel”.


• Pariwisata: Perjalanan yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain, dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Tour”.
• Wisatawan: Orang yang melakukan perjalanan, dalam bahasa Inggris disebut
dengan “Travelers”.
• Kepariwisatan: Hal–hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam bahasa
Inggris disebut dengan “Tourisme”.

PARIWISATA

Menurut etimologi kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam bahasa
Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali–kali dari satu tempat ke
tempat lain.

2021 Arsitektur dan Pariwisata


9 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan
sebagai suatu perjalanan terencana yang dilakukan secara individu atau kelompok dari
satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan
kesenangan.

Pariwisata menurut UU No. 9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang berhubungan
dengan wisata termasuk pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha
yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.

Pengertian tersebut meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan


wisata, sebelum dan selama dalam perjalanan dan kembali ke tempat asal, pengusahaan
daya tarik atau atraksi wisata (pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah,
pagelaran seni budaya). Usaha dan sarana wisata berupa: usaha jasa, biro perjalanan,
pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan
pariwisata.

Beberapa ahli mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain:

• Oka A . Yoeti, menjelaskan bahwa kata pariwisata berasal dari


bahasa Sansekerta, yatu “…pari yang berarti banyak, berkali–kali, berputar–putar,
keliling, dan wisata yang berarti perjalanan atau bepergian”.
• E. Guyer Freuler, merumuskan pengertian pariwisata dengan memberikan
batasan sebagai berikut : “…Pariwisata dalam arti modern adalah
merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan
kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhakan cinta
terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya
pergaulan berbagai bangsa dan kelas manusia sebagai hasil dari perkembangan
perniagaan, industri, serta penyempurnaan dari alat–alat pengangkutan ”.

KEPARIWISATAAN

Beberapa pendapat ahli kepariwisataan mengenai pengertian kepariwisataan adalah


sebagai berikut:

• Prof. Hunziger dan Kraf, memberikan batasan pariwisata yang bersifat teknis,
yaitu “…kepariwisataan adalah keseluruhan jaringan dan gejala-gejala yang
berkaitan dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa
mereka tidak tinggal di tempat itu untuk melakukan pekerjaan yang penting yang
memberi keuntungan yang bersifat permanen maupun sementara”.
• Ketetapan MPRS No. 1 Tahun 1960, kepariwisatan dalam dunia modern pada
hakekatnya adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam

2021 Arsitektur dan Pariwisata


10 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
memberi liburan rohani dan jasmani setelah beberapa waktu bekerja serta
mempunyai modal untuk melihat daerah lain (pariwisata dalam negri) atau negara
lain (pariwisata luar negri).

Host and Guest (1989) mengklasifikasikan jenis pariwisata sebagai berikut:

• Pariwisata Etnik (Etnhic Tourism), yaitu perjalanan untuk mengamati


perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang menarik.
• Pariwisata Budaya (Culture Tourism), yaitu perjalanan untuk meresapi atau
untuk mengalami gaya hidup yang telah hilang dari ingatan manusia.
• Pariwisata Rekreasi (Recreation Tourism), yaitu kegiatan pariwisata yang
berkisar pada olahraga, menghilangkan ketegangan dan melakukan kontak social
dengan suasana santai.
• Pariwisata Alam (Eco Tourism), yaitu perjalanan kesuatu tempat yang relative
masih asli atau belum tercemar, dengan tujuan untuk mepelajari, mengagumi,
menikmati pemandangan, tumbuhan, dan binatang liar serta perwujudan budaya
yang ada atau pernah ada di tempat tersebut.
• Pariwisata Kota (City Tourism), yaitu perjalanan dalam suatu kota untuk
menikmati pemandangan, tumbuhan dan binatang liar serta perwujudan budaya
yang ada atau pernah ada di tempat tersebut.
• Resort City, yaitu kota atau perkampungan yang mempunyai tumpuan kehidupan
pada persediaan sarana atau prasarana wisata yaitu penginapan, restoran,
olahraga, hiburan dan persediaan tamasya lainnya.
• Pariwisata Agro (Agro Tourism yang terdiri dari Rural Tourism atau Farm
Tourism) yaitu merupakan perjalanan untuk meresapi dan mempelajari kegiatan
pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan. Jenis wisata ini bertujuan
mengajak wisatawan memikirikan alam dan kelestariannya.

Adapun aspek-aspek pokok pariwisata adalah sebagai berikut:

Pengembangan kepariwisataan di suatu daerah berarti pula mengembangkan potensi


fisik di daerah tersebut, karena setiap obyek atau lokasi wisata mempunyai aspek-aspek
yang saling tergantung satu sama lainnya. Aspek-aspek yang mempengaruhi wisata
dapat dikelompokkan menjadi empat kategori (Spillane, 1994:63), diantaranya:

1. Attraction/ daya tarik


Menurut pengertiannya attraction adalah cara menarik wisatawan atau pengunjung
dengan sesuatu yang dapat ditampilkan atau wisatawan tertarik pada ciri-ciri khas
tertentu dari obyek wisata. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat

2021 Arsitektur dan Pariwisata


11 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan dan permintaan.
Biasanya para wisatawan tertarik pada suatu lokasi yang memiliki ciri khas tertentu
yang antara lain adalah keindahan alam dan kebudayaan.

2. Fasilitas
Fasilitas dalam pengembangan pariwisata lebih cenderung berorientasi
pada attraction di suatu lokasi karena fasilitas harus terletak dekat dengan pasarnya.
Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong pertumbuhan dan cenderung
berkembang pada saat yang sama atau sesudah attraction
berkembang, attraction juga dapat merupakan fasilitas.
Dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat atau daerah yang menjadi tujuan
wisata diperlukan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
wisatawan, sehingga sebelum melakukan perjalanan wisata terlebih dahulu perlu
diketahui tentang fasilitas transportasi, akomodasi, fasilitas catering service yang dapat
menunjang dan memberikan pelayanan mengenai makanan dan minuman, obyek
dan atraksi wisata yang ada di daerah tujuan, aktifitas rekreasi yang dapat dilakukan
serta fasilitas perbelanjaan. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya spesialisasi
pelayanan yang pada akhirnya membentuk suatu distribusi pelayanan pada
pendukung industri wisata.

Menurut Yoeti (1992), sarana wisata dapat dibagi menjadi tiga unsur pokok,
diantaranya:
• Sarana pokok pariwisata, adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya
tergantung pada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata.
Termasuk dalam kelompok ini adalah travel agent, perusahaan-perusahaan
angkutan wisata, serta jenis akomodasi lainnya, restoran dan rumah makan
lainnya serta obyek wisata dan atraksi wisata.
• Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan atau tempat yang
menyediakan fasilitas untuk rekreasi yang fungsinya tidak hanya melengkapi
sarana pokok kepariwisataan, tetapi yang terpenting adalah menjadikan para
wisatawan lebih lama tinggal pada suatu daerah tujuan wisata.
• Sarana penunjang kepariwisataan adalah perusahaan yang menunjang sarana
pelengkap dan sarana pokok dan berfungsi tidak hanya membuat para wisatawan
betah pada suatu daerah tujuan wisata tetapi fungsi yang lebih penting adalah
agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan atau membelanjakan uangnya di
tempat yang dikunjunginya.

2021 Arsitektur dan Pariwisata


12 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Infrastruktur
Attraction dan fasilitas tidak hanya dapat dicapai dengan mudah kalau belum ada
infrastruktur, dimaksud dengan prasarana adalah semua fasilitas yang
memungkinkan proses perekonomian sedemikian rupa, sehingga dapat
memudahkan manusia untuk dapat memenuhinya. Menurut Yoeti (1992) prasarana
pariwisata dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
• Prasarana perekonomian, digolongkan menjadi :
- Pengangkutan (transportation) adalah pengangkutan yang dapat membawa
para wisatawan dari daerah asal ketempat tujuan tempat wisata dengan
menggunakan pesawat udara untuk jarak jauh, kapal laut, kereta api, bus,
taksi dan kendaraan lainnya. Dapat dikatakan bahwa dalam pengembangan
kepariwisataan baik lokal, nasional, maupun internasional sangat ditentukan
oleh prasarana pengangkutan.
- Prasarana komunikasi, tersedianya prasarana komunikasi akan dapat
mendorong para wisatawan untuk mengadakan perjalanan jarak jauh.
- Kelompok yang termasuk utilitas, kelompok ini adalah penerangan listrik,
persediaan air minum, sistem irigasi dan sumber air, dan sumber energi
yang ada.
- Sistem perbankan, adanya pelayanan bank bagi para wisatawan berarti
memberi jaminan dan kemudahan dalam menerima atau mengirim uang
tanpa mengalami birokrasi pelayanan.
• Prasarana sosial, adalah semua faktor yang menunjang atau menjamin
kelangsungan perekonomian yang ada. Termasuk dalam kelompok prasarana
sosial adalah :
- Sistem pendidikan. Melayani suatu usaha untuk meningkatkan tidak hanya
pelayanan bagi para wisatawan, tetapi juga memelihara dan mengawasi
suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang kepariwisataan.
- Pelayanan kesehatan
- Faktor keamanan
- Petugas yang melayani wisatawan. Termasuk dalam kelompok ini adalah
petugas imigrasi, petugas bea dan cukai, petugas kesehatan, polisi dan
pejabat-pejabat lainnya yang berkaitan dengan pelayanan pariwisata.

4. Transportasi
Aktivitas kepariwisataan banyak tergantung pada transportasi karena faktor jarak dan
waktu sangat mempengaruhi keinginan orang untuk melakukan perjalanan wisata.

2021 Arsitektur dan Pariwisata


13 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dengan demikian transportasi dapat memudahkan wisatawan mengunjungi suatu
daerah tertentu.
Transportasi diwakili oleh aksesbilitas yang terdiri dari :
• Klasifikasi kelas jalan
• Jarak obyek wisata menuju kecamatan pintu gerbang utama
• Jumlah kota pusat pelayanan yang terletak < 50 km dari obyek wisata
• Jarak obyek wisata ke kota pusat pelayanan terdekat
• Kondisi jalan dari obyek wisata ke kota pusat pelayanan terdekat.

Unsur-unsur yang terlibat dalam industri pariwisata meliputi hal-hal sebagai berikut
(Pendit, 1994):

• Akomodasi, tempat seseorang untuk tinggal sementara.


• Jasa Boga dan Restoran, industri jasa di bidang penyelenggaraan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersial.
• Transportasi dan Jasa Angkutan, industri usaha jasa yang bergerak di bidang
angkutan darat, laut dan udara.
• Atraksi Wisata, kegiatan atau obyek wisata yang dapat menarik perhatian
wisatawan atau pengunjung.
• Cinderamata (Souvenir), benda yang dijadikan kenang-kenangan untuk dibawa
oleh wistawan pada saat kembali ke tempat asal.
• Biro Perjalanan, badan usaha pelayanan semua proses perjalanan dari
berangkat hingga kembali.

Peran Arsitektur dalam Pariwisata

Seperti apa peranan yang akan diambil oleh arsitektur dalam sebuah keberadaan
lingkungan pariwisata, hanya dapat kita rasakan apabila arsitektur benar benar
merupakan bagian yang penting dalam jiwa sebuah destinasi wisata. Artinya, sebuah
karya arsitektur yang ada di dalam sebuah destinasi wisata merupakan sebuah kekuatan
yang luar biasa yang dapat mempengaruhi jiwa manusia untuk dapat merasakan bahwa
dirinya adalah bagian yang tidak bisa dilepaskan dari obyeknya.

2021 Arsitektur dan Pariwisata


14 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jelas disini bahwa sebuah karya arsitektur merupakan hal yang mutlak dibutuhkan untuk
mengangkat sebuah destinasi wisata menjadi lebih berarti secara kejiwaan dengan
mengutamakan rasa nyaman yang optimal.

Seperti halnya sebuah karya arsitektur pada umumnya, maka karya arsitektur yang
bertemakan destinasi wisata akan berpeluang sangat luas dalam menjangkau bentuk
alam yang sesuai dengan tempat dari destinasi tersebut. Tetapi dibeberapa tempat yang
jauh dari keaslian alam, maka sebuah karya arsitekturpun akan dapat membuat manusia
merasa dirinya tetap sebagai bagian dari lingkungan sekitarnya.

Sebuah bentuk yang menarik dari sebuah obyek arsitektur akan mampu membuat setiap
orang yang melihat mempunyai minat untuk mengetahui lebih jauh tentang bangunan
tersebut, sebaliknya sebuah obyek yang tidak menarik, akan membuat orang tidak ingin
mencoba untuk mengetahuinya lebih jauh.

Jadi, semakin baik sebuah karya arsitektur terlihat sebagai bagian utama dalam sebuah
destinasi wisata, maka semakin banyak orang yang ingin menikmati keberadaannya dan
juga semakin banyak orang yang akan merasa betapa pentingnya peranan arsitektur di
dalam kebersamaannya dengan destinasi wisata yang mereka kunjungi.

Daftar Pustaka
1. Gunn, C.A. (1994). Tourism Planning: Basics, Concept, Cases. Tsylor & Francis.
London
2. Lasansky, D.M. dan B. McLaren (2004). Architecture and Tourism: Perception,
Performance, and Place. Berg-Oxford. New York
3. Pitana, I.G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Penerbit andi. Yogyakarta
4. Yoeti, O.A. (2008). Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi.
Penerbit Buku Kompas. Jakarta

2021 Arsitektur dan Pariwisata


15 Rr. Diana Ayudya
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai