Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

Kode – U002100008
KEWARGANEGARAAN

Konstitusi dan Rule of Law

Modul 7

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

07
Yayah Salamah S.Pd M.Si
Fakultas Teknik Program Studi Sipil
2

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Mata kuliah ini membahas Setelah mengikuti mata kuliah ini


berbagai aspek mahasiswa dapat menjelaskan tentang
kewarganegaraan pentingnya pendidikan Kewarganegaraan
di Perguruan Tinggi .
.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan definisi dan pengertian konstitusi dan rule of law
2. Menguraikan fungsi konstitusi dan rule of law
3. Menjelaskan perkembangan konstitusi di Indonesia
4. Menjelaskan mekanisme pembuatan konstitusi dan undang-undang
5. Memahami pengertian lembaga rule of law
6. Memahami latar belakang rule of law
7. Menguraikan fungsi rule of law
8. Memahami dinamika pelaksanaan rule of law

2021 Kewarganegaraan
2 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3

Pengertian dan Definisi Konstitusi


Kata ‘konstitusi” yang berarti pembentukan, berasal dari kata “constituer” (Perancis) yang
berarti membentuk. Sedangkan istilah “undang-undang dasar” merupakan terjemahan dari bahasa
Belanda “grondwet”. “Grond” berarti dasar, dan “wet” berarti undang-undang. Jadi Grondwet
sama dengan undang-undang dasar. Namun dalam kepustakaan Belanda dikenal pula istilah
“constitutie” yang artinya juga undang-undang dasar. Dalam kepustakaan hukum di Indonesia
juga dijumpai istilah “hukum dasar”. Hukum memiliki pengertian yang lebih luas
dibandingkan dengan undang-undang. Kaidah hukum bisa tertulis dan bisa tidak tertulis,
sedangkan undang-undang menunjuk pada aturan hukum yang tertulis.
9.
Atas dasar pemahaman tersebut, konstitusi disamakan pengertiannya dengan hukum dasar,
yang berarti sifatnya bisa tertulis dan tidak tertulis. Sedangkan undang-undang dasar adalah
hukum dasar yang tertulis atau yang tertuang dalam suatu naskah/dokumen. Dengan demikian
undang-undang dasar merupakan bagian dari konstitusi. Sedangkan di samping undang-undang
masih ada bagian lain dari hukum dasar yakni yang sifatnya tidak tertulis, dan biasa disebut
dengan konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan. Konvensi ini merupakan aturan-aturan dasar
yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara walaupun tidak tertulis.

Hakikat dan Fungsi Konstitusi


A. Hakikat Isi Konstitusi (UUD)
1. Hakikat isi konstitusi
a. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya.
b. Susunan ketatanegaraan suatu Negara yang bersifat fundamental.
c. Pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan.

Menurut budiardjo, setiap undang-undang dasar memuat ketentuan-ketentuan


mengenai :
a. Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif, pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan
pemerintah Negara bagian, prosedur menyelesaikan masalah pelanggaran yurisdiksi
oleh salah satu badan pemerintah dan sebagainya.
b. Hak dan kewajiban warga Negara, Hak dan kewajiban Negara.
c. Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar.

2. Fungsi Konstitusi
Secara umum, konstitusi memiliki fungsi sebagai :
a. Tata aturan dalam pendirian lembaga-lembaga yang permanen
2021 Kewarganegaraan
3 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4

b. Tata aturan dalam hubungan Negara dengan warga Negara serta dengan Negara
lain.
c. Sumber hokum dasar yang tertinggi.
Secara khusus, fungsi konstitusi dalam negara demokrasi dan negara komunis
adalah
a. Fungsi Konstitusi dalam Negara Demokrasi Konstitusional
1. Membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan
kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang (absolut).
2. Sebagai cara yang efektif dalam membagi kekuasaan.
3. Sebagai perwujudan dari hukum yang tertinggi yang harus ditaati oleh rakyat
dan penguasanya.
b. Fungsi Konstitusi dalam Negara Komunis
1. Sebagai cerminan kemenangan-kemenangan yang telah dicapai dalam
perjuangan ke arah masyarakat komunis.
2. Sebagai pencatatan formal (legal) dari perjuangan yang telah dicapai.
3. Sebagai dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang dicita-citakan dan
dapat diubah setiap kali ada pencapaian kemajuan dalam masyarakat komunis.

Dinamika Pelaksanaan Konstitusi UUD 1945

Dinamika pelaksanaan konstitusi (UUD 45) :

a. UUD 1945, Berlaku 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949 : pelaksanaan


UUD tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena bangsa indonesia sedang dalam
masa pancaroba, artinya dalam msa upaya membela dan mempertahankan
kemerdekaan yang baru diproklamasikan.
b. Konstitusi RIS berlaku 18 Agustus 1945 sampai 17 Agustus 1950 : konstitusi ini
tidak berlangsung lama karena adanya tuntutan masyarakat dari berbagai daerah
untuk kembali ke negara kesatuan dan meninggalkan bentuk negara RIS.
c. UUDS berlaku 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959 : pada masa ini sistem
pemerintahan yang dianut adalah sistem pemerintahan parlementer dan bukan
sistem kabinet presidensial lagi seperti dalam UUD 1945. UUDS ini berpijak pada
pemikiran liberal yang mengutamakan kebebasan individu, sedangkan UUD 1945
berpijak pada demokrasi pancasila yang berintikan sila keempat.
d. UUD 1945 berlaku 5 Juli 1959 sampai 1967 : pada kurun waktu 1959-1966
menggunakan istilah Orde Lama, sedangkan pada kurun waktu 1966-1999 dikenal
dengan istilah Orde Baru. Dan akhirnya pada masa orde reformasi (tahun 1999-
sekarang) dilakukanlah amandemen UUD’45.
e. UUD 1945 pada tahun 1967 sampai 1998 : Pelaksanaan UUD 1945 belum
dilaksanakan secara murni dan konsekwen pada zaman Orde Lama. Sedangkan
pada zaman Orde Baru sudah dilaksanakan sesuai dengan Pancasila dan UUD
1945.
2021 Kewarganegaraan
4 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5

Pelaksanaan UUD 1945 dari 1966-1970.


Terdapat situasi dimana terdapat kelompok yang mengkhianati Pancasila. Rakyat
berada di satu pihak dan presiden di pihak lain.
Terdapat kejadian unjuk rasa yang dipelopori pemuda yang disebut dengan Tritura.
a. Bubarkan PKI;
b. Bersihkan cabinet dari unsur PKI;
c. Turnkan harga / perbaiki ekonomi.

Akhirnya keluar Surat perintah 11 Maret.

f. UUD 1945 Amandemen 1999 berlaku pada tahun 1999 sampai sekarng : sistem
pemerintahan negara mengalami perubahan sangat signifikan dengan penerapan
sistem pemerintahan pada konstitusi UUD 1945 praamandemen.
g. Proses Perubahan UUD 1945

Institusi dan Mekanisme Pembuatan Konstitusi


(UUD 1945, UU, PERPU, dan PERDA)
1. Institusi Legislasi
Institusi legistatif meliputi legislatif dan eksekutif. Kedua institusi ini bertugas untuk
membuat UU, sedangkan untuk tingkat I dan II yang bertugas adalah masing-masing
gubernur bersama DPRD tingkat I dan bupati/walikota bersama DPRD tingkat II.
2. Mekanisme Amandemen Konstitusi (UUD 1945), dan Pembuatan UU, PERPU, PP dan
PERDA
a. Amandemen Konstitusi (UUD 1945) : salah satu aspirasi yang terkandung di dalam
semangat reformasi adalah melakukan amandemen terhadap UUD 1945, maka pada
awal reformasi MPR telah mengeluarkan seperangkat ketetapan sebagai landasan
konstitusional.
b. Mekanisme amandemen konstitusi (UUD) 1945 :
 MPR mengadakan konsultasi dengan anggotanya, yaitu DPRN1945 dan
DPD
 Mendapat persetujuan 2/3 anggota DPR/MPR atas rencana amandemen
 MPR membentuk Panitia Perumus Badan Pekerja yang bertugas
merumuskan RUUD 1945
c. Mekanisme pembuatan UU dan PERPU :
 Pemerintah mengajukan RUU pada Setjen DPR RI
 Setjen DPR RI mengirim RUU pada pimpinan DPR RI
 Pimpinan DPR RI mengirim RUU pada komisi yang terkait
d. Mekanisme pembuatan UU atas usul inisiatif DPR RI :
 Komisi mengajukan usul inisiatif RUU pada Badan Legislatif
 Badan Legislatif mengirim RUU pada pemerintah
 Pimpinan DPR RI mengirim RUU pada komisi yang terkait
2021 Kewarganegaraan
5 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6

e. Mekanisme pembuatan PERDA :


 Pemerintah daerah tingkat I dan II mengajukan rancangan PERDA pada
DPRD
 Sekretaris DPRD mengirim rancangan PERDA pada pimpinan DPRD
 Pimpinan DPRD tingkat I dan II mengirim rancangan PERDA pada komisi
yang terkait
f. Mekanisme pembuatan PP : berfungsi sebagai peraturan mengenai pelaksanaan
UU/PERPU
g. Hierarki peraturan perundang-undangan : sumber hukum dan tata urutan
perundang-undangan Negara Republik Indonesia.

Pengertian Rule of Law


Pengertian rule of law dibagi menjadi 2, yaitu secara formal dan secara hakiki/materiil.
Secara formal, rule of law diartikan sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi, hal ini
dapat diartikan bahwa setiap negara mempunyai aparat penegak hokum. Sedangkan secara
hakiki, rule of law terkait dengan penegakan hukum yang menyangkut ukuran hukum, baik
itu baik atau buruk.
Rule of law merupakan suatu legalisme yang mengandung gagasan bahwa keadilan
dapat dilayani melalui pembuatan sistem peraturan dan prosedur yang bersifat objektif,
tidak memihak, tidak personal dan otonom.

Pengertian menurut para ahli


Philipus M. Hadjon

Ialah bahwa negara hukum yang menurut istilah bahasa Belanda adalah “rechtsstaat” ini
lahir dari suatu perjuangan menentang suatu absolutisme, ialah dari kekuasaan raja yang
semena-mena untuk dapat mewujudkan negara yang didasarkan pada suatu peraturan
perundang-undanagan. Oleh sebab itu didalam proses perkembangannya “rechtsstaat” ini
lebih memiliki ciri yang revolusioner.

Friederich J. Stahl

2021 Kewarganegaraan
6 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
7

Ada 4 unsur pokok untuk berdirinya satu rechstaat, ialah sebagai berikut:

 Hak-hak manusia
 Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu

 Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan

 Peradilan administrasi dalam perselisihan

Sunarjati Hartono

Tetapi diakui bahwa sulit untuk dapat memberikan pengertian Rule of law, Namun
pada intinya tetap sama, bahwa Rule of law ialah harus menjamin apa yang diperoleh
masyarakat ataupun bangsa yang bersangkutan dipandang sebagai keadilan, khususnya
pada keadilan sosial.

Satjipto Rahardjo

Rule Of Law ialah sebagai suatu institusi sosial yang juga memiliki struktur sosial
sendiri serta memperakar budaya sendiri . Rule Of Law tumbuh serta berkembang ratusan
tahun seiring dengan pertumbuhan pada masyarakat Eropa, sehingga dapat memperakar
sosial serta budaya eropa,yang  bukan institusi netral.

Gerakan pada masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja ataupun


penyelenggara negara harus dapat dibatasi dan juga diatur dengan cara suatu peraturan
perundang-undangan, serta pelaksanaan didalam hubungannya dengan segala peraturan
perundang-undangan inilah yang sering diistilahkan dengan Rule Of Law.

1. Prinsip

Prinsip-prinsip secara formal (in the formal sense) Rule of Law tercantum pada
UUD 1945 dan juga pasal-pasal UUD negara RI tahun 1945. Point utama dari Rule of Law
ialah jaminan adanya suatukeadilan bagi masyarakatnya, khususnya pada keadilan sosial.

Prinsip-prinsip Rule of Law secara formal (UUD 1945):

1. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1: 3)

2021 Kewarganegaraan
7 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
8

2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan


dan wajib menjunjung hukum serta pemerintahan itu tanpa kecuali (pasal 27:1)

3. Setiap orang berhak atas jaminan, perlindungan,pengakuan,  serta kepastian hukum


yang adil serta perlakuan sama di hadapan hukum (pasal 28 D:1)

4. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil
dan juga layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D: 2)

Prinsip-prinsip Rule of Law secara Materiil atau Hakiki:

 berhubungan erat dengan the enforcement of the Rule of Law


 Keberhasilan the enforcement of the rule of law itu tergantung pada kepribadian
nasional masing-masing bangsa (Sunarjati Hartono, 1982)

 Rule of law juga mempunyai akar sosial dan juga akar budaya Eropa (Satdjipto
Rahardjo, 2003)

 Rule of law juga adalah suatu legalisme, aliran pemikiran hukum,yang


mengandung wawasansosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat
serta negara.

 Rule of law adalah suatu legalisme liberal (Satdjipto Rahardjo, 2003).

2. Strategi pelaksanaan

Agar pelaksanaan (pengembangan) Rule of Law berjalan efektif sesuai dengan yang
diharapkan, maka:

1. Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan pada corak
masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian nasional masing-masing
bangsa;
2. Rule of Law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada akar budaya
yang tumbuh dan berkembang pada bangsa;

2021 Kewarganegaraan
8 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
9

3. Rule of Law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan tentang
hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus dapat ditegakkan secara
adil, dan hanya memihak kepada keadilan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dikembangkan hukum progresif (Satjipto


Rahardjo, 2004), yang memihak hanya kepada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat
politik yang memihak kepada kekuasaan seperti seperti yang selama ini diperlihatkan.

Hukum progresif merupakan gagasan yang ingin mencari cara untuk mengatasi


keterpurukan hukum di Indonesia secara lebih bermakna.  Asumsi dasar hukum progresif
bahwa “hukum adalah untuk manusia”, bukan sebaliknya, hukum bukan merupakan
institusi yang absolut dan final, hukum selalu berada dalam proses untuk terus menerus
menjadi (law as process, law in the making).

Latar Belakang Rule of Law


Paham rule of law di Inggris diletakkan pada hubungan antara hukum dan
keadilan, di Amerika diletakkan pada hak-hak asasi manusia dan di Belanda paham
rule of law lahir dari paham kedaulatan negara. Sedangkan di Indonesia inti rule of law
adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat, khususnya keadilan sosial.
Pembukaan UUD 1945 memuat prinsip-prinsip rule of law, yang pada hakikatnya
merupakan jaminan secara formal terhadap rasa keadilan bagi rakyat Indonesia.

Fungsi Rule of Law


Pada hakikatnya fungsi rule of law merupakan jaminan secara formal terhadap rasa
keadilan dan juga keadilan sosial bagi rakyat Indonesia, dan diatur dlm UUD 1945 bersifat
tetap dan instruktif bagi penyelenggaraan negara.
Penjabaran prinsip rule of law secara formal terdapat dalam UUD 45, yaitu:
1. Negara Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat 3)
2. Kekuasaan kehakima merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat
1).
2021 Kewarganegaraan
9 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
10

3. Segenap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan


pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada
kecualinya. (Pasal 27 ayat 1)
4. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28 D ayat 1)
5. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja (Pasal 28 D ayat 2).

Dinamika Pelaksanaa Rule of Law


Pelaksanaan rule of law mengandung keinginan untuk terciptanya negara hukum yang
membawa keadilan bagi rakyat indonesia.
Rule of law juga merupakan legalisme, suatu aliran pemikiran hukum yang didalamnya
terkandung wawasan sosial, gagasan tentang hubungan antarmanusia, masyarakat dan
negara, dengan demikian memuat nilai-nilai tertentu dan memiliki struktur sosiologisnya
sendiri
Lembaga penegak hukum rule of law terdiri dari :
1. Kepolisian
a. Fungsi Kepolisian : memelihara keamanan dalam negeri yang meliputi
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan humum,
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
b. Tugas Pokok Kepolisian:
 Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
 Menegakkan hukum.
 Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
2. Kejaksaan
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan dan penyidikan pidana khusus berdasar
KUHP. Penyelenggaraan tugas dilaksanakan oleh Kejaksaan Agung, Kejaksaan
Tinggi dan Kejaksaan Negeri.
3. Komisi Pemberantasan Korupsi
KPK ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 2002 dengan tujuan meningkatkan daya
guna dan hasil guna terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi.

a. Tugas Pokok KPK.


 Berkoordinasi dengan instansi lain yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi.

2021 Kewarganegaraan
10 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
11

 Supervisi terhadap instansi yangberwenang melakukan pemberantasan


tindak pidana korupsi,
 Melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan terhadap tindak pidana
korupsi.
 Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi,
 Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Negara.

4. Badan Peradilan
Badan peradilan menurut UU No. 4 dan No. 5 Tahun 2004 tentang kekuasaan
Kehakiman dan Mahkamah Agungbertindak sebagai lembaga penyelenggara
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan serta membantu pencari keadilan.
Badan peradilan terdiri atas:

a. Mahkamah Agung merupakan puncak kekuasaan kehakiman di Indonesia.


b. Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga peradilan pada tingkat pertama dan
terakhir untuk: (1) menguji undang-undangterhadap UUD 45, (2) memutuskan
sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh
UUD 45, (3) memutuskan pembubaran partai politik , dan (4) memutuskan
perselisihan tentang hasil pemilihan presiden.
c. Peradilan Tinggi dan Negeri merupakan peradilan umum di tingkat provinsi dan
kabupaten.

2021 Kewarganegaraan
11 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
12

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Budiarjo, Miriam, DasarDasar  Ilmu  Politik,  (Jakarta:  PT.  Gramedia  Pustaka Utama,


2005), Cet. XXVII
Isywara, F, Pengantar Ilmu Politik, (Bandung: Bina Cipta, 1982)
Rosyada, Dede, dkk.  Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HAM dan
Masyarakat
Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2005), cet. III, hal. 48-49
Suhelmi, Ahmad, Pemikiran Poltik Barat:Kajian sejarah perkembangan negara, masyarakat
dan
Kekuasaan (jakarta,(PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), cet. III
Sriyanti dkk. Modul PKN Universitas Mercu Buana
Departemen Pendidikan dan kebudayaan , Modul Standar PKN

2021 Kewarganegaraan
12 Yayah Salamah S.Pd M.Si
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai