Anda di halaman 1dari 7

Tugas 3 Sesi 7 Demokrasi dan Hak Asasi Manusia; Hubungan Antar Lembaga-Lembaga Negara; dan

Pemerintahan Daerah

No Tugas Tutorial Skor Sumber Tugas Tutorial


Maksimal
Modul Hukum Tata Negara
Konsep demokrasi di Indonesia baik Republik Indonesia (PKNI4206),
secara konsep maupun pelaksanaannya Modul 6 KB 1
selalu berubah seiring dengan pergantian Demokrasi di Indonesia dan
1 konstitusnya. 20 implementasinya berdasar UUD
Analisis konsep demokrasi di Indonesia 1945 (Kurun Waktu I), Konstitusi
dan implementasinya berdasar UUD 1945 RIS, UUD S, UUD 1945 Kurun
(Kurun waktu I) Waktu II) dan UUD 1945 sesudah
perubahan
Jawab :
Dasar kerakyatan atau demokrasi berada dalam pasal 1 ayat 2 undang-undang 1945 menegaskan
bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR, pasal 1 menyatakan
bahwa MPR penyelenggara negara tertinggi.
Sebagaimana diketahui pada waktu berlakunya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 sampai
dengan Desember 1949 MPR dan DPR maupun DPR belum terbentuk sehingga segala kekuasaan di
kalangan presiden dengan bantuan sebuah komite nasional sebagaimana telah tertuang dalam pasal 4
aturan peralihan UUD 1945.
Sehingga dalam kenyataan pada waktu berlakunya UUD 1945 tersebut kekuasaan presiden
sangat luas karena presiden berwenang menetapkan GBHN, walaupun keadaan negara selama itu
belum memungkinkan diadakan pemilihan umum namun maklumat pemerintah pada tanggal 3
November 1945 dan maklumat pemerintah pada tanggal 14 November 1945 tersebut serta maklumat
wakil presiden nomor x tanggal 16 Oktober 1945 itu telah menjadi dasar pertama guna bentuk
pemerintahan negara yang bersifat demokratis parlementer Berdasarkan sistem partai berganda.

Sumber : Modul 6.10 Hukum Tata Negara

Analisis konsep demokrasi di Indonesia Modul Hukum Tata Negara


dan implementasinya berdasarkan UUD Republik Indonesia (PKNI4206),
2 20
1945 (Kurun waktu II) sampai dengan Modul 6 KB 1
sekarang Demokrasi di Indonesia
danimplementasinya berdasar UUD
1945 (Kurun waktu I), Konstitusi
RIS, UUD S, dan UUD 1945
(Kurun waktu II)
sampai sekarang
Jawab :
Demokrasi di Indonesia berdasarkan UUD 1945 kurun waktu 2 dibedakan menjadi demokrasi
berdasarkan UUD 1945 pada masa orde lama dan masa orde baru serta masa orde reformasi.

A. MASA ORDE LAMA


Sistem pemerintahannya secara parlementer berakhir hal ini disebabkan karena sistem
pemerintahan berubah dari parlementer ke presidensial sesuai dengan UUD yang berlaku pada masa
ini terjadi perubahan yang fundamental, hal ini dicirikan dengan adanya lebih dominannya presiden
dalam menyelesaikan tugas, terbatasnya partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan
meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik.
Penyimpangan bukan saja mengakibatkan tidak berjalan sistem pemerintahan yang ditetapkan
dalam UUD 1945 melainkan juga mengakibatkan munculnya keadaan politik dan keamanan serta
terjadinya kemerosotan di bidang ekonomi sehingga memburuknya keadaan yang mencapai puncaknya
dengan pemberontakan G30S PKI.

B. DEMOKRASI PADA MASA ORDE BARU


Landasan yuridis formal dari masa ini merupakan Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan
ketetapan MPRS pada awal orde baru dalam rangka usaha untuk meluruskan kembali penyelewengan
terhadap UUD 1945 yang telah terjadi pada masa demokrasi terpimpin telah diadakan tindakan yang
bersifat korektif antara lain dengan ketetapan MPRS nomor III/MPRS/1963 dan ketetapan MPRS
nomor XIX/MPRS/1966, DPR-GR diberi beberapa hak kontrol, dalam kaitanya dengan HAM
diusahakan supaya diselenggarakan secara lebih penuh dengan memberikan kebebasan lebih luas
kepada pers untuk menyatakan pendapat.
Selain itu diadakannya pembangunan ekonomi secara teratur dan terencana.
Pemusatan kekuasaan politik pada masa orde baru telah mengakibatkan lembaga-lembaga
seperti DPR DPRD maupun lembaga tinggi negara tidak mampu menjalankan fungsi kontrol
sebagaimana mestinya sehingga mengakibatkan di masa kepemimpinan orde baru ini terjadi
penyimpangan seperti praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
C. DEMOKRASI PADA MASA REFORMASI
Dalam era reformasi telah terjadi perubahan-perubahan mendasar di negara kita antara lain
dengan diwarnainya oleh udara segar demokratisasi yang memberikan ruang gerak kepada masyarakat
untuk lebih bebas mengemukakan pendapat serta mengekspresikan perasaannya sehingga dapat
berpartisipasi dalam pembangunan negara.
Runtuhnya orde baru tidak secara otomatis membawa negara Indonesia menuju demokrasi yang
sesungguhnya atau sejati, otoritarianisme dan demokrasi merupakan dua tipe enzim yang sangat
berbeda namun, diantara dua kutub rezim itu dalam pro bergantiannya ada masa transisi yakni sebagai
bentuk demokrasi yang labil.
Pada masa reformasi Indonesia dalam transisi sebagaimana di dalamnya terjadi benturan-
benturan kepentingan elit terasa keras yang berdampak pada munculnya tindakan-tindakan anarkis
seperti halnya peristiwa di Ambon, Sambas, tragedi Mei 1998 di Jakarta.
Perubahan ketentuan mengenai pemilihan presiden dan wapres yang semula dilakukan oleh
MPR dan sekarang oleh rakyat dalam upaya untuk mengejawatahkan paham kedaulatan rakyat, selain
itu pemilihan presiden dan wakil presiden terpilih memiliki legitimasi yang lebih kuat sehingga dalam
sistem pemerintahan presidensial salah satu cirinya adalah adanya periode masa jabatan yang pasti dari
presiden dan wakil presiden yakni untuk Indonesia 5 tahun.
Di samping itu masuknya rumusan HAM ke dalam UUD 1945 merupakan kemajuan besar
dalam proses perubahan Indonesia sebelum menjadi salah satu ikhtiar bangsa Indonesia menjadikan
UUD 1945 menjadi UUD yang semakin modern dan semakin demokratis.
Dengan memahami tentang demokrasi berdasarkan UUD 1945 Kris 1945 serta UUDS 1950 dan
implementasinya dari UUD 1945 kurun waktu 1 sampai dengan sekarang diharapkan memiliki
kemampuan untuk dapat menjelaskan tentang demokrasi berdasar UUD 1945 hukum waktu 1 , KRIS
1945, UUDS 1950 UUD 1945 pada masa orde lama masa orde baru dan masa era reformasi sesudah
perubahan UUD 1945 sampai sekarang dan implementasinya
Sumber : Modul 6.15 sd 6.25 Hukum Tata Negara
Perkembangan hak asasi manusia di Modul Hukum Tata Negara
Indonesia dalam pengaturan dan Republik Indonesia (PKNI4206),
pelaksanaannya dipengaruhi konstitusi Modul 6 KB 2
yang berlaku dan pemimpin dari rezim HAM dan Implementasinya
3 20
yang berkuasa. Uraikan konsep hak asasi berdasar UUD 1945 (Kurun waktu
manusia dan implementasinya berdasar I), Konstitusi RIS, UUD S, dan
UUD NRI Tahun 1945 (Kurun waktu I UUD 1945 (Kurun waktu II) sampai
dan II) sekarang
Jawab :
Dalam kurun waktu ini dapat dikatakan penegakan HAM masih sukar untuk dilaksanakan karena
kekuatan yang ada pada saat itu difokuskan untuk mempertahankan kemerdekaan di mana perjuangan
bersenjata pada melindungi kegiatan diplomat yang menghadapi dua kali agresi kolonial Belanda pada
tahun 1947 dan tahun 1948.
Implementasi HAM pada masa UUD 1945 kurun waktu 2 pada masa orde lama, orde baru
reformasi yakni :
a. Orde lama
Penegakan HAM dipandang segera sebagai bagian pemikiran barat yang harus digigit habis tidak
heran jika sesudah terjadinya G30S PKI salah satu tujuan dari penerapan orde baru adalah untuk
melaksanakan HAM yang tercantum dalam UUD 1945 berusaha untuk melengkapi HAM dalam
UUD 1945.
b. Orde baru
Penegakan HAM pada masa orde baru memiliki ciri khas adanya dua persoalan yaitu persoalan
filosofis dan persoalan praktis, persoalan filosofis dapat berwujud adanya persepsi yang keliru
terhadap hakikat dan upaya. Sedang apa seorang praktis adalah adanya prinsip HAM dalam proses
teoritis sampai dengan yuridisperma dengan praktik pelaksanaan HAM.
c. Pada masa orde reformasi
Pada awal reformasi tampak pers diberi kebebasan dan kembangkan sehingga banyak bermunculan
tabloid, surat kabar, dan majalah yang memuat kritik kritik yang tajam terhadap pemerintah.
Penegakan HAM dengan cara membuat peraturan perundang-undangan yang terkait dengan HAM
sebagai rambu-rambu seperti halnya undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang HAM.
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan masih terdapat kesenjangan perlindungan HAM secara
normatif dengan praktik penyelenggaraan negara pada masa era reformasi namun dari segi instrumen
hukum di bidang HAM terdapat langkah maju

Sumber : Modul 6.51 s.d 6.59 Hukum Tata Negara


Hubungan antar lembaga-lembaga negara
terjadi dinamikasebagai akibat perubahan
Modul Hukum Tata Negara
konstitusinya.
Republik Indonesia (PKNI4206),
4 Uraikan secara singkat dan jelas macam, 20
Modul 7 KB 1
kedudukan, tugas dan fungsi Lembaga-
Lembaga-LembagaTinggi Negara
lembaga Tinggi Negara berdasar UUD
NRI Tahun 1945 Sesudah Perubahan
Jawab :
Hubungan antarlembaga negara yang dimaksud ini adalah lembaga negara di tingkat Pusat atau
lembaga tinggi negara, yaitu Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD, MPR. MA, MK, BPK Sedang
lembaga-lembaga negara di daerah atau lembaga daerah akan diuraikan pada maten Kegiatan Belajar 2
mengenai Pemerintahan Daerah. Untuk itu Anda perlu mengingat kembali bahwa sesudah Perubahan
UUD 1945, semua lembaga tinggi negara tersebut mempunyai kedudukan yang sederajat dan dilihat
dari sifat hubungan antarlembaga negara tersebut tidak bersifat vertikal sebagaimana halnya hubungan
antarlembaga negara tertinggi MPR dengan lembaga tinggi negara (Presiden, DPR, BPK, DPA dan
MA) sebelum perubahan UUD 1945. melainkan bersifat horizontal antarlembaga negara tersebut.
Di samping itu perlu Anda ingat materi modul sebelumnya dalam uraian materi sistem
pemerintahan Negara Indonesia menurut UUD 1945 sesudah perubahan, sesuai dengan prinsip
perubahan UUD 1945 yakni mempertegas sistem presidensial dan dianutnya pemisahan cabang-cabang
kekuasaan negara yang utama dengan prinsip checks and balances Berkaitan dengan hal ini untuk lebih
jelasnya akan diuraikan mengenai bubungan antarlembaga negara tersebut sebagai berikut.
Sumber : Modul 7.4 Hukum Tata Negara
Keberadaan pemerintah daerah bukan
berarti ada negara dalam negara, tetapi
daerah merupakan bagian dari negara Modul Hukum Tata Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Republik Indonesia (PKNI4206),
5 20
Uraikan secara singkat dan jelas Modul 7 KB 2
pelaksanaan pemerintahan daerah berdasar Pemerintahan Daerah
asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas
pembantuan.
Jawab :
A. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DAERAH BERDASARKAN ASAS
DESENTRALISASI
Hubungan antarlembaga negara yang dimaksud dalam modul ini adalah lembaga negara di
tingkat Pusat atau lembaga tinggi negara, yaitu Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD, MPR. MA,
MK, BPK Sedang lembaga-lembaga negara di daerah atau lembaga daerah akan diuraikan pada maten
Kegiatan Belajar 2 mengenai Pemerintahan Daerah. Untuk itu Anda perlu mengingat kembali bahwa
sesudah Perubahan UUD 1945, semua lembaga tinggi negara tersebut mempunyai kedudukan yang
sederajat dan dilihat dari sifat hubungan antarlembaga negara tersebut tidak bersifat vertikal
sebagaimana halnya hubungan antarlembaga negara tertinggi MPR dengan lembaga tinggi negara
(Presiden, DPR, BPK, DPA dan MA) sebelum perubahan UUD 1945. melainkan bersifat horizontal
antarlembaga negara tersebut Di samping itu perlu Anda ingat materi modul sebelumnya dalam uraian
materi sistem pemerintahan Negara Indonesia menurut UUD 1945 sesudah perubahan, sesuai dengan
prinsip perubahan UUD 1945 yakni mempertegas sistem presidensial dan dianutnya pemisahan cabang-
cabang kekuasaan negara yang utama dengan prinsip checks and balances Berkaitan dengan hal ini
untuk lebih jelasnya akan diuraikan mengenai bubungan antarlembaga negara tersebut.
B. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DAERAH BERDASARKAN ASAS
DEKONSENTRASI
Asas dekonsentrasi adalah asas pelimpahan wewenang pemerintahan yang sebenarnya
kewenangan itu ada di tangan pemerintah pusat, yakni menyangkut penetapan strategis kebijakan dan
pencapaian program kegiatannya, diberikan kepada gubernur atau instansi vertikal di daerah sesuai
arahan kebijakan umum dari pemerintah pusat, sedangkan sektor pembiayaannya tetap dilaksanakan
oleh pemerintah.
C. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI DAERAH BERDASARKAN ASAS TUGAS
PEMBANTUAN
Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan/atau desa dari
pemerintah Provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah Provinsi kepada
kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan
tugas tertentu (Pasal 1 angka 9 UU No. 32 Tahun 2004). Tugas pembantuan pada dasarnya merupakan
keikutsertaan Daerah atau desa termasuk masyarakatnya atas penugasan atau kuasa dari Pemerintah
atau pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintahan di bidang tertentu. (Penjelas Umum
angka 3 UU No. 32 Tahun 2004).
Sumber : Modul 7.23 s.d 7.25 Hukum Tata Negara

Anda mungkin juga menyukai