Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Faris Atha

NPM : 2003101010252

MK : HTN Kelas D

UJIAN HTN

1. Mengenai asal mula sebuah negara dalam teori modern adalah negara merupakan
kenyataan atau fakta. Negara itu terikat, waktu, keadaan, dan tempat. Dengan ini teori
modern ini lebih cenderung kepada hukum tata negara karena membicarakan negara
sebagai kenyataan yang jelas ada. Teori modern ini didukung dengan pendapat
Kranenburg yang mengatakan bahwa negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh sekelompok manusia atau disebut dengan bangsa, dimana kelompok
manusia tersebut memiliki kesadaran bersama untuk mewujudkan suatu tujuan untuk
memelihara kepentingan mereka. Maka dari pendapatnya ini bangsa adalah yang
utama lalu baru negara. Alasannya pada zaman modern ini terdapat istilah
perserikatan bangsa-bangsa yang anggotanya adalah negara-negara di dunia.
Sedangkan pendapat Logemann mengatakan bahwa negara adalah organisasi
kekuasaan dengan kewibawaan yang menyatukan sekelompok orang yang disebut
sebagai bangsa. Maka negara merupakan hal utama dan bangsa adalah pendukungnya.
Negara dengan kekuasaannya itu dapat pula memaksakan kehendak kepada bangsa-
bangsa yang telah dipersatukan dalam negara tersebut.Namun perbedaan pendapat ini
terjadi karena keduanya mengartikan bangsa dengan berbeda. Bangsa menurut
Kranenburg misalnya seperti suku dayak, suku batak,dan sebagainya. Sedangkan
Logemann mengartikannya sebagai rakyat dari suatu negara.
Rumusan dari teori modern ini adalah Negara kesatuan (Uni Tarisme) ialah Negara
yang merdeka dimana yang berkuasa di negaratersebut hanyalah satu pemerintahan
pusat yang mengatur seluruh daerah yang terdiri atas beberapa daerah yang
berstatusNegara bagian (Dell Staat)
Negara kesatuan dapat terbentuk:
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi (segala urusan diatur oleh pemerintah
pusat, sedangkan pemerintah daerah tidak mempunyai hak untuk mengaturdan hanya
menjalankan saja).
b. Negara kesatuan dengan system desentralisasi (gredentralisasi) yaitu terdiri atas
daerah dimana urusan rumah tangga daerah itu tidak diatur oleh pemerintah pusat
tetapi diatur oleh daerah sendiri.

2. Alasan mengapa konstitusi kita (UUD NRI tahun 1945) disebut sebagai Hukum
nasional adalah yaitu kita lihat dahulu dari aspek fungsinya, Indonesia memiliki
konstitusi yaitu Undang-undang Dasar atau UUD 1945. Konstitusi sendiri merupakan
sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintah negara yang
biasanya berbentuk dokumen tertulis. Konstitusi tidak mengatur hal-hal yang
terperinci melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi
peraturan-peraturan lainnnya.

Undang-Undang 1945 merupakan konstitusi bagi Negara Indonesia. Sebagai dasar


hukum, UUD 1945 berperan dalam mewujudkan nilai-nilai luhur yang terkandung
dalam ideologi bangsa Indonesia yaitu pancasila. Pancasila sendiri merupakan hukum
diatas segala hukum (staats fundamental norm). Artinya UUD 1945 sebagai dasar
hukum, dalam pembuatannya tidak boleh bertentangan dan harus mematuhi nilai-nilai
yang terdapat pada pancasila, sebab UUD 1945 adalah hokum yang setingkat dibawah
Pancasila. Maka dari itu dikenallah asas yang berbunyi “hukum yang lebih tinggi
menjadi acuan bagi hukum yang lebih rendah”.UUD 1945 dalam prosesnya tidak
bersifat absolut, maksudnya UUD 1945 dapat diamandemen sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan Negara Indonesia. Bahkan dalam perubahan UUD ini telah tercantum
sendiri pada pasa 37. Dan dalam perubahannya juga harus mematuhi asas “hukum
yang lebih tinggi menjadi acuan bagi hukum yang lebihrendah”.

Pada dasarnya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara Indonesia


maksudnya adalah UUD 1945 menjadi dasar atau landasan struktural dalam
penyelenggaraan pemerintahan menurut sistem ketatanegaraan. Undang-Undang
Dasar 1945 juga memiliki fungsi khusus sebagai perwujudan hukum tertinggi yang
harus ditaati, bukan hanya oleh rakyat akan tetapi oleh pemerintahan dan penguasa
juga.Intinya setiap warga Negara Indonesia beserta pemerintah wajib mematuhi apa
yang sudah tertulis dalam UUD 1945. Sebab dengan cara ini, tujuan Negara dalam
menyelenggarakan kepentingan umum tanpa menyingkirkan kepentingan pribadi
dapat terlaksana dengan baik dan bijaksana.
Dan ada juga UUD NRI 1945 UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia
memiliki kedudukan sebagai hukum tertinggi dan hukum dasar negara. Sebagai
hukum tertinggi negara, UUD NRI 1945 menduduki posisi paling tinggi dalam
jenjang norma hukum di Indonesia. Sebagai hukum dasar, UUD NRI 1945 merupakan
sumber hukum bagi pembentukan peraturan perundang-undangan di bawahnya.Oleh
karena Secara normatif undang-undang tidak boleh bertentangan dengan UUD NRI
1945, maka jika ditemukan suatu norma dalam undangundang bertentangan dengan
UUD NRI 1945 dapat melahirkan persoalan konstitusionalitas undang-undang
tersebut terhadap UUD NRI 1945. Dalam sistem hukum di Indonesia, lembaga negara
yang berwenang menguji konstitusionalitas undang-undang terhadap UUD NRI 1945
adalah Mahkamah Konstitusi. Pengujian konstitusionalitas undang-undang adalah
pengujian mengenai nilai konstitusionalitas undang-undang itu baik dari segi formal
ataupun material terhadap UUD. Uji material menyangkutpengujian UU yang
berkenaan dengan materi muatan dalam ayat, pasal,dan/atau bagian UU yang
dianggap bertentangan dengan UUD NRI 1945. Uji formal menyangkut pengujian
UU yang berkenaan dengan proses pembentukan UU dan hal-hal lain yang tidak
termasuk pengujian material.Warga negara baik secara perseorangan atau kelompok
dapat mengajukanpengujian konstitusionalitas suatu undang-undang yang dianggap
bertentangan dengan UUD NRI 1945 ke Mahkamah Konstitusi. Jadi dengan adanya
konstitusi atau UUD 1945 ini bisa menjadikan sebagai pembatas para penguasa dalam
melaksanakan kekuasaannya. Sehingga tujuan-tujuan negara bisa tercapai.

3. Judul makalah kami dari kelompok 5 adalah UUD 1945 dan pengaruh amandemen
yang telah dilakukan. Berisi materi mengenai :
 sejarah UUD 1945, yaitu terdapat 5 periode, sebagai berikut :
1) Periode berlakunya UUD 1945 dari 18 agustus 1945 - 27 desember 1949,
2) Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 dari 27 desember 1949 - 17 agustus
1950,
3) Periode UUD Sementara 1950 (17 agustus 1950 - 5 juli 1959),
4) Periode tahun 1966 - 1998
5) Periode kembali ke UUD 1945 dengan amandemen pada 19 oktober – sekarang.
 Tahapan amandemen UUD 1999 sampai 2002 dan perubahan yang terjadi :
1) Amandemen pertama (19 oktober 1999 – 18 agustus 2000)
2) Amandemen kedua (18 agustus 2000 – 9 november 2001)
3) Amandemen ketiga (9 november 2001 – 10 agustus 2002)
4) Amandemen keempat (10 agustus – hingga sekarang)

 Alasan diberlakukannya amandemen adalah karena bersifat sementara, fleksibel,


dan tidak konsisten.-Pengaruh sebelum dan sesudah amandemen terhadap sistem
ketatanegaraan dan sistem perekonomian;
1. Sebelum amandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga tertinggi negara.
Namun sesudah amandemen MPR sudah sama seperti DPR, presiden, BPK, MA,
KY, MK.
2. Sebelum amandemen, kekuasaan membentuk UU ada ditangan presiden, sesudah
perubahan, kekuasaan membentuk UU berada di tangan DPR. Dan presiden
berhak mengajukan rancangan UU kepada DPR.
3. Sebelum amandemen, peranan dan kedudukan DPD lebih terbatas. Setelah
amandemen, adanya penambahan wewenang DPD yang tertulis didalam pasal 22
D ayat 2 dan 3 UUD 1945. Hal ini juga memudahkan penyusunan RUU oleh
lembaga legislatif dan dapat berlaku di seluruh daeran Indonesia.
4. Sebelum amandemen presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif,legislatif,
dan yudikatif. Dan mempunyai hak prerogratif yang besar. Tidak ada batasan
jabatan presiden. Sedangkan setelah amandemen masa jabatan presiden dibatasi
menjadi 5 tahun dan dapat dipilih kembali selama satu periode. Juga sudah
berwenang membentuk UU dengan persetujuan DPR.
5. Sebelum amandemen, DPA diatur dalam BAB IV DPA, dimana dalam pasal 16
UUD 1945 menyebutkan bahwa DPA bertugas memberi masukan atau
pertimbangan kepada presiden. namun karena kedudukan presiden dan DPA
sejajar, maka tugas tersebut dianggap tidak efektif, tidak efesian, dan tidak
optimal dan setelah amandemen dihapuskan. Keberadaan DPA juga diganti
dengan dewan yang ditempatkan dalam 1 rumpun yang diatur dalam BAB III
kekuasaan pemerintah negara.
6. Ada bab baru setelah amandemen yaitu bab tentang BPK, diatur dalam pasal 23 E,
23 F, dan 23 G. Yang sebelumnya BPK diatur dalam ayat 5 pasal 23 UUD 1945
saja.
7. Begitu juga bab tentang kekuasaan kehakiman, sebelum amandemen diatur dalam
pasal 24 dan 25. Sedangkan sesudah amandemen diatur dalam lima pasal yaitu,
pasal 24, 24 A, 24B, 24 C, dan 25. Dan melahirkan lembaga baru yaitu MK dan
KY. Dan MA pun juga masuk.
8. Perubahan amandemen juga mempengaruhi sistem perekonomian, sebelum
amandemen ada dalam pasal 33 terdiri dari 3 ayat. Setelah amandemen menjadi 5
ayat, yaitu 2 ayat pada pasal 33 dan 3 ayat pada pasal 34. Bab XIV semula
berjudul kesejahteraan sosial, setelah amandemen berubah dengan judul
perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.

Anda mungkin juga menyukai