Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI KASUS

SKIZOAFEKTIF
TIPE CAMPURAN

M Naufal Awal Mustari


140611065
PENDAHULUAN
• Gangguan skizoafektif adalah kelainan mental yang ditandai dengan adanya gejala
kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan afektif.

• Pada gangguan Skizoafektif gejala klinis berupa gangguan episodik gejala gangguan
mood maupun gejala skizofreniknya menonjol dalam episode penyakit yang sama,
baik secara simultan atau secara bergantian dalam beberapa hari
• Penyebab gangguan skizoafektif masih tidak diketahui secara pasti, namun demikian
data penelitian menunjukkan bahwa gangguan skizofrenia dan gangguan afektif
mungkin berhubungan secara genetik.

• Gangguan Skizoafektif lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan pada


laki-laki. Awitan diketahui lebih tinggi pada perempuan dengan usia lanjut
dibandingkan laki-laki. Meskipun prevalensi pada perempuan didapatkan lebih tinggi,
namun angka remisi pada perempuan lebih baik dibandingkan pada laki-laki
KASUS
IDENTITAS
PASIEN • Nama : Tn. AM
• Jenis Kelamin : Pria
• Umur : 20 tahun
• Alamat : Lhoksukon
• Pekerjaan : Pelajar
• Agama : islam
ANAMNESA (aloanamnesis)

• Keluhan Utama : Tidak bisa tidur dan malas mandi

• Riwayat Penyakit Sekarang :


• Keluhan yang dirasakan berupa mendengar bisikan-bisikan yang tidak jelas di
telinganya serta melihat benda-benda berubah menjadi sesuatu yang lain
• disertai perubahan perasaan yang dari penuh energy menjadi perasaan sangat sedih
dalam waktu sangat cepat
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien belum pernah mengalami hal yang serupa sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan Darah : 110/70 mmHg
• Frekuensi Nadi : 72 x/ menit
• Frekuensi Napas : 20 x/ menit
• Temperatur : 36.5 ˚C
Status Psikiatri
• Deskripsi Umum
• Penampilan : Rapi, sesuai umur
• Kebersihan : bersih
• Kesadaran : Compos mentis
• Perilaku & Psikomotor : normal
• Sikap terhadap Pemeriksa : Kooperatif
• Mood dan Afek
• Mood : Eutimik
• Afek : Luas
• Keserasian Afek : sesuai
• Pembicaraan
• Verbal
• Relevan
Pikiran
Arus pikir
• Koheren : (+)
• Inkoheren : (-)
• Neologisme : (-)
• Sirkumstansial: (-)
• Tangensial : (-)
• Asosiasi longgar : (-)
• Flight of idea : (-)
• Blocking : (-)
• Isi pikir
• Waham
• Waham Paranoid :(-)
• Waham Curiga : (-)
• Waham Kebesaran : (-)
• Waham Referensi : (-)
• Waham Dikendalikan : (-)
Persepsi
Halusinasi
• Auditorik : (-)
• Visual : (-)
• Olfaktorius : (-)
• Taktil : (-)

Ilusi : (-)
INTELEKTUAL
• 1. Intelektual : Baik
• 2. Daya konsentrasi : Baik
• 3. Orientasi
• Diri :Pasien mampu mengenali anggota
keluarganya
• Tempat : Pasien tahu sedang berada dimana
• Waktu : Pasien dapat menyebutkan jam, hari tanggal dan
tahun
DAYA INGAT
• Seketika : Baik
• Jangka Pendek : Baik
• Jangka Panjang : Baik
• Pikiran Abstrak : Baik
• Pengendalian Impuls : Baik
• Tilikan : T4
• Taraf Kepercayaan : Dapat dipercaya
DIFERENTIAL DIAGNOSIS

• 25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran


• F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode kini campuran
• F31.7 Gangguan Afektif bipolar, Kini dalam remisi
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

• 25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran


• Axis I : Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran
• Axis II : Tidak ada
• Axis III : Tidak ada
• Axis IV : Tidak ada
• Axis V : GAF 40-31
Psikososial Medikamentosa
Mencoba mengisi pikiran dengan hal-hal • Risperidon 2 x 2 mg
positif yang lebih bermanfaat
• Depakote 1x250 mg
Lebih terbuka terhadap perasaan (jangan
dipendam)

Meningkatkan kemampuan sosial pasien


seperti membina komunikasi interpersonal
yang baik
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Skizoafektif tipe campuran adalah gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia, berada bersama-sama
dengan gejala afektif bipolar.

EPIDEMIOLOGI

Gangguan Skizoafektif lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Awitan
diketahui lebih tinggi pada perempuan dengan usia lanjut dibandingkan laki-laki
ETIOLOGI

Penyebab gangguan skizoafektif masih tidak diketahui secara pasti, namun demikian data penelitian
menunjukkan bahwa gangguan skizofrenia dan gangguan afektif mungkin berhubungan secara genetik.
DIAGNOSIS
• Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif
adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan, atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, dalam episode yang
sama.
• Sebagian diantara pasien gangguan skizoafektif mengalami episode
skizoafektif berulang, baik yang tipe manik, depresif, maupun campuran.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan pada skizoafektif terdiri dari pengobatan secara psikofarmaka dan
psikoterapi.Gangguan skizoafektif umumnya merespon baik terhadap
pengobatan antipsikotik, baik itu antipsikotik tunggal maupun yang
dikombinasikan dengan mood stabilizer.
Pengobatan harus sesuai dengan tipe atau episode skizoafektif yang sedang
berlangsung. Prognosis dari gangguan skizoafektif lebih baik bila
dibandingkan dengan skizofrenia, dan lebih buruk bila dibandingkan dengan
gangguan afektif.
• Menurut pedoman National Institute for Health and Care Excellent (NICE),
setiap pasien dengan gejala skizofrenia harus diberikan terapi Cognitive
Behavioural Therapy (CBT) dan bagi keluarga dekat pasien harus di
edukasikan untuk melakukan terapi keluarga.
• Terapi CBT mencakup :
• Mencoba untuk menantang atau memiliki pikiran yang berbeda mengenai
suara (halusinasi auditorik) yang didengarkan.
• Membuat strategi untuk mengatasi suara yang didengarkan. Contohnya seperti
mendengarkan musik atau meminta suara yang didengarkan untuk pergi saja.
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai