SKIZOAFEKTIF
TIPE CAMPURAN
• Pada gangguan Skizoafektif gejala klinis berupa gangguan episodik gejala gangguan
mood maupun gejala skizofreniknya menonjol dalam episode penyakit yang sama,
baik secara simultan atau secara bergantian dalam beberapa hari
• Penyebab gangguan skizoafektif masih tidak diketahui secara pasti, namun demikian
data penelitian menunjukkan bahwa gangguan skizofrenia dan gangguan afektif
mungkin berhubungan secara genetik.
Ilusi : (-)
INTELEKTUAL
• 1. Intelektual : Baik
• 2. Daya konsentrasi : Baik
• 3. Orientasi
• Diri :Pasien mampu mengenali anggota
keluarganya
• Tempat : Pasien tahu sedang berada dimana
• Waktu : Pasien dapat menyebutkan jam, hari tanggal dan
tahun
DAYA INGAT
• Seketika : Baik
• Jangka Pendek : Baik
• Jangka Panjang : Baik
• Pikiran Abstrak : Baik
• Pengendalian Impuls : Baik
• Tilikan : T4
• Taraf Kepercayaan : Dapat dipercaya
DIFERENTIAL DIAGNOSIS
Skizoafektif tipe campuran adalah gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia, berada bersama-sama
dengan gejala afektif bipolar.
EPIDEMIOLOGI
Gangguan Skizoafektif lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Awitan
diketahui lebih tinggi pada perempuan dengan usia lanjut dibandingkan laki-laki
ETIOLOGI
Penyebab gangguan skizoafektif masih tidak diketahui secara pasti, namun demikian data penelitian
menunjukkan bahwa gangguan skizofrenia dan gangguan afektif mungkin berhubungan secara genetik.
DIAGNOSIS
• Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif
adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang
bersamaan, atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, dalam episode yang
sama.
• Sebagian diantara pasien gangguan skizoafektif mengalami episode
skizoafektif berulang, baik yang tipe manik, depresif, maupun campuran.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan pada skizoafektif terdiri dari pengobatan secara psikofarmaka dan
psikoterapi.Gangguan skizoafektif umumnya merespon baik terhadap
pengobatan antipsikotik, baik itu antipsikotik tunggal maupun yang
dikombinasikan dengan mood stabilizer.
Pengobatan harus sesuai dengan tipe atau episode skizoafektif yang sedang
berlangsung. Prognosis dari gangguan skizoafektif lebih baik bila
dibandingkan dengan skizofrenia, dan lebih buruk bila dibandingkan dengan
gangguan afektif.
• Menurut pedoman National Institute for Health and Care Excellent (NICE),
setiap pasien dengan gejala skizofrenia harus diberikan terapi Cognitive
Behavioural Therapy (CBT) dan bagi keluarga dekat pasien harus di
edukasikan untuk melakukan terapi keluarga.
• Terapi CBT mencakup :
• Mencoba untuk menantang atau memiliki pikiran yang berbeda mengenai
suara (halusinasi auditorik) yang didengarkan.
• Membuat strategi untuk mengatasi suara yang didengarkan. Contohnya seperti
mendengarkan musik atau meminta suara yang didengarkan untuk pergi saja.
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : Dubia ad bonam
• Quo ad Sanactionam : Dubia ad malam
TERIMA KASIH