KONSTITUSI NEGARA
Oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
Konstitusi dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan
pada pemerintahan negara—biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis.
Hukum ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan
prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Savornin Lohman ada 3 (tiga) unsur yang terdapat dalam konstitusi
yaitu:
Pendapat lain dikemukakan oleh Sri Sumantri, yang menyatakan bahwa materi
muatan konstitusi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Bentuk negara,
b. Bentuk pemerintahan,
c. Alat-alat kelengkapan negara,
d. Tugas alat kelengkapan negara,
e. Hubungan tata kerja alat perlengkapan negara,
f. Hak dan kewajiban warga negara,
g. Pembagian kekuasaan negara, dan
h. Sistem pemerintahan negara
C. Sifat-sifat Konstitusi
Konstitusi memiliki dua sifat yakni luwes (flexible) atau kaku (rigid), dan
tertulis atau tidak tertulis. Sifat luwes atau kakunya sebuah konstitusi dapat dilihat
dari kemampuannya dalam mengikuti atau menyesuaikan perkembangan jaman.
Undang-Undang Dasar 1945 dapat memiliki dua sifat yakni luwes dan
kaku. Dikatakan kaku karena untuk mengubahnya terbilang cukup sulit, ini
disebabkan Pasal 37 ayat 1 UUD 1945 mengharuskan bahwa perubahan baru
dapat terjadi jika disepakati minimal 2/3 anggota MPR yang hadir. Sedangkan
dikatakan luwes karena terbukti bahwa MPR telah melakukan perubahan
(Amandemen) sebanyak empat kali. UUD 1945 hanya berisi hal-hal pokok saja
dimana peraturan atau hal-hal yang lebih rinci diatur oleh perundang-undangan
yang derajatnya lebih rendah. Sifat lainnya yakni konstitusi tertulis dan tidak
tertulis. Dikatakan sebagai konstitusi tertulis jika ditulis dalam suatu naskah.
Sedangkan dinyatakan tidak tertulis yakni jika konstitusi tidak tertulis dalam suatu
naskah melainkan dalam suatu konvensi atau Undang-Undang biasa. Yang
menerapkan konstitusi tidak tertulis adalah negara Inggris.
D. Fungsi Konstitusi
Menurut C.F. Strong pada prinsipnya fungsi konstitusi adalah untuk membatasi
kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan
merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
E. Tujuan Konstitusi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan