Abstrak
Penelitian ini membahas tentang seberapa genting kah Indonesia untuk melakukan amandemen ke 5
terhadap Undang Undang dasar 1945.indonesia telah melakukan 4 kali amandemen UUD dalam kurun waktu
4 tahun (1998-2002),amandemen ke 5 ini salah satunya ditujukan untuk memperkuat kembali MPR dengan
menghadirkan GBHN atau garis garis besar haluan negara yang sebelumnya pernah dihapuskan.selanjutnya
ada wacana penambahan masa jabatan presiden sebanyak 3 priode yang semula hanya 2 priode,yang dimana
ini melanggar pasal 7 dalam Undang Undang Dasar (UUD) 1945 yang menyatakan bahwa Presiden dan wakil
presiden menjabat selama lima tahun dan hanya bisa diperpanjang sebanyak satu kali.
1 2
1 Adnan Buyung Nasution, Aspirasi Pemerintahan Konstitusional Darji Darmodiharjo, Satiaji Pancasila suatu tinjauan
di Indonesia: Studi Sosio-Legal atas Konstituante 1956-1959 filosofis,historis dan Yuridis konstitusional (Surabaya: Pustaka
(Jakarta: Pustaka Utama Grafiti,1995),hlm. 16. Nasional,1991),hlm. 26.
3 90000369/perubahan-undang-undang-dasar-1945,diakses pada
Perubahan Undang Undang Dasar 1945,berita, Serafica Gischa,
Kompas.com, https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/07/1 tanggal 25 January 2021 selasa pukul 13:00
Sidang Umum MPR. Amandemen ke empat ini GBHN diatur dalam Pasal 3, yang menyebutkan
hanya menyempurnakan beberapa pasal saja,seperti bahwa, “Majelis Permusyawaratan Rakyat
anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD. menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis- garis
Terkait rencana amandemen UUD ke 5 ini besar daripada haluan negara”. Kemudian,
ada beberapa rancangan yang akan ditambahkan penjelasan Pasal 3 bahwa menegaskan Presiden
dan di ubah yaitu : mengadirkan Kembali GBHN wajib melaksanakan GBHN dan apabila Presiden
(garis garis besar Haluan negara) dan wacana melanggar, maka MPR bisa memberhentikan
presiden 3 priode. Presiden.5 GBHN sudah tidak relevan dengan
system ketatanegaraan negara Indonesia saat
a) GBHN dalam amandemen ke 5 ini.Apabila kita menghadirkan Kembali GBHN
maka membuat system pemerintahan Indonesia
GBHN atau garis garis besar Haluan negara adalah menjadi system parlementer yang dimana parlemen
haluan negara tentang penyelenggaraan negara memiliki wewenang penuh mengangkat presiden
dalam garis-garis besar sebagai pernyataan dan juga memberhentikan presiden apabila tidak
kehendak rakyat secara menyeluruh dan terpadu. menjalankan GBHN tersebut.ini sangat bertolak
GBHN ditetapkan oleh MPR untuk jangka waktu 5 belakang dengan system pemerintahan Indonesia
tahun. Dengan adanya Amendemen UUD 1945 di saat ini dimana presiden bertanggung jawab
mana terjadi perubahan peran MPR dan presiden, langsung kepada rakyat,dan presiden lebih leluasa
GBHN tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya, UU no. menjalankan pemerintahan tanpa tuntutan Lembaga
25/2004 mengatur tentang Sistem Perencanaan lain yang memberatkan presiden,
Pembangunan Nasional, yang menyatakan bahwa Untuk pembagunan nasional, sudah ada regulasi
penjabaran dari tujuan dibentuknya Republik penggati GBHN sejak 2005 yaitu rencana
Indonesia seperti dimuat dalam Pembukaan UUD pembagunan jangka Panjang nasional atau
1945, dituangkan dalam bentuk RPJP (Rencana disingkat RPJP Nasional.RPJP nasional adalah
Pembangunan Jangka Panjang). Skala waktu RPJP pernencanan pembagunan nasional untuk priode 20
adalah 20 tahun, yang kemudian dijabarkan dalam tahun kedepan,RPJP Nasional untuk tahun 2005-
RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah), 2025 dan ini diatur dalam UU No 17 tahun
yaitu perencanaan dengan skala waktu 5 tahun, 2007.pelaksanaan RPJP Nasional ini terbagi dalam
yang memuat visi, misi dan program pembangunan system perencanan pembangunan nasional dengan
dari presiden terpilih, dengan berpedoman pada jangka menengah 5 tahun an,yang di sebut RPJM
RPJP. Di tingkat daerah, Pemerintah daerah harus Nasional atau rencana pembangunan jangka
menyusun sendiri RPJP dan RPJM Daerah, dengan menegah nasional.terdiri dari
merujuk kepada RPJP Nasional.4 − RPJM Nasional I Tahun 2005–2009
Rencana untuk menghadirkan Kembali − RPJM Nasional II Tahun 2010–2014
Haluan negara ini Kembali mencuat pada saat − RPJM Nasional III Tahun 2015–2019
rencana amandemen ke 5 ini,apabila dilihat − RPJM Nasional IV Tahun 2020–2024
Kembali dari sejarahnya penghapusan GBHN ini
untuk mengukuhkan atau memperkuat system GBHN dan RPJPN merupakan system
pemerintahan presidensil di Indonesia,karena pembangunan yang bersifat jangka Panjang.GBHN
Dalam naskah sebelum perubahan UUD 1945, di susun dan ditetapkan dalam Tap MPR sedangkan
4 Oktaryal,Antoni Putra,PSHK.or.id,
Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Garis-
Garis_Besar_Haluan_Negara diakses pada 02 februari 2021 rabu https://pshk.or.id/publikasi/siaran-pers/5-alasan- menolak-upaya-
pukul 23:27 mengembalikan-gbhn-melalui- amendemen-uud-1945/ diakses pada
5
5 alasan menolak upaya mengembalikan GBHN melalui tanggal 02 february 2021 pukul 23:00
amandemen UUD 1945, opini,Fajri Nursyamsi,Agil
RPJPN dirumuskan dalam bentuk Undang undang. saja,pembatasan kekuasaaan ini merujuk kepada
RPJPN memiliki rencana pembagunan yang jelas demokrasi di Indonesia bahwa kekuasaan
dan partisipatif yang melibatkan langsung kepemimpinan tidak boleh hanya berada pada di
masyarakat daerah. Rencana pembangunan yang satu orang saja,tetapi harus menyebar seluas
dilakukan pemerintah melalui RPJPN lebih jelas mungkin.
dan konkret dari pada GBHN. ada dua jenis pembatasan kekuasaan yakni
haluan negara tidak melulu bentuknya GBHN. pembatasan legal dan pembatasan etik. Pembatasan
Baginya, jika GBHN digulirkan hanya untuk legal dilakukan dengan aturan resmi seperti regulasi
menjaga agar kebijakan presiden tidak berubah- dan konstitusi yakni dengan pemilihan kepala
ubah, dinilainya tidak tepat karena sistem yang negara dan kepala daerah maksimal dua
digunakan sekarang demokrasi. GBHN berlaku di kali.Sementara itu, pembatasan etik merupakan
era pemerintahan orde lama karena ketika itu bentuk pembatasan yang tidak tertulis dalam
Presiden Soekarno menerapkan Demokrasi hukum. Kendati demikian, pembatasan tersebut
Terpimpin. kemudian di era orde baru pemerintahan harus menjadi kesepakatan bersama. Sebagai
Soeharto (Demokrasi Pancasila) cenderung contoh, penguasa aktif diharapkan tidak mendorong
6
otoriter. Dari sini kita bisa lihat bahwa,Rencana keluarga dekat untuk meneruskan kekuasaannya.
amandemen untuk menghadirkan Kembali GBHN Meski hal itu tidak dilarang/dibatasi secara hukum,
tidak sejalan dan bertolak belakang dengan tapi ada batasan secara etika politik.( Dr. Abdul
komitmen negara,yaitu membangun system Gaffar Karim, 16 Maret 2021.)
presidensial yang kokoh.rencana menghadirkan adanya pembatasan kekuasaan dari pembatasan
Kembali GBHN ini lahir karena keinginan masa jabatan ini dapat meminimalisir kesewenang
segelintir elit politik yang mengatasnamakan wenangan kekuasaan yang di lakukan oleh presiden
rakyat. dalam menjalankan jabatannya,jika seorang
presiden diberikan kekuasaan dalam jamgka waktu
b) Wacana presiden 3 priode yang lama,maka aka nada potensi penyalahgunaan
Adanya wacana jabatan presiden 3 priode kekuasaan yang dilakukan oleh presiden itu
berbarengan dengan amandemen UUD sendiri.akan tetapi hal ini berhasil diatasi berkat
1945,wacana penambahan masa jabatan ini amandemen UUD 1945.
menunjukan ketidak konsistenan Masa jabatan presiden tiga periode memang
kepemerintahan,ini melanggar pasal 7 dalam bukan merupakan hal yang tabu dan sah- sah saja
Undang Undang Dasar (UUD) 1945 yang menjadi wacana , karena Indonesia menganut
menyatakan bahwa Presiden dan wakil presiden demokrasi memperbolehkan segala hal yang
menjabat selama lima tahun dan hanya bisa merupakan suara rakyat,akan tetapi apabila masa
diperpanjang sebanyak satu kali.apabila dilihat dari jabatan 3 priode ini benar benar di sahkan akan
sejarah masa jabatan presiden itu tidak lepas dari melukai demokrasi di Indonesia,penilaian seorang
hasil amandemen Undang Undang Dasar Negara kepala negara tidak harus berfokus hanya kepada
Republik Indonesia Tahun 1945,amandemen ke 1 seorang figure yang dinilai memiliki kinerja yang
UUD 1945 menghasilkan Pembatasan masa jabatan baik,akan tetapi harus adanya keadilan karena
presiden,yaitu selama lima tahun dan sesudahnya indonesia memiliki berbagai macam ragam
dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, masyarakat yang dapat terlibat dan memiliki
untuk satu kali masa jabatan.dalam dunia demokrasi kesempatan yang sama masih banyak orang atau
modern disepakati bahwa masa jabatan presiden figure yang potensial dari berbagai daerah di
atau penguasa eksekutif hanya boleh maksimal indonesia.
memimpin atau dipilih selama dua priode
6
Jentera Bivitri Susanti,opini,2021
D. PENUTUP
Amandemen UUD 1945 telah dilakukan DAFTAR PUSTAKA
sebanyak 4 kali pada tahun 1999 - 2002,dengan
tujuan menyempurnakan Undang Undang Dasar Buku
1945,dan bukan untuk menggantinya,adanya Permusyawaratan Rakyat. Jurnal Hukum &
amandemen ini sudah mengubah struktur Pembangunan.
ketatanegaraan Indonesia,yaitu pembatasan
kewenangan MPR,Da n negara Indonesia kini Website
menggunakan system pemerintahan presidensial Ady Thea Da ,2019,Beragam Alasan Gbhn Tidak
yang lebih efektif. RelevanLagi,berita,https://www.hukumonlin
Dalam wacana amandemen ke 5 UUD 1945 e.com/beri ta/a/beragam-alasan-gbhn-tidak-
kembali mencuat tentang menghadirkan Kembali relevan-lagi-
GBHN kedalam ketatanegaraa Indonesia, GBHN lt5d54303a15429?page=1diakses pada
atau garis garis besar Haluan negara adalah haluan tanggal 3 february 2021
negara tentang penyelenggaraan negara dalam PSHK UII,Sisi belakang tiga priode
garis-garis besar sebagai pernyataan kehendak presiden,BERITA,https://pshk.uii.ac.id/2021/
rakyat secara menyeluruh dan terpadu. 07/ sisi-belakang-tiga-periode-presiden/
wacana menghadirkan kebijakan diakses pada tanggal 3 february 2021
pembangunan hukum dalam GBHN dan RPJPN.
Kembali GBHN saat ini bersifat elitis Penguatan
peran majelis artinya hanya melibatkan
kepentingan elit elit politik yang dimana gbhn ini
mengakomodasi kepentingan orang orang tertentu
yang menginginkan kekuasaan dengan
mengatasnamakan rakyat Rpjpn merupakan
pengganti GBHN sebagi system pembangunan
nasional,pembagunan pada saat ini didasarkan pada
mandat yang di berikan oleh rakyat kepada seorang
presiden,sedangkan pada saat sebelum amandemen
mpr merupakan satu satunya lembaga yang
memiliki kewenangan untuk menentukan arah
pembangunan kepada presiden yang terpilih.
Terkait wacana penambahan masa jabatan presiden
yang semua 2 priode menjadi 3 priode, wacana ini
menunjukan ketidak konsistenan
kepemerintahan,dan melanggar pasal 7 dalam
undang undang dasar (UUD) 1945, amandemen ke
1 uud 1945 menghasilkan pembatasan masa jabatan
presiden,yaitu selama lima tahun.pembatasan masa
jabatan ini juga sebagai upaya untuk
mempertahankan cita cita reformasi politik pada
tahun 1998.