Anda di halaman 1dari 22

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100008
Kewarganegaraa
n
Negara dan Sistem Pemerintahan
Dosen : Inggar Saputra, S.Pd., M.Si

Abstrak Sub-CPMK

Mata kuliah ini membahas Setelah mengikuti mata kuliah ini


berbagai hal tentang mahasiswa dapat menjelaskan tentang
pentingnya pendidikan pentingnya pendidikan
Kewarganegaraan di Kewarganegaraan di Perguruan
Perguruan Tinggi. Tinggi.

Latar Belakang Perlunya Negara

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

03
Tim Dosen Pendidikan Kewarganegaraan UMB
Psikologi Psikologi
1.1 Latar Belakang Perlunya Negara

Di Indonesia, individu yang sudah berumur 17 tahun keatas akan mendapatkan Kartu
Tanda Penduduk (KTP). KTP menunjukan bahwa anda adalah warga Negara Indonesia
yang bertempat tinggal di wilayah kecamatan tertentu. Apabila anda keluar negeri, maka
anda akan mendapat pertanyaan, anda berasal dari Negara mana? Dalam bab ini, kita
akan menbahas tentang Negara, baik menyagkut alasan terbentuknya Negara, fungsi,
dan hubungan antara warga Negara dengan Negara.
Menurut Thomas Hobbes, keberadaan negara sangat diperlukan sebagai tempat
berlindung bagi individu, kelompok, masyarakat, yang lemah dari tindakan individu,
kelompok dan masyarakat, maupun penguasa yang kuat (otoriter), karean menurutnya,
manusia dengan manusia lainnya memiliki sifat seperti serigala (homo homini lupus).
Keberadaan Negara sebagaimana uraian diatas menimbulkan kesadaran masyarakat
untuk menciptakan mekanisme pembentukan Negara yang mendapat legitimasi
(pengakuan) dari seluruh mayarakat secara bersama. Mekanisme yang demokratis dan
universal bagi pembentukan Negara adalah pemilihan umum (pemilu). Pemilu merupakan
wadah untuk melakukan kontrak social dengan cara memberikan suara kepada orang
yang dipilhnya guna melindungi kepentingan keseluruhan rakyat suatunegara.
Negara dalam menjalani kehidupanya tentu menghadapi berbagai masalah dalam
menjaga eksistensinya. Masalah yang dihadapi oleh Negara pada saat ini antara lain
adalah masalah globalisasi dan otonomi daerah, meskipun kedua hal tersebut juga dapat
memberi keuntungan bagi kemajuan suatu Negara. Keuntungan globalisasi bagi bangsa
Negara Indonesia adalah dapat memberi nilai tambah berupa kemudahan memperoleh
informasi, teknologi, maupun pengetahuan yang berkembang dan terjadi di seluruh dunia.
Sama halnya otonomi daerah juga dapat member keuntungan yang besar bagi
bangsa Indonesia untuk dapat hidup mandiri dalam mengelola dan mengekplorasi sumber
daya alam dan manusia yang ada didaerahnya secara optimal.

1.2 Pengertian dan Teori Negara

Negara berasal dari kata State (inggris), staat (belanda), dan etat (prancis). State,

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
staat,dan etat berasal dari bahasa latin status atau statum yang berarti keadaan yang
tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Beberapa tokoh atau pemikir ilmu politik cukup beragam dalam mendefinisikan
tentang negara. Diantaranya adalah:
1. Roger H. Soltau, menurutnya negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority)
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama
masyarakat.
2. Harold J. Laski, negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung
daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu.
3. Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
4. Robert M. Mac Iver, negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban suatu
wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselnggarakan oleh suatu
pemerintah dan untuk maksud tersebut diberi kekuasan.
Dari beberapa definisi-definisi tersebut, kemudian Miriam Budiarjo mendefinisikan
negara sebagai suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh
sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut warga negaranya ketaatan pada
peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari
kekuasaan yang sah.
Menurut Kansil dan Christine S.T Kansil (2011:43), pidato Prof. Mr. Dr. R.
Soepomo dalam rapat Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPPK)
pada tanggal 31 Mei 1945, mengemukakan tiga aliran pikiran atau teori tentang
pengertian negara yaitu :
1. Teori Perseorangan atau Teori Individualistik
Teori ini mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum(legal society) yang
disusun atas kontrak antara seluruh perorangan dalam masyarakat itu (contract
sosial).
2. Teori Golongan atau Teori Kelas
Teori golongan atau kelas ini mengganggap negara adalah alat dari suatu golongan
(kelas) untuk menindas kelas lain.
3. Teori Persatuan
Teori persatuan ini mengajarkan bahwa negara adalah suatu susunan masyarakat
yang integral; segala golongan; segala bagian; segala anggotanya berhubungan erat
satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis.

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1.3 Unsur – Unsur Negara

Terbentuknya Negara dapat terjadi karena adanya beerapa unsur. Unsur-unsur


pembentukan Negara tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penduduk

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penduduk adalah orang yang tinggal di suatu daerah. Penduduk adalah semua
orang yang berdomisili serta menyatakan kesepakatan diri ingin bersatu. Yang
dimaksud dengan semua orang adalah penduduk indonesia dan Negara lain (asing)
yang sedang berada di Indonesia untuk wisata, bisanis, dan lainnya.
Jadi warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara dengan keterkaitan
hukum dan peraturan yang ada dalam negara tersebut serta diakui oleh negara, baik
warga asli negara tersebut atau pun warga asing dan negara tersebut memiliki
ketentuan kepada siapa yang akan menjadi waga negaranya.
Menurut data biro pusat statistic (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun
2003 lebih kurang 210 juta jiwa dengan komposisi 50% adalah berasal dari suku
bangsa etnis jawa.
2. Wilayah
Negara memiliki batas/teritorial yang jelas atas darat, laut, dan udara di atasnya.
Wilayah merupakan tempat menetapnya rakyat dan pemerintahan suatu negara
dalam menjalankan pemerintahannya. Wilayah Indonesia terletak diantara dua benua
yaitu benua Asia dan Australia, dan dua samudra yaitu samudra Indian dan Pasifik.
Letak ini membuat Indonesia berada pada posisi strattegis yang menjadi jalur lalu
lintas transportasi dunia. Di wilayah udara, Indonesia berada pada posisi GSO (Geo
Stationery Orbit). Posisi ini strategis untuk menempatkan satelit.Posii silang ini
menguntungkan Indonesia karena terletak di wilayah bisnis perdagangan dunia.
3. Pemerintah
Pemerintahan yang berdaulat sebagai unsur utama suatu negara adalah
pemerintahan dalam arti luas, yaitu gabungan seluruh alat perlengkapan negara yang
memiliki kekuasaan eksekutif, legeslatif dan yudikatif. Pemerintahan yang berdaulat
diartikan sebagai pemerintahan yang memiliki kekuasaan dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan kebijakan yang berhubungan dengan tugas-tugas kenegaraan.
Sistem pemerintahan yang dianut oleh bangsa Indonesia adalah system
pemerintahan presidensial. Dalam system ini, presiden memiliki hak prerogative untuk
memilih dan mengangkat serta memberhentikan para menteri sebagai pembantunya.
Menurut Ubaedillah dan Abdul Rozak (2013:122), ada dua macam pengakuan atas
suatu negara, yaitu de facto dan de jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan fakta
atas adanya suatu negara. Sedangkan pengakuan de jure, didasarkan atas negara
mendapat hak-haknya di samping kewajiban sebagai anggota keluarga bangsa dunia.

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1.4 Klasifikasi dan Bentuk Negara

Klasifikasi negara dapat dilihat berdasarkan beberapa indikator, seperti jumlah


orang yang berkuasa, bentuk Negara, dan asas pemerintahan.
1. Jumlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasan jumlah orang yang berkuasa

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dapat berjumlah satu orang, sekelompok orang, atau banyak orang. Berdasarkan
jumlah orang yang berkuasa dan orientasi kekuasan terdapat enam bentuk klasifikasi
Negara:
Jumlah Penguasa Bentuk Positif Bentuk Negatif

Satu Orang Monarki Tirani

Sekelompok Orang Aristokrasi Oligarki

Banyak Orang Demokrasi Mobokrasi

2. Bentuk Negara ditinjau dari sisi konsep dan teori modern terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Negara Kesatuan (unitarianisme)
Negara kesatuan adalah Negara yang berdaulat dan merdeka, dengan satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah (Ubaedillah dan
Abdul Rozak, 2013:126)
Dalam pelaksanaannya, negara kesatuan terbagi ke dalam dua macam sistem
pemerintahan yaitu :
(1). Sistem Sentralisasi yaitu sistem pemerintahan yang langsung dipimpin oleh
pemerintah pusat, sementara pemerintah daerah yang ada di bawahnya
melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat.
(2). Sistem Desentralisasi yaitu kepala daerah diberikan kesempatan dan
kewenangan untuk urusan pemerintahan di daerahnya masing-masing.
b. Negara Serikat (federasi)
Negara serikat merupakan bentuk Negara yang gabungan dari beberapa Negara
bagian dari Negara serikat. Kekuasan asli dalam Negara federasi merupakan
Negara bagian, karena ia berhubungan langsung dengan rakyatnya.Sementara,
Negara federasi bertugas untuk menjalankan hubungan luar negeri, pertahanan
Negara, keuangan, dan urusan pos.
Menurut Ubaedillah dan Abdul Rozak (2013:127), bentuk negara dapat
digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
(1). Monarki
Monarki merupakan sejenis pemerintahan yang dipimpin oleh seorang
penguasa monarki (raja). Monarki dibedakan menjadi monarki absolut dan
monarki konstitusional. Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan
kekuasaan tertinggi di tangan satu orang raja atau ratu,seperti Arab Saudi.
Sedangkan monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kekuasaan kepala pemerintahannya (perdana menteri) dibatasi oleh
ketentuan-ketentuan konstitusi negara.
(2). Oligarki
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif
dipegang oleh kelompok elit kecil dari masyarakat, baik dibedakan menurut
kekayaan, keluarga, atau militer.
(3). Demokrasi
Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang kekuasaanya berasal dari
rakyat.

3. Asas penyelenggaran kekuasan, yaitu berbagai tipe Negara menurut kondisinya,


seperti:
a. Menurut Ekonomi
Negara agraris, industri, erkembang, sedang berkembang, dan belum
berkembang.
b. Menurut Politik
Negara demokratis, otoriter, totaliter, satu partai, multipartai, dan sebagainya.
c. Menurut Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan presidantil, parlementer, junta militer, dan sebagainya.
d. Menurut Ideologi Bangsa
Negara sosialis, liberal, komunis, fasis, agama, dan sebagainya.
Sifat Organisasi Negara
Sifat Organisasi Negara berbeda dengan organisasi lainya, yakni:
1. Sifat Memaksa
Setiap Negara dapat memaksa kehendak dan kekuasaanya, baik melalui jalur hukum
maupun jalur kekuasaan atau kekerasan yaitu dengan memberlakukan sanksi pada
pelanggaran hukum dengan tujuan agar peraturan perundang-undangan yang telah
dibuat dan berlaku dalam negara tersebut ditaati oleh anggota masyarakat sehingga
ketertiban, keamanan, dan kedamaian dapat tercapai.
2. Sifat Monopoli
Setiap Negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan Negara tanpa ada saingan.
3. Sifat Totalitas
Semua hal tanpa kecuali mencangkup kewenangan Negara, misalnya semua orang
harus membayar pajak, semua orang wajib membela Negara, semua orang sama
dihadapan hokum, dan sebagainya.

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1.5 Fungsi dan Elemen Kekuataan Negara

Fungsi Negara Secara umum Negara memiliki empat fungsi utama bagi bangsanya,
yaitu:
1. Fungsi pertahanan dan keamanan
Negara melindungi rakyat, wilayah, pemerintahan dari ancaman, tantangan,

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
hambatan, dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar. Negara harus
diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.
2. Fungsi pengaturan dan ketertiban
Negara menciptakan Undang-undang (UU) dan peraturan pemerintah (PP), serta
menjalankanyan demi terwujudnya tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Negara dalam segala kekuasaan dan kewenangan yang
dimilikinya menjadi “kunci” dalam menegakkan ketertiban di masyarakat.
3. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
Negara melakukan upaya eksplorasi sumber daya alam (SDA) maupun sumber
daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Fungsi keadilan menurut Hak dan Kewajiban
Negara harus menciptakan keadilan dalam berbagai bidang, terutama dalam
bidang hukum. Negara menciptakan dan menegakan hukum secara tegas dan
tanpa pilih kasih menurut hak dan kewajiban yang telah dikontribusikan kepada
bangsa dan Negara.
Kekuatan Negara Kekuatan suatu Negara tergantung pada beberapa elemen
seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, kekuatan militer, dan territorial Negara
tersebut. Beberapa elemen kekuatan Negara adalah sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Kekuatan negara tergantung pada jumlah penduduk, semakin banyak jumlah
penduduk, semakin berkualitas SDM, dan semakin tinggi tingkat kesehatan, maka
Negara akan semakin maju dan kuat.
2. Teritorial Negara
Semakin luas dan strategis, maka Negara tersebut akan semakin kuat.
3. Sumber Daya Alam
Semakin tinggi kekayaan alam, maka Negara tersebut semakin kuat, Negara yang
kaya akan minyak, agroindustri, dan manufaktur akan menjadi Negara yang tangguh.
4. Kapasitas Pertanian dan Industri
Tingkat budaya, usaha warga Negara dalam bidang pertanian, industry, dan
perdagangan yang maju, menjamin kecukupan pangan atau swasembada pangan
sehingga Negara menjadi kuat.
5. Kekuatan Militer dan Mobilitasnya
Negara yang memiliki jumlah anggota militer, dan kualitas personel dan peralatan
yang baik akan meningkatkan kemampuan militer dalam mempertahankan kedaulatan
Negara.
6. Elemen Kekuatan yang Tidak Berwujud

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Segala faktor yang mendukung kedaulatan Negara, berupa kepribadian dan
kepemimpinan, efisiensi birokasi, persatuan bangsa, dukungan internasianal, reputasi
bangsa (nasionalisme), dan sebagainya.
:

1.6 Hubungan Negara Dan Warga Negara

Hubungan Negara dan warga negara berwujud status, peran, hak dan kewajiban
secara timbal balik (Arwiyah dan Runik Machfiroh (2014:57). Secara teoritis, status warga
negara meliputi status pasif, aktif, negatif, dan positif.
Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif, aktif, negatif, dan positif, yaitu

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Peran pasif, yaitu kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2. Peran aktif, yaitu aktivitas warga negara untuk terlibat (berpartisipasi) serta
mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi
keputusan publik.
3. Peran positif, yaitu aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara
untuk memenuhi kebtuhan hidup.
4. Peran negatif, yaitu aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara
dalam persoalan pribadi (Juliardi, 2014:136).
Negara sebagai lembaga dan warga Negara sebagai penghuni lembaga harus
mempunyai hubungan yang baik. Negara berkewajiban melindungi kepentingan
keseluruhan rakyat tanpa kecuali. Oleh karena itu warga Negara juga harus
memberikan konstribusi pemikiran dan ide secara nyata bagi kelangsungan
kehidupan Negara dalam segala aspek.Karena secara hakiki, warga Negara itulah
yang paling memahami dan mengetahui apa yang dibutuhkannya. Sebagaimana
ucapan mantan presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy yaitu “Jangan tanyakan
apa yang bisa negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang bias kau berikan
kepada negaramu. Pemerintahan Negara
Sistem pemerintahan Negara dalam arti luas adalah meliputi seluruh lembaga
pemerintahan Negara yang ada, yaitu Badan Legislatif, Badan Eksekutif, dan Badab
Yudikatif. Menurut teori Trias Politika, ketiga badan tersebut memiliki fungsi sebagai
berikut:

1. Badan Legislatif
Adalah badan yang berfungsi sebagai pembuat undang-undang atau peraturan
daerah yang pengesahanya dilakukan bersama dengan Presiden atau Kepala
Daerah.Lembaga ini meliputi DPR, DPRD I, dan DPRD II yang masing-masing
menjalankan tugas dan fungsinya menurut tingkatanya.
2. Badan Eksekutif
Adalah badan yang berfungsi menjalankan undang-undang yang mendapat
persetujuan secara bersama-sama antara DPR dengan Presiden.Lembaga ini meliputi
presiden, wakil presiden, para mentri departemen dan non departemen, gubernur
berserta muspida, bupati/walikota,beserta mospida, camat, lurah/desa.
3. Badan Yudikatif
Adalah badan yang berfungsi mengadili penerapan undang-undang.Lembaga ini
meliputi Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Komstitusi (MK), dan Komisi Yudisial
(KY).

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Mahkamah Agung (MA) berfungsi memberi pertimbangan kepada presidententang
pemberian grasi, amnesty, abolisi, rehabilitasi yang merupakan hak progetif
presiden dalam bidang hukum.
b. Mahkamah Konstitusi (MK) berfungsi melakukan iju undang-undang terhadap
UUD 1945, menyelesaikan konflik antar lembaga Negara dan melakukan
pembubaran partai politik bila melakukan pelanggaran UUD 1945.
c. Komisi Yudisial (KY) berwenang merekrut dan menyeleksi calon Hakim Agung

Ketiga Lembaga ini memiliki fungsi dan tugas yang saling terkait dan bersifat
hierarkis hingga ketingkat daerah tingkat kabupaten/kota sedangkan, khusus polisi
berada hingga tingkat lurah/desa.
Berdasarkan UU 1945 sistem ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Bentuk Negara Kesatuan
Hal ini tercantum pada Pasal 1 UUD 1945 yang menyatakan “Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan yang berbentuk Republik”
2. Bentuk Pemerintahan Republik
Indonesia menetapkan bentuk pemerintahan adalah republik bukan monarki atau
kerajaan. Hal ini tercantum pada Pasal 1 ayat 1 UUD 1945.
3. Sistem Pemerintahan Presidensial
Ciri-ciri sistem pemerintahan presedensial adalah sebagai berikut :
a. Penyelenggaraan negara berada di tangan presiden.
b. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden.
c. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen.
d. Presiden tidak membubarkan parlemen.

e. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan.


f. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen.
4. Sistem Politik Demokrasi
Hal ini tercantum dalam Pasal 1 ayat 2 UUD 1945, bahwa “ Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

1.7 Macam – Macam Sistem Pemerintahan

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Berikut di bawah ini diuraikan mengenai macam-macam sistem pemerintahan
yang ada diseluruh dunia, salah satunya yang diikuti oleh pemerintahan Indonesia :

A . Sistem Pemerintahan Presidensial


Negara republik menganut sistem ini. Sistem yang memilih kekuasaan eksekutif lewat
pemilihan umum. Pada sistem ini rakyatlah yang memilih siapa presidennya. Nantinya
presiden akan menjalankan perannya sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan.

Kelebihan Presidensial

1. Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya.

2. Masa jabatan badan eksekutif lebih dengan jangka tertentu.

3. Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.

Kelemahan Presidensial

1. Sistem pertanggunng jawabannya kurang jelas.

2. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat


menciptakan kekuasaan mutlak.

B. Sistem Pemerintahan Parlementer


Di sistem ini parlemennya memegang peranan yang sangat penting. Perdana menteri
dipilih dan diangkat oleh parlementer. Demikian pula sebaliknya parlemen bisa
memberhentikannya dengan cara memberikan statement “mosi tidak percaya”.

Di dalam sistem parlemen dimungkinkan ada perdana menteri dan presiden namun di sini
presiden hanya bertindak selaku kepala negara. Negara Jepang, Malaysia, Belanda
adalah negara-negara yang memegang sistem ini.

Memiliki kewenangan memilih dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan. Presiden


juga mendapatkan jaminan konstitusi sehubungan kewenangannya dalam bidang
legislatif. Negara Indonesia menganut sistem ini.

Kelebihan Parlementer

1. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Pembuatan Kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif.

3. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadapat kabinet sehingga kabinet
menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kelemahan Parlementer

1. Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif.

2. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif tidak bisa ditentukan berakhir sesua masa
jabatannya.

C . Sistem pemerintahan Semi Presidensial


Merupakan gabungan dari sistem Presidensial dan Parlementer. Karena presidennya
dipilih oleh rakyat menjadikannya memiliki kekuasaan yang luas dan kuat. Bersama-sama
dengan perdana menteri presiden menjalankan kekuasaannya. Yang menganut sistem ini
adalah negara Perancis.

D. Sistem Pemerintahan Komunis


Dalam sistem komunis semua sistem pemerintahan dikendalikan penuh oleh partai
komunis. Partai komunis ini bertindak anti kapitalis. Kekuasaan akan berlangsung secara
penuh, tidak mengakui kepemilikan akumulasi modal pada individu.

E. Sistem pemerintahan Demokrasi Liberal


Kebebasan individu sangat ditonjolkan dalam sistem ini. Demokrasi liberal disebut juga
dengan demokrasi konstitusional. Individu akan dilindungi hak-haknya oleh undang-
undang atau konstitusi. Apapun keputusan yang diambil oleh pemerintah jangan sampai
melanggar kebebasan individu. Amerika Serikat dan negara-negara persemakmuran
menjalankan sistem ini.

F. Sistem Pemerintahan Liberal


Liberal di sini maksudnya bebas. Kebebasan dalam segala hal, persamaan hak-hak dan
berpolitik. Sistem liberal sangat menentang keras adanya pembatasan yang dilakukan
oleh pemerintah dan agama

1.8 Sistem Pemerintahan di Indonesia

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sistem pemerintahan yang ada di negara Indonesia bisa berubah-ubah
dari waktu ke waktu diakibatkan oleh adanya perubahan jaman. Indonesia merupakan
negara yang dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Perubahan yang disertai
dengan perkembangan dan pertumbuhannya.

Berdasarkan perkembangan sejarah ketatanegaraan, negara Indonesia terhitung


sudah melakukan perubahan sistem permerintahan beberapa kali. Di bawah ini diuraikan
secara singkat bagaimana sejarahnya sistem pemerintahan yang ada di negara Indonesia
:

a) Sistem Pemerintahan Indonesia (1945-1949)


Bentuk negara pada periode ini adalah kesatuan, sistem pemerintahannya
presidensial, bentuk pemerintahannya ialah republik sedangkan konsitusinya adalah
UUD 1945.
b) Sistem Pemerintahan Indonesia (1949-1950)
Federasi adalah bentuk negaranya, republik adalah bentuk pemerintahannya, sistem
pemerintahannya adalah parlementer semu, konstitusinya UUD RIS.
c) Sistem Pemerintahan Indonesia (1950-1959)
Kesatuan adalah bentuk negaranya, bentuk pemerintahannya adalah republik, sistem
pemerintahannya parlementer, konsitusinya UUDS 1950.
d) Sistem Pemerintahan Indonesia (1959-1966)
Bentuk negaranya adalah kesatuan, republik adalah bentuk pemerintahannya,
presidensial adalah sistem pemerintahannya, UUD 1945 adalah konstitusinya.
e) Sistem Pemerintahan Indonesia 1966–1998)
Sama seperti nomor empat, tidak ada yang berubah.
f) Sistem pemerintahan Indonesia (1998 sampai dengan saat ini)
Dimulainya sistem pemerintahan yang ini secara pastinya tanggal 21 Mei 1998, tepat
pada saat runtuhnya pemerintahan orde baru. Bentuk negaranya adalah kesatuan,
republik adalah bentuk pemerintahannya sedangkan sistem pemerintahannya tetap
menganut sistem presidensial. UUD 1945 masih merupakan landasan yang dipegang
dengan kokoh.

Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia

Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara
terbagi dalam beberapa provinsi.

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.
2. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil
presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
3. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
4. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR
memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
5. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan
yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan
presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;

1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR
tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari
DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan
dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan
hak budget (anggaran)
Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia.
Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru
tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme
cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk
melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

Kelebihan Sistem Pemerintahan di Indonesia :

1. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
2. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi
krisis kabinet.
3. Presiden tidak dapat membekukan dan atau membubarkan DPR.
4. Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia
5. Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan
Presiden.

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.
7. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
8. Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.
Sistem Pemerintahan Indonesia dari Masa ke Masa:

Secara garis besar sejarah Indonesia terbagi atas tiga masa, yaitu masa Orde lama,
masa Orde baru, dan masa reformasi.

a) Sistem pemerintahan Indonesia masa orde lama

Masa pemerintahan orde lama berjalan dari tahun 1945 hingga tahun 1968 di bawah
kepemimpinan presiden Soekarno. Penyebutan masa “orde lama” merupakan istilah yang
diciptakan pada masa orde baru. Sebenarnya Soekarno tidak begitu menyukai istilah
“orde lama” ini. Ia lebih suka menyebut masa kepemimpinannya dengan istilah “orde
revolusi”. Pada tanggal 18 agustus 1945, Indonesia mengesahkan UUD 1945 sebagai
dasar Negara. Sebenarnya di bawah UUD 1945 telah tercantum bahwa Indonesia
menggunakan system pemerintahan presidensial.namun setelah tiga bulan terjadi
penyimpangan terhadap UUD 1945.

Penyimpangan itu adalah mengenai pembentukan cabinet parlementer dengan Sultan


Syahrir sebagai perdana menteri. Sehingga pada masa ini, dipengaruhi oleh Belanda,
Indonesia menggunakan system parlementer. Masa parlementer berakhir ketika
dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

b) System pemerintahan masa orde baru

Istilah “orde baru” di pakai untuk memisahkan kekuasaan era Soekrno (orde lama)
dengan masa kekuasaan era Soeharto. Era orde baru juga digunakan untuk menandai
setelah masa baru setelah ditumpasnya pemberontakan PKI tahun 1965. Pada masa
orde baru, awalnya demokrasi di Indonesia mengalami kemajuan. Namun, dalam
perkembangannya kehidupan demokrasi era orde baru tidak jauh berbeda dengan
demokrasi terpimpin. System pemerintahan presidential juga terlihat ditonjolkan.kemudian
soeharto menetapkan demokrasi pancasila sebagai system pemerintahan Indonesia.

c) System pemeritahan masa reformasi

Era reformasi dimulai dari tumbangnya kekusaan soeharto pada tahun 1998 hingga
sekarang. Pada era reformasi, pelaksnaan system pemerintahan demokrasi pancasila
diterapkan sesuai dengan asa demokrasi yang berlandaskan pancasila. Pada era ini,

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pemerintahan memberikan ruang gerak kepada partai politik dan DPR untuk turut serta
mengawasi pemerintahan secara kritis.

5. Kesimpulan

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang


bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan
penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi
empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat
lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.

Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu

1. presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan


presidensial
2. dan parlementer didasarkan pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan
legislatif.
Dalam sistem parlementer, badan eksekutif mendapat pengawasan langsung
dari legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif
maka sistem pemerintahannya adalah presidensial.Dalam sistem pemerintahan negara
republik, lembaga-lembaga negara itu berjalan sesuai dengan mekanisme demokratis,
sedangkan dalam sistem pemerintahan negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai
dengan prinsip-prinsip yang berbeda.

Sistem pemerintahan suatu negara berbeda dengan sistem pemerintahan yang


dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa persamaan antar sistem
pemerintahan negara itu. Misalnya, dua negara memiliki sistem pemerintahan yang
sama.Perubahan pemerintah di negara terjadi pada masa genting, yaitu saat perpindahan
kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahan pemerintahan di Indonesia
terjadi antara tahun 1997 sampai 1999. Hal itu bermula dari adanya krisis moneter dan
krisis ekonomi.

1.9 Pokok – Pokok Sistem Pemerintahan

(Sebelum dan Setelah Amandemen UUD 1945)

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum
diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem
pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).


2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas
Pemerintahan orde baru dengan tujuh kunci pokok diatas berjalan sangat stabil
dan kuat. Pemerintah memiliki kekuasaan yang besar. Sistem Pemerintahan Presidensial
yang dijalankan pada era ini memiliki kelemahan pengawasan yang lemah dari DPR
namun juga memiliki kelebihan kondisi pemerintahan lebih stabil.

Di akhir era orde baru muncul pergerakan untuk mereformasi sistem yang ada
menuju pemerintahan yang lebih demokratis. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan
sebuah pemerintahan yang konstitusional(berdasarkan konstitusi). Pemerintahan yang
konstitusional adalah yang didalamnya terdapat pembatasan kekusaaan dan jaminan hak
asasi. Kemudian dilakukanlah amandemen Undang-undang Dasar 1945 sebanyak 4 kali,
tahun: 1999,2000,2001,2002. Berdasarkan Konstitusi yang telah diamandemen ini
diharapkan sebuah sistem pemerintahan yang lebih demokratis akan terwujud.

1.10 Pokok – Pokok Sistem Pemerintahan Setelah Amandemen

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas.
Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem
pemerintahan presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota
MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya
pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.
7. Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-
kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem
pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;
8. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi,
DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak
langsung.
9. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
10. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
11. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-
undang dan hak budget (anggaran)

Daftar Pustaka
2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Budiarjo, Miriam, DasarDasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2005), Cet. XXVII
Isywara, F, Pengantar Ilmu Politik, (Bandung: Bina Cipta, 1982)
Rosyada, Dede, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HAM
dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2005), cet. III, hal. 48-
49
Suhelmi, Ahmad, Pemikiran Poltik Barat:Kajian sejarah perkembangan negara,
masyarakat dan Kekuasaan (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007), cet. III
Sriyanti dkk. Modul PKN Universitas Mercu Buana Departemen Pendidikan dan
kebudayaan , Modul Standar PKN
http://sistempemerintahanindonesia.com/struktur-pemerintahan-indonesia.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bentuk_pemerintahan
http://dwicahyadiwibowo.blogspot.com/2013/02/konsep-teori-dan-proses-
terbentuknya.html?m=1
http://www.academia.edu/

2022 Kewarganegaraan
3 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai