Anda di halaman 1dari 15

MEMAHAMI PENDIDIKAN DARI ASPEK MULTIKULTURAL

“Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan”

Dosen Pengampu:
Mansyur, M.Pd

Disusun Oleh:
Melati Rianingsi
022131009

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
FATTAHUL MULUK PAPUA
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahpenulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
individu ini dengan baik dan tanpa kendala apapun. Pada kesempatan ini, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sekaligus memberi
dukungan dalam penyusunan makalah ini, terutama dosen pengampu mata kuliah ini
Mansyur, M.Pd. Makalah berjudul “Memahami Pendidikan dari Aspek
Multikulturalisme” ini disusun untuk memenuhi tugas semester 3 mata kuliah
Sosiologi Pendidikan. Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini.
Penulis juga menerima kritik serta saran dari pembaca agar dapat membuat makalah
dengan lebih baik di kesempatan berikutnya. Penulis berharap makalah ini memberikan
manfaat dan dampak besar sehingga dapat berguna di masa yang akan datang.

Jayapura, 9 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2


BAB I ............................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG .................................................................................................... 4
A. Pendahuluan .......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 5
C. Tujuan .................................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 6
A. Pengertian Pendidikan Multikultural ..................................................................... 6
B. Dasar Pendidikan Multikultural............................................................................. 8
C. Tujuan Pendidikan Multikultural .......................................................................... 8
D. Fungsi Pendidikan Multikultural ........................................................................... 9
E. Pendekatan Pendidikan Multikultural ................................................................. 10
F. Aspek Nilai-nilai dalam Pendidikan Multikultural ............................................. 11
BAB III .......................................................................................................................... 14
PENUTUP ..................................................................................................................... 14
A.Kesimpulan ................................................................................................................. 14
B.Saran ........................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

3
BAB I
LATAR BELAKANG

A. Pendahuluan
Pendidikan sebagai sebuah proses pengembangan sumberdaya manusia
agar memperoleh kemampuan sosial dan perkembangan individu yang optimal
memberikan relasi yang kuat antara individu dengan masyarakat dan lingkungan
budaya sekitarnya. Lebih dari itu pendidikan merupakan proses “memanusiakan
manusia” dimana manusia diharapkan mampu memahami dirinya, orang lain,
alam dan lingkungan budayanya. Atas dasar inilah pendidikan tidak terlepas dari
budaya yang melingkupinya sebagai konsekwensi dari tujuan pendidikan yaitu
mengasah rasa, karsa dan karya. Pencapaian tujuan pendidikan tersebut menuai
tantangan sepanjang masa karena salah satunya adalah perbedaan budaya.
Olehnya, kebutuhan terhadap pendidikan yang mampu mengakomodasi
dan memberikan pembelajaran untuk mampu menciptakan budaya baru dan
bersikap toleran terhadap budaya lain sangatlah penting atau dengan kata lain
pendidikan yang memiliki basis multikultural akan menjadi salah satu solusi
dalam pengembangan sumberdaya manusia yang mempunyai karakter yang kuat
dan toleran terhadap budaya lain. Pertautan antara Pendidikan dan Multikultural
merupakan solusi atas realitas budaya yang beragam sebagai sebuah proses
pengembangan seluruh potensi yang menghargai pluralitas dan
Keberagaman budaya di Indonesia merupakan kenyataan historis dan
sosial yang tidak dapat disangkal oleh siapapun. Keunikan budaya yang beragam
tersebut memberikan implikasi pola pikir, tingkah laku dan karakter pribadi
masing–masing sebagai sebuah tradisi yang hidup dalam masyarakat dan daerah.
Tradisi yang terbentuk akan berlainan dari satu suku/ daerah dengan suku/daerah
yang lain. Pergumulan antar budaya memberikan peluang konflik manakala
tidak terjadi saling memahami dan menghormati satu sama lain. Proses untuk
meminimalisir konflik inilah yang memerlukan upaya pendidikan yang
berwawasan Multikultural dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang

4
majemuk dan heterogen agar saling memahami dan menghormati serta
membentuk karakter yang terbuka terhadap perbedaan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan
multikulturalisme adalah melalui pendidikan yang multikultural. Pengertian
pendidikan multikultural menunjukkan adanya keragaman dalam pengertian
istilah tersebut. Artikel ini akan membahas tentang pengertian, prinsip, tujuan,
dan relevansi pendidikan multikultural dengan tujuan pendidikan Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan multikultural?
2. Apa dasar pendidikan multikultural?
3. Apa tujuan dan fungsi pendidikan multikultural?
4. Bagaimana pendekatan pendidikan multikultural?
5. Bagaimana aspek nilai-nilai dalam pendidikan multikultural?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan multikultural.
2. Untuk mengetahui hakikat pendidikan multikultural.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi pendidikan multikultural.
4. Untuk memahami pendekatan pendidikan multikultural.
5. Untuk memahami aspek nilai-nilai dalam pendidikan multikultural.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Multikultural


Multikultural berasal dari dua kata yaitu Multi dan Kultul, multi artinya
banyak dan kultul artinya budaya. Menurut para ahli tentang pengertian
pendidikan multicultural yaitu sebagai beriku :
1) Menurut Sosiolog UI Parsudi Suparlan (2002:17) Pendidikan Multikulturalis
adalah pendidikan yang mampu menjadi pengikat dan jembatan yang
mengakomodasi perbedaan-perbedaan termasuk perbedaan kesukubangsaan
dan suku bangsa dalam masyarakat yang multikultural.
2) Azyumardi Azra (2000: 20) mendefinisikan pendidikan multikultural
sebagai pendidikan untuk atau tentang keragaman kebudayaan dalam
merespon perubahan demografi dan kultur lingkungan masyarakat tertentu
atau bahkan demi secara keseluruhan. Sedangkan Musa Asy’ari (2004: 16)
juga menyatakan bahwa pendidikan multikultural adalah proses penanaman
cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman
budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural.
3) Andersen dan Cusher (1994:320) mengartikan pendidikan multikultural
sebagai pendidikan mengenai keragaman kebudayaan. Kemudian.
4) James Banks (1993: 3) mendefinisikan pendidikan multikultural sebagai
pendidikan untuk people of color. Artinya, pendidikan multikultural ingin
mengeksplorasi perbedaan sebagai keniscayaan (anugerah Tuhan). Dimana
dengan adanya kondisi tersebut kita mampu untuk menerima perbedaan
dengan penuh rasa toleransi.
5) Paulo Freire seorang pakar pendidikan pembebasan mendefinisikan bahwa
pendidikan bukan merupakan “menara gading” yang berusaha menjauhi
realitas sosial dan budaya. Melainkan pendidikan itu harus mampu
menciptakan tatanan masyarakat yang terdidik dan berpendidikan, bukan
sebuah masyarakat yang hanya mengagungkan suatu kelas sosial sebagai
akibat dari kekayaan dan kemakmuran yang diperolehnya (Paulo Freire,

6
2000:7).Pendidikan multikultural berasal dari dua kata pendidikan dan
multikultural.

Pendidikan merupakan proses pengembangan sikap dan tata laku seseorang


atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara-cara yang mendidik. Disisi
lain Pendidikan adalah Transfer of knowledge atau memindah ilmu
pengetahuan. Sedangkan Multikultural secara etimologis multi berarti banyak,
beragam dan aneka sedangkan kultural berasal dari kata culture yang
mempunyai makna budaya, tradisi, kesopanan atau pemeliharaan. Rangkaian
kata pendidikan dan multikultural memberikan arti secara terminologis adalah
proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan
heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran
(agama).

Konsep multikultural atau keragaman budaya ternyata bukanlah suatu


persoalan yang mudah, terutama bangsa Indonesia yang memiliki
keanekaragaman budaya. Banyak penting yang harus diperhatikan dalam sebuah
masyarakat yang multi kultur. Heri Susanto menjelaskan konsep multikultural
adalah tempat pembelajaran masyarakat dari berbagai kultur yang berbeda-beda,
melalui proses komunikasi, melahirkan tingkah laku sosial, menyepakati norma
dan nilai bersama, serta membangun struktur kelembangaan.
Pendidikan multikultural bukanlah kebijakan yang mengarah pada
pelembagaan pendidikan dan pengajaran inklusif dan pengajaran oleh
propaganda pluralisme lewat kurikulum yang berperan bagi kompetisi budaya
individual. Pembelajaran berbasis multikultural berusaha memberdayakan siswa
untuk mengembangkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, mem-
beri kesempatan untuk bekerja bersama dengan orang atau kelompok orang yang
berbeda etnis atau rasnya secara langsung. Pendidikan multikultural juga
membantu siswa untuk mengakui ketepatan dari pandangan- pandangan budaya
yang beragam, membantu siswa dalam mengembangkan kebanggaan terhadap
warisan budaya mereka, menyadarkan siswa bahwa konflik nilai sering menjadi
penyebab konflik antar kelompok masyarakat.

7
Pendidikan multikultural juga disebut dengan pendidikan multibudaya.
Implementasi pendidikan multibudaya dalam pembelajaran bertujuan untuk
membantu siswa mengerti, menerima, dan menghargai orang lain yang berbeda
suku, budaya, dan nilai kepribadian. Penanaman pendidikan multikultural/
multibudaya bagi siswa dapat menjadi sarana pelatihan dan penyadaran bagi
generasi muda untuk menerima perbedaan budaya, agama, ras, etnis, dan
kebutuhan di antara sesama dan mau hidup bersama secara damai dan saling
menghormati. Pada konteks ini dapat dikatakan, tujuan utama dari pendidikan
multikultural adalah untuk menanamkan sikap simpati, respek, apresiasi, dan
empati.

B. Dasar Pendidikan Multikultural


Pendidikan multikultural didasari pada konsep kebermaknaan perbedaan
yang unik pada tiap orang dan masyarakat Dalam konsep multikulturalisme,
terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan
Bhineka Tunggal Ika serta mewujudkan suatu kebudayaan nasional yang
menjadi pemersatu bagi bangsa inicionestar Namun, dalam pelaksanaannya
masih terdapat berbagai hambatan yang menghalangi terbentuknya
multikulturalisme di masyarakat.
Dalam multikulturalisme menegaskan bahwa dengan segala
perbedaannya itu manusia adalah sama di dalam ruang public sehingga
dibutuhkan kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan
tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun agama.

C. Tujuan Pendidikan Multikultural


Tujuan utama pendidikan multikultural untuk mengubah seluruh
lingkungan atau suasana pendidikan, sehingga dengan pendidikan multikultural
dapat meningkatkan respek atau perhatian terhadap kelompok-kelompok budaya
yang luas atau berbeda untuk mendapatkan pendidikan yang sama. Pay
mengatakan bahwa pendidikan multikultural merupakan tujuan utama dari
pembelajaran seumur hidup (life long learning). Secara lebih rinci tujuan
pendidikan berbasis multikultural dapat diidentifikasi:
1) Untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang
keberadaan siswa yang beraneka ragam;

8
2) Untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif
terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan;
3) Memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam
mengambil keputusan dan keterampilan sosialnya;
4) Untuk membantu peserta didik dalam membangun ketergantungan
lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada mereka
mengenai perbedaan kelompok.

Secara Konseptual, pendidikan multikultural menurut Gorsky


mempunyai tujuan dan prinsip sebagai berikut:

1) Setiap siswa mempunyai kesempatan untuk mengembangkan prestasi


mereka;
2) Siswa belajar bagaimana belajar dan berpikir secara kritis;
3) Mendorong siswa untuk mengambil peran aktif dalam pendidikan

Adapun prinsip-prinsip pendidikan multikultural yaitu:

1) pemilihan materi pelajaran harus terbuka secara budaya didasarkan


pada siswa. Keterbukaan ini harus menyatukan opini-opini yang
berlawanan dan interprestasi-interprestasi yang berbeda;
2) isi materi pelajaran yang dipilih harus mengandung perbedaan dan
persamaan dalam lintas kelompok;
3) materi pelajaran yang dipilih harus sesuai dengan konteks waktu dan
tempat;
4) pengajaran semua pelajaran harus menggambarkan dan dibangun
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dibawa siswa ke
kelas.
5) Pendidikan hendaknya memuat model belajar mengajar yang
interaktif agar supaya mudah dipahami.

D. Fungsi Pendidikan Multikultural


Fungsi pendidikan multikultural adalah untuk menciptakan lingkungan
pendidikan yang adil, inklusif, dan toleran yang memungkinkan siswa dari

9
semua latar belakang untuk mencapai potensi penuh mereka dan menjadi warga
global yang efektif dan empatik.
Pendidikan multikultural mencakup berbagai aspek, antara lain:
 Mengakui dan menghargai keberagaman budaya, etnis, dan ras dalam
masyarakat.
 Membantu siswa dan guru mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang
berbagai budaya dan tradisi.
 Memastikan bahwa setiap siswa memiliki akses yang sama terhadap pendidikan
yang berkualitas dan merasa dihargai serta diterima di lingkungan belajar.
 Membekali siswa dengan pemahaman, sikap, dan keterampilan yang mereka
butuhkan untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat yang semakin
multikultural dan global.

E. Pendekatan Pendidikan Multikultural


Pada lembaga pendidikan sekolah pengembangan pendidikan
multikultural di setiap negara berbeda-beda karena aplikasi ini menyesuaikan
dengan kebutuhan masingmasing Negara. Banks, mengemukakan terdapat
empat pendekatan dalam mengintegrasikan pendidikan multikultural ke dalam
kurikulum pembelajaran di sekolah dan dianggap relevan untuk
diimplementasikan pada sekolah di Indonesia yaitu:
1) Pendekatan kontribusi (The Contributions Approach). Level ini yang
paling sering dilakukan dan paling luas dipakai dalam fase pertama dari
gerakan kebangkitan etnis. Ciri pendekatan kontribusi ini adalah dengan
memasukkan pahlawan-pahlawan dari suku suku bangsa/etnis dan
benda-benda budaya kedalam mata pelajaranyang sesuar Hal inilah yang
sampai saat ini dilakukan di Indonesia.
2) Pendekatan aditif (Additive Approach). pada tahap ini dilakukan
penambahan materi, konsep, tema, dan perspektif terhadap kurikulum
tanpa mengubah struktur, tujuan dan karakteristik dasarnya. Pendekatan
aditif ini sering dilengkapi dengan penambahan buku, modul, atau
bidang bahasan terhadap kurikulum tanpa mengubahnya secara
substansif.

10
3) Pendekatan transformsi (the transformation approach). Pendekatan
transformasi berbeda secara mendasar dengan pendekatan kotribusi dan
aditif. Pada pendekatan transformasi mengubah asumsi dari kurikulum
dan menumbuhkan kompetensi siswa dalam melihat konsep, isu, tema,
dan problem dari beberapa perspektif dan sudut pandang etnis.
4) Pendekatan aksi sosial (the sosial action approach) mencakup semua
elemen dari pendekatan transformasi, namun menambah komponen yang
mempersyaratkan siswa membuat aksi yang berkaitan dengan konsep,
isu atau masalah yang dipelajari dalam unit. Tujuan utama dari
pengajaran dalam pendekatan ini adalah mendidik siswa melakukan
kritik sosial dan mengajari mereka keterampilan pembuatan keputusan
untuk memperkuat siswa dan membantu mereka memperoleh pendidikan
politis, sekolah membantu mereka menjadi kritikus sosial yang refektif
dan partisipan yang terlatih dalam perubahan sosial.

F. Aspek Nilai-nilai dalam Pendidikan Multikultural


Berdasarkan tujuan pendidikan multikultural tersebut, pendidikan
multikultural berupaya mengajak warga pendidikan untuk menerima perbedaan
yang ada pada sesama manusia sebagai hal-hal yang alamiah (natural
sunatullah). Selain itu, pendidikan multikultural menanamkan kesadaran kepada
peserta didik akan kesetaraan (equality), keadilan (justice), kemajemukan
(plurality), kebangsaan (nasionality), kemanusiaan (humanity), dan nilai-nilai
demokrasi (democration values) yang diperlukan dalam beragam aktivitas sosial.

1) Kesetaraan (Egaliter)
Egalitarianisme adalah sebuah ide atau gagasan umum mengenai
kesetaraan. Gagasan egaliter merupakan pandangan kesetaraan terhadap
manusia apapun ras, gender, agama dan lain-lain. Mereka memiliki
nilaisetara satu sama lain. Tidak ada individu yang terlahir ke dunia dengan
membawa dosa bawaan. Sehingga kehadirannya pantas dan selayaknya
untuk dideskriminasi. Seseorang harus memperlakukan orang lain dengan
sama. John Locke berpendapat bahwa setiap orang di setiap waktu dan
tempat memiliki hak moral alami yang sama yang harus kita semua hormati.

11
Sebagaiamana dorongan alamiah manusia membuat mereka tahu akan tugas
mereka di dunia untuk mencintai orang lain daripada diri mereka sendiri.
2) Keadilan (Justice)
Keadilan itu menyangkut banyak hal. Pertama, adalah pemenuhan hak-
hak seseorang, yaitu hak-hak individu. Jadi keadilan itu intinya adalah
dipenuhinya hak-hak individu. Kedua, adalah keadilan itu menyangkut
prosedur. Jadi, kalau prosedur itu diikuti, maka hasil apapun yang terjadi
maka ia dianggap sebagai adil, sedangkan menyalahi prosedur maka
dianggap sebagai ketidakadilan. Ketiga, menyangkut reward and
punishment, artinya orang yang baik harus diberi penghargaan dan orang
yang jahat dijatuhi hukuman. Keempat, menyangkut sikap, yaitu sikap sosial
dan sikap tidak sosial. Kelima, menyangkut pemberdayaan kaum yang
lemah, tertindas, dan tertinggal. Keadilan sosial itu mesti diwujudkan dalam
hal itu. Keenam, pembagian pendapatan atau kesejahteraan secara merata.
Keadilan sosial hanya menyangkut pada pemberdayaan yang lemah tertindas
dan tertinggal dan pembagian kesejahteraan pendapatan secara merata.
3) Kemajemukan (Pluralitas)
Pluralisme berasal dari kata plural yang berarti jamak atau lebih dari
satu. Pluralis yaitu bersifat jamak (banyak). Pluralisme adalah hal yang
mengatakan jamak atau tidak satu; kebudayaan: berbagai kebudayaan yang
berbeda-beda di suatu masyarakat.
Pengertian pluralitas secara sosio-politis adalah suatu sistem yang
mengakui koeksistensi keragaman kelompok, baik yang bercorak aspek
perbedaan yang sangat karakteristik di antara kelompok-kelompok tersebut,
artinya koeksistensinya kelompok atau keyakinan di satu waktu dengan tetap
terpeliharanya perbedaan-perbedaan dan karakteristik masing-masing.
Jadi pluralisme adalah bentuk kelembagaan dimana penerimaan terhadap
keragaman melingkupi masyarakat tertentu atau dunia secara keseluruhan.
Pluralisme melindungi kesetaraan dan munumbuhkan rasa persaudaraan di
antara manusia baik sebagai individu maupun kelompok, dan menuntut
upaya untuk memahami pihak lain serta kerjasama mencapai kebaikan

12
bersama, sehingga semua manusia dapat menikmati hak dan kewajibannya
setara dengan manusia
4) Nilai Demokrasi Prinsip demokrasi dalam pendidikan merupakan suatu
prinsip yang dapat membebaskan manusia dari berbagai jenis kungkungan
serta memberikan kesempatan bagi perkembangan manusia. Masuknya
ideologi demokrasi ke dalam pendidikan merupakan bentuk pengakuan
terhadap kekuasaan rakyat. Islam yang memuat nilai-nilai universal salah
satunya juga memuat nilai demokrasi. Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa,
Islam mendahului faham demokrasi dengan menetapkan kaidah-kaidah yang
menjadi penopang esensi dan substansi demokrasi. Keistimewaan demokrasi
adalah dapat memperjuangkan dan melindungi rakyat dari kesewenag-
wenangan. Dengan begitu prinsip demokrasi dalam pendidikan
sesungguhnya memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang
untuk dapat mengenyam pendidikan Yusuf al Qadhawi (2001:83).
Tumbuhnya demokrasi dalam proses pendidikan mendorong tumbuhna
multikulturalisme dalam pendidikan. Multikulturalisme memasuki berbagai
ruang lingkup kehidupan masyarakat, terlebih aspek pendidikan. Masyarakat
akan memperoleh keadilan demokrasi apabila seluruh kebutuhan rakyat
dapat terakomodir dengan baik. Lebih jauh lagi demokrasi memuat nilai-
nilai keadilan untuk rakyat.

13
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Arti dari Pendidikan multikultural yaitu suatu proses pendidikan yang membantu
individu mengembangkan cara menerima, mengevaluasi, dan masuk ke dalam sistem
budaya yang berbeda dari yang mereka miliki. Serta mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan bermasyarakat. Pendidikan multikultural mempunyai empat nilai yaitu: Nilai
Kesetaraan, Nilai Toleransi, Nilai demokrasi, dan Nilai Pluralisme. Nilai-nilai di atas
mempunyai pandangan yang saling melengkapi satu sama lain dalam mensikapi
pendidikan multikulturalisme.

B.Saran
Semoga dengan adanya pembahasan makalah penulis dapat menajdi masukkan
dan sumber inspirasi bagi semua orang dan bermanfaat untuk kedepannya. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masiih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak terutama dari dosen
pembimbing, agar kedepannya dapat membuat makalah yang jauh lebih baik dan
sempurna.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nurasmawi, Ristiliana, Pendidikan Multikultural, (Riau: Asa Riau 2021).

https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-tujuan-dan-fungsi-pendidikan
multikultural-204cXIMDkjz/full (diakses 10 Oktober 2023)

https://media.neliti.com/media/publications/54545-ID-pendidikan-multikultural-
pengertian-prin.pdf (diakses 10 Oktober 2023)

Hilmy. 2003. Menggagas Paradigma Pendidikan Berbasis Multikulturalisme Jurnal


Ulumuna.Mataram: STAIN. Vol. VII. Edisi 12. No. 12

15

Anda mungkin juga menyukai