Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENYELENGGARAKAN PROJECT CITIZEN UNTUK MATA


KULIAH KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10:

Anggita Pratiwi (2311131002)

Devira Febriani Zulkarnain (2310111096)

Fathya Nasywa Alyahumaira (2310843033)

Marchelina Anjely (2310841018)

Muhammad Al Fatach (2310113163)

Muhammad Albert Kamil (2310863035)

Yasmin Khalisa (2310863030)

Dosen :
NENENG OKTARINA, SH, MH.

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah Swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah ini kami beri
judul “MENYELENGGARAKAN PROJECT CITIZEN UNTUK MATA KULIAH
KEWARGANEGARAAN”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen pengampu.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai
penulis maupun rekan rekan lainnya yang membaca makalah ini mengenai adanya tingkatan
atau pengelompokaan di dalam Masyarakat.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada
Ibu NENENG OKTARINA, SH, MH selaku dosen. Tidak lupa bagi rekan-rekan mahasiswa
lain yang telah mendukung penyusunan makalah ini, kami juga mengucapkan terima kasih.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna. Maka dari
itu kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar pada
tugas berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kami dan para pembaca.

Padang, 27 November 2023

Kelompok 10
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………...………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………...iii

BAB I .............................................................................................................................................................iv

PENDAHULUAN .........................................................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................... iv
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................................................. v
1.3Tujuan .................................................................................................................................................... v

BAB II ............................................................................................................................................................vi

Pembahasan ..................................................................................................................................................vi
2.1 Pengertian pendidikan kewarganegaraan ........................................................................................... vi
2.2 Dasar pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi ................................. vi
2.2.1Landasan Hukum......................................................................................................................... vii
2.2.2 Landasan Pendidikan................................................................................................................. viii
2.3 Asal mula project Citizen ..................................................................................................................... xi
2.4 Menyelenggarakan Project Citizen Untuk Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan .................. xii

BAB III ....................................................................................................................................................... xiii

PENUTUP .................................................................................................................................................. xiii


3.1 Simpulan ............................................................................................................................................xiii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mata kuliah kewarganegaraan adalah bagian integral dari pendidikan tinggi yang bertujuan
untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang sadar, aktif, dan bertanggung jawab.
Namun, pemahaman konsep kewarganegaraan seringkali bersifat teoretis dan kurang terkait
dengan pengalaman nyata. Oleh karena itu, perlu adanya proyek konkret yang dapat
memberikan pengalaman praktis kepada siswa agar mereka dapat mengaplikasikan
pengetahuan teoritis mereka dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Proyek Citizen sangat penting karena memberikan mahasiswa kesempatan untuk terlibat secara
langsung dalam kegiatan yang mencerminkan masalah dan situasi nyata di masyarakat. Ini akan
membantu mereka memahami kewarganegaraan bukan hanya sebagai gagasan, tetapi sebagai
cara hidup yang dapat mereka lakukan. Dengan proyek ini, mahasiswa dapat belajar
keterampilan kritis seperti riset, analisis, pemecahan masalah, dan komunikasi. Mereka juga
dapat belajar bekerja dalam tim dan menjadi pemimpin, keduanya penting untuk
kewarganegaraan yang baik.

Project Citizen mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses
demokrasi, termasuk mempelajari tentang pemilihan umum, mendukung advokasi, dan
mendukung masalah kewarganegaraan yang relevan. Ini membantu menghasilkan warga
negara yang tidak hanya memahami hak-hak mereka tetapi juga bersedia mengambil tanggung
jawab untuk melakukan perubahan yang bermanfaat.

Mahasiswa dapat terlibat secara langsung dengan komunitas sekitar mereka melalui proyek
Citizen. Ini dapat menciptakan koneksi yang kuat antara mahasiswa dan masyarakat,
meningkatkan rasa tanggung jawab mereka atas kesejahteraan bersama.
Dengan melibatkan mahasiswa dalam proyek Citizen, mata kuliah kewarganegaraan menjadi
lebih relevan, memotivasi, dan memberdayakan mereka untuk menjadi agen perubahan positif
dalam masyarakat. Proyek ini bukan hanya sekadar tugas akademis, tetapi juga sarana untuk
membentuk warga negara yang aktif dan peduli.
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
2. Apa yang mendasari pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan ditingkat
perguruan tinggi?
3. Bagaimana asal mula project citizen
4. Bagaimana menyelenggarakan project citizen untuk mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan ?

1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui hal hal yang mendasari pelaksanaan Pendidikan
Kewarganegaraan ditingkat perguruan tinggi
3. Untuk mengetahui asal mula project citizen
4. Untuk mengetahui mengenai penyelenggaraan project citizen di mata kuliah
kewarganegaraaan
BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian pendidikan kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio- kultural, bahasa,
usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004).
Pendidikan Kewarganegaraan mengalami perkembangan sejarah yang sangat panjang, yang
dimulai dari Civic Education, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Pancasila dan.
Kewarganegaraan, sampai yang terakhir pada Kurikulum 2004 berubah namanya menjadi mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai wahana untuk mengembangkan
dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik
sebagai individu, anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Landasan PKn adalah Pancasila dan UUD 1945, yang berakar pada nilai- nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia, tanggap pada tuntutan perubahan zaman, serta Undang
Undang No20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Kurikulum Berbasis
Kompetensi tahun 2004 serta Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata
Pelajaran Kewarganegaraan yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional-
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

2.2 Dasar pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan di tingkat perguruan tinggi


Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sebuah media untuk meningkatkan rasa
Kesadaran berbangsa dan bernegara, meningkatkan keyakinan dan ketangguhan Pancasila
Sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Pendidikan
Kewarganegaraan memiliki dua hal sebagai landasannya, yaitu Landasan Hukum dan
Landasan Ideal.
Landasan hukum pendidikan kewarganegaraan yaitu;

1. Pasal 27 ayat (1), Pasal 30 ayat (1), dan Pasal 31 ayat (1) UUD 1945
2. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan
Keamanan Negara Republik Indonesia
3. UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/kep./2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) PKn pada PT di Indonesia.

Adapun landasan hukum ini menguatkan posisi pendidikan kewarganegaraan


Sebagai salah satu materi pembelajaran pokok dan wajib di tiap sekolah serta perguruan
Tinggi di Indonesia. Dimana Tujuan utama pembelajaran ini adalah menumbuhkan sikap
Serta perilaku cinta tanah air yang didasarkan pada kebudayaan serta filsafat Pancasila.

Landasan ideal pendidikan kewarganegaraan ini adalah pembentukan karakter dan


Kepribadian yang mana harus sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang
Terkandung dalam Pancasila, sehingga dapat dikatakan bahwa landasan utama pelaksanaan
Perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pancasila yang sekaligus merupakan
Landasan filosofis.

2.2.1 Landasan Hukum


Adapun landasan hukum pelaksanaan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
1. Undang-Undang Dasar 1945.
a. Pembukaan UUD 1945, khusus pada alinea kedua dan keempat yang
memuat cita-cita dan aspirasi bangsa Indonesia tentang
kemerdekaannya.
b. Pasal 27 (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
c. Pasal 30 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pembelian negara”.
d. Pasal 31 (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran”.

2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok


Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia.
a. Dalam Pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak kewajiban warga negara yang
diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya bela negara
diselenggarakan melalui pendidikan Pendahuluan Bela Negara sebagai
bagian tak terpisahkan dalam sistem pendidikan nasional.
b. Dalam Pasal 19 (2) disebutkan bahwa Pendidikan Pendahuluan Bela
Negara wajib diikuti oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara
bertahap. Tahap awal pada tingkat pendidikan dasar sampai Pendidikan
menengah ada dalam Gerakan Pramuka. Tahap lanjutan pada tingkat
pendidikan tinggi ada dalam bentuk Pendidikan Kewiraan. Undang-
Undang Nomor 20 tahun 1982 telah disempurnakan dengan Undang-
Undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Keamanan Negara.

3. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan


berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
Hasil Belajar Mahasiswa dan Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan Agama, Pendidikan
Bahasa, dan Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap
program studi/ kelompok program studi.

4. Adapun pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur Jenderal


Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Nomor 43/DIKTI/
Kep/2006, yang memuat rambu-rambu pelaksanaan kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian di perguruan tinggi.

2.2.2 Landasan Pendidikan


Landasan Pendidikan Kewarganegaraan dapat diganti menjadi landasan historis dan
Landasan yuridis.
1. Landasan Historis
Landasan Historis Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata kuliah
wajib umum dapat ditelusuri dari berbagai upaya bangsa Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan serta menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
antara lain:
a. Perjuangan para pahlawan dari berbagai pelosok tanah air untuk melawan
Penjajahan, Pangeran Diponegoro, Untung Surapati, Imam Bonjol,
Hasanuddin, Cut Nyak Dien.
b. Pergerakan dengan mendirikan berbagai organisasi pemuda, seperti Boedi
Oetomo, Muhammadiyah, Nadhatul Ulama, Taman Siswa sebagai wujud
Kebangkitan Nasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, keagamaan,
Sosial kemasyarakatan sebagai perwujudan Kebangkitan Nasional.
c. Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 sebagai perwujudan tekad dan
Semangat para pemuda untuk bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa
Satu bangsa Indonesia, dan berbahasa persatuan bahasa Indonesia.
d. Pada masa penjajahan Jepang,para pemuda mempersiapkan untuk mendirikan
Negara Indonesia sebagai suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil,
Dan makmur.
e. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
f. Perjuangan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan untuk menghadapi
Belanda yang ingin menjajah dan menguasai kembali Indonesia.
g. Perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi pengkhianatan,
Pemberontakan, penyelewengan, dan separatis.

2. Landasan Yuridis

Landasan yuridis penyelenggaraan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,


meliputi:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 27 ayat 3, Pasal 30
ayat 1, dan Pasal 31 ayat 1, 3, dan 5. Pasal 27 ayat 3 menyebutkan bahwa setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 30
ayat 1 menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Pasal 31 ayat 3 menyebutkan bahwa
pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dalam Undang-Undang. Pasal
31 ayat 5 menyebutkan bahwa pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
b. Keputusan Mendikbud dan Menhankam No: 061U/1985 dan KEP/002/II/1985
tanggal 1 Februari yang berisi tentang mata kuliah Kewiraan (Kewarganegaraan)
sebagai salah satu Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) pada semua Perguruan
Tinggi di Indonesia.

c. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yang disempurnakan dengan UndangUndang


No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa
Pendidikan Bela Negara dan Pendidikan Kewiraan termasuk dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi menyebutkan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata
Kuliah Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.

d. Keputusan Dirjen Dikti No: 267/DIKTI/Kep/2000 tentang Penyempurnaan GBPP


Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan,
Keputusan Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep/2002 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi,
Keputusan Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi.

Menurut Keputusan Dirjen Dikti No: 43/DIKTI/kep/2006 visi Pendidikan


Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan pada suatu
realitas yang dihadapi bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa yang harus memiliki
visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan, cinta tanah air dan bangsanya. Misi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi adalah untuk membantu mahasiswa
memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan rasa tanggung jawab dan
bermoral.
2.3 Asal mula project Citizen
Project citizen adalah sebuah model pembelajaran yang pertama kali digunakan di
California pada tahun 1992 dan kemudian dikembangkan mejadi program nasional oleh Center
For Citic Education program (CCE) dan konferensi nasional badan pembuat undang-undang
Negara pada tahun 1995. Model project citizen merupakan model yang berbasis masalah serta
Mempunyai tujuan untuk mengembangkan pengetahuan,

Kecakapan, dan watak kewarganegaraan demokrasi yang memungkinkan untuk


mendorong Keikutsertaan dalam pemerintah dan masyarakat sipil. Program ini mendorong
para siswa Untuk terlibat secara aktif degan organisasi pemerintahan dan masyarakat sipil
untuk Memecahkan satu persoalan di sekolah atau di masyarakat guna mengasah kecerdasan
intektual Yang penting bagi kewarganegaraan demokratis yang bertanggung jawab.

Model project citizen ini telah diadopsi diberbagai negara termasuk Albania, Argentina,
Brazil, Cina, Kolumbia, Kroasia, Republik Ceko, Republik Dominika, Hongaria, Irlandia,
Israel, Yordania, Kazakhstan, Kosovo, Latvia Libanon, Oman, Palestina, Polandia, Rumania,
Rusia, Uruguay, dan Indonesia. Dimasing-masing negara yang mengadopsi, paket belajar yang
Dikembangkan oleh CCE ini diterjemahkan. kedalam bahasa nasinaol masing-masing.

Untuk Indonesia, model "Praktik Belajar Kewarganegaraan, Kami Bangsa Indonesia


(PKKBI) Yang diujicobakan oleh Center for Civic Education (CCE), Calabasas, USA dan dan
kanwil Depdikbud Jawa Barat pada bulan juli 2000- Januari 2001 di enam SMP Negeri di
sekitar Bandung. PKKBI juga scara nasioanl dirintis penerapannya oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah melalui project pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Dan budi pekerti di 0 SMP dan SMA yang tersebar di 15 provinsi di indonesia.

Pada tahun 2001-2002, program kerjasama Dediknas dengan Center for Civic
Education Indonesia (CCEI) menguji coba model pembelajaran Project Citizen pada 250 SMP
yang Tersebar di 12 provinsi. Dalam waktu 4 tahun berikutnya yaitu pada tahun 2003-2006,
kegiatan Rintisan menjangkau 4 kabupaten/kota dengan cakupan 512 SD. 512 SMP, 512 SMA.
Dalam Kurun waktu 6 tahun rintan telah menjangkau 1786 sekolah (SD, SMP, SMA).
Project citizen merupakan model pembelajaran kewarganegaraan yang memberi tekanan pada
Orientasi berpikir kritis dan memecahkan masalah, Model ini dikenal sebagai" A
Portfoliobased civic project" yang dirancang untuk mempraktekkan salah satu hak warga
Negara, yakni "the right to try to influence the decision people in hia/her ngovernment make
Abiut all of those problems". Namun masih perlu digali seberapa tinggi tingkat keberlanjutan
Dari rintasan tersebut.

2.4 Menyelenggarakan Project Citizen Untuk Mata Kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan

Project citizen adalah satu instructional treatment yang berbasis masalah untuk
mengembangkan pengetahuan, kecakapan, dan watak kewarganegaraan demokratis yang
memungkinkan dan mendorong keikutsertaan dalam pemerintahan dan masyarakat sipil.
Project citizen di dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sangat efektif di dalam
mengembangkan pengetahuan siswa, karena siswa diminta untuk membaca, membuat kliping,
mengumpulkan informasi dari buku-buku yang ada di perpustakaan, membaca koran, dan
informasi penting lain yang dikumpulkan,Project citizen merupakan model pembelajaran
berbasis proyek kelas atau proyek kelompok yang bertujuan untuk mengasah daya kritis
mahasiswa atau siswa sebagai seorang pembelajar dengan tujuan agar mereka mampu melihat
permasalahan dari beragam perspektif pihak yang terkait di dalam proyek. Model pembelajaran
ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan beberapa karakter seperti kejujuran, perhatian,
swadaya, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, kerendahan hati, keberanian dan keadilan
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio- kultural, bahasa,
usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945,Pendidikan Kewarganegaraan memiliki dua hal
sebagai landasannya, yaitu Landasan Hukum dan Landasan Ideal,pada pendidikan
kewarganegaraan ini ada yg namannya project citizen yg merupakan model pembelajaran
berbasis proyek kelas atau proyek kelompok yang bertujuan untuk mengasah daya kritis
mahasiswa atau siswa sebagai seorang pembelajar dengan tujuan agar mereka mampu melihat
permasalahan dari beragam perspektif pihak yang terkait di dalam proyek
DAFTAR PUSTAKA

Richie, A. (t.thn.). Menyelenggarakan project citizen untuk mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan. https://www.scribd.com/document/438814984/makalah-project-
citizen-docx.
Putri, V. K. (14 Juni 2022). Landasan hukum dan historis Pendidikan Kewarganegaraan.
(Kompas.com, Penyunt.)
https://amp.kompas.com/skola/read/2022/06/14/073000469/landasan-hukum-dan-
historis-pendidikan-kewarganegaraan.
Prof. Dr. Lasiyo, M. M. (t.thn.). Pengantar pendidikan kewarganegaraan.
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MKDU411102-M1.pdf.
leutikaprio. (t.thn.). Pendidikan kewarganegaraan.
http://www.leutikaprio.com/main/media/sample/Pendidikan%20Kewarganegaraan%2
0untuk%20Perguruan%20Tinggi%20(SD).pdf.

Anda mungkin juga menyukai