Anda di halaman 1dari 8

DIGITAL MARKETING

PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL PADA PRAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN

Dosen Pengampu :

Ni Made Wulandari Kusumadewi,. SE., MSc..

Oleh :

Kelompok 3

1. Ida Ayu Agung Nindya Arlista (1807511022)


2. Ni Kadek Widya Kristyanti (1807511023)
3. I Gusti Ngurah Kadek Agus Subagia (1807511024)
4. I Made Haris Sanjaya (1807511076)
5. I Wayan Dirsa Raditia (1807511065)

PROGRAM STUDI EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mata kuliah Digital
Marketing ini yang berjudul “Pengenalan Lingkungan Makro Pasar Digital” secara tepat
waktu. Dalam Kesempatan ini, kami selaku kelompok mengucapkan terima kasih kepada
seluruh teman-teman dan seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
semoga Tuhan senantiasa membalasnya kebaikan yang berlipat ganda.

kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat membangun guna
melengkapi makalah ini agar lebih baik dan tentunya bermanfaat bagi para pembacanya.

Denpasar, 12 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………………… 1

Kata Pengantar……………………………………………………………………………… 2

Pendahuluan………………………………………………………………………………… 4

Latar Belakang.…...………………………………………………………………………….. 4

Rumusan Masalah……………………………………………………………………………. 4

Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………….. .4

Pembahasan…………………………………………………………………………………..5

Teknologi…………………………………………………………………………………….. 5

Ekonomi……………………………………………………………………………………… 7

Politik………………………………………………………………………………………...10

Hukum……………………………………………………………………………………….12

Sosial…………………………………………………………………………………………15

Budaya……………………………………………………………………………………….16
Penutup……………………………………………………………………………………...18

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………19
Iklan Digital Interaktif

Display Advertising (iklan bergambar) melibatkan pengiklan yang membayar penempatan


iklan pada pihak ketiga situs seperti penerbit atau jejaring sosial. Prosesnya biasanya
melibatkan penayangan iklan dari server yang berbeda dari server tempat halaman dihosting
(iklan dapat ditayangkan di situs tujuan dengan cara yang serupa). Penayangan iklan mungkin
menggunakan perangkat lunak spesialis dipasang di server independen seperti Doubleclick
(yang dimiliki oleh Google). Pada tahun 2008, Google meluncurkan layanan pengelola iklan
gratisnya (www.google.com/admanager) untuk membantu penjual, menjadwalkan,
mengoptimalkan pendapatan, menayangkan iklan, dan mengukur penjualan langsung dan
berbasis jaringan inventaris.

a) Penempatan Iklan Berbayar (Purchasing ad placements)


Saat media yang digunakan untuk beriklan itu berbayar, lebih baik gunakan media
yang terkenal sebagai jaringan iklan misalnya The Times atau New York Times. Iklan
bergambar biasanya dibayar untuk jangka waktu tertentu, misalnya iklan tersebut
disajikan untuk:
- Seluruh situs
- Bagian situs, atau
- Sesuai kata kunci yang dimasukkan dalam mesin pencari
Umumnya pembayaran dilakukan sesuai jumlah klik cost-per-thousand. Cara lainnya
bisa dengan menghitung jumlah orang yang mengklik dan melakukan pembelian di
situs tersebut.

b) Pembelian Iklan Terprogram (Programmatic ad buying)


Saat ini opsi untuk memilih dan membeli iklan bergambar sangat banyak dan
kompleks. Perubahan besar dalam periklanan online adalah melalui penggunaan
teknik Programmatic ad buying baru yang dikenal sebagai Demand Side Platforms
(DSPs), yang menggunakan pendekatan real-time bidding (RTB). Tujuannya adalah
untuk memanfaatkan efisiensi melalui penggunaan teknologi untuk secara otomatis
menawar inventaris iklan yang paling hemat biaya dalam lelang. Karena individu
dilacak di situs yang berbeda, mereka dapat ditargetkan sesuai dengan minat mereka
yang ditunjukkan oleh tampilan konten menggunakan teknik yang dikenal sebagai
penargetan perilaku.

Keuntungan dan Kelemahan Iklan Digital Interaktif

Robinson et al. (2007) mengatakan dua tujuan utama dari iklan digital adalah pertama
sebagai bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan kesadaran
merek. Kedua sebagai media tanggapan langsung untuk menghasilkan tanggapan. Cartellieri
et al. (1997) mengacu pada tujuan yang lebih luas untuk kampanye online termasuk:

- Delivering content, yaitu klik-tayang pada spanduk iklan mengarahkan ke situs


tujuan yang memberikan informasi lebih rinci tentang suatu penawaran. Di sinilah
tanggapan langsung dicari. Iklan saat ini sering menyematkan video atau
whitepaper untuk mengirimkan konten langsung di dalam iklan.
- Enabling transaction, Jika klik-tayang mengarah ke pedagang seperti situs
perjalanan atau toko buku online ini dapat mengarah langsung ke penjualan.
Tanggapan langsung juga dicari di sini. Membentuk sikap. Iklan yang konsisten
dengan merek perusahaan dapat membantu membangun kesadaran merek.
- Soliciting response, Iklan mungkin dimaksudkan untuk mengidentifikasi prospek
baru atau sebagai media komunikasi dua arah. Dalam kasus ini, iklan interaktif
dapat mendorong pengguna untuk mengetik alamat email atau informasi lainnya.
- Encouraging retention, iklan bisa jadi ditempatkan untuk pengingat perusahaan
maupun layanan lain yang tersedia seperti undian hadiah.

Tujuan ini tidak eksklusif dan bisa lebih dari satu tujuan yang terpacai dengan
menggunakan iklan digital yang baik.

Keuntungan iklan digital:

- Bisa memperoleh tanggapan langsung dengan hanya satu kali klik


- Dengan iklan digital saat ini pengiklanan tidak hanya untuk perusahaan besar.
Perusahaan kecil juga dapat beriklan karena pilihannya banyak dan harganya
terjangkau.
- Tanggapan tidak langsung tidak boleh dianggap remeh. Karena disinilah
pengunjung situs mengunjungi situs untuk melihat suatu merk/kategori. Penelitian
OPA Europe (2010) menunjukkan bahwa 1/3 orang yang diteliti melakukan
pencarian terhadap iklan digital dan sebanyak 42% mengunjungi situs yang
bersangkutan setelah melihat iklannya.
- Iklan digital juga dapat meningkatkan kesadaran akan suatu merk.
- Media multiplier atau halo effect, Pemaparan iklan online berulang-ulang,
terutama yang berhubungan dengan media lain, dapat meningkatkan kesadaran
merek dan pada akhirnya niat membeli. Praktisi melaporkan efek halo dari
membeli iklan online yaitu dapat membantu meningkatkan tingkat tanggapan dari
media online lainnya. Misalnya, jika pengguna telah melihat iklan spanduk, ini
dapat meningkatkan respons mereka terhadap iklan penelusuran berbayar dan juga
dapat meningkatkan kemungkinan mereka melakukan konversi di situs karena
kesadaran merek dan kepercayaan mereka lebih tinggi.
- Mencapai interaksi merek, Banyak iklan bergambar modern terdiri dari dua
bagian - sebuah inisial interaksi visual yang mendorong melalui rollover dan
kemudian visual atau aplikasi lain mendorong interaksi dengan merek. Ini
memungkinkan pengiklan untuk menghitung interaksi rate (IR) untuk menilai
sejauh mana pemirsa berinteraksi dengan iklan merek
- Targeting, pengiklan dapat memilih situs yang tepat untuk mencapai target
pengunjungnya. Pengunjung juga dapat ditarget dilihat dari profil mereka dalam
melihat iklan digital atau dari email jika pengunjung tersebut teregristasi di situs
- Biaya, ada kemungkinan bahwa pemasaran digital biayanya lebih murah
ketimbang pemasaran tradisional. Untuk layanan tertentu seperti layanan
keuangan karena penggunanya terbatas jadi yang bisa menggunakannya hanya
yang sudah melakukan pembelian.
- Dibandingkan dengan media tradisional, penggunaan media digital lebih fleksibel
dari segi waktunya dan dapat diganti sesuai yang diinginkan.
- Dengan segala kemudahannya mengukur dampak iklan digital terhadap suatu
merek masih sulit dilakukan.

Kelemahan Iklan Digital:

- Rasio klik yang relatif rendah, jika ada diskusi tentang iklan digital banyak
pengguna yang mengatakan mereka menolak iklan dan mengatakan itu
mengganggu atau membosankan.
- Biaya relatif tinggi atau efisiensi yang rendah, jika tingkat respon rendah
digabungkan dengan biaya yang relatif tinggi misalnya £10 per seribu maka iklan
digital menjadi tidak efisien/efisiensinya rendah
- Reputasi suatu brand bisa rusak jika dalam mengiklankannya dikaitkan dengan
konten seperti perjudian, pornografi, atau rasisme. Sulit untuk memantau dengan
tepat konten mana yang ditayangkan iklan berikutnya ketika jutaan tayangan
dibeli di banyak situs, terutama saat menggunakan iklan jaringan.

Cara terbaik untuk merencanakan dan mengatur iklan bergambar adalah dengan pengukuran
efektifitas jaringan, selanjutnya format iklat interaktifnya GIF dengan ukuran 468x60 sudah
mulai ketinggalan jaman. Sekarang pengiklan memberikan format yang lebih besar dan
beragam supaya lebih diperhatikan pengunjung. Selanjutnya membuat opsi penargetan iklan
interakrif. Dan terakhir iklan harus dibuat kreatif meliputi banner size; message length;
promotional incentive; animation; action phrase (commonly referred to as a call-to-action);
company brand/logo.

Anda mungkin juga menyukai