Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATION DALAM


MEMBANGUN BRAND AWARENESS @KARYAUKM.ID”

Disusun oleh :
Norma Laila Ikhsana. D (G.331.20.0122)
Greynando Defan. H (G.331.20.0134)
Allaya Rahma Yusuf (G.331.20.0149)
Richiana Hapsari (G.331.20.0157)

KELAS SORE A
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN

Di era ini, perkembangan tekonologi menjadi semakin cepat sehingga banyak orang
dapat dengan mudah menciptakan dan menuangkan ide-idenya melalui teknologi. Efek
perkembangan teknologi yang paling terlihat adalah transisi dari segala sesuatu yang awalnya
hanya dapat dilakukan secara offline namun saat ini dapat dilakukan secara online melalui
media-media tertentu.

Produk teknologi yang paling sering digunakan pada saat ini salah satunya adalah
media sosial. Menurut B.K. Lewis (2010), Media sosial adalah Media sosial adalah label bagi
teknologi digital yang memungkinkan orang untuk berhubungan, berinteraksi, memproduksi,
dan berbagi isi pesan. Berdasarakan riset dari We Are Social, jumlah pengguna aktif media
sosial di Indonesia sejak tahun 2014-2022 sudah mencapai 191 Juta orang. Terdapat beberapa
media sosial yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia seperti TikTok, WhatsApp,
Youtube, Facebook, Twitter, Instagram, dan masih banyak lagi.

Saat ini media sosial bukan hanya sekedar media untuk membagikan foto maupun
video personal. Akan tetapi, juga digunakan sebagai media promosi bagi brand maupun
organisasi agar publik mengetahui informasi tentang brand atau organisasi tersebut. Menurut
Shimp (2003:11), Brand awareness adalah kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam
benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa
mudahnya nama tersebut dimunculkan . Jadi, indikator keberhasilan promosi dari suatu
organisasi salah satunya adalah ketika audience dapat menyadari atau mengigat suatu
organisasi melalui hal-hal yang berkaitan dengan organisasi tersebut. Dalam hal ini organisasi
yang dianalisis adalah Karyaukm.id yang merupakan akselerator UKM lokal. Maka dari itu,
penting untuk mengetahui strategi-strategi yang harus dilakukan guna mendapatkan
kesadaran publik terhadap Karyaukm.id.
BAB II
PEMBAHASAN
STRATEGI MEMBANGUN KEPERCAYAAN (CONFIDENCE & TRUST)
KONSUMEN
Kepercayaan konsumen merupakan pondasi bagi sebuah brand. Kepercayaan
dibangun antara pihak-pihak yang belum saling kenal, baik dalam interaksi maupun dalam
proses transaksi. Kepercayaan tidak dapat terbentuk begitu saja namun dibangun melalui
berbagai proses. Karena membangun kepercayaan dengan mitra bukanlah sesuatu yang
instan, maka dibutuhkan strategi-strategi untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
Berikut ada beberapa hal yang perlu dibangun sebagai dasar untuk meningkatkan
kepercayaan konsumen, antara lain :

a. Menjaga Hubungan. Mitra yang percaya dengan senang hati menjaga


hubungannya dengan akselerator karena ia menyadari hubungan yang baik
akan memberikan dampak baik pula baginya.
b. Menerima Pengaruh. Mitra yang memiliki kepercayaan yang tinggi lebih
mudah dipengaruhi sehingga biaya yang dikeluarkan akselerator untuk
pemasaran semakin sedikit.
c. Terbuka dalam Komunikasi. Mitra yang percaya pada brand kita akan
memberikan informasi konstruktif bagi akselerator sehingga komunikasi dapat
berjalan dengan lancar.
d. Mengurangi Pengawasan. Mitra yang percaya biasanya jarang mengkritik
sehingga ia mengurangi fungsi pengawasannya terhadap akselerator itu sendiri
e. Kesabaran. Mitra yang percaya akan memiliki kesabaran lebih tinggi daripada
mitra biasa.
f. Memberikan Pembelaan. Mitra yang percaya cenderung memberikan
pembelaan kepada akselerator ketika jasa yang digunakannya dikritik atau
direndahkan oleh kompetitor atau pengguna lain.
g. Memberi Informasi yang Positif. Mitra yang percaya akan selalu memberikan
komentar dan informasi positif yang dapat membangun akselerator agar lebih
baik lagi.
h. Menerima Risiko. Mitra yang percaya lebih bisa menerima resiko ketika ia
menggunakan jasa akselerator.
i. Kenyamanan. Mitra yang percaya akan menggunakan jasa akselerator dalam
jangka waktu yang lama karena ia percaya bahwa akselerator telah
memberikan kenyamanan dalam meningkatkan efek ketertarikan khalayak
terhadap UKM tersebut
j. Kepuasan. Mitra yang percaya akan mudah untuk mencapai tingkat kepuasan
dibanding mitra yang tidak percaya.

STRATEGI KONTEN DI MEDIA SOSIAL AGAR MENARIK PERHATIAN


MASYARAKAT ( MENJADI BAHAN PERBINCANGAN/VIRAL)
Untuk menarik perhatian khalayak agar meningkatkan brand awareness maka
Karyaukm.id perlu strategi dalam menyusun konten dan hal lainnya. Berikut strateginya
antara lain :

a. Menentukan value agar menjadi reminder ke depannya.


Karyaukm.id menetapkan value, yaitu dapat mengoptimalisasi platform digital
dengan terintegrasi, menyupport produk dan pelaku UKM lokal, serta
meningkatkan kesejahteraan UKM lokal.
b. Menentukan target audience.
Dengan menentukan target audience, Karyaukm.id dapat menjangkau
audience yang menjadi sasaran utama jasa mereka.
c. Menentukan tujuan pembuatan konten.
Suatu konten diciptakan untuk mengajak khalayak dan mengikat mereka
secara emosional masing – masing dengan memperlihatkan benefit jika
menggunakan jasa Karyaukm.id. Sebelum konten dibuat, Karyaukm.id perlu
menganalisa konten – konten yang dibuat oleh kompetitor agar mengetahui tema
apa saja yang sekiranya memiliki feedback menjanjikan bagi sebuah brand. Dari
konten yang diciptakan nanti bisa menarik perhatian khalayak dan dapat
berdampak dengan meningkatnya brand awareness, engagement, sales pada
Karyaukm.id.

d. Mengikuti trend perkembangan industri di seputar lingkup Karyaukm.id


Pada setiap brand pasti memiliki tema konsep yang berbeda – beda dan era
sekarang merupakan era dinamis, selalu ada tren up to date di setiap saat. Tidak
sedikit khalayak yang tertarik ikut serta saat ada tren yang sedang booming. Maka
dari itu Karyaukm.id dapat memanfaatkan perkembangan tren untuk menarik
khalayak di seputar lingkup Karyaukm.id itu sendiri.

e. Membuat content planner.


Pentingnya content planner bagi sebuah brand adalah agar brand tersebut
dapat merencanakan pengembangan konten yang relevan bagi konsep brand itu
sendiri. Content planner juga mencakup hal – hal seperti menetapkan kalender
endorsement, membuat konten yang memiliki tema edukasi, inspirasi, selling, dan
lain sebagainya sesuai dengan content pillars yang dimiliki brand tersebut agar
dapat memancing audience untuk berinteraksi atau memberikan feedback pada
konten yang telah dibuat.

f. Realiasasi konten
Konten dapat segera direalisasi sesuai content planner yang sudah dibuat agar
feedback dari konten – konten tersebut dapat dianalisa melalui engagement,
komen, dan interaksi yang didapat.
g. Mendengarkan pendapat seperti kritik dan saran dari audience
Kritik dan saran dari audience sangat penting dalam perkembangan sebuah
brand. Melalui hal tersebut Karyaukm.id dapat memikirkan bagaimana agar
kontennya menjadi solusi di tengah masalah yang terjadi terhadap audience.
Pendapat audience dapat dilihat melalui komentar dan DM yang masuk di media
sosial Karyaukm.id.

PRODUCT STORY
Karyaukm.id merupakan media informasi, marketing dan promosi yang dibentuk oleh
ibu Natalia Sari dan ibu Eqhna Ariani untuk pelaku UKM lokal dalam mengembangkan
usahanya melalui platform digital. Terbentuknya Karyaukm.id didasari oleh banyaknya
permasalahan yang dihadapi pelaku UKM lokal dalam mengenalkan produknya kepada
masyarakat karena beberapa faktor seperti kurangnya personil untuk pemasaran online,
kurangnya keinginan dan motivasi belajar yang dimiliki pelaku UKM lokal untuk
memperluas pasar online, maupun kurangnya pengetahuan tentang pemasaran online itu
sendiri. Maka dari itu, Karyaukm.id diciptakan agar para pelaku UKM lokal siap dalam
menghadapi persaingan usaha di media digital yang sangat kompetitif. Hal ini sejalan dengan
misi Karyaukm.id yaitu “mendedikasikan diri untuk membantu usaha kecil menengah
tumbuh dan berkembang secara bersama”.

Karyaukm.id saat ini memanfaatkan beberapa platform digital sebagai salah satu
sarana untuk mengoptimalisasikan misinya. Platform digital tersebut seperti Youtube &
Podcast yang berisi liputan kegiatan produksi dan profil pengusaha lokal yang digunakan
untuk meningkatkan awareness public dan menguatkan engagement. Instagram yang berisi
konten konten seperti review produk, story telling, giveaway dan live yang digunakan
memberikan insight dan meningkatkan interaksi para pelaku UKM lokal. Website & Portal
Berita yang digunakan sebagai katalog produk dan story behind. WhatsApp Bussiness yang
digunakan untuk berinteraksi dengan konsumen dan sebagai katalog produk. Serta
Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dll yang digunakan untuk penjualan produk UKM
lokal yang terintegrasi dengan social media. Selain itu Karyaukm.id juga menyediakan live
event, kolaborasi dengan z-fluencer, KOL marketing, sales traffic, short article, dan masih
banyak service lainnya dengan tujuan memviralkan brand dan produk lokal.

Dalam menjalankang misinya Karyaukm.id memiliki target mitra UKM dan audience
dengan kriteria tertentu. Kriteria untuk mitra UKM yang dapat bergabung dengan
Karyaukm.id ialah memiliki produk unik yang bercirikan kearifan lokal dan belum paham
dengan social media sehingga tidak mampu atau belum berjualan online. Lalu, untuk kriteria
audience Karyaukm.id ialah perorangan/ instansi swasta/ lembaga pemerintan/ NGO yang
memiliki misi mengembangkan potensi UKM lokal, penggemar produk lokal/ ekspatriat/
diaspora, user produk lokal (B2B) dan pengelola toko retail modern/ toko oleh-oleh/
groceries. Keuntungan yang ditawarkan oleh Karyaukm.id kepada mitra UKM maupun
audience yaitu pertama, UKM pilihan dapat secara aktif melakukan “hunting” dan
mengkurasi potensi produk UKM lokal yang memiliki kearifan lokal dan keunikan yang
harus dilestarikan. Kedua, menciptakan engagement di social media melalui liputan video
langsung di lokasi produksi, story telling tentang proses, produk maupun pelaku usaha.
Ketiga, memasarkan produk baik secara online maupun offline. Keempat, berkontribusi
secara nyata dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku UKM lokal.

MODEL KOMUNIKASI DAN TEORI

Model Komunikasi dan teori yang di gunakan untuk strategi tersebut adalah Model
Westley dan MacLean. Model ini tidak membatasi pada tingkat individu, bisa juga terjadi
pada aktivitas suatu kelompok atau suatu lembaga sosial, karena menurut pendapat Westley,
setiap individu, kelompok, atau sistem mempunyai kebutuhan untuk mengirim dan menerima
pesan sebagai sarana orientasi terhadap lingkungan.

Model ini merumuskan antara komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa.


Konsep penting yang tercakup dalam model ini adalah memasukkan umpan balik. Perbedaan
dalam umpan balik inilah yang membedakan antara komunikasi antar pribadi dan komunikasi
massa.
Dalam komunikasi antarpribadi, umpan balik yang diterima bersifat segera,
sedangkan umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda. Dalam model Westley
dan MacLean ini terdapat enam unsur, yaitu: objek, orientasi, pesan, sumber, penerima dan
umpan balik.
Objek , dalam hal ini adalah jasa dari akun karyaukm.id berupa konten
Orientasi, yaitu realisasi pemasaran dari konten yang dibuat untuk ukm yang bekerja sama
dengan karyaukm.id
Pesan , yaitu berupa konten yang di buat karyaukm.id untuk ukm yang bekerjasama dengan
karyaukm.id
Sumber, yaitu berupa ide konten yang muncul dari karyaukm.id dan mitra ukm atau brand
tersebut
Penerima, yaitu pengguna media sosial atau audience yang akan melhat dan menikmati
konten
Umpan balik , yaitu respon dari audience mengenai suatu konten dapat berupa komentar,
like, view, save, report dm dan lain sebagainya setelah membuat konten tersebut
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan semakin cepatnya perkembangan teknologi khususnya social media,


Karyaukm.id dapat memanfaatkan social media sebagai sarana untuk membangun brand
awareness. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya kepercayan konsumen yang
dapat diperoleh dengan menjaga hubungan hingga menjaga kepuasan. Selain itu, diperlukan
konten di sosial media yang dapat menarik perhatian konsumen maupun calon konsumen.
Sebelum membuat konten yang menarik, diperlukan content planner yang berisi content pillar
dan kalender konten agar kedepannya produksi konten dapat lebih terarah. Keberhasilan
strategi-strategi tersebut dapat dilihat dari umpan balik berupa komentar, like, view, save,
share, dm dan lain sebagainya. Hal ini sejalan dengan model komunikasi dan teori Westley
dan MacLean dengan konsep umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai