Anda di halaman 1dari 32

MODUL XVI

Branding and Content Marketing (Pembuatan Konten Video Kreatif Dengan Capcut)

A. Pendahuluan
1) Kekuatan Konten Visual dalam Pemasaran Digital.
Konten visual telah menjadi alat yang semakin kuat dalam pemasaran digital. Dengan
menggunakan berbagai media visual seperti gambar, video, dan infografis, bisnis dapat
terhubung dengan audiens mereka. Hal ini dikarenakan konten visual telah menjadi bagian
penting dari strategi pemasaran digital sebab konten visual lebih menarik dan lebih mudah
dipahami dibandingkan dengan konten tertulis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
konten visual sangat efektif :
a. Melibatkan Penonton : Konten visual melibatkan audiens pada level yang lebih dalam
daripada konten tertulis. Otak manusia memproses informasi visual 60.000 kali lebih
cepat daripada teks, membuatnya lebih mudah menarik perhatian audiens dan
menahannya lebih lama. Inilah mengapa platform media sosial seperti Instagram dan
TikTok, yang sangat mengandalkan konten visual, sangat populer.
b. Menyampaikan Informasi dengan Cepat : Konten visual menyampaikan informasi
dengan cepat dan efisien. Misalnya, infografis dapat meringkas data kompleks dalam
format yang menarik secara visual dan mudah dipahami, menjadikannya ideal untuk
dibagikan di media sosial atau di postingan blog. Demikian pula, video pendek dapat
menampilkan bagaimana produk atau layanan digunakan/bekerja, hal ini
memungkinkan audiens untuk melihat manfaatnya secara langsung.
c. Meningkatkan Pengenalan Merek : Konten visual dapat membantu meningkatkan
pengenalan merek dan membangun identitas merek yang sangat kuat. Menggunakan
warna, font, dan elemen desain yang dipikirkan dengan baik dan konsisten di semua
konten visual, dapat menciptakan identitas visual yang sangat kuat yang dapat langsung
dikenali oleh audiens.
d. Meningkatkan Keterlibatan dan Berbagi : Konten visual lebih cenderung dibagikan
di platform media sosial daripada konten tertulis. Ini karena konten visual lebih menarik
dan mudah dibagikan, membuatnya lebih mungkin untuk menjadi viral. Misalnya,
meme yang lucu atau menginspirasi dapat dengan cepat menyebar di media sosial,
menghasilkan ribuan like dan share.
e. Meningkatkan Konversi : Konten visual dapat membantu meningkatkan konversi
dalam kampanye pemasaran. Misalnya, konten visual yang menarik dapat mendorong
calon pelanggan untuk melakukan tindakan seperti mengklik tautan, mengisi formulir,
atau melakukan pembelian.

Jadi pada dasarnya, konten visual adalah bagian penting dari pemasaran digital karena
membantu menarik perhatian audiens dan menyampaikan pesan lebih efektif daripada teks
saja. Ini termasuk gambar, video, infografis, dan bentuk multimedia lainnya. Penelitian
telah menunjukkan bahwa orang sering mengingat konten visual lebih baik daripada teks
biasa, menjadikannya alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan
pelanggan terhadap brand. Selain itu, konten visual lebih cenderung dibagikan di media
sosial di antara teman dan keluarga, yang dapat membantu menjangkau audiens yang lebih
luas dan meningkatkan eksposur terhadap brand. Selain itu, konten visual juga dapat
digunakan untuk menceritakan kisah atau menampilkan produk/layanan yang dapat
menghasilkan konversi. Dengan memasukkan konten visual ke dalam strategi pemasaran,
bisnis dapat memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan dan berkesan bagi audiens.

Namun, penting untuk diingat bahwa konten visual harus digunakan secara strategis dan
selaras dengan pesan dan tujuan brand. Secara keseluruhan, konten visual memainkan
peran besar dalam pemasaran digital dan merupakan alat yang ampuh bagi bisnis untuk
terhubung dengan audiens target dan mencapai tujuan pemasarannya.

2) Konten Pemasaran (Content Marketing) dan Iklan Tradisional


Perbedaan antara konten pemasaran dan iklan tradisional terletak pada cara penyampaian,
tujuan, dan pendekatannya dalam mempengaruhi audiens. Berikut adalah perbedaan utama
antara keduanya:
● Cara Penyampaian:
- Iklan Tradisional: Iklan tradisional bersifat promosi yang jelas dan biasanya
ditampilkan dalam bentuk media cetak (seperti koran dan majalah), iklan televisi,
radio, dan spanduk di jalan raya. Iklan ini biasanya berfokus pada penjualan produk
atau jasa secara langsung dan menyajikan pesan dalam waktu singkat.
- Konten Pemasaran: Konten pemasaran lebih bersifat informatif dan pendekatan
yang lebih halus. Konten pemasaran disajikan dalam berbagai bentuk, seperti
artikel, blog, video, infografik, dan postingan media sosial. Tujuannya adalah untuk
memberikan nilai tambah dan solusi bagi audiens, bukan hanya untuk melakukan
promosi langsung.
● Tujuan
- Iklan Tradisional: Tujuan utama dari iklan tradisional adalah untuk meningkatkan
penjualan, mencapai lebih banyak konversi, dan meningkatkan brand awareness.
Iklan ini sering kali mengajak audiens untuk melakukan tindakan segera, seperti
membeli produk atau menghubungi perusahaan.
- Konten Pemasaran: Tujuan konten pemasaran lebih berfokus pada membangun
hubungan jangka panjang dengan audiens. Konten pemasaran bertujuan untuk
menyediakan informasi bermanfaat, mendidik, menghibur, dan menginspirasi
audiens. Dengan memberikan nilai tambah diharapkan dapat membangun
kepercayaan dan kesetiaan audiens.
● Pendekatan
- Iklan Tradisional: Iklan tradisional cenderung lebih menonjol dan menggunakan
bahasa persuasif serta visual yang mencolok untuk menarik perhatian. Iklan ini
umumnya lebih pendek dan fokus pada pesan langsung tentang produk atau
promosi tertentu.
- Konten Pemasaran: Konten pemasaran lebih mengedepankan pendekatan yang
lebih lembut dan informatif. Konten ini menyediakan informasi yang berguna dan
relevan bagi audiens, dengan mengandalkan penguatan merek secara perlahan
melalui nilai yang diberikan.
● Waktu Penayangan:
- Iklan Tradisional: Iklan tradisional biasanya ditayangkan dalam waktu tertentu,
seperti saat jeda iklan di televisi, jeda radio, atau halaman iklan dalam koran atau
majalah.
- Konten Pemasaran: Konten pemasaran dapat diakses oleh audiens kapan saja dan di
mana saja, baik melalui situs web, media sosial, atau platform konten lainnya.
Konten ini tetap tersedia dan dapat ditemukan oleh audiens seiring waktu.

B. Menjadi Content Creator


Content Creator adalah individu yang membuat suatu konten, baik berupa tulisan, gambar,
video, suara, ataupun gabungan dari dua atau lebih materi. Konten tersebut dibuat untuk
media, terutama media digital seperti Youtube, Instagram, Tiktok, dll.
Secara formal, pekerjaan/profesinya dapat dibagi menjadi : Digital Content Creator,
Content Writer, Content Editor dan Head of Content. Tugas utama dari seorang content
creator adalah mengumpulkan ide, data, dan melakukan riset serta membuat konsep untuk
menghasilkan konten yang sesuai dengan identitas dan branding yang diinginkan seperti
promosi, edukasi, menghibur atau sekedar informasi. Selain itu content creator perlu
menyesuaikan konten dengan platform yang dipilih serta melakukan evaluasi konten yang
telah ditayangkan

1) Peran Media Sosial dalam Menunjang Profesi Content Creator


Media sosial mempunyai peran penting dalam menunjang profesi content creator. Salah
satu keunggulan dari media sosial adalah kemampuan viral marketing yang membuat
personal branding dikenal secara cepat. Viral Marketing adalah teknik pemasaran dengan
bantuan jaringan sosial untuk menyampaikan pesan atau iklan kepada target konsumen.
Keunggulan dari viral marketing adalah biaya investasi untuk promosi jauh lebih hemat
dibandingkan metode promosi tradisional. Selain itu, penyebaran pesan cenderung lebih
cepat dan berlipat ganda sesuai dengan jaringan yang dimiliki oleh orang yang
mendapatkan pesan tersebut.

Kekurangan dari viral marketing adalah informasi yang disampaikan dapat ditangkap
secara berbeda oleh orang yang memperolehnya, baik dalam tingkat pemahaman, minat,
dan keinginan untuk membeli. Viral marketing juga tidak dapat mengukur hasil penjualan,
melainkan jangkauan pesan yang bisa diterima dari sumber informasi.

Melalui media sosial, seorang content creator dapat menunjukan personal branding pada
platform yang sesuai dengan keahlian, minat, serta kepribadian yang dimiliki oleh content
creator tersebut. Sebagai contoh, Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, TikTok, dan lain
sebagainya. Setiap media sosial mempunyai karakteristik dan pendekatan yang berbeda
sesuai dengan fitur yang dimiliki oleh media sosial tersebut. Konten yang dipromosikan di
Instagram, tentu harus ditampilkan secara berbeda ketika ditampilkan di YouTube.
Demikian dengan sosial media lainnya. Konsistensi konten, variasi bentuk konten, serta
jadwal posting berkala akan membantu seorang content creator lebih dikenal oleh target
pasar.
C. Membuat Konten Video yang Menarik dan Berkualitas
Video Marketing adalah sub bagian dari digital marketing atau bentuk pemasaran konten di
mana klip video disajikan di situs web sendiri, platform video, atau situs lainnya. Video
marketing juga dapat digunakan untuk mencapai peringkat yang lebih baik di mesin
pencari, seperti pencarian video Google, disebut sebagai SEO video.

Jika ada tren konten yang sedang berlangsung dalam digital marketing, itu adalah video.
Meluasnya penggunaan smartphone tentu saja memainkan peran penting. Dan lebih mudah
untuk menonton video daripada membaca teks di layar kecil. Video marketing memberikan
peluang bagi bisnis untuk menjangkau lebih banyak audiens.

Dalam pembuatan konten video terdapat beberapa tahapan sebagai berikut :


● Tahap Persiapan (pra produksi) : Pada tahapan ini, kreator menyiapkan keperluan dalam
pembuatan konten video. Hal-hal yang perlu disiapkan adalah alat dan bahan, materi
konten, dan storyboard. Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan
sesuai dengan naskah, dengan storyboard kreator dapat menyampaikan ide cerita
kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kreator dapat menggiring khayalan
seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang
sama pada ide cerita yang telah dirancang.
● Tahap produksi : Pada dasarnya yang dimaksud tahap produksi adalah tahap
pengambilan gambar (shooting).
● Tahap penyelesaian akhir : Tahap ini meliputi kegiatan penyuntingan gambar (editing),
pemaduan gambar dengan suara dan musik (mixing), dan kegiatan pengisian suara
(dubbing).

1) Pra Produksi : Persiapan


Berdasarkan riset Hubspot, sebanyak 50% orang lebih suka melihat suatu produk saat
ditampilkan dalam konten video dibandingkan konten lainnya. Konten video yang menarik
juga akan membantu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian dengan lebih cepat.
Oleh karena itu, penting bagi kreator membuat video promosi maupun pemasaran yang
akan dipublish di media sosial dengan persiapan yang matang, mulai dari ide, target
audiens, dan lainnya. Berikut langkah-langkah persiapan dalam pembuatan video :
a. Menentukan Tujuan Pembuatan Video : Sebelum mulai membuat video, kreator harus
mengetahui tujuan dari pembuatan video tersebut. Apakah untuk mempromosikan
produk/layanan bisnis, untuk membangun brand awareness, mendapatkan calon pelanggan,
untuk mengedukasi, atau yang lainnya. Semakin jelas tujuan pembuatan video yang
ditetapkan di awal, semakin mudah pula untuk merancang strategi pembuatan video yang
tepat sasaran dan berpotensi viral begitu ditayangkan di media sosial.

Tujuan utama video adalah untuk menyampaikan informasi. Terdapat beberapa jenis
informasi, diantaranya:
- Motivasi/Kampanye/Persuasif : memiliki tujuan untuk membujuk audiens, mengubah
kebiasaan atau memperkenalkan kebiasaan baru, meminta dukungan untuk mendukung
suatu hal, membujuk untuk membeli sebuah produk/layanan.
- Tutorial/Instruksional : memiliki tujuan sebagai petunjuk melakukan sesuatu, sebagai
instruksi langkah demi langkah, dan sebagai panduan umum.
- Pengetahuan : digunakan untuk mengkomunikasikan hal-hal baru atau fakta seputar
produk/layanan, untuk memberikan latar belakang atau konteks dan alasan mengapa
informasi ini penting saat ini
- Opini : digunakan untuk mengungkapkan sudut pandang terhadap sebuah hal dan
mengangkat hal penting yang kurang mendapat perhatian

b. Melakukan Riset Target Audiens : Bentuk riset yang dapat dilakukan dalam bentuk
riset kata kunci, mempelajari tren konten, atau melihat-lihat konten dari kompetitor. Dalam
melakukan riset keyword bisa menggunakan tools gratis, seperti UberSuggest, SEMrush,
Ahrefs, dan yang lainnya.

Pencarian Kata Kunci dengan Ubersuggest


Di saat yang sama lakukan juga riset target audiens yang mau dijangkau. Jika target audiens
adalah anak-anak, maka isi video harus sesuai dengan kebutuhan dan minat anak-anak.
Begitu juga jika target audiens adalah orang dewasa atau kalangan tertentu, maka cari tahu
kebutuhan mereka dan coba penuhi dengan isi konten video yang akan dibuat.

c. Melakukan Riset Kompetitor : Setelah tahu target audiens yang ingin dijangkau, coba
lakukan riset apa saja yang sudah kompetitor lakukan untuk menjangkau pasar yang sama.
Bagaimana bentuk dan jenis konten yang kompetitor buat, juga cari tahu bagaimana
kompetitor menyampaikan berbagai pesan penting dalam konten-konten mereka. Jika perlu,
temukan konten mereka yang memiliki engagement tinggi dan terapkan metode ATM
(amati, tiru, modifikasi).

d. Membuat Storyboard : Storyboard adalah outline yang dibuat secara visual dan
menggambarkan jalan cerita dari konten video yang akan kamu buat. Dengan kata lain, arti
storyboard merupakan rancangan video dalam bentuk gambar. Storyboard merupakan
konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan
dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa
bentuk dan gambar, huruf, dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat
diterima oleh target audiens.
Contoh Storyboard

e. Menyiapkan Peralatan untuk Merekam : Setelah storyboard selesai dibuat,


selanjutnya adalah mempersiapkan tools untuk melakukan perekaman video. Beberapa
peralatan penting untuk merekam video, di antaranya kamera, lighting, objek, stabilizer,
microphone, hingga tempat untuk melakukan pengambilan adegan dalam konten.

Contoh Brief:
2) Produksi : Pengambilan Gambar (Shooting)
Pastikan dalam proses pengambilan gambar dilakukan sesuai dengan storyboard yang telah
dibuat. Bagaimanapun poin-poin yang tercantum dalam storyboard adalah ide-ide yang
perlu dikembangkan saat melakukan proses rekaman. Untuk memastikan video yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan target audiens, lakukan perekaman lebih dari satu kali. Hal ini
untuk memudahkan dalam memilih bagian-bagian yang paling bagus.

Pembahasan terkait teknik dalam pengambilan gambar (shooting) meliputi camera angle,
camera shot, camera movement. Berikut penjelasannya.

● Camera Angle
Salah satu cara yang dilakukan untuk menyampaikan pesan melalui penempatan kamera
pada sudut dan ketinggian tertentu. Camera Angle (sudut pengambilan foto) bukan hanya
masalah teknis semata, tetapi juga berbicara banyak hal dan menghasilkan nilai dramatik
dalam sebuah pandangan yang dapat mempengaruhi emosi penonton. Pengambilan gambar
terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara:
a. Bird Eye View : Teknik pengambilan gambar ini dilakukan dengan posisi kamera
berada di atas ketinggian akan terlihat lingkungan yang luas dan benda tampak kecil
dan berserakan.

Contoh Angle Bird Eye View pada Produk Makanan


b. High Angle : Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi
terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai “kerdil”.

Contoh High Angle pada Produk Makanan

c. Low Angle : Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek
jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung, kuat, dan
dominan.

Contoh Low Angle View pada Produk Makanan

d. Eye Level : Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan
tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis
melainkan kesan wajar.
Contoh Low Angle View pada Produk Makanan

e. Frog Eye : Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan
alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata
penonton mewakili mata katak

Contoh Frog Eye pada Produk Makanan

● Camera Shot
Dalam produksi video maupun film, jenis-jenis shot dalam pengambilan gambar digunakan
sebagai acuan tim produksi. Setiap jenis shot tersebut memiliki fungsi sesuai dengan isi
pesan yang ingin disampaikan melalui bahasa visual.

Macam-macam tipe shots dalam pengambilan gambar yang sering digunakan dalam
produksi video maupun film diantaranya :
a. EWS (Extreme Wide Shot) : Extreme wide shot merupakan tipe shot yang digunakan
untuk menunjukkan sebuah lingkungan dimana subyek foto/film berada. Tipe shot EWS
dipakai untuk membangun suasana sebuah adegan, terkadang subyek hampir tak
tampak dalam visual karena penggunaan sudut pandang lebar yang ekstrim.
b. VWS (Very Wide Shot) : Very Wide Shot ini lebih sempit dibandingkan EWS. VWS
masih memungkinkan untuk mengambil banyak subyek dalam sebuah frame meskipun
belum ada penekanan VWS masih dalam rangka membangun suasana lingkungan
dimana subyek berada.
c. WS (Wide Shot) : Wide Shot ini lebih sempit dibandingkan VWS. Dalam WS, subjek
sudah dapat diidentifikasikan dengan jelas karena telah memenuhi frame gambar meski
terdapat jarak diatas kepala dan di bawah kaki yang disebut dengan “ruang aman” agar
lebih nyaman untuk dilihat. WS sering juga disebut dengan Long Shot, Full Shot dan
Total Shot, dimana subyek ditampilkan secara keseluruhan.
d. MS (Medium Shot) : Medium Shot merupakan tipe shot yang menunjukkan beberapa
bagian dari subjek secara lebih rinci. Pada subyek manusia, MS akan menampilkan
sebatas pinggang sampai atas kepala. MS masih memiliki ruang untuk memberi
keleluasaan subyek dalam bergerak, khususnya untuk mengekspos reaksi dan emosi
subyek. MS sering digunakan saat subyek berbicara untuk memberi informasi, misalnya
pada waktu wawancara, pengambilan gambar presenter televisi maupun saat dialog.
e. MCU (Medium Close Up) : Medium Close Up merupakan jenis shot untuk
menunjukkan wajah subyek agar lebih jelas dengan ukuran shot sebatas dada hingga
kepala. Ekpresi wajah dari tipe shot ini sudah bisa ditangkap melalui frame kamera.
f. CU (Close Up) : Close Up sering digunakan untuk menekankan keadaan emosional
subyek. Biasanya mengambil subyek manusia hanya bagian kepala saja. Wide Shot dan
Mid Shot biasa digunakan untuk memberikan fakta-fakta dan informasi umum,
sedangkan Close up dapat digunakan untuk merekam ekspresi wajah subyek lebih
mendalam.
Contoh Camera Shot 1

g. ECU (Extreme Close Up) : ECU menampilkan ketajaman detail obyek, misalnya mata,
hidung, atau telinga. Melakukan pengambilan gambar dengan ECU perlu pertimbangan
khusus, hal ini jarang sekali dilakukan apabila tidak ada alasan yang kuat.

Contoh Extreme Close Up

h. CI (Cut-In) : Cut-In secara khusus menunjukkan beberapa bagian dari subjek secara
rinci. Cut-In biasanya digunakan untuk menekankan emosi subyek (antusiasme, agitasi,
kegelisahan dll) melalui gerakan tangan, gerakan kaki, atau yang lainnya.
i. CA (Cutaway) : Cutaway digunakan untuk membangun situasi, subjek bisa berbeda,
misalnya hewan kesayangan milik subyek, bagian yang berbeda dari subjek misalnya
properti milik subyek, atau apa pun. Cutaway ini bisa digunakan sebagai penguat
suasana shot dan menambah informasi tertentu tentang subyek melalui bahasa visual.
j. TW (Two Shot) : Two Shot menampilkan dua objek/orang dalam satu frame kamera
dengan tujuan membangun hubungan antara subjek satu dengan lainnya.
k. OSS (Over the Shoulder Shot) : Over the Shoulder Shot merupakan tipe shot yang
dilakukan untuk dua subyek, namun pengambilan gambar dilakukan dari belakang bahu
salah satu subjek. Orang yang dihadapi subjek biasanya harus menempati sekitar 1/3
frame.
l. NS (Noddy Shot) : Noddy Shot biasanya digunakan dalam wawancara maupun dialog.
Noddy Shot juga digunakan untuk menangkap respons maupun reaksi subyek saat
berdialog.
m. POV (Point of View Shot) : Point-of-view shot adalah tipe shot yang menunjukkan
sesuatu dari sudut pandang subjek, dalam hal ini fungsi kamera sebagai mata subjek.
n. WS (Weather Shot) : Weather Shot menjelaskan tentang cuaca dimana subjek berada.
Terkadang WS juga dapat digunakan untuk mewakili suasana hati subjek.

Contoh Camera Shot 2

● Camera Movement
Gerakan kamera (Camera Movement) adalah kegiatan untuk menciptakan suasana dramatis
dalam sebuah video shot atau film dengan menggerakkan kamera. Banyak alasan mengapa
kamera harus digerakkan, selain mampu membangun suasana dramatis, penggunaan
gerakan kamera yang sempurna dapat membuat visual bergerak maju, mengarahkan
perhatian penonton pada subjek tertentu, mengungkapkan atau menyembunyikan dimensi
ruang, dan juga dapat membuat visual yang lebih ekspresif. Memindahkan kamera pada
sebuah shot film tentunya memiliki alasan yang cukup kuat, hal ini bertujuan untuk
menghindari pengambilan gambar yang tidak berarti. Berikut jenis-jenis camera
movement:
Camera Movement
No Istilah Keterangan

1 Zoom In/ Kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan


Zoom Out menggunakan tombol zooming yang ada di kamera

2 Panning Gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas tripod

3 Tilting Gerakan kamera keatas dan ke bawah. Tilt up jika kamera


mendongak dan tilt down jika kamera mengangguk

4 Dolly Kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In


jika bergerak maju dan bergerak menjauh

5 Follow Gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak

6 Crane shot Gerakan kamera yang dipasang diatas roda crane

7 Fading Pergantian gambar secara perlahan. muncul dan fade out jika gambar
menghilang serta fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan
secara bersamaan

8 Framing Objek berada dalam framing Shot. Frame In bingkai dan frame out
jika keluar bingkai. Teknik pengambilan gambar tanpa
menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak. Objek
bergerak sejajar dengan kamera

9 Walk In Objek bergerak mendekati kamera

10 Walk Away Objek bergerak menjauhi kamera

● Teknik Pencahayaan
Metode standar pencahayaan yang digunakan dalam fotografi, videografi, maupun film
adalah three-point lighting (pencahayaan tiga titik). Metode ini digunakan secara luas
karena kesederhanaan dalam penataan. Pencahayaan tiga titik ini akan menghasilkan
gambar secara visual yang menonjolkan subyek dari latar belakang. Penataannya memiliki
sistem tiga posisi terpisah yang menerangi subyek dengan intensitas yang sama atau sering
kali berbeda. Pencahayaan tiga titik ini sangat penting karena selain menerangi subyek juga
mampu mengendalikan (atau menghilangkan seluruhnya) bayangan yang dihasilkan oleh
pencahayaan langsung. Tiga komponen dari pencahayaan tiga titik adalah key light, fill
light, dan back light.
Three Point Lighting

a. Key Light : Key light dalam konteks ini memiliki arti sebagai cahaya utama yang
menerangi subyek. Key light merupakan sumber cahaya yang dipancarkan ke subyek
dan membuat subyek tampak jelas tetapi tidak memiliki detail bayangan yang bagus,
menghasilkan gambar yang tidak alami, dan memiliki kontras yang tinggi.
b. Fill Light : Fill Light adalah cahaya pengisi di bagian yang berlawanan dari key light.
Cahaya ini akan tampak melembutkan dan memperluas pencahayaan yang disediakan
oleh cahaya utama dan membuat lebih banyak subyek terlihat.
c. Back light : Back light adalah pencahayaan yang disorot dari belakang obyek benda.
Hal ini dilakukan untuk mempertegas perbedaan obyek yang disorot dengan latar
belakang.

● Peran Audio dalam Pembuatan Video


Audio merupakan elemen penting di dalam sebuah konten video, baik itu untuk video
marketing maupun iklan. Karena melalui suara yang memikat akan membuat video yang
dibuat menjadi lebih menarik, mudah dipahami, dan bisa mengundang simpati dari para
audiens.
- Audio dengan kualitas yang baik membuat konten lebih menonjol : Sudah
banyak pemasar yang menyadari kalau video merupakan cara efektif untuk
memasarkan produk atau jasa dari brand karena tidak membosankan dan
memudahkan audiens untuk memahami pesan yang disampaikan brand. Dan ketika
video disajikan dengan kualitas audio yang baik, akan membuat audiens akan lebih
dapat menikmati konten terkait. Sedangkan jika kualitas audio buruk dapat dengan
seketika membuat para penontonnya meninggalkan konten karena merasa tidak
nyaman ketika menyaksikannya.
- Audio yang berkualitas akan menjual : Video yang menarik tentu akan
memudahkan pemasar untuk menjual produk atau jasa yang mereka tawarkan. Bila
ditunjang dengan audio yang berkualitas, maka dapat membangkitkan sisi
emosional dari video tersebut dan membuat calon konsumen lebih menangkap
pesan dari video yang diluncurkan.
- Audio membuat video kita menjadi lebih intim : Audio di dalam video bukan
hanya berfungsi sebagai pelengkap visual semata, namun memiliki tugas utama
untuk memperjelas informasi konten agar diterima dengan baik oleh para audiens.
Dan melalui voice over, membuat konten kita seperti berbicara langsung kepada
para penonton dan membuat mereka merasa kalau video tersebut ditujukan khusus
kepada mereka. Dan hal ini akan membuat pelanggan akan merasa penting dan
dihargai.

3) Pasca Produksi : Penyelesaian Akhir


Tahap pasca-produksi merupakan salah satu tahapan yang krusial dalam pembuatan video,
tanpa tahap ini, tidak ada produk jadi berupa video, yang ada hanyalah berupa rekaman
mentah yang belum tentu bisa menyampaikan kisah yang ingin diceritakan. Berikut alur
kerja pada tahap pasca produksi :

a. Penyuntingan Gambar : Proses penyuntingan gambar merupakan hal pertama yang


dilakukan dalam tahap pasca produksi. Editor akan bekerja dengan bantuan naskah dan
hasil rekaman harian.
b. Composting : Composting merupakan proses penggabungan hasil render dari tahap
produksi sebelumnya. Composting membutuhkan keterampilan video editing karena
pada prosesnya dilakukan pemotongan cuplikan yang tidak dibutuhkan dan
penggabungan scenes. Dalam proses ini, seringkali dilakukan penambahan transisi
video. Composting akan mempengaruhi durasi video dan scene dalam video tersebut.
c. Menciptakan Suara : Setelah gambar selesai dikerjakan, hal berikutnya yang perlu
dilakukan adalah menambahkan suara. Pada fase ini editor mengurangi percakapan,
menyusun trek audio dalam proses penyuntingan video, menghilangkan kebisingan, dan
menambahkan efek suara (sound effects).
d. Menambahkan Musik : Musik yang ditambahkan ke dalam video sebagai latar suara
biasanya dibuat oleh komposer atau dengan mengajukan lisensi atas karya pemusik atau
penyanyi lain.
e. Sound Mixing : Sound mixing merupakan proses untuk menyatukan elemen-elemen
suara yang terdapat dalam film seperti musik, efek suara, dan dialog. Mixer digunakan
untuk menyesuaikan volume secara keseluruhan, menghapus bagian yang kurang bagus,
dan memastikan seluruh elemen-elemen suara terdengar sempurna.
f. Color Grading : Koreksi warna dan color grading ini berfungsi untuk menjaga
konsistensi dan tone setiap adegan dalam video. Proses koreksi warna ini bisa dilakukan
dengan banyak cara, mulai dari shot matching, shape mask, removing object, dan lain-
lain.
g. Menambahkan Teks : Proses ini bertujuan untuk membuat video agar lebih menarik
dan informatif.

D. Membuat Video dengan Smartphone


Untuk menghasilkan sebuah gambar video yang berkualitas baik, perlu mempelajari
berbagai cara. Berikut ini ada beberapa cara membuat video yang berkualitas dengan
smartphone :

a. Merekam dengan mode yang konsisten : Proses pengambilan gambar bisa dilakukan
dengan posisi smartphone horizontal maupun landscape. Dalam melakukan perekaman,
gunakan mode yang konsisten untuk satu video. Jangan mengubah mode di tengah-
tengah cerita atau proses pengambilan gambar.
b. Framing : Gunakan metode framing atau bingkai dengan memanfaatkan objek yang
akan diambil berdasarkan cerita yang akan dibuat.
c. Zooming : Jika ingin mengambil gambar dengan jarak yang dekat, mendekatlah ke
objek tersebut. Jangan menggunakan fitur "zoom" di perangkat HP hal ini akan
menurunkan kualitas gambar yang diambil.
d. Stabil : Gunakan tripod supaya kestabilan gambar terjaga (tidak banyak terasa
goncangan).
e. Suara : Manfaatkan penggunaan microphone untuk mendapatkan suara yang jernih.
f. Pencahayaan : Carilah lokasi yang terang untuk merekam gambar, hindari penerangan
yang tampak tidak natural

E. Mengedit Video dengan Capcut


1) Pengenalan CapCut
CapCut sebagai alat yang memungkinkan kreator untuk membuat dan mengedit konten
video yang menarik dengan cara yang cepat dan efisien. Dengan CapCut, kreator dapat
mengedit video promosi, iklan, tutorial, atau konten visual lainnya dengan mudah
menggunakan berbagai fitur dan efek yang disediakan oleh aplikasi ini. Aplikasi ini
menyediakan berbagai fitur pengeditan termasuk pemotongan, penggabungan,
pemangkasan, penyesuaian kecerahan, kontras, dan saturasi, serta efek transisi yang mulus.

Logo CapCut

Selain itu, CapCut juga menyediakan berbagai efek khusus seperti efek suara, filter, teks,
sticker, dan overlay, yang memungkinkan pengguna untuk meningkatkan kualitas visual
dan audio dari video mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk menghasilkan video
yang menarik dan berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk memperkuat brand
awareness, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan mempromosikan produk/layanan di
platform media sosial dan saluran digital lainnya. Dengan alat pengeditan yang lengkap dan
antarmuka yang intuitif, CapCut dapat membantu kreator untuk menciptakan konten video
yang kreatif dan profesional tanpa memerlukan pengetahuan teknik yang mendalam tentang
pengeditan video.

2) Area Kerja CapCut


Aplikasi ini sangat lengkap dan profesional, tetapi juga mudah digunakan bagi para
pengguna awam. Berikut langkah-langkah menggunakan CapCut untuk mempercantik
videomu :
1. Buka aplikasi CapCut (pastikan aplikasi sudah terinstall di smartphone) dan klik
tombol “+ New Project” untuk memulai proses editing di CapCut. Kreator juga
dapat mencari inspirasi dari video yang sedang tren atau viral pada menu
“Template”.

2. Pilih foto atau video yang ingin diedit dengan klik satu-satu filenya, jika sudah
tekan “Add”. Tunggu hingga proses selesai.

3. Berikut adalah halaman editor CapCut dengan berbagai fitur. Jika masih
terdapat video yang ingin ditambahkan, klik ikon “+” pada halaman editor.
Terdapat beberapa fitur pada CapCut,
seperti penambahan Audio, Text,
Sticker, Overlay, Effects, Filters,
perubahan Format bingkai, warna
pada Canvas, dan Adjust color
grading pada video.

4. Beberapa fitur yang terdapat pada menu “Edit” untuk klip video.

Split digunakan untuk memotong video, musik atau lagu menjadi dua.
Speed digunakan menggeser tuas kecepatan video sesuai dengan kecepatan yang
diinginkan. Speed terdiri dari 2 mode, yakni Mode Normal dan Mode Curve. Mode
Normal memungkinkan untuk memilih kecepatan video dengan angka pasti seperti
2x, 3x, dll. Sedangkan Mode Curve memungkinkan untuk menentukan kecepatan
video secara gradual dengan kurva yang bisa diatur.

Animation adalah animasi yang akan mampu memberi efek transisi pada video.
CapCut membagi animation menjadi 3 kategori, yakni In (animasi masuk atau awal
video), Out (animasi keluar atau di akhir video), dan Combo (animasi awal dan akhir
video).
Style merupakan fitur yang memuat banyak sekali filter atau style yang bisa
digunakan untuk mengubah sebuah foto atau video menjadi lebih menarik, seperti
gaya anime, kartun, sketsa, komik dan masih banyak lagi (tentu terdapat style yang
hanya bisa diakses di CapCut Pro.

Delete seperti namanya, berfungsi untuk menghapus video yang terdapat di halaman
editor.
Cut Out berfungsi untuk memotong/menghapus background. Terdapat 3 mode
dalam menghapus background, yakni Remove Background, Customized cutout, dan
Chroma Key (green screen).

Volume seperti namanya, berfungsi untuk menaikan dan menurunkan volume video.
Extract Audio digunakan untuk memisahkan audio dari video sehingga pengeditan
audio akan lebih mudah dilakukan tanpa harus mempengaruhi video.
Edit pada CapCut terdiri dari dari mode Rotate, Mirror, hingga Crop.

Filters dapat digunakan untuk mempercantik video yang tentunya disediakan secara
gratis.
Adjust digunakan untuk memodifikasi warna, kecerahan, dan kontras sebuah video.
Enhance dapat membantu memperjelas dan memperbaiki kualitas video yang
kurang jernih. Terdapat 2 kategori yang dapat di enhance pada CapCut, yakni Face
dan Body. Cukup atur sesuai keinginan, maka bagian tubuh di muka dan badan dapat
diubah, seperti hidung, mata, dan sebagainya.

Mask digunakan untuk membantu proses menyembunyikan atau mengaburkan


elemen tertentu dalam klip video. Beberapa mode mask yang disediakan CapCut
diantaranya ada Split, Fimstrip, Circle, dll.

Overlay digunakan untuk menggabungkan objek, baik video atau foto, dengan hal
lain untuk tumpang tindih di layar yang sama.
Replace digunakan untuk mengganti klip video yang sudah ditambahkan dengan
klip video lain.
Stabilize digunakan untuk menghilangkan efek guncangan ketika proses
pengambilan video sebelum ditambahkan ke halaman editor. Kreator dapat
menggunakan mode “Recommended” atau “Most Stable”.
Opacity berfungsi untuk mengatur transparansi pada klip video.
Reduce Noise seperti namanya, yakni digunakan untuk menghilangkan suara bising
yang tidak diinginkan pada klip video.

Voice Effects berfungsi untuk mengubah suara dengan menambah efek audio.

Copy pada gambar diatas berfungsi untuk menduplikasi klip video yang terdapat
pada halaman editor.
Reverse digunakan untuk memberikan efek memutar video secara terbalik.
Freeze digunakan untuk mengambil gambar dari video yang sedang diedit dan
menjadikannya sebagai frame yang diam.
Motion Blur digunakan untuk memburamkan foto atau video baik sebagian hingga
seluruhnya.
Graphs digunakan untuk meningkatkan transisi antara keyframe. fitur ini hanya
dapat digunakan pada video dengan efek animasi keyframe.

.
5. Beberapa fitur yang dapat digunakan untuk mengedit audio. CapCut
menyediakan berbagai cara diantaranya ada Sounds, Effects, Extracted, dan
Record. Fitur-fitur tersebut dapat diakses pada menu “Audio”.

Pada “Sounds”, kreator dapat menggunakan berbagai instrumen yang sudah


disediakan, seperti beat, love, dance, vlog, fresh, dan lainya.

CapCut juga telah menyediakan “Sound Effect” yang dapat memberikan


tekanan pada bagian dalam suatu adegan, seperti tegang, dan tenang, serta sound
effect yang mencerminkan soundscape kehidupan nyata.
Kreator juga dapat mengambil musik dari video lain dengan menggunakan fitur
“Extracted”. Atau melakukan perekaman suara secara manual dengan
menggunakan fitur “Record”.
6. Dengan fitur Keyframe yang disediakan CapCut, kreator dapat dengan cepat
menganimasi klip video atau foto. Setelah menambahkan keyframe pada adegan
yang diinginkan, kreator dapat memberikan efek transisi yang diinginkan
dengan menggunakan fitur Animation.

7. Fitur Text merupakan salah satu bagian penting dari proses pengeditan video.
Beberapa manfaat menambahkan teks ke video adalah untuk mempermudah
penonton untuk menyimpan informasi dan juga menunjukkan hal-hal penting.
Beberapa hal yang dapat dilakukan fitur Text yang disediakan oleh CapCut,
seperti kustomisasi teks secara manual dengan “Add Text” dimana kreator
dalam memilih jenis font, style, maupun effect dari teks yang akan digunakan.

Selain menambahkan text secara manual, CapCut juga menyediakan “Text


Template” yang dapat memudahkan kreator dalam penggunaan teks pada video.

Kreator juga dapat melakukan “Draw” pada klip video yang sedang diedit
dengan menggunakan berbagai jenis brush yang sudah disediakan oleh CapCut.
CapCut juga menyediakan fitur “Auto Captions” dan “Auto Lyrics” yang
dihasilkan otomatis berdasarkan sumber klip video maupun sound.
8. Pada fitur “Frame”, kreator dapat mengubah rasio frame video.

9. Pada fitur “Canvas”, kreator dapat mengubah warna dan background video.
Selain itu, kreator juga dapat mengubah video menjadi blur.

10. Jika proses pengeditan video sudah selesai, kreator dapat mengekspor hasil
video dengan mengklik tombol export yang terletak di pojok atas halaman editor
CapCut. Kreator juga dapat menentukan resolusi maupun frame rate (ukuran
kecepatan frame/gambar yang ditunjukkan per detiknya) yang diinginkan.
480p, 720p dan 1080p adalah ukuran layar, semakin besar ukuran layar maka
gambarnya akan semakin tajam dan detail, dengan syarat gambar bukan hasil
scale up. 720p adalah persyaratan resolusi minimum untuk HD. 1080p disebut
juga dengan resolusi full hd dengan ukuran biasanya di 1920x1080, sedangkan
4k disebut juga ultra hd dengan ukuran resolusi 3840x2160 untuk digunakan di
tv, monitor atau di barang konsumen elektronik lainnya, sedangkan 4k di
bioskop menggunakan resolusi 4096×2160.

Sementara untuk frame rate memang mempengaruhi ukuran file video secara
signifikan. 24FPS – Video Cinematic Dan Movies, terlihat paling alami bagi
mata manusia. 30FPS – Live TV Atau Sports, biasanya digunakan dalam siaran
TV langsung, olahraga, atau sinetron. Ini hanya memiliki enam frame per detik,
yang memberikan nuansa halus (tetapi kurang cinematic) yang bekerja dengan
baik untuk siaran TV langsung. Untuk video umum, tidak salah dengan memilih
24fps atau 30fps. Tetapi jika menginginkan tampilan film “cinematic”, pilih
24fps. Untuk wawancara atau dokumenter lebih baik menggunakan 30fps.
60FPS – Action Movies Dan Fast-Moving Sports, frame rate ini memberi film
pengalaman yang sangat mulus, tetapi membutuhkan banyak ukuran
penyimpanan. 120FPS Atau Lebih Besar – Efek Slow Motion, frame rate ini
akan memperlambat semua tindakan untuk ditonton.

3) Aplikasi Serupa dan Kelebihan CapCut


Berikut adalah beberapa contoh dari aplikasi pengeditan video yang serupa dengan CapCut:
● Adobe Premiere Rush : Aplikasi ini menawarkan alat pengeditan video yang kuat dan
fitur yang mirip dengan CapCut. Adobe Premiere Rush telah tersedia baik di iOS
maupun Android dan memiliki antarmuka yang intuitif. Selain itu Adobe Premiere
Rush telah terintegrasi dengan Adobe Creative Cloud, memiliki fitur lengkap mulai dari
pemotongan, penggabungan, hingga menambahkan efek dan transisi, serta
memungkinkan untuk berkolaborasi dengan tim
● KineMaster : KineMaster adalah aplikasi pengeditan video yang populer dan dapat
digunakan di platform Android dan iOS. Aplikasi ini mendukung banyak lapisan video,
audio, gambar, teks, dan efek dilengkapi dengan macam-macam alat yang
memungkinkan guru membuat video berkualitas tinggi.
● PowerDirector : PowerDirector adalah aplikasi pengeditan video yang populer untuk
perangkat Android. Aplikasi ini memiliki library efek, transisi, dan elemen grafis yang
luas, yang memungkinkan kita untuk menghasilkan video yang menarik dan
profesional. Mendukung format file yang beragam, termasuk MP4, AVI, dan WMV.
● FilmoraGo : FilmoraGo adalah aplikasi pengeditan yang telah tersedia di Android
maupun iOS. Aplikasi ini mudah digunakan bahkan untuk pemula sekali pun dan
aplikasinya ringan sehingga tidak membebankan apabila memori smartphone yang
berukuran kecil. FilmoraGo juga menyediakan berbagai plugin bawaan yang dapat
memudahkan dalam proses pengeditan video.

Sementara itu CapCut juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan aplikasi
pengeditan video lainnya, diantaranya adalah :
● Fitur Lengkap : CapCut menyediakan berbagai fitur pengeditan yang lengkap,
termasuk pemotongan, penggabungan, penyesuaian warna, efek transisi, teks, sticker,
dan musik latar. Pengguna dapat mengedit video dengan berbagai cara kreatif
menggunakan semua alat yang tersedia di aplikasi ini.
● Antarmuka Pengguna Intuitif : CapCut memiliki antarmuka pengguna yang intuitif
dan mudah digunakan. Sehingga cocok digunakan untuk pengguna dengan berbagai
tingkat pengalaman dalam pengeditan video, baik pemula maupun profesional.
● Efek dan Filter yang Menarik : CapCut menyediakan berbagai efek dan filter yang
menarik untuk meningkatkan kualitas visual dari video. Pengguna dapat menyesuaikan
kecerahan, kontras, saturasi, serta menerapkan filter artistik yang berbeda untuk
menciptakan tampilan yang unik.
● Kustomisasi Teks : CapCut juga memungkinkan pengguna untuk menambahkan teks
dan stiker ke dalam video dengan mudah. Pengguna dapat menyesuaikan gaya, ukuran,
warna, dan posisi dari teks, serta memilih dari berbagai stiker kreatif untuk memberikan
sentuhan tambahan pada video.
● Kemudahan Berbagi : Setelah proses pengeditan video selesai, CapCut menyediakan
opsi untuk langsung membagikan hasil video ke berbagai platform media sosial seperti
Instagram, Facebook, TikTok, dan lainnya. Hal ini memudahkan pengguna untuk
membagikan karya dengan cepat kepada teman dan pengikutnya.
● Gratis : Salah satu kelebihan utama CapCut adalah bahwa aplikasi ini dapat diunduh
dan digunakan secara gratis tanpa biaya langganan atau pembelian dalam menggunakan
fitur-fitur utamanya.

F. Latihan
Buatlah konten dua video promosi dengan durasi minimal 60 detik untuk memasarkan
produk/layanan. Hal yang harus dilakukan adalah :
1. Buatlah brief untuk konten video promosi produk/layanan Anda, dengan format brief
sekurang-kurangnya seperti dibawah ini. (bebas menggunakan platform sosial media
manapun)

No Topik Narasi Footage Time Referensi

2. Lakukan pengambilan gambar dengan mengaplikasikan beberapa angle/movement


camera seperti yang sudah dijelaskan pada modul.

3. Lakukan pengeditan video dengan menggunakan aplikasi CapCut.

Anda mungkin juga menyukai