Anda di halaman 1dari 83

SKRIPSI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN LANSIA DALAM PROGRAM


VAKSINASI COVID 19 DENGAN TINGKAT KECEMASAN
DI DESA LIU KECAMATAN SABBANGPARU
KABUPATEN WAJO
TAHUN 2021

OLEH:
ARNANG DENY REFKY
17 1420 1012

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
2021
SKRIPSI

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN LANSIA DALAM PROGRAM


VAKSINASI COVID 19 DENGAN TINGKAT KECEMASAN
DI DESA LIU KECAMATAN SABBANGPARU
KABUPATEN WAJO
TAHUN 2021

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH:
ARNANG DENY REFKY
17 1420 1012

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
2021

ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini akan dipertahankan dihadapan tim penguji dan disetujui sebagai salah

satu syarat untuk mendapatkan Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Program Studi

Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas

Puangrimaggalatung.

Sengkang, 12 juli 2021

Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Ery Wardanengsih,S.Kep.,Ns.,M.M.Kep Hj.Arni AR, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0924108803 NIDN.0904058301

Mengetahui

Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Ketua Program Studi S1 Keperawatan

drg.Anugerah Yanuar Azis, S.KG.,MARS Fatmawati,S.Kep,.Ns.,M.Kes


NUP. 9909926615 NIDN.0903068604

iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini diajukan :

Nama : Arnang Deny Refky

Nim : 17 1420 1012

Program Studi : S1 Keperawatan

Judul Skripsi : “Hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program

Vaksinasi Dengan Tingkat Kecemasan di Desa Liu

Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo Tahun

2021”

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji Ujian Skripsi dan diterma

sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan

Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang pada hari Juni 2021

Tim Penguji

Ketua : Ery Wardanengsih, S.Kep.,Ns.,M.M.Kep (………………………….)

Sekretaris : Hj Arni AR, S.Kep.,Ns.,M.Kes (………………………….)

Anggota : Yammar, S.Kep.,M.Biomed (………………………….)

Anggota : Fatmawati, S.Kep.,Ns., M.Kes (………………………….)

iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Arnang Deny Refky

Nim : 17 1420 1012


Program Studi : S1 Keperawatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya ilmiah yang saya tulis ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan
tulisan atau pemikiran orang lain. Apabilah dikemudian hari terbukti atau dapat
dibuktikan bahwa sebagaian atau keseluruhan karya ilmiah ini hasil karya orang
lain, saya bersedia menerima sanksi atau perbuatan tersebut.

Sengkan 12 Juli 2021

Yang menyatakan

Tanda tangan

ARNANG DENY REFKY

v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas Akademik Program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan


dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang, saya bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Arnang Deny Refky
Nim : 17 1420 1012
Program Studi : S1 Keperawatan
Jenis Karya : Karya Ilmiah ( Skripsi)
Demi pengemabangan ilmu pengatahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Program Studi Keperawatan Universitas Puangrimaggalatung Sengkan Hak Bebas
Royalti Nonekslusif ( Non Ekslusive Royalty-Free Right ) atas karya ilmiah saya
yang berjudul : “Hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi
Covid-19 Dengan Tingkat Kecemasan di Desa Liu Kecamatan Sabbangparu
Kabupaten Wajo” beserta perangkat yang ada (Jika diperlukan) dengan hak
Royalty Nonekslusif ini Program Studi Keperawatan dan Kebidanan Universitas
Puangrimaggalatung Sengkang Berhak Menyimpan, mengalih media/formatkan,
mengolah dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan
mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Sengkang
Pada tanggal : 12 Juli 2021

Yang menyatakan:

ARNANG DENY REFKY

vi
ABSTRAK
Arnang Deny Refky

“HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN LANSIA DALAM PROGRAM


VAKSINASI COVID-19 DENGAN TINGKAT KECEMASAN DI DESA LIU
KECAMATAN SABBANGPARU KABUPATEN WAJO TAHUN 2021”

Dibimbing oleh : Ery wardanengsih dan Hj.Arni AR

Indonesia telah memulai vaksinasi covid-19, Berdasarkan penelitian masih


banyak ditemukan penolakan masyarakat atau lansia untuk tidak ikut terhadap
pelaksanaan program vaksinasi covid-19, di Desa Liu Kecamatan Sabbangparu
Kabupaten Wajo
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keikutsertaan
lansia dalam program vaksinasi covid-19 dan tingkat kecemasan lansia dalam
program vaksinasi covid-19 di Desa Liu Kecematan Sabbangparu Kabupaten
Wajo. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan metode survey atau
kuesioner. Data dikumpulkan melalui kuesioner, Sampel dalam penelitian ini
yaitu lansia sebanyak 30 sampel. Teknik pengambilan sampel penelitian ini
adalah accidental sampling Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu tingkat
kecemasan, sedangkan variabel independen yaitu keikutsertaan lansia dalam
program vaksianasi covid-19 dengan menggunakan uji chi square tes. dari 30
responden didapatkan bahwa responden yang ikut dengan tingkat kecemasan
tinggi sebanyak 2 (6,7%), responden dan ikut dengan tingkat kecemasan rendah
sebanyak 6 (20,0%) responden sedangkan responden yang tidak ikut dengan
tingkat kecemasan tinggi sebanyak 20 (667%) responden, sedangkan tidak ikut
dengan tingkat kecemasan rendah sebanyak 2 (6,7%)
Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai (p) = 0,001 berarti α < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau terdapat hubungan
Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi Covid 19 Dengan Tingkat
Kecemasan di Desa Liu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo.Saran
penelitian yaitu Diharapkan kepada lansia dapat meningkatkan pengetahuan
tentang vaksinasi covid-19 maupun masyarakat
Kata Kunci :Vaksinasi covid-19, Keikutsertaan Lansia, Tingkat Kecemasan
Daftar Pustaka : 2011-2021

vii
ABSTRACT
Arnang Deny Refky

"RELATED ELDERLY PARTICIPATION IN THE COVID-19 VACCINATION


PROGRAM WITH ANXIETY LEVEL IN LIU VILLAGE, SABBANGPARU
DISTRICT, WAJO REGENCY IN 2021"

Supervised by : Ery wardanengsih and Hj.Arni AR

Indonesia has started the covid-19 vaccination. Based on research, there are
still many people who refuse to participate in the implementation of the covid-19
vaccination program, in Liu Village, Sabbangparu District, Wajo Regency
The purpose of this study was to determine the relationship between the
participation of the elderly in the Covid-19 vaccination program and the level of
anxiety of the elderly in the Covid-19 vaccination program in Liu Village,
Sabbangparu District, Wajo Regency. The type of research is quantitative research
with survey or questionnaire methods. Data were collected through
questionnaires. The sample in this study were the elderly as many as 30 samples.
The sampling technique of this study was accidental sampling. The dependent
variable in this study was the level of anxiety, while the independent variable was
the participation of the elderly in the COVID-19 vaccination program using the
chi square test. of 30 respondents it was found that respondents who participated
with high anxiety levels were 2 (6.7%), respondents and participated with low
anxiety levels were 6 (20.0%) respondents while respondents who did not
participate with high anxiety levels were 20 (667) %) respondents, while not
participating with a low level of anxiety as much as 2 (6.7%)
The results of the Chi-Square test obtained a value of (p) = 0.001 meaning
<0.05, it can be concluded that H0 is rejected and Ha is accepted or there is a
relationship between Elderly Participation in the Covid 19 Vaccination Program
With Anxiety Levels in Liu Village, Sabbangparu District, Wajo Regency. It is
hoped that the elderly can increase knowledge about covid-19 vaccination and the
community

Keywords:Covid-19 Vaccination, Elderly Participation, Anxiety Level

Bibliography : 2011-2021

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan proposal ini, yang merupakan salah satu

persyaratan untuk mengikuti ujian sidang pada Program S1 Keperawatan Fakultas

Keperawatan dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang

Selama proses pembuatan proposal ini masih banyak kesulitan dan

hambatan yang penulis hadapi, namun atas bantuan dan bimbingan serta

kerjasama dari semua pihak yang terlibat didalamnya sehingga hambatan dan

kesulitan itu dapat teratasi dengan baik.

Ucapan terima kasih bagi penulis adalah ungkapan yang tiada batas.

Hanya kata dan hanya berbentuk kalimat, namun sebagai seorang mahluk tak

luput dari khilaf maka layak jika penulis mengucapkannya pada mereka yang

telah menciptakan semacam imajinasi dan spirit juga semangat ketika penulis

mulai merangkai kata menuai bahasa. Bagaimanapun juga langkahku yang ada

sekarang ini tak akan pernah ada tanpa kehadiran mereka. Untuk itu

perkenankanlah penulis dengan segala hormat dan penuh kerendahan hati

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Hj. Fibriani Sulianti Sanusi selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan

Perguruan Puangrimaggalatung untuk mengikuti pendidikan, danmemberikan

bimbingan serta pengetahuannya.

ix
2. Bapak dr. H. AbdulAsis M.,M.Kes. selaku Ketua Umum Yayasan Perguruan

Puangrimaggalatung untuk mengikuti pendidikan dan memberikan bimbingan

serta pengetahuannya.

3. Bapak Prof. Dr. Imran Ismail, M.S. selaku Rektor Universitas

Puangrimaggalatung yang telah membimbing dan memotivasi penulis.

4. Bapak drg. Anugerah Yanuar Azis, S.KG., MARS selaku Dekan Fakultas

Keperawatan dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung yang telah

memberikan bimbingan, dan motivasi kerja.

5. Ibu Rosmiati, S.ST., M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas Keperawatan dan

Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung yang telah memberikan

bimbingan, dan dorongan serta pengalaman.

6. Ibu Fatmawati Darwis, S.Kep.,Ns.,M.Kes Selaku Ketua Program Studi S1

Keperawatan Universitas Puanggrimagalatung Yang Telah Memberikan

Bimbingan Serta Pengatahuannya dan Motivasinya.

7. Ibu Ery Wardanengsih S.Kep.,Ns.,M.M.Kep. Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan serta pengetahuannya dan motivasinya.

8. Ibu Hj. Arni AR, S.Kep.,Ns.,M.Kes Pembimbing 2 yang telah banyak

memberikan bantuan pengetahuan, saran dan masukan selama ini.

9. Para Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Puangrimaggalatung Sengkang yang telah memberikan pengetahuan dan

bimbingan dan bantuan selama penulis mengikuti pendidikan.

10. Spesial untuk Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan dukungan baik

secara moril maupun spritual, dan untuk saudara-saudaraku tersayang.

x
11. Rekan-rekan Mahasiswa yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah ikut membantu dalam penyusunan proposal.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan proposal ini masih

jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga proposal ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, amin.

Sengkang 12 juli 2021

Penulis

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

HALAMAN PENGAJUAN……………………………………………………ii

HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................iv

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI................................................v

HALAMAN PERSETUJUAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS.......................................................................vi

RINGKASAN..................................................................................................vii

KATA PENGANTAR....................................................................................viii

DAFTAR ISI.....................................................................................................ix

DAFTAR TABEL..............................................................................................x

DAFTAR ISTILAH ATAU SINGKATAN....................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar belakang.........................................................................................1

B. Rumusan masalah....................................................................................4

C. Tujuan penelitian.....................................................................................4

D. Manfaat penelitian...................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................6

A. Tinjauan umum Vaksin Covid-19...........................................................6

B. Tinjauan umum Kecemasan....................................................................8

C. Tinjauan umum Lansia .........................................................................14

xii
BAB III KARANGKA KONSEP...................................................................20

A. Dasar Pemikiran....................................................................................20

B. Bagan Karangka Konsep.......................................................................20

C. Definisi Operasional..............................................................................21

D. Hipotesa Penelitian................................................................................23

BAB IV METODE PENELITIAN................................................................24

A. Jenis Penelitian......................................................................................24

B. Tempat dan waktu penelitian.................................................................24

C. Populasi dan Sampel..............................................................................24

D. Pengumpulan Data.................................................................................25

E. Analisa Data..........................................................................................26

F. Etika Penelitian......................................................................................27

G. Instrumen Penelitian.............................................................................29

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................30

A. Hasil Penelitian......................................................................................30

B. Pembahasan……………………….......................................................34

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................40

A. Kesimpulan............................................................................................40

B. Saran………………………..................................................................40

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi operasional dan kriteria objektif......................................21

Tabel5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur.....................30

Tabel5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin..........................................................................................31

Tabel5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan.............31

Tabel5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Keikutsertaan..................................................................................32

Tabel5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat


Kecemasan.....................................................................................32

Tabel5.6 HubunganKeikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksiansi


Covid-19 Dengan Tingkat kecemasan...........................................33

xiv
DAFTAR LAMBANG, ISTILAH DAN SINGKATAN

1. WHO : World Health Organisation

2. Kemenkes : Kementerian Kesehatan

3. SARS-CoV2 : Virus yang menyerang system pernafasan

4. Variabel : Objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus dalam penelitian

5. Variabel Independent : Variabel Bebas

6. DNA : deoxyribonucleic acid

7. RNA : Ribonucleic acid

8. CFR : Case Fatality rate

9. Variabel Dependent : Variabel Terikat

10. Populasi : Seluruh subjek atau objek tertentu yang akan diteliti

11. Sampel : bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi

12. Kuesioner : lembar daftar petanyaan sebagai alat untuk menilai keadaan

variable penelitian

13. Accidental Sampling : adalah metode pengambilan sampel menurut peneliti

sesuai dengan yang diinginkan peneliti.

14. Ha : Hipotesis Alternatif

15. Ho : Hipotesis Objektif

16. Informent Concent : Lembar persetujuan menjadi responden

17. Data primer : data yang diambil secara langsung oleh peneliti tanpa perantara

18. Data sekunder : data yang tidak langsung diambil oleh peneliti melalui

medical record dan sebagainya

19. Analisa Univariat : proses menganalisa variable secara umum

xv
xvi

20. Analisa Bivariat : proses analisis korelasi atau hubungan dua variable.

21. Chis-square : uji penelitian yang dilakukan pada desain penelitian Cross

Sectional

22. Responden : yang menjadi sampel dalam penelitian.

xvi
xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

1. Daftar Kuesioner Desa Liu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo.

2. Lembar Persetujuan Responden

3. Lembar Permohonan Menjadi Responden

4. Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Program Studi Keperawatan

Universitas Puangrimaggalatung

5. Surat Izin/ Rekomendasi penelitian dari Balitbang Pemerintah Kabupaten

Wajo

6. Master Tabel Hasil Penelitian

7. Hasil Analisis uji Chi-Square Variabel Univariat dan Bivariat dengan SPSS

22

8. Surat Keterangan Meelakukan Penelitian

9. Dokumentasi Penelitian

10. Daftar Riwayat Hidup

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan desember dunia dihebohkan

dengan sebuah kejadian yang membuat banyak masyarakat resah yaitu dikenal

dengan virus corona COVID-19 Kejadian tersebut bermula dari tiongkok,

wuhan (yuliana, 2020)

Munculnya 2019-nCOV telah menarik perhatian global, dan pada 30

januari WHO telah menyatakan COVID-19 sebagai darurat kesehatan

masyarakat yang menjadi perhatian internasional (Dong et al, 2020)

Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat,

sudah terjadi penyebaran antar negara, Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020,

dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian (CFR

4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah, Diantara kasus

tersebut, sudah ada beberapa petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi

(Kemenkes RI, 2020)

Pandemi COVID-19 berdampak pada populasi global secara drastis di

banyak negara, sebagian besar lansia terdampak terhadap penyakit ini

meskipun semua kelompok umur berisiko tertular, orang yang lebih tua

mempunyai risiko yang signifikan terjangkit dan dapat menjadi lebih parah

dikarenakan perubahan fisiologis yang datang seiring dengan penuaan, kondisi

kesehatan (WHO, 2020)

1
2

Menurut Worls Healt Organization (WHO) corona virus disease

(COVID-19) kasus per tanggal 28 april 2021 yaitu 149.635.392 kasus, dengan

jumlah kematian 3.151.064 jiwa, 86.862.184 jiwa yang berhasil sembuh

COVID-19 di indonesia jumlah kasus COVID-19 sebanyaknya 1.657.035

kasus, jumlah kematian sebanyak 45.116 jiwa, dan yang berhasil sembuh

sebanyak 1.511.417 jiwa (KPC PEN 2021)

Di Provinsi Sulawesi Selatan per tanggal 28 april 2021 terdapat kasus

COVID-19 sebanyak 61437 dengan total yang meninggal yaitu 931 jiwa, yang

berhasil sembuh 60219 jiwa (sulsel tanggap COVID-19 2021)

Di Kabupaten Wajo per tanggal 18 april 2021 jumlah kontak erat orang

yang memiliki riwayat kontak dengan konfirmasi COVID-19 dalam proses

karantina (0) dan sembuh (273 orang ), kasus saspek ( orang dengan gejala

ISPA atau COVID-19 dan 14 hari terakhir memiliki riwayat perjalanan

kota /wilayah konfirmasi kasus COVID-19 meninggal (0) sembuh (79 orang)

kasus konfirmasi 786 orang sembuh (766) meninggal (20) (pemkab wajo

2021)

Proses memutus penularan COVID-19 pemerintah Indonesia juga akan

melakukan vaksinasi COVID-19 kepada penduduk Indonesia Pemerintah

Indonesia di sebut telah membuat peta jalan untuk vaksinasi COVID-19 di

Indonesia Menteri kesehatan Budi Gunadi sadikin menyebutkan bahwa

rencana vaksinasi di Indonesia akan di lakukan dalam dua periode Hal tersebut

sudah dikonsutasikan kepada Indonesia Technical Advisory Group on

immunization (ITAGI) yang bertugas memberikan nasehat/advice kepada


3

menteri kesehatan Periode pertama akan di mulai pada januari sampai dengan

April 2021 (Menurut fundrika, B.A 2021)

Pada periode pertama target yang akan mendapatkan vaksinasi adalah

tenaga kesehatan dengan jumlah 1,3 juta orang, petugas public 17,4 juta yaitu

petugas yang sulit menjaga jarak secara efektif dan penduduk lanjut usia di

atas usia 60 tahun sebanyak 21,5 juta, Periode kedua adalah periode April

2021 – Maret 2022 dengan jumlah penerima vaksin adalah 63,90 juta

masyarakat dengan risiko penularan tinggi yang dikategorikan menurut

kategori tempat tinggal atau kelas ekonomi dan social, Selanjutnya diikuti,

sebanyak 77,4 juta masyarakat umum dengan pendekatan kluster sesuai

ketersediaan vaksin (Nareza.,M.2021)

Terdapat beberapa masalah psikososial pada lansia terutama

kecemasan Keterbaruan dari penelitian ini adalah terkait dampak COVID-19

terhadap psikososial pada lansia sebagai kelompok rentan terutama

kecemasan yang dapat menurunkan imunitas fisik dan memperburuk kondisi

lansia Jika dilihat dari penelitian Khasahah dan Khairani (2016)

Ditambah lagi dengan kondisi COVID-19 saat ini membuat lansia

menjadi cemas Daya tahan tubuh yang melemah dan adanya penyakit kronis

bisa meningkatkan risiko lansia terkena COVID-19 serta mengalami gejala

yang lebih parah dan bisa berakibat kematian (Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak 2020)


4

Berdasarkan data awal yang peneliti peroleh di Desa Liu Kecematan

Sabanggparu Kabupaten Wajo pada tahun 2018 penduduk lanjut usia

sebanyak 89 dan pada tahun 2019 penduduk lanjut usia sekitar 76 orang

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

tentang”Hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi COVID-

19 Dengan Tingkat Kecemasan Pada Lansia di Desa Liu Kecematan

Sabbangparu Kabupaten Wajo Tahun 2021”

B. Rumusan Masalah

Dari hasil peneltian ini, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1 Apakah ada hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksiansi

COVID-19

2. Apakah ada hubungan Dengan Tingkat Kecemasan Lansia Dalam Program

Vaksinasi COVID-19

C. Tujuan Penelitian

Setelah meninjau latar belakang dan rumusan masalah yang ada maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Diketahuinya Hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi

COVID-19

2. Diketahuinya Hubungan Tingkat Kecemasan Lansia Dalam Program

Vaksinasi COVID-19
5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan

tentang Hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi

COVID-19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia.

2. Secara Praktis

a. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat menambah pengatahuan masyarakat

tentang Vaksinasi COVID- 19.

b. Bagi Insitusi Pendidikan

Manfaat penelitian ini bagi insitusi pendidikan diharapkan

dapat menjadi bahan pembelajaran dan referensi bagi kalangan yang

akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan topic yang berhubungan

dengan judul penelitian di atas.

c. Bagi Penulis

Manfaat penelitian ini bagi penulisdapat menambah wawasan

dan kemampuan berfikir mengenai penerapan teori yang telah di dapat

dari mata kuliah yang telah di terima ke dalam penelitian yang

sebenarnya

d. Bagi Peneliti Lain


6

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi rekan

peneliti lain dalam penelitian selanjutnya yang mengambil topic

berhubungan dengan judul penelitian di atas


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Vaksin COVID-19

1. Definisi Vaksin COVID-19

Vaksin merupakan cara paling ampuh dan ekonomis mencegah

penyakit yang dapat menular termasuk COVID-19, sehingga vaksin

COVID-19 sangat diperlukan Menurut Armanto Makmun dan Siti Fadhila

Hazhiyah (2020)

2. Vaksin Sebagai Solusi Pandemic

Mengembangkan dan meningkatkan produksi massal vaksin

dengan cepat dalam pengaturan pandemic global merupakan tantangan

karena memerlukan banyak kegiatan untuk terkoordinasi dengan baik,

terjadi secara parallel, berbeda dengan proses berurutan yang berlangsung

selama satu decade yang biasa dengan pengujian pra-klinis,uji klinis

bertahap, produksi, dan distribusi yang di rencanakan ( Koirala 2020).

Salah satu metode untuk mempercepat pengembangan vaksin

adalah melalui penggunaan platform teknologi baru, Vaksin yang

dilisensikan pada manusia secara tradisional merupakan virus hidup yang

di lemahkan dan partikel mirip virus, Selama decade terakhir, serangkaian

platform teknologi baru telah dikembangkan dan mencakup vaksin yang

terdiri dari asam nukleat (DNA dan RNA) dan vector virus serta protein

rekombinan (Koirala,2020).

7
8

3. Fenomena Vaksin COVID-19

Meskipun kekebalan berkelanjutan diperoleh setelah terinfeksi oleh

SARS-CoV2, namun ternyata diperkirakan bahwa 60-70% populasi perlu

kebal untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap SARS-CoV2Cara

paling aman dan terkontrol untuk pencegahan COVID-19 yang efektif,

berkelanjutan dalam suatu populasi adalah dengan memiliki vaksin yang

aman, dan sebagaian besar populasi berhasil divaksinasi (Randolph,2020).

4. Manfaat vaksin COVID-19

Menurut (Siti Nur Aidh 2020) ada banyak manfaat yang bisa

diperoleh jika anda mendapat vaksin COVID-19, di antaranya

a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19

Vaksin COVID-19 dapat memicu system imunitas tubuh untuk

melawan virus corona, dengan begitu risiko anda untuk terinfeksi virus

ini akan jauh lebih kecil

b. Mendorong terbentuknya Herd immunity

Vaksin COVID-19 juga mampu mendorong terbentuknya

kekebalan kelompok (Herd immunity) dalam masyarakat, orang yang

tidak bisa mendapatkan vaksin misalnya bayi baru lahir, atau penderita

kelaianan system imun tertentu, untuk mencapai herd immunity dalam

suatu masyarakat, penelitian menyebutkan bahwa minimal 70%

penduduk dalam negara tersebut harus sudah di vaksin


9

c. Minimalkan dampak ekonomi dan social

Manfaat vaksin COVID-19 tidak hanya untuk sector kesehatan

tetapi juga sector ekonomi dan social, jika sebagaian besar masyarakat

sudah memiliki system kekebalan tubuh yang baik untuk melawan

penyakit COVID-19, kegiatan social dan ekonomi masyarakat bisa

kembali seperti sediakala

B. Tinjauan Umum Kecemasan

1. Definisi kecemasan

Kecemasan adalah emosional negatif yang dirasakan manusia,

munculnya perasaan dan pikiran yang tegang, biasanya disertai dengan

gejala detak jantung kencang, berkeringat, sesak (Suwandi & Malinti,

2020).

Kecemasan merupakan perasaan yang normal yang dimiliki

manusia, karena saat merasa cemas manusia disadarkan, diingatkan bahwa

ada situasi bahaya yang mengancam Kecemasan dapat mengganggu

aktifitas bila kecemasan itu berlebihan, terjadi secara terus menerus, tidak

dapat dikontrol (Dewi & Fauziah, 2018).

2. Etiologi kecemasan

Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan faktor faktor

yang mempengaruhi kecemasan menurut Stuart (2017), antara lain:

a. Faktor predisposisi

1) Teori psikoanalisis Pandangan teori psikoanalisis memaparkan

bahwa cemas merupakan konflik emosional yang terjadi antara


10

dua elemen kepribadian yaitu id dan superego, Id mewakili

dorongan insting, impuls primitif, sedangkan superego

mencerminkan hati nurani dan dikendalikan oleh norma budaya

Ego berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang

bertentangan tersebut dan fungsi kecemasan untuk mengingatkan

ego bahwa ada bahaya.

2) Teori interpersonal menyatakan bahwa cemas timbul dari

perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan

interpersonal, Cemas juga berhubungan dengan perkembangan

trauma, seperti perpisahan, kehilangan, yang menimbulkan

kerentanan tertentu, Individu dengan harga diri rendah rentan

mengalami kecemasan yang berat

3) Teori perilaku menyatakan bahwa cemas merupakan produk

frustasi, Frustasi merupakan segala sesuatu yang menggangu

kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan,

dikarakteristikkan sebagai suatu dorongan yang dipelajari untuk

menghindari kepedihan, Teori pembelajaran meyakini individu

yang terbiasa sejak kecil dihadapkan pada ketakutan yang

berlebihan lebih sering menunjukkan kecemasan pada kehidupan

selanjutnya, Teori konflik memandang cemas sebagai

pertentangan antara dua kepentingan yang berlawanan,

Kecemasan terjadi karena adanya hubungan timbal balik antara

konflik dan kecemasan konflik menimbulkan kecemasan, cemas


11

menimbulkan perasaan tak berdaya, yang pada gilirannya

meningkatkan konflik yang dirasakan

4) Teori kajian keluarga Kajian keluarga menunjukkan bahwa

gangguan cemas terjadi didalam keluarga, Gangguan kecemasan

juga tumpang tindih antara gangguan kecemasan dan depresi

5) Teori biologis Kajian biologis menunjukkan bahwa otak

mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepine, obat-obatan

yang meningkatkan neuroregulator inhibisi asam gamma

aminobutyricacid (GABA) GABA berperan penting dalam

mekanisme biologi yang berhubungan dengan cemas

b. Faktor presipitasi

Pengalaman cemas setiap individu bervariasi bergantung pada

situasi, hubungan interpersonal, Ada dua faktor presipitasi yang

mempengaruhi kecemasan menurut Stuart (2017), yaitu :

1) Faktor eksternal

a) Ancaman integritas diri Meliputi ketidakmampuan fisiologis

atau gangguan terhadap kebutuhan dasar (penyakit, trauma

fisik, pembedahan yang akan dilakukan)

b) Ancaman sistem diri Antara lain: ancaman terhadap identitas

diri, harga diri, hubungan interpersonal, kehilangan,

perubahan status dan peran


12

2) Faktor internal

a) Potensial stressor, Stresor psikososial merupakan keadaan

yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan sehingga

individu dituntut untuk beradaptasi

b) Maturitas Kematangan kepribadian inidividu akan

mempengaruhi kecemasan yang dihadapinya, Kepribadian

individu yang lebih matur maka lebih sukar mengalami

gangguan akibat kecemasan, karena individu mempunyai

daya adaptasi yang lebih besar terhadap kecemasan

c) Pendidikan individu berpengaruh terhadap kemampuan

berpikir, Semakin tinggi tingkat pendidikan maka individu

semakin mudah berpikir rasional dan menangkap informasi

baru, Kemampuan analisis akan mempermudah individu

dalam menguraikan masalah baru

d) Respon koping Mekanisme koping digunakan seseorang saat

mengalami kecemasan, Ketidakmampuan mengatasi

kecemasan secara konstruktif merupakan penyebab terjadinya

perilaku patologis

e) Status sosial ekonomi yang rendah pada seseorang akan

menyebabkan individu mudah mengalami kecemasan

f) Keadaan fisik Individu yang mengalami gangguan fisik akan

mudah kelelahan fisik, Kelelahan fisik yang dialami akan

mempermudah individu mengalami kecemasan


13

g) Tipe kepribadian Individu dengan tipe kepribadian A lebih

mudah mengalami gangguan akibat kecemasan dari pada

orang dengan tipe kepribadian B Individu dengan tipe

kepribadian A memiliki ciri-ciri individu yang tidak sabar,

kompetitif, ambisius, ingin serba sempurna, merasa di buru

buru waktu, mudah gelisah, tidak dapat tenang, mudah

tersinggung dan mengakibatkan otot otot mudah tegang,

Individu dengan tipe kepribadian B memiliki ciri-ciri yang

berlawanan dengan tipe kepribadian A Tipe kepribadian B

merupakan individu yang penyabar, tenang, teliti dan rutinitas

h) Lingkungan dan situasi Seseorang yang berada di lingkungan

asing lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan di

lingkungan yang sudah dikenalnya

i) Dukungan sosial dan lingkungan merupakan sumber koping

individu, Dukungan sosial dari kehadiran orang lain

membantu seseorang mengurangi kecemasan sedangkan

lingkungan mempengaruhi area berfikir individu

j) Usia muda lebih mudah cemas dibandingkan individu dengan

usia yang lebih tua

k) Jenis kelamin Gangguan kecemasan tingkat panik lebih sering

dialami wanita dari pada pria


14

3. Tahapan Kecemasan

Kecemasan merupakan masalah psikiatri yang paling sering

terjadi, tahapan tingkat kecemasan akan dijelaskan sebagai berikut (Stuart,

2017) :

a. Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan

sehari-hari cemas menyebabkan individu menjadi waspada,

menajamkan indera dan meningkatkan lapang persepsinya

b. Kecemasan sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada suatu

hal dan mempersempit lapang persepsi individu, Individu menjadi

tidak perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak

area

c. Kecemasan berat, mengurangi lapang persepsi individu. Individu

berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir

tentang hal lain, Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi

ketegangan, individu perlu banyak arahan untuk berfokus pada area

lain

d. Tingkat panik (sangat berat) dari kecemasan berhubungan dengan

terperangah, ketakutan, dan teror, Hal yang rinci terpecah dari

proporsi, karena mengalami kehilangan kendali, Individu yang

mencapai tingkat ini tidak mampu melakukan sesuatu walaupun

dengan arahan, Panik mencakup disorganisasi kepribadian,

menimbulkan peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan


15

untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang,

kehilangan pemikiran yang rasional

C. Tinjauan Utama Lansia

1. Definisi lansia

World Health Organization (WHO), orang lanjut usia menurut

tingkatan usia lanjut yakni usia pertengahan (45-59), usia lanjut (60-74

tahun), usia lanjut tua (74-84 tahun), usia sangat tua (>84 tahun)

(Chasanah, 2017). Lansia dapat juga di diartikan sebagai menurunnya

kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan

struktur serta fungsi normalnya (Rizqiyah, 2017).

Lansia usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang, manusia

tidak secara tiba tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi,anak anak,

dewasa dan akhirnya menjadi tua ( Lilik Marifatul Azizah 2011).

2. Proses PenuaanBagi (Sunaryo, et. 2016 dalam Widanarti Setyaningsih


2020)

a. Teori biologis berfokus pada proses fisiologi dalam kehidupan seorang

dari lahir hingga wafat dunia, pergantian yang terjadi pada badan bisa

dipengaruhi oleh aspek luar yang bertabiat patologi, Proses menua

ialah terbentuknya pergantian struktur serta fungsi badan sepanjang

fase kehidupanTeori biologis lebih memencet pada pergantian

struktural sel ataupun organ badan tercantum pengaruh agen patologis

b. Teori Psikologi (Psycologic Theories Aging) Teori psikologi

menarangkan gimana seseorang merespon perkembangannya

Pertumbuhan seorang hendak terus berjalan meski seorang tersebut


16

sudah menuaTeori psikologi terdiri dari teori hierarki kebutuhan

manusia maslow (maslow’ s hierarchy of human needs), ialah tentang

kebutuhan dasar manusia dari tingkat yang sangat rendah ( kebutuhan

biologis/fisiologis/sex, rasa nyaman, kasih saying serta harga diri)

hingga tingkatan sangat besar ( aktualisasi diri) Teori individualisme

jung (jung’ s theory of individualisme), ialah watak manusia dibagi

jadi 2, ialah ekstrover serta introverPada lanjut usia hendak cenderung

introver, lebih suka menyendiri, Teori 8 tingkatan pertumbuhan

erikson (erikson’ s eight stages of life), ialah tugas pertumbuhan

terakhir yang wajib dicapai seorang merupakan ego integrity vs

disappear, Apabila seseorang sanggup menggapai tugas ini hingga ia

hendak tumbuh menjadi orang yang bijaksana (menerima dirinya apa

terdapatnya, merasa hidup penuh makna, jadi lanjut usia yang

bertanggung jawab dan kehidupannya sukses)

c. Teori kultural menarangkan kalau tempat kelahiran seseorang

mempengaruhi pada budaya yang dianutnya, Budaya ialah perilaku,

perasaan, nilai serta keyakinan yang ada pada sesuatu wilayah, dianut

oleh kalangan orang tua Budaya yang dipunyai semenjak dia lahir akan

senantiasa dipertahankan hingga tua

d. Teori social meliputi teori kegiatan (lanjut usia yang aktif serta

memiliki banyak aktivitas sosial), teori pembebasan (pergantian usia

seorang menyebabkan seorangmenarik diri dari kehidupan sosialnya)

serta teori kesinambungan (terdapatnya kesinambungan pada siklus


17

kehidupan lanjut usia, lanjut usia tidak diperbolehkan meninggalkan

kedudukan dalam proses penuaan)

e. Teori genetika mengatakan kalau proses penuaan memiliki komponen

genetik, Dilihat dari pengamatan kalau anggota keluarga yang

cenderung hidup pada usia yang sama serta mereka memiliki usia yang

rata- rata sama, tanpa mengikut sertakan wafat akibat musibah ataupun

penyakit

f. Teori Rusaknya Sistem Imun Tubuh Mutasi yang berulang- ulang

menyebabkan sistem imun untuk mengidentifikasi dirinya menurun

sehinggah terbentuknya kelainan pada sel, pergantian ini diucap

kejadian autoimun, gramTeori Menua Akibat Metabolisme Pada era

dulu diucap lanjut usia merupakan seorang yang botak, kebimbangan,

rungu yang menyusut ataupun diucap dengan“budeg” bungkuk,

ataupun inkontinensia kemih

g. Teori kejiwaan sosial meliputi activity theory yang menyatakan kalau

lanjut usia merupakan orang yang aktif serta mempunyai banyak

kegiatan sosial

3. Aspek Yang Pengaruhi Proses PenuaanBagi (Muhith&amp; Siyoto


2016 dalam Widanarti Setyaningsih 2020)

a. Hereditas ataupun genetik Kematian sel ialah segala program

kehidupan yang dikaitkan dengan kedudukan DNA yang berarti dalam

mekanisme pengendalian guna sel, Secara genetik, wanita didetetapkan

oleh sepasang kromosom X sebaliknya pria oleh satu kromosom X


18

Kromosom X ini nyatanya bawa faktor kehidupan sehingga perempuan

berusia lebih panjang dari pada pria

b. Nutrisi/makanan Kelewatan ataupun kekurangan mengusik

penyeimbang reaksi imunitas

c. Status kesehatan Penyakit yang sepanjang ini senantiasa berhubungan

dengan proses penuaan, sesungguhnya bukan diakibatkan oleh proses

menuanya sendiri, tetapi lebih diakibatkan oleh aspek luas yang

merugikan yang berlangsung senantiasa serta berkelanjutan

d. Pengalaman hidup

1) Terpapar cahaya matahari: kulit yang tidak terlindungi sinar

matahari hendak gampang ternoda oleh flek, kerutan, serta menjadi

kumal, Kurang berolahraga: berolahraga menolong pembuatan otot

dan melancarkan perputaran darah

2) Komsumsi alkohol: alkohol menyebabkan pembesaran pembuluh

darah kecil pada kulit serta tingkatkan aliran darah dekat

permukaan kulit

e. Lingkungan Proses menua secara biologik berlangsung secara natural

serta tidak bisa dihindari, namun sepatutnya bisa senantiasa

dipertahankan dalam status sehat

f. Stres Tekanan kehidupan tiap hari dalam area rumah, pekerjaan,

maupun warga yang tercemin dalam wujud style hidup akan

mempengaruhi terhadap poses penuaan


19

4. Status Kesehatan Lansia

Angka kesakitan (morbidity rates) lansia adalah proporsi penduduk

lansia yang mengalami masalah kesehatan sehingga dapat menganggu

aktivitas sehari hari, angka kesakitan penduduk lansia tahun 2012 sebesar

26,93% artinya bahwa dari setiap orang lansia terdapat 27 orang

diantaranya mengalami sakit, bila dilihat perkembanganya dari tahun 2005

hingga tahun 2012, derajat kesehatan penduduk lansia mengalami

peningkatan, yang ditandai dengan menurunya angka kesakitan pada

lansia, angka kesakitan merupakan salah satu indicator yang digunakan

untuk mengukur derajat kesehatan penduduk, angka kesakitan tergolong

sebagai indicator kesehatan negative, dengan kata lain, semakin tinggi

angka kesakitan, menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang buruk

(Mia Fatma Ekasari, dkk 2018)

5. Kelompok Usia

(Menurut Dewi Pandji 2012) Sementara itu penggolongan lansia

menurut Direktorat pengembangan ketahanan keluarga BKKBN, pada

dasarnya dapat dibedakan:

a. Kelompok lansia awal (45-54 tahun) merupakan kelompok yang baru

memasuki lansia

b. Kelompok pra lansia (55-59 tahun)

c. Kelompok lansia 60 tahun ke atas ( menurut UU No 23 tahun 1998

lansia di Indonesia di tetapkan mulai usia tersebut)


20

Lalu, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengelompokkan lansia

menjadi empat kategori yang meliputi:

a. Young old (60-69 tahun)

b. Old (70-79 tahun ke atas)

c. Old old (80-89 tahun)

d. Very old (90 tahun ke atas)


BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

1. Variabel Independen

Variabel Independen (variabel bebas) merupakan variabel yang

menjadi sebab timbulnya variabel dependen (terikat)Variabel independen

dalam penelitian ini adalah keikutsertaan lansia

2. Variabel Dependen

Variabel Dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas)

Variabel dependen dalam penelitian ini tingkat kecemasan lansia

B. Bagan Kerangka Konsep

Adapun kerangka konseptual pada penelitian ini Hubungan

keikutsertaan lansia dalam program vaksinasi COVID-19 dengan tingkat

kecemasan lansia di Desa Liu Kecematan Sabbangparu kabupaten wajo tahun

2021

21
22

Variabel Independent Variabel Dependent

Tingkat kecemasan
Keikutsertaan lansia
dalam program vaksinasi
Tingkat kecemasan lansia
Tingkat kecemasan lansia
Gambar 3.1 Variabel

Keterangan :

: Variabel Independent

: Variabel Dependent

: Garis Berpengaruh

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

No Variable Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala


penelitian
1 Keiuktsertaan Ikut dalam Kuesioner Ikut= ikut Rasion
lansia dalam program dalam al
program vaksinasi dalam program
vaksinasi meningkatkan vaksinasi
kesehatan covid 19.
untuk Tidak= tidak
mencegah ikut dalam
ineksi program
vaksinasi
COVID-19
Skor :
1 = Tidak
2 = ya
Kriteria Skor:
11-20 =
Ikut
1-10 = Tidak
2 Tingkat munculnya Kuesioner Tinggi= jika Nomin
23

No Variable Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala


penelitian
kecemasan perasaan dan tingkat al
pikiran yang kecemasan
tegang, dengan responden
gejala detak berada dalam
jantung scor
kencang, ≥14
berkeringat, Rendah= jika
sesak tingkat
kecemasan
rsponden
berada dalam
nilai
<14
Skor :
0 = Tdak Ada
1 = Ringan
2 = Sedang
3 = Berat
4 = Berat
Sekali
Kriteria Skor:
14-20 =
Kecemasan
Ringan
21-28 =
Kecemasan
Sedang
41-56 =
Kecemasan
Berat
24

D. Hipotesa Penelitian

Dalam penelitian ini hipotesa penelitian yaitu Hipotesa Alternatif (Ha)

diterima dan Hipotesa Nol (Ho) ditolak yang menyatakan bahwa :

a. Ada Hubungan keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi

COVID-19 dari 30 Responden terdapat 22 (73,3%) responden tidak

ikut dalam program vaksinasi COVID-19 sementara 8 (26,7%)

responden ikut dalam program vaksinasi COVID-19

b. Ada HubunganTingkat Kecemasan Lansia Dalam program Vaksinasi

COVID-19 dari 30 Responden 22 (73,3%) responden dengan tingkat

kecemasan tinggi dan terdapat 8 (26,7%) responden dengan tingkat

kecemasan rendah
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu penelitian

kuantitatif dengan metode survey atau kuesioner. Penelitian kuantitatif

didasari oleh filsafat positivism yang menekankan fenomena-fenomena

objektif dan dikaji secara kuantitatif. Metode survey merupakan suatu metode

pengumpulan data yang menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member

seperangkat petanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Liu Kecematan Sabbangparu Kabupaten

wajo

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2 Juni sampai dengan 2 juli

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini merupakan Hubungan Keikutsertaan

Lansia Dalam Program Vaksiansi COVID-19 Dengan Tingkat Kecemasan

di Desa Liu Kecematan Sabbangparu Kabupaten Wajo pada periode 2021

yang berumlah 76 jiwa

25
26

2. Sampel

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populas yang dapat

mewakili populasi yang ada, Teknik sampling atau cara pengambilan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Accidental

sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

yaitu konsumen yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila pandangan orang yang kebetulan ditemui

itu cocok sebagai sumber data.

D. Pengumpulan Data dan Penyajian Data

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data Pengumpulan data dilakukan untuk

memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan

penelitian

a. Data Primer

Data yang dikumpulkan adalah data primer yaitu data yang

langsung diperoleh dari subjek penelitian dengan mengenakan alat

pengukuran atau alat pengambil data, langsung pada subjek sebagai

sumber informasi yang dicari dengan menyebarkan kuesioner dan akan

diisi oleh responden


27

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak kantor desa,

atau seluruh data yang didapatkan oleh peneliti yang bukan diperoleh

langsung dari subjek penelitiannya

2. Penyajian data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan

laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami

dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan, Data yang disajikan harus

sederhana dan jelas agar mudah dibaca, Penyajian data juga dimaksudkan

agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan

untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain

Jenis-jenis penyajian data diantaranya, penyajian data dalam

bentuk tulisan (Textular Presentation), penyajian data dalam bentuk tabel

(Table presentation)

E. Analisa Data

Analisa data dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian, untuk

alasan tersebut dipergunakan uji statistik yang cocok dengan variabel

penelitian

1. Analisa univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang digunakan untuk

menganalisis satu variabel, Analisis ini digunakan untuk mencari

gambaran dari satu variabel saja, yaitu Hubungan Keikuitsertaan Lansia

Dalam Program Vaksiansi COVID-19


28

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi, Dalam penelitian ini analisa bivariat

dilakukan untuk mengetahui Hubungan Keiuktsertaan Lansia Dalam

Program Vaksinasi COVID-19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia di

Desa Liu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo 2021, Untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan tersebut, dilakukan statistik uji

Chi-Square dengan derajat kepercayaan 95% ( α =0,05). Pada penelitian

ini pengolahan data menggunakan program softwarepengolahan data

statistik SPSS22, yang nantinya akan diperoleh nilai ρ. Nilai ρakan

dibandingkan dengan nilai α. Dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai ρ ≤ α (ρ ≤ 0,05), maka hipotesis (Ho) ditolak dan (Ha)

diterima, yaitu ada Hubungan Keiuktsertaan Lansia Dalam Program

Vaksinasi COVID-19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia di Desa Liu

Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo 2021.

b. Jika nilai ρ> α (ρ> 0,05), maka hipotesis (Ho) diterima dan (Ha)

ditolak, yaitu tidak ada Hubungan Keiuktsertaan Lansia Dalam

Program Vaksinasi COVID-19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia di

Desa Liu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo 2021.

F. Etika Penelitian

Penelitian merupakan upaya mencari kebenaran dalam suatu fenomena

kehidupan masyarakat, Oleh sebab itu, penelitian harus dilakukan sesuai

dengan norma dan etika yang berlaku di masyarakat, Etika penelitian


29

merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian keperawatan

mengingat penelitian keperawatan berkaitan langsung dengan manusia, Hal ini

menyebabkan perlunya sebuah etika dalam melakukan penelitian

keperawatan. Penelitian diharapkan menerapkan empat prinsip sebagai

berikut:

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for humandignity).

Peneliti menghargai hak-hak responden dan memberikan

kebebasan kepada responden untuk bersedia berpartisipasi dalam

penelitian atau tidak, Responden yang bersedia diminta untuk mengisi,

menandatangani informed consent, Peneliti menjelaskan terlebih dahulu

mengenai teknis penelitian sebelum meminta persetujuan

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respectfor

privacy and confidentiality)

Responden memiliki hak untuk menjaga privasi masing-masing.

Peneliti wajib menjaga kerahasiaan dengan tidak memberitahukan

identitas responden kepada orang lain Dalam penelitian ini, responden

hanya diminta untuk menuliskan inisial. Peneliti juga tidak

mengungkapkan identitas responden secara personal kepada orang lain.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice and

inclusiveness)

Peneliti berusaha untuk menjaga prinsip keadilan, keterbukaan,

kejujuran dengan menjelaskan terlebih dahulu prosedur penelitian kepada

responden, Responden diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang


30

dianggap masih belum jelas, Peneliti juga memperlakukan semua

responden secara sama tanpa membedakan suku, agama, ras, status

ekonomi, dan sebagainya

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing

harms and benefits)

Peneliti berusaha untuk memberikan manfaat sebaik-baiknya bagi

masyarakat khususnya responden dan subjek penelitian, Responden

diharapkan dapat mengetahui), Peneliti tidak merugikan responden dengan

tidak memaksakan kehendak dan tidak mengganggu waktu aktivitas

responden.

G. Instrumen Penelitian

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang dibaca, dijawab

oleh responden penelitian.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Liu Kecamatan Sabbangparu Kabupaten

Wajo pada tanggal 03 Juni – 03 Agustus 2021, sampel dalam penelitian ini

sebanyak 30 responden.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, maka hasil

penelitian dapat disajikan sebagai berikut:

1. Analisis Univariat

a. Karakteristik Responden Umum

Adapun karateristk responen sebagai berikut:

1) Distribusi frekuensi responden berdasarkan Umum

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Di Desa Liu Kecamatan Sabbangparu Kab.Wajo
Tahun 2021

Usia Frekuensi %
69-71 18 60,0%
60-62 5 16,7%
66-68 3 10,0%
72-74 3 10,0%
63-65 1 3,3%
Jumlah 30 100,0%
Sumber :Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 5.1, dari 30 Responden, 18 (60,0%)

responden berusia 69-71 tahun, terdapat 5 (16,7%) responden

31
32

berusia 60-62 tahun, terdapat 3 (10,0%) responden berusia 66-

68 tahun, terdapat 3 (10,0%%) responden berusia 72-74 tahun

dan terdapat 1 (3,3 %) responden berusia 63-65 tahun,

2) Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis
KelaminDi Desa Liu Kecematan Sabbangparu
KabupatenWajo Tahun 2021

Jenis Kelamin Frekuensi %


Perempun 19 63,3%
Lak laki 11 36,7%
Jumlah 30 100,0%
Sumber :Data Primer 2021
Berdasarkan tabel 5.2, dari 30 Responden,terdapat 19

(63,3%) responden jenis kelamin perempuan dan 11 (36,7%)

responden jenis kelamin laki-laki

3) Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Di Desa Liu Kecematan Sabbangparu KabupatenWajo
Tahun 2021

Pendidikan Frekuensi %
Tidak sekolah 15 50,0%
SD 12 40,0%
SMP 1 3,3%
SMA 2 6,7%
Jumlah 30 100,0
Sumber :Data Primer 2021
33

Berdasarkan tabel 5.3 dari 30Responden, terdapat 15

(50,0%) responden tidak sekolah, terdapat 12(40,0%)

responden Pendidikan SD, terdapat 2 (6,7%) responden

pendidikan SMA dan terdapat 1 (3,3%) responden pendidikan

SMP

b. variabel independent

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keikutsertaan
Di Desa Liu Kecematan Sabbangparu Kabupaten Wajo
Tahun 2021

Keikutsertaan Frekuensi %
Tidak Ikut 22 73,3%
Ikut 8 26,7%
Jumlah 30 100,0%
Sumber :Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 5.4 dari 30 Responden terdapat 22

(73,3%) responden tidak ikut dalam program vaksinasi COVID-

19 sementara 8 (26,7%) responden ikut dalam program vaksinasi

COVID-19

c. Variabel Dependent

Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
KecemasanDi Desa Liu Kecematan Sabbangparu
Kabupaten Wajo Tahun 2021

Tingkat Kecemasan Frekuensi %


Tinggi 22 73,3%
Rendah 8 26,7%
Jumlah 30 100,0%
34

Sumber :Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 5.5 dari 30 Responden 22 (73,3%)

responden dengan tingkat kecemasan tinggi dan terdapat 8

(26,7%) responden dengan tingkat kecemasan rendah

2. Analisis Bivariat

Tabel 5.6
HubunganKeikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi Covid-19
Dengan Tingkat kecemasan Di Desa Liu Kecematan Sabbangparu
Kabupaten Wajo Tahun 2021

Tingkat Kecemasan P
Total
Keikutsertaan Tinggi Rendah (value)
N % N % N %
Ikut 2 6,7% 6 20,0% 8 26,7%
0,001
Tidak Ikut 20 66,7% 2 6,7% 22 73,3%
Total 22 73,3% 8 26,7% 30 100,0
%
Sumber :Data Primer 2021

Berdasarkan tabel 5.6 dari hasil penelitian di Desa Liu Kecamatan

Sabbangparu Kabupaten Wajo Tahun 2021 didapatkan bahwa responden

yang ikut dengan tingkat kecemasan tinggi sebanyak 2 (6,7%), responden

dan ikut dengan tingkat kecemasan rendah sebanyak 6 (20,0%) responden

sedangkan responden yang tidak ikut dengan tingkat kecemasan tinggi

sebanyak 20 (667%) responden, sedangkan tidak ikut dengan tingkat

kecemasan rendah sebanyak 2 (6,7%)

Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai (p) =0,001 berarti α < 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima atau terdapat

hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi COVID-19


35

Dengan Tingkat Kecemasan di Desa Liu Kecamatan Sabbangparu

Kabupaten Wajo.

B. Pembahasan

1. Analisis Univariat

Hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 5.1 menurut usia

menunjukkan bahwa,18 (60,0%) responden berusia 69-71 tahun, terdapat

5 (16,7%) responden berusia 60-62 tahun, terdapat 3 (10,0%) responden

berusia 66-68 tahun, terdapat 3 (10,0%%) responden berusia 72-74 tahun

dan terdapat 1 (3,3 %) responden berusia 63-65 tahun,

Dari hasil data yang didapatkan di lapangan di Desa Liu

Kecematan Sabbangparu Kabupaten Wajo dapat disimpulkan bahwa rata-

rata lansia rentang umur 60-62 tahun yang di temukan lansia yang masih

aktif dalam beraktivitas seperti ikut acara keagamaan majelis ta’lim di

masjid sekitar mereka, bahkan hanya sekedar membersihkan halaman

sekitar rumahnya, namun ada juga lansia yang di dapatkan kisaran umur

71 tahun ke atas jika ingin melakukan aktivitas harus di bantu oleh

keluarganya.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Menurut penelitan Dewi

Susetiyany Ichsan dkk (2021) Semakin tua umur semakin tinggi kesediaan

untuk menerima atau ikut vaksinasi, pada kelompok usia yang lebih muda

terdapat kecenderungan untuk tidak ikut atau belum bersedia divaksinasi.

Sementara orang yang berusia 65 tahun ke atas biasanya mengalami

penurunan yang signifikan dalam akses lokasi vaksinasi, oleh karena


36

terbatasnya mobilitas, sehingga pembuat kebijakan harus mengeksplorasi

bagaimana jaringan lokasi vaksinasi yang diperluas ini dapat memfasilitasi

kelompok usia lanjut. Kelompok muda yang tidak atau belum bersedia

divaksinasi menjadi sasaran sosialisasi, edukasi mengingat kelompok

muda juga berisiko untuk terinveksi COVID-19

Hasil penelitian menurut jenis kelamin yang ditunjukkan pada tabel

5.2 menunjukkan bahwa 19 ( 63,3%) responden jenis kelamin perempuan

dan terdapat 11 (36,7%) responden jenis kelamin laki laki

Dari hasil data yang didapatkan di lapangan di Desa Liu

Kecematan Sabbangparu Kabupaten Wajo dapat disimpulkan bahwa

jumlah warga yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak di

bandingkan dengan laki laki.

Hasil penelitian menurut pendidikan yang ditunjukkan pada tabel

5.3 menunjukkan bahwa 15 (50,0%) responden tidak sekolah, terdapat

12(40,0%) responden Pendidikan SD, terdapat 2 (6,7%) responden

pendidikan SMA dan terdapat 1 (3,3%) responden pendidikan SMP

Berdasarkan hasil wawancara dan kuisoner responden mengatakan

bahwa rata-rata pendidikan mereka hanya sampai SD bahkan ada yang

tidak memiliki ijazah karena pada zaman mereka pernikahan di bawah

umur banyak yang terjadi dan mereka tidak terlalu mementingkan

pendidikan hanya pekerjaan, namun ada beberapa responden yang di

dapatkan memiliki ijazah SMP dan SMA kemungkinan besar memiliki

berbagai faktor
37

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Menurut penelitian Dewi

Susetiyany Ichsan dkk (2021) Tingkat pendidikan juga merupakan

penyebab kesediaan masyarakat untuk ikut atau menerima vaksinasi

COVID-19, Terdapat kecenderungan semakin rendah pendidikan semakin

bersedia untuk yang menerima vaksinasi dan begitu pula sebaliknya,

semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tidak bersedia untuk

divaksinasi.

Berdasarkan tabel 5.4 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

responden terhadap Keikutsertan Lansia Dalam Program Vaksinasi

COVID-19 yaitu tidak ikut sebanyak 22 (73,3%) sedangakan ikut Dalam

Program Vaksinasi COVID-19 yaitu 8 (26,7%)

Berdasarkan tabel 5.5 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

responden terhadap tingkat kecemasan yaitu tingkat kecemasan tinggi

sebanyak 22 (73,3 %) sedangakan tingkat kecemasan terhadap tingkat

kecemasan rendah sebanyak 8 (26,7%)

2. Analisis Bivariat

Berdasarkan hasil penelitian yang ditujukan pada tabel 5.6 di atas

menunjukkan bahwa dari 30 responden terdapat yang ikut dengan tingkat

kecemasan tinggi sebanyak 2 (6,7%), responden dan ikut dengan tingkat

kecemasan rendah sebanyak 6 (20,0%) responden sedangkan responden

yang tidak ikut dengan tingkat kecemasan tinggi sebanyak 20 (667%)

responden, sementara tidak ikut tapi tingkat kecemasan rendah sebanyak 2

(6,7%)
38

Hasil penelitian ini dan hasil wawancara didapatkan dari kuisoner

yang telah di isi dan wawancara dengan responden tentang keikutsertaan

lansia dalam program vaksinasi COVID-19 dengan tingkat kecemasan,

pada saat melakukan wawancara responden mengalami gelisah, ketakutan,

responden juga mengatakan bahwa jika mendengar kabar tentang

vaksinasi COVID-19 beberapa responden merasa ketakutan atau terkejut

dan mengatakan bahwa vaksin COVID-19 tidak aman,sebagian besar

lansia juga menjawab, pada malam hari tidak merasakan tidur yang

nyenyak sering terbangun di tengah malam, dan perasaan beruba ubah

sepanjang hari dan beberapa responden menolak untuk ikut atau bersedia

dalam proragam vaksinasi COVID-19

Maka sesuai dengan hasil penelitian bahwa Sebagian besar

responden di Desa Liu Kecematan Sabbangparu Kabupaten Wajo

beranggapan bahwa vaksin COVID-19 tidak aman responden belum

percaya sepenuhnya terhadap efek teradap vaksin COVID-19 namun

responden yang bersedia atau ikut menerima vaksinasi COVID-19 hanya

sebesar 26,7% sedangkan responden yang tidak bersedia atau tidak ikut

sebanyak 73,3%

Vaksin adalah salah satu cara yang paling efektif dan ekonomis

untuk mencegah penyakit menular, Sehingga diperlukan untuk membuat

pengembangan vaksin agar lebih efektif untuk melemahkan infeksi virus

corona, Sejauh ini lebih dari 40 perusahaan farmasi, lembaga akademis


39

di seluruh dunia telah meluncurkan program pengembangan vaksin

mereka untuk melawan virus COVID-19 (Makmun dan Hazhiyah 2020)

Dengan adanya vaksin COVID-19 ini, tentunya merupakan kabar

baik bagi masyarakat di seluruh belahan dunia, khususnya di Indonesia

yang sudah lama menunggu datangnya vaksin tersebut, Tetapi, tidak

semua masyarakat Indonesia menerima secara langsung dan mau divaksin,

tidak sedikit masyarakat yang masih ragu terhadap vaksin tersebut,

cenderung menolaknya karena masih banyak dari mereka yang belum

mengerti dengan baik tentang vaksin COVID-19 ini

Kesiapan masyarakat untuk divaksin juga patut dijadikan

pertanyaan besar, banyakmasyarakat yang memiliki pandangan atau

persepsi mereka sendiri terkait dengan adanya vaksinasi COVID-19 ini,

Tentunya setiap masyarakat tidak dapat disamakan pola pikirnya

Hal ini sejalan dengan penelitan Wahyuni Arumsari dkk (2021)

Salah satu alasan masyarakat penolakan atau tidak ikut dalam program

terhadap vaksinasi COVID-19 adalah mereka tidak menganggap vaksin

COVID-19 adalah hal yang penting. Sebagian besar masyarakat merasa

yakin bahwa Pandemi COVID-19 akan hilang dengan sendirinya. Dalam

penelitian ini, 58,1% responden setuju bahwa manusia sebenarnya tidak

memerlukan vaksin karena Virus Corona akan hilang dengan sendirinya.

Sebesar 52,0% responden setuju jika yang diperlukan saat ini hanyalah

berserah diri kepada Tuhan agar COVID-19 segera berlalu. Sebesar 47,3%

responden berpendapat bahwa pencegahan dengan 3M (memakai masker,


40

mencuci tangan, dan menjaga jarak) sudah cukup menekan jumlah

penyebaran virus COVID-19. Sedangkan 48,0% responden setuju bahwa

COVID-19 bisa disembuhkan dengan ramuan jamu/rimpang-rimpangan

khas Indonesia tanpa memerlukan adanya vaksin, Anggapan anggapan

seperti ini yang dapat menjadikan masyarakat kurang waspada dengan

penyebaran virus COVID-19

Setelah melakukan Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai (p) = 0,001

berarti α < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima atau terdapat hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program

Vaksinasi COVID-19 Dengan Tingkat Kecemasan di Desa Liu Kecamatan

Sabbangparu Kabupaten Wajo.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Liu

Kecamatan sabbangparu Kabupaten Wajo untuk 30 Sampel pada lansia maka

diambil kesimpulan bahwa

1. Ada hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi COVID-

19

2. Ada hubungan Tingkat Kecemasan Dalam Program Vaksinasi COVID-

19

B. Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan oleh penulis ialah sebagai

berikut :

1. Secara Teoritis

Diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan terutama tentang

Hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi Dengan

Tingkat Kecemasan dengan menggunakan media informasi seperti

penyuluhan

2. Secara Praktis

a. Bagi Masyarakat

Agar dapat menambah pengatahuan masyarakat tentang

vaksinasi COVID-19

41
42

b. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan kepada institusi pendidikan dapat menjadi bahan

pembelajaran dan referensi bagi kalangan yang akan melakukan

penelitian lebih lanjut dengan topik yang berhubungan dengan judul

penelitian diatas.

c. Bagi Penulis

Penulis diharapkan untuk terus menambah pengetahuan atau

wawasan tentang teori Hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam

Program Vaksiansi COVID-19 dalam penerapan teori yang telah

didapat dari mata kuliah

d. Bagi Peneliti Lain

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk penelitian lebih

lanjut dengan melakukan penambahan variabel yang lain baik

penambahan, tempat dan waktu untuk menambah khasanah

pengetahuan dan jumlah penelitian yang terkait supaya hasil yang

didapatkan lebih akurat.


DAFTAR PUSTAKA

Arumsari, W., Desty, R. T., & Kusumo, W. E. G. (2021). Gambaran Penerimaan


Vaksin COVID-19 di Kota Semarang. 11

Dewi Pandji. (2012). Menembus Dunia Lansia (Jakarta). PT Elex Media


Komputindo.

Fridalni, N., Khasahah & Khairani. (2020). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA PADA MASA PANDEMI
COVID 19. 12(4), 10

Fridalni, N., Kementerian pemberdayaan perempuan & perlindungan anak.


(2020). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
KECEMASAN LANSIA PADA MASA PANDEMI COVID 19. 12(4), 10.
Ichsan, D. S., Hafid, F., Ramadhan, K., & Taqwin, T. (2021). Determinan
Kesediaan Masyarakat menerima Vaksinasi Covid-19 di Sulawesi Tengah.
Poltekita : https://doi.org/10.33860/jik.v15i1.430
Koirala. (2020). COVID-19 Seribu Satu Wajah (Abdul Karim&Janner simamata).
Yayasan Kita Menulis. Kitamenulis.id
Lilik Marifatul Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia (Yogyakarta).

Mia fatma dkk. (2018). Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia (palmerah XIII
N29B, Vila Gunung Buring Malang)
Makmun, Armanto, dan Siti Fadhilah Hazhiyah. 2020. “TINJAUAN TERKAIT
PENGEMBANGAN VAKSIN COVID 19.” Molucca Medica 52–59. doi:
10.30598/molmed.2020.v13.i2.52.
Nicolas, D. G. Armanto Makmun & Siti Fadhila Hazhiyah. (2021). ANALISIS
KONTROVERSI VAKSIN COVID-19, MICROCHIP 666 DAN ANTIKRIS
DI TENGAH GEREJA DI INDONESIA BERDASARKAN WAHYU 13:16-
18. 6(2), 8.

Oktavianti, F. & Rizqiyah. (2020). HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK


DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI KOMUNITAS SASANA
ARJOSARI MALANG. 77.
Putri, R. N. & yuliana. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.1010
Putri, R. N., & Dong et al. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-
19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.1010
Putri, R. N., & Kemenkes RI. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi
Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.1010
Randolph. (2020). COVID-19 Seribu Satu Wajah (Abdul Karim&Janner
simamata). Yayasan Kita Menulis. Kitamenulis.id
Rahayu, R. N. & Nareza.M. (n.d.). VAKSIN COVID 19 DI INDONESIA :
ANALISIS BERITA HOAX. 07, 11.
Setyaningsih Widanarti, N. A. D. & WHO. (n.d.). Gambaran Persepsi, Sikap,
Serta Perilaku Lansia Dan Pra-Lansia Tentang Pencegahan Penularan
Covid-19 Di Wilayah Jabodetabek. 84.
Siti Nur Aidah. (2020). Bacaan Wajib Vaksin Corona (Jogjakarta).
Sitohang, R.J.Suwandi & maltini. (2021). HUBUNGAN TINGKAT
PENGETAHUAN DAN TINGKAT KECEMASAN LANJUT USIA
TERHADAP COVID-19.https://doi.org/10.37771/nj.Vol5.Iss1.540
Setyaningsih Widanarti, N. A. D. & Muhith & amp Siyoto. (n.d.). Gambaran
Persepsi, Sikap, Serta Perilaku Lansia Dan Pra-Lansia Tentang
Pencegahan Penularan Covid-19 Di Wilayah Jabodetabek. 84.
Sitohang, R. J. & Dewi & Fauziah. (2021). HUBUNGAN TINGKAT
PENGETAHUAN DAN TINGKAT KECEMASAN LANJUT USIA
TERHADAP COVID-19.https://doi.org/10.37771/nj.Vol5.Iss1.540
Setyaningsih Widanarti, N. A. D. & sunaryo, et, al. (n.d.). Gambaran Persepsi,
Sikap, Serta Perilaku Lansia Dan Pra-Lansia Tentang Pencegahan
Penularan Covid-19 Di Wilayah Jabodetabek. 84.
Tambaru, R. & Stuart. (n.d.). KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEBIDANAN PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN 2020. 123.

Lampiran 1

Data Responden

Nama :

Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Suku :
No. Telp :
AlamatRumah :
Dengan ini saya bersedia untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.

KUESIONER

Kuesioner ini berisi Hubungan KeikutSertaan Lansia Dalam Program Vaksinasi

Covid19 Dengan Tingkat Kecemasan LansiaDengan skor berupa:

1 = Tidak

2 = Ya

3 = ragu ragu

Dengan kriteria skor


11-20 = Ikut

1-10= Tidak Ikut

Silahkan anda memberi tanda (√) pada kolom di bawah ini, isi sesuai dengan

kegiatan anda sehari-hari.

No Indikator Ya Tidak Ragu

ragu
1 Apakah anda bersedia berpartisipasi dalam

survey ini
2 Apakah anda bekerja di sector kesehatan

seperti RS, Klinik, Apotek


3 Apakah anda atau salah satu anggota

keluarga atau yang lain seperti teman,

kolega, tetangga ada yang terkena COVID-

19
4 Apakah anda tahu bahwa pemerintah

republic Indonesia (RI) berencana

memberikan vaksin COVID-19


5 Jika pemerintah RI memberikan vaksin

COVID-19 apakah anda bersama dengan

keluarga anda akan ikut diimunisasi


6 Apakah anda bersedia membayar vaksin
7 Apakah anda bersedia di vaksin di RS atau

puskesmas
8 Apakah anda tahu tentang vaksin COVID-19
9
Apakah anda tahu tujuan Vaksin COVID-19
10 Apakah anda ingin mendapatkan informasi

lebih lanjut mengenai vaksin covid 19


11 Apakah anda mematuhi protocol kesehatan

KUESIONER

Kuesioner ini berisigejala-gejala yang akan timbul saat terjadinya

kecemasan.

Silahkan Anda memberi tanda (√) pada kolom isi sesuai dengan yang

anda rasakansaat ini. Skala penilaian berupa :

Nilai 0 : Tidak Ada Gejala (Keluhan)

Nilai 1 : Gejala Ringan

Nilai

2:GejalaSeda

ng

Nilai 3 :

Gejala Berat

Nilai 4 : Gejala Berat Sekali

No. Gejala Kecemasan Nilai Angka (Score)


1 Perasaan Cemas 0 1 2 3 4
Cemas
firasat buruk
takut akan pikiran sendiri
mudah tersinggung
2 Ketegangan 0 1 2 3 4
merasa tegang
Lesu
tidak dapat istirahat tenang
mudah terkejut
mudah menangis
Gemetar
Gelisah
3 Ketakutan 0 1 2 3 4
pada gelap
pada orang asing
ditinggal sendiri
pada binatang besar
pada keramaian atau lalulintas
pada kerumunan orang banyak
4 Gangguan Tidur 0 1 2 3 4
sukar tidur
terbangun malam hari
tidur tidak nyenyak
bangun dengan lesu
banyak mimpi
mimpi buruk
mimpi menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan 0 1 2 3 4
sukar konsentrasi
daya ingat menurun
daya ingat buruk
6 Perasaan Depresi (murung) 0 1 2 3 4
hilangnya minat
berkurang kesenangan pada hobi
Sedih
bangun dini hari
perasaan berubah ubah sepanjang hari
7 Gejala Somatik/Fisik (otot) 0 1 2 3 4
sakit dan nyeri di otot-otot
Kaku
kedutan otot
gigi gemeletuk
suara tidak stabil
8 Gejala Somatik/Fisik (sensorik) 0 1 2 3 4
tinitus (telinga berdenging)
penglihatan kabur
muka merah atau pucat
merasa lemas
perasaan ditusuk-tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler 0 1 2 3 4
Takikardia
berdebar-debar
nyeri di dada
denyut nadi mengeras
rasa lesu/lemas seperti mau pingsan
detak jantung menghilang

(berhenti

sekejap)
10 Gejala Respiratori (pernapasan) 0 1 2 3 4
rasa tertekan atau sempit di dada
rasa tercekik
sering menarik nafas
nafas pendek/sesak
11 Gejala Gastrointestinal (pencernaan) 0 1 2 3 4
sulit menelan
perut melilit
gangguan pencernaan
nyeri sebelum dan sesudah makan
perasaan terbakar di perut
rasa penuh atau kembung
Mual
Muntah
sukar buang air besar (konstipasi)
kehilangan berat badan

Gejala Urogenital (perkemihan dan 0 1 2 3 4

12 kelamin)
sering buang air kecil
tidak dapat menahan air seni
tidak datang bulan
darah haid berlebihan
darah haid amat sedikit
masa haid berkepanjangan
masa haid amat pendek
haid beberapa kali dalam sebulan
menjadi dingin (frigid)
ejakulasi dini
ereksi melemah
ereksi hilang
13 Gejala Autonom 0 1 2 3 4
mulut kering
muka merah
mudah berkeringat
kepala pusing
kepala terasa berat
kepala terasa sakit
bulu-bulu berdiri
14 Tingkah Laku (sikap) 0 1 2 3 4
Gelisah
tidak tenang
jari gemetar
kerut kening
muka tegang
otot tegang/mengeras
nafas pendek dan cepat
muka merah
Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Dengan ini masyarakat bersedia menjadi responden dalam penelitian

Saudara Arnang Deny Refky yang berjudul “Hubungan Keikutsertaan Lansia

Dalam Program Vaksinasi Covid 19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia di Desa Liu

Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo’’

Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif

terhadap saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya

dan akan dirahasiakan.

Responden,
Lampiran 3

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth :
Bapak/Ibu/Sdr/i Calon Responden
Di
Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawaah ini, mahasiswa Keperawatan

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang.

Nama : Arnang Deny Refky

NIM : 17 14201 012

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Keikutsertaan Lansia Dalam

Program Vaksinasi Covid 19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia di Desa Liu

Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo’’

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan

tidak akan menimbulkan akibat buruk bagi Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai responden.

Kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk

tujuan penelitiaan.

Apabila Bapak/Ibu/Sdr/i menyetujui maka dengan ini saya mohon

kesediaan responden untuk menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab

pertanyaaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam lembaran kuesioner.

Atas perhatian Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai responden, saya ucapkan terima

kasih.

Hormat saya
Peneliti

ARNANG DENY REFKY


Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6

Pendidika Tingkat
No Umur Jenis Kelamin Keikutsertaan
n Kecemasan
1 4 1 2 1 2
2 4 3 1 1 2
3 4 1 1 2 1
4 4 1 2 2 1
5 1 3 1 2 1
6 4 1 2 2 1
7 5 1 1 2 1
8 2 1 2 2 1
9 3 1 2 2 1
10 3 1 2 1 2
11 3 1 1 1 2
12 4 1 1 2 1
13 4 4 1 2 1
14 4 4 1 2 1
15 4 4 2 2 1
16 5 4 1 1 1
17 1 4 1 1 1
18 1 4 1 2 1
19 4 4 2 2 1
20 4 4 2 2 1
21 4 4 2 2 1
22 4 4 2 2 1
23 4 4 2 2 1
24 4 4 2 2 1
25 4 4 2 2 1
26 4 4 2 2 1
27 4 4 2 2 2
28 1 1 2 2 2
29 1 2 2 1 2
30 5 1 2 1 2
Keterangan:

Umur Jenis Kelamin

1 : 60-62 tahun 1 : Laki-laki

2 : 63-63 tahun 2 : Perempuan

3 : 66-68 tahun

4 : 69-71 tahun Keikutsertaan Lansia

5 : 72-74 tahun 1 : Ikut

Pendidikan 2 : Tidak ikut

1 : SD

2 : SMP Tingkat Kecemasan

3 : SMA 1 : Tinggi

4: Tidak sekolah 2 : Rendah


Lampiran7

Statistics

TingkatKecema
Umur Pendidikan JenisKelamin Keikutsertaan san

N Valid 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 60-62 5 16,7 16,7 16,7

63-66 1 3,3 3,3 20,0

66-68 3 10,0 10,0 30,0

69-71 18 60,0 60,0 90,0

72-74 3 10,0 10,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 12 40,0 40,0 40,0

SMP 1 3,3 3,3 43,3

SMA 2 6,7 6,7 50,0

Tidak Sekolah 15 50,0 50,0 100,0

Total 30 100,0 100,0


JenisKelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki Laki 11 36,7 36,7 36,7

Perempuan 19 63,3 63,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Keikutsertaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ikut 8 26,7 26,7 26,7

Tidak IKut 22 73,3 73,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

TingkatKecemasan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tinggi 22 73,3 73,3 73,3

Rendah 8 26,7 26,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Keikutsertaan *
30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
TingkatKecemasan
Keikutsertaan * TingkatKecemasan Crosstabulation

TingkatKecemasan

Tinggi Rendah Total

Keikutsertaan Ikut Count 2 6 8

Expected Count 5,9 2,1 8,0

% of Total 6,7% 20,0% 26,7%

Tidak IKut Count 20 2 22

Expected Count 16,1 5,9 22,0

% of Total 66,7% 6,7% 73,3%


Total Count 22 8 30

Expected Count 22,0 8,0 30,0

% of Total 73,3% 26,7% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. Point


Value Df (2-sided) (2-sided) (1-sided) Probability

Pearson Chi-Square 13,032a 1 ,000 ,001 ,001


b
Continuity Correction 9,880 1 ,002
Likelihood Ratio 12,394 1 ,000 ,001 ,001
Fisher's Exact Test ,001 ,001
Linear-by-Linear
12,598c 1 ,000 ,001 ,001 ,001
Association
N of Valid Cases 30

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,13.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is -3,549.

Lampiran 8
Lampiran 9
Dokumentasi

Lampiran 10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

FOT
O

Nama : Arnang Deny Refky

Tempat/Tanggal Lahir : Pasaka, 10 Februari 2000

Jenis Kelamin : Laki Laki

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Telepon : 082237938828

Email : arnangdenyrefky123@gmail.com

Riwayat pendidikan :

1. SD pada tahun : 2011

2. SMP pada tahun : 2014

3. SMA pada tahun : 2017

4. S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan Universitas

Puangrimaggalatung Tahun 2021 ( Sementara )

Anda mungkin juga menyukai