Anda di halaman 1dari 82

SKRIPSI

HUBUNGAN KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER 2 YANG


AKAN PRAKTIK KLINIK DENGAN KECEMASAN
MAHASISWAPRODI SARJANA KEPERAWATAN STIKES
BHAMADA SLAWI

Disusun Oleh :

RIZKYANA DEWI SARAH ARIYANI


C1015027

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA
2019
SKRIPSI

HUBUNGAN KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER 2 YANG


AKAN PRAKTIK KLINIK DENGAN KECEMASAN
MAHASISWA PRODI SARJANA KEPERAWATAN STIKES
BHAMADA SLAWI

Disusun Oleh :

RIZKYANA DEWI SARAH ARIYANI

C1015027

Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana


Keperawatan pada Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners
Di STIKes BHAMADA Slawi
2019

ii
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
DAN NERS PERNYATAAN
KEASLIAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SKRIPSI
BHAKTI MANDALA HUSADA

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Rizkyana Dewi Sarah Ariyani


Nim : C1015027

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya :


1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggung jawabkan
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa pemilik karya
4. Tidak melakukan memanipulasi dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak atas kara saya, dan telah melalui
pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Slawi, Agustus 2019


Menyatakan

Rizkyana Dewi Sarah Ariyani

iii
iv
HUBUNGAN KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER 2 YANG AKAN
PRAKTIK KLINIK DENGAN KECEMASAN MAHASISWA PRODI
SARJANA KEPERAWATAN STIKES BHAMADA SLAWI

Rizkyana Dewi Sarah Ariyani 1), Dwi Budi Prastiani 2), Arif Rakhman 3)
1)
Program Studi Sarjana Keperawatan Dan Ners, Stikes Bhakti Mandala
Husada Slawi 52416, Tegal Indonesia
2) 3)
Dosen STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi 53416, Tegal Indonesia

Email: Dewisarahcaem@gmail.com
ABSTRAK
Praktik klinik keperawatan merupakan proses pembelajaran yang harus di siapkan
oleh mahasiswa keperawatan dan juga institusi pendidikan. Ketidaksiapan
menghadapi praktik klinik dapat meningkatkan kecemasan yang harus dihadapi
mahasiswa tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Hubungan Kesiapan dengan Kecemasan Menghadapi Praktek Klinik Mahasiswa
Prodi Sarjana Keperawatan Stikes Bhamada Slawi. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif dengan menggunakan metode deskritif korelasi dan menggunakan
pendekatan Cross sectional. alat penelitian yang digunakan adalah kuesioner
Kesiapan dan HARS yang sudah dimodifikasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa semester dua yang akan melakukan praktik klinik keperawatan
di rumah sakit dengan teknik total sampling dan didapatkan 98 responden. Uji
statistik univariat menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami
kecemasan ringan (72,4%) dan siap menjalani praktik klinik (94,8%). Hasil Chi
Square menunjukan tidak adanya hubungan antara kesiapan dengan kecemasan
menghadapi praktik klinik (p value 0,297 > 0,005). Diharapkan bagi mahasiswa
dengan kecemasan menghadapi praktik klinik bisa segera mempersiapkan dengan
baik apa yang dibutuhkan saat menjalani praktik klinik.
Kata kunci : Kesiapan, Kecemasan, Mahasiswa

v
THE CORRELATION BETWEEN 2nd GRADE STUDENT’S READINESS
IN AVOIDING THE ANXIETY CLINIC PRATICE OF NURSING
FACULTY BHAMADA SLAWI

Rizkyana Dewi Sarah Ariyani 1), Dwi Budi Prastiani 2), Arif Rakhman 3)
2)
Prodi bachelor of Nursing and Ners,
STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi 52416, Tegal Indonesia
2) 3)
Lecturer STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi 53416, Tegal Indonesia

Email : Dewisarahcaem@gmail.com

ABSTRACT

Clinic Pratice is a comprehend of learning process who have to prepare for


nursing college student and the education institution. The unreadiness of this
would increase the anxiety. The purpose of this research to know the correlation
between readiness of collage nursing faculty of Bhamada Slawi with the anxiety
to face the clinic practiced. The type of this research quantitative research with
descriptive correlation method and cross sectional approach. The tools of this
research are questioner of readiness and HARS’s modified. The population of this
research are 2nd grade collage student of Nursing faculty who had clinic practiced
at hospital. Thus, the total sample technique I had 98 respondent. The result of
statistic univariant test show almost had low anxiety (72,8%) and ready for clinic
practice (94,8%). The chi square result showed there is no correlation between the
readiness and the anxiety (P value 0,297 > 0,005). The college student’s of
nursing faculty of Bhamada Slawi are expected to be able through avoiding the
clinic practiced in addition, they had to able neither the preparation Nor avoiding
the clinic practiced.
Keyword : readiness, anxiety, college student

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas izin, rahmat
dan karunia-Nya peneliti masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan proposal
penelitian ini dengan judul “hubungan kesiapan dengan kecemasan menghadapi
praktek klinik pada mahasiswa prodi sarjana keperawatan stikes bhamada slawi”.
Proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program
Studi Sarjana Keperawatan dan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti
Mandala Husada Slawi.

Peneliti menyadari dalam prosesnya tidak lepas dari hambatan dan kesulitan,
namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat serta kerjasama dari berbagai pihak.
Penghargaan dan terima kasih peneliti berikan kepada Ibu Dwi Budi Prastiani,
M.Kep.Ns.Sp.Kep.Kom selaku pembimbing I dan bapak Arif Rakhman,
S.kep.,Ns.,MAN dan bapak Agus Budianto, M.Kep selaku pembimbing II, yang
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membimbing dalam
penulisan proposal ini, sehingga proposal penelitian ini dapat disusun dengan
baik. Peneliti menyadari bahwa selama proses penulisan proposal penelitian ini
bukan hanya karena upaya sendiri melainkan berkat bantuan dan dukungan dari
segala pihak. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Ketua STIKes Bhamada Slawi yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian.
2. Dwi Budi Prastiani, M.Kep.Ns.Sp.Kep.Kom selaku ketua Program Studi
Sarjana Keperawatan dan Ners STIKes Bhamada Slawi.
3. Firman Hidayat, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.J selaku Penguji I yang telah memberikan
masukan bermanfaat pada proses pembuatan skripsi.
4. Seluruh dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners STIKes Bhamada
Slawi, yang telah membimbing dan mendidik selama ini.

vii
5. Kedua orang tua bapak Sugeng Riyadi dan Ibu Tri Media, kakakku Rizkyana
Ajeng dan adikku Ahmad Munawwaryang telah memberikan semangat,
perhatian, do’a dan dukungan yang tiada habisnya.

6. Untuk sahabatku Dyan Zaizyul, Aida, Maylinda, Ike, Anis, dan Amel yang
selalu setia menghibur dan memberikan support.
7. Untuk kakakku Anik Tyas yang setia mendengarkan keluhan dan memberi
pencerahan dalam mengerjakan skripsi.
8. Seluruh teman kelas IV A yang telah memberikan pengalaman selama empat
tahun terakhir.
9. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, untuk itu kritikdan saran dari semua pihak sangat peneliti
harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya pada
bidang yang sama.

Slawi, Agustus 2019

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

COVER DALAM ............................................................................................ i


PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................................. ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1


1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kecemasan .................................................................................... 5
2.2 Kesiapan ........................................................................................ 13
2.3 Kerangka Teori .............................................................................. 18
2.4 Kerangka Konsep ........................................................................... 19
2.5 Hipotesis......................................................................................... 19
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 20
3.2 Alat Penelitian ............................................................................... 20
3.3 Uji Validitas dan Reabilitas ........................................................... 21
3.4 Pengumpulan Data ........................................................................ 23
3.5 Populasi dan Sampel ..................................................................... 24
3.6 Kriterian Inklusi dan Ekslusi ......................................................... 24
3.7 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 25
3.8 Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran . 25

ix
3.9 Analisa Data .................................................................................. 26
3.10 Pengolahan Data........................................................................... 26
3.11 Etika Penelitian ........................................................................... 28
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 30
4.2 Pembahasan .................................................................................... 32
4.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 40
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan..................................................................................... 41
5.2 Saran .............................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 41
LAMPIRAN
Lampiran 1 (Surat Ijin Penelitian)
Lampiran 2 (Lembar Informasi Penelitian)
Lampiran 3 (Lembar Informed Consent)
Lampiran 4 (Lembar Permohonan Menjadi Responden)
Lampiran 5 (Lembar Persetujuan Menjadi Rersponden)
Lampiran 6 (Kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale)
Lampiran 7 (Kuesioner Kesiapan)
Lampiran 8 (Uji Chi Square)
Lampiran 9 (Pengolaan Data)
Lampiran 10 (foto penelitian)
Lampiran 11 (Curriculum Vitae)

x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi kesiapan ...................................................................... 19

Tabel 3.2 Uji reabilitas kuesioner kesiapan....................................................... 22

Tabel 3.3 Uji reabilitas kuesioner kecemasan .................................................. 22

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran ... 25

Tabel 4.1 Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan Praktek Klinik ........... 30

Tabel 4.2 Kecemasan Mahasiswa ................................................................... 30

Tabel 4.3 Hubungan Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan praktik Klinik
dengan Kecemasan Mahasiswa ........................................................................ 31

xi
DAFTAR GAMBAR

2.3 Kerangka Teori .......................................................................................... 16

2.4 Kerangka Konsep ...................................................................................... 17

xii
DAFTAR SINGKATAN

AAS : Analog Anxiety Scale

CI : Clinical Instruction

GAD : Generalized Anxiety Disorder

HARS : Hamilton Anxiety Rating Scale

Kemenkes : Kementrian Kesehatan

Permenkes : Dapartemen Kesehatan

Poltekes : Politeknik Kesehatan

Prodi : Program Studi

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

STAI Form Z-I : Trait Anxiety Inventory Form Z-I

STIKes : Sekolah Tinggi Kesehatan

ZSAS : Zang Self Rating Anxiety Scale

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa merupakan individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan


tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan
perguruan tinggi. Mahasiswa tidak akan terlepas dari aktivitas belajar dan
keharusan mengerjakan tugas-tugas studi, baik itu yang bersifat akademis maupun
non akademik seperti organisasi kemahasiswaan (Mujidin & Rico, 2014).
Mahasiswa dituntut berfikir kreatif dan harus bisa menyatakan pendapat atas
dalam pemikirannya sendiri dalam setiap tugas akademiknya. Tugas akademik
yang dimaksud tugas kuliah atau tugas praktek di lapangan. Mahasiswa
khususnya mahasiswa keperawatan dituntut mengaplikasikan ilmu pengetahuan
mereka yang didapatkan selama proses pembelajaran di kampus dan diterapkan di
dunia kerja yang sesungguhnya. Pembelajaran praktek klinik bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kehidupan kerja di dunia praktek klinik. Selain itu
mahasiswa juga bisa mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan di
kelas.Praktek klinik atau laboratorium dapat meningkatkan kemampuan dasar
mahasiswa dan kemampuan untuk menghadapi tantangan dunia kerja serta
mahasiswa dapat dan mampu menganalisis fenomena baru yang hanya didapatkan
di dunia kerja (Mujidin & Rico, 2014)

Keberhasilan proses belajar merupakan tujuan utama dari pendidikan tidaklah


ditentukan oleh faktor faktor seperti skill kasar dalam mengasuh pasien, sarana
dan pra sarana, role model yang ada, pengetahuan tentang asuhan keperawatan,
keterampilan mengasuh pasien, sikap dan kecemasan. Kecemasan bersifat normal
karena cemas bisa menyebabkan seseorang individu terdorong untuk bekerja
secara cepat dan giat. Tetapi kecemasanjuga dapat bersifat merugikan karena
kecemasan terjadi pada seseorang yang mengalaminya bisa menjadi orang yang
seperti tidak mempunyai harapaan lain dan putus asa (Putri, 2017).
2

Pembelajaran klinik merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran


mahasiswa keperawatan karena mahasiswa dituntut untuk mengetahui bagaimana
nanti dunia kerja dalam lingkup keperawatan. Dengan memasuki lahan praktek
klinik, mahasiswa diharapkan mempersiapkan diri dengan baik. Faktor-faktoryang
mempengaruhi kesiapan mental mahasiswa antara lain kecemasan, perkembangan,
pengalaman, kepercayaan diri, dan motivasi (Minarsih, 2009).

Menurut Sharif dan Masoumi (2005) yang dikutip Sucipto (2014) lingkungan
klinik rumah sakit merupakan satu-satunya sumber kecemasan terbesar bagi
kalangan mahasiswa keperawatan. Mahasiswa keperawatan yang akan praktik
klinik di rumah sakit biasanya akan memikirkan bagaimana jika mereka
mengalami kesulitan-kesulitan di awal praktik dan hampir semua siswa akan
mengalami cemas saat akan praktek klinik. Penyebab lain kecemasan siswa yang
akan menjalani praktek klinik adalah kekhawatiran siswa tentang kemungkinan
membahayakan pasien karena mereka menggap mereka masih belum bisa
mngolah ke pasien dan kurangnya pengetahuan mereka tentang penyakit tersebut,
mereka juga bisanya sharing pengalaman dengan para senior di kampus
bagaiamana kehidupan praktek mereka. Kecemasan mahasiswa dapat dapat
mengakibatkan keadaan mahasiswa mengalami kekurangan kepercayaan diri,
tidak mampu berkonsentrasi, pelupa, cemas. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
sebanyak 62% mahasiswa program S1 lebih banyak mengalami tingkat
kecemasan sedang dan sebanyak 68% mengalami kekhawatiran selama dalam
pembelajaran klinik (Nelwati, 2011).

Menurut Hardiman (2008) Seseorang yang cemas selain terwujud dalam berbagai
penyakit, dapat pula terungkap melalui ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Seharusnya mahasiswa yang akan praktek harus bisa
mengontol kecemasan itu karena mereka sudah dibekali ilmu skill dasar
keperawatan, cara berkomunikasi yang baik dan dokumentasi asuhan keperawatan
yang benar dari kampus dengan 3 faktor itu mereka cukup siap untuk meghadapi
dunia perawat sesungguhnya yaitu lahan praktek rumah sakit.
3

Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 17 Maret 2019 dan 16 mei 2019,
melalui wawancara terhadap 16 mahasiswa S1 keperawatan semester 2 yang akan
praktek di rumah sakit pertama kali. Hasil wawancara didapatkan bahwa 9 orang
mahasiswa mengatakan belum terlalu siap karena baru pertama kali praktek dan
langsung menghadapi dengan pasien asli, mereka juga merasa cemas dan takut
dimarahi Clinical Instructionatau senior jika seandainya melakukan kesalahan
sehingga mahasiswa mengalami cemas dan 7 orang mahasiswa mengatakan tidak
terlalu cemas karena mahasiswa tersebut berasal dari smk keperawatan dan
merekadansudah pernah melakukan praktek di puskesmas dan terbiasa dengan
tindakan dan prasat-prasat dasar keperawatan yang diajarkan di sekolah sehingga
saat akan praktek klinik mereka merasa tidak gugup lagi karena sudah bisa
melakukan prasat-prasat,

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengetahui “Hubungan Kesiapan


Semester 2 yang akan Praktik Klimik dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi
Sarjana Keperawatan Stikes Bhamada Slawi”

1.2 TUJUAN PENELITIAN

1.2.1 TUJUAN UMUM

Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Hubungan Kesiapan Semester 2


yang akan Praktik Klimik dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana
Keperawatan Stikes Bhamada Slawi

1.2.2 TUJUAN KHUSUS

1.2.2.1 Mengetahui Gambaran Kesiapan Mahasiswa semester 2 di Prodi Sarjana


Keperawatan.

1.2.2.2 Mengetahui Gambaran Kecemasan Mahasiswa semester 2 di Prodi


Sarjana Keperawatan.
4

1.2.2.3 Menganalisis Hubungan Kesiapan Mahasiswa Semester 2 dengan


Kecemasan di Prodi Sarjana Keperawatan Stikes Bhamada Slawi.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

1.3.1 Manfaat keilmuan

Penelitian ini diharapkan Sebagai bahan pertimbangan dalam menciptakan


tenaga kerja keperawatan yang profesional danadanya kerja sama antara institusi
pendidikan dengan rumah sakit sebagai mitra pengembangan dalam
mempersiapkan perawat profesional.

1.3.2 Manfaat Aplikatif

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa


yang akan menghadapi praktik klinik bahwa mempersiapkan diri untuk praktik
klinik dengan baik.

1.3.3 Manfaat Metodologis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi baik secara teori maupun data
bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengembangkan Mengetahui
Hubungan Kesiapan Semester 2 yang akan Praktik Klinik dengan Kecemasan
Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan Stikes Bhamada Slawi
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecemasan pada mahasiswa

Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai oleh
respon autonom (penyebab sering tidak spesifik atau tidak diketahui pada setiap
individu) perasaan cemas tersebut timbul akibat dari antisipasi diri terhadap
bahaya. Keadaan ini juga dapat diartikan sebagai tanda-tanda perubahan yang
memberikan peringatan akan adanya bahaya pada diri individu (Nanda,
2012).Kecemasan adalah reaksi normal pada seseorang yang sedang menghadapi
situasi tertentu. Tingkat kecemasan yang kecil bisa dikatakan normal, tetapi
kecemasan yang berat bisa menjadi masalah serius (Huberty, 2012).

Freud menggambarkan dan mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan


yang tidak menyenangkan yang diikuti oleh reaksi, fisiologis tertentu seperti
perubahan detak jantung dan perasaan, kecemasan melibatkan persepsi tentang
perasaan yang tidak menyangkau dan reaksi fisiologis, dengan kata lain
kecemasan adalah reaksi atas situasi yang dianggap berbahaya. Kecemasan pada
mahasiswa sendiri biasanya dipengaruhi beberapa faktor misalnya karena
lingkungan baru, aktivitas belajar dilapangan. Mahasiswa merupakan individu
yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi, mahasiswa tidak terlepas dengan
yang namanya aktivitas belajar di dalam kelas ataupun di lapangan atau klinik.
Mahasiswa yang mempunyai aktivitas praktek dilapangan salah satunya adalah
mahasiswa keperawatan, mahasiswa keperawatan dituntut bisa mengaplikasikan
apa yang didapat di dalam kelas untuk di praktekan di lapangan, sehingga banyak
sekali kecemasan dan stressor yang timbul di mahasiswa (Mujidin & Rico, 2014).

Kecemasan mahasiswa perawat biasanya tidak jauh dengan perasaan takut salah
dalam melakukan tindakan, takut menyakiti pasien ataupun takut dimarahi senior
atau pembimbing klinik karena tidak kompeten dalam melakukan tindakan atau
membuat asuhan keperawatan. Sehingga banyak sekali mahasiswa yang baru

5
6

pertama praktek di rumah sakit takut membaur dengan perawat karena alasan
takut dimarahi karena belum bisa melakukan tidakan secara mandiri.

2.1.2 Faktor yang mempengaruhi kecemasan

Menurut (Stuart & Sudden, 2008) Faktor yang mempengaruhi kecemasan dibagi
menjadi 2, yaitu :

2.1.2.1 Faktor predisposisi

Faktor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat


menyebabkan timbulnya kecemasan. Faktor predisposisi terbagi menjadi 5 yaitu
peristiwa traumatik yang dapat memicu terjadinya kecemasan yang berkaitan
dengan krisis yang dialami individu, konflik emosional yang dialami individu dan
terselesaikan dengan baik, konsep diri yang terganggu akan menimbulkan
ketidakmampuan individu berfikir secara realitas sehingga akan menimbulkan
kecemasan, frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil
keputusan, dan gangguan fisik menimbulkan kecemasan karena merupakan an
caman terhadap integritas fisik yang mempengaruhi konsep diri.

2.1.2.2 Faktor presipitasi

Faktor presipitasi adalah ketegangan dalam kehidupan yang dapat mencetuskan


timbulnya kecemasan, yang dikelompokan menjadi ancaman fisik dan ancaman
harga diri. Ancaman fisik juga terdiri dari internal dan eksternal, faktor internal
adalah kegagalan mekanisme fisiologi sistem imun regulasi tubuh dan perubahan
biologis normal (hamil). Sedangkan ancaman harga diri juga meliputi sumber
internal kesulitan dalam berhubungan personal dirumah, tempat kerja maupun
penyesuaian terhadap tempat baru, faktor eksternal meliputi krhilangan orang
yang dicintai, perceraian, perubahan ststus dalam pekerjaan dan tekanan
kelompok.
7

2.1.3 Jenis – jenis kecemasan

Kecemasan dipandang sebagai komponen utama dan memegang peranan penting


dalam dinamika kepribadian seorang individu. Freud membagi kecemasan
kedalam tiga tipe yaitu kecemasan realistik, kecemasan neurotik, dan kecemasan
moral.

2.1.3.1 Kecemasan realistik yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya-
bahaya nyata yang ada dilingkungan maupun di dunia luar.

2.1.3.2 Kecemasan neurotik yaitu rasa takut, insting-insting (dorongan Individu)


akan lepas dari kendali dan menyebabkan dia berbuat sesuatu yang dapat
membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik bukanlah ketakutan terhadap insting-
insting itu sendiri, melainkan ketakutan terhadap hukuman yang akan
menimpanya jika suatu insting dilepaskan. Kecemasan neurotik berkembang
berdasarkan pengalaman yang diperoleh pada masa kanak-kanak terkait dengan
hukuman atau ancaman dari orang tua maupun orang lain yang mempunyai
otoritas jika dia melakukan perbuatan implusif.

2.1.3.3 Kecemasan moral yaitu rasa takut terhadap suara hati (super ego). orang-
orang yang memiliki super ego baik cenderung merasa bersalah atau malu jika
mereka berbuat atau berpikir sesuatu yang bertentangan dengan moral. Sama
halnya dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral juga berkembang pada
masa kanak-kanak terkait dengan hukuman atau ancaman orang tua maupun orang
lain yang mempunyai otoritas jika dia melakukan perbuatan yang melanggar
norma.

2.1.4 Tingkat Kecemasan

Tingkat kecemasan pada seseorang pasti berbeda satu sama lain, ada yang cemas
ringan, sedang hingga cemas berat, teori tersebut selaras dengan teori dari Stuart
& Sunden (1998). Dalam teori ini Stuart & sunden mengatakan tingkat kecemasan
dibagi menjadi 4 kategori, yaitu kategori kecemasan ringan, kecemasan sedang,
kecemasan tinggi dan kecemasan panik. Adapun ciri-cirinya sebagi berikut :
8

2.1.4.1 Kecemasan ringan adalah kecemasan yang berhubungan dengan


ketegangan dalam kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini persepsi seseorang akan
dituntut berhati-hati serta waspada, sehingga individu akan terdorong untuk
belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. Seseorang dengan
kecemasan ringan dapat dijumpai berdasarkan hal-hal seperti persepsi dan
perhatian meningkat, mampu mengatasi situasi bermasalah, dapat mengatakan
pengalaman masa lalu, saat ini dan masa mendatang, menggunakan belajar, dapat
memvalidasi secara konsensual, merumuskan makna, ingin tahu, mengulang
pertanyaan, dan kecenderungan untuk tidur.

2.1.4.2 Kecemasan sedang dapat memungkinkan seseorang untuk mencari pada


hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain sehinga seseorang yang
mengalaminya, perhatian akan lebih selektif namun dapat melakukan sesuatu
yang lebih terarah. Orang dengan kecemasan sedang biasanya menunjukan
keadaan seperti persepsi agak menyempit, secara selektif tidak perhatian tetapi
dapat mengarahkan perhatian, sedikit lebih sulit untuk konsentrasi, belajar
menuntut upaya lebih, memandang pengalaman ini dengan masa lalu, dapat gagal
untuk mengenali sesuatu apa yang terjadi pada situasi, akan mengalami beberapa
kesulitan dalam beradaptasi dan menganalisa, perubahan suara atau ketinggian
suara, peningkatan frekuensi pernafasan dari jantung, tremor dan gemetar.

2.1.4.3 Kecemasan berat adalah kecemasan yang dapat mengurangi lahan


persepsi. Individu cenderung memikirkan pada hal-hal yang kecil saja dan
mengabaikan hal-hal yang lain. Individu yang tidak mampu berpikiran lebih berat
lagi dan membutuhkan banyak pengarahan. Hal yang sering dijumpai pada
seseorang dengan kecemasan berat, yaitu persepsi sangat berkurang berfokus pada
hal-hal yang mendetail saja, tidak dapat berkonsentrasi lebih bahkan ketika
diinstruksikan untuk melakukannya, belajar sangat terganggu, sangat mudah
mengalihkan perhatian, tidak mampu untuk memahami situasi saat ini,
memandang pengalaman saat ini dengan arti masa lalu, hampir tidak mampu
untuk memahami situasi ini, berfungsi secara buruk, komunikasi sulit dipahami,
hiperventilasi, takikardi, sakit kepala, pusing, dan mual.
9

2.1.4.4 Tingkat Panik pada tingkat ini persepsi terganggu individu, sangat kacau,
hilang kontrol, tidak dapat berpikir secara sistematis dan tidak dapat melakukan
apa-apa walaupun telah diberi pengarahan. Pada tingkat ini jika berlangsung terus
dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian.
Seseorang dengan panik akan dapat dijumpai adanya persepsi yang menyimpang,
fokus pada hal yang tidak jelas, belajar tidak dapat terjadi, tidak mampu untuk
mengikuti, dapat berfokus hanya pada hal saat ini, tidak mampu melihat atau
memahami situasi, hilang kemampuan mengingat, tidak mampu berpikir, biasanya
aktifitas motorik meningkat atau respon yang tidak dapat diperkirakan bahkan
pada stimuli minor, komunikasi yang tidak dapat dipahami, muntah dan perasaan
mau pingsan.

2.1.5 Sumber Kecemasan

Menurut Freud (dalam Suryabrata, 1993) menyebutkan ada lima macam sumber
kecemasan,yaitu:

2.1.5.1 Frustasi adalah kegagalan memperoleh kepuasan, rintangan terhadap


aktivitas yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, keadaan emosional yang
diakibatkan oleh rasa terkekang, kecewa, dan kekalahan.

2.1.5.2Konflik-konflik terjadi ketika terdapat dua kebutuhan atau lebih yanssg


berlawanan dan harus dipenuhi dalam waktu yang sama. Konflik adalah
terdapatnya dua macam dorongan atau lebih, yang bertentangan atau berlawanan
satu sama lain, dan tidak mungkin dipenuhi dalam waktu yang sama. Badudu dan
Zain (dalam Nugroho, 2011) mengemukakan bahwa konflik adalah ketidakpastian
di dalam suatu pendapat emosi dan tindakan orang lain. Keadaan mental
merupakan hasil implus-implus, hasrat-hasrat, keinginan, dan sebagainya yang
saling bertentangan namun bekerja pada saat yang sama.

2.1.5.3 Ancaman Badudu dan Zain (dalam Nugroho,2011) mengemukakan bahwa


ancaman merupakan peringatan yang harus diperhatikan dan diatasi agar tidak
terjadi.
10

2.1.5.4 Harga diri bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, tetapi
merupakan faktor yang dipelajari dan terbentuk berdasarkan pengalaman individu.
Individu yang kurang mempunyai harga diri akan menganggap bahwa dirinya
tidak cakap atau cenderung kurang percaya pada kemampuan dirinya dalam
menghadapi lingkungan secara efektif dan akhirnya akan mengalami berbagai
kegagalavn (Mustikawati, dalam Nugroho, 2011)

2.1.5.5 Lingkungan Freud mengatakan bahwa faktor yang yang dapat


mempengaruhi kecemasan adalah lingkungan di sekitar individu. 14 Adanya
dukungan dari lingkungan, mampu mengurangi kecemasan pada individu tersebut.

2.1.6Gejala kecemasan

Gejala umum dari cemas yang sering muncul terbagi menjadi 2, yaitu gejala
somatik dan psikologis (Corney, 2006)

2.1.6.1 Gejala somatik bisa berupa keringat berlebih, seperti sakit kepala,
konstruksi pada dada ,suara bergetar, Sindrom hiperventilasi seperti sesak nafas
dan pusing, gangguan fungsi gastrointestinal: nyeri abdomen, tidak nafsu makan
dan mual, iritabilitas kardiovaskuler seperti hipertensi dan takikardi, disfungsi
genitourinaria: sering huang kecil, sakit saat berkemih dan sakit pelvis pada
wanita.
2.1.6.1 Gejala psikososial seperti gangguan mood yang sensitif sekali, kesulitan
tidur, kelelahan dan mudah capek, kehilangan motivasi dan minat, tidak mampu
berkonsentrasi dan mudah lupa, gelisah, resah, kehilangan kepercayaan diri,
ketakutan.
2.1.7 Alat ukur kecemasan

Kecemasan seseorang dapat diukur dengan menggunakan Hamilton Anxiety


Rating Scale (HARS), Analog Anxiety Scale, Zang Self Rating Anxiety Scale
(ZSAS), dan Trait Anxiety Inventory Form Z-I (STAI Form Z-I)

Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan yang disebut


HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan alat ukur
11

kecemasan bedasarkan pada munculnya symptom pada individu yang mengalami


kecemasan. Menurut skala HARS terdapat dampak yang nampak pada individu
yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor
(skala likert) antara 0 (nol present) sampai dengan 4 (severe).

Penilaian skala HARS pada kecemasan terdapat 14 item yaitu perasaan cemas,
ketegangan, ketakutan, gangguan sukar tidur, gangguan kecerdasan, perasaan
depresi, gejala somatik, gejala sensorik, gejala pernafasan, gejala gastrointestinal,
gejala urogenital, gejala vegetatif, dan perilaku sewaktu wawancara.

Cara penilaiannya adalah dengan memberi nilai dengan kategori 0 : tidak ada
gejala sama sekali, 1 : satu dari gejala yang ada, 2 : sedang/separuh dari gejala
yang ada, 3 : berat/lebih dari setengah gejala yang ada, 4 : sangat berat semua
gejala ada.

Penetuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14
dengan hasil skor <6 tidak ada kecemasan, skor 7-14 kecemasan ringan, 15-27
kecemasan sedang dan skor >27 kecemasan berat (Badriah, 2014).

2.1.8 Gambaran Kecemasan

Gejala kecemasan baik yang sifatnya akut maupun kronik (menahun) merupakan
komponen utama bagi hampir semua gangguan kejiwaaan (psychiatric disorder).
Secara klinis gejala kecemasan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
gangguan cemas (anxiety disorder), gangguan cemas menyeluruh (generalized
anxiety disorder/GAD), gangguan phobik (phobic disorder) dan gangguan
obsesif-kompulsif (obsessive compulsive disorder).

Tidak semua orang yang mengalami stressor psikososial akan menderita


gangguan cemas, hal ini tergantung pada struktur kepribadiannya. Orang dengan
kepribadian pencemas lebih rentan (vulnerable) untuk menderita gangguan cemas
atau dengan kata lain orang dengan kepribadian pencemas resiko untuk mnderita
gangguan cemas lebih besar dari orang tidak berkepribadian pencemas.
12

2.1.8.1 Keperibadian Cemas

Seseorang akan menderita gangguan cemas manakala yang bersangkutan tidak


mampu mengatasi stresor psikososial yang dihadapnya, yang ditandai dengan
corak atau tipe keperibadian pencemas, yaitu: Tanda dari gejala cemas antara lain:
cemas, khawatir, tidak tenang, ragu, bimbang, memandang masa depan dengan
rasa was-was, kurang percaya diri, gugup apabila tampil didepan umum, gelisah,
kekhawatiran berlebihan, mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah.

2.1.8.2 ganguuan cemas menyeluruh (Generalized Anxiety Disorder)

Secara klinis selain gejala cemas yang biasa, disertai dengan kecemasan yang
menyeluruh dan menetap dengan manifestasi klinis ada 3 dari 4 kategori, yang
pertama gejala motorik seperti gemetar, tegang, muka tegang, gelisah, tidak dapat
diam, yang kedua gejala hiperaktivitas saraf autonom seperti mudah berkeringat,
jantung berdebar-debar, telapak tangan dirngin, pusing, rasa mual, denyut nadi
dan cepat waktu istirahat, yang ketiga ras khawatir yang berlebihan tentang hal-
hal yang akan datang seperti cemas, khawatir, takut, berfikir berulang dan
membayangkan yang akan datangnya kemalangan terhadap dirinya atau orang
lain, yang keempat kewaspadaan berlebihan seperti mengamati lingkungan
seacara berlebihan sehingga mengakibatkan perhatian mudah teralih, sukar
berkonsentrasi, sukar tidur, merasa ngeri dan mudah tersinggung.

2.1.8.3 gangguan panik

Gejala klinisnya adalah kecemasan yang datangnya mendadak disertai oleh


perasaan takut mati, disebut juga serangan panik. Gejalanya sesak nafas, jantung
berdebar-debar, nyeri di dada, rasa tercekik atau sesak, pusing atau vertigo,
kesemutan, berkeringat banyak, rasa akan pingsan, mengigil dan gemetar.

2.1.8.4 gangguan phobik

Gangguan yang salah satunya berbentuk kecemasan yang didominasi oleh


gangguan alam pikir phobia. Phobia adalahketakutan yang tidak rasional terhadap
suatu objek, aktivitas atau situasi tertentu (spesifik) yang menimbulkan suatu
13

keinginan mendesak untuk menghindarinya. Rasa ketakutan itu disadari oleh


orang yang bersangkutan sebagai suatu ketakutan yang berlebihan dan tidak
masuk akal, namun ia tidak mampu mengatasinya.dampak dari gangguan ini
adalah aktivitas sehari-harinya amat tegang, ruang lingkupnya menyempit,
sehingga akhirnya ketakutan atau perilaku menghindar itu situasi dirinya.

2.2 Kesiapan praktik klinik Mahasiswa

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk


memberikan respon atau jawaban dalam cara tertentu terhadap situasi.
Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh atau kecenderungan untuk
memberi respon. Kesiapan dalam pskilogi adalah suatu titik kematangan untuk
menerima dan mempraktekan tingkah laku tertentu. Sehingga kesiapan adalah
ujian atau konsisi awal dari seseorang yang akan menghadapi suatu ujian yang
membuatnya memberikan respon yang ada pada dirinya dalam mencapai tujuan
tertentu (Slameto, 2010:113).

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan


menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis
(Permenkes RI No.9, 2014), sedangkan praktik adalah suatu sikap belum
otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behaviour). Praktik klinik dalam
keperawatanadalah kesempatan kepada semua mahasiswa untuk menerjemahkan
pengetahuan teoritis ke dalam tindakan yang sesungguhnya. Lingkungan belajar
klinik yang kondusif merupakan wadah atau tempat yang dinamis tempat dengan
sumberdaya yang dinamis bagi para mahasiswa, lingkungan klinik yang dipilih
penting untuk mencapai objektifdan tujuan praktek klinik dalam sebuah program
pendidikan keperawatan (Emilia, 2008).

Mahasiswa keperawatan dituntut untuk mengetahui bagaimana nanti dunia kerja


dalam lingkup keperawatan.Mahasiswa keperawatan harus bisa mengaplikasikan
ilmu pengetahuan mereka yang didapatkan selama proses pembelajaran di kampus
dan diterapkan di dunia kerja yang sesungguhnya. Pembelajaran praktek klinik
14

bertujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan kerja di dunia praktek klinik.


Selain itu mahasiswa juga bisa mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
dapatkan di kelas yang mereka dapat secara teoritis dan diaplikasikan menjadi
tindakan yang sesungguhnya. Praktek klinik atau laboratorium dapat
meningkatkan kemampuan dasar mahasiswa dan kemampuan untuk menghadapi
tantangan dunia kerja serta mahasiswa dapat dan mampu menganalisis fenomena
baru yang hanya didapatkan di dunia kerja (Mujidin & Rico, 2014).

Mahasiswa biasanya terlalu minder atau tidak percaya diri karena mereka merasa
belum siap dalam praktek lapangan dan merasa jika nanti melakukan kesalahan
mereka akan melukai pasien. Faktor lain yang mempengaruhi ketidaksiapan
mahasiswa keperawatan juga mereka berfikir bahwa ilmu yang mereka pelajari
dikampus masih kurang dan takut disuruh melakukan tindakan mandiri oleh
senior, sehingga mereka memberi respon menghindar jika disuruh melakukan
tindakan mandiri oleh senior tau Clinical instruction (Minarsih, 2009).

2.2.1 Prinsip kesiapan

Prinsip-prinsip kesiapan menurut Slameto (2010) meliputi :

2.2.1.1 Semua aspek perkembangan berintraksi artinya seseorang bisa saja saling
berpengaruh dan mempengaruhi kepada individu lainnya.

2.2.1.2 Kematangan jasmani dan rohani perlu untuk memperoleh manfaat dari
pengalaman, artinya pengalaman kondisi fisik mempengaruhi dalam kesiapan
seseorang.

2.2.1.3 Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap


kesiapan. Pengalaman individu sangat berperan penting dalam kesiapan,
misalnya, seseorang mahasiswa yang dulunya adalah siswa dari smk keperawatan
akan lebih siap menghadapi praktek klinik daripada siswa yang lulusan sma biasa.

2.2.1.4 Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu
selama masa pembentukan dalam masa perkembangan. Kesiapan dasar
merupakan bekal yang sangat penting untuk seseorang individu memperoleh
15

kesiapan, misalnya ada mahasiswa yang tekun dalam mengikuti belajar di


laboratorium akan sangat berbeda dengan seorang mahasiswa yang tidak hadir
dalam praktek laboratorium.

2.2.2 Macam-macam kesiapan

Macam-macam kesiapan (dalam Kuswahyudi 2009:27-28), yaitu :

2.2.2.1 Kesiapan mental adalah konsisi keperibadian seseorang secara


keseluruhan dan bukan hanya kondisi jiwanya. Kesiapan mental terpengaruhi oleh
besar kecilnya kecemasan mempengaruhi murni atau tidaknya hasil belajar,
kebiasaan terhadap tipe tes dan pengadministrasiannya dan dalam kecemasan
tinggi, siswa akan mencapai hasil baik

2.2.2.2 Kesiapan diri adalah terbangunnya kekuatan yang berasal dari keberanian
fisik dalam diri sehingga dapat menghadapi segala sesuatu dengan gagah berani.

2.2.3 Aspek Kesiapan

aspek-aspek kesiapan (J.piaget dalam Slameto 2010) yang mempengaruhi


kesiapan dibagi menjadi 2, yaitu:

2.2.3.1 Kematangan (Maturation) Kematangan adalah proses yang menimbulkan


perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan.

2.2.3.2 Kecerdasan Menurut J. Piaget dalam Slameto, perkembangan kecerdasan


terbagi menjadi 4, yaitu: sensory motor period biasanya dialami oleh anak yang
berumur sekitar 0 sampai 2 tahun, Preoperational biasanya dialami oleh anak yang
berumur 2 sampai 7 tahun, Concrete operation yang biasanya dialami anak usia 7
sampai 11 tahun, Formal operation lebih dari 11 tahun.
16

2.2.4 Faktor – faktor Kesiapan

Faktor dari kesiapan menurut Slameto dan Dalyono 2010, yaitu:

2.2.4.1 Slameto membagi faktor kesiapan menjadi 3 aspek, yaitu: Kondisi fisik
seperti mental dan emosional, kebutuhan-kebutuhan seperti motif dan tujuan,
keterampilan (skill dasar, dokumentasi), pengetahuan yang didapat dan dipahami
dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.
2.2.4.2 Dalyono membagi faktor kesiapan menjadi dua yaitu faktor internal dan
eksternal, meliputi Faktor internal seperti kesehatan jasmani, intelegasi dan bakat,
minat dan motivasi dan faktor ekesternal seperti keluarga, kampus, masyarakat
dan wilayah sekitar.
2.2.4.3 Menurut Djamarah (2002:35) faktor-faktor kesiapan meliputi : Kesiapan
fisik misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan lesu, mengantuk dan
sebagainya). Kesiapan psikis misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat
berkonsentrasi, dan ada motivasi intrinsik. Kesiapan materiil misalnya ada bahan
yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku bacaan, catatan dll.
2.2.5 Mahasiswa

Mahasiswa merupakan individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan


tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan
perguruan tinggi.Mahasiswa tidak akan terlepas dari aktivitas belajar dan
keharusan mengerjakan tugas-tugas studi, baik itu yang bersifat akademis maupun
non akademik seperti organisasi kemahasiswaan (Mujidin & Rico, 2014).
Mahasiswa dituntut berfikir kreatif dan harus bisa menyatakan pendapat atas
dalam pemikirannya sendiri dalam setiap tugas akademiknya. Tugas akademik
yang dimaksud tugas kuliah atau tugas praktik di lapangan.

2.2.6 Kesiapan pada mahasiswa praktik

Mahasiswa yang akan menghadapi praktek klinik sebaiknya mendapat perhatian


serius dan persiapan yang baik (Sofyan, 2015). Perhatian dan persiapan tersebut
dibutuhkan karena pembelajaran klinik memberikan kesempatan kepada
17

mahasiswa untuk bekerja dengan klien dan belajar tentang masalah yang nyata.
Pembelajaran klinik harus ditata agar mahasiswa mempunyain kemampuan untuk
berhubungan dengan masalah nyata tersebut. Pembelajaran klinik juga memberi
kesempatan pada mahasiswa untuk mengembangkan ketrampilan berfikir kritis.
Ketrampilan berfikir kritis tidak dapat dicapai dengan hanya pembelajaran di
kelas atau di klnik saja tetapi juga bisa melalui pengalaman yang bervariasi mulai
dari pengalaman mengkaji pasien hingga menyelesaikan masalah yang ada pada
pasien.
18

2.3Kerangka teori penelitian


Faktor Kesiapan
1. Internal seperti : kondisi fisik,
kesehatan, keterampilan,
mental,bakat, minat dan
motivasi
2. Eksternal seperti : keluarga,
masyarakat, dan wilayah
sekitar Faktor yang
mempengaruhi
tingkat kecemasan

Mahasiswa Praktek klinik keperawatan Kesiapan menghadapi Kecemasan mahasiswa 1. Faktor predisposisi
praktek klinik  peristiwa
traumatik
 konflik
emosional
Sumber kecemasan  konsep diri
menurut Frued 1993  frustasi
1. Frustasi  gangguan fisik
2. Faktor presipitasi
2. Konflik
 Ancaman fisik
3. Ancaman  Ancaman harga
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian menurut Slameto dan Dalyono (2010), 4. Harga diri diri
5. Lingkungan
Stuard & Sunden, Frued (1993)
19

2.4 Kerangka konsep penelitian

Kesiapan Mahasiswa semester 2


Kecemasan Mahasiswa
yang akan Praktik Klinik

Variable Bebas Variable Terikat

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

2.5 Hipotesis penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap


permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Jenis
hipotesis dalam statistik, yaitu :

Hipotesis Nol (Ho) merupakan hipotesis yang menyatakan tidak adanya pengaruh,
perbedaan antara dua variable, atau tidak adanya pengaruh variable X dan Y
(Arikunto, 2010).

Ho dalam penelitian ini : tidak adanya Hubungan Kesiapan Semester 2 yang akan
Praktik Klimik dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan Stikes
Bhamada Slawi

Hipotesis Alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh


antara variable X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok (Arikunto,
2010).

Ha dalam penelitian ini : adanya hubungan Hubungan Kesiapan Semester 2 yang


akan Praktik Klimik dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan
Stikes Bhamada Slawi
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan rancangan penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif


adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
acak, dan pengumpulan data menggunakan intrumen penelitian (Sugiyono, 2013).
Penelitian ini menggunakan metode deskritif korelasi untuk mengetahui hubungan
suatu variabel dengan variabel–variabel lainnya. Pendekatan yang dilakukan
penelitian ini adalah cross sectional karena subjek yang diamati hanya sesaat atau
satu kali (Notoatmojo, 2010). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
kesiapan dengan kecemasan menghadapi praktek klinik pada mahasiswa prodi
sarjana keperawatan stikes bhamada slawi.

3.2 Alat penelitian dan cara pengumpulan data

3.2.1 Alat penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang


dimodifikasi. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan
baik, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan
tanda-tanda tertentu (Notoadmojo, 2005). Lembar kuesioner untuk mahasiswa
semester dua terbagi menjadi dua, yang pertama HARS yang telah dimodifikasi
terdiri dari 14 pertanyaan tentang kecemasan, Penentuan derajat kecemasan
dengan cara menjumlah nilai skor dari 14 pertanyaan dengan hasil Skor < 14 tidak
ada kecemasan 14-20 kecemasan ringan, 21-27 kecemasan sedang, 28-41
kecemsan berat, dan 42-56 kecemsan berat sekali. Lembar kuesioner yang kedua
tentang kuesioner kesiapan kuesioner yang terdiri dari 14 pertanyaan tentang
kesiapan praktik klinik dan penentuan derajat kesiapan dengan cara menjumlah
nilai skor, jika nilai lebih dari 9 maka sudah siap dan kurang dari 8 maka belum
siap.

20
21

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner tentang kesiapan

Pernyataan Nomor soal Jumlah


Komunikasi 1,2, 3, 6, 11,13 6 soal
Skill dasar 8,9,10,12,14 5 soal
Dokumentasi Keperawatan 4,5,7 3 soal

3.3 Uji Validitas dan Reabilitas

3.3.1 Validitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi pengukurannya. Suatu instrumen dikatakan valid jika
mampu mengukur apa yang diinginkan, tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud (Arikuntoro, 2006).

Untuk variabel Independen yaitu kesiapan menggunakan kuesioner yang telah


peneliti buat. Uji validitas dilakukan pada mahasiswa tingkat dua semester empat
dengan mahsiswa berjumlah 20 orang. Uji validitas kuesioner kecemasan
dilakukan di poltekes Kemenkes Prodi DIIIKeperawatan Tegal. Uji validitas di
laksanakan di poltekes Kemenkes Prodi DIIIKeperawatan karena antara S1 Stikes
Bhamada dan DIII poltekes Kemenkes Prodi DIIIKeperawatan belum
melaksanakan praktik klinik sebelumnya, praktik klinik di kedua institusi sama-
sama dilakukan pada tingkat dua semester tiga dan dikedua institusi tersebut
sama-sama melaksanakan keterampilan di bidang keperawatan.

Uji validitas mengenai kesiapan, reponden berjumlah 20 orang dan diberikan soal
sebanyak 14 pertanyaan dengan jawaban setuju dan tidak setuju. Sementara untuk
kecemasan ada 14 soal dengan jawaban berupa pilihan dan boleh memilh lebih
dari 2 disetiap pertanyaan. Memberikan interprestasi terhadap koefesien korelasi,
item yang mempunyai r hitung lebih dari r tabel maka dikatakan valid namun jika
yang terjadi sebaliknya r hitung kurang dari r tabel maka dinyatakan tidak valid.
22

Dalam penelitian ini jika responden yang digunakan 20 responden, maka r tabel =
0,444 dengan taraf kesalahan 5%. Dan koefiensi korelasi (r hitung) < 0,444 maka
pertanyaan disitu tidak valid.

Hasil uji validitas mengenai kesiapan praktek klinik didapatkan bahwa semua
pertanyaan valid karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,444, maka
dinyatakan semua pertanyaan valid. Untuk hasil uji validitas tentang kecemasan
mahasiswa didapatkan bahwa semua pertanyaan valid karena semua pertanyaan r
hitung lebih besar dari r tabel.

3.3.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui hasil pengukuran tetap
konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih dengan alat ukur yang sama. Dengan
standar penilaian membandingkan nilai r hasil dengan r tabel, jika r alpha > r
tabel, maka reliabel (Noor, 2013). Uji reabilitas dilakukan pada 20 reponden
dengan jumlah pertanyaan sebanyak 14 pertanyaan untuk kueioner kesiapan dan
kecemasan.

Tebel 3.2 uji reabilitas kuesioner kesiapan

Cronbach’s Alpha N of items


0,966 14
Dari hasil uji reabiltas mengenai kesiapan didaptkan bahwa angka koefisien alpha
cronbach (a) sebesar 0,966 atau lebih besar dari rentang alpha (0,7), maka
dinyatakan bahwa pertanyaan tentang kesiapan mahasiswa realiabel.

Tabel 3.3 uji reabilitas kuesioner kecemasan

Cronbach’s Alpha N of items


0,957 14
23

Dari hasil uji reabiltas mengenai kesiapan didaptkan bahwa angka koefisien alpha
cronbach (a) sebesar 0,957 atau lebih besar dari rentang alpha (0,7), maka
dinyatakan bahwa pertanyaan tentang kesiapan mahasiswa realiabel.

3.4 Pengumpulan data

Langkah–langkah penelitian ini meliputi dua tahap yang pertama tahap persiapan
dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan penelitian melakukan penyusunan
proposal dan sidang proposal selanjutnya peneliti mengajukan permohonan ijin
dari Ketua Program Studi S1 Keperawatan STIKes Bhamada Slawi, selanjutnya
peneliti melanjutkan permohonan ijin pada bagian Ketua STIKes Bhamada Slawi.
Tahap pelaksanaan terdiri dari peneliti mencari responden yang akan diteliti yaitu
dua kelas yang terdiri dari 98 mahasiswa yang masing-masing kelas terdiri dari 49
mahasiswa, lalu peneliti akan mengumpulkan mahasiswa di dalam kelas masing-
masing, setelah semua mahasiswa sudah ada di dalam kelas tugas peneliti adalah
memberikan penjelasan tentang seputar penelitian seperti menjelaskan maksud
penelitian ini, manfaat dan peran responden.

Peneliti juga menjelaskan bahwa penelitian ini sifatnya rahasia, dan mahasiswa
berhak untuk ikut dalam penelitian atau tidak dengan menandatangani lembar
persetujuan menjadi responden, setelah reponden seteuju maka tahap selanjutnya
peneliti menjelaskan tentang kuesioner yang akan dibagikan, seperti mengisi
kuesioner harus jujur lalu peneliti menjelaskan bagaimana cara mengisi kuesioner
yang dibagikan secara benar, berapa waktu yang dibutuhkan untuk mengisi
kuesioner dan setelah itu peneliti dibantu teman peneliti membagikan kuesioner
kepada masing-masing responden setelah kuesioner telah terisi maka tugas
peneliti mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan seperti jawaban reponden
sudah lengkap terisi semua atau tidak, jika masih ada yang belum terisi maka
responden dimohon untuk melengkapinya. Setelah semua sudah lengkap maka
peneliti pamit dan berterimakasih pada responden yang mau berpartisipasi ikut
dalam penelitian, setelah itu tugas peneliti selanjutnya adalah menganalisis
jawaban reponden menggunakan uji komputer statistik lalu disimpulkan.
24

3.5 Populasi dan sempel

3.5.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi merupakan keseluruhan
subjek penelitian (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa semester dua S1 keperawaan STIKes Bhamada Slawi yang berjumlah
98 orang yang diambil dari keseluruhan mahasiswa dari dua kelas.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Pengambilan sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik
tertentu, sehingga sampel tersebut dapat mewakili populasi (Sugiyono, 2018).
Dalam penelitian mengambil sampel penelitian secara acak mahasiswa semester
dua.

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel


yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini
menentukan sampel menggunakan teknik total random sampling, teknik yang
pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan
diambil teknik total random sampling karena jumlah populasi kurang dari 100
seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semua. Sampel yang diambil dari
penelitian ini adalah 98 mahasiswa.

3.6 Kriteria Inklusi dan Ekslusi

3.6.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kerakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti ( Notoatmodjo, 2012). Kriteria inkusi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester dua berjenis kelamin laki-laki dan
25

perempuan di prodi S1 keperawatan STIKes Bhamada Slawi dan mereka


menyetujui diri sebagai responden dalam penelitian.

3.6.2 Kriteria Ekslusi

Kriteria eklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi


kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab ( Notoatmodjo, 2012). Kriteria
ekslusi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang tidak hadir dihari penelitian.

3.7 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Stikes Bhamada Slawi pada bulan Juli 2019.

3.8 Definisi operasional variabel penelitian dan skala pengukuran

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Kesiapan Bentuk kemampuan Kuesioner 1. Belum siap (skor Ordinal
atau sikap yang ≤ 8)
dipunyai mahasiswa 2. Siap (skor > 9)
menjelang praktik
klinik, seperti skill
dasar keperawatan,
dokumentasi asuhan
keperawatan,
komunikasi yang
efektif.

Kecemasan Ungkapan perasaan kuesioner 1. Tidak ada Ordinal


responden berdasarkan kecemasan skor
skala ukur HARS ≤ 14
seperti tidak jelas, 2. Kecemasan
cenderung merasa ringan skor 15-
tegang dan gangguan 20
tidur. 3. Kecemasan
sedang skor 21-
27
4. Kecemsan berat
skor 28-41
5. Panik skor 42-
56
26

3.9 Analisis Data

3.9.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan


karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012 : 182). alasannya
dipergunakan uji statistik yang cocok dengan variabel penelitian. Distribusi
responden berdasarkan kesiapan mahasiswa semester 2 yang akan praktik klinik
dengan kecemasan mahasiswa. Varibel Independent yaitu kesiapan mahasiswa
semester 2 yang akan praktik klinik. Varibel Dependent yaitu kecemasan
mahasiswa.

3.9.2 Analisis Bivariat

Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
memiliki hubungan atau berkorelasi (Notoadmojo 2012). Analisa data digunakan
untuk menjawab tujuan penelitian, untuk alasan tersebut dipergunakan uji statistic
yang cocok dengan variabel penelitian. Data yang diperoleh akan dianalisis
menggunakan program komputer. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel adalah chi square. Variabel independen yaitu kesiapan
mahasiswa semester 2 yang akan praktik klinik, variabel dependen kecemasan
mahasiswa. Hasil uji statistik menyatakan bahwa H0 di terima Ha ditolak.

3.10 Pengolaan data

Pengolahan data adalah langkah mengolah data sedemikian rupa sehingga jelas
sifat-sifat yang dimiliki data tersebut (Sugiyono, 2015).

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan 2 tahap, yaitu tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan dilakukan peneliti dengan
menyusun proposal dan melakukan sidang proposal. Setelah proposal disetujui,
peneliti mendapat surat ijin untuk melakukan penelitian dari Ketua Prodi Sarjana
Keperawatan dan Ners STIKes Bhamada Slawi dan dilanjut mengajukan surat ijin
validitas ke Poltekes Kemenkes Prodi DIII Keperawatan Tegal.
27

Dalam penelitian ini, peneliti mengamil sampel untuk uji validitas dan reliabilitas
di Poltekes Kemenkes Prodi DIII Keperawatan Tegal pada tanggal 19 juli 2019.
Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan pada 20 orang responden dalam waktu 1
hari, dan setiap responden mengisi kuesioner dalam waktu 15 menit.

Pengambilan sampel penelitian pada 98 responden di STIKes Bhamada Slawi


dilakukan selama 1 hari. Semua mahasiswa yang hadir dibagi menjadi 2 kelas
yaitu kelas A dan kelas B. Kelas A dilaksanakan pukul 08.00 pagi dan kelas B
pada pukul 11.30. pada penelitian ini masing-masing mahasiswa diagikan 2
kueioner tentang kesiapan dan kecemasan yang akan diisi dengan waktu 15 menit,
sebelum kuesioner dibagi peneliti melakukan penjelasan terkait kuesioner dari
cara pengisian dan sampai lamanya pengisian kuesioner, setelah semua kuesioner
terisi peneliti yang dibantu teman peneliti melakukan pengecekan satu persatu dari
nama, umur, jelanis kelamin dan soal-soal apakan sudah terisi atau belum, setelah
selesai peneliti mengucapkan salam perpisahan dan mengucapkan terima kasih
karena mau ikut berpertisipasi dalam penelitian.

Data yang terkumpul kemudian diolah dengan cara editing, coding, entring, dan
cleaning.Pada tahap editing, peneliti mulai dengan memeriksa kelengkapan dan
kejelasan pada kuesioner yang diisi responden. Tahap kedua coding, pada
penelitian ini kode yang diberikan penelitian untuk kuesioner kecemasan
mencakup pengodean pada identitas responden meliputi kode 1, kode 2, kode 3
dan kode 4. Kode 1 berarti kecemasan ringan, kode 2 kecemasan sedang, kode 3
kecemasan berat dan kode 4 panik. Selanjutnya pengkodean untuk hasil
responden, yaitu kode 1 dan kode 2, kode 1 menunjukan belum siap dan kode 2
siap. Setelah coding selesai dilakukan mengklarifikasikan hasil-hasil dari
responden dalam kategori tertentu. Tahap ketiga processing/entry, peneliti
memasukkan data yang didapat. Tahap terakhir dalam pengolahan data yaitu
cleaning peneliti mengecek apabila ada kesalahan penulisan kode pada komputer
dan menghapus data-data yang tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian.
28

3.11 Etika Penelitian

Etika penelitian adalah prinsip-prinsip moral yang diterapkan dalam penelitian.


Menurut Darma (2011), etika dalam penelitian antara lain:

3.9.1 Menghormati Harkat Martabat Manusia (Respect for Human Dignity)

Sebelum peneliti menyiapkan lembar persetujuan (informed consent) dan


memberi penjelasan kepada responden yang meliputi tujuan dan manfaat
penelitian. Setelah itu peneliti memberitahu kepada responden dengan berhak atau
tidaknya untuk berpartisipasi dalam penelitian tanpa adanya paksaan ataupun
sanksi apapun. Penelitian ini semua responden berhak mendapatkan informasi
yang terbuka sesuai dengan jalannya penelitian.

3.9.2 Memperhitungkan manfaat dan Kerugian yang ditimbulkan


(Balancing Harm and Benefits)

Dalam pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan prosedur untuk mendapatkan


hasil yang bermanfaat. Manfaat dalam penelitian ini adalah untuk memberitahu
kepada mahasiswa untuk bahan pertimbangan bahwa dengan kesiapan yang
mereka miliki akan mengurangi dampak kecemasan yang ada di diri mereka.
Penelitian ini juga tidak menimbulkan kerugian kepada mahasiswa dan tidak
memungut biaya apapun dari responden.

3.9.3 Keadilan dan Keterbukaan (Respect for justice and Inclusiveness)

Penelitian dilakukan bersifat adil kepada semua responden tanpa membedakan


agama, etnis, suku, gender dan sebagainya serta bersifat keterbukaan sesuai
dengan perilaku responden sehari-hari untuk mendapatkan hasil yang akurat.

3.9.4 Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Responden (Respect for


Privacy and Confidentiality)

Peneliti menghormati responden dan tidak menampilkan terkait informasi atau


identitas responden dengan cara menggunakan inisial dalam lembar kuesioner
29

guna menjaga kerahasiaan responden, dengan demikian segala informasi yang


menyangkut identitas responden akan menjadi privasi..
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Gambaran Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan Menghadapi
Praktik Klinik

Distribusi berdasarkan kecemasan mahasiswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 distribusi Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan Praktik Klinik
tahun 2019
Kesiapan mahasiswa Frekuensi Presentase
Siap 93 94,8 %
Belum siap 5 5,2 %
Total 98 100
Sumber data primer yang diolah, 2019
Pada tabel 4.1 menggambarkan bahwa sebagian besar mahasiswa semester 2 yang
akan menghadapi praktik klinik pada prodi sarjana keperawatan STIKes Bhamada
Slawi sudah siap untuk melakukan praktik klinik keperawatan berjumlah 93
mahasiswa (94,8%).

4.1.2 Gambaran Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan STIKes


Bhamada Slawi
Distribusi berdasarkan kemampuan keluarga dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

4.2 distribusi Kecemasan Mahasiswa prodi sarjana keperawatan STIKes Bhamada


Slawi tahun 2019
Kecemasan praktek Frekuensi Presentase
klinik
Ringan 71 72,4 %
Sedang 21 21,4 %
Berat 6 6,2 %
Total 98 100
Sumber data primer yang diolah, 2019

30
31

Pada Tabel 4.2 menggambarkan bahwa mayoritas mahasiswa semester 2 yang


akan menghadapi praktik klinik pada prodi sarjana keperawatan STIKes Bhamada
Slawi mengalami kecemasan ringan sejumlah 71 mahasiswa (72,4%).

4.1.3 Hubungan Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan Praktik Klinik


dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawtan STIKes Bhamada
Slawi

Tabel 4.3 Hubungan Kesiapan Mahasiswa semester 2 yang akan praktik klinik
dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada
Slawi tahun 2019 (n: 98)

Kecemasan
Kesiapan Ringan Sedang Berat
P
F n f N f n Total X2
Value
Siap 69 74,2% 20 21,5% 4 4,3% 93
Belum 2,427a 0,297
3 60,0% 1 20,0% 1 20,0% 5
Siap

Sumber: data sekunder yang diolah, 2019

Hasil analisis bedasarkan tabel 4.3 didapatkan bahwa nilai X2 yaitu 2,427 lebih
besar dari nilai X2 tabel 0,25 serta P value yaitu 0,297 ≤ 0,05 sehingga
disimpulkan bahwa Ho diterima Ha ditolak artinya tidak ada hubungan yang
signifikan antara Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan Praktik Klinik
dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada
Slawi.
32

4.2 Pembahasan

4.2.1 Gambaran Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan Praktek Klinik

Bedasarkan hasil penelitian didapatkan hasil yang signifikan dari 98 mahasiswa,


bahwa 5,2% (5 mahasiswa) menyatakan belum siap menjalani praktik klinik dan
94,8% (93 mahasiswa) sudah siap menjalani praktik klinik dirumah sakit.

Hasil ini didukung didukung oleh penelitian Herni (2015) tentang hubungan
pemberian motivasi oleh pembimbing klinik dengan kesiapan mahasiswa
melaksanakan praktik klinik di rumah sakit dengan hasil yang menyatakan bahwa
dari 53 mahasiswa yang diberikan motivasi dengan baik didapatkan 22 orang
(41,5%) merasa siap untuk melaksanakan praktik di rumah sakit, dan dari 30
mahasswa yang mendapatkan motivasi dalam kategori tidak baik didapatkan 26
orang (86,7%) merasa tidak siap untuk melaksanakan praktik klinik di rumah
sakit.

Hasil analisa kuesioner kesiapan kebanyakan mahasiswa menjawab point setuju


yang artinya mahasiswa sudah siap akan praktek klinik, kuesioner yang di
lampirkan mencangkup 3 faktor kesiapan yaitu skill dasar keperawatan, cara
berkomunikasi yang baik dan dokumentasi asuhan keperawatan dan kebanyakan
mahasiswa menjawab pada point setuju yang artinya mereka sudah siap untuk
menjalani praktek klinik. Dari penjelasan tersebut peneliti dapat menyimpulkan
bahwa mayoritas mahasiswa semester 2 prodi sarjana keperawatan STIKes
Bhamada Slawi sudah siap melaksanakan praktik klinik.

Dilihat dari prinsip kesiapan menurut Slameto (2010), kesiapan meliputi semua
aspek perkembangan, kematangan jasmani dan rohani, pengalaman-pengalaman
yang mempunyai pengaruh postif terhadap kesiapan, dan kesiapan dasar untuk
kegiatan tertentu. Mahasiswa sudah seharusnya mulai bisa berfikir kritis untuk
kedepannya, seperti apa yang akan mereka lalui jika mereka melawati jalan ini
dan apa konsekuensi apa yang mereka dapatkan. Seperti mahasiwa keperawatan,
mereka harus tau apa saja yang akan mereka lewati kalau mereka memilih
33

keperawatan, seperti megahadapi pasien, menghadapi lingkungan tempat praktik


dan mereka harus dituntut siap untuk menjalani itu semua, tapi untuk siap mereka
harus dibekali faktor-faktor yang mereka butuhkan untuk menghadapinya seperti
praktik skill dasar, praktik cara berkomunikasi yang baik dan cara berfikir yang
kritis untuk menyelesaikan dokumen asuhan keperawatan.

Mahasiswa yang belajar baik dilingkungan kampus biasanya mereka sudah siap
mental dalam menghadapi praktek klinik walaupun tidak dipungkiri ada
kecemasan yang hadir, tapi jika mahasiswa yang sudah siap praktik klnik mereka
akan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru, sehigga untuk gejala
kecemasan terjadi diawal hari praktik klinik saja. Tentu saja dari berbagai prinsip
kesiapan diatas tidak dipungkiri bahwa peran lingkungan kampus yang baik,
seperti dosen yang dengan segenap keahliannya mengajari mahasiswa hingga bisa
dan memahami materi-materi dan prasat-prasat yang dibutuhkan mahasiswa.

4.2.2 Gambaran Kecemasan Mahasiswa

Bedasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa 6,2% (6 mahasiswa) memiliki


kecemasan berat, 21,4% (21 mahasiswa) memiliki kecemasan sedang dan 72,4%
(71 mahasiswa) memiliki kecemasan sedang.

Hasil ini didukung oleh penelitian Nelwati tahun 2012 yang meneliti mengenai
hubungan lingkungan belajar klinik dengan tingkat kecemasan mahasiswa pada
program pendidikan ners dengan hasil mayoritas 34 mahasiswa yang menyatakan
lingkungan klinik buruk dengan 30 mahasiswa memiliki tingkat kecemasan
sedang (43,5%) dan didapatkan dari 29 mahasiswa yang menyatakan lingkungan
klinik sedang, 20 mahasiswa memiliki tingkat kecemasan ringan (29%).
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian dari Novi tahun 2015 tentang
gambaran tingkat kecemasan pada mahasiswa tingkat 3 prodi d3 keperawatan
dalam menghadapi uji kompetensi di universitas indonesia dengan hasil sebagian
kecil dari mahasiswa (20,0%) tidak mengalami gejala kecemasan, sebagian besar
dari mahasiswa (52,0%) mengalami tingkat kecemasan ringan, hampir setengah
34

dari mahasiswa (28,0%) mengalami tingkat kecemasan sedang dan tidak


seorangpun dari mahasiswa (0%) yang mengalami tingkat kecemasan berat.

Penelitian Syahreni & Waluyanti (2007) menyebutkan salah satu sumber


kecemasan mahasiswa keperawatan dalam menghadapi pembelajaran klinik
adalah rasa takut gagal yang dapat mengancam nyawa seseorang yang kemudian
diiringi oleh kehilangan harga diri. Pendapat diatas juga didukung dengan
pendapat dari Locken dan Norberg (2007) yang menyatakan bahwa penyebab
utama kecemasan mahasiswa adalah rasa takut membuat kesalahan selama di
lahan praktik dalam melakukan prosedur klinis.

Hasil analisa kuesioner menunjukan kecemasan mahasiswa S1 Keperawatan


STIKes Bhamada Slawi didapatkan bahwa sebagian mahasiswa mengalami
kecemasan ringan dengan jumlah 72,4 % atau 71 mahasiswa, sedangkan untuk
kecemasan sedang diperoleh 21,4 % atau 21 orang mahasiswa dan untuk
kecemasan berat didaptkan 6 orang mahasiswa dengan presentase 6,2 % dari
seluruh mahasiswa semester 2 yang berjumlah 98 mahasiswa. Kuesioner yang
berisi 14 soal yang peneliti ajukan kebanyakan mereka menjawab pada poin ke 9
dengan rasa berdebar-debar dan pada poin ke 14 mereka merasa gelisah,
berkeringat dingin.

Dari penjelasan tersebut peneliti dapat di simpulkan bahwa mahasiswa semester


dua prodi sarjana keperawatan STIKes Bhamada Slawi mayoritas mengalami
kecemasan ringan. Menurut Stuart & Sunden (1998) kecemasan ringan sendiri
merupakan kecemasan yang berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya misal orang tersebut merasa berhati-hati serta waspada
sehinga individu akan terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan
pertumbuhan dan kreafitas. Mahasiswa yang akan menjalani praktik klinik sangat
rentan mengalami kecemasan, baik itu kecemasan ringan, sedang maupun berat
bahkan sampai panik sekalipun. dari data kuesioner yang didapatkan dan hasil
wawancara saat studi pendahuluan dan saat penelitian berlangsung mereka
mengungkapkan bahwa mereka cemas dan memiliki rasa frustasi jika memikirkan
35

akan praktik klinik, karena mereka cenderung memikirkan apa yang akan terjadi
dilahan praktik, apa saja yang mereka temui selain pasien di rumah sakit, apa
kendala yang mereka dapatkan di rumah sakit, bagaimana senior yang ada di
rumah sakit. Pendapat di atas bisa diperkuat dengan pendapat Freud (1993) yang
mengungkapkan bahwa sumber kecemasan terbagi menjadi 5, rasa frustasi,
ancaman, konflik, harga diri dan lingkungan.

4.2.3 Hubungan Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan Praktik Klinik


dengan Kecemasan Mahasiswa

Bedasarkan hasil penjabaran pada penelitian hubungan antara kesiapan dengan


kecemasan menghadapi praktek klinikpada mahasiswa semester 2 prodi sarjana
keperawatan STIKes Bhamada Slawi menunjukan perbedaan angka yang
signifikan, dari 98 mahasiswa yang mengalami kecemasan ringanberjumlah 71
orang atau 72,4 % dengan 69 mahasiswa yang sudah siap praktik klinik dan 3
mahasiswa yang belum siap praktik klinik di rumah sakit. Sedangkan21,5% (21
mahasiswa) yang mengalami kecemasan sedang dengan 20 mahasiswa yang
sudah siap praktik klinik dan 1 orang yang belum siap menjalani praktik klinik
rumah sakit. Sedangkan untuk kecemasan berat berjumlah 6,2%(5 mahasiswa)
sedangkan untuk mahasiswa yang sudah siap menjalani praktek klinik sebesar 4
mahasiswa dan 1 mahasiswa yang belum siap menjalani raktik klinik. Peneliti
menggolongkan penilaian kesiapan menjadi 2 kategori setuju bernilai 1 dan tidak
setuju bernilai 0. Dan untuk kecemasan sendiri peneliti menggolongkan menjadi 5
kategori, nilai 0 jika tidak ada gejala artinya tidak ada yang diisi di poin soal
tersebut, untuk nilai 1 ada ya kecemasan ringan atau 1 dari gejala yang ada, untuk
nilai 2 sedang aau separuh dari gejala yang ada, nilai 3 berat atau lebih dari
setengah gejala yang ada dan nilai 4 semua kategori ada semua.

Melihat dari hasil uji statistik Chi Square yang menunjukan perbedaan yang
signifikan, hal ini terjadi karena pengolahan hasil ukur yang berbeda. Dilihat dari
banyaknya pertanyaan mengenai kesiapan praktik klinik banyak mahasiswa yang
menjawab tidak setuju pada poin 6 yang berhubungan tentang dokumentasi
36

keperawatan, dan poin 4 yang berhubungan dengan keterampilan keperawatan


mandiri. Untuk kecemasan banyak mahasiswa yang menjawab lebih dari 3
jawaban pada poin 1 tentang perasaan yang dirasakan saat akan menghadapi
praktik klinik, poin 2 perasaan memikirkan praktek klinik, pengaruh terhadap pola
tidur poin 4, reaksi cemas pada poin 13 dan tindakan sesaat saat merasakan cemas
praktek klinik pada poin ke 14. Menurut Notoatmodjo (2013) jika P value
menunjukan pada angka < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika P value
menunjukan pada angka > 0,05 maka Ho diterima dan Ho ditolak.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Supriyati (2016) tentang hubungan antara
kecemasan dalam belajar dengan motivasi belajar siswa didapatkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa kecemasan belajar siswa pada saat penelitian
adalah 51,8% siswa memilliki tingkat kecemasan belajar yang tinggi, 45,9% siswa
memiliki tingkat kecemasan belajar yang sedang, dan 2,3% siswa memiliki
tingkat kecemasan belajar yang rendah yang menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara kecemasan dalam belajar dengan motivasi
belajar siswa. Pendapat diatas juga di dukung oleh dinda p (2016) tentang
hubungan tingkat kecemasan dalam menghadapi objective structured clinical
examination (osce) dengan kelulusan osce pada mahasiswa fakultas kedokteran
universitas andalas didaptkan sejumlah 34 orang responden diketahui bahwa
sebanyak 26 responden tidak mengalami kecemasan ketika menghadapi OSCE,
enam belas orang diantaranya lulus (61,5%) dan sepuluh orang lainnya tidak
lulus (38,5%). Dari delapan responden yang mengalami kecemasan ringan, enam
diantaranya lulus (75%) dan dua orang lainnya tidak lulus (25%) dalam OSCE.

Hal ini sesuai dengan penjelasan Astuti dan Resminingsih (2010) bahwa
kecemasan pada tingkat ringan justru berefek positif bagi pelajar karena dapat
memotivasi belajar serta menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas sehingga
persiapan dalam ujian akan lebih baik. Pendapat diatas juga di dukung oleh
Ruliana (2012) bahwa dalam melakukan praktik di lapangan, perlu bagi sesorang
untuk mendapatkan dukungan (Supportiveness), yang berarti dukungan dari
lingkungan sekitar baik teman, teman kerja, guru atau atasan.
37

Berdasarkan uji korelasi statistik didapatkan hasil koefisien korelasi (r) = 2,457
yang menunjukkan bahwa korelasi antara kesiapan dengan kecemasan
menghadapi praktik klinik pada mahasiswa prodi sarjana keperawatan STIKes
Bhamada Slawi adalah tidak ada/sangat lemah. Sedangkan nilai p yang diperoleh
yaitu sebesar 0,297 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara kesiapan dengan kecemasan menghadapi praktik klinik pada
mahasiswa prodi sarjana keperawatan STIKes Bhamada Slawi.

Menurut ferika (2015) diketahui bahwa jika ada kesiapan maka kecemasan akan
turun, teori ini bertentangan dengan hasil penelitian yang peneliti pada mahasiswa
semester dua STIKes Bhamada Slawi yang mendapatkan bahwa mahasiswa yang
sudah siap masih tetap merasa cemas. Dilihat dari faktor yang mempengaruhi
tingkat kecemasan konflik emosional yang paling condong dalam mempengaruhi
kecemasan mahasiswa, karena bisa saja sekarang mahasiswa semester dua sudah
bisa melakukan tindakan keperawatan mandiri dengan baik dan sudah bisa
mengelola asuhan keperawatan dengan baik sehingga mereka mempunyai
kepercayaan diri dalam menghadapi praktik klinik nanti. Karena jika dilihat dari
pengalaman akan praktik klinik peneliti dahulu, banyak diantara mahasiswa yang
mengalami kecemasan sedang seperti tremor, gelisah dan mengalami kesulitan
tidur. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa semester dua sekarang
sudah bisa mengatasi kecemasan dengan baik sehingga mereka sudah percaya diri
dan siap menjalani praktek klinik.

Faktor lainnya yang menyebabkan tidak ada hubungan antara dua variabel
kesiapan dan kecemasan menghadapi praktik klinik mahasiswa STIKes Bhamada
Slawi adalah faktor pengalaman diatas seperti pengalaman praktek sebelumnya.
Perlu dikatahui bahwa mahasiswa semester dua STIKes Bhamada Slawi tidak
semua berasal dari sma atau smk biasa, ada banyak mahasiswa dari smk
keperawatan yang notabennya pernah praktik di puskesmas, jadi mereka
mempunyai pengalaman praktik keperawatan sebelumnya walaupun mereka
belum pernah praktik klinik di rumah sakit. Faktor lainnya adalah faktor
lingkungan, seperti dukungan dari keluarga, teman sebaya ataupun dosen yang
38

ada di kampus. Menurut Ruliana (2012) bahwa dalam melakukan praktik di


lapangan, perlu bagi seseorang untuk mendapatkan dukungan (Supportiveness),
yang berarti dukungan dari lingkungan sekitar baik teman, teman kerja, guru atau
atasan.

Faktor internal lain yang mempengaruhi kesiapan mahasiswa adalah jenis


kelamin, kondisi fisik, keterampilan, minat bakat dan mental. Menurut kuesioner
yang telah dibagikan kepada responden diketahui bahwa kebanyakan yang
mengalami kecemasan ringan sampai berat adalah mahasiswa yang berjenis
kelamin perempuan,karena perempuan cenderung terlalu berfikir dan mudah takut
pada sesuatu yang akan dateng yang mengharuskan mereka keluar dalam zona
aman yang mereka miliki, keluar zona aman disini adalah mereka akan praktik
klinik yang mengahruskan mereka bertindak mandiri. Mahasiswa yang
mempunyai keterampilan dalam skill keperawatan biasanya lebih ulet dalam
mempelajari itu juga di dukung dengan minat apakah mahasiswa itu minat dalam
mempelajari prasat-prasat keperawatan di labolatium atau tidak. Pembelajaran
Pengalaman belajar praktik di Laboratorium yang lebih menekankan pada
penguasaan aspek keterampilan merupakan tahapan proses pembelajaran yang
penting dalam memberikan bekal dan mempersiapkan peserta didik sebelum
melaksanakan praktik pada situasi nyata di rumah sakit ataupun masyarakat.
Menurut Stunden (2015) mengatakan bahwa mahasiswa keperawatan yang
mengikuti simulasi praktik klinik sebelum dilakukan praktik klinik sebelum
dilakukan di rumah sakit mempunyai kecemasan yang rendah dari mahasiswa
yang tidak mengikuti simulasi praktik klinik keperawatan.

Proses pembelajaran laboratorium yang dilakukan dianggap sudah sesuai dengan


ketentuan dan standar proses pembelajaran dimana proses pembelajaran diawali
dengan simulasi dilanjutkan dengan demonstrasi (re- simuasi), selain itu juga
sudah tersedia pedoman praktik laboratorium sebagai panduan bagi mahasiswa
sehingga ketika mahasiswa melakukan ujian praktik laboratorium mendapatkan
hasil yang kompeten, dan ada beberapa mahasiswa yang mendapatkan nilai
kurang sehingga dilakukan proses ujian ulang atau remidial untuk mendapatkan
39

hasil yang kompeten, sehingga faktor ini dapat mempengaruhi kesiapan


mahasiswa untuk menghadapi praktik klinik. Pendapat diatas didukung dengan
teori Stuard (2017) yang menyatakan mahasiswa yang mengalami kecemasan
ringan cenderung memiliki motivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan
kreatifitas.

Faktor yang memicu signifikansi antara kecemasan dan kesiapan adalah faktor
pengalaman, dilihat dari jenjang pendidikan mahasiswa sebelumnya ada yang
berasal adari smk perawat, sma biasa ataupun smk biasa. Untuk mahasiswa yang
berasal dari smk perawat hal ini bukan hal besar lagi karena sebelumnya mereka
sudah melakukan praktik walaupun di puskesmas, kecemasan yang mereka alami
hanya sebatas bagaimana jika mereka praktik di rumah sakit yang skalanya lebih
besar dari puskesmas tentu saja mereka lebih banyak menemui berbagai pasien
dan berbagai penyakit baru yang belum mereka temukan di puskesmas, mereka
juga beranggapan bahwa kecemasan akan segera hilang mengingat bahwa dengan
percaya diri dan masih mengingat bekal pengetahuan tentang praktik klinik pada
masa lalu menjadikan responden sanggup melakukan praktik klinik dengan pasien
secara langsung.

Bagi mahasiwa yang berasal dari sma dan smk biasa mereka biasanya mempunyai
tekanan yang lebih banyak, karena mereka berfikir bagaimana ruang lingkungan
pasien, bagaimana jika mereka melakukan kesalahan saat menangani pasien, lalu
kalau mereka melakukan kesalahan apa yang mereka lakukan. Mereka juga
cenderung akan bertanya kepada senior mereka bagaimana saat praktik klinik dan
saat terjadi sharingantar beberapa individu mereka akan memulai termotivasi
dengan mempelajari lebih dalam ilmu keperawatan yang diajarkan, ini terbukti
dengan wawancara singkat peneliti saat melakukan studi pendahuluan mereka
akan bertanya akan bagaimana suasana praktik di rumah sakit, apa saja yang
dikerjakan oleh mahasiswa praktik, bagaimana jika bimbingan tugas dengan CI
dirumah sakit, bagaimana jika berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien.
Mereka cenderung bertanya bagaimana pengalaman senior yang dulu saat
melakukan praktik klinik dan meminta sedikit saran. Praktik klinik diharapkan
40

bukan hanya sekedar kesempatan untuk menerapkan teori yang dipelajari di kelas
ke dalam praktik profesional.

Berdasarkan hasil frekuensi diketahui bahwa semua mahasiswa semester dua yang
akan mengikuti praktik klinik tahun 2020 menyatakan bahwa ini merupakan
praktik klinik pertama yang mereka ikuti dan bagi mahasiswa yang berasal dari
smk keperawatan pun mengatakan ini pengalaman pertama mereka praktik di
rumah sakit, sehingga dapat disimpulkan bahwa praktik klinik yang akan
dilaksanakan tersebut merupakan pengalaman pertama bagi semua responden.
Kecemasan yang dialami beberapa responden merupakan reaksi terhadap suatu
hal yang mereka belum pernah alami sebelumnya.

Menurut Nursalam (2008) pembelajaran praktek klinik keperawatan adalah


sebagai suatu proses transformasi mahasiswa untuk menjadi seorang perawat
profesional dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk beradaptasi
pada perannya sebagai perawat profesional dalam melaksanakan praktek
keperawatan profesional di situasi nyata pada pelayanan kesehatan klinik. Melalui
praktik klinik mahasiswa diharapkan lebih aktif dalam setiap tindakan sehingga
akan menjadi orang yang cekatan dalam menggunakan teori tindakan. Selama
praktik klinis, mahasiswa dapat bereksperimen dengan menggunakan konsep dan
teori untuk praktik, menyelesaikan masalah, dan mengembangkan bentuk
perawatan baru (Satria, 2010).

4.2.4 Keterbatasan penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti masih menemukan berbagai keterbatasan penelitian.


Beberapa keterbatasan penelitian yang ada sebagai berikut:

4.2.4.1 pengambilan data dari responden mempunyai kendala yang tidak dapat
dihindari karenakan peneliti menyesuaikan ketersediaan waktu dari respon yaitu
mahasiswa semester 2 yang mempunyai tanggungan perkuliahan yang tidak dapat
ditinggalkan.
41

4.2.4.2 pengumpulan reponden dalam pengisian kuesioner tidak bisa satu waktu
karena jumlah mahasiswa yang banyak dan tidak memungkinkan untuk dijadikan
dalam satu ruangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian, maka didaptkan kesimpulam sebagai berikut
5.1.1 Mahasiswa semester 2 prodi sarjana keperawatan STIKes Bhamada Slawi
mayoritas mempunyai kecemasan yaitu kecemasan ringan.
5.1.2 Mahasiswa semester 2 prodi sarjana keperawatan STIKes Bhamada Slawi
sebagian besar sudah siap melakukan praktik klinik keperawatan.
5.1.3 Tidak terdapat hubungan signifikan antara kesiapan dengan kecemasan
menghadapi praktik klinik pada mahasiswa prodi sarjana keperawatan STIKes
Bhamada Slawi.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Pendidikan Keperawatan
Bagi pendidikan keperawatan hendaknya menggunakan hasil penelitian mengenai
kesiapan dan kecemasan menghadapi praktek klinik sebagai referensi dalam
penyusunan intervensi dan impelementasi dalam keperawatan komunitas.
3.6.3 Bagi Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang
akan menghadapi praktek klinik bahwa mempersiapkan diri untuk prakrtek klinik
dengan baik.
3.6.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi baik secara teori maupun data bagi
peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengembangkan Mengetahui Hubungan
Kesiapan Dengan Kecemasan Menghadapi Praktek Klinik Mahasiswa.
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan
menyempurnakan metodelogi pelatihan, dan memperbanyak subjek penelitian,

42
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Astuti, Dra. Endang Sri, Dra. Resminingsih (2010). Bahan dasar untuk pelayanan
konseling pada satuan pendidikan menengah jilid 1. Jakarta : Grasindo
Badriah, Leily. (2014). Tingkat kecemasan antara mahasiswa kedokteran laki-laki
dan perempuan angkatan 2011 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
salam menghadapi Ujian OSCE. Unpublished. UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta.
Corney, K. R, Wilson, H. S. & Trigoboff, E. (2006). Contemporary Psychiatric
Mental Health Nursing New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Dalyono, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta
Departemen Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik. Jakarta.
Dharma, Kusuma Kelana (2011), Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian, Jakarta, Trans
InfoMedia
Dinda, Putri. (2016). Hubungan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Objective
Structured Clinical Examination (OSCE) dengan Kelulusan OSCE pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
2005.
Dobson, Cassie. Effects of academic anxiety on the performance of students with
and without learning disablities and how students can cope with anxiety
at school. 4- 36, Pada tanggal 16 april 2019.
Emilia, E., 2008. Pengembangan Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek
pada Gizi Remaja. Diakses 23 Mei 2012. http://repository.ipb.ac.id/
Hardiman, H.,Sutedjo, I, dan Salim, I. 2013. Tumbuh: Diabetes dan Komplikasi.
Surakarta: Media Komunikasi RS DR.OEN Surakarta.
Herni, G & Ermani, M. (2015). The relationship of motivation provision by
clinical instruction with student’s readiness to experience clinical
practice in hospital. (pp 30-35), diakses pada tanggal 21 maret 2019.
Huberty, T.J., 2012. Test and performance anxiety. Education Today, 10(3),
hal.12–16.
Locken, T & Norberg, H. (2007). Reduced Anxiety Improves Learning Ability of
Nursing Students Through.
Mujidin & Rico (2014). Hubungan antara Konformitas dengan Prokrastinasi
Akademik pada Mahasiswa Bengkulu yang Bersekolah di Yogyakarta.
Jurnal Fakultas Psikologi, 2 (2) : 62-65..
Mutiara, Lisa. (2018). Tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan dalam
menghadapi ujian berbasis computer based test. Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu
Kesehatan, 16(2), 67
Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku
Kedokteran : EGC.
Nelwati., Putri, T. H., Rahayuningsih, Atih. (2011). Hubungan Lingkungan
Belajar Klinik dengan Tingkat Kecemasan Mahasiswa pada Program
Pendidikan Ners. Ners Jurnal Keperawatan. Vol. 8, No. 1. Padang:
Universitas Andalas.
Noor, Any. 2013. Manajemen Event. Bandung : Alfabeta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Novi Anggraeni. (2015). Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat
Tiga Prodi D3 Keperawatan Dalam Menghadapi Uji Kompetensi Di
Universitas Pendidikan Indonesia.
Nugroho, T. 2011. Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah Dan Paenyakit
Dalam. Yogyakarta : Nuha Medika
Nurus, S. (2013). Gambaran tingkat kecemasan keperawatan saat menghadapi
skill lab di universitas islam negeri syarif hidayatullah. 6-83 pada tanggal
30 maret 2019.
Nurus, Siti. (2013). Gambaran Tingkat kecemasan Mahasiswa keperawatan saat
menghadapi ujian skill lab di UIN Syarif Hidayatullah. Unpublished.
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Putri, F. (2017). Hubungan antara kompetensi akademik mahasiswa dengan
tingkat kecemasan ketika melakukan praktek klinik keperawatan jiwa.
Pada tanggal 28 maret 2019.
Said Az-zahroni, Musfir. Konseling Terapi. Jakarta: Gema Insani.
Sandjaja, Alica. (2017).Hubungan antara tingkat kecemasan dengan tingkat
sugestibilitas pada mahasiswa fakultas kedokteran tahun pertama, vol 6
no 7.
Satria, Adipo., Jumaini., & Damanik, Siti Rahmalia Hairani. (2014). Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Yang Menjalani
Kemoterapi Di Ruang Anyelir RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
(Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau)
Semiun, Yustinus. 2006. Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud.
Yogyakarta: Kanisius.
Sharif, F& Masoumi, S (2005). A Qualitative Study of Nursing Student
Experiences of clinical practice. Southern Online Journal of Nursing
Research, 1(23), 1445-1489.
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Edisi revisi.
Jakarta. Rineka Cipta.
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Edisi revisi.
Jakarta. Rineka cipta
Sofyan, Hadi. (2015). Hubungan lingkungan belajar klinik dengan tingkat
kecemasan pada pembelajaran klinik mahasiswa keperawatan di rsud
adnaan.universitas muhammadiyah, Sumatera Barat.
Stuart, G. W and Sudden, S. J. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3
Cetakan 1. Alih Bahasa: Achir Yani. S. Hamid. Jakarta: EGC
Sucipto, Cecep, 2014,Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Gosyen Publishing,
Yogyakarta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D). Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
Supriyanti. (2016). Hubungan antara kecemasan dalam belajar dengan motivasi
belajar siswa, vol 2 no 1.
Suryabrata, Sumadi. 1993. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Syahreni, Elfi., Waluyanti, Fajar. (2007). Pengalaman mahasiswa S1 keperawatan
program reguler dalam pembelajaran klinik, Jurnal Keperawatan
Indonesia, vol 11 no 2, 47-53, pada tanggal 15 april 2019.
LAMPIRAN 1

PROGRAM STUDI
SARJANA
SURAT IJIN
KEPERAWATAN DAN
PENELITIAN
NERS STIKES
BHAMADA SLAWI
LAMPIRAN 2

PROGRAM STUDI
SARJANA
LEMBAR INFORMASI
KEPERAWATAN DAN
PENELITIAN
NERS STIKES
BHAMADA SLAWI

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Sehubungan dengan penyusunan skripsi Program Studi Sarjana Keperawatan Dan


Ners STIKes Mandala Husada Slawi, dengan ini saya:
Nama : Rizkyana Dewi Sarah Ariyani
NIM : C1015027
NomorKontak : 0821334468248
Alamat : Ds. Tegalwangi kec. Talang kab. Tegal

Akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kesiapan Mahasiswa


Semester 2 yang akan Praktik Klinik dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi
Sarjana Keperawatan Stikes Bhamada Slawi” Penelitian tersebut bertujuan
untuk mengetahui apakah ada hubungan anatra kesiapan dengan kecemasan saat
akan menjalani praktek klinik. Adapun hasil penelitian ini akan di manfaatkan
sebagai referensi tambahan bagi mahasiswa yang mengalami kecemasan. Jika
saudari bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka saudari akan
diminta untuk mengisi kuesioner tentang skala pengukuran tingkat stress
menggunakan HARS pada saat penelitian. Peneliti menjamin ini tidak akan
berdampak negative bagi siapapun dan penelitian ini tidak ada biaya apapun yang
dibebankan kepada saudari. Bila selama berpartisipasi saudari merasakan ketidak
nyamanan maka saudari berhak untuk berhenti berpartisipasi dalam penelitian ini.
Peneliti akan menjaga kerahasian semua informasi yang telah diberikan dan hanya
akan dipergunakan untuk keperluan penelitian. Apabila ada pertanyaan lebih
dalam dan saran tentang penelitian ini dapat menghubungi peneliti pada nomer
kontak yang sudah tertera.Demikian atas bantuan dan kerjasama saudari,
sayaucapkan terimakasih.

Slawi,…………….2019
Hormat saya

Rizkyana Dewi Sarah


LAMPIRAN 3

PROGRAM STUDI
SARJANA LEMBAR
KEPERAWATAN DAN PERSETUJUAN
NERS STIKES BHAMADA PENELITIAN
SLAWI

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa saya bersedia menjadi
responden dalam penelitian “Hubungan Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang
akan Praktik Klinik dengan Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana
Keperawatan Stikes Bhamada Slawi” saya mendapatkan penjelasan terkait dari
peneliti, maka saya memahami prosedur penelitian yang akan dilakukan, tujuan
dan manfaat dari penelitian ini. Saya menyadari bahwa penelitian yang akan
dilakukan tidak akan menimbulkan dampak negative pada saya. Saya juga
menyadari bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian dapat memberikan manfaat
bagi pengembangan ilmu keperawatan. Berdasarkan pertimbangan diatas, dengan
ini saya memutuskan tanpa paksaan dari pihak manapun juga bahwa saya
bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini. Demikian
pernyataan persetujuan yang telah saya tanda tangani untuk dapat dipergunakan
seperlunya.

Slawi,………..2019
Responden

(………………)
LAMPIRAN 4
PROGRAM STUDI
SARJANA
LEMBAR
KEPERAWATAN DAN
PERMOHONAN
NERS STIKES
BHAMADA SLAWI

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN


Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Bhamada Slawi,
bermaksud melaksanakan penelitian dengan judul “Hubungan Kesiapan
Mahasiswa Semester 2 yang akan Praktik Klinik dengan Kecemasan
Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan Stikes Bhamada Slawi”. Penelitian ini
dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam mengambil data untuk
menyelesaikan tugas akhir Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKes Bhamada
Slawi.

Saya mengharap tanggapan atau jawaban yang saudara/i berikan sesuai dengan
pendapat saudara sendiri tanpa dipengaruhi olwh orang lain, kami menjamin
kerahasiaan pendapat dan identitas saudara. Informasi yang saudara berikan hanya
akan dipergunakan untuk mengembangkan ilmu keperawatan dan tidak akan
digunakan untuk maksud lain.

Atas perhatian dan kesediannya saya ucapkan terima kasih.

Slawi, ............ 2019

Peneliti

Rizkyana Dewi SA
LAMPIRAN 5

PROGRAM STUDI
SARJANA
LEMBAR
KEPERAWATAN DAN
PERSETUJUAN
NERS STIKES
BHAMADA SLAWI

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya bersedia untuk
berpartisipasi dalam pengambilan data atau sebagai responden penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa Program Studi ilmu Keperawatan STIKes Bhamada
Slawi yang bernama Rizkyana Dewi Sarah Ariyani dengan judul penelitian
“Hubungan Kesiapan Mahasiswa Semester 2 yang akan Praktik Klinik dengan
Kecemasan Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan Stikes Bhamada Slawi”.
Saya mengetahui bahwa informasi yang akan saya berikan ini besar
manfaatnyabagi peningkatan ilmu keperawatan dan akan dijamin kerahasiaannya.

Slawi, .......... 2019


Responden

.........................
LAMPIRAN 6

STIKES BHAMADA SLAWI LEMBAR

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN KUESIONER

Instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale

Petunjuk :

1. Bacalah dengan cermat dan teliti setiap bagian pertanyaan dalam kuesioner ini.

2. Isilah titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang benar.

3. Beri tanda centang (√) pada salah satu jawaban yang menurut anda benar.

Identitas Responden Petunjuk diisi yang sesuai

Inisial Nama :……………………………

Umur :……………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Berilah penilaian dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah disediakan,
sesuai dengan perasaan atau keadaan anda saat ini, jawaban boleh lebih dari dua.

0 : tidak ada gejala


1 :Ringan / satu dari gejala ada
2 : sedang / separuh dari gejala yang ada
3 : berat / lebih dari setengah gejala yang ada
4 : sangat berat / semua gejala ada
1. apa yang anda rasakan saat mendengar kata praktek klinik ?

Cemas

Firasat buruk

Takut akan pikiran sendiri

Mudah tersinggung

2. Perasaan seperti apa yang anda rasakan saat memikirkan praktek klinik?

Merasa tegang

Lesu

Mudah terkejut

Mudah menangis

Gemetar

Gelisah

3. Saat anda memikirkan praktek klinik dirumah sakit, ketakutan pada apa yang
anda rasakan ?

Pada gelap

Ditinggal sendirian

Pada orang asing dan wilayah asing

4. Saat memikirkan praktek klinik dirumah sakit, bagaimana pengaruh terhadap


pola tidur anda ?

Sukar tidur

Terbangun malam hari


Tidur tidak nyenyak

Bangun dengan lesu

Banyak mimpi – mimpi (mimpi buruk)

5. Apa yang anda alami saat memikirkan praktek klinik dirumah sakit ?

Sukar konsentrasi

Daya ingat menurun

Sering bingung

6. Kemurungan seperti apa yang anda alami, saat memikirkan praktek klinik di
rumah sakit nanti ?

Hilangnya minat

Sedih

Bangun dini hari

Perasaan berubah ubah

7. Saat memikirkan akan praktek klinik di rumah sakit, gangguan tubuh seperti
apa yang anda rasakan ?

Sakit dan nyeri – nyeri di oto

Kaku

Kedutan otot

Gigi gemeruntuk

Suara tidak stabil

8. Apa yang anda rasakan saat memikirkan praktek klinik di rumah sakit nanti?

Tinitus (telinga berdenging)


Penglihatan kabur

Muka merah atau pucat

Merasa lemas

9. Bagaimana gejala kerdiovaskuler (jantung) anda, saat memikirkan praktek


klinik di rumah sakit nanti ?

Takikardia (denyut jantung cepat)

Berdebar – debar

Nyeri dada

Denyut nadi mengeras

Rasa lesu/lemas seperti mau pingsan

10. Bagaimana gejala pernapasan anda, saat memikirkan praktek klinik di rumah
sakit nanti ?

Rasa tertekan didada

Perasaan tercekik

Merasa napas pendek

Sering menarik napas panjang

11. Bagaimana gejala gastrointestinal (pencernaan) anda, saat memikirkan


praktek klinik di rumah sakit nanti ?

Sulit menelan

Perut melilit

Gangguan pencernaan

Nyeri sebelum/sesudah makan


Rasa penuh dan kembung

Mual dan muntah

Buar air lembek atau konstipasi

12. Apa yang anda rasakan saat memikirkan dunia kerja setelah lulus kuliah nanti
?

Sering buang air kecil

Tidak bisa menahan air seni

13. Saat cemas reaksi apa yang anda rasakan ?

Mulut kering

Muka merah

Mudah berkeringat

Kepala terasa berat

14. Perilaku untuk tindakan sesaat apa yang anda rasakan, saat memikirkan
praktek klinik di rumah sakit nanti ?

Gelisah

Tidak tenang

Jari gemetar

Kerut kening

Muka tegang

Otot tegang/mengeras
LAMPIRAN 7

STIKES BHAMADA SLAWI LEMBAR


PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN KUESIONER

Petunjuk Pengisian 1. Isilah semua data pada tempat yang telah disediakan dengan
benar
2. Kejujuran dan partisipasi anda sangat saya harapkan
Berilah penilaian dengan memberi tanda (√) pada kolom score setuju atau tidak
setuju yang telah disediakan dan jawablah sejujurnya.

Pernyataan Setuju Tidak Setuju

1. Saya yakin dengan kemampuan saya


untuk melaksanakan praktek klinik

2. Saya akan melakukan sebaik mungkin saat


melaksanakan praktek klinik

3. Saya akan bertanggung jawab dengan


tujuan saya saat praktek klinik

4. Saya yakin dengan keterampilan


keperawatan saya untuk melakukan
tindakan mandiri

5. Saya akan belajar lebih lagi saat


menemukan hal atau kasus baru nanti di
lahan praktek klinik

6. Saya yakin dengan dokumentasi


keperawatan (ASKEP) yang saya buat

7. tujuan utama saya menyelesaikan praktek


klinik adalah untuk memperoleh nilai yang
saya harapkan
8. Saya siap melakukan tindakan
keperawatan sesuai SOP

9. Saya akan memprioritaskan tujuan saya


belajar di lapangan praktek klinik

10. Saya sangat yakin dengan kemampuan


saya untuk bertanggung jawab secara
menyeluruh dalam belajar

11. saya akan bertanggung jawab jika saya


melakukan kesalahan saat menjalani
praktek klinik

12. saya sering mengumpulkan informasi


tambahan tentang materi belajar yang ada
di praktek klinik

13. saya tidak akan ragu bertanya pada senior


saat saya menemukan masalah

14. saya tidak akan ragu saat berkomuniaksi


dengan pasien
LAMPIRAN 8

PROGRAM STUDI
SARJANA
KEPERAWATAN DAN UJI CHI SQUARE
NERS STIKES
BHAMADA SLAWI

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kesiapan * 98 100,0% 0 0,0% 98 100,0%
kecemasan

kesiapan * kecemasan Crosstabulation


kecemasan Total
kecemasan ringan kecemasan kecemasan
sedang berat
Count 3 1 1 5
belum siap % within 60,0% 20,0% 20,0% 100,0%
kesiapan
kesiapan
Count 69 20 4 93
siap % within 74,2% 21,5% 4,3% 100,0%
kesiapan
Count 72 21 5 98
Total % within 73,5% 21,4% 5,1% 100,0%
kesiapan

Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2,427a 2 ,297
Likelihood Ratio 1,510 2 ,470
Linear-by-Linear 1,318 1 ,251
Association
N of Valid Cases 98
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,26.

Symmetric Measures
Value Approx.
Sig.
Nominal by Contingency ,155 ,297
Nominal Coefficient
N of Valid Cases 98
LAMPIRAN 9

PROGRAM STUDI
SARJANA
KEPERAWATAN DAN PENGOLAHAN DATA
NERS STIKES
BHAMADA SLAWI

No Nomor butir kuesioner kesiapan Total


kategori
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Skor
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 siap
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 siap
9 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 10 siap
10 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 6 belum siap
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 siap
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
19 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 8 belum siap
20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 10 siap
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 siap
24 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 7 belum siap
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 siap
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
37 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 8 belum siap
38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 siap
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
40 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 11 siap
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
43 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 siap
44 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 7 belum siap
45 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12 siap
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13 siap
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 11 siap
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 siap
51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
52 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 siap
53 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 siap
54 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 siap
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
60 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 siap
61 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 12 siap
62 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 9 siap
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
67 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 siap
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
71 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
72 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 11 siap
73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
75 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
77 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
79 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
82 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10 siap
83 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 siap
84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
85 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 9 siap
86 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10 siap
87 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 10 siap
88 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
89 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
90 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
93 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
94 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
95 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
97 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 siap
PROGRAM STUDI
SARJANA
KEPERAWATAN DAN PENGOLAHAN DATA
NERS STIKES
BHAMADA SLAWI

no butir soal kecemasan total


kategori
resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 skor
1 3 2 0 1 3 3 0 0 2 1 0 1 1 2 19 ringan
2 2 1 1 2 2 0 2 1 2 2 1 2 2 0 20 ringan
3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 16 ringan
4 2 4 1 2 2 4 1 1 2 2 1 1 2 4 29 berat
5 1 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1 1 1 1 20 ringan
6 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 3 21 sedang
7 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 21 sedang
8 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 21 sedang
9 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 23 sedang
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15 ringan
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 15 ringan
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 15 ringan
13 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 16 ringan
14 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 18 ringan
15 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 19 ringan
16 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 20 ringan
17 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 20 ringan
18 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 19 ringan
19 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 19 ringan
20 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 20 ringan
21 2 2 2 4 1 1 2 2 2 3 3 2 2 4 32 berat
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 ringan
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 ringan
24 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 18 ringan
25 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 19 ringan
26 4 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 2 30 berat
27 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 20 ringan
28 4 2 2 1 1 1 4 2 1 2 1 1 2 2 26 sedang
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 15 ringan
30 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 24 sedang
31 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 15 ringan
32 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 15 ringan
33 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 17 ringan
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15 ringan
35 1 1 2 1 1 4 1 1 2 1 1 2 2 1 21 sedang
36 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 15 ringan
37 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 ringan
38 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 18 ringan
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15 ringan
40 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 28 sedang
41 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 17 ringan
42 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 sedang
43 1 1 2 1 3 1 1 2 2 2 1 3 1 1 22 sedang
44 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 2 19 ringan
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15 ringan
46 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 16 ringan
47 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 23 sedang
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15 ringan
49 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 20 ringan
50 1 2 1 2 1 1 2 3 2 1 1 1 2 1 21 sedang
51 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 18 ringan
52 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 20 ringan
53 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 18 ringan
54 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 24 sedang
55 2 3 4 2 1 1 4 2 3 2 2 2 2 4 34 berat
56 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 16 ringan
57 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 17 ringan
58 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 23 sedang
59 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 20 ringan
60 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 17 ringan
61 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 21 sedang
62 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 20 ringan
63 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 19 ringan
64 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 18 ringan
65 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 15 ringan
66 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 18 ringan
67 2 2 2 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 28 berat
68 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 15 ringan
69 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 20 ringan
70 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 19 ringan
71 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 29 berat
72 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 ringan
73 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 19 ringan
74 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 15 ringan
75 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 20 ringan
76 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 19 ringan
77 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 20 ringan
78 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 17 ringan
79 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 23 sedang
80 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 17 ringan
81 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 26 sedang
82 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 18 ringan
83 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 21 sedang
84 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 20 ringan
85 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 20 ringan
86 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 22 sedang
87 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 24 sedang
88 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 20 ringan
89 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 21 sedang
90 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 19 ringan
91 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 19 ringan
92 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 19 ringan
93 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 19 ringan
94 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 19 ringan
95 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 18 ringan
96 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 17 ringan
97 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 21 ringan
98 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 20 ringan
LAMPIRAN 10

PROGRAM STUDI
SARJANA
KEPERAWATAN DAN DAFTAR GAMBAR
NERS STIKES
BHAMADA SLAWI
LAMPIRAN 11

PROGRAM SARJANA
KEPERAWATAN DAN LEMBAR CURRICULUM
NERS STIKES VITAE
BHAMADA SLAWI

CURRICULUM VITAE

Nama : Rizkyana Dewi Sarah Ariyani


Tempat, tanggal lahir : Tegal, 2 Januari 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Desa Tegal wangi RT/RW 0019/06, Kec. Talang, Kab.
Tegal
Nama Orang Tua : Sugeng Riyadi
: Tri Media YH
Pekerjaan orang Tua :
Bapak : PNS
Ibu : Ibu Rumah Tangga
Riwayat Pendidikan : 1. TK Arum Tegalwangi (2002-2003)
2. SD N Tegalwangi 01 (2003-2009)
3. SMP N 05 Adiwerna (2009-2012)
4. SMA Al-Irsyad Tegal (2012-2015)

Anda mungkin juga menyukai