Anda di halaman 1dari 14

Kasus 2

Pasien wanita berusia 65th, datang ke poli penyakit dalam karena sakit kepala dan telinga
berdenging. Pasien riwayat hipertensi sejak usia 58th berdasarkan hasil anamnesa pasien
sangat gemar minum kopi sehari 2x dan merokok sehari 3x. Pada pengkajian ditemukan
tekanan darah 190/120 mmHg, RR 22 x/menit, HR 90 x/menit, ekstremitas oedem +/+, pada
thorax photo terlihat cardiomegali.

Step 1
1. Apa yang dimaksud Cardiomegali?
2. Apa yang di maksud ekstremitas oedem +/+?
Jawaban:
1. Cardiomegali adalah pembesaran jantung
2. Ekstremitas oedem +/+ adalah pembengkakan estremitas di bagian kiri dan kanan

Step 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Mengapa ekstremitas oedem?


Apa enyebab cardiomegali?
Apa hubungan kopi dan rokok dengan hipertensi?
RR dalam kasus normal atau tidak? Jika tidak, normalnya berapa?
Mengapa telinga berdenging?
HR dalam kasus normal atau tidak? Jika tidak, normalnya berapa?
Tekanan darah 190/120 mmHg dalam riwayat hipertensi normal atau tidak?
Apa pemeriksaan penunjang lainnya selain photo thorax?
Usia berpengaruh dalam riwayat hipertensi atau tidak?
Apa penyebab sakit kepala dalam kasus?
Penatalaksanaan dalam kasus seperti apa?
Bagaimana asuhan keperawatan pada kasus di atas?
Bagaimana pendidikan kesehatan pada kasus di atas?
Bagaimana manifestasi pada kasus di atas?
Bagaimana komplikasi pada kasus di atas?
Bagaimana etiologi pada kasus di atas?
Penyakit hipertensi bisa sembuh atau tidak?
Pengertian tekanan darah dan faktor yang mempengaruhi.
Klasifikasi hipertensi dan tekanan darah di berbagai tingkat usia.
Dampak hipertensi terhadap pembuluh darah.

Step 3
1. Hipertensi (tekanan darah meningkat)
konsentrasi darah meningkat dan darah
mengental
cairan cairan keluar ke ruang interstitial
cairan menumpuk dan mengalir
ke pusat gravitasi
2. Hipertensi
sistemik vaskular meningkat
beban jantung meningkat
vasokontriksi
pembuluh darah
hipertrofi pembuluh darah
cardiomegali

3. Rokok : rokok mengandung nikotin yang menyebabkan ketagihan, dalam rokok terdapat CO2
menggantikan O2 dalam darah
O2 dalam darah sedikit
jantung memompa lebih
cepat menyebabkan tekanan darah tinggi. Selain itu pula rokok dapat meningkatkan asam
lemak bebas, gliserol dan asam laktat yang mengakibatkan penurunan kolesterol baik (HDL)
dan meningkatkan kolesterol jahat (LDL).
Kopi : kopi menganding kafein yang menyebabkan peningkatkan debar jantung sehingga
tekanan darah meningkat.
4. RR dalam kasus bisa normal bisa tidak, sesuai pedoman.
Normalnya pada dewasa 16-20 x/menit, sedangkan pada lansia normalnya 20-25 x/menit
atau 14-16 x/menit.
5. Mengonsumsi rokok dan kopi
tekanan darah meningkat
turbulensi aliran darah
pada arteri karotis interna
hantaran gelombnag tulang pendengaran
interpretasi
suara berdenging ( Tinitus objektif)
6. HR normal 60-100
7. Tekanan darah dalam kasus tidak normal, termasuk stage 3 sebab sistol 180 mmHg dan
diastol 110 mmHg.
8. Pemeriksaan penunjang:
a. Hematokrit : kemungkinan sel darah merah tinggi, normalnya pada laki-laki : 40-50%,
pada perempuan 37-43%.
b. Tes kalium : kemungkinan hasil tes kalium rendah.
c. Urinalisa : pengecekan glukosa, natrium, fungsi ginjal.
d. EKG : melihat adanya pembesaran jantung.
9. Usia berpengaruh, karena semakin bertambah usia, tekanan darah bertambah juga karena
elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat.
Nilai normal tekanan sistol : 130-150 mmHg, diastol : 80-90 mmHg.
10. Penyebab sakit kepala karena adanya penyumbatan pembuluh darah di otak yang
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dan terjadinya gangguan sirkulasi ke otak
mengakibatkan retensi pembuluh darah ke otak meningkat sehingga menyebabkan sakit
kepala.
11. Penatalaksanaan:
a. Pengaturan diet : dianjurkan untuk mengonsumsi rendah garam, konsumsi banyak buah
dan makanan rendah kolesterol.
b. Peningkatan aktivitas fisik aerobik selama 30-45 menit/hari.
c. Pemberian obat anti-hipertensi : captopril, atenolol, propanol, tiazid.
d. Pemberian obat diuretik : lasix, turosemid.
e. Perbanyak istirahat.
12. Terlampir
13. Pendidikan kesehatan:
a. Olahraga sebentar tapi teratur (30 menit/hari)
b. Mengurangi konsumsi rokok dan kopi
c. Menjaga pola makan
d. Mengurangi stress
e. Perbanyak istirahat
14. Manifestasi:
a. Awal-awal hipertensi : belum ada gejala.
b. Sudah bertahun-tahun : sakit kepala karena pembuluh darah menyempit.
c. Hipertrofi ventrikel kiri
memompa cepat
tekanan di pembuluh darah meningkat.

15.

16.

17.
18.

d. Mudah marah
menstimulasi pengeluaran hormon adrenalin
vasokontriksi
pembuluh darah
tekanan darah naik.
Komplikasi :
a. Stroke : tekanan darah meningkat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah
sehingga kekurangan O2 di otak.
b. Gagal ginjal : terjsdi kerusakan di glomerolus menyebabkan darah mengalir ke unit
fungsional ginjal dan nefron terganggu mengakibatkan gagal ginjal.
c. Gagal jantung : tekanan darah meningkat
terjadi peningkatan resistensi dari
ventrikel kiri
Ventrikel kiri hipertrofi
jantung terancam
atherosklerosis
menyebabkan gagal jantung.
Etiologi:
a. Genetik ( Mutasi gen) : terjadinya perubahan membran sel menyebabkan kontriksi
fungsional mengakibatkan tekanan perifer meningkat.
b. Obesitas : terlalu banyak lemak sehingga lemak menumpuk dan menymbat pembulih
darah.
c. Stress : peningkatan saraf simpatis dan pengeluaran hormon adrenalin.
d. Pola hidup meliputi:
Asupan Na+ : banyak mengonsumsi Na menyebabkan peningkatan volume cairan dan
curah jantung meningkat.
Alkohol : terdapat banyak kalori dapat meningkatkan lemak
Rokok : rokok mengandung nikotin yang menyebabkan ketagihan, dalam rokok terdapat
CO2 menggantikan O2 dalam darah
O2 dalam darah sedikit
jantung memompa
lebih cepat menyebabkan tekanan darah tinggi. Selain itu pula rokok dapat
meningkatkan asam lemak bebas, gliserol dan asam laktat yang mengakibatkan
penurunan kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kolesterol jahat (LDL).
Kopi : kopi menganding kafein yang menyebabkan peningkatkan debar jantung sehingga
tekanan darah meningkat.
Hipertensi tidak bisa sembuh tapi bisa distabilkan dengan olahraga.
Pengertian tekanan darah:
Tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel
berkontraksi yang disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang
terjadi saat ventrikel beristirahat dan mengisi ruangannya. Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik ( oxford, 2003).
Pengertian hipertensi :
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas
140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg
(Sheps,2005).
Faktor yang mempengaruhi:
Menurut Kozier et al (2009), ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah,
diantaranya adalah:
a. Usia
Bayi yang baru lahir memiliki tekanan sistolik rata-rata 73 mmHg. Tekanan sistolik dan
diastolik meningkat secara bertahap sesuai usia hingga dewasa. Pada orang lanjut usia,
arterinya lebih keras dan kurang fleksibel terhadap darah. Hal ini mengakibatkan
peningkatan tekanan sistolik. Tekanan diastolik juga meningkat karena dinding

pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan
darah.
b. Jenis kelamin
Berdasarkan Journal of Clinical Hypertension, Oparil menyatakan bahwa
perubahan hormonal yang sering terjadi pada wanita menyebabkan wanita lebih
cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini juga menyebabkan risiko wanita
untuk terkena penyakit jantung menjadi lebih tinggi (Miller, 2010).
c. Olahraga
Aktivitas fisik meningkatkan tekanan darah.
d. Obat-obatan
Banyak obat-obatan yang dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan darah.
e. Ras
Pria Amerika Afrika berusia di atas 35 tahun memiliki tekanan darah yang lebih
tinggi daripada pria Amerika Eropa dengan usia yang sama.
f. Obesitas
Obesitas, baik pada masa anak-anak maupun dewasa merupakan faktor
predisposisi hipertensi.
19. Menurut tingkatan usia:
MALE

AGE

FEMALE

SISTOL

DIASTOL

SISTOL

DIASTOL

11-15 th

114

72

109

70

16-20 th

115

73

110

70

21-25 th

115

73

110

71

26-30 th

115

75

112

73

31-35 th

117

76

114

74

36-40 th

120

80

126

77

41-45 th

124

81

122

78

46-50 th

128

82

128

79

51-55 th

134

84

134

80

56-60 th

137

84

139

82

61-65 th

148

86

145

83

Berdasarkan bentuk: hipertensi diastolik, campuran dan sistolik


Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan diastolik
tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada anak-anak dan
dewasa muda.Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi) yaitu
peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastol. Hipertensi sistolik (isolated
systolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan
tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut. (Gunawan, 2001)

ASKEP HIPERTENSI
I.

Pengkajian
a. Identitas
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Diagnosa medis
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian

: Ny. X
: 65 tahun
: Perempuan
: Tidak bekerja
: Ds. Jatinangor Kec. Jatinangor Kab. Sumedang
: Hipertensi
: 00-00-2014
: 00-00-2014

b. Keluhan utama

: Sakit kepala

c. Riwayat kesehatan sekarang


P (Profokatif)
: Apa yang menyebabkan sakit kepala?
Q (Quantity)
: Seberapa sering sakit kepala dan sakit seperti apa?
R (Regio)
: Daerah mana yang sakit?
S (skala)
: Pada skala mana rasa nyeri jika rentang nilai 0-10?
T (Time)
: Waktu muncul sakit kepala? Apakah sering atau jarang?
d. Riwayat kesehatan dahulu
Menderita hipertensi sejak usia 58 tahun, gemar minum kopi 2 x/ hari dan
merokok 3 x/ hari.
Apakah meminum obat untuk hipertensi?
Bagaimana pola hidup?
e. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah keluarga yang mengidap hipertensi juga?
f. Activity daily living
Bagaimana pola makan ?
Bagaimana pemenuhan cairan (minum)?
Bagaimana ekskresi (BAB dan BAK)?
Bagaimana istirahat?
g. Pemeriksaan fisik
1) Tingkat kesadaran : compos mentis
2) TTV
Tekanan darah : 190/120 mmHg (normal : 145/83 mmHg)
RR
: 22 x/ menit (normal : 16-20 x/ menit)
HR
: 90 x/ menit (normal : 60-100x/ menit)

3) Pemeriksaan persistem
Inspeksi
: Oedem pada ekstremitas
Arkus snelis
Pergerakan dada (normal : simetris)
Palpasi
: Konjungtiva
Cek turgor
Denyut pada apeks
Perkusi
: Batas jantung : Kardiomegali
Auskultasi
: Bunyi jantung

II.

Analisa Data
Data
DO
TD : 190/120 mmHg
HR : 90x/ menit
RR : 22x/ menit
DS
Pasien mengeluh sakit
kepala & telinga
berdenging

Etiologi
Usia

Rokok & kopi

Elastisitas PD

Nikotin & Kafein

Diagnosa
Keperawatan
Nyeri b.d
peningkatan aliran
darah ke otak
yang ditandai
dengan sakit
kepala.

Merangsang adrenal

Peningkatan TD ke otak
Sakit kepala
DO
TD : 190/120 mmHg
HR : 90x/ menit
RR : 22x/ menit

Peningkatan TD ke otak
Sakit kepala
Usia 65 tahun

DS
Pasien mengeluh sakit
kepala

Resiko jatuh b.d


usia 65 tahun
dan penurunan
kekuatan
ekstremitas
bawah.

Penurunan kekuatan ekstremitas


bawah
Tidak bisa menjaga keseimbangan
tubuh ketika berjalan
Resiko jatuh

DO
TD 190/20 mmHg
HR : 90x/m
RR : 22x/m

Hipertensi kerusakan vaskuler


pembuluh perifer
penyumbatan pembuluh
vasokontriksi gangguan

Gangguan perfusi
jaringan

DS
Nyeri Kepala
Ekstremitas oedem
Cardiomegali
DO
HR : 90x/m
RR : 22X/m
DS
Sesak

III.

Asupan Na retensi Na diginjal


vol.cairan meningkat
preload meningkat CO
meningkat HR meningkat RR
meningkat sesak

Gangguan pola
nafas

Diagnosa Keperawatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

IV.

sirkulasi darah kejaringan

Nyeri berhubungan dengan peningkatan aliran darah ke otak


Resiko jatuh b.d usia 65 tahun dan penurunan kekuatan ekstremitas bawah
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan sirkulasi ke jaringan
Gangguan pola napas berhubungan dengan kompensasi tubuh untuk
meningkatkan suplai oksigen ke jaringan
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan O2.
Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan
tekanan vaskuler serebral
Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan
dengan gangguan sirkulasi.

Rencana Asuhan Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan aliran darah ke otak


Kriteria hasil:
Memperlihatkan pengendalian nyeri dan menunjukan tingkat nyeri yang dibuktikan
oleh indikator (sebutkan 1-5: sangat berat, berat, sedang, ringan atau tidak ada).
Tujuan
Pasien tidak mengalami
gangguan dalam
frekuensi pernafasan,
frekuensi jantung atau
tekanan darah.

Intervensi
Berikan obat
diuretik
Pasien istirahat
Manajemen nyeri :
relaksasi, distraksi.

Rasional
Pemberian obat
diuretic dapat
menghambat
absorbsi garam dan
air sehingga volume
darah dapat
menurun dan
tekanan darah pun

ikut turun.
Istirahat yang cukup
dapat mengurangi
perubahan irama
jantung yang akan
mengurangi
tekanan.
Relaksasi dan
distraksi dapat
Menghilangkan
atau mengurangi
nyeri , Menurunkan
ketegangan
otot ,dan
menimbulkan
perasaan aman dan
damai.

2. Resiko jatuh b.d usia 65 tahun dan penurunan kekuatan ekstremitas bawah.
Kriteria hasil :
Tujuan
Klien
memperlihatkan
upaya menghindari
jatuh atau jatuh
tidak terjadi.

Intervensi
Beri alat bantu jalan berupa
tongkat
Beri alas kaki yang tidak licin
Meminta kepada keluarga
pasien untuk menyediakan
pegangan didekat toilet.

Rasional
Tongkat dapat
menaha beban
tubuh pasien.
Alas kaki yang
licin dapat
meningkatkan
resiko jatuh
terutama
dikamar mandi.
Toilet yang
rendah atau
yang tinggi
dapat membuat
pasien susah
untuk menjaga
keseimbangan.

3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan sirkulasi ke jaringan


Diagnosa
Gangguan perfusi
jaringan berhubungan
dengan gangguan
sirkulasi ke jaringan
ditandai dengan nyeri
kepala

Tujuan

Intervensi

Jangka panjang :
perfusi jaringan
baik efektif

- Monitoring TTV
- Anjurkan istirahat
cukup
- Pantau frekuensi
Jangka pendek :
jantung
Setelah dilakukan - Monitor kedalaman
tindakan 2x24jam
pernapasan, frekuensi
perfusi jaringan
dan ekspansi dada
baik efektif .
- Berikan makanan
Kriteria
sedikit tapi sering
DO :
- Kolaborasi pemberian
TD :
obat antihipertensi
145/83/80mmHg - Evaluasi hemodinamik
HR : 60-100x/m
klien secara berkala
RR : 60-20x/m
DS : nyeri kepala
menghilang

Rasional
- Meningkatk
an sirkulasi
kejaringan
- Golongan
inhibitor
secara
umum
menurunka
n tekanan
darah
- Mengevalu
asi
perkemban
gan
penyakit
dan
keberhasila
n terapi
- TTV stabil

4. Gangguan pola napas berhubungan dengan sesak napas ditandai dengan RR


meningkat

Diagnosa
Gangguan pola napas
berhubungan dengan
sesak napas ditandai
dengan RR meningkat

Tujuan
Jangka panjang :
pola napas baik
efektif
Jangka pendek :
setelah dilakukan
tindakan 2x24jam
pola napas baik
efektif.
Kriteria
DO :

Intervensi

Rasional

- Monitor kedalaman
pernapasan ,
frekuensi dan
ekspansi dada
- Beri posisi yang
nyaman
- Bantu latihan napas
dalam
- Kolaborasi pemberian
oksigen tambahan
melalui nasal kanule

Menurunkan
sesak napas yang
meningkatkan
RR

RR : 60-20x/m

- Pantau TTV

DS :
Sesak
menghilang

5. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan


afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia
miokard.
Kriteria Hasil : Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah /
bebankerja jantung , mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapatditerima,
memperlihatkan norma dan frekwensi jantung stabil dalam rentangnormal pasien.
Intervensi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.

Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat.
Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.
Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas.
Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler.
Catat edema umum.
Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher
Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi.

6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara


suplai dan kebutuhan O2.

Tujuan : Aktivitas pasien terpenuhi.


Kriteria Hasil :Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan /
diperlukan,melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur.
Intervensi :
a.

Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan menggunkan parameter :


frekwensi nadi 20 per menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatanTD,
dipsnea, atau nyeridada, kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat,pusig
atau pingsan. (Parameter menunjukan respon fisiologis pasienterhadap
stress, aktivitas dan indicator derajat pengaruh kelebihan kerja/ jantung).

Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas contoh : penurunan kelemahan /


kelelahan, TD stabil, frekwensi nadi, peningkatan perhatian padaaktivitas dan
perawatan diri. (Stabilitas fisiologis pada istirahatpenting untuk memajukan
tingkat aktivitas individual).
c. Dorong memajukan aktivitas / toleransi perawatan diri. (Konsumsioksigen
miokardia selama berbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen
yang ada. Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatantiba-tiba pada
kerja jantung).
d. Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi,
menyikat gigi / rambut dengan duduk dan sebagainya. (teknik penghematan
energi menurunkan penggunaan energi dan sehingga membantu
keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen).
e. Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih periode aktivitas.(Seperti
jadwal meningkatkan toleransi terhadap kemajuan aktivitas danmencegah
kelemahan).
b.

7. Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan


tekanan vaskuler serebral
Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat.
Kriteria Hasil :Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman.
Intervensi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan


Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan.
Batasi aktivitas.
Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin.
Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan.
Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi
nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.

8. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan


dengan gangguan sirkulasi.
Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak terganggu.
Kriteria Hasil :Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti
ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit
kepala, pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
Intervensi :
a. Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur.
b. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan
pemantau tekanan arteri jika tersedia.
c. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan.
d. Amati adanya hipotensi mendadak.
e. Ukur masukan dan pengeluaran.

f. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan.


g. Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan.

MAKALAH KASUS II SISTEM KARDIOVASKULER


Hipertensi
Ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Kardiovaskuler

Kelompok 9 kardiovascular
Devita Alifiyanti 2200110130078
Lanni Sulastri 220110130120
Namirotu Fauziah 220110130036
Muchibbaturrachmah 220110130050
Siti Sarah Fadhilah 220110130134
Ulfah Nasti Wiliastuti 220110130022

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014

Anda mungkin juga menyukai