Pasien wanita berusia 65th, datang ke poli penyakit dalam karena sakit kepala dan telinga
berdenging. Pasien riwayat hipertensi sejak usia 58th berdasarkan hasil anamnesa pasien
sangat gemar minum kopi sehari 2x dan merokok sehari 3x. Pada pengkajian ditemukan
tekanan darah 190/120 mmHg, RR 22 x/menit, HR 90 x/menit, ekstremitas oedem +/+, pada
thorax photo terlihat cardiomegali.
Step 1
1. Apa yang dimaksud Cardiomegali?
2. Apa yang di maksud ekstremitas oedem +/+?
Jawaban:
1. Cardiomegali adalah pembesaran jantung
2. Ekstremitas oedem +/+ adalah pembengkakan estremitas di bagian kiri dan kanan
Step 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Step 3
1. Hipertensi (tekanan darah meningkat)
konsentrasi darah meningkat dan darah
mengental
cairan cairan keluar ke ruang interstitial
cairan menumpuk dan mengalir
ke pusat gravitasi
2. Hipertensi
sistemik vaskular meningkat
beban jantung meningkat
vasokontriksi
pembuluh darah
hipertrofi pembuluh darah
cardiomegali
3. Rokok : rokok mengandung nikotin yang menyebabkan ketagihan, dalam rokok terdapat CO2
menggantikan O2 dalam darah
O2 dalam darah sedikit
jantung memompa lebih
cepat menyebabkan tekanan darah tinggi. Selain itu pula rokok dapat meningkatkan asam
lemak bebas, gliserol dan asam laktat yang mengakibatkan penurunan kolesterol baik (HDL)
dan meningkatkan kolesterol jahat (LDL).
Kopi : kopi menganding kafein yang menyebabkan peningkatkan debar jantung sehingga
tekanan darah meningkat.
4. RR dalam kasus bisa normal bisa tidak, sesuai pedoman.
Normalnya pada dewasa 16-20 x/menit, sedangkan pada lansia normalnya 20-25 x/menit
atau 14-16 x/menit.
5. Mengonsumsi rokok dan kopi
tekanan darah meningkat
turbulensi aliran darah
pada arteri karotis interna
hantaran gelombnag tulang pendengaran
interpretasi
suara berdenging ( Tinitus objektif)
6. HR normal 60-100
7. Tekanan darah dalam kasus tidak normal, termasuk stage 3 sebab sistol 180 mmHg dan
diastol 110 mmHg.
8. Pemeriksaan penunjang:
a. Hematokrit : kemungkinan sel darah merah tinggi, normalnya pada laki-laki : 40-50%,
pada perempuan 37-43%.
b. Tes kalium : kemungkinan hasil tes kalium rendah.
c. Urinalisa : pengecekan glukosa, natrium, fungsi ginjal.
d. EKG : melihat adanya pembesaran jantung.
9. Usia berpengaruh, karena semakin bertambah usia, tekanan darah bertambah juga karena
elastisitas pembuluh darah berkurang sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat.
Nilai normal tekanan sistol : 130-150 mmHg, diastol : 80-90 mmHg.
10. Penyebab sakit kepala karena adanya penyumbatan pembuluh darah di otak yang
menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah dan terjadinya gangguan sirkulasi ke otak
mengakibatkan retensi pembuluh darah ke otak meningkat sehingga menyebabkan sakit
kepala.
11. Penatalaksanaan:
a. Pengaturan diet : dianjurkan untuk mengonsumsi rendah garam, konsumsi banyak buah
dan makanan rendah kolesterol.
b. Peningkatan aktivitas fisik aerobik selama 30-45 menit/hari.
c. Pemberian obat anti-hipertensi : captopril, atenolol, propanol, tiazid.
d. Pemberian obat diuretik : lasix, turosemid.
e. Perbanyak istirahat.
12. Terlampir
13. Pendidikan kesehatan:
a. Olahraga sebentar tapi teratur (30 menit/hari)
b. Mengurangi konsumsi rokok dan kopi
c. Menjaga pola makan
d. Mengurangi stress
e. Perbanyak istirahat
14. Manifestasi:
a. Awal-awal hipertensi : belum ada gejala.
b. Sudah bertahun-tahun : sakit kepala karena pembuluh darah menyempit.
c. Hipertrofi ventrikel kiri
memompa cepat
tekanan di pembuluh darah meningkat.
15.
16.
17.
18.
d. Mudah marah
menstimulasi pengeluaran hormon adrenalin
vasokontriksi
pembuluh darah
tekanan darah naik.
Komplikasi :
a. Stroke : tekanan darah meningkat menyebabkan pembuluh darah di otak pecah
sehingga kekurangan O2 di otak.
b. Gagal ginjal : terjsdi kerusakan di glomerolus menyebabkan darah mengalir ke unit
fungsional ginjal dan nefron terganggu mengakibatkan gagal ginjal.
c. Gagal jantung : tekanan darah meningkat
terjadi peningkatan resistensi dari
ventrikel kiri
Ventrikel kiri hipertrofi
jantung terancam
atherosklerosis
menyebabkan gagal jantung.
Etiologi:
a. Genetik ( Mutasi gen) : terjadinya perubahan membran sel menyebabkan kontriksi
fungsional mengakibatkan tekanan perifer meningkat.
b. Obesitas : terlalu banyak lemak sehingga lemak menumpuk dan menymbat pembulih
darah.
c. Stress : peningkatan saraf simpatis dan pengeluaran hormon adrenalin.
d. Pola hidup meliputi:
Asupan Na+ : banyak mengonsumsi Na menyebabkan peningkatan volume cairan dan
curah jantung meningkat.
Alkohol : terdapat banyak kalori dapat meningkatkan lemak
Rokok : rokok mengandung nikotin yang menyebabkan ketagihan, dalam rokok terdapat
CO2 menggantikan O2 dalam darah
O2 dalam darah sedikit
jantung memompa
lebih cepat menyebabkan tekanan darah tinggi. Selain itu pula rokok dapat
meningkatkan asam lemak bebas, gliserol dan asam laktat yang mengakibatkan
penurunan kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kolesterol jahat (LDL).
Kopi : kopi menganding kafein yang menyebabkan peningkatkan debar jantung sehingga
tekanan darah meningkat.
Hipertensi tidak bisa sembuh tapi bisa distabilkan dengan olahraga.
Pengertian tekanan darah:
Tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel
berkontraksi yang disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang
terjadi saat ventrikel beristirahat dan mengisi ruangannya. Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik ( oxford, 2003).
Pengertian hipertensi :
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas
140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lanjut usia, hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg
(Sheps,2005).
Faktor yang mempengaruhi:
Menurut Kozier et al (2009), ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi tekanan darah,
diantaranya adalah:
a. Usia
Bayi yang baru lahir memiliki tekanan sistolik rata-rata 73 mmHg. Tekanan sistolik dan
diastolik meningkat secara bertahap sesuai usia hingga dewasa. Pada orang lanjut usia,
arterinya lebih keras dan kurang fleksibel terhadap darah. Hal ini mengakibatkan
peningkatan tekanan sistolik. Tekanan diastolik juga meningkat karena dinding
pembuluh darah tidak lagi retraksi secara fleksibel pada penurunan tekanan
darah.
b. Jenis kelamin
Berdasarkan Journal of Clinical Hypertension, Oparil menyatakan bahwa
perubahan hormonal yang sering terjadi pada wanita menyebabkan wanita lebih
cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini juga menyebabkan risiko wanita
untuk terkena penyakit jantung menjadi lebih tinggi (Miller, 2010).
c. Olahraga
Aktivitas fisik meningkatkan tekanan darah.
d. Obat-obatan
Banyak obat-obatan yang dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan darah.
e. Ras
Pria Amerika Afrika berusia di atas 35 tahun memiliki tekanan darah yang lebih
tinggi daripada pria Amerika Eropa dengan usia yang sama.
f. Obesitas
Obesitas, baik pada masa anak-anak maupun dewasa merupakan faktor
predisposisi hipertensi.
19. Menurut tingkatan usia:
MALE
AGE
FEMALE
SISTOL
DIASTOL
SISTOL
DIASTOL
11-15 th
114
72
109
70
16-20 th
115
73
110
70
21-25 th
115
73
110
71
26-30 th
115
75
112
73
31-35 th
117
76
114
74
36-40 th
120
80
126
77
41-45 th
124
81
122
78
46-50 th
128
82
128
79
51-55 th
134
84
134
80
56-60 th
137
84
139
82
61-65 th
148
86
145
83
ASKEP HIPERTENSI
I.
Pengkajian
a. Identitas
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Diagnosa medis
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
: Ny. X
: 65 tahun
: Perempuan
: Tidak bekerja
: Ds. Jatinangor Kec. Jatinangor Kab. Sumedang
: Hipertensi
: 00-00-2014
: 00-00-2014
b. Keluhan utama
: Sakit kepala
3) Pemeriksaan persistem
Inspeksi
: Oedem pada ekstremitas
Arkus snelis
Pergerakan dada (normal : simetris)
Palpasi
: Konjungtiva
Cek turgor
Denyut pada apeks
Perkusi
: Batas jantung : Kardiomegali
Auskultasi
: Bunyi jantung
II.
Analisa Data
Data
DO
TD : 190/120 mmHg
HR : 90x/ menit
RR : 22x/ menit
DS
Pasien mengeluh sakit
kepala & telinga
berdenging
Etiologi
Usia
Elastisitas PD
Diagnosa
Keperawatan
Nyeri b.d
peningkatan aliran
darah ke otak
yang ditandai
dengan sakit
kepala.
Merangsang adrenal
Peningkatan TD ke otak
Sakit kepala
DO
TD : 190/120 mmHg
HR : 90x/ menit
RR : 22x/ menit
Peningkatan TD ke otak
Sakit kepala
Usia 65 tahun
DS
Pasien mengeluh sakit
kepala
DO
TD 190/20 mmHg
HR : 90x/m
RR : 22x/m
Gangguan perfusi
jaringan
DS
Nyeri Kepala
Ekstremitas oedem
Cardiomegali
DO
HR : 90x/m
RR : 22X/m
DS
Sesak
III.
Gangguan pola
nafas
Diagnosa Keperawatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
IV.
Intervensi
Berikan obat
diuretik
Pasien istirahat
Manajemen nyeri :
relaksasi, distraksi.
Rasional
Pemberian obat
diuretic dapat
menghambat
absorbsi garam dan
air sehingga volume
darah dapat
menurun dan
tekanan darah pun
ikut turun.
Istirahat yang cukup
dapat mengurangi
perubahan irama
jantung yang akan
mengurangi
tekanan.
Relaksasi dan
distraksi dapat
Menghilangkan
atau mengurangi
nyeri , Menurunkan
ketegangan
otot ,dan
menimbulkan
perasaan aman dan
damai.
2. Resiko jatuh b.d usia 65 tahun dan penurunan kekuatan ekstremitas bawah.
Kriteria hasil :
Tujuan
Klien
memperlihatkan
upaya menghindari
jatuh atau jatuh
tidak terjadi.
Intervensi
Beri alat bantu jalan berupa
tongkat
Beri alas kaki yang tidak licin
Meminta kepada keluarga
pasien untuk menyediakan
pegangan didekat toilet.
Rasional
Tongkat dapat
menaha beban
tubuh pasien.
Alas kaki yang
licin dapat
meningkatkan
resiko jatuh
terutama
dikamar mandi.
Toilet yang
rendah atau
yang tinggi
dapat membuat
pasien susah
untuk menjaga
keseimbangan.
Tujuan
Intervensi
Jangka panjang :
perfusi jaringan
baik efektif
- Monitoring TTV
- Anjurkan istirahat
cukup
- Pantau frekuensi
Jangka pendek :
jantung
Setelah dilakukan - Monitor kedalaman
tindakan 2x24jam
pernapasan, frekuensi
perfusi jaringan
dan ekspansi dada
baik efektif .
- Berikan makanan
Kriteria
sedikit tapi sering
DO :
- Kolaborasi pemberian
TD :
obat antihipertensi
145/83/80mmHg - Evaluasi hemodinamik
HR : 60-100x/m
klien secara berkala
RR : 60-20x/m
DS : nyeri kepala
menghilang
Rasional
- Meningkatk
an sirkulasi
kejaringan
- Golongan
inhibitor
secara
umum
menurunka
n tekanan
darah
- Mengevalu
asi
perkemban
gan
penyakit
dan
keberhasila
n terapi
- TTV stabil
Diagnosa
Gangguan pola napas
berhubungan dengan
sesak napas ditandai
dengan RR meningkat
Tujuan
Jangka panjang :
pola napas baik
efektif
Jangka pendek :
setelah dilakukan
tindakan 2x24jam
pola napas baik
efektif.
Kriteria
DO :
Intervensi
Rasional
- Monitor kedalaman
pernapasan ,
frekuensi dan
ekspansi dada
- Beri posisi yang
nyaman
- Bantu latihan napas
dalam
- Kolaborasi pemberian
oksigen tambahan
melalui nasal kanule
Menurunkan
sesak napas yang
meningkatkan
RR
RR : 60-20x/m
- Pantau TTV
DS :
Sesak
menghilang
Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat.
Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.
Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas.
Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler.
Catat edema umum.
Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.
Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher
Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi.
Kelompok 9 kardiovascular
Devita Alifiyanti 2200110130078
Lanni Sulastri 220110130120
Namirotu Fauziah 220110130036
Muchibbaturrachmah 220110130050
Siti Sarah Fadhilah 220110130134
Ulfah Nasti Wiliastuti 220110130022
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014