Anda di halaman 1dari 17

ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN


MASALAH PSIKOSOSIAL ANSIETAS DI DESA
SUMBERJATI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SILO 1 JEMBER

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh:
SAFRINA ADABIYAH
NIM: 1701021041

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
ARTIKEL JURNAL

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN


MASALAH PSIKOSOSIAL ANSIETAS DI DESA
SUMBERJATI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SILO 1 JEMBER

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh:
SAFRINA ADABIYAH

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN MASALAH


PSIKOSOSIAL ANSIETAS DI DESA SUMBERJATI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SILO 1 JEMBER

Safrina Adabiyah
NIM: 1701021041

Artikel ini diperiksa oleh pembimbing dan telah disetujui untuk dipertahankan
dihadapan tim penguji Artikel Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020


Pembimbing

Ns. Mad Zaini, M.Kep., Sp. Kep.J NPK. 198707141100375

ii
PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN MASALAH


PSIKOSOSIAL ANSIETAS DI DESA SUMBERJATI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SILO 1 JEMBER

Safrina Adabiyah
NIM: 1701021041

Dewan Penguji Artikel Pada Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020


: Ns. Yeni Suryaningsih, S.Kep., M.Kep (NPK. 1979030111203734)
1.Ketua Penguji (....................)
: Ns. Sofia Rhosma Dewi, S.Kep., M.Kep (NPK. 1984122411103586)
: Ns. Mad Zaini, M.Kep., Sp. Kep. J
2.Penguji(NPK.
I 1987071411003751) (....................)

3. Penguji II (....................)

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

Ns. Sasmiyanto, S.Kep., M.Kep NPK. 19790416 1 0305358

iii
PENGUJI ARTIKEL

Dosen Penguji Ujian Artikel Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember

Jember, Juli 2020

Ketua Penguji

(.............................................)
NIDN.

Penguji Anggota I

(.............................................)
NIDN.

Penguji Anggota II

(.............................................)

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM.........................................................................i

PERNYATAAN PERSETUJUAN.....................................................................ii

PENGESAHAN..................................................................................................iii

PENGUJI ARTIKEL.........................................................................................iv

DAFTAR ISI........................................................................................................v

ABSTRACT..........................................................................................................1

ABSTRAK............................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................2

METODE..............................................................................................................3

STUDI KASUS.....................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................6

KESIMPULAN....................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

v
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN MASALAH
PSIKOSOSIAL ANSIETAS DI DESA SUMBERJATI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SILO 1 JEMBER

Safrina Adabiyah
1701021041
(Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jember)
e-mail: safrinaadabiyah@gmail.com

ABSTRACT
Anxiety is the body's response to events that occur, where the body's
response to events that occur, where the body's response is more negative, causing
discomfort for clients (Zaini, 2019). Riskesdas data for 2018 shows the prevalence
of mental emotional disorders (symptoms of depression and anxiety) in Indonesia
of 9.8% and around 6.82% in East Java for ages over 15 years (RISKESDAS,
2018). The purpose of this case is to apply mental nursing care to clients with
anxiety psychosocial problems appropriately through the nursing process starting
from assessment, formulation of diagnosis, nursing plan, nursing action and
evaluation.
Based on the case study, after taking care of the client care for as many as
four times the visit anxiety problems that the client experienced, the client is calm,
the face looks more relaxed, the client can control his anxiety, the client is
cooperative.
Keywords: Psychosocial, anxiety

ABSTRAK
Ansietas merupakan respon tubuh terhadap peristiwa yang terjadi, dimana
respons tubuh terhadap peristiwa yang terjadi, dimana respon tubuh tersebut lebih
bersifat negatif sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi klien (Zaini, 2019).
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi gangguan mental emosional
(gejala-gejala depresi dan ansietas) di Indonesia sebesar 9,8% dan sekitar 6,82%
di Jawa Timur untuk usia diatas 15 tahun (RISKESDAS, 2018).
Tujuan kasus ini adalah mengaplikasikan asuhan keperawatan jiwa pada
klien dengan masalah psikososial ansietas secara tepat melalui proses keperawatan

1
2

mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa, rencana keperawatan, tindakan


keperawatan dan evaluasi.
Berdasarkan dari studi kasus, setelah dilakukan tindakan asuhan
keperawatan pada klien sebanyak empat kali kunjungan masalah ansietas yang
klien alami teratasi, klien tenang, wajah terlihat lebih rileks, klien dapat
mengontrol cemasnya, klien kooperatif.
Kata kunci: Psikososial, ansietas.

PENDAHULUAN The Anxiety and Depression


Ansietas merupakan respon Association of America (dalam
tubuh terhadap peristiwa yang terjadi, Kaplan & Sadock, 2012) menuliskan
dimana respons tubuh terhadap bahwa gangguan kecemasan dan
peristiwa yang terjadi, dimana respon depresi di derita oleh 40 juta populasi
tubuh tersebut lebih bersifat negatif orang dewasa di Amerika pada usia
sehingga menimbulkan 18 tahun atau lebih (18% dari
ketidaknyamanan bagi klien (Zaini, populasi). Diperkirakan 20% dari
2019). Menurut DepKes RI, (1990) populasi dunia menderita ansietas
Kecemasan adalah ketegangan, rasa (Gail et all.,2002) dan sebanyak 47,7%
tidak aman dan kekawatiran yang remaja sering merasa cemas
timbul karena dirasakan terjadi (Haryadi,2007). Prevalensi gangguan
sesuatu yang tidak menyenangkan ansietas menurut Center for Disease
tetapi sumbernya sebagian besar Control and Prevention pada tahun
tidak diketahui dan berasal dari 2011 sebesar lebih dari 15%. National
dalam (Wahyuni, 2018). Berdasarkan Comorbidity Study melaporkan
pernyataan tersebut penulis bahwa satu dari empat orang
menyimpulkan ansietas merupakan memenuhi kriteria untuk sedikitnya
suatu gejala yang tidak satu ansietas dan terdapat angka
menyenangkan, sensasi cemas, rasa prevalensi 12 bulan per 17,7%
takut dan terkadang panik akan suatu (Liviana, dkk. 2016). Data Riskesdas
bencana yang mengancam yang tahun 2018 menunjukkan prevalensi
menimbulkan ketidaknyamanan. gangguan mental emosional (gejala-
gejala depresi dan ansietas) di
Indonesia sebesar 9,8% dan sekitar STUDI KASUS
6,82% di Jawa Timur untuk usia Tn. S dikaji pada tangal 10
diatas 15 tahun (RISKESDAS, Desember 2019/14.00 WIB, dengan
2018). Ansietas atau cemas sering diagnosa Tuberculosis paru,
dialami oleh hampir semua manusia pengkajian dilakukan di rumah Tn. S
yang sifatnya subjektif dan Desa Sumbrjati Kecamatan Silo
patologik. Perasaan tersebut ditandai Jember. Tn. S berusia 64 tahun, jenis
oleh rasa ketakutan yang difusi, kelamin laki-laki, Madura/Indonesia,
tidak menyenangkan, menikah.
seringkali disertai oleh Tn. S mengatakan cemas
gejala otonomik seperti nyeri kepala, karena batuk berdahak yang tak
berkeringat, palpitasi dan kunjung sembuh, setelah dilakukan
gelisah. Respon emosi yang pemeriksaan pasien positif TB paru.
berlebihan ini dialami setiap pasien Tn. S juga mengatakan cemas karena
TB paru karena adanya ancaman atau harus meminum obat setiap hari
bahaya dari penyakitnya yang dapat selama 6 bulan. Dan sekitar 2 bulan
menyebabkan penderitaan dan yang lalu Tn. S mengatakan pernah
gangguan aktifitas hidup sehari-hari jatuh dari tempat tidur saat hendak
bahkan kematian (Terok, 2017). bangun dan pasien mengeluh nyeri
METODE sendi jika berjalan terlalu jauh.
Metode penulisan artikel ini Data fokus yang didapat
adalah studi kasus Ansietas pada Tn. diantaranya:
S (64 tahun) di desa Sumberjati N Data Diagnosa
o keperawata
kecamatan Silo Jember pada bulan
n
Desember 2019. Studi literatur 1. DS: Tn. S Ansietas
mengatakan
diambil dari berbagai sumber.
cemas karena
Pendekatan ini dilakukan dengan batuk
berdahak yang
pendekatan proses keperawatan yang
tak kunjung
terdiri dari pengkajian, analisa data, sembuh, Tn. S
juga
diagnosa keperawatan, perencanaan,
mengatakan
pelaksanaan dan evaluasi. cemas karena
harus
meminum
2. TD: obat setiap
120/80 hari selama 6
bulan. mmHg
3. RR: 22
x/m
DO: 4. N: 80 x/m
1. Skor 5. T: 36,8 oC
ansietas 20
(kecemasa 3. DS: Tn. Resiko Jatuh
n ringan) S mengatakan
2. Bingung sekitar 2 bulan
(+) yang lalu
3. Gelisah (+) pernah jatuh
4. Sulit dari tempat
berkonsent tidur saat
rasi (+) hendak
5. Kompulsi bangun dan
(+) pasien
6. TD: mengeluh
120/80 nyeri sendi
mmHg jika berjalan
7. Nadi: 80 terlalu jauh
x/menit
DO:
2. DS: Tn. S Ketidakefekti 1. TUG 14
mengeluh fan bersihan detik
batuk jalan napas (Beresiko
berdahak dan tinggi
sesak napas jatuh)
semenjak
kurang lebih 2. Pasien
satu bulan tampak
yang lalu, saat berjalan
ini pasien perlahan
berobat dan - lahan
rutin kontrol 3. Kekuatan
ke puskesmas Otot 5 5
dan mendapat
44
pengobatan
selama 6
bulan.

DO: Diagnosa prioritas yang dapat


1. Batuk
berdahak diambil dari kasus Tn. S adalah
(+) ansietas, ketidakefektifan bersihan
jalan napas, dan resiko jatuh
Pelaksanaan tindakan asuhan masih cemas, dengan data objektif
keperawatan dengan diagnosa klien terlihat bingung, klien tampak
ansietas dilakukan selama 4 kali gelisah, klien sulit berkonsentrasi,
kunjungan dengan metode strategi klien masih susah dinasehati.
pelaksanaan, sesuai intervensi yang Assesment hari pertama melakukan
telah dibuat dengan keterangan: SP1P yaitu klien sudah bisa
No Strategi Pelaksanaan mengidentifikasi dan belum bisa
mengontrol rasa cemasnya. Planning

Pasien untuk perawat lanjutkan SP2P pada

Sp 1 pertemuan berikutnya, hari Jumat, 13

1 Membina hubungan saling Desember 2019 pukul 14.00 di


percaya rumah klien, untuk klien menyuruh
2 Menyebutkan penyebab klien melakukan teknik pengalihan
ansietas
situasi. Pada hari kedua, Jumat, 13
3 Menyebutkan situasi yang
Desember 2019 didapat data
menyertai ansietas
subjektif klien mengatakan dirinya
4 Menyebutkan perilaku terkait
ansietas ingin tidak merasakan cemas seperti
5 Melakukan tehnik pengalihan sekarang, dengan data objektif klien
situasi terlihat bingung, lien tampak
Sp 2 gelisah, klien sulit berkonsentrasi.
6 Melakukan tehnik tarik napas Assesment hari kedua melakukan
dalam
SP2P klien sudah bisa mengontrol
Sp 3
rasa cemas dengan cara latihan
7 Melakukan tehnik relaksasi
teknik tarik napas dalam. Planning
otot
untuk perawat, lakukan
Sp 4
SP3P pada pertemuan berikutnya,
8 Melakukan tehnik relaksasi
lima jari hari Selasa, 17 Desember 2019 pukul
14.00 di rumah klien, untuk klien

Evaluasi yang telah dilakukan menganjurkan klien untuk tetap

pada klien Pada hari pertama, Selasa, belajar latihan teknik tarik napas

10 Desember 2019 didapat data dalam.

subjektif klien mengatakan dirinya Pada hari ketiga, Selasa, 17


Desember 2019 didapat data subjektif
klien mengatakan cemas yang dia PEMBAHASAN
alami sudah sedikit berkurang, Berdasarkan pengkajian yang
dengan data objektif klien sudah telah dilakukan oleh penulis kepada
tampak tidak bingung, klien tampak Tn. S dengan metode auto dan allo
lebih tenang, klien sulit anamnesa diperoleh data subjektif
berkonsentrasi, klien bisa melakukan dan data objektif yang sesuai dengan
teknik relaksasi otot. Assesment hari prioritas masalah yang dialami oleh
ketiga melakukan SP3P klien sudah Tn. S yaitu masalah psikososial
bisa mengontrol rasa cemas dengan ansietas didukung dengan data
cara latihan teknik relaksasi otot. subjektif Tn. S mengatakan cemas
Planning untuk perawat, lakukan karena batuk berdahak yang tak
SP4P pada pertemuan berikutnya, kunjung sembuh, setelah dilakukan
hari Jumat, 20 Desember 2019 pukul pemeriksaan pasien positif TB paru.
14.00 di rumah klien, untuk klien Tn. S juga mengatakan cemas karena
menganjurkan klien untuk tetap harus meminum obat setiap hari
belajar latihan teknik relaksasi otot. selama 6 bulan. Dan data objektif
Pada hari keempat, Selasa, 20 yang diperoleh Tn. S terlihat gelisah,
Desember 2019 didapat data bingung dan sulit berkonsentrasi.
subjektif klien mengatakan sudah Saat dilakukan pemeriksaan skoring
tidak cemas dan merasa tenang, ansietas menggunakan Hamilton
dengan data objektif klien tenang, Rating Scale For Anxiety (HARS)
wajah terlihat lebih rileks, klien jumlah skor 20 dengan interpretasi
dapat mengontrol cemasnya, klien kecemasan ringan, tekanan darah
kooperatif. Assesment hari keempat klien 120/80 mmHg dan nadi 80
melakukan SP4P klien sudah bisa x/menit.
mengontrol rasa cemas dengan cara Diagnosa keperawatan yang
latihan teknik relaksasi lima jari. paling diperioritaskan dalam kasus
Planning menganjurkan klien untuk ini adalah Ansietas ditandai dengan
tetap belajar empat cara mengontrol Tn. S mengatakan cemas karena
rasa cemas. batuk berdahak yang tak kunjung
sembuh, Tn. S juga mengatakan
cemas karena harus meminum obat
setiap hari
selama 6 bulan, skor ansietas 20 Adapun tindakan keperawatan
(kecemasan ringan), bingung, pada kasus yang dialami oleh Tn. S
gelisah, sulit berkonsentrasi, dilaksanakan selama empat kali
kompulsi, TD: 120/80 mmHg, nadi: kunjungan, yaitu:
80 x/menit. Pada hari pertama Selasa, 10
Strategi pelaksanaan yang Desember 2019 yaitu membina
pertama (SP1) Tn. S dapat membina hubungan saling percaya,
hubungan saling percaya, menyebutkan penyebab ansietas,
menyebutkan penyebab ansietas, menyebutkan situasi yang menyertai
menyebutkan situasi yang menyertai ansietas, menyebutkan perilaku
ansietas, menyebutkan perilaku terkait ansietas, melakukan tehnik
terkait ansietas, melakukan tehnik pengalihan situasi. Pada hari kedua
pengalihan situasi dan menganjurkan Jumat, 13 Desember 2019 yaitu
klien memasukkan ke dalam kegiatan menyebutkan cara mengontrol
harian. Strategi pelaksanaan yang ansietas, membantu klien melakukan
kedua (SP2) Tn. S dapat tehnik tarik napas dalam,
menyebutkan cara mengontrol menganjurkan klien memasukkan ke
ansietas, membantu klien melakukan dalam kegiatan harian. Pada hari
tehnik tarik napas dalam, ketiga Selasa, 17 Desember 2019
maenganjurkan klien memasukkan yaitu mengevaluasi jadwal kegiatan
ke dalam kegiatan harian. Strategi harian klien, melatih mengontrol rasa
pelaksanaan yang ketiga (SP3) Tn. S cemas dengan cara melakukan tehnik
dapat melatih mengontrol rasa cemas relaksasi otot, menganjurkan klien
dengan cara melakukan tehnik memasukkan kedalam kegiatan
relaksasi otot, menganjurkan klien harian. Pada hari keempat Jumat, 20
memasukkan kedalam kegiatan Desember 2019 yaitu mengevaluasi
harian. Strategi pelaksanaan yang jadwal kegiatan harian klien, melatih
keempat (SP4) Tn. S dapat melatih klien mengontrol ansietas dengan
klien mengontrol ansietas dengan cara teknik relaksasi lima jari,
cara teknik relaksasi lima jari, menganjurkan klien memasukkan
menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
kedalam jadwal kegiatan harian. Pada saat dilakukan tindakan
keperawatan
respon klien sangat kooperatif, kedua melakukan SP2P klien sudah
namun sedikit ada kesulitan saat klien bisa mengontrol rasa cemas dengan
melakukan tindakan keperawatan SP cara latihan teknik tarik napas dalam.
tiga yaitu melakukan teknik relaksasi Planning untuk perawat, lakukan
otot, klien mengatakan sedikit agak SP3P pada pertemuan berikutnya,
sulit mengingat cara melakukan hari Selasa, 17 Desember 2019 pukul
teknik relaksasi otot. 14.00 di rumah klien, untuk klien
Evaluasi yang telah menganjurkan klien untuk tetap
dilakukan pada klien Pada hari belajar latihan teknik tarik napas
pertama, Selasa, 10 Desember 2019 dalam.
didapat data subjektif klien Pada hari ketiga, Selasa, 17
mengatakan dirinya masih cemas, Desember 2019 didapat data
dengan data objektif klien terlihat subjektif klien mengatakan cemas
bingung, klien tampak gelisah, klien yang dia alami sudah sedikit
sulit berkonsentrasi, klien masih berkurang, dengan data objektif klien
susah dinasehati. Assesment hari sudah tampak tidak bingung, klien
pertama melakukan SP1P yaitu klien tampak lebih tenang, klien sulit
sudah bisa mengidentifikasi dan berkonsentrasi, klien bisa melakukan
belum bisa mengontrol rasa teknik relaksasi otot. Assesment hari
cemasnya. Planning untuk perawat ketiga melakukan SP3P klien sudah
lanjutkan SP2P pada pertemuan bisa mengontrol rasa cemas dengan
berikutnya, hari Jumat, 13 Desember cara latihan teknik relaksasi otot.
2019 pukul Planning untuk perawat, lakukan
14.00 di rumah klien, untuk klien SP4P pada pertemuan berikutnya,
menyuruh klien melakukan teknik hari Jumat, 20 Desember 2019 pukul
pengalihan situasi. 14.00 di rumah klien, untuk klien
Pada hari kedua, Jumat, 13 menganjurkan klien untuk tetap
Desember 2019 didapat data belajar latihan teknik relaksasi otot.
subjektif klien mengatakan dirinya Pada hari keempat, Selasa, 20
ingin tidak merasakan cemas seperti Desember 2019 didapat data subjektif
sekarang, dengan data objektif klien klien mengatakan sudah tidak cemas
terlihat bingung, lien tampak gelisah, dan merasa tenang, dengan data
klien sulit berkonsentrasi. Assesment
hari
objektif klien tenang, wajah terlihat cemas karena harus meminum obat
lebih rileks, klien dapat mengontrol setiap hari selama 6 bulan.
cemasnya, klien kooperatif. Pada kasus yang dialami Tn.S
Assesment hari keempat melakukan ditemukan tiga diagnosis
SP4P klien sudah bisa mengontrol keperawatan prioritas yaitu:
rasa cemas dengan cara latihan Ansietas ditandai dengan Tn.
teknik relaksasi lima jari. Planning S mengatakan cemas karena batuk
menganjurkan klien untuk tetap berdahak yang tak kunjung sembuh,
belajar empat cara mengontrol rasa Tn. S juga mengatakan cemas karena
cemas. harus meminum obat setiap hari
selama 6 bulan, skor ansietas 20
KESIMPULAN (kecemasan ringan), bingung,
Asuhan keperawatan jiwa gelisah, sulit berkonsentrasi,
pada Tn.S dengan masalah kompulsi, TD: 120/80 mmHg, nadi:
psikososial ansietas di Desa 80 x/menit.
Sumberjati wilayah kerja puskesmas Rencana asuhan keperawatan
Silo 1 telah dilaksanakan pada pada ansietas menggunakan empat
tanggal strategi pelaksanaan. Pertama, SP1P
10 Desember 2019 sampai dengan yaitu membina hubungan saling
tanggal 20 Desember 2019 dengan percaya, menyebutkan penyebab
baik. Sehingga dapat diambil ansietas, menyebutkan situasi yang
kesimpulan sebagai berikut: menyertai ansietas, menyebutkan
Pengkajian dilakukan pada perilaku terkait ansietas, melakukan
tanggal 10 Desember 2019 tehnik pengalihan situasi. Kedua,
ditemukan adanya data-data yang SP2P yaitu melakukan tehnik tarik
menunjukkan bahwa klien Tn. S napas dalam. Ketiga, SP3P yaitu
mengalami masalah psikososial melakukan tehnik relaksasi otot.
ansietas dengan data keluhan utama Keempat, SP4P yaitu melakukan
klien mengatakan cemas karena tehnik relaksasi lima jari.
batuk berdahak yang tak kunjung Pelaksanaan asuhan
sembuh, setelah dilakukan keperawatan yaitu melakukan
pemeriksaan pasien positif TB paru. rencana yang sebelumnya telah
klien juga mengatakan penulis susun. Pelaksanaan yang
diberikan sesuai dengan kebutuhan
klien, pelaksanaan telah dilaksanakan
sesuai perencanaan.
Evaluasi asuhan keperawatan
yang dilakukan pada Tn. S sebanyak
empat kali evaluasi. Evaluasi
dilakukan pada tanggal 10, 13, 17
dan
20 Desember 2019. Pada evaluasi
hari terakhir didapatkan klien sudah
bisa mengontrol rasa cemas yang
dialami.
DAFTAR PUSTAKA Kementrian kesehatan RI Badan
Peneltian dan Pengembangan
Kesehatan. 2018. Hasil Utama
Annisa, Dona Fitri & Ifdil. 2016. RISKESDAS 2018.
Konsep Kecemasan (Anxiety)
pada Lanjut Usia (Lansia). Rohmah, Nikmatur & Saiful Walid.
Jurnal Konselor. Vol 5. No. 2. 2014. Proses Keperawatan
Hal 93-99. Teori dan Aplikasi. Ar-ruzz
Media: Jogjakarta.
Ayuningtyas, D., Misnaniarti, &
Rayhani, M. 2018. Analisis Sidauruk, Alex, dkk. 2015. Asuhan
Kesehata Mental Pada Keperawatan Kecemasan.
Masyarakat di Indonesia dan Academia edu.com. diakses 23
Strategi Penanggulangannya. April 2020.
Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Vol 9. No. 1. Hal 1- Terok, Maria. 2017.Profil Tingkat
10. Kecemasan Pasien Tuberkulosis
Paru di Irina C Blu Rumah Sakit
Azhari, Mirzha Lutfianisa. 2018. Prof. Dr. H. R. D. Kandou
Satuan Oprasional Prosedur Manado. Jurnal Keperawatan
Relaksasi Hipnotis 5 Jari. PoltekesKemenkes Mnado. Vol 1.
id.Scribd.com. diakses 23 April No. 1. Hal 1-8.
2020.
Wahyuni, Sri Teguh Indah. 2018.
Candra, Wayan. 2017. Psikologi Asuhan Keperawatan Jiwa
Landasan Keilmuan Praktik dengan Masalah Psikososial:
Keperawatan Jiwa. Andi Offset: Ansietas Pada penderita PPOK.
Yogyakarta. D3 Thesis. Universitas Airlangga.
Surabaya.
Choiron, Achmad. 2017. Laporan
Seminar Asuhan Keperawatan Yakin. 2014. Konsep Community
Jiwa di Ruang Cendrawasih RSJ mental Health Nursing (CMHN).
Dr. Radjiman Wediodiningrat id.Scribd.com. diakses 23 April
Lawang – Malang. Academia 2020
edu.com. diakses 02 Maret 2020.
Zaini, Mad. 2019. Asuhan
Muhtih, Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Masalah
Keperawatan Jiwa (Teori dan Psikososial di Pelayanan Klinis
Aplikasi). Andi Offset: dan Komunitas. Deepublish:
Yogyakarta. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai