Di Susun Oleh:
Kelompok II
NAMA NIM
Faisal Ryan Alamsyah, S.Kep A032820004
Dwi Richar Iriyanto, S.Kep A0328200011
Oktofianus Titus Merani, S.Kep A0328200013
Hermita Sandika, S.Kep A0328200019
Tirsa Wandadayana, S.Kep A0328200016
TAHUN 2021-2022
LEMBAR PENGESAHAN
OLEH :
KELOMPOK II
MENGETAHUI
CI KLINIK CI AKADEMIK
Puji syukur keompok panjatkan kepada Tuhan yang maha esa sehingga
pada kien dengan perilaku kekerasan di ruang akut RSJD Abepura Jayapura.
ini masih jauh dari kata sempurna, baik itu meliputi penggunaan kata – kata
Penyusun.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar beakang...................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................3
C. Manfaat.............................................................................................4
PENDAHULUAN
D. Latar beakang
yaitu sehat baik secara jiwa, masalah psikososial dan gangguan jiwa
(Keliat, 2016).
kimiawi dengan jumlah penderita yang terus meningkat dari tahun ketahun
2030, gangguan jiwa juga berhubungan dengan bunuh diri, lebih dari 90%
dari satu juta kasus bunuh diri setiap tahunnya akibat gangguan jiwa
(WHO, 2015).
2007 sebesar 0,46%. wilayah paling banyak dengan kasus gangguan jiwa
berat (psikotik). Pada orang dengan gangguan jiwa berat dilakukan oleh
edukasi dan evaluasi tentang tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan
tangga dan aktivitas bekerja serta kebersihan diri (UU Standar Pelayanan
Kesehatan Dasar tahun 2013 dibagi menjadi dua bagian, yaitu (1)
gangguan jiwa berat atau kelompok psikotik dan (2) gangguan jiwa ringan
fisik, baik pada diri sendiri maupun orang lain, disertai dengan amuk dan
sendiri atau orang lain atau lingkungan baik secara fisik atau emosional
E. Tujuan
perilaku kekerasan.
3. Mahasiswa dapat menyusun rencana keperawatan kepada klien dengan
perilaku kekerasan.
perilaku kekerasan.
F. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
RSJD Abepura
3. Bagi institusi
Kekerasan (PK).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Defenisi
(Muhith, 2015).
perilaku seseorang yang diarahkan pada diri sendiri (dapat berupa melukai
diri sendiri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri), orang
lain (dengan melakukan tindakan agresif pada orang lain) atau lingkungan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
orang lain dan lingkungan yang timbul sebagai kecemasan dan ancaman
(Hadiyanto, 2016).
2. Penyebab
a. Faktor predisposisi
1) Faktor Biologis
2) Faktor Psikologis
b. Faktor Presipitasi
3. Rentang Respon
Keterangan;
a. Asertif
b. Frustasi
Individu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan tidak dapat
menemukan alternatif.
c. Pasif
d. Agresif
e. Kekerasan
4. Proses Terjadinya
verbal, menekan, menantang. Dari ketiga cara ini, cara yang pertama adalah
konstruktif sedang dua cara lain adalah destruktif. Dengan melarikan diri atau
menantang akan menimbulkan rasa bermusuhan, dan bila cara ini dipakai
terus – menerus, maka kemarahan dapat diekspresikan pada diri sendiri atau
lingkungan dan akan tampak sebagai depresi psikomatik atau agresi dan
b. Pandangan tajam
d. Menggepalkan tangan
e. Bicara kasar
kekerasan.
6. Akibat
mencederai diri, orang lain dan merusak lingkungan adalah keadaan dimana
fisik baik pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungannya. Kondisi ini
biasanya akibat ketidakmampuan mengendalikan marah secara konstruktif
7. Mekanisme koping
a. Sublimasi
b. Proyeksi
tidak baik.
c. Represi
alam sadar.
d. Reaksi
e. Displacement
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medic
1) Farmakoterapi
berupa rigiditas otot kaku, lidah kaku atau tebal disertai kesulitan
menelan. Biasanya sering digunakan klien untuk mengatasi gejala-
2) Terapi Somatis
adalah fisik klien, tetapi target terapi adalah perilaku klien. Jenis
fototerapi.
b. Penatalaksanaan keperawatan
1) Psikoterapi
3) Terapi Keluarga
keluarga
pendapat
dialami
klien
(Afnuhazi, 2015).
9. Pohon masalah
Perilaku Kekerasan
11. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnose
Tujuan Keriteria Hasil Intervensi
keperawatan
Resiko Perilaku Sp I Wajah cerah, tersenyum. Mau Bina hubungan saling percaya;
Kekerasan a. Membina hubungan berkenalan. Ada kontak mata. Bersedia 1. Beri salam setiap berinteraksi.
saling percaya menceritakan perasaan. 2. Perkenalkan nama, panggilan perawat, dan
tujuan perawat berinteraksi.
3. Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien.
4. Tunjukan sikap empati, jujur dan menepati janji
setiap kali berinteraksi.
5. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi klien.
b. Mengiden tifikasi 1. Klien dapat mengungkapkan 1. Beri kesempatan mengungkapkan perasaannya.
penyebab perilaku perasaannya. 2. Bantu klien dapat mengungkapkan penyebab
kekerasan. 2. Klien dapat mengungkapkan marah.
penyebab perasaan jengkel atau kesal
(diri sendiri, orang lain, lingkungan).
c. Mengidentifikasi Klien dapat menyimpulkan tanda dan 1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa
tanda dan gejala gejala kesal/jengkel yang dialami. jengkel/marah yang dialami.
perilaku kekerasan 2. Simpulkan bersama klien tanda dan gejala
marah.
d. Mengidentifikasi 1. Klien dapat mengungkapkan 1. Tanyakan kebiasaan perilaku kekerasan yang
perilaku kekerasan perilaku kekerasan yang dilakukan. dilakukan pasien.
yang dilakukan. 2. Klien dapat bermain peran dengan 2. Beri kesempatan pada klien untuk bermain
perilaku kekerasan yang biasa peran dengan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan. dilakukan.
3. Klien dapat mengetahui perilaku 3. Bicarakan dengan klien apakah perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan kekerasan yang biasa dilakukan dapat
dapat menyelesaikan masalah atau menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
tidak.
e. Mengiden tifikasi Klien dapat menjelaskan akibat 1. Bicarakan akibat/kerugian dari perilaku
akibat perilaku perilaku kekerasan yang biasa kekerasan yang dilakukan.
kekerasan. dilakukan oleh klien. 2. Bersama klien simpulkan akibat/kerugian dari
perilaku kekerasan yang dilakukan klien.
3. Diskusikan dengan klien:
a. Apakah klien mau mempelajari cara baru
mengungkapkan marah yang sehat.
b. Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk
mengungkapkan marah selain perilaku
kekerasan yang diketahui klien.
f. Mengajarkan cara Klien dapat melakukan cara 1. Tanyakan pada klien apakah klien ingin
mengontrol perilaku mengontrol perilaku kekerasan secara mempelajari cara baru mengontrol perilaku
kekerasan konstruktif. kekerasan secara konstruktif.
2. Berikan pujian jika klien mengetahui cara yang
lain mengontrol perilaku kekerasan secara
konstruktif.
3. Diskusikan dengan klien cara mengontrol
perilaku kekerasan secara konstruktif :
g. Membimbing pasien Klien mau memasukan 1. Motivasi klien untuk memasukan kegiatan yang
memasukkan kegiatan yang telah dilakukan ke dalam telah dilakukan ke dalam jadwal harian.
kegiatan ke dalam jadwal harian. 2. Beri reinforcement positif pada klien setelah
jadwal harian. memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke
dalam jadwal harian.
DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization (2015) The World Health Organization Report 2015.
Yusuf, AH, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.
Kusumawati, farida dan Yudi, (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Yusuf, AH, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Dalami, dkk. 2014. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta:
TIM.
Dermawan, Deden dan Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka
Kerja asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: GosyenPublishing.
BAB III
Inisial : Tn. J No RM : 00 08 49
Umur : 43 Tahun
Melakukan tindakan kekerasan dan putus obat ±7 tahun lalu, bicara sendiri
Kemudian klien diamankan di Polres Boven Digoel oleh polisi karena klien
memiliki riwayat gangguan jiwa maka klien diantar ke IGD RSJD Abepura
lebih 7 tahun
a) Hubungan keluarga
b) Gejala
c) Riwayat pengobatan
IV. Fisik
a. Tanda-tanda vital
- TD : 100/70 mmhg
- N : 80 x/menit
- S : 36,8 ° C
- R : 20 x/ menit
b. Antropometri
- TB : 160cm
- BB : 68 kg
c. Keluhan fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang ia rasakan
V. Psikososial
1. Genogram
43
Keterangan:
: :Pria
:Wanita
:Meninggal
:Pasien
:Tinggal bersama
:Garis keturunan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
b. Peran
c. Ideal diri
Klien mengatakan ingin secepatnya bisa keluar dari sini dan bisa
d. Harga diri
Klien merasa dirinya lebih benar, dan dia merasa tidak apa berada di
rumah sakit
anaknya
orang lain.
Tuhannya
b. Kegiatan ibadah
Klien memakai baju tidak seperti biasanya, kadang memakai baju dan
jelas
Pasien tampak gelisah, pada saat dikaji pasien tampak tidak bisa tenang
pendengaran baik dan berbicara juga baik, namun pasien susah untuk
11. Memori : Klien mampu menceritakan kejadian dimasa lalu dan yang baru
terjadi
Masalah keperawatan: Tidak terdapat masalah keperawatan
12. Tingkat kosentrasi dan berhitung : Klien mampu berkosentrasi dalam
13. Kemampuan penilaian : Klien dapat membedahkan hal yang baik dan
buruk
1. Makan & Minum : diharapkan klien dapat makan 3x/hari dan minum
2. BAB & BAK : diharapkan klien dapat BAB dan BAK secara mandiri
secara mandiri
Masalah lain : Klien mudah terpengaruh dengan orang lain dalam hal
X. Pengetahuan kurang :
Klien tidak mengetahui tentang apa yang dialaminya dan klien putus obat.
: Trihexyphenidyl 2 mg 3x1
2. Kerusakan komunikasi
3. Ketakutan
Data Masalah
DS :
1. Klien mengatakan dia pernah
memukul orang dan
mengancamnya
menggunakan
2. Klien mengatakan dia
memkul orang dan
mengancam dengan
mengunakan alat tajam
3. Klien mengatakan dia Resiko perilaku kekerasan
memukul orang karena
masalah uang
DO:
4. Klien berbicara dengan
pandangan tajam, dan klien
tampak marah dan emosi saat
diitanya
5. Klien tampak tidak tenang
saat berbicara
6. Klien tampak modar-madir
saat
berkomunikasi
7. Klien tampak emosi saat
berbicara tentang masa
lalunya
8. Mata melotot
9. Tatapan tajam
10. Marah-marah
Klien tampak mondar mandir
dan mengepal tangan.
Perilaku kekerasan
1. Perilaku kekerasan
Diagnosa
Hari/tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Rabu, Perilaku 1. Fase orientasi S; Pasien mengatakan
15 September kekerasan Selamat pagi bapak - Yo, pagi juga
2021. Perkenalkan kami mahasiswa stikes jayapura yang akan - yohanes wikom, panggil saja wikom
berdinas dan merawat bapak disini selama 6 hari - baik bos, ada roko ka
kedepan - mati roko ini, kam ada bawa roko ka
Jika boleh kami tahu, nama bapak siapa ? biasa sukanya trada
di panggil siapa? - kam ada bawa roko ka trada, kalau trada
2. Fase evaluasi/validasi pergi, sa malas bicara.
Bagaimana perasaan bapak hari ini ?
Kami dari tadi melihat bapak mondar-mandir, ada apa O; Pasien tampak
ya pak ? - menatap perawat
3. Kontrak saat ini - tatapan tajam
Topik - muka datar
Bapak bolehkah kita berbincang-bincang tentang - respon beruba-ubah
perasaan marah bapak ? bagaimana pak? - menjawab tidak sesuai dengan apa yang
Waktu di tanyakan
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? - tidak koopratif
Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat A;
- masalah belum teratasi
Kita berbincang-bincang disini saja ya pak?
4. Fase kerja
P;
Kalau boleh kami tahu, apas yang membuat bapak
- intervensi di lanjutkan, Sp I pertemuan II
sering marah-marah ?
Apa sebelumnya bapak sering marah-marah seperti ini ?
Apa penyebab bapak marah?
Apakah sama dengan yang bapak rasakan sekarang ?
Apa yang bapak lakukan saat bapak sedang marah?
Bapat tahu tidak akibat dari apa yang bapak lakukan
saat bapak marah seperti itu?
Apakah saat bapak marah, bapak merasakan seperti
dada sesak? Jantung berdebar kencang? Tangan
mengepal? Dan gigi bapak mengatup?
Baik Bapak hari ini kita sudah berbincang mengenai
perasaan marah yng bapak alami yah.
5. Fase terminasi
Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-
bincang ?
Evaluasi isi
Jadi tadi kita sudah berbincang-bincang tentang amarah
bapak ya. Jadi nanti jika bapak merasakan marah, bapak
bisa lakukan yang sudah kami ajarkan ke bapak.
Tidak lanjut
Baik bapak, nanti saya akan buatkan jadwal untuk
kegiatan yang sudah kita ajarkan ke bapak hari ini.
kegiatan ini bisa bapak lakukan ketika bapak sedang
merasakan marah ya.
6. Kontrak waktu yang akan datang
Bapak, hari ini kita sudahi dulu bincang-bincang kita,
besok kita bincang-bincang lagi ya tentang cara yang
prtama untuk mengontrol rasa marah bapak, maunya
bapak jam berapa berbincang-bincang? Bagaima kalau
di jam yang sama seperti sekarang ? dan kita ngobrol
ditempat ini lagi ?
Baik bapak terimakasih atas waktunya, selamat
beristirahat pak, selamat pagi.
Kamis, 1. Fase orientasi S; Pasien mengatakan
16 September Selamat siang bapak - Siang juga
2021 Masih ingat dengan kami? - baik paman, baik
2. Fase evaluasi/validasi - adoh itu sudah, biasa mati rook
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? - yoi bisa bisa
Kami dari tadi melihat bapak mondar-mandir, ada - mana-mana saja paman, ikut alur
apa ya pak ? - adoh paman lama skali, ada roko ka
3. Kontrak saat ini trada, mati roko ini. Banyak bicara
Topik malas dengar. Pergi- pergi, saya mau
Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita berbincang- mandi.
bincang lagi untuk mengontrol rasa marah bapak.
Waktu O; Pasien tampak
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? - menjawab salam
Bagaimana kalau 5 menit? - suasana hati yang berubah – ubah
Tempat - belum menerima perawat dengan baik
Kita berbincang-bincang disini saja ya pak? - tidak koopratif
4. Fase kerja - tidak menjawab sesuai dengan apa yang
di tanyakan
Bapak mari kami ajarkan cara untuk bapak
mengontrol amarah bapak
A;
Coba bapak berdiri, kemudian coba bapak tarik
- masalah belum teratasi
napas panjang melalui hidung, tahan beberapa saat,
kemudian bapak hembuskan secara perlahan melalui
P;
mulut, coba bapak lakukan kegiatan ini 5 x saat
- intervensi di lanjutkan, Sp I pertemuan
bapak sedang marah, dan jika bapak masih marah,
III
bisa bapak lakukan terus hingga bapak merasakan
emosi bapak sudah mereda.
Cara ini bisa bapak lakukan saat bapak sedang
merasakan marah.
5. Fase terminasi
Evaluasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-
bincang ?
Evaluasi isi
Jadi tadi kita sudah berbincang-bincang tentang
amarah bapak ya. Jadi nanti jika bapak merasakan
marah, bapak bisa lakukan yang sudah kami ajarkan
ke bapak.
Tidak lanjut
Baik bapak, nanti saya akan buatkan jadwal untuk
kegiatan yang sudah kita ajarkan ke bapak hari ini.
kegiatan ini bisa bapak lakukan ketika bapak sedang
merasakan marah ya.
6. Kontrak waktu yang akan datang
Bapak, hari ini kita sudahi dulu bincang-bincang
kita, besok kita bincang-bincang lagi ya, maunya
bapak jam berapa berbincang-bincang lagi?
Bagaima kalau di jam yang sama seperti sekarang ?
dan kita ngobrol ditempat ini lagi ?
Baik bapak terimakasih atas waktunya, selamat
beristirahat pak, selamat siang.
Jumat, 1. Fase orientasi S; Pasien mengatakan
17 September Selamat siang bapak - Yoi paman, pagi
2021 Masih ingat dengan kami? - Yohanes wikom paman, panggil saja
2. Fase evaluasi/validasi yohanes
Bagaimana perasaan bapak hari ini ? - Yoi paman baik, aman
Kami dari tadi melihat bapak mondar-mandir, ada - ah ada tunggu air menyala ini paman,
apa ya pak ? ada mau mandi
3. Kontrak saat ini - mana-mana saja paman, ikut alur
Topik - adoh kurang tau juga ini paman
Sesuai janji kita kemarin, hari ini kita berbincang- - perasaan tidak sering marah – marah
bincang lagi untuk mengontrol rasa marah bapak. - stres saja paman di dalam, kurang
Waktu teman, mati roko lagi
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? - tidur saja paman
Bagaimana kalau 5 menit? - dada sesak saja yang saya tidak rasa
Tempat
Kita berbincang-bincang disini saja ya pak? O; Pasien tampak
4. Fase kerja - menjawab salam
- memperkenalkan nama dengan baik
Bapak mari kami ajarkan cara untuk bapak
- pasien mampu mengunngkapkan
mengontrol amarah bapak
perasaan marah yang di rasakan
Coba bapak berdiri, kemudian coba bapak tarik
- mengikuti cara mengontrol amarah
napas panjang melalui hidung, tahan beberapa saat,
yang perawat ajarkan
kemudian bapak hembuskan secara perlahan melalui
- mampu menjelaskan gejala yang di
mulut, coba bapak lakukan kegiatan ini 5 x saat
alami ketika marah
bapak sedang marah, dan jika bapak masih marah,
- menerima perawat dengan baik
bisa bapak lakukan terus hingga bapak merasakan
- koopratif
emosi bapak sudah mereda.
Cara ini bisa bapak lakukan saat bapak sedang A;
merasakan marah. - masalah teratasi
5. Fase terminasi
Evaluasi P;
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang- - intervensi di hentikan
bincang ? - pasien pindah ruangan ke kronis I
Evaluasi isi
Jadi tadi kita sudah berbincang-bincang tentang
amarah bapak ya. Jadi nanti jika bapak merasakan
marah, bapak bisa lakukan yang sudah kami ajarkan
ke bapak.
Tidak lanjut
Baik bapak, nanti saya akan buatkan jadwal untuk
kegiatan yang sudah kita ajarkan ke bapak hari ini.
kegiatan ini bisa bapak lakukan ketika bapak sedang
merasakan marah ya.
6. Kontrak waktu yang akan datang
Bapak, hari ini kita sudahi dulu bincang-bincang
kita, besok kita bincang-bincang lagi ya, maunya
bapak jam berapa berbincang-bincang lagi?
Bagaima kalau di jam yang sama seperti sekarang ?
dan kita ngobrol ditempat ini lagi ?
Baik bapak terimakasih atas waktunya, selamat
beristirahat pak, selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN I
(SP 1)
Pertemuan : I/SP I
NO RM : 00 08 49
I. Proses keperawatan
a. Kondisi klien
c. Tujuan keperawatan
kekerasan
5. Klien dapat mengidentifikasi yang benar untuk mengungkapkan
perilaku kemarahan
kekerasan
d. Rencana keperawatan
b. Identifikasi RPK
mengungkapkan kemarahan
telah ditetapkan
Fase orientasi
dan merawat bapak disini selama 6 hari kedepan. Jika boleh kami
Fase evaluasi/validasi
K : kam ada bawa roko ka trada, kalau trada pergi, sa malas bicara.
Pertemuan : II/ Sp I
NO RM : 00 08 49I
I. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
3. Tujuan keperawatan
kekerasan
e. Klien dapat mengidentifikasi yang benar untuk mengungkapkan
perilaku kemarahan
kekerasan
3. Rencana keperawatan
b. Identifikasi RPK
mengungkapkan kemarahan
ditetapkan
Fase orientasi
K : Pagi juga
P : Perkenalkan kami mahasiswa stikes jayapura yang akan berdinas
dan merawat bapak disini selama 6 hari kedepan. Jika boleh kami
Fase evaluasi/validasi
K : yoi, bisa
10 menit?
K : yoi, gas
Fase kerja
P : Kalau boleh kami tahu, apas yang membuat bapak sering marah-
marah ?
P : Apa penyebab bapak marah dan apakah sama dengan yang bapak
rasakan sekarang ?
mengatup?
P : Bapak, hari ini kita akan ajarkan cara untuk bapak mengontrol
marah bapak.
K : adoh paman lama skali, ada roko ka trada, mati roko ini. Banyak
Pertemuan : III/ Sp I
perilaku kekerasan.
NO RM : 00 08 49
e. Kondisi klien
g. Tujuan keperawatan
kekerasan
13. Klien dapat mengidentifikasi yang benar untuk mengungkapkan
perilaku kemarahan
kekerasan
16. Klien dapat menggunakan obat sesuai program yang sudah ditetapkan
h. Rencana keperawatan
j. Identifikasi RPK
mengungkapkan kemarahan
telah ditetapkan
Fase orientasi
dan merawat bapak disini selama 6 hari kedepan. Jika boleh kami
Fase evaluasi/validasi
15 menit?
K : yoi, gas
K : yoi, gas
Fase kerja
P : Kalau boleh kami tahu, apa yang membuat bapak sering marah-
marah ?
P : Apa penyebab bapak marah dan apakah sama dengan yang bapak
rasakan sekarang ?
mengatup?
P : Bapak, hari ini kita akan ajarkan cara untuk bapak mengontrol
marah bapak.
K : boleh
perlahan melalui mulut, dan jika bapak masih marah, bisa bapak
marah.
Fase terminasi
Jadi nanti jika bapak merasakan marah, bapak bisa lakukan yang
K : siap paman
P : Baik bapak, nanti saya akan buatkan jadwal untuk kegiatan yang
sudah kita ajarkan ke bapak hari ini. kegiatan ini bisa bapak
P : bapak, hari ini kita sudahi dulu berbincang- bincang nya. besok
kita akan ketemu lagi dengan pembahasan yang berbeda dan kita
akan ngobrol di tempat ini lagi. Baik pak, trimakasih atas watunya,
selamat beraktivitas.
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisi berpusat pada Analisis berpusat pada Rasional
perawat klien
P : Selamat Pagi Bapak? P: Perawat menatap klien dan Perawat berharap klien mau Klien tampak bersedia Ucapan salam perawat kepada
tersenyum menjawab salam berinteraksi klien menunjukkan penghargaan
perawat kepada klien.
K: Yo, pagi juga K: Menjawab salam perawat dan Perawat memulai percakapan Klien berespon positif Perawat mepertahankan sikap
menatap perawat dengan sikap terbuka dan menjawab salam terbuka, memandang dan
perawat mendengarkan dengan penuh
perhatian ketika berinteraksi
dengan klien
P: perkenalkan kami P: Suara jelas menatap klien Perawat tetap mejaga posisi Klien mendengarkan Memperkenalkan diri dan nama
mahasiswa stkes jayapura tubuh dengan terapeutik pertanyaan perawat panggilan yang disukai dapat
yang akan berdinas dan meningkatkan rasa peracaya
merawat bapak selama 6 kepada orang lain.
hari kedepan. Jika boleh
tau nama bapak siapa dan
sukanya di panggil siapa
K: yohanes wikom, K: Klien menjawab pertanyaan Perawat menunjukka sikap Klien terlihat mulai Membuka diri bagi perawat
panggil saja wikom perawat dan menatap perawat terbuka dengan klien menampakkan rasa untuk memudahkan dan
percaya dengan perawat membina hubungan dengan klien
P: bagaimana perasaan P: Menatap klien dan suara jelas Perawat mencoba membuka Klien tampak menerima Perawat mencoba mengenali
bapak hari ini diri dan menggali data baru dan terbuka dalam kondisi klien dengan pertanyaan
yang mungkin sangat mengungkapkan terbuka dengan memberikan
diperlukan dari klien perasaannya kesempatan kepada klien dalam
mengungkapkan perasaan yang
dirasakan klien.
K; baik bos, ada roko ka K: Menatap perawat , wajah Perawat menunjukkan sikap Klien berpaling dan Klien sudah mulai membuka diri
datar terbuka dengan klien menjawab tidak sesuai dengan perawat. ini merupakan
dengan pertanayaan. awal yang baik untuk mengetahui
lebih dalam lagi tentang masalah
yang dihadapinya
P; kami dari tadi melihat P: Menatap klien, suara jelas Perawat melakukan Klien mendengarkan Perawat mencoba mengenali
bapa mondar mandir, ada klarifikasi terhadap masalah penjelasan klien dan kondisi klien dengan pertanyaan
apa ya yang dihadapi klien serta terlihat ingin terbuka dengan memberikan
membuat kontrak pertemuan mengungkapkan kesempatan kepada klien dalam
dan mencantumkan topik permasalah yang dihadapi mengungkapkan perasaan yang
pembicaraan dirasakan klien.
K; mati roko ini, kam ada K: Menatap perawat Perawat mencoba untuk Klien berharap Kontrak waktu topik dan tempat
bawa roko ka trada menggali lebih jauh tentang permintaannya di turuti merupakan cara untuk menjalin
penyebab marah yang hubungan yang terapeutik
dirasakan klien
P; bapak, bolehkah kita P: Menatap klien Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat berusaha
berbincang bincang menggali lebih jauh tentang tentang hal yang mengeksplorasi dengan
tentang perasaan marah penyebab marah yang ditanyakan oleh perawat memberikan pertanyaan terbuka
bapak, bagaimana pak dirasakan klien yang bertujuan untuk menggali
pikiran dan perasaan klien
K; kam ada bawa roko ka K: Menatap perawat dengan Perawat mencoba untuk Klien menjawab tidak Klarifikasi dari klien
trada, kalau trada pergi, sa serius menggali lebih jauh tentang sesuai dengan apa yang menandakan klien sudah
malas bicara. penyebab marah yang perawat tanyakan. Kelien mencoba berpikir rasional. hal ini
dirasakan klien. Klien tidak menggunakan nada tinggi dilakukan perawat untuk
koopratif, perawat langsung meningkatkan kemampuan
mengakhiri pertemuan. analisa klien terhadap suatu
masalah
ANALISA PROSES INTERAKSI II
(API II)
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisi berpusat pada Analisis berpusat pada Rasional
perawat klien
P : Selamat Pagi Bapak? P: Perawat menatap klien dan Perawat berharap klien mau Klien tampak bersedia Ucapan salam perawat kepada
tersenyum menjawab salam berinteraksi klien menunjukkan penghargaan
perawat kepada klien.
K: Pagi juga K: Menjawab salam perawat Perawat memulai percakapan Klien berespon positif Perawat mepertahankan sikap
dengan sikap terbuka dan menjawab salam terbuka, memandang dan
perawat mendengarkan dengan penuh
perhatian ketika berinteraksi
dengan klien
P; Bagaimana perasaan P: Suara jelas menatap klien Perawat tetap mejaga posisi Klien mendengarkan Memperkenalkan diri dan nama
bapak hari ini tubuh dengan terapeutik pertanyaan perawat panggilan yang disukai dapat
meningkatkan rasa peracaya
kepada orang lain.
K; baik paman, baik K; klien tampak tersenyum dan Perawat menunjukka sikap Klien terlihat mulai Membuka diri bagi perawat
menatap perawat terbuka dengan klien menampakkan rasa untuk memudahkan dan
percaya dengan perawat membina hubungan dengan klien
P; perkenalkan kami P: Menatap klien dan suara jelas Perawat mencoba membuka Klien tampak menerima Perawat mencoba mengenali
mahasiswa diri dan menggali data baru dan terbuka dalam kondisi klien dengan pertanyaan
yang mungkin sangat mengungkapkan terbuka dengan memberikan
diperlukan dari klien perasaannya kesempatan kepada klien dalam
mengungkapkan perasaan yang
dirasakan klien.
K; adoh itu sudah, biasa K: Menatap perawat Perawat menunjukkan sikap Klien sudah mulai Klien sudah mulai membuka diri
mati roko terbuka dengan klien menanamkan sikap dengan perawat. ini merupakan
terbuka dengan perawat awal yang baik untuk mengetahui
lebih dalam lagi tentang masalah
yang dihadapinya
P; sesuai janji kita P: Menatap klien, suara jelas, Perawat melakukan Klien mendengarkan Perawat mencoba mengenali
kemarin, hari ini kita akan dan tersenyum klarifikasi terhadap masalah penjelasan klien dan kondisi klien dengan pertanyaan
berbincang- bincang untuk yang dihadapi klien serta terlihat ingin terbuka dengan memberikan
mengontrol rasa marah membuat kontrak pertemuan mengungkapkan kesempatan kepada klien dalam
bapak. dan mencantumkan topik permasalah yang dihadapi mengungkapkan perasaan yang
pembicaraan dirasakan klien.
K; yoi bisa bisa K: Menatap perawat Perawat mencoba untuk Klien tampak percaya Kontrak waktu topik dan tempat
menggali lebih jauh tentang dengan keadaan perawat merupakan cara untuk menjalin
penyebab marah yang dan membuat kontrak hubungan yang terapeutik
dirasakan klien yang jelas
P; berapa lama mau P: Menatap klien dan tersenyum Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat berusaha
berbincang bincang, menggali lebih jauh tentang tentang hal yang mengeksplorasi dengan
bagaimana kalau 5 menit penyebab marah yang ditanyakan oleh perawat memberikan pertanyaan terbuka
dirasakan klien yang bertujuan untuk menggali
pikiran dan perasaan klien
K; mana-mana saja K: Menatap perawat dan Perawat mencoba untuk Klien menjelaskan Klarifikasi dari klien
paman, ikut alur tersenyum menggali lebih jauh tentang tentang hal yang menandakan klien sudah
penyebab marah yang ditanyakan oleh perawat mencoba berpikir rasional. hal ini
dirasakan klien dilakukan perawat untuk
meningkatkan kemampuan
analisa klien terhadap suatu
masalah
P; kita berbincang disini P: Menatap klien, tersenyum Perawat berharap klien mau Klien mendengarkan Perawat berusaha
saja ya pak menjawab pertanyaan pertanyaan perawat mengeksplorasi dengan
memberikan pertanyaan terbuka
yang bertujuan untuk menggali
pikiran dan perasaan klien
K; yoi, gas K: Klien menjawab pertanyaan Perawat berharap klien mau Klien menjawab Klarifikasi dari klien
perawat dan tersenyum menjawab pertanyaan pertanyaan perawat menandakan klien sudah
mencoba berpikir rasional. hal ini
dilakukan perawat untuk
meningkatkan kemampuan
analisa klien terhadap suatu
masalah
P; bapak, mari kami P: Menatap pasien, tersenyum Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat berusaha
ajarkan cara untuk bapak menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat mengeksplorasi dengan
mengontrol amarah bapak penyebab marah yang memberikan pertanyaan terbuka
dirasakan klien yang bertujuan untuk menggali
pikiran dan perasaan klien
K; adoh paman lama skali, K: klien menatap perawat, muka Perawat berharap klien mau Klien menjawab tidak Klarifikasi dari klien
ada roko ka trada, mati datar menjawab pertanyaan dan sesuai dengan pertanyaan. menandakan klien sudah
roko ini. Banyak bicara mengikuti arahan Klien menjawab dengan mencoba berpikir rasional. hal ini
malas dengar. Pergi- P: Perawat mengakhiri nada tinggi dan dilakukan perawat untuk
pergi, saya mau mandi. pertemuan meninggalkan perawat meningkatkan kemampuan
dengan pergi mandi analisa klien terhadap suatu
masalah
ANALISA PROSES INTERAKSI
(API III)
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisi berpusat pada Analisis berpusat Rasional
perawat pada klien
P : Selamat Pagi Bapak? P: Perawat menatap klien dan Perawat berharap klien mau Klien tampak Ucapan salam perawat kepada klien
tersenyum menjawab salam bersedia berinteraksi menunjukkan penghargaan perawat
kepada klien.
K: Yoi paman, pagi K: Menjawab salam perawat Perawat memulai percakapan Klien berespon Perawat mepertahankan sikap terbuka,
dengan sikap terbuka positif dan memandang dan mendengarkan
menjawab salam dengan penuh perhatian ketika
perawat berinteraksi dengan klien
P; Perkenalkan kami P: Suara jelas menatap klien Perawat tetap mejaga posisi Klien mendengarkan Memperkenalkan diri dan nama
mahasiswa dari stikes tubuh dengan terapeutik pertanyaan perawat panggilan yang disukai dapat
jayapura yang akan meningkatkan rasa peracaya kepada
berdinas dan merawat orang lain.
bapak di sini selama 6
hari. Boleh kami tau nama
bapak siapa dan senang di
panggil siapa.
K; Yohanes wikom K; klien tampak tersenyum dan Perawat menunjukka sikap Klien terlihat mulai Membuka diri bagi perawat untuk
paman, panggil saja menatap perawat terbuka dengan klien menampakkan rasa memudahkan dan membina hubungan
yohanes percaya dengan dengan klien
perawat
P; Bagaimana perasaan P: Menatap klien dan suara jelas Perawat mencoba membuka Klien tampak Perawat mencoba mengenali kondisi
bapak hari ini diri dan menggali data baru menerima dan klien dengan pertanyaan terbuka
yang mungkin sangat terbuka dalam dengan memberikan kesempatan
diperlukan dari klien mengungkapkan kepada klien dalam mengungkapkan
perasaannya perasaan yang dirasakan klien.
K; Yoi paman baik, aman K: Menatap perawat, senyum Perawat menunjukkan sikap Klien sudah mulai Klien sudah mulai membuka diri
terbuka dengan klien menanamkan sikap dengan perawat. ini merupakan awal
terbuka dengan yang baik untuk mengetahui lebih
perawat dalam lagi tentang masalah yang
dihadapinya
P; kami dari tadi melihat P: Menatap klien, suara jelas, Perawat melakukan Klien mendengarkan Perawat mencoba mengenali kondisi
bapak mondar mandir, ada dan tersenyum klarifikasi terhadap masalah penjelasan klien dan klien dengan pertanyaan terbuka
apa ya pak yang dihadapi klien serta terlihat ingin dengan memberikan kesempatan
membuat kontrak pertemuan mengungkapkan kepada klien dalam mengungkapkan
dan mencantumkan topik permasalah yang perasaan yang dirasakan klien.
pembicaraan dihadapi
K; ah ada tunggu air K: Menatap perawat, senyum Perawat mencoba untuk Klien tampak Kontrak waktu topik dan tempat
menyala ini paman, ada menggali lebih jauh tentang percaya dengan merupakan cara untuk menjalin
mau mandi penyebab marah yang keadaan perawat dan hubungan yang terapeutik
dirasakan klien membuat kontrak
yang jelas
P; bapak, bolehkah kita P: Menatap klien dan tersenyum Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat berusaha mengeksplorasi
berbincang bincang menggali lebih jauh tentang tentang hal yang dengan memberikan pertanyaan
tentang perasaan marah penyebab marah yang ditanyakan oleh terbuka yang bertujuan untuk
bapak, bagaimana pak dirasakan klien perawat menggali pikiran dan perasaan klien
K; mana-mana saja K: Menatap perawat dan Perawat mencoba untuk Klien menjelaskan Klarifikasi dari klien menandakan
paman, ikut alur tersenyum menggali lebih jauh tentang tentang hal yang klien sudah mencoba berpikir rasional.
penyebab marah yang ditanyakan oleh hal ini dilakukan perawat untuk
dirasakan klien perawat meningkatkan kemampuan analisa
klien terhadap suatu masalah
P; berapa lama kita mau P: Menatap klien, tersenyum Perawat berharap klien mau Klien mendengarkan Perawat berusaha mengeksplorasi
berbincang bincang, menjawab pertanyaan pertanyaan perawat dengan memberikan pertanyaan
bagaimana kalau 15 menit terbuka yang bertujuan untuk
menggali pikiran dan perasaan klien
K; yoi, gas K: Klien menjawab pertanyaan Perawat berharap klien mau Klien menjawab Klarifikasi dari klien menandakan
perawat dan tersenyum menjawab pertanyaan pertanyaan perawat klien sudah mencoba berpikir rasional.
hal ini dilakukan perawat untuk
meningkatkan kemampuan analisa
klien terhadap suatu masalah
P; kita berbincang bincang P: Menatap pasien, tersenyum Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Perawat berusaha mengeksplorasi
disini ya pak menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat dengan memberikan pertanyaan
penyebab marah yang terbuka yang bertujuan untuk
dirasakan klien menggali pikiran dan perasaan klien
K; okey K: klien menatap perawat, dan Perawat berharap klien mau Klien menjawab Klarifikasi dari klien menandakan
tersenyum menjawab pertanyaan dan pertanyaan perawat klien sudah mencoba berpikir rasional.
mengikuti arahan hal ini dilakukan perawat untuk
meningkatkan kemampuan analisa
klien terhadap suatu masalah
P: Kalau boleh tau, apa P: Suara jelas menatap klien Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Klarifikasi dari klien menandakan
yang membuat bapak menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat klien sudah mencoba berpikir rasional.
sering marah- marah penyebab marah yang hal ini dilakukan perawat untuk
dirasakan klien meningkatkan kemampuan analisa
klien terhadap suatu masalah
K; adoh kurang tau juga K; klien tampak tersenyum dan Perawat berharap klien mau Klien menjawab Klarifikasi dari klien menandakan
ini paman menatap perawat menjawab pertanyaan pertanyaan perawat klien sudah mencoba mencari tahu
akan penyebab yang di alaminya
P; apa sebelum nya bapak P: Menatap pasien, tersenyum Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Klarifikasi dari klien menandakan
sering marah- marah menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat klien sudah mencoba berpikir rasional.
penyebab marah yang hal ini dilakukan perawat untuk
dirasakan klien meningkatkan kemampuan analisa
klien terhadap suatu masalah
K; perasaan tidak sering K; klien tampak tersenyum dan Perawat berharap klien mau Klien menjawab Klarifikasi dari pasien dimana
marah – marah menatap perawat menjawab pertanyaan pertanyaan perawat menandakan klien mulai
menyimpulkan penyebab yang di
alaminya
P; apa penyebab bapak P: Menatap klien, suara jelas, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Klarifikasi dari klien menandakan
marah, dan apa sama dan tersenyum menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat klien sudah mencoba berpikir rasional.
dengan yang bapak penyebab marah yang hal ini dilakukan perawat untuk
rasakan sekarang dirasakan klien meningkatkan kemampuan analisa
klien terhadap suatu masalah
K; stres saja paman di K; klien tampak tersenyum dan Perawat berharap klien mau Klien menjawab Klarifikasi klien dimana menandakan
dalam, kurang teman, mati menatap perawat menjawab pertanyaan pertanyaan perawat klien mampu untuk menyimpulkan
roko lagi
P; apa yang bapak lakukan P: Menatap pasien, tersenyum Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Klarifikasi dari klien menandakan
saat bapak marah menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat klien sudah mencoba berpikir rasional.
penyebab marah yang hal ini dilakukan perawat untuk
dirasakan klien meningkatkan kemampuan analisa
klien terhadap suatu masalah
K; tidur saja paman K; klien tampak tersenyum dan Perawat berharap klien mau Klien menjawab Klarifikasi dari klien dimana klien
menatap perawat menjawab pertanyaan pertanyaan perawat mampu mengutarakan penanganan
terkait permasalahan yang dihadapi
P; apakah saat bapak P: Menatap klien, suara jelas, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Klarifikasi dari klien menandakan
marah, bapak merasakan dan tersenyum menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat klien sudah mencoba berpikir rasional.
seperti dada sesak, jantung penyebab marah yang hal ini dilakukan perawat untuk
berdebar, kangan dirasakan klien meningkatkan kemampuan analisa
mengepal dan gigi bapak klien terhadap suatu masalah
mengatup
K; dada sesak saja yang K; klien tampak tersenyum dan Perawat berharap klien mau Klien menjelaskan Klarifikasi dari pasien yang sudah
saya tidak rasa menatap perawat menjawab pertanyaan tentang hal yang mampu mengutarakan apa yang di
ditanyakan oleh rasakan
perawat
P; bapak, hari ini kita akan P: Menatap pasien, tersenyum Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah atau mengotrol
ajarkan cara untuk bapak menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat perasaan marah klien
mengontrol marah bapak. penyebab marah yang
dirasakan klien
K; boleh K; klien tampak tersenyum dan Perawat berharap klien mau Klien menjawab Klarifikasi dari pasien yang
menatap perawat menjawab pertanyaan pertanyaan perawat menandakan pasien mau mengikuti
arahan yang diberikan
P; coba bapak berdiri, P: Menatap klien, suara jelas, Perawat mencoba untuk Klien mendengarkan Untuk mencegah atau mengotrol
kemudian bapak tarik dan tersenyum menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat perasaan marah klien
nafas panjang melalui penyebab marah yang
hidung, tahan beberapa dirasakan klien
saat, kemudian bapak
hembuskan secara
perlahan melalui mulut,
dan jika bapak masih
marah, bisa bapak lakukan
terus hingga bapak
merasakan emosi bapak
mereda.
K; (menarik nafas, K; klien tampak tersenyum dan Perawat mencoba untuk Klien Untuk mencegah atau mengotrol
menahan, dan menatap perawat menggali lebih jauh tentang mempraktekkan cara perasaan marah klien
menhambuskan) penyebab marah yang mengotrol perilaku
dirasakan klien marah
P; cara ini bisa bapak P: Menatap pasien, tersenyum Perawat berharap klien mau Klien mendengarkan Untuk mencegah atau mengotrol
lakukan saat bapak menjawab pertanyaan pertanyaan perawat perasaan marah klien
msedang merasakan
marah
K; yoi paman, boleh juga K; klien tampak tersenyum dan Perawat mencoba untuk Klien menjawab Perawat membantu pasien dalam
menatap perawat menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat mengatasi permaslahan yang sering
penyebab marah yang dialami
dirasakan klien
P; bagaimana perasaan P: Menatap pasien, tersenyum Perawat berharap klien mau Klien mendengarkan Perawat mencoba mengenali kondisi
bapak setelah kita menjawab pertanyaan pertanyaan perawat klien dengan pertanyaan terbuka
berbincang- bincang dengan memberikan kesempatan
kepada klien dalam mengungkapkan
perasaan yang dirasakan klien.
K; yaa lumayan K; klien tampak tersenyum dan Perawat mencoba untuk Klien menjelaskan Klarifikasi dari pasien yang
menatap perawat menggali lebih jauh tentang tentang hal yang menandakan pasien mampu
penyebab marah yang ditanyakan oleh melakukan sesuai apa yang diajarkan
dirasakan klien perawat
P; jadi kita tadi sudah P: Menatap klien, suara jelas, Perawat berharap klien mau Klien mendengarkan Perawat mencoba mengenali kondisi
berbincang- bincang dan tersenyum menjawab pertanyaan pertanyaan perawat klien dengan pertanyaan terbuka
tentang amarah bapak dan dengan memberikan kesempatan
cara mengontrol amarah kepada klien dalam mengungkapkan
bapak. Nanti jika bapak perasaan yang dirasakan klien.
merasakan marah, bapak
bisa lakukan yang sudah
kami ajarkan ke bapak
K; siap paman K; klien tampak tersenyum dan Perawat mencoba untuk Klien menjawab Klarifikasi dari pasien yang
menatap perawat menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat menandakan pasien siap untuk
penyebab marah yang melakukan sesuai apa yang diajarkan
dirasakan klien
P; baik pak, nanti saya P: Menatap klien, suara jelas, Perawat berharap klien mau Klien mendengarkan Perawat mencoba mengenali kondisi
akan buatkan jadwal untuk dan tersenyum menjawab pertanyaan pertanyaan perawat klien dengan pertanyaan terbuka
kegiatan yang sudah kami dengan memberikan kesempatan
ajarkan tadi ke bapak hari kepada klien dalam mengungkapkan
ini. Kegiatan ini bisa perasaan yang dirasakan klien.
bapak lakukan ketika
bapak sedang merasakan
marah
K; ohh boleh paman boleh K; klien tampak tersenyum dan Perawat mencoba untuk Klien menjawab Klarifikasi dari pasien yang
menatap perawat menggali lebih jauh tentang pertanyaan perawat menandakan pasien siap untuk
penyebab marah yang mengikuti arahan selanjutnya yang
dirasakan klien diberikan
P; bapak, hari ini kita P: Menatap klien, suara jelas, Perawat berharap klien mau Klien mendengarkan Perawat berusaha mengeksplorasi
sudahi dulu berbincang- dan tersenyum menjawab pertanyaan pertanyaan perawat dengan memberikan pertanyaan
bincang nya. besok kita terbuka yang bertujuan untuk
akan ketemu lagi dengan menggali pikiran dan perasaan klien
pembahasan yang berbeda
dan kita akan ngobrol di
tempat ini lagi. Baik pak,
trimakasih atas watunya,
selamat beraktivitas.
K; yoi paman. aman K; klien tampak tersenyum dan Perawat berharap klien mau Klien menyutujui Klarifikasi dari klien yang
menatap perawat menjawab pertanyaan dan kontrak selanjutnya menandakan proses interaksi berhasil
menyetujui kontrak dilakukan
selanjutnya
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
perilaku seseorang yang diarahkan pada diri sendiri (dapat berupa melukai
diri sendiri atau membiarkan diri dalam bentuk penelantaran diri), orang
lain (dengan melakukan tindakan agresif pada orang lain) atau lingkungan
diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang timbul sebagai kecemasan dan
ancaman.