Disusun oleh :
Mustika Widiyastuti 1710711026
Nadia Syaripah Hanum 1710711027
Nada Mutiara 1710711028
Risa Safitri 1710711029
Sukmawati Dewi 1710711032
Nur Aulia Fikri 1710711039
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan karena pertolongan-
Nya penulis dapat mengungkapkan ide, pikiran serta gagasan yang tertuang dalam
makalah ini.
Makalah yang berjudul Penanganan Covid-19 di Bali dan Makassar ini
ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Kesehatan Matra.
Dengan mengangkat judul makalah tersebut, kami mencoba memberikan
pengetahuan mengenai pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia khususnya
di Bali dan Makassar.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah penyusun makalah
menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan masalah ini dengan sebaik-baiknya. Selain
itu, kami pun berterima kasih kepada Ibu Desak Nyoman Sithi, SKp.,MARS.,PhD
dan Pak Ns. Ronny Basirun S, S.Kep.,M.Si(Han) selaku dosen mata kuliah
Praktek Kesehatan Matra yang telah memberikan bimbingan dan juga masukan
kepada penulis.
Semoga dengan disusunya makalah ini, dapat bermanfaat bagi mahasiswa
fakultas ilmu kesehatan UPN Veteran Jakarta guna mengetahui terkait COVID-19
yang terjadi di Indonesia khususnya di Bali dan Makassar. Terlepas dari semua
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun kata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Provinsi Bali merupakan salah satu dari 10 provinsi dengan jumlah kasus
terkonfirmasi tertinggi dimana berada pada urutan ke-8 dengan jumlah kasus
terkonfirmasi 42.460. Menurut Info Corona Bali, sampai tangga 15 April 2021
jumlah kasus terkonfirmasi positif sebanyak 42.460 dengan 39.458 sembuh, 1.774
perawatan, dan 1228 meninggal. Sebaran Covid-19 di Bali sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tanpa gejala
Kondisi ini merupakan kondisi paling ringan. Pasien tidak
ditemukan gejala.
2. Ringan
Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa
hipoksia. Gejala yang muncul seperti demam, batuk, fatigue,
anoreksia, napas pendek, mialgia. Gejala tidak spesifik lainnya
seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual
dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan
(ageusia) yang muncul sebelum onset gejala pernapasan juga sering
dilaporkan. Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal
seperti fatigue, penurunan kesadaran, mobilitas menurun, diare,
hilang nafsu makan, delirium, dan tidak ada demam.
3. Sedang
Pada pasien remaja atau dewasa : pasien dengan tanda klinis
pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda
pneumonia berat termasuk SpO2 > 93% dengan udara ruangan atau
Anak-anak : pasien dengan tanda klinis pneumonia tidak berat
(batuk atau sulit bernapas + napas cepat dan/atau tarikan dinding
dada) dan tidak ada tanda pneumonia berat). Kriteria napas cepat :
usia <2 bulan, ≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit ; usia 1–5
tahun, ≥40x/menit ; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
4. Berat /Pneumonia Berat
Pada pasien remaja atau dewasa : pasien dengan tanda klinis
pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari:
frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau SpO2 <
93% pada udara ruangan.
ATAU
Pada pasien anak : pasien dengan tanda klinis pneumonia (batuk
atau kesulitan bernapas), ditambah setidaknya satu dari berikut ini:
a. sianosis sentral atau SpO2<93% ;
b. distres pernapasan berat (seperti napas cepat, grunting,
tarikan dinding dada yang sangat berat);
c. tanda bahaya umum : ketidakmampuan menyusu atau
minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang.
d. Napas cepat/tarikan dinding dada/takipnea : usia <2 bulan,
≥60x/menit; usia 2–11 bulan, ≥50x/menit; usia 1–5 tahun,
≥40x/menit; usia >5 tahun, ≥30x/menit.
5. Kritis
Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS),
sepsis dan syok sepsis.
2.3 Penyebaran Covid-19
Seseorang dapat terinfeksi oleh pasien Covid-19. Virus ini dapat menyebar
melalui droplet (percikan air ) dari mulut atau hidung pada saat bersin atau
batuk. Droplet tersebut jatuh pada benda di lingkungan sekitarnya.
Kemudian jika seseorang telah menyentuh benda tersebut terkontaminasi
oleh droplet, dan kemudian orang menyentuh mata, hidung atau mulut,
sehingga orang tersebut mungkin terinfeksi Covid-19, atau secara tidak
sengaja tertular Covid-19. Itulah mengapa penting jaga jarak maksimal 1
meter dengan orang sakit (Kemkes, 2020).
2.4 Pencegahan
1) Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan
sistem imunitas / kekebalan tubuh meningkat.
2) Mencuci tangan secara teratur menggunakan air dan sabun atau handrub
berbasis alkohol. Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh
virus yang mungkin ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan salah
satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit
bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal
yang sangat penting.
3) Ketika batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau
lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).
6) Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat
berada di tempat umum.
7) Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan
benar, lalu cucilah tangan Anda.
2.5 Vaksin
Vaksinasi di Wilayah Bali
Pada tanggal 22 januari 2021 vaksinasi di bali dimulai 31.000 dosis untuk
tenaga kesehatan. Per tanggal 24 maret 2021 bali sudah mendapatkan 700.000
lebih dosis, tetapi jumlah tersebut belum cukup untuk mencapai herd imunity.
jumlah tersebut belum memenuhi standar untuk mencapai kekebalan kelompok
(herd immunity). Setidaknya, untuk mencapai herd immunity, sebanyak 70
persen atau sekitar 3 juta penduduk Bali harus divaksinasi. Untuk mencapai 70
persen itu, kita harus kebut vaksinasi massal. Dan ini berarti membutuhkan
sekitar 6 juta dosis vaksin. Ini yang sekarang kita kebut ke pemerintah pusat.
Masyarakat Bali, lanjutnya, harus bisa segera divaksin. Hal ini sesuai dengan
petunjuk Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerjanya tanggal 16 Maret
yang lalu. Bali perlu mengebut proses vaksinasi seiring dengan rencana
membuka pariwisata untuk wisatawan mancanegara. Jumlah kasus harian
Covid-19 yang masih cukup banyak menjadi kendala bagi Bali dalam
membuka penerbangan internasional. Pemprov Bali dinilai tidak pernah
menutup penerbangan internasional. Keputusan tersebut merupakan bagian
dari kebijakan Pemerintah Pusat melalui Keputusan Kementrian Hukum dan
HAM nomor 11 tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing
Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia. Berbagai persiapan tengah
didorong pemerintah untuk kembali membuka wisata bagi wisatawan
mancanegara di Juni-Juli 2021. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Sandiaga Uno langkah ini akan mengutamakan persiapan sektor
kesehatan, meningkatkan kemampuan SDM terkait layanan wisata dimasa
pandem. selain itu vaksinasi masyarakat Bali yang sudah mencapai 70%
diharapkan bisa memberikan ras aman dan nyaman bagi para wisatawan
(CNBC Indonesia, 2021).
BAB III
Kemudian ada kebijakan khusus untuk pelajar dan orang sakit. Pada Pasal
7 Ayat (1) dijelaskan bahwa warga dengan urusan yang sangat penting dan darurat
bisa masuk ke Kota Makassar. Mereka diberikan kebijakan khusus sesuai dengan
pertimbangan Gugus Tugas Covid-19 Daerah. Ketentuan tersebut diberikan
kepada pelajar/mahasiswa yang mendaftar di Kota Makassar dengan
menunjukkan kartu peserta tes/pendaftaran. Selanjutnya, orang sakit yang dirujuk
ke Kota Makassar dengan menunjukkan surat rujukan dari rumah sakit daerah asal
tanpa harus ada surat keterangan bebas covid-19.
Koordinasi
Pasal 4
(1) Koordinasi, pengerahan sumber daya dan operasional percepatan
pengendalian dan penanganan Covid-19 melalui koordinasi
pendekatan edukasi secara massif, pengawasan secara massif, serta
monitoring dan evaluasi yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 daerah
(2) Sasaran koordinasi pendekatan edukasi secara massif, pengawasan
secara massif, serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan pada
aktivitas kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
Pasal 5
(1) Ketua ORW dibantua ketua ORT selaku bagian dari satuan tugas
Covid-19 Kelurahan mempunyai tugas melaporkan setiap hati:
a. Tingkat kepatuhan dan kesadaran warga terhadap kondisi
Covid-19 di wilayahnya
b. Aktivitas warga lain yang masuk dan keluar di wilayahnya dan
c. Tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pelayanan
masyarakat
(2) Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu apparat
BABINKAMTIBMAS dan BABINSA wajib melaporkan kepada
camat setempat sesuai laporan ketua ORW
(3) Camat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) wajib melapotkan
dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 daerah
sebagai bahan bagi pimpinan dalam pengambilan kebijakan
percepatan penaganan Covid-19.
Pasal 7
(1) Dalam hal urusan sangat penting dan darurat yang mengharuskan
wilayah Kota Makassar dapat memberikan kebijakan khusus sesuai
dengan pertimbangan Gugus Tugas COVID-19 Daerah.
(2) Ketentuan dimaksud pada ayat (1) yang diberikan kepada
a. pelajar / mahasiswa yang mendaftar di Kota Makassar dengan
menunjukkan kartu peserta tes / pendaftaran;
b. orang sakit yang dirujuk ke Kota Makassar dengan
menunjukkan surat rujukan dari Rumah Sakit daerah asal;
c. kategori lainnya yang sangat penting dan darurat.
Pasal 8
Pergerakan Lintas
(1) Dalam melaksanakan Pembatasan Pergerakan Lintas Daerah maka
Gugus Tugas COVID-19 Daerah membentuk posko di batas
wilayah masuk Kota Makassar.
(2) Tugas Gugus Tugas COVID-19 Daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) mempunyai tugas sebagai berikut
a. memberhentikan kendaraan roda dua atau lebih dan
menurunkan penumpang serta menahan kendaraan dan / atau
surat kendaraan yang tidak mematuhi ketentuan yang
dimaksud;
b. memberhentikan orang yang beraktifitas yang tidak
menggunakan masker;
c. setiap orang yang keluar masuk wilayah Kota Makassar dengan
menunjukkan surat rekomendasi dari Gugus Tugas Daerah
Asal dan berlaku selama 14 (empat belas) hari sejak tanggal
diterbitkan; dan
d. Keberadaan orang yang memiliki surat rekomendasi dari
Gugus Tugas Daerah Asal dan berkelanjutan selama 14 (empat
belas) hari sejak tanggal diterbitkan dan setelah penyakit suhu
tubuhnya lebih dari 37,5 derajat celcius maka orang tersebut
tidak diperbolehkan memasuki wilayah Kota Makassar.
(3) Untuk ketentuan dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dapat dilakukan
sampling Rapid Test dan jika hasilnya reaktif maka tidak
diperbolehkan memasuki wilayah Kota Makassar.
PENGAWASAN
Pasal 9
(1) Pengawasan dilakukan oleh Gugus Tugas COVID-19 Daerah
dalam rangka Percepatan Pengendalian COVID-19 untuk
mengukur upaya massif yang telah dilakukan oleh Gugus. Tugas
COVID-19 pada tingkat Kecamatan dan Kelurahan yang berbasis
ORT / ORW.
(2) Penilaian dalam lingkungan yang dimaksud pada ayat (1)
berdasarkan kriteria yang dimaksud:
a. umat secara massa dan kesadaran masyarakat dalam protokol
yang tepat dan benar;
b. partisipasi masyarakat membantu pemerintah daerah dalam
percepatan penanganan COVID-19 di Kota Makassar, dan
c. menurunnya jumlah kasus COVID-19 di wilayah masing-
masing (3) Pengawasan pada kegiatan dan tempat yang
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) sebagai episentrum penularan
COVID-19 dilakukan oleh Gugus Tugas COVID-19 dengan
semua melibatkan infrastruktur sampai pada tingkat Kelurahan,
ORT dan ORW turut serta secara otomatis dalam pengendalian
COVID-19 di Makassar.
(3) Hasil pengawasan yang dimaksud pada ayat (3) akan menjadi
bahan evaluasi dalam rangka percobaan penanganan COVID-19 di
Makassar.
(4) Apabila hasil Pengawasan yang dimaksud pada ayat (4), data dan
fakta adanya peningkatan COVID-19 pada wilayah ORT dan
ORW maka akan dilakukan kegiatan sosial berskala kecil melalui
pertimbangan yang ditetapkan oleh Ketua Gugus Tugas COVID-
19 Daerah.
SOSIALISASI
Pasal 10
(1) Gugus Tugas COVID-19 Kota Makassar melaksanakan sosialisasi
pelaksanaan Percepatan Penanganan COVID-19, baik secara
langsung dan / atau melalui media massa, media sosial, influencer,
media elektronik dan media lainnya.
(2) Dalam melaksanakan sosialisasi yang dimaksud pada ayat (1)
Gugus Tugas COVID-19 Kota Makassar melibatkan antara lain:
a. Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada tingkat
Kecamatan;
b. Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada tingkat
Kelurahan sampai dengan tingkat ORT / ORW; dan
c. Melibatkan semua elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh
pemuda, lembaga perguruan tinggi negeri dan TP.PKK.
SANKSI
Pasal 11
(1) Setiap orang yang tidak dapat menunjukkan surat izin tertulis
dalam Pasal 6 ayat (1) tidak diizinkan memasuki wilayah Kota
Makassar
(2) Setiap orang yang beraktifitas di jalan raya dan beraktifitas pada
kegiatan dan tempat yang dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
diperlukannya tidak menggunakan masker dapat dilakukan
pemeriksaan Rapid Test ditempat dan / atau dikenakan sanksi
sosial.
(3) Apabila hasil Rapid Test reaktif dimaksud pada ayat (1) dilakukan
isolasi selama 14 (empat belas) hari;
(4) Sanksi sosial yang dimaksud pada ayat (2) dapat berupa kerja
sosial yang akan ditentukan oleh Tim Satuan Gugus Tugas
Penegakan Disiplin COVID 19 Daerah.
(5) Setiap orang atau badan / penanggungjawab kegiatan / tempat
usaha yang tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1)
dikenakan sanksi berupa:
a. Teguran tertulis;
b. Pembubaran atas kegiatan yang dilaksanan pribadi orang atau
badan;
c. Penutupan tempat usaha milik orang atau badan pribadi; dan
d. Pencabutan izin usaha atau pencabutan izin kegiatan orang
pribadi
Manfaat RHA
Mengidentifikasi kejadian krisis kesehatan dan besaran dampak yang
terjadi di lokasi bencana.
Menginventarisasi kebutuhan yang harus segera dipenuhi sebagai
bentuk respons.
Tujuan RHA
Pelaksanaan RHA
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
2) Hal serupa terjadi di twitter, di mana mereka memberikan tautan cepat menuju
situs resmi covid-19 yang dikelola oleh pemerintah di halaman utama mereka.
Kemudahan akses informasi tersebut tentunya dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam mengedukasi terkait covid-19.
Usaha dari media sosial yang mengarahkan langsung berita-berita terkait covid-19
yang saat ini merupakan tingkat urgensi paling tinggi, merupakan bentuk
pencegahan terhadap meraknya hoax yang dapat berpotensi meresahkan
masyarakat Indonesia dan berpotensi meruntuhkan rantai kenasionalismean
masyarakat.
CNN Indonesia (2020) menyebutkan bahwa terdapat beberapa tenaga
kesehatan yang aktif memanfaatkan media sosial untuk memberikan edukasi
terkait covid-19.
1)dr.Jiemi Andrian
Seorang Dokter spesialis kejiiwaan atau psikiater di Rumah Sakit Siloam
Bogor, Jiemi Ardian aktif menggunakan Twitter dan Facebook untuk
menyampaikan informasi soal corona. Sebagai seorang psikiater dr. Jiemi
membagikan berbagai rekomendasi darinya berkaitan soal masalah kejiwaan di
akibat wabah virus corona.
2)dr. Dirga Sakti Rambe
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinologi dari Rumah Sakti
Omni, Dirga Sakti Rambe aktif menggunakan Twitter sebagai saluran
komunikasi untuk menyampaikan informasi terkait covid-19.
Adi Mirsan (2021) Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Pj Wali Kota Makassar:
Pilkada Beri Sumbangsi Besar, Fajar News.
Asmara (2020) Pasien Pertama Positif Corona Meninggal di RSUP Sanglah Bali,
cnbcindonesia.com. Available at:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200311155633-4-144129/pasien-
pertama-positif-corona-meninggal-di-rsup-sanglah-bali (Accessed: 16 April
2021).
Bali, P. (2020) Ketua TP PKK Bali Edukasi Bahaya dan Pencegahan Covid-19 di
Buleleng, Baliprov.go.id.
CNBC Indonesia (2021) Bali Mau Dibuka Untuk Wisatawan Asing Juni 2021,
cnbcindonesia.com.
CNN Indonesia (2020) ‘Jajaran Dokter yang Rajin Bagikan Informasi Corona di
Medsos’, cnnindonesia.com, April.
Handayani et al. (2020) ‘Anxiety and depression and the related factors in nurses
of Guilan University of Medical Sciences hospitals during COVID-19: A web-
based cross-sectional study’, International Journal of Africa Nursing Sciences,
13(3), pp. 365–374. doi: 10.1016/j.ijans.2020.100233.
Paramita and Putra (2020) ‘Analisis Potensi Wisata Desa Dengan Kerangka 6A
Studi Kasus Desa Ngajum, Malang’, Media Wisata, 18(2), pp. 231–250. doi:
10.36275/mws.
Rismawan, W. et al. (2020) ‘Bantuan Apd Dalam Penanganan Wabah’, 1(2), pp.
67–72.
Wijaya and Mariani (2021) ‘Dampak Pandemi Covid-19 Pada Sektor Perhotelan
Di Bali Bagus’, 3, pp. 49–59.
Yusuf, F. and Ardhi, Y. (2020) In Picture: Cegah Covid-19 Melalui Peran Desa
Adat Bali, Republica.co.id.
https://infocorona.baliprov.go.id/
https://infocorona.makassar.go.id/
Adi Mirsan (2021) Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Pj Wali Kota Makassar:
Pilkada Beri Sumbangsi Besar, Fajar News.
Aslamiyah, S. (2021) ‘Ekonomi Pasien Covid-19 di Kelurahan Dendang , Langkat
, Sumatera Utara’, 1(1), pp. 56–69.
Asmara (2020) Pasien Pertama Positif Corona Meninggal di RSUP Sanglah Bali,
cnbcindonesia.com. Available at:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200311155633-4-144129/pasien-
pertama-positif-corona-meninggal-di-rsup-sanglah-bali (Accessed: 16
April 2021).
Aswandi, Madjid and Aqila (2020) ‘MENILIK ATURAN RAPID TEST DI
TENGAH ADAPTASI KEBIASAAN BARU (STUDI KASUS KOTA
MAKASSAR) Ririn’, Journal of Chemical Information and Modeling,
4(9), pp. 1689–1699.
Ausrianti, R. et al. (2020) ‘Edukasi Pencegahan Penularan Covid 19 serta
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pengemudi Ojek Online’,
Jurnal Peduli Masyarakat, 2(2), pp. 59–64. doi: 10.37287/jpm.v2i2.101.
Bali, P. (2020) Ketua TP PKK Bali Edukasi Bahaya dan Pencegahan Covid-19 di
Buleleng, Baliprov.go.id.
Bappenas, K. P. (2021) Studi Pembelajaran Penanganan COVID-19 Indonesia.
Kementrian PPN.
BNPB (2020) Pengalaman Indonesia Dalam Menangani Wabah COVID-19
Periode Maret - Juli 2020.
Burhan, E. et al. (2020) Pedoman Tatalaksana Covid-19. 3rd edn.
Chew, N. W. S. et al. (2020) ‘A multinational, multicentre study on the
psychological outcomes and associated physical symptoms amongst
healthcare workers during COVID-19 outbreak’, Brain, Behavior, and
Immunity. Elsevier, 88(April), pp. 559–565. doi:
10.1016/j.bbi.2020.04.049.
CNBC Indonesia (2021) Bali Mau Dibuka Untuk Wisatawan Asing Juni 2021,
cnbcindonesia.com.
CNN Indonesia (2020) ‘Jajaran Dokter yang Rajin Bagikan Informasi Corona di
Medsos’, cnnindonesia.com, April.
Detik News (2021) ‘No Title’, Detik News.
DPRD Makassar (2020) Fakultas Keperawatan Unhas Edukasi Cegah Covid-19
ke Tunanetra di Makassar, sulselsatu.com.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (2020) ‘Pencegahan Penularan
Covid-19 Dan Perlindungan Masyarakat’, pp. 1–4.
Handayani et al. (2020) ‘Anxiety and depression and the related factors in nurses
of Guilan University of Medical Sciences hospitals during COVID-19: A
web-based cross-sectional study’, International Journal of Africa Nursing
Sciences, 13(3), pp. 365–374. doi: 10.1016/j.ijans.2020.100233.
Hanggoro, A. Y. et al. (2020) ‘Dampak Psikologis Pandemi COVID-19 pada
Petugas Tenaga Kesehatan: A Studi Cross-Sectional di Kota Pontianak’,
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(2), pp. 13–18.
I Wayan Tagel Winarta (2021) No Title, Jawa Pos.
Ikhbal, A. M. (2020) Kasus Covid Meningkat, Pelanggar Protokol Kesehatan di
Makassar Bakal Disanksi Tegas, Sulsel News.
Info Corona Kota Makassar (2021) Info Penanggulangan Covid-19 Kota
Makassar, infocorona.makassar.go.id. Available at:
https://infocorona.makassar.go.id/ (Accessed: 16 April 2021).
Info Corona Provinsi Bali (2021) Provinsi Bali Tanggap COVID-19,
infocorona.baliprov.go.id. Available at: https://infocorona.baliprov.go.id/
(Accessed: 16 April 2021).
Isbaniah, F. (2020) ‘Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease
(COVID-19)’, Germas, pp. 0–115.
Jusmawandi, J. and Safriadi, S. (2021) ‘Gerakan Relawan Muda Penyemprot
Disinfektan Pencegah Penyebaran Novel Corona Virus Di Kota
Makassar’, JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(1), pp. 179–187.
Available at: http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/3718.
Kemenkes RI (2020) ‘Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor
hk.01.07/menkes/328/2020 tentang panduan pencegahan dan
pengendalian’, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), 2019.
Kementerian Kesehatan RI (2020) ‘Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus deases (Covid-19)’, Kementrian Kesehatan, 5, p. 178.
Kementrian Kesehatan RI, P. P. K. K. (2014) ‘Buku Saku Petugas Lapangan
Penanggulangan Krisis Kesehatan’, (4), p. 103.
Kemkes (2020) ‘Pertanyaan dan Jawaban Terkait Coronavirus Disease 2019
( COVID-19 ) Update 6 Maret 2020’, pp. 1–9.
MAYRA, G. (2020) ‘Laporan KKN UNNES Bersama melawan Covid-19’,
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.
Padmasari, S. I. (2020) Tekan Penyebaran Covid-19, Warga Keluar Masuk
Makassar Bakal Dibatasi, merdeka.com.
Paramita and Putra (2020) ‘Analisis Potensi Wisata Desa Dengan Kerangka 6A
Studi Kasus Desa Ngajum, Malang’, Media Wisata, 18(2), pp. 231–250.
doi: 10.36275/mws.
Pemerintah Kecamatan Klungkung (2020) No Title, akah.aan.desa.id.
Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kota Makassar (2020) PJ Walikota
Makassar lepas tim Gabungan Damkar Semprot Disinfektan Cegah
Penularan Covid 19, https://infocorona.makassar.go.id.
Peta Sebaran | Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (n.d.).
Retrieved April 15, 2021, from https://covid19.go.id/peta-sebaran
Prasetia, I. M. H., Ngurah, I. G. and Paramartha, D. (2020) ‘PARTA : Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat DESA ADAT DALAM RANGKA
PENCEGAHAN WABAH CORONA VIRUS DISEASE 2019
Pendahuluan’, 1(1), pp. 36–43.
Putu, N., Suharyanti, N. and Sutrisni, N. K. (2020) ‘Strategi Pencegahan
Penyebaran Virus Covid-19 Berbasis Adat Di Bali’.
Rejo et al. (2020) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Depresi Pada
Tenaga Kesehatan Saat Pandemi’, Ilmu Keperawatan Jiwa, 3(4), pp. 495–
502.
Rismawan, W. et al. (2020) ‘Bantuan Apd Dalam Penanganan Wabah’, 1(2), pp.
67–72.
Sampurno, M. B., Kusumandyoko, T. and Islam, M. A. (2020) ‘Budaya Media
Sosial, Edukasi Masyarakat, dan Pandemi COVID-19’, SALAM: Jurnal
Sosial dan Budaya Syar-i, 7(5). doi: 10.15408/sjsbs.v7i5.15210.
Sudarsana et al. (2020) COVID-19: Perspektif Agama dan Kesehatan. Denpasar:
Yayasan Kita Menulis.
Sukamerta, I. M. (2020) ‘Keynote Speaker PERAN DESA ADAT DALAM
PENANGANAN COVID-19 DI’, Proceedings Nasional Universitas
Mahasaraswati Denpasar, pp. 1–4.
Suriyani, L. De (2020) Tangani Pandemi COVID-19, Ini Aksi Penyehatan
Lingkungan Versi Pemerintah Bali dan Warga, mongabay.co.id.
Tim SINDOnews (2021) Tekan Covid-19, Kapolri Apresiasi Kampung Tangguh
Balla Ewako Sulsel, makassar.sindonews.com.
WHO (2020) ‘Transmisi SARS-CoV-2 : implikasi terhadap kewaspadaan
pencegahan infeksi’, pp. 1–10.
WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard | WHO Coronavirus Disease
(COVID-19) Dashboard. (n.d.). Retrieved April 15, 2021, from
https://covid19.who.int/
Wijaya and Mariani (2021) ‘Dampak Pandemi Covid-19 Pada Sektor Perhotelan
Di Bali Bagus’, 3, pp. 49–59.
Yusuf, F. and Ardhi, Y. (2020) In Picture: Cegah Covid-19 Melalui Peran Desa
Adat Bali, Republica.co.id.