SKRIPSI
Oleh :
ANGGI M. SEIMAHUIRA
NPM. 1320118009
.
SKRIPSI
Oleh :
ANGGI M. SEIMAHUIRA
NPM. 1320118009
.
SKRIPSI
Disusun Oleh:
ANGGI M. SEIMAHUIRA
NPM. 1320118009
Di Ujikan
Pada tanggal 23 Juli 2022
NPM : 1320118009
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi tugas akhir ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil-alihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila kemudian
hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya
Anggi M. Seimahuira
NIM. 1320118009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
begitu besar cinta dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
APD (Alat Pelindung Diri) dan Lama Waktu Penyemprotan dengan Gejalah
Kecamatan Kairatu Tahun 2022” skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
ini peneliti telah banyak menerima bimbingan dan bantuan serta dorongan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kata pengantar ini peneliti mengucapkan
1. Rasma Tunny, S.Sos. Ketua yayasan STIKes Maluku Husada yang telah
juga dalam hal ini beliau selaku penguji I yang telah memberikan saran,
2. Dr. sahrir Silehu, SKM., M.Kes. Selaku ketua pada sekolah Tinggi Ilmu
3. Sunik Cahyawati, SKM., M.Kes Selaku ketua program studi ilmu Kesehatan
5. Ety Dusra, SKM., M.Kes Selaku pembimbing II yang penuh semangat dan
6. Bapak dan ibu tercinta (Bpk. Jhony Seimahuira dan Ibu Sherly) serta keluarga
besar Seimahuira. Terimkasih atas limpahan dan kasih sayang yang di berikan,
Peneliti menyadari sungguh bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, banyak kekurangan baik dari segi bahasa, penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu peneliti senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak yang dapat membantu dalam pembuatan penulisan
diri, tiada satupun yang terjadi tanpa kehendak-Nya. Segala sesuatu berjalan
sesuai aturan Allah, menjalani dan melangkah pasti dan yakin karena-Nya.
Petani merupakan salah satu pekerja yang membutuhkan alat pelidung diri dalam
bekerja terutama saat melakukan penyemprotan pestisida yang bersifat racun.
Akan tetapi sering kali ditemui petani yang tidak menggunakan APD saat bekerja
sehingga berpotensi mengalami gejala keracunan pestisida. Tujuan penelitian
untuk mengetahui penggunaan alat pelindung diri dan lama waktu penyemprotan
pestisida pada kelompok tani ngudi buko desa waimital kecamatan kairatu. Jenis
penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Teknik
pengambilan sampel dengan cara Total sampling. Analisa data menggunakan uji
spearmen rho. Berdasarkan hasil bivariate penelitan menunjukan bahwa variebel
yang memberikan hasil adalah : penggunaan APD (Pvalue = 0.03), dan lama
waktu penyemprotan (pvalue = 0.219). berdasarkan hasil penellitian menunjukan
bahwa ada hubungan signifikan antara penggunaan APD dengan gejala keracunan
pestisida pada kelompok tani nguni buko desa waimital kecamatan kairatu tahun
2022 dengan nilai pvalue = 0,003.
Farmers are one of the workers who need personal protective equipment at work,
especially when spraying toxic pesticides. However, it is often encountered by
farmers who do not use PPE when working so they have the potential to
experience symptoms of pesticide poisoning. The purpose of the study was to
determine the use of personal protective equipment and the length of time for
spraying pesticides on the Ngudi Buko farmer group, Waimital Village, Kairatu
District. This type of research is quantitative with a cross sectional approach.
Sampling technique by means of total sampling. Data analysis using Spearmen
Rho test. Based on the results of bivariate research, it shows that the variables that
give results are: the use of PPE (P-value = 0.03), and the length of time of
spraying (p-value = 0.219). Based on the results of the research, it shows that
there is a significant relationship between the use of PPE and symptoms of
pesticide poisoning in the farmer group of Nguni Buko, Waimital Village, Kairatu
District in 2022 with a p-value = 0.003.
Poisoning.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………..……………………..……..…………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN...…………………………..…………….. ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………..…………………..… iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN..…………..…………... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN.…………..…………………...………... v
MOTO…………...………..………………………………...…………... vi
KATA PENGATAR ……………………..…………..………………… vii
ABSTRAK…………….……………………..…………………………. viii
ABSTRACT……………………………………..…………………….... ix
DAFTAR ISI…………………………………..……………………....... x
DAFTAR TABEL……………………………..……………………....... xi
DAFTAR GAMBAR………...……………………..…………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN……………….……………..………………….. xiii
BAB I PENDAHULUAN………………...………………...………… 1
1.1 Latar Belakang…….……...………….……...………….… 1
1.2 Rumusan Masalah……………...…………………...……... 5
1.3 Tujuan Penelitian…......………..……………...………...… 6
1.3.1 Tujuan Umum………………..……………………... 6
1.3.2 Tujuan Khusus……………….……………………... 6
1.4 Manfaat………………………...………………………...... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis……………..……………………… 6
1.4.2 Manfaat Secara Praktis……………………………… 7
BAB II TINJAUAN UMUM PUSTAKA………….………….……… 8
2.1 Tinjauan Umum Tentang Pestisida………………………... 8
2.1.1 Pengertian Pestisida………………………................ 8
2.1.2 Klasifikasi Pestisida………………………………… 9
2.1.3 Jalan Masuk Pestisida Dalam Tubuh Manusia……… 18
2.1.4 Gejala Keracunan………………………...…………. 20
2.1.5 Mekanisme Keracunan Pestisida……………………. 22
2.2 Tinjauan Umum Tentang APD………………………......... 23
2.2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri (APD) …………...... 23
2.2.2 Syarat-Syarat Alat Pelindung Diri (APD) ………...... 29
2.2.3 Penggunaan APD……………………….........…....... 31
2.2.4 Adapun Jenis Alat Pelindung…………….........…..... 32
2.3 Tinjauan Umum Tetang Lama Waktu Penyemprotan..….... 32
2.3.1 Lama Waktu Penyemprotan…………….........…....... 33
2.4 Tinjauan Umum Tentang Petani……………….........…...... 34
2.4.1 Pengertian Petani……………………….........…........ 34
2.5 Keaslian Penelitian………………………...………………. 36
BAB III KERANGKA KONSEP……………………...……………….. 38
3.1 Kerangka Konsep………………………...………………... 38
3.2 Hipotesis………………………...…………...…......…........ 38
BAB IV METODE PENELITAN…………...………...……………….. 40
4.1 Desain Penelitian………………………...……………….... 40
4.1.1 Tempat Penelitian…………………...………………. 40
4.1.2 Waktu Penelitian…………………...……………….. 40
4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel……… 40
4.2.1 Populasi………………………...………………........ 40
4.2.2 Sampel………………………...……………….......... 40
4.2.3 Sampling………………………...………………...... 41
4.3 Variabel Penelitian………………………...………………. 41
4.3.1 Variabel Independen………………...……………… 41
4.3.2 Variabel Dependen………………...………………... 41
4.4 Defenisi Operasional………………………...…………….. 41
4.5 Instrumen Penelitian………………………...……………... 43
4.6 Jenis Data………………………...………………............... 43
4.6.1 Data primer………………...………………............... 43
4.6.2 Data sekunder………………...………………........... 44
4.7 Analisa Data………………...………………....................... 44
4.7.1 Analisa Univariat………………...………………..... 44
4.7.2 Analisa Bivariat………………...………………........ 44
4.8 Etika Penelitian………………...……………….................. 44
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN…...………………..................... 46
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………................. 46
5.1.1 Data Demografi………………...………………........ 46
5.1.2 Data Geografis………………...………………......... 46
5.1.3 Fasilitas Kesehatan Masyarakat.………………......... 47
5.1.4 Kelompok Tani Masyarakat...………………............. 47
5.2 Hasil Penelitian………………...……………….................. 47
5.2.1 Karakteristik Responden...……………….................. 47
5.3 Pembahasan………………...………………........................ 53
5.3.1 Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan
Gejalah Keracunan Pestisida...………………........... 53
5.3.2 Hubungan Lama Waktu Penyemprotan dengan
Gejalah keracunan Pestisida...………………............ 54
5.3.3 Keterbatasan Penelitian...……………….................... 55
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...………………........................ 56
6.1 Kesimpulan………………...………………................. 56
6.2 Saran………………...………………............................ 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
maupun kualitas dan hasilnya dapat diperoleh dalam waktu yang relatif
singkat serta penggunaan pestisida ini cukup disebarkan pada areal yang
2016, bahwa penggunaan pestisida telah mencapai 3.207 merk yang terdaftar
Risiko kesehatan yang disebabkan oleh pestisida non organik ini secara
langsung lebih berbahaya dari pada penggunaan jenis zat kimia yang lainnya.
pada berbagai wilayah di dunia (Hook, et al., 2018; Sharma, et al., 2019).
kementrian pertanian Repoblik Indonesia pada tahun 2016, tercatat ada 3.247
Pestisida di satu sisi anggap mampu mengendalikan hama dan penyakit tanam.
penyebab kematian 12,6 juta orang pertahun salah satunya disebabkan oleh
bahan kimia ini kajian di Negara maju menunjukan bahwa tingkat kejadian
keracunan pada pekerja pertanian telah dialami sekitar 18,2 per 100.000
pekerja. Selain itu, kasus keracunan pestisida di srilanka sebanyak 180 per
100.000 pekerja pertanian dan sekitar 17,8 per 100.000 pekerja pertanian di
penggunaan pestisida telah mencapai 3.207 merk yang terdaftar dan diizinkan
(Direktorat Jenderal presarasan dan saranan pertania, 2016). Mayoritas kasus
digunakan secara selektif sehingga dapat memberikan efek yang menetap pada
kasus dan pada tahun 2017 kasusnya menjadi 124 kasus dan 2 diantarnya
terjadinya keracunan 4,39 kali dan frekuensi penyemprotan lebih dari 2 kali
dkk 2020).
Nomor 22 tahun 2019 tentang sistem budi daya pertanian berkelanjutan dalam
pasal 75 disebutkan bahwa pestisida merupakan semua zat kimia dan bahan
lain serta jasad renik dan virus yang dapat dipergunakan untuk memberantas
atau mencegah hama atau binatang, rerumputan atau tanaman yang tidak
Hasil Studi yang dilakuan oleh Samuel Titaley dan Gracia Victoria
Souisa pada tahun 2021 di Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon hasil
pada petani sayur antara lain kurangnya kesadaran petani tentang penggunaan
2022 dari kelembagaan kelompok tani sayur ngudi buko di desa Waimital
yang terdiri dari 40 orang petani. Berdasarkan survey awal dan wawancara
yang dilakukan oleh peneliti di Desa Waimital terdapat 15 orang petani yang
diwawancarai sudah bekerja sebagai petani sekitar 5-30 tahun, dari hasil
orbsevasi peneliti terdapat 5 orang penati tidak memakai baju kaos lengan
lama waktu menyemprot sekitar 1-3 jam. Saat diwawancara 5 petani yang
mengalami keluhan seperti gatal-gatal, nyeri pusing, mudah lelah dan lemas.
2022 dari kelembagaan kelompok tani ngudi buko di desa Waimital yang
terdiri dari 40 orang petani. Berdasarkan survey awal dan wawancara yang
diwawancarai sudah bekerja sebagai petani sekitar 5-30 tahun, dari hasil
orbsevasi peneliti terdapat 5 orang penati tidak memakai baju kaos lengan
lama waktu menyemprot sekitar 1-3 jam. Saat diwawancara 5 petani yang
mengalami keluhan seperti gatal-gatal, nyeri, pusing, mudah lelah dan lemas.
Hal ini di karena selama dalam waktu penyemprotan tidak semua petani
penelitian ini adalah "Bagaimana penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan
2022.
2022.
dengan gejala keracunan pestisida pada kelompok tani sayur ngudi buko di
desa Waimital Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat Tahun
2022.
TINJAUAN PUSTAKA
hama atau pest. Pestisida adalah bahan kimia yang beracun. Pestisida tidak
saja merupakan racun bagi hama atau tumbuhan pengganggu, tetapi dapat
Pestisi adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik (mikroba)
Pestisida pada manusia dapat bersifat akut, yaitu pestisida masuk ke dalam
tubuh dalam jumlah besar dan segera mengakibatkan hal-hal yang tidak
manusia sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama dan
Pestisida, yang dimaksud dengan pestisida adalah semua zat kimia atau
bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk beberapa
tujuan berikut : Memberantas atau mencegah hama danpenyakit yang
Tabel 2.1
Pestisida Berdasarkan Organisme Pengganggu Tanaman
OPT
Jenis Pestisida Contoh
Sasarannya
Inseptisida Serengga Bacillus thuringensis, diafentiuron.
Karbofuran, profenofos, siromazin,
meditation, sipermentrin
Akarisida Tungau Heksatiazok, akrinokrin, dikovol.
Moluskisida Siput Metaldehida.
Rodenitisida Tikus Komaklor, tetrail, brofakum,
klorofasinon
Fungisida Jamur Thiram, mankozeb, difenokonazol,
metalaksil
Bakterisida Bakteri Streptomizin, tetrasiklin, oksitetrasiklin
Nematode Nematode Oksamil, etrefos, natrium metham.
Herbisida Gulma/tamanam Piperofos, diuron, bromasil, butaklor,
pengganggu glifosat, atrazine, sinosulfuron, ametrin
Sumber permentan : No. 7, 2007.
Klasifikasi menurut organ targetnya yaitu (Soemirat, 2016)
Tabel 2.2
Pestisida berdasarkan organ targetnya
Jenis Pestidida Fungsinya
Insektisida Membunuh atau mengendalikan serangga
Herbisida Membunuh gulma
Fungisida Membenuh jamur atau cendawa
Algasida Membunuh alga
Avisida Membunuh burung serta pengontrol populasi burung
Akarisida Membunuh tungau atau kutu
Bakterisida Membunuh bakteri
Larvasida Membunuh larva
Molukisida Membunuh siput
Nematisida Membunuh cacing
Ovisida Membunuh telur
Pedukulisida Membunuh kutu atau tuma
Piscisida Membunuh ikan
Rodentisida Membunuh binatang pengerat
Predisida Membunuh pemangsa atau predator
Termisida Membunuh rayap
1) Golongan Organoklorin
(Sambel, 2017).
dari serat saraf, yang mendorong sel saraf untuk menghantarkan pesan
2019).
dan pada otak. Saraf sensorik dan serabut saraf motorik serta kortek
sekarang residu DDT masih dapat terdeteksi. Gejala yang terlihat pada
2) Golongan Organofosfat
(Priyanto, 2017).
kimianya:
TEPP Paration
Malation Sarin
Gambar 2.2 Struktur Kimia dari TEPP, Paration,Malation, dan Sarin
Sumber : Priyanto 2017
Organofosfat adalah pestisida yang paling umum digunakan
3) Golongan Karbamat
Fisostigmin
Cabril Temik
Gambar 2.3 Struktur Kimia dari Fisostigmin, Cabril, dan Temik
Sumber : Priyanto 2017
tubuh lemas, peningkatan nadi dan denyut jantung, kram, rasa cemas
propoksur (Baygon).
(Hasibuan, 2015).
4) Golongan Piretroid
(racun saraf) dengan berbagai macam cara kerja pada susunan saraf
sentral.
5) Golongan Urea
6) Golongan Triazol
tumbuh, oleh karena itu kelompok ini sering disebut sebagai kelompok
2015).
8) Golongan Fenil-Pirazol
bersifat racun kontak dan racun perut dan digolongkan ke dalam racun
konsentrasi toksik.
konsentrasi ambang.
toksik.
4. Berdasarkan stabilitasnya
dari 2 tahun
sampai 2 tahun.
Kulit merupakan jalur pemaparan yang paling umum dari suatu zat.
Zat kimia lebih banyak diabsorbsi melalui kulit yang rusak atau tergores
dari pada melalui kulit yang utuh. Begitu menembus kulit zat tersebut akan
2018).
kulit merupakan hal yang paling sering terjadi. Apabila permukaan kulit
kulit tersebut.
keracunan akut. Lebih dari 90% kasus kasus keracunan di seluruh dunia
Gas dan partikel semprotan yang sangat halus bisa masuk ke dalam paru-
paru, misalnya kabut asap dari fogging, aerosol, serta partikel atau butiran
yang lebih kecil dari 10 mikron. Sementara partikel yang lebih besar akan
zat kimia lain dalam darah (WHO, 2018). Partikel yang menempel di
bahkan usus besar dan rectum. Sistem pencernaan juga merupakan tempat
masuk berbagai bahan dari luar tubuh dalam jumlah sedikit dan dalam
racun akut bila jumlah pestisida yang masuk dalam jumlah yang cukup.
(Wudianto, 1997).
merah, serta terasa gatal, sakit dan keluar air mata. Pada keracunan
oral, pupil mata juga bisa menunjukkan tanda tanda midriasis atau
miosis. Miosis (pupil mata mengecil) merupakan gejala keracunan
4. Aritmia
Aritmia adalah irama detak jantung yang tidak teratur. Aritmia sering
5. Batuk-batuk
7. Pusing
8. Sering buang air kecil
2.1.5.1 Farmakokinetik
dalam tubuh organisme, mulai dari portal entri (imist), absorbsi, distribusi,
disebut dosis. Beberapa portal entri yang penting antara lain oral, inhalasi,
dermal, dan parenteral. Absorbsi sangat ditentukan oleh portal entri, daya
larut, sifat kimia-fisika zat, konsentrasi, luas area kontak, dan kondisi
dari satu tempat ke tempat yang lain, yaitu mekanisme difusi (pasif), difusi
(Soemirat, 2016).
adalah urin, tetapi hati dan paru-paru juga merupakan jalur ekskresi yang
2.1.5.2 Farmakodinamik
tubuh. Efek biologis merupakan resultant akhir dari sejumlah proses yang
banyak dan berapa sering suatu zat masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut
Alat Pelindung Diri atau di singkat APD adalah suatu alat yang
ataupun remeh oleh para pekerja, terutama pada pekerja yang bekerja pada
area yang berbahaya. Padahal penggunan alat pelindung diri sangat
kesehatan kerja telah di terapkan oleh perusahaan. Bahkan safety talk dan
kesehatan kerja bagi para pekerja. Namun usaha tersebut masih menjadi
dengan baik oleh para pekerja di sebabkan kerena beberapa faktor, salah
satunya yaitu
dengan baik oleh para pekerja di sebabkan kerena beberapa faktor, salah
kerja.
secara cuma-cuma.
a. Pelindung kepala.
c. Pelindung telingan,
f. Pelindung kaki.
Jenis dan fungsi APD yang di maksud pada ayat (1) dan ayat (2)
rendah.
c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan pembersihan atau
udara.
air.
perairan.
atau rendah.
atau terpelanting.
l. Dilakukan pekerjaan dalam ruang terbatas tangki, sumur, atau lubang.
gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
mekanik.
kerja.
a. Pekerja / buruh dan orang lain yang memasuki tempat kerja wajib
dan persyaratan.
Manajemen di tempat tempat kerja.
c. Pelatihan.
f. Pembinaan.
g. Inspeksi, dan
adalah:
sekitar.
mereka.
e. Mengadakan pengukuran dan pemeliharaan kesehatan perorangan
terpapar. Oleh karena itu agar dapat memilih APD yang tepat maka
memahami dasar kerja setiap jenis APD yang akan di gunakan di tempat
tersebut adalah :
mereka.
ataupun peralatan lain yang serupa ( mobil, pesawat, alat berat, dan
lain-lain ).
melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari
karet tebal dan kuat, berfunsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas,
bising.
9. Masker ( Respirator )
sebagainya)
lain melalui pernafasan atau penetrasi kulit. Oleh karena itu cara-cara yang
bahwa penggunaan APD adalah salah satu faktor risiko keracunan pada
petani. Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Istianah & Yuniastuti (2017)
Kecamatan Sirampog.
pemaparan. pestisida.
sarung tangan yang dilapisi plat logam (granlets), sarung tangan empat
yang panjang sampai di bawah. lutut, terbuat dari bahan yang kedap
pestisida maksimal 5 jam perhari. Makin lama bekerja maka akan semakin
Jika lama penyemprotan petani masih dalam batas aman 1-3 jam
yang dimaksud dalam hal ini adalah orang yang bercocok tanam dari hasil
kehidupan dari kegiatan tersebut. Apabila ada orang yang mengaku petani
lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut
2. Petani penyewa ialah petani yang menggarap tanah orang lain atau
5. Buruh tani ialah petani pemilik lahan atau tidak memiliki lahan usaha
tani sendiri yang biasa bekerja di lahan usaha tani petani pemilik atau
penyewa dengan mendapat upah, berupa uang atau barang hasil usaha
2 Peranan keamanan pestisida Kualitaif Metode yang di gunakan Hasil penelitian ini sepaham dengan
di bidang pertanian bagi dalam penelitian ini penelitian yang dilakukan oleh
petani dan lingkungan adalah kualitatif. Tujuan Amelia (2020) menunjukan bahwa
penggunaan metode perbedaan faktor resiko pada
(Tri Prajawahyudo, Fandi
kualitatif berupa uraian- kelompol tinggi dan rendah berupa
K. P. Asiaka, Ellydia
uraian dalam umur rata-rata 53-54 tahun dan 52
Ludang)
menjelaskan beberapa tahun, jenis kelamin perempuan
konsep terkait dengan sebesar 41,2% dan 29,4%.
pemahaman tetang Kurangnya tingkat pengetahuan
pengertian, latar sebesar 70,6% dan 53%,
belakang, dan tujuan penggunaan jenis insektisida
yang mendalam tetang sebesar 70,6% dan 58,8%, cara
suatu fenomena, fakta pencampuran buruk sebesar 53%
dan realita (Rako, 2018) dan 41,2%, intensitas paparan
pestisida > 2 jam sebesar 76,5% dan
64,7%, dan kurangnya penggunaan
APD sebesar 82,4% dan 58,8%.
BAB III
KERANGKA KONSEP
keterangan :
: Garis Penghubung
3.2 Hipotesis
pada kelompok tani sayur ngudi buko di desa Waimital, Kecamatan Kairatu
pestisida pada kelompok tani sayur ngudi buko di desa Waimital, Kecamatan
pestisida pada kelompok tani sayur ngudi buko di desa Waimital, Kecamatan
BAB IV
METODE PENELITIAN
untuk mengetahui penggunaan APD ( Alat Pelindung Diri ) dan lama waktu
4.2.1 Populasi
wilaya generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai
ini menggunakan seluruh petani tani sayur ngudi buko di desa Waimital
4.2.2 Sampel
yaitu semua petani sayur ngudi buko, yang terdiri dari 40 orang petani.
41
4.2.3 Sampling
populasi yang ada pada semua petani sayur ngudi buko di desa Waimital.
lain-lain).
Tabel 4.1
Defenisi Operasional variabel independen dan variabel dependen
dan badan
terasa sakit).
3. Gejalah
sedang (mual
dan muntah,
keluar air liur,
pupil mata
mengecil).
4. Gejalah berat
(gemetar dan
kejang).
Instrumen dalam penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan
peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya
lebih baik. Dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari 3 jenis untuk mengukur variabel
peneliti yaitu :
Data primer dari penelitian ini didapat dari hasil observasi oleh
pada analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap
variable.
Spearmen Rho. Uji korelasi spearmen Rho adalah uji statistic yang di
berskala ordinal.
rekomendasi dari pihak institusi atas pihak atas pihak lain dengan mengajukan
45
memperhatikan meliputi :
1. Informent Consent
yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan manfaat
penelitian. Bila objek menolak maka peneliti akan memaksa kehendak dan
3. Confidentiality ( kerahasiaan )
Nursalam, 2011 ).
46
BAB V
Desa Waimital adalah salah satu desa yang terletak sebelah barat
Maluku. Desa Waimital ada sejak tahun 1954, dari program transmigrasi
umum. Desa Waimital yang diambil dari kata Wail/Wai yang artinya
Sungai Udang atau sungai yang banyak udangnya. Desa Waimital terkenal
terdiri dari 1 RW dan 4 RT, Dusun Waimital yang terdiri dari 1 RW dan 6
RT, Dusun Srimulyo yang terdiri dari 1 RW dan 7 TR. Data mengenai
jumlah penduduk Desa Waimital pada Tahun 2021 yaitu berjumlah 5.223
jiwa yang terdiri dari 1.519 kk. Dengan jumlah penduduk berjnis kelamin
2.604 jiwa.
2.000 Ha, yang berada pada ketinggian diatas permukaan laut 0 s/d 300 m
Tabel 5.1
Distribusi kategori Responden kelompok tani Ngudi Buko
berdasarkan umur di Desa Waimital Kecamatan Kairatu
Tahun 2022
24 orang (60.0%) dan responden yang paling sedikit yaitu, yang berusia
Tabel 5.2
Distribusi kategori Responden kelompok tani Ngudi Buko
Berdasarkan Jenis kelamin di Desa Waimital Kecamatan Kairatu
Tahun 2022
(%)
Laki-laki 35 87.5
Perempuan 5 12.5
JUMLAH 40 100.0
Sumber: data Primer 2022
Tabel 5.3
Distribusi kategori Responden kelompok tani Ngudi Buko
Berdasarkan Pendidikan di Desa Waimital Kecamatan Kairatu
Tahun 2022
tahun 2022 .
49
Tabel 5.4
Distribusi responden berdasarkan variabel penggunaan APD, pada
Kelompok Tani Ngudi Buko di Desa Waimital Kecamatan Kairatu
Tahun 2022
Penggunaan APD N %
Ya Lengkap 21 52.5
Tidak Lengkap 19 47.5
JUMLAH 40 100.0
Sumber: data Primer 2022
Tabel 5.5
Distribusi responden berdasarkan variabel
Lama Waktu Penyemprot pada Kelompok Tani Ngudi Buko di Desa
Waimital Kecamatan Kairatu
Lama Waktu N %
Penyemprot
1-3 jam 17 42.5
> 3 jam 23 57.5
JUMLAH 40 100.0
Sumber: data Primer 2022
Tabel 5.6
Distribusi responden berdasarkan variabel
Gejalah Keracunan Pestisida pada Kelompok Tani Ngudi Buko di Desa
Waimital Kecamatan Kairatu
Gejalah Keracunan n %
Tidak pernah 10 25.0
Ringan 17 42.5
Sedang 8 20.0
Berat 5 12,5
JUMLAH 40 100.0
Sumber: data Primer 2022
(12.5%)
Tabel 5.7
Hubungan Penggunaan APD dengan gejalah keracunan pestisida pada kelompok
Tani Ngudi Buko Desa Waimital kecamatan Kairatu
orang (5%), dan responden yang mengalami gejala berat tidak ada,
Kairatu.
52
Tabel 5.8
Lama Waktu Penyemprotan dengan gejalah keracunan pestisida pada
kelompok tani ngibu buko di Desa Waimital
Kecamatan kairatu
penyemprotan pestisida dengan lama waktu lebih dari 1-3 jam dengan
gejala berat 5 orang (12.5%), dan yang mengalami gejala sedang sebanyak
4 orang (10%)
5.3 Pembahasan
Keracunan Pestisida
pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak
dengan bahaya ditempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi,
baju lengan panjang, celana panjang, sarung tangan, kaca mata, dan sepatu
pestisida kedalam tubuh. Hal ini akan diperpara apabila terdapat luka,
kolenisterase dalam darah pada petani Desa Pasir Halang. Alat Pelindung
petani yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri lengkap pada saat
Pestisida
besar dari 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signitifikan antara
pestisida tidak boleh lebih dari 3 jam. Lama waktu petani menyemprot
pestisida masih dalam batas aman yitau 1-3 jam sehingga dapat
P-value dari ketiganya secara berurutan yaitu : 0,042, 0,000, dan 0,000
6.1 KESIMPULAN
Pelindung Diri dengan gejala keracunan pestisida dan tidak ada hubungan
6.2 SARAN
2. Institusi
3. Petani
gejala keracunan pestisida. Bagi penelitian lain hasil penelitian ini dapat
Arikonto, (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi revisi ke-
AgroMedia Pustaka
Gromedia Pustaka.
Universitas Lampung.
Plantaxia
Hasibuan, R. (2017). Insektisida pertanian. Bendar lampung : Lembaga Penelitian
Univesitas Lapung
https://i0.wp.com/rumushitung.com/wp content/uploads/2017/02/gambar-struktur-
https://sib3pop.menlhk.go.id/index.php/dirtydozen/view?slug=dieldrin (accessed
Pertanian.
Intianah & Yuniasti, A. (2017). Hubungan Masa Kerja, Lama Menyemprot Jenis
Ipmawati, P. A., Setiani, O., & Darun Diati, Y. H. (2016). Analisis Faktor-Faktor
Lestari, S., Denny, H. M., & Setyaningsih, Y. (2019). Analisis Persepsi Petani
Masyarakat, 18(2).
Sharifzadeh, M. S., Abdollahzadeh, G., Damalas, C. A., & Rezaei, R. (2018).
Farmers’ criteria for pesticide selection and use in the pest control
Leskonfin.
Press.
0-10.
https://www.who.int.
LAMPIRAN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONEN
(Informed Consent)
Pesertujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.
Kairatu,...../…..2022
Responden
(…………………)
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGGUNAAN APD
DAN LAMA WAKTU PERNYEMPROTAN TERHADAP GEJALA
KERACUNAN PESTISIDA PADA KELOMPOK TANI SAYUR NGUDI
BUKO DI DESA WAIMITAL
KECAMATAN KAIRATUKABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
TAHUN 2022
Umur : …….Tahun
Pendidikan terakhir :
Petunjuk pengisian
Pilih salah satu jawaban dan memberi tanda check (√) pada tabet Alternatif
1. Ya (Y)
2. Tidak (Tdk)
Ket.
No Pertanyaan
Y Tdk
1 Tidak pernah mengalami gejalah keracunan
2 Apakah bapak/ibu pernah mengalami gejala ringan seperti pusing,
batuk-batuk, sakit kepala, iritasi ringan dan badan terasa sakit.
3 Apakah bapak/ibu pernah mengalami gejalah sedang seperti mual
dan muntah, keluar air liur, pupil mata mengecil.
4 Apakah bapak/ibu pernah mengalami gejalah berat seperti gemetar
dan kejang.
Tabel lama waktu penyeprotan pestisida
Ket.
No Pertanyaan
1 – 3 jam > 3 jam
1 Berapa lama waktu bpk/ibu menyemprot tanaman
menggunakan pestisida dalam satuan jam setia
harinya ?
Penggunaan APD
1. Lengkap (L)
2. Tidak lengkap (TL)
3. Jika ya jenis APD apa saja yang biasa bpk/ibu gunakan ? ( jawaban
Tabel penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) : pilihlah jawaban yang menurut
Ket.
No Penggunaan APD
L TL
1 Alat pelidung kepala ; topi
2 Alat pelindung mata ; kaca mata
3 Alat pelidung pelindung pernapasan ; masker
4 Alat pelidung tangan ; sarung tangan
5 Pakaian pelindung ; baju lengan panjang
6 Pakaian pelindung ; celana panjang
7 Alat pelindung kaki ; sepatu boot
Statistics
UMUR JK PENDIDIKAN
N Valid 40 40 40
Missing 0 0 0
Frequency Table
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
N Valid 40 40 40
Missing 0 0 0
PenggunaanAPD
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
LamaWaktuPenyemprotan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
PenggunaanAPD *
40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
GejalaKeracunanPestisida
LamaWaktuPenyemprotan *
40 100.0% 0 .0% 40 100.0%
GejalaKeracunanPestisida
PenggunaanAPD * GejalaKeracunanPestisida
Crosstab
Count
GejalaKeracunanPestisida
PenggunaanAPD lengkap 7 12 2 0 21
tidak lengkap 3 5 6 5 19
Total 10 17 8 5 40
Crosstab
LamaWaktuPenyemprotan * GejalaKeracunanPestisida
Crosstab
Count
GejalaKeracunanPestisida
>3 jam 5 9 5 23
Total 10 17 8 5 40
APD * GejalaKeracunanPestisida Crosstabulation
GejalaKeracunanPestisida
Tidak Mengalami
Gejala Gejala Ringan Gejala sedang Gejala Berat Total
Total Count 10 17 8 5 40
GejalaKeracunanPestisida
Tidak Mengalami
Gejala Gejala Ringan Gejala sedang Gejala Berat Total
% within
29.4% 47.1% 23.5% .0% 100.0%
LamaWaktuPenyemprotan
% within
21.7% 39.1% 17.4% 21.7% 100.0%
LamaWaktuPenyemprotan
Total Count 10 17 8 5 40
% within
25.0% 42.5% 20.0% 12.5% 100.0%
LamaWaktuPenyemprotan
Nonparametric Correlation
Correlations
LamaWaktuPeny GejalaKeracunan
PenggunaanAPD emprotan Pestisida
**
Spearman's rho PenggunaanAPD Correlation Coefficient 1.000 -.094 .462
N 40 40 40
N 40 40 40
**
GejalaKeracunanPestisida Correlation Coefficient .462 .199 1.000
N 40 40 40