SKRIPSI
OLEH :
LISTA LEDIANA
18070232
Banjarmasin,
Pembimbing I,
Banjarmasin,
Pembimbing II,
ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Anggota
Anggota
Mengesahkan,
Dekan FKM UNISKA MAB,
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Lista Lediana
NPM : 18070232
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat (Kespro dan Gizi)
pada Balita diwilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022” merupakan
karya asli penulis bukan hal plagiat atau penjiplakan karya orang lain dan semua
sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai
MAB Banjarmasin. Jika dikemudian hari diketahui bahwa karya ini bukan karya
orisinil saya atau hasil jiplakan orang lain maka saya bersedia menerima sanksi
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa adanya tekanan
dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
Banjarmasin,
Yang Menyatakan,
Lista Lediana
iv
LEMBAR PERSETUJUAN WAKTU PELAKSANAAN
SIDANG SKRIPSI
Dengan ini menyatakan
Nama : Lista Lediana
NPM : 18070232
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Disetujui untuk melaksanakan Sidang Skripsi pada :
Hari/ tanggal : Nama Pembimbing TTD
Waktu : 1. Zuhrupal Hadi, SKM, M.Kes ( )
Tempat : 2. Elsi Setiandari LO, SKM, M.Kes ( )
Dan dengan ini bersedia menghadiri Sidang Skripsi pada hari pelaksanaan yang
telah ditentukan di atas.
Demikian surat persetujuan ini di buat untuk di gunakan seperlunya, terim kasih.
Banjarmasin, 2022
Tim Pembimbing
Tim Pembimbing 1 Tim Pembimbing 2
Penguji
v
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ISPA PADA
BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH
TAHUN 2022
Lista Lediana
Pembimbing 1 : Zuhrupal Hadi, SKM., M.Kes
Pembimbing 2 : Elsi Setiandari Lely Octaviana, SKM., M.Kes
ISPA adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu atau lebih saluran
pernapasan atas (hidung) sampai saluran pernafasan bawah (alveoli) termasuk
jaringan sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Proses terjadinya infeksi akut ini
berlangsung sampai 14 hari. Batas waktu 14 hari diambil untuk menentukan batas
akut dari penyakit tersebut. Banyak faktor yang menyebabkan ISPA pada balita,
Seperti pendidikan, pekerjaan dan lingkungan fisik rumah. Tujuan Penelitian ini
adalah mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
ISPA di wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah. Jenis penelitian ini adalah
penelitian analitik kuantitatif dengan cara cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita umur 0-59 bulan,
didapatkan sampel 90 responden menggunakan Teknik simple random sampling.
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square, ada hubungan
antara pendidikan (P-value = 0,000), kepadatan hunian (P-value = 0,001),
keberadaan rokok dalam rumah (P-value =0,002). Dan juga didapatkan hasil tidak
ada hubungan antara pekerjaan (P-value = 1,000), Ventilasi kamar ( P-value =
0,895) dengan kejadian ISPA pada balita diwilayah kerja Puskesmas Alalak
Tengah Tahun 2022. Diharapkan agar tenaga Kesehatan dapat memberikan
edukasi yang lebih intensif kepada ibu balita atau masyarakat mengenai faktor-
faktor yang menjadi penyebab terjadinya ISPA pada balita.
vi
ABSTRACT
FACTORS AFFECTING THE INCIDENCE OF ISPA IN TODDLERS IN
THE WORK AREA OF THE CENTRAL ALALAK HEALTH CENTER IN
2022
Lista Lediana
Supervisor 1 : Zuhrupal Hadi, SKM., M.Kes
Supervisor 2 : Elsi Setiandari Lely Octaviana, SKM., M.Kes
ISPA is an infectious disease that affects one or more of the upper respiratory
tract (nose) to the lower respiratory tract (alveoli) including sinus tissue, middle
ear cavity and pleura. The process of occurrence of this acute infection lasts up to
14 days. A time limit of 14 days is taken to determine the acute limit of the
disease. Many factors cause ISPA in toddlers, such as education, work and the
physical environment of the home. The purpose of this study is to find out and
analyze the factors that influence the incidence of ISPA in the Working Area of
the Central Alalak Health Center. This type of research is quantitative analytical
research in a cross-sectional way. The population in this study was all mothers
who had toddlers aged 0-59 months, a sample of 90 respondents was obtained
using a simple random sampling technique. Based on statistical tests using the
Chi Square test, there is a relationship between education (P-value = 0.000),
residential density (P-value = 0.001), the presence of cigarettes in the house (P-
value = 0.002). And also obtained the results that there is no relationship between
work (P-value = 1,000), room ventilation (P-value = 0.895) and the incidence of
ISPA in toddlers in the work area of the Central Alalak Health Center in 2022. It
is hoped that health workers can provide more intensive education to mothers of
toddlers or the public about the factors that cause ISPA in toddlers.
KATA PENGANTAR
vii
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, Rabb semesta alam yang tidak
pernah berhenti memberikan berjuta nikmat-Nya, Maha suci Allah yang telah
memudahkan segala urusan, Karena berkat kasih sayang-Nya dengan rahmat dan
“Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita diwilayah
Kerja Puskesma Alalak Tengah tahun 2022”. Dan tak lupa juga penulis panjatkan
shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar
Proposal ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
Banjarmasin.
bukan hanya karena usaha keras dari penulis sendiri, akan tetapi karena adanya
dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
1. Prof. Ir. Abd Malik, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPU selaku Rektor Universitas
Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin.
2. Meilya Farika Indah, SKM, M. Sc selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Banjarmasin.
viii
3. Chandra, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Fakultas Kesehatan
Banjarmasin.
6. Hilda Irianty, SKM., M.Kes selaku penguji yang telah memberi bimbingan
7. Maria Ufah, S.Si,. Apt selaku kepala UPT puskesmas alalak tengah yang
8. Segenap dosen dan seluruh staf Akademik yang telah banyak memberikan
9. Orang tua yang banyak mengorbankan segala jerih payah dengan ikhlas,
membesarkan dan mendidik dengan penuh cinta dan kasih sayang yang
impian, serta do’a restu yang tiada henti-hentinya hingga penulis dapat
ix
10. Sahabat - sahabat yang memberikan inspirasi, dorongan, dukungan, setia
menemani dan memberikan semangat agar proposal ini selesai tepat pada
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
Banjarmasin, 2022
Lista Lediana
NPM : 18070232
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
1. Definisi ISPA ..................................................................... .13
2. Klasifikasi ISPA ................................................................. .14
3. Penyebab ISPA .................................................................. .15
4. Penatalaksanaan ISPA ........................................................ .16
5. Gejala ISPA ........................................................................ .19
6. Pencegahan ISPA ............................................................... .20
7. Pengobatan ISPA ............................................................... .21
B. Tinjauan Umum Pendidikan ..................................................... .22
1. Pengertian ............................................................................ .22
2. Pendidikan Menurut Jenisnya atas (Hasbullah,2014) ......... .24
3. Jenis Pendidikan .................................................................. .24
C. Tinjauan Umum Pekerjaan ........................................................ .25
1. Pengertian Pekerjaan ........................................................... .25
2. Kinerja Karyawan ............................................................... .27
3. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Karyawan ...... .27
4. Penilaian Kinerja Karyawan ............................................... .28
D. Tinjauan Umum Lingkungan Rumah ......................................... .28
1. Definisi Lingkungan Rumah ................................................ .28
2. Faktor Lingkungan Rumah .................................................. .33
a. Ventilasi Rumah ............................................................ .33
b. Kepadatan Hunian ......................................................... .35
c. Keberadaan Perokok Dalam Rumah ............................. .36
E. Kerangka Teori .......................................................................... .41
F. Kerangka Konsep ...................................................................... .41
G. Hipotesis .................................................................................... .42
xii
C. Instrumen Penelitian .................................................................. .45
D. Variabel Penelitian .................................................................... .46
1. Variabel Bebas .................................................................... .46
2. Variabel Terikat .................................................................. .47
E. Definisi Operasional .................................................................. .47
F. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ..................... .49
1. Teknik Pengumpulan Data .................................................. .49
2. Pengolahan Data .................................................................. .50
G. Analisis Data ............................................................................. .53
1. Analisis Univariat ................................................................ .53
2. Analisis Bivariat .................................................................. .53
H. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... .54
I. Biaya Penelitian ........................................................................ .56
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
atau 25-30 per 100.000 penduduk di Inggris dan Amerika (Hedriana dkk,
2005).
19% atau berkisar 1,6-2,2 juta, dimana sekitar 70% terjadi di negara-
ISPA dikenal sebagai salah satu penyebab kematian utama pada bayi
1
2
Negara berkembang menunjukan bahwa 20- 35% kematian bayi dan balita
disebabkan oleh ISPA. Diperkirakan 2-5 juta bayi dan balita di berbagai
Negara setiap tahunnya meninggal karena ISPA. Dua per tiga dari
kematian ini terjadi pada kelompok usia bayi, terutama bayi pada usia 2
balita. Selain itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit
tahun 2005 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian pada bayi dan
Gejala awal yang timbul biasanya berupa batuk pilek yang kemudian
diikuti dengan nafas cepat dan nafas sesak. Pada tingkat yang lebih berat
dan meninggal bila tidak segera diobati.Usia balita adalah kelompok yang
angka morbiditas dan mortalitas akibat ISPA masih tinggi pada balita di
Faktor agent yaitu bakteri, virus dan jamur. Faktor lingkungan fisik
komponen rumah, sarana sanitasi dan perilaku antara lain yaitu memiliki
pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan
dengan kejadian ISPA pada balita di Blang Muko menunjukkan bahwa ada
dinding rumah (p=0,000), atap rumah (0,022) dengan kejadian ISPA pada
rumah dengan kejadian ISPA pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas
Maka dari itu penting bagi setiap masyarakat untuk menjaga dan
memelihara sanitasi fisik rumah, menerapkan gaya hidup bersih dan sehat
berapa banyak waktu yang dimiliki ibu untuk merawat anaknya sehingga
hidup sehat.
anak. Seorang wanita yang bekerja memiliki waktu yang kurang untuk
memberi makan anak, membersihkan, dan bermain bersama anak. Hal ini
5
menjauhkan orang tua dari anak untuk beberapa periode waktu, namun
kebutuhan anak dapat tetap terjaga selama anak dapat pengasuhan dan
yaitu tahun 2018 tercatat bahwa ada 376.589 angka kejadian ISPA yang
pada tahun 2021 yaitu 74 balita yang mengalami ISPA. Hal ini disebabkan
ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah tahun 2022”.
B. Rumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
6
balita yang mengalami ISPA sebanyak 125 balita dari 1025 kunjungan
2. Pertanyaan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Teoritis
1. Manfaat Teoritis
hunian dan Keberadaan rokok dalam rumah) dengan kejadian ISPA pada
balita.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Puskesmas
pada balita.
b. Bagi Peneliti
penelitian ilmiah.
E. Keaslian Penelitian
pada balita di wilayah kerja puskesmas alalak tengah di tahun 2022 Akan
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
2. Rilo Punjung Hubungan Faktor Penelitian deskriptif Variabel bebas : faktor hasil penelitian
Pangestu lingkungan fisik rumah analitik dengan lingkungan fisik rumah, menunjukkan bahwa
Kusomo status Pendidikan dan menggunakan Pendidikan, dan pekerjaan terdapat hubungan yang
Mardani, dkk, status pekerjaan ibu pendekatan cross signifikan antara status
2019 (Jurnal) terhadap kejadian sectional Variabel terikat : kejadian Pendidikan ibu, status
Pneumonia balita di pneumonia pada balita pekerjaan ibu, dan factor
wilayah kerja lingkungan fisik rumah
puskesmas terhadap penyakit
pneumonia pada balita
diwilayah kerja
puskesmas Dinoyo kota
Malang.
3. Hubungan tingkat Penelitian deskriptif Variabel bebas : Pendidikan Hasil analisis bivariat
Nur Syamsi,
Pendidikan dengan menggunakan didapatkan uji chi-squere
11
pengetahuan ibu balita pendekatan cross dan Pengetahuan. test pada variabel ini
2018 (Jurnal)
tentang dengan sectional adalah p=0,06. sehingga
kejadian ISPA pada Variabel terikat : Kejadian menunjukkan bahwa
balita diwilayah kerja ISPA pada balita tidak ada hubungan
puskesmas bontosikuyu antara tingkat
kabupaten kepulauan Pendidikan ibu dengan
slayer kejadian ISPA pada
balita diwilayah kerja
puskesmas bontosikuyu
kabupaten kepulauan
selayar.
Hasil uji chi-square test
pada variabel ini adalah
p=0,004, sehingga
menunjukkan bahwa ada
hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu dengan
kejadian ISPA pada
balita diwilayah kerja
puskesmas bontoskuyu
kabupaten kepulauan
selayar.
4. Chandra Hubungan Pendidikan Survei analitik Variabel bebas : Pendidikan Hasil pengumpulan data
2017 (jurnal) dan pekerjaan ibu dengan pendekatan dan pekerjaan dianalisis dengan
dengan upaya cross sectional Variabel terikat : pencegahan menggunakan statistic
pencegahan ISPA pada ISPA pada balita univariat, bivariat
balita oleh ibu yang dengan uji chi square
berkunjung ke dan uji multivariat
puskesmas kelayan dengan analisis regresi
timur kota Banjarmasin logistic berganda.
sebagai hasil didapat
bahwa responden yang
tidak melakukan upaya
pencegahan ISPA
dengan baik
presentasenya lebih
12
5. Irma suharno, Hubungan Kondisi Survei analitik Variabel bebas : Lingkungan Hail uji chi squeere
Rahayu H. fisik lingkungan rumah dengan pendekatan fisik rumah menunjukkan bahwa
Akhili, dkk dengan kejadian ISPA cross sectional Variabel terikat : Kejadian nilai p untuk ventilasi p=
2019 (jurnal) pada balita diwilayah ISPA pada balita 0,028 pencahayaan alami
kerja puskesmas p=0,001 kelembapan p=
wawonasa kota 0,011 jenis lantai p=
manado 0,003 kepadatan hunian
p= 0,010 <α= 0,05
artinya terdapat
hubungan antara
ventilasi, pencahayaan
alami, kelembapan, jenis
lantai, kepadatan hunian
dengan kejadian ISPA
pada balita di wilayah
kerja puskesmas
wawonosa. Dan pada
dinding dan atap tidak
terdapat hubungan
dengan kejadian ISPA di
wilayah kerja puskesmas
wawonasa yaitu dengan
nilai p=0,267 dan
p=0,612.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi ISPA
yang menyerang salah satu atau lebih saluran pernapasan atas (hidung)
rongga telinga tengah dan pleura. Proses terjadinya infeksi akut ini
Indonesia adalah 6 per 1000 balita. Ini berarti setiap tahun 6 diantaranya
per tahun, 12.500 per bulan, 416 per hari, 17 per jam atau 1 orang balita
a. Infeksi
b. Saluran pernapaan
c. Infeksi akut
2. Kasifikasi ISPA
gejaa ini berdasarkan usia. Batas frekuensi napas cepat pada anak
berusia 2 bulan sampai <1 tahun adalah 50 kali permenit dan untuk
sesak nafas atau tarikan dinding dada bagian bawah ke arah dalam
(chest indrawing) pada anak berusia dua bulan sampai <5 tahun.
menit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat pada dinding dada
3. Penyebab ISPA
4. Penatalaksanaan ISPA
antara lain :
1) Pemberian Kompres
yaitu dimana suhu tubuh lebih tinggi dan suhu normal (36,5 –
37,50 C), yaitu 37,50 C atau lebih, pada tubuh anak teraba panas.
3) Istiraha tidur
5. Gejala
Tanda dan gejala penyakit ISPA ringan yaitu batuk, serak byaitu anak
dari hidung, panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC atau jika
tahun atau lebih dari 40 kali/menit pada anak satu tahun atau lebih,
anak tampak gelisah, sela iga tertarik kedalam saat bernapas, nadi
berwarna merah.
6. Pencegahan ISPA
serangan penyakit.
21
d. Menjauhkan bayi, balita dan anak dari asap rokok, tembakau, dan
menderita ISPA.
7. Pengobatan ISPA
obat yang sifatnya aman dan alami pada balita, sedangkan bayi
Balita peru diberikan makanan sedikit demi sedikit , tetapi rutin dan
berilah air yang lebih banyak dari biasanya baik air putih maupun sari
a. ISPA yang disebabkan oleh alergi: Cara yang paling tepat dengan
alergi tersebut.
1. Pengertian
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
2013).
dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental.
24
makhluk yang dapat dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan
(moral identity).
(social identity).
dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat mulai dari Taman
syarat.
kebaikan.
3. Jenis Pendidikan
SMP/MTs.
Universitas.
untuk menilai apakah sesuatau hal dapat diterima atau tidak. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang ditujukkan oleh Sabri (2007) bahwa makin
1. Pengertian Kerja
bersangkutan.
pencaharian”.
27
2. Kinerja Karyawan
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
dilakukan.
rohani serta keadaan sosial yang baik untuk keluarga dan individu.
kebebasannya.
ekonomi.
kamar sendiri.
membersihkan lantai.
7) Ukuran ruang tidur anak yang berumur <5 tahun sebesar 4,5 m
Kesehatan.
Kesehatan.
higenis.
debu.
yang bergandengan.
anak kecil.
penelitian yaitu :
a. Ventilasi Rumah
tersebut agar tetap segar dan optimal. Hal ini berarti keseimbangan
O2 dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun akan
yang baik akan memberikan udara segar dari luar, suhu optimum
c) Lingkaran: π x r2 (jari-jari)
ventilasi tetap dan insidental ≥10% dari luas lantai rumah maka
dan incidental.
1) Ventilasi Alam
2) Ventilasi Buatan
lain-lain
b. Kepadatan hunian
dinyatakan dalam meter persegi per orang. Luas minimum per orang
Kamar tidur sebaiknya tidak dihuni >2 orang kecuali untuk suami
istri dan anak dibawah dua tahun. Apabila ada anggota keluarga
37
hasil bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni 8 meter persegi
bila diperoleh hasil bagi antara luas lantai dengan jumlah penghuni 8
meter persegi per orang (Lubis dalam penelitian Evi Naria, 2008).
merokok lelaki, wanita, anak remaja, orang tua, kaya dan miskin
Dari segi Kesehatan, tidak ada satu titik yang menyetujui atau
pertumbuhan mikroorganisme.
Bayi dan balita yang terpajan asap rokok sebelum dan sesudah
dengan bayi dan balita dari orang tua yang bukan perokok. Haluaran
2002).
oleh adanya orang tua perokok dalam rumah (Forastiere et al., 2002)
dari orang tua maupaun dari orang lain yang tinggal dalam rumah,
tidak saja merupakan bahan penc emaran dalam ruang yang serius
tapi juga akan menambah risiko kesakitan dari bahan toksik yang
dewasa nanti. Asap rokok dan asap dapur dapat merusak mekanisme
dalam rumah.
asap rokok orang lain, sedangkan perokok aktif adalah orang yang
sebagai perokok pasif yang selalu terpapar asap rokok. Rumah yang
(Rahmayatul, 2013).
E. Kerangka Teori
Environment :
Host : Usia, jenis kelamin, 1. Pendidikan
berat badan lahir, Riwayat 2. Pekerjaan
pemberian ASI, status gizi, 3. Kepadatan hunian
Riwayat imunisasi.
Kejadian ISPA pada 4. Keberadaan perokok
Balita 5. Pemakaian anti nyamuk
Sumber : Teori Model Jhon Gordon 1950 didalam Penelitian Yunita E.Siburian
2019.
F. Kerangka Konsep
Pendidikan
Pekerjaan
Kepadatan Hunian
ISPA Balita
Ventilasi
Keberadaan Rokok dalam
rumah
G. Hipotesis
43
BAB III
METODE PENELITIAN
44
A. Rancangan Penelitian
analitik dengan rancangan atau desain analitik atau Cross sectional yaitu
1. Populasi
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu yang memiliki balita
0-59 bulan diwilayah kerja puskesmas alalak tengah tahun 2021 yaitu
2. Sampel Penelitian
45
N
n=
1+ N (d )²
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
931
n=
1+ 931(0,1)²
931
n=
1+ 931(0,01)
931
n=
1+ 9,31
931
n= = 90,30
10,31
= 90
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria eksklusi
tengah
C. Instrumen Penelitian
Meteran adalah alat ukur untuk mengukur suatu objek yang sering
mengukur.
47
2. Wawancara
3. Kuesioner
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam peenelitian ini bisa dilihat pada table 3.1
berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
(Depdiknas RI,
2003)
3. Pekerjaan Aktivitas sehari- Kuesioner/ 1= Berkerja Nominal
Ibu hari ibu yang wawancara
berada didalam 2= Tidak Berkerja
maupun diluar
rumah yang
memiliki jam
kerja dan m
enghasilkan uang
1) Data primer
2) Data Sekunder
2. Pengolahan data
berikut.
a. Editing
kesalahanlainnya.
b. Skorsing
2) Pendidikan Ibu
3) Pekerjaan Ibu
3) Lingkungan Rumah
a) Ventilasi
b) Kepadatan hunian
c. Coding
data angka/bilangan.
2) Variabel Pendidikan
3) Variabe Pekerjaan
a) Ventilasi kamar
b) Kepadatan hunian
d. Entry data
Computer.
e. Cleaning data
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
dengan rumus:
X
P= x 100%
N
Keterangan :
P: Persentase
2. Analisis Bivariat
secara statistic.
b) Jika p-value > α atau (p-value > 0,05) maka Ho diterima yang
terikat.
menggunakan rumus:
2 f 0 −fₑ
x =∑
fₑ
Keterangan:
x² = nilai Chi-square
∑ = jumlah
Tabel 3.2
Waktu Penelitian
N Kegiatan penelitian April 2022 Mei 2022 Juni 2022 Juli 2022
o
1. Penentuan judul
2. Mengajukan proposal
3. Seminar proposal
4. Penelitian skripsi
5. Sidang skripsi
2. Tempat penelitian
Puskesmas
tengah
57
I. Biaya Penelitian
Tabel 3.3
Biaya Penelitian
No Keterangan Biaya
1. Biaya Operasional:
Transportasi Rp. 200.000,-
2. Biaya Print dan Fotocopy:
Print selama penelitian Rp. 300.000,-
Fotocopy selama penelitian Rp. 100.000,-
3. Biaya Alat
RollMeter Rp.100.000,-
Alat tulis Rp.100.000,-
4. Biaya Penelitian
Data Rp.15.000,-
Penelitian Rp.150.000,-
Souvenir Rp.228.000,-
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1) Visi
59
Tahun 2024.
2) Misi
kebutuhan organisasi
kepada masyarakat.
d. Kepadatan Penduduk
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja
Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2020
Laki-Laki Perempuan
(Jiwa) (Jiwa)
1. Alalak Tengah 5.464 5.361 10.825
2. Alalak Utara 14.315 14.090 28.405
e. Jumlah Desa/Kelurahan
Wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah terdiri dari 2 Kelurahan
yaitu Kelurahan Alalak Tengah dan Kelurahan Utara dengan kondisi
daerah (100%) rawa dan suhu udara berkisar (27C) – (33C).
f. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah tahun
2020 adalah 39.230 jiwa dengan perincian berdasarkan wilayah kerja
Puskesmas sebagai berikut.
61
2. Hasil Penelitian
data yang telah dilakukan maka hasil penelitian yang diperoleh sebagai
berikut :
62
a. Umur Ibu
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori
Umur Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah
Tahun 2022
Kategori Umur Ibu F %
19 – 24 tahun 18 20,0
25 – 29 tahun 21 23,3
30 – 34 tahun 19 21,1
35 – 39 tahun 16 17,8
40 – 44 tahun 12 13,3
45 – 49 tahun 4 4,4
Jumlah 90 100
b. Umur Balita
berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Kategori Umur Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Alalak Tengah Tahun 2022
63
c. Jenis Kelamin
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Kategori Jenis Kelamin Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022
Jenis Kelamin F %
Laki-laki 41 45,6
Perempuan 49 54,4
Jumlah 90 100
(45,6%).
2. Analisis Univariat
Balita
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022
Kejadian ISPA F %
Tidak ISPA 41 45,6
ISPA 49 54,4
Jumlah 90 100
(45,6%) responden.
Tabel 4.6
65
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022
Pekerjaan F %
Bekerja 44 48,9
Tidak Bekerja 46 51,1
Jumlah 90 100
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Ventiasi Kamar Responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022
Ventilasi Kamar F %
66
responden.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Kepadatan Hunian Responden di
Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022
Kepadatan Hunian F %
Memenuhi Syarat 70 77,8
Tidak Memenuhi Syarat 20 22,2
Jumlah 90 100
responden.
Tabel 4.10
67
3. Analisis Bivariat
berikut:
68
Tabel 4.11
Hubungan Pendidikan dengan Kejadian ISPA Pada Balita
di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun 2022
Kejadian ISPA
Pendidikan Tidak ISPA ISPA Total P-
value
n % n % n %
Tinggi 17 85,0 3 15,0 20 100,0
balita.
Tabel 4.12
Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian ISPA pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun
2022
Kejadian ISPA
Pekerjaan Tidak ISPA ISPA Total P-
value
n % n % n %
Bekerja 20 45,5 24 54,5 44 100,0
1,000
Tidak Bekerja 21 45,7 25 54,3 46 100,0
Total 41 45,6 49 54,4 90 100
Tabel 4.13
Hubungan Ventilasi Kamar dengan Kejadian ISPA pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Alalak Tengah Tahun
2022
Kejadian ISPA
Ventilasi Tidak ISPA ISPA Total P-
Kamar value
n % n % n %
Memenuhi 7 41,2 10 58,8 17 100,0
Syarat
Balita
Tabel 4.14
71
Kejadian ISPA
Kepadatan Tidak ISPA ISPA Total P-
Hunian value
n % n % n %
Memenuhi 39 55,7 31 44,3 70 100,0
Syarat
responden.
pada balita.
Tabel 4.15
Hubungan Keberadaan Rokok Dalam Rumah dengan
Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Alalak Tengah Tahun 2022
Kejadian ISPA
Keberadaan Tidak ISPA ISPA Total P-
Rokok Dalam value
n % n % n %
Rumah
Tidak Merokok 14 82,4 3 17,6 17 100,0
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
(Widoyono, 2011).
rumah.
b. Pendidikan
puskesmas Batujajar.
c. Pekerjaan
Setiawan, 2022)
d. Ventilasi Kamar
responden.
berangas.
f. Kepadatan Hunian
responden.
ISPA dan 21 (55,3%) yang tidak menderita ISPA. Dari hasil uji
responden.
(58,6%) yang tidak menderita ISPA. Hasil dari uji Chi Square
2. Analisis Biariat
Tahun 2022.
balita.
Tahun 2022.
ibu yang tidak berkerja lebih banyak memiliki waktu luang untuk
Tahun 2022.
Hal ini tidak sejalan dengan teori dan tidak mendukung hasil
anak.
Bersama anak.
2022.
Di Desa Talawaan Atas Dan Desa Kima Bajo Kec. Wori Kab.
rumahnya sendiri.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
responden.
balita.
2022 adapun hasil analisa uji Chi Square didapatkan nilai p-value
Tahun 2022 Adapun hasil analisa uji Chi Square didapatkan nilai
(63,0%) responden.
B. Saran
89
melalui upaya:
ISPA.
90
91