Anda di halaman 1dari 113

HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS REJOSARI


KOTA PEKANBARU
TAHUN 2021

SKRIPSI

OLEH:
MEGA AZZAHRA
NIM : 17.01.1.174

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (STIKes)
HANG TUAH PEKANBARU
2021
HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUMDI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS REJOSARI
KOTA PEKANBARU
TAHUN 2021

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH:
MEGA AZZAHRA
NIM : 17.01.1.174

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (STIKes)
HANG TUAH PEKANBARU
2021

i
PERSETUJUAN PEBIMBING

JUDUL SKRIPSI : HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI
KOTA PEKANBARU TAHUN 2021
NAMA : MEGA AZZAHRA
NIM : 17.01.1.174
PEMINATAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI : KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM : SARJANA

Skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehaan Masyarakat (STIkes)
Hangtuah Pekanbaru

Pekanbaru, 04 September 2021


Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(Beny Yulianto, SKM, MKL) (Dra. Denai Wahyuni, M.Si)


NIDN : 1009078601 NIDN : 1005056902

i
PERSETUJUAN PEBIMBING

JUDUL SKRIPSI : HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI
KOTA PEKANBARU TAHUN 2021
NAMA : MEGA AZZAHRA
NIM : 17.01.1.174
PEMINATAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI : KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM : SARJANA

Skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan telah dipertahankan dihadapan


Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehaan Masyarakat (STIkes)
Hangtuah Pekanbaru

Pekanbaru, ……………2021
Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(Beny Yulianto, SKM., MKL) (Dra. Denai Wahyuni, M.Si)


NIDN : 1009078601 NIDN : 1005056902

ii
HALAMAN PENGESAHAN

HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUMDI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS REJOSARIKOTA PEKANBARU
TAHUN 2021

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh:

MEGA AZZAHRA
NIM: 17.01.1.174

Telah diuji dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi


Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana
STIKes Hang Tuah Pekanbaru pada tanggal September2021 dan
Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Ketua Penguji

(Beny Yulianto,SKM.,MKL)
NIDN : 1009078601

Penguji I Penguji II

(Novita Lusiana, SKM., M.Kes) (Nurvi Susanti, SKM.,M.Kes)


NIDN : 1017118501 NIDN : 1018018302

Pekanbaru, …………. 2021


Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
STIKes Hang Tuah Pekanbaru

(Ahmad Satria Efendi, SKM., M.Kes)


NIDN : 1013098701

iii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertandatangan Dibawah Ini :


Nama : MEGA AZZAHRA
Nim : 17.01.1.174
Tanggal Lahir : 12 Mei 1999
Tahun Masuk : 2017
Peminatan : Kesehatan Lingkungan

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skripsi


saya yang berjudul: “HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU
TAHUN 2021”
Sepanjang penngetahuan saya tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan tidak terdapat
karya/pendapat yang pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka
saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pekanbaru, 06 September 2021


Yang membuat Pernyataan

(MEGA AZZAHRA)

iv
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA
KESEHATAN LINGKUNGAN

SKRIPSI

MEGA AZZAHRA
HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU TAHUN 2021
xiv + 60 halaman, 6 tabel, 3 gambar, 12 lampiran

ABSTRAK

Higiene Sanitasi Depot Air Minum adalah upaya kesehatan yang


mengurangi atau menghilangkan faktor faktor yang menjadi penyebab terjadinya
pencemaran terhadap air minum, penjamah,dan peralatan yang digunakan yang
mungkin dapat menimbulkan permasalahan kesehatan. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh informasi mengenai higiene sanitasi depot air minum di
wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021. Penelitian ini
dilakukan menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode
observasi dan wawancara mendalam, kepada sepuluh informan diantaranya
informan kunci yaitu pihak Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru dalam bidang
kesehatan (1 orang), informan utama yaitu pemilik depot (3 orang) dan informan
pendukung (3 orang). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan agustus 2021.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tempat depot air minum di wilayah
kerja Puskesmas Rejosari belum memenuhi syarat dan sebagaian tidak memiliki
izin, kondisi peralatan depot tidak baik, seperti sikat pembersih air galon sudah
rontok, cat nya sudah terkelupas, dan langit-langit depot terdapat bekas rembesan
air hujan. sumber air berasal dari air bor, sumur bor belum tentu layak secara
langsung dijadikan sebagai air baku karena dipengaruhi oleh berbagai macam
faktor diantaranya kedalaman, lokasi, jenis tanah, rembesan air limbah serta jarak
TPA, dan jarak dari septi tank 7-30 meter dan dilakukan pengecekan sumber air
baku oleh pihak puskesmas setiap bulan, karyawan tidak pernah mengikuti
pelatihan/seminar terkait higiene sanitasi depot air minum dan sebelum memulai
aktivitas penjamah tidak mencuci tangan. Disarankan kepada pihak puskesmas
Rejosari agar dengan rutin mengecek barang barang yang tidak layak di gunakan
lagi, agar kebersihan air yang akan di konsumsi tetap aman.

Daftar Pustaka :26 (2004 – 2019)


Kata Kunci : Higiene Sanitasi, Depot Air Minum, Puskesmas
Rejosari

v
PROGRAM STUDY OF PUBLIC HEALTH
BACHELOR DEGREE
ENVIROMENT HEALTH

UNDERGRADUATE THESIS
MEGA AZZAHRA
Sanitation Hygiene Of Drinking Water Depot In The Work Area Of Rejosari
Puskesmas Kota Pekanbaru Year 2021

xiv + 60 pages, 6 tables, 3 images, 12 attachments

ABSTRACT

Drinking Water Depot Sanitation Hygiene is a health effort that reduces or


eliminates factors that cause contamination of drinking water, handlers, and
equipment used that may cause health problems. to obtain information about the
sanitation hygiene of refill drinking water depots in the working area of the
Rejosari Health Center Pekanbaru City in 2021. Based on the data from the
Pekanbaru City Health Office in 2019, the number of water depots in Pekanbaru
City was 698 depots. In the District of Tenayan Raya, there are 34 water depots
under the auspices of the Rejosari Health Center spread over 5 villages. This
research is descriptive qualitative. Data was collected by means of observation and
in-depth interviews with health center health workers, depot owners, handlers and
consumers. This research was conducted in the working area of the Rejosari
Health Center Pekanbaru City in August 2021. The results showed that the average
drinking water depot in the working area of the Rejosari Health Center did not
meet the requirements and some did not have a permit, the condition of the depot
equipment was good, but there were some shortcomings. such as the cleaning
brush for gallon water that has fallen out, the water source comes from drilled
water, the distance from the septic tank is 7-30 meters and the health center checks
raw water sources every month, employees have never attended training/seminars
related to sanitation hygiene in drinking water depots and before start the activity
of the handler not washing hands. It is hoped that the Rejosari Health Center will
routinely check items that are not suitable for use again, so that the cleanliness of
the water that will be consumed remains safe.

Bibliography : 26 (2004 – 2019)


Keywords : Sanitation Hygiene, Drinking Water Depot,Health
CenterRejosari

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Mega Azzahra


NIM : 17.01.1.174
Tempat/Tanggal Lahir : Pengalihan, 12 Mei 1999
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Jumlah Saudara : 3 bersaudara, anak ke 3
Alamat Rumah : Jalan Kartama, Marpoyan Damai – KotaPekanbaru
Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 010 Pengalihan (2005- 2011)
2. SMPNegeri 4 Keritang (2011- 2014)
3. SMANegeri 1 Tembilahan Kota (2014-2017)
4. STIKes Hang Tuah Pekanbaru (2017-2021)
Riwayat Pekerjaan :-

Pekanbaru, ………2021
Yang Menyatakan

MEGA AZZAHRA

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjat atas kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU TAHUN 2021” yang
merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (SKM) pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Masyarakat (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru.
Dalam menyelesaian skripsi ini,peneliti merasakan betapa besarnya
manfaat serta bantuan yang telah diberikan semua pihak, oleh karena itu pada
kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH, selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak H. Ahmad Hanafi, SKM,M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru.
3. Bapak Ahmad Satria Efendi, SKM,M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
4. Ibu dr. Aldiga Reinarti Abidin, MKM, selaku Sekretaris Program Studi
Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
5. Bapak Beny Yulianto, SKM,M.KL, selaku penanggung jawabpeminatan
kesehatan lingkungan dan selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan,masukan, serta kritik dan saran yang membangun dalam
penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Dra. Denai Wahyuni, SKM,M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, masukan sertakritik dan saran yang membangun
dalam penyelesaianskripsi ini.
7. Ibu Novita Lusiana, SKM, M.Kes selaku Penguji I yang telah banyak
memberikan dukungan dan pengarahan yang sangat bermanfaat dalam
penyelesaian skripsi ini.

viii
8. Ibu Nurvi Susanti, SKM, M.Kes selaku Penguji II yang telah banyak
memberikan dukungan dan pengarahan yang sangat bermanfaat dalam
penyelesaian skripsi ini.
9. Seluruh Dosen dan staff Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes
HangTuah Pekanbaru yang memberikan ilmu dan pengetahuan selama di
bangku perkuliahan.
10. Ibu Herlina, SKM selaku Kepala Tata Usaha Puskesmas Rejosari dan Ibu
Fatma Widiaselaku tenaga kesehatan Puskesmas Rejosari di bidang kesehatan
lingkungan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
11. Ayah, ibu, kakak, abang dan keluarga besar yang telah memberikan dorongan
dan dukungan semangat serta doa kepada penelitian yang tiada henti dalam
meraih cita-citanya.
12. Okta, Liza, Lili, Cucu, Reka, Rosi, Afifah yang selalu mendoakan,
mendukung, memotivasi dan memberikan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Peminatan Kesehatan Lingkungan
Program Studi Kesehatan Masyarakat angkatan 2017 yang telah mendukung
dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan
baik itu pada subtansi maupun pada redaksinya. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat peneliti harapkan untuk perbaikan perbaikan skripsi ini.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk
perkembangan peneliti selanjutnya dengan pembahasan yang sama.

Pekanbaru, 04 September 2021

Peneliti

ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ....................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................... iv
ABSTRACT .............................................................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN ......................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1


A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 5
C. Pertanyaan Penelitian ........................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 6
F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................... 6

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ................................................ 8


A. Telaah Pustaka ..................................................................... 8
1. Pengertian Higiene dan Sanitasi ..................................... 8
2. Sumber-Sumber Air ....................................................... 9
3. Syarat-Syarat Air Minum ............................................... 11
4. Persyaratan Kualitas Air ................................................. 13
5. Penyakit yang dapat ditularkan oleh air .......................... 14
B. Higiene dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang ................. 16
C. Depot Air Minum Isi Ulanng Dan Syarat Produksi ............... 21
D. Landasan Teori .................................................................... 28
E. Kerangka Berfikir ................................................................ 29
F. Penelitian Sejenis ................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 31


A. Rancangan Penelitian ........................................................... 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 31
C. Subjek Penelitian ................................................................. 31
D. Variabel Penelitian dan Definisi Istilah ................................ 32
E. Instrumen Penelitian............................................................. 33
F. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 33
G. Analisis data ........................................................................ 34

x
BAB IV HASIL ...................................................................................... 35
A. Gambaran Umum LokasiPenelitian ...................................... 35
B. Hasil .................................................................................... 39

BAB V PEMBAHASAN ....................................................................... 52

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 58


A. Kesimpulan .......................................................................... 58
B. Saran .................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Penelitian Sejenis ............................................................... 31
Tabel 2 Subjek Penelitian ............................................................... 32
Tabel 3 Definisi Istilah ................................................................... 33
Tabel 4 Data Rincian Kelurahan ..................................................... 37
Tabel 5 Karakteristik Informan ....................................................... 40
Tabel 6 Kondisi 3 Depot Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas
Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021 ................................ 41

xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Landasan Teori ............................................................... 28
Gambar 2 Kerangka Berfikir .......................................................... 29
Gambar 3 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari ......................... 36

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin STIKes Hangtuah Pekanbaru


Lampiran 2 Surat Rekomendasi Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Lampiran 3 Surat Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
Lampiran 4 Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 5 Surat Lulus Etik
Lampiran 6 Permohanan Wawancara
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Informan
Lampiran 8 Pedoman Wawancara
Lampiran 9 Lembar Checklist Observasi
Lampiran 10 Transkip Wawancara
Lampiran 11 Lembar Konsultasi
Lampiran 12 Dokumentasi

xiv
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN

AMDK : Air Minum Dalam Kemasan


DAM : Depot Air Minum
DAMIU : Depot Air Minum Isi Ulang
WHO : World Health Organization
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

xv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih
dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring. Sanitasi
adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dari subjeknya. Misalnya menyediakan air bersih untuk keperluan
mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar
sampah tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2007).
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan memiliki peranan
penting bagi semua makhluk hidup. Tanpa air berbagai proses kehidupan
tidak dapat berlangsung. Air dalam kehidupan digunakan untuk memenuhi
keperluan makhluk hidup sehari-hari dan sebagai faktor penentu dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia (Arif Sumantri, 2015). Air minum
adalah air hasil proses pengelolaan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum bagi manusia, air minum adalah kebutuhan utama,
manusia menggunakan air untuk berbagai keperluan, mengingat bahwa
berbagai penyakit dapat dibawa oleh air kepada manusia pada saat manusia
memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air minum/bersih bagi
masyarakat adalah mencegah penyakit bawaan air (Kemenkes RI, 2010).
Salah satu sumber air minum adalah depot air minum (DAM). Depot
air minum adalah usaha yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi
air minum dalam bentuk curah dan menjual langsung kepada konsumen
(Permenkes RI, 2014). Proses pengolahan air pada prinsipnya harus mampu
menghilangkan semua jenis polutan, baik fisik, kimia maupun mikrobiologi.
Depot air minum isi ulang harus menjamin standar baku mutu atau
persyaratan kualitas air minum sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan serta memenuhi persyaratan higiene sanitasi dalam pengelolaan air

1
2

minum (Permenkes RI, 2017). Keberadaan Depot Air Minum lebih disukai
masyarakat, karena harganya relatif lebih murah jika dibandingkan dengan
Air yang disajikan dalam perkemasan (Ummah & Adriyani, 2019).
Higiene Sanitasi Depot Air Minum adalah upaya kesehatan yang
mengurangi atau menghilangkan faktor faktor yang menjadi penyebab
terjadinya pencemaran terhadap air minum, penjamah, dan peralatan yang
digunakan yang mungkin dapat menimbulkan permasalahan kesehatan.
Berdasarkan Kemenkes RI karakteristik air terdiri dari kimia, fisik dan
mikrobiologi dan penentuan kualitas air berdasarkan keperluannya. Air baku
minum memberikan peranan yang penting untuk kebersihan dan kualitas air
minum itu sendiri. Sebelum digunakan harus dilakukan uji yang sesuai
dengan persyaratan air minum yang sehat dan bersih yang telah
direkomendasikain oleh permerintah (Kemenkes RI,2014).
Di Indonesia umumnya sumber air minum berasal dari permukaan, air
tanah, dan air hujan. Termasuk air permukaan adalah air sungai dan air
danau, sedangkan air tanah dapat berupa air sumur dangkal, air sumur dalam
maupun mata air. Perbedaan sumber air minum akan menyebabkan
perbedaan komposisi air yang dihasilkan sebagai contoh air tanah dapat
melarutkan mineral-mineral bahan induk dari tanah yang dilewatinya. Dan
disampingnya air tanah terjadi penyaringan sebagai besar mikroorganisme
sewaktu air meresap dalam tanah. Sedangkan pada air permukaan tidak
terjadi penyaringan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya (Ricki mulia,
2005).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018,
46,5% rumah tangga di Indonesia mengkonsumsi air sebesar lebih dari 100
liter/orang/hari. Terdapat 53,5% rumah tangga yang belum memperoleh air
bersih secara optimal (Balitbangkes, 2019). Air di Negara Indonesia
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci baju, memasak,
mandi, dan lain-lain kebutuhan higiene sanitasi lainnya (Kemenkes RI,
2017).
3

Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2018,


didapatkan bahwa sebesar 36,28% rumah tangga di daerah perkotaan dan
perdesaan Indonesia mengkonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK) dan
air isi ulang sebagai sumber air minum utama rumah tangga (BPS, 2018).
Menurut Permenkes No. 492 tahun 2010 menyatakan tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum, air minum harus memenuhi syarat kesehatan yang
meliputi persyaratan bakteriologis, fisika, kimia, dan radioaktif untuk
menjaga kualitasnya sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi
masyarakat (Permenkes, 2010).
Pencemaran air disebabkan oleh virus, bakteri patogen/zat kimia pada
sumber air, dan dapat terjadi bila terdapat kontaminasi dalam pengaliran air
olahan dari pusat pengolahan ke konsumen. Di beberapa negara yang sedang
berkembang, sungai, danau, kolam dan kanal sering mengalami pencemaran
air dikarenakan penggunaan air seperti untuk mandi, mencuci pakaian, untuk
pembuangan limbah kotoran (tinja) (Tristyanto, 2015). Kontaminasinya
bakteri pada air minum biasa diakibatkan oleh kontaminasinya air baku oleh
berbagai bahaya fisik, kimia, biologi, maupun radioaktif, tangan karyawan,
peralatan pengolah DAMIU, dan pakaian pekerja, terutama jika keadaan
sanitasi dan higiene buruk. Peningkatan kualitas dan ketersediaan air,
pembuangan ekstreta dan higiene perorangan menjadi hal yang penting untuk
mengurangi transmisi penyakit melalui jalur pajanan fekal-oral (WHO,
2011).
Pada penelitian Lyus tahun 2005 menyatakan dari 25 depot yang
diamati, 7 depot (28%) yang diamati tidak memenuhi higiene perorangan, 5
depot (20%) tidak memenuhi hygiene sanitasi depot air minum, 3 depot
(12%) tidak memenuhi syarat sanitasi ruang pengisian air minum, dan 14
depot (56%) tidak memenuhi syarat sanitasi ruang pencucian galon.
Penelitian lain yang dilakukan mengenai higiene menyatakan bahwa
ada hubunngan antara kegiatan cuci tangan menggunakann sabun dan air
mengalir dengan diare. Hasil yang ditunjukan perhatian dampak yang baik
dalam menurunkan kasus diare hingga (50%). Meningkatkan higiene
4

merupakan salah satu yang efektif untuk mencegah terjadinya diare akibat
tangan yang terkintaminnasi ( Anuradha, 1999).
Berdasarkan dari laporan data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru
Tahun 2019, jumlah depot air yang berada di Kota Pekanbaru sebanyak 698
depot. Dikecamatan Tenayan Raya terdapat 34 depot air dibawah naungan
Puskesmas Rejosari yang tersebar di 5 kelurahan sehingga menjadi salah satu
alternative air minum bagi masyarakat untuk dikomsumsi sehari hari. Data
Puskesmas Rejosari menujukan bahwa penyakit diare menjadi salah satu
penyakit yang selalu menepati 10 penyakit tertinggi yaitu pada tahun 2019
dengan jumlah kasus 469 kasus. Hal ini dapat terjadi karena higiene sanitasi
DAMIU yang tidak sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku
dapat mengakibatkan kualitas air yang dihasilkann tidak memenuhi standar
kualitas air minum sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di 3 tempat depot air
minum di wilayah kerja di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru, Depot air
minum banyak tidak memenuhi syarat higene sanitasi, dan terlihat dari
karyawannya tidak higiene dalam melakukan perkerjaan seperti tidak
menggunakan masker, tidak menggunakan pakaian kerja dan penutup kepala
dan sepatu yang sesuai, dan tidak mencuci tangan sebelum melakukan
pengisisan air galon, terlihat dari kuku karyawan sebagian kotor dan panjang,
selain itu kondisi tempat depot dekat dengan tumpukan sampah hal tersebut
dapat memicu timbulnya vektor seperti nyamuk, lalat, tikus dan vektor
lainnya yang dapat menyebabkan pencemaran pada produksi air yang belum
memenuhi standar permenkes No. 43 tahun 2014.
Saat ini sebagian besar masyarakat menggunakan air produksi depot
air minum isi ulang untuk dikonsumsi karena tidak perlu dimasak, harganya
murah dan terdapat layanan antar sehingga masyarakat tidak perlu pergi
membeli langsung ke depot meskipun higiene dan sanitasi depot air minum
isi ulang tersebut masih diragukan. Hal ini membuat pemilik depot air harus
mengetahui higiene sanitasi depot air minum dan memperhatikan cara
pengolahan air dari awal sampai akhir sehingga layak untuk di jadikan
5

sumber air minum untuk di komsumsi oleh masyarakat agar tidak merugikan
bagi yang membeli air pada depot tersebut dan tidak dapat menimbulakan
penyakit kepada pembeli. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis
akan melakukan penelitian dengan judul Higiene Sanitasi Depot Air Minum
Isi Ulang di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021.

B. Rumusan Masalah
Depot air minum merupakan sumber air minum bagi masyarakat.
Depot air minum yang memenuhi syarat harus memiliki komponen tempat,
peralatan produksi, sumber air, dan penjamah yang memenuhi syarat. Maka
dari itu peneliti tertarik meneliti mengenai higiene sanitasi depot air minum
di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru .

C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka pertanyaan penelitian adalah:
1. Bagaimana kondisi sanitasi depot pada depot air minum isi ulang di
wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021?
2. Bagaimana Sumber air baku yang digunakan pada depot air minum isi
ulang di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021?
3. Bagaimana kondisi alat produksi yang digunakan pada depot air minum
isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun
2021?
4. Bagaimana kondisi higiene perorangan (penjamah) yang berkerja di
depot air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota
Pekanbaru Tahun 2021?

D. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis higiene sanitasi depot air minum isi ulang di
wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021.
6

2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis kondisi sanitasit depot pada depot air minum isi ulang
di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021
b. Menganalisis Sumber air baku yang digunakan pada depot air minum
isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun
2021
c. Menganalisis alat produksi yang digunakan pada depot air minum isi
ulang di wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun
2021
d. Menganalisiskondisi higiene perorangan (penjamah) yang berkerja
pada depot air minum isi ulang di wilayah kerja Puskesmas Rejosari
Kota Pekanbaru Tahun 2021

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Dinas Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan saran sebagai bahan masukan
serta wawasan yang mendalam terhadap pengawasan dan masalah yang
timbul pada usaha depot air minum isi ulang dan para pelaku terhadap
usaha depot air minum isi ulang serta dapat melakukan tinjauan yang
lebih baik serta pembinaan dan pengawasan terhadap pengusaha depot
air minum isi ulang sehingga pengusaha bisa lebih teliti dan taat pada
peraturan yang telah ditetapkan oleh Undang Undang Republik Indonesia
Nomor 8Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen dan syarat
kesehatan yang di dalam Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
NO 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang tata pelaksanaan pengawasan
kualitas air minum sehingga masyarakat bisa lebih merasa aman dalam
mengkomsumsi depot air minum isi ulang.
2. Bagi Pemilik Depot Air Minum
Sebagai masukan agar pengusaha depot air memperhatikan
menerapkan higiene sanitasi depot air minum isi ulang.
7

3. Bagi Institusi Pendidikan STIKes Hang Tuah Pekanbaru


Sebagai bahan masukan serta dapat menjadi bahan referensi bagi
Mahasiswa/i STIKes Hang Tuah Pekanbaru mengembangkan penelitian
yang mendalam tentang kondisi depot air minum isi ulang di wilayah
kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021.

F. Ruang Lingkup penelitian


Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan metode wawancara
mendalam dan observasi secara langsunng ke lapangan. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus 2021. Penelitian ini untuk memperoleh
informasi mendalam mengenai higiene sanitasi pada depot air minum isi
ulang di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. Informan dalam
penelitian ini berjumlah 10 orang diantaranya : informan kunci yaitu pihak
Puskesmas Rejosari dalam bidang kesehatan lingkungan (1 orang), informan
utama yaitu pemilik depot (3 orang) dan penjamah (3 orang) dan informan
pendukung yaitu konsumen (3 orang). Adapun variabel penelitian ini terdiri
dari: tempat, peralatan produksi, higiene karyawan (penjamah), dan sumber
air baku yang digunakan di depot air minum di wilayah kerja Puskesmas
Rejosari Kota Pekanbaru.
8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka
1. Pengertian Air
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan memiliki peranan
penting bagi semua makhluk hidup. Tanpa air berbagai proses kehidupan
tidak dapat berlangsung. Air dalam kehidupan digunakan untuk
memenuhi keperluan makhluk hidup sehari-hari dan sebagai faktor
penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Arif,2015). Air
sangat penting bagi kehidupan manusia dalam tubuh manusia
memerlukan air. Sekitar 55-60 % untuk orang dewasa, untuk anak-anak
sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan air pada manusia
terdiri atas mencuci, mandi, memasak, untuk minum (Kemenkes RI,
2017). Menurut perhitungan WHO di Negara-negara maju sekitar 60-120
liter perhari sedangkan untuk Negara berkembang memerlukan air sekitar
30-60 liter per hari setiap orang memerlukan air (suyono dan budiman,
2010).
Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring.
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dari subjeknya. Misalnya menyediakan air bersih
untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk
mewadahi sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan.
Depot air minum isi ulang (DAMIU) adalah usaha yang
melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk
curah dan menjual langsung kepada konsumen. Proses pengolahan air
pada prinsipnya harus mampu menghilangkan semua jenis baik fisik,
kimia maupun mikrobiologi (Kemenkes RI, 2014). Depot air minum isi

8
9

ulang harus menjamin standar baku mutu atau persyaratan kualitas air
minum sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan serta memenuhi
persyaratan higiene sanitasi dalam pengelolaan air minum (Permenkes
RI, 2014). Depot air minum isi ulang harus menjamin standar baku mutu
atau persyaratan kualitas air minum sesuai ketentuan peraturan
perundang- undangan serta memenuhi persyaratan higiene sanitasi dalam
pengelolaan air minum (Khoeriyah Ari dan Anies, 2015)
Pada zaman pembangunan sekarang ini air juga diperlukan dalam
perindustrian yang berguna untuk berbagai keperluan seperti sebagai
bahan baku pada produksi makanan dan minuman, pembuatan obat-
obatan, pembangkit tenaga listrik, usaha minum isi ulang (depot air), dan
semua mesin yang memerlukan pendinginan. Selain yang diatas air yang
digunakan untuk keperluan yang lain seperti sumber-sumber pembangkit
tenaga, tempat olahraga, dan transportasi (Dewanti & Sulistyorini (2017).
2. Sumber-Sumber Air
Menurut arif sumatri (2015). Air yang dapat dikomsumsi manusia
harus berasal dari sumber yang bersih dan aman, sumber air yang bersih
dan aman antara lain:
1. Bebas terkontaminasi kuman atau bibit penyakit
2. Bebas dari zat kimia yang berbahaya dan beracun
3. Tidak berasa dan tidak berbau
4. Dapat digunakan untuk kebutuhan domestik dan rumah tangga
5. Memenuhi standar WHO atau Departemen Kesehatan RI.
Air di nyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit,
parasite, bahan kimia yang berbahaya dan sampah, atau limbah industri.
Air di permukaan dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber air dapat
dibagi menjadi air angkasa(hujan),air permukaan dan air tanah.
a. Air Angkasa (Air Hujan)
Air hujan merupakan sumber air murni yang utama di bumi.
Dimana air hujan merupakan uap air yang akan turun dan melalui
10

udara akan melarutkan benda-benda yang terdapat diudara dalam


keadaan bersih di antara benda- benda yang terkait dari udara yaitu :
1) Gas oksigen, karbon dioksida
2) Jasad-jasad renik
3) Debu
Larutan gas CO2 di dalam air hujan akan membentuk asam
karbon (H2CO3) yang menjadikan air hujan bereaksi dengan asam
beberapa gas oksida dapat berada pula di dalam udara diantaranya
yang penting adalah belerang dan oksida nitrogen (S2O3) dan
(N2O3). Kedua oksigen ini akan sama sama membentuk larutan
asam sulfat dan larutan asam nitrat(H2SO4) dan (H2NO3). Setelah
air hujan mencapai ke bumi, air tersebut bukan air murni lagi (Arif
sumatri, 2015).
b. Air Permukaan
Air permukaan adalah sumber air yang berasal dari
permukaan tanah seperti sungai, air telaga, danau, dan air laut. Air
permukaan merupakan sumber air yang terbuka, Mudah sekali
mengalami pencemaran, sehingga kurang baik untuk langsung
dikonsumsi oleh manusia harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu
(Ricki mulia, 2005).
Pencemaran air yang berasal dari industri seperti air sungai
dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu
pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada
umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit
yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minumnya dapat
mencukupi (Totok, 2010).
c. Air Tanah
Air tanah merupakan salah satu sumber penyediaan air yang
tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologi, karena sewaktu
proses pengaliran mengalami penyaringan alamiah dan dengan
demikian kebanyakan mikroba sudah tidak ada lagi yang terdapat
11

didalamnya, kecuali kemungkinan virus. Namun demikian, kadar


kimia air dalam ataupun artetis tergantung sekali dari formasi litosfir
atau formasi tanah yang dilaluinya. Pada proses ini mineral-mineral
yang dilaluinya dapat larut dan terbawa sehingga mengubah kualitas
air tersebut (Juli Soemirat, 2011).
3. Syarat-syarat Air Minum
Pada umumnya di tentukan pada beberapa negara berbeda- beda
yaitut:
a. Kondisi Negara masing-masing
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
c. Perkembangan teknologi
Dengan demikian dikenal beberapa standar air minum antara lain:
a. American drinking water standard
b. British drinking water
c. W.H.O. Drinking water standard
Dengan segi kualitas, air minum harus memenuhi:
a. Syarat fisik
1) Air tidak boleh berwarna
2) Air tidak boleh berasa
3) Air tidak boleh berbau
4) Suhu air hendaknya dibawah sela udara sejuk 25 derajat celcius.
Kekeruhan air dan warna harus dipenuhi oleh setiap jenis air
minum. Maka dari itu, dilakukan penyaringan dan pengolahannya. Kadar
(bilangan) yang di syaratkan dan tidak boleh dilampaui adalah sebagai
berikut:
Kadar maksimum yang di
No Parameter Satuan
perbolehkan
1 Warna TCU 15
2 Rasa - Tidak berasa
3 Bau - Tidakberbau
4 Kekeruhan NTU 5
Sumber: Kemenkes RI No.492 Tahun 2010
12

b. Syarat kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral
atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah
di tentukan.
Kadar maksimum yang
No Parameter Satuan
diperbolehkan
1 Almunium Mg/1 0,2
2 Besi Mg/1 0,3
3 Kesadahn Mg/1 500
4 Khalloria Mg/1 250
5 Mangan Mg/1 0,4
6 PH Mg/1 6,5 – 8,5
7 Arsen Mg/1 0,01
8 Flpurida Mg/1 0,1
9 Total Kromium Mg/1 0,05
10 Kadmium Mg/1 0,003
11 Nitrit (Sebagai NO2) Mg/1 3
12 Nitrat (Sebagai NO3) Mg/1 50
13 Sianida Mg/1 0,07
14 Selenium Mg/1 0,01
Sumber: kemenkes RI No.492 Tahun 2010
c. Syarat bakteriologi
Air minum tidak boleh mengandung bakteri pathogen, yang
dapat menyebabkan penyakit terutama penyakit saluran pencernaaan
yaitu bakteri coliform standar kandungan bakteri coliform dalam air
minum 0 per 100 ml.
Kadar maksimum yang
No Parameter Satuan
di perbolehkan
Jumlah per 100 ml
1 E.coli 0/100ml
sampel
Total bakteri Jumlah per 100 ml
2 0/100ml
coliform sampel
Sumber:kemenkes RI No.492 Tahun 2010
13

4. Persyaratan Kualitas Air


Menurut Peraturan Mentri Kesehatan RI No 492 Tahun 2010,
bahwa parameter-parameter dengan kadar maksimum yang di
perbolehkan sebagai persyaratan kualitas air minum yaitu parameter
mikrobiologi, parameter kimia, parameter fisik dan parameter
radioaktifitas. Persyaratan untuk air minum mencakup syarat fisika, kimia
dan biologi. Standar mutu air minum ditetapkan berdasarkan keputusan
Mentri Pepublik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
persyaratan kualitas air minum standar baku mutu air minum tersebut
disesuaikan dengan standar internasional yang dikeluarkan oleh WHO
standarilisasi. Kualitas air tersebut bertujuan untuk memelihara,
melindungi, dan mempertinggi derajat kesehatan, terutama dalam
pengelolaan air atau kegiatan usaha mengelola dan mendistribusikan air
minum untuk masyarakat umum. Dengan adanya standarisasi tersebut
dapat dinilai kelayakan pendistribusian sumber air untuk keperluan
rumah tangga masyarakat (Permenkes RI, 2010).
Menurut (Ricki Mulia, 2005). Adanya unsur-unsur dalam air harus
sesuai dengan standar kualitas air yang telah ditetapkan, agar tidak terjadi
gangguan kesehatan, teknis, dan estetika. Standar kualitas air adalah
persyaratan kualitas air yang telah ditetapkan oleh negara atau daerah
untuk keperluan perlindungan dan pemanfaatan air pada negara atau
daerah yang bersangkutan. Untuk penentuan standar kualitas air
dilakukan penganalisaan dilaboratorium terhadap parameter fisik,
kimiawi dan bakteriologi yang di inginkan sesuai dengan standar Kualitas
air dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yaitu:
a. Golongan A yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air
minum dan harus diolah terlebih dahulu.
c. Golongan C yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
14

d. Golongan D yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan


pertanian usaha, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.
Setiap penyimpangan standar kualitas akan dapat mengakibatkan
terhadap :
a. Manusia, dapat menimbulkan gangguan dan penyakit.
b. Lingkungan, dapat menimbulkan gangguan yang bersifat teknis
c. Estetika, dapat menyebabkan kerugian dibidang keindahan (Ricki
Mulia, 2005).
5. Penyakit-Penyakit yang Ditularkan Oleh Air
Air sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia, yang
berarti besar sekali peranannya dalam kesehatan manusia. Beberapa hal
yang menunjukkan adanya hubungan air dengan kesehatan karena adanya
phatogenic organisme di dalam air. Organisme ini dapat menyebabkan
penyakit atau gangguan kesehatan (Sutrisno dkk, 2006). Beberapa contoh
diantaranya yaitu:
a. Bakteri
1) Virus kolera, penyebab penyakit kolera. Penularan melalui air,
makanan, oleh lalat
2) Salmonella typhi, penyebab penyakit demam thyphoid. Penularan
melalui air, makanan.
3) Sighella dysentriae, penyebab penyakit disentri basiler.
Penularan melalui air dengan cara fokal oral. Juga melalui kontak
dengan susu, makanan dengan bantuan lalat.
4) Salmonella paratyphi, penyebab penyakit demam para thypoid.
Penularan melalui air, juga dengan fokal oral.
b. Protozoa
Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri amuba.
Penularan melalui air, juga melalui makanan dengan bantuan lalat.
15

c. Virus
Penyebab penyakit hepatitis infektiosa. Penularan melalui air,
susu, makanan (termasuk kerang dan kepiting). Adanya non
phatogenic organisme.
Beberapa non-phatogen organisme yang hidup dalam air akan
menimbulkan gangguan dan kerugian bagi manusia, diantaranya
adalah:
1) Actinomycetes, terdapat di dalam air yang kotor, dan dalam sistem
distribusi air. Menyebabkan timbulnya rasa dan bau yang tidak
diharapkan. Merupakan problem setempat, dan sporanya dapat
menembus saringan air.
2) Algae, terdapat di dalam genangan air kotor. Menyebabkan
timbulnya rasa bau yang tidak diharapkan. Adanya algae
dipengaruhi oleh musim, dalam jumlah yang berkelebihan dapat
menghambat pekerjaan filter pada sistem penyaringan air.
3) Escherichia coli, terutama terdapat di air permukaan, dan air yang
sudah tercemar oleh kotoran manusia. Bakteri e.coli ini dalam
sistem air minum digunakan sebagai indikator (petunjuk) untuk
mengetahui apakah air telah tercemar oleh tinja manusia atau
kotoran hewan.
4) Fecal streptococci, bakteri ini terdapat dalam air yang tercemar
oleh kotoran manusia dan kotoran hewan.
5) Iron bactenia (bakteri besi), terdapat di dalam air tanah dan air
permukaan yang mengandung besi. Menimbulkan warna yang
berlendir, menyebabkan cloging pada pipa saringan di dalam
sumur. Kadar besi:0,1-0,2 mg/ air dapat merangsang pertumbuhan
bakteri besi.
6) Free living rooms (cacing yang hidup bebas), kira-kira ada 7
spesies dari cacing nematoda ini ditemukan di dalam air yang
telah diolah. Akibat yang ditimbulkan oleh cacing ini ialah:
adanya bau dan pandangan yang menjijikkan, sehingga air
16

tersebut ditolak oleh konsumen. Dapat menembus saringan pasir


lambat (SPL). Resisten terhadap chlorine atau sisa chlor dengan
dosis biasa.
B. Higiene Dan Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
Kata higiene berasal dari bahasa yunani “hygiene“ yang artinya
hearfull, sehat. Menurut depkes, higiene adalah upaya kesehatan dengan cara
memelihara dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci
piring. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya. Misalnya menyediakan air
bersih untuk keperluan mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk
mewadahi sampah agar sampah tidak dibuang sembarangan.
Depot air minum isi ulang (DAMIU) adalah usaha yang melakukan
proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan
menjual langsung kepada konsumen (Menkes RI, 2014). Proses pengolahan
air pada prinsipnya harus mampu menghilangkan semua jenis polutan, baik
fisik, kimia maupun mikrobiologi. Depot air minum isi ulang harus
menjamin standar baku mutu atau persyaratan kualitas air minum sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan serta memenuhi persyaratan
higiene sanitasi dalam pengelolaan air minum (Permenkes RI, 2017).
Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor resiko
terjadinya kontaminasi yang berasal dari tempat, peralatan dan penjamah
terhadap air minum agar aman dikonsumsi. Higiene Sanitasi meliputi:
(Depkes RI Permenkes RI No. 43, 2014) yaitu:
1. Lokasi
Lokasi berada di daerah yang bebas dari pencemaran lingkungan dan
penularan penyakit.
2. Bangunan
a) Bangunan harus kuat, aman, mudah dibersihkan, dan mudah
pemeliharaannya.
b) Tata ruang usaha depot air minum paling sedikit terdiri dari:
17

1) Ruangan proses pengolahan.


2) Ruangan tempat penyimpanan
3) Ruangan tempat pembagian / penyediaan.
4) Ruang tunggu pengunjung
c) Lantai
Lantai depot air minum harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Bahan kedap air.
2) Permukaan rata, halus tetapi tidak licin, tidak retak, tidak
menyerap debu dan mudah dibersihkan
3) Kemiringan cukup lantai untuk memudahkan pembersihan.
4) Tidak terjadi genangan air.
d) Dinding
Dinding depot air minum harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Bahan kedap air.
2) Permukaan rata, halus, tidak menyerap debu dan mudah
dibersihkan.
3) Warna dinding cerah dan terang
e) Atap dan Langit- Langit
1) Atap dan langit-langit harus kuat.
2) Konstruksi atap dibuat anti tikus (rodent proof).
3) Mudah Dibersihkan dan tidak menyerap debu.
4) Bahan langit-langit mudah dibersihkan dan tidak menyerap debu.
5) Permukaan langit-langit harus rata dan berwarna terang.
6) Mempunyai ketinggian yang memungkinkan adanya pertukaran
udara yang cukup atau lebih tinggi dari ukuran tandon air
f) Pintu
1) Bahan pintu harus kuat dan tahan lama
2) Berwarna terang dan mudah dibersihkan
3) Pintu berfungsi dengan baik.
18

g) Pencahayaan
1) Pencahayaan cukup terang untuk bekerja, tidak menyilaukan dan
tesebar secara merata
2) Ruangan pengolahan dan penyimpanan mendapat penyinaran
cahaya dengan minimal 10 foot candle.
h) Ventilasi
Ventilasi harus dapat memberikan ruang pertukaran/ peredaran udara
dengan baik.
i) Kelembapan
Udara dapat mendukung kenyamanan dalam melakukan pekerjaan/
aktivitas.
3. Memiliki Akses Fasilitas Sanitasi Dasar
Depot air minum sedikitnya harus memiliki akses terhadap
fasilitas sanitasi sebagai berikut:
a) Tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan air mengalir dan sabun.
b) Fasilitas sanitasi (jamban dan peturasan).
c) Tempat sampah yang tertutup.
d) Memiliki Saluran pembuangan air limbah yang alirannya lancar dan
tertutup.
4. Sarana Pengolahan Air Minum
a) Alat dan perlengkapan yang dipergunakan untuk pengolahan air
minum harus menggunakan peralatan yang sesuai dengan persyaratan
kesehatan (food grade), antara lain:
1) Pipa pengisian air baku
2) Tandon air baku
3) Pompa penghisap dan penyedot
4) Filter
5) Mikro Filter
6) Wadah/galon air baku atau air minum
7) Kran pengisian air minum
8) Kran pencucian/ pembilasan wadah/galon
19

9) Kran penghubung (hose) Peralatan desinfeksi


b) Bahan sarana tidak boleh terbuat dari bahan yang mengandung unsur
yang dapat larut dalam air, seperti Timah Hitam (Pb). Tembaga (Cu),
Seng (Zn), Cadmium (Cd)
c) Alat dan perlengkapan yang dipergunakan seperti mikro filter dan alat
sterilisasi masih dalam masa pakai (lidak kadarluarsa).
5. Air Baku
a) Air baku adalah yang memenuhi persyaratan air bersih, sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan No.416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
Syarat- syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
b) Jika menggunakan air baku lain harus dilakukan uji mutu sesuai
dengan kemampuan proses pengolahan yang dapat menghasilkan air
minum.
c) Untuk menjamin kualitas air baku dilakukan pengambilan sampel
secara periodik.
6. Air Minum
a) Kualitas Air minum yang dihasilkan adalah harus sesuai dengan
standar baku mutu atau persyaratan kualitas
b) Air minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.
492/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas Air Minum.
c) Pemeriksaan kualitas bakteriologi air minum dilakukan setiap kali
pengisian air baku, pemeriksaan ini dapat menggunakan metode H2S
d) Untuk menjamin kualitas air minum dilakukan pengambilan sampel
secara periodik.
7. Pelayanan Konsumen
a) Wadah/ botol galon sebelum dilakukan pengisian harus dibersihkan
dengan cara dibilas terlebih dahulu dengan air produksi minimal
selama 10 (sepuluh) detik.
b) Setiap botol galon yang telah diisi langsung diberi tutup yang baru
dan bersih, dilakukan pengelapan/ pembersihan wadah dan luar
dengan menggunakan kain / lap bersih
20

c) Wadah/ botol gałon yang telah diisi air harus langsung diberikan
kepada konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari
1x24 jam untuk menghindari kemungkinan tercemar.
8. Penjamah Depot Air Minum (DAM)
a) Penjamah DAM sehat dan bebas dari penyakit menular seperti
penyakit bawaan air seperti diare dan lain-lain.
b) Penjamah DAM tidak menjadi pembawa kuman penyakit yaitu carier
terhadap penyakit air seperti hepatitis dan dibuktikan dengan
pemeriksaan rectal swab.
c) Penjamah DAM bersikap higiene santasi dalam melayani konsumen
seperti tidak merokok dan menggaruk bagian tubuh.
d) Menggunakan Pakaian kerja yang bersih dan rapi untuk mencegah
pencemaran dan estetika.
e) Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 2 (dua)
kali dalam setahun sebagai screening dan penyakit bawaan air.
f) Operator/ penanggung jawab/pemilik harus memiliki surat kelerangan
telah mengikuti kursus higiene sanitasi depot air minum sebagai
syarat permohonan mengajukan sertifikat laik sehat Depot Air Minum
9. Pekarangan
a) Permukaan rapat air dan cukup miring sehingga tidak terjadi
genangan.
b) Seíalu dijaga kebersihannya setiap saat.
c) Bebas dari kegiatan lain atau bebas dari pencemaran lainnya.
10. Pemeliharaan
a) Pemilik/penanggung jawab dan operator wajib memelihara sarana
yang menjadi tanggung jawabnya.
b) Melakukan sistem pencatatan dan pemantauan secara ketat, meliputi:
1) Tugas dan kewajiban karyawan.
2) Hasil pengujian laboratorium baik intern atau ekstem.
3) Data alamat pelanggan (untuk tujuan memudahkan investigasi dan
pembuktian).
21

C. Depot Air Minum Isi Ulanng Dan Syarat Produksi


Usaha DAM dimulai sekitar tahun 1999 dimana saat itu indonesia
sedangg mengalami krisis moneter yang berakibat kepada pencarian
alternative untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk air minum
dengan biaya lebih murah (Amrih 2005). Sejak tahun 1997 keberadaan
DAM mulai berkembang, mulai dari 400 depot hingga tahun2005
jumlahnya kurang lebih 6.000 DAM dan tersebar di berbagai daerah di
Indonesia mulai dari wilayah padat penduduk hingga wilayah yang sulit
mengakses air bersih ( Pratiwi, 2007).
Depot air minum isi ulang (DAMIU) adalah usaha yang melakukan
proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan
menjual langsung kepada konsumen (Menkes RI, 2014). Proses pengolahan
air pada prinsipnya harus mampu menghilangkan semua jenis polutan, baik
fisik, kimia maupun mikrobiologi. Depot air minum isi ulang harus
menjamin standar baku mutu atau persyaratan kualitas air minum sesuai
ketentuan peraturan perundang- undangan serta memenuhi persyaratan
higiene sanitasi dalam pengelolaan air minum (Permenkes RI, 2014).
1. Regulasi kesehatan Depot Air Minum
Regulasi Kesehatan DAM Menurut Permenkes RI
No.736/Menkes/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum,
dalam permenkes ini telah diatur berupa parameter persyaratan kualitas
fisik, kimia, biologi, dan radioktif untuk produksi air minum isi ulang
yang dipatuhi.
Kegiatan pengawasan yang dilakukan terhadap kualitas AMIU
dilakukan oleh dinas kesehatan kota/kabupaten. Untuk pemeriksaan
bakteriologi, air baku diperiksa minimal satu sampel 3 bulan sekali, air
yang siap dimasukan kedalam kemasan minimal satu sampel satu bulan
sekali, serta air dalam kemasann minimal dua sampel satu bulan sekali.
22

2. Regulasi PerdaganganDepot Air Minum


Regulasi perdagangan menurut Keputusan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan RI No. 651 Tahun 2004 tentang
persyaratan Teknis Depot Air Minum isi Ulang dan Perdagangannya,
mengatur persyaratan usaha yang meliputi:
a. Depot air minum isi ulang wajib memiliki Tanda Daftar Industri
(TDI) dan Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP)
b. Depot air minum isi ulang wajib memiliki Surat Jaminan Pasokan
Air Baku dari PDAM atau perusahaan yang memiliki izin
Pengambilan Air dari Instansi yan berwenang.
c. Depot air minum isi ulang wajib memiliki laporan hasil uji air
minum yang dihasilkan dari laboratorium pemeriksaan kualitas air
yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten/Kota atau yang terakreditasi
3. Mesin dan Peralatan produksi
Menurut Purba (2011), Alat yang digunakan untuk mengolah air baku
menjadi air minum pada depot air minum isi ulang adalah:
a. Storage Tank
Storage tank berguna sebagai penampungan air baku yang dapat
menampung air sebanyak 3000 liter
b. Stainless Water Pump
Stainless Water Pump berguna sebagai pemompa air baku dan
tempat storage tank kedalam tabung filter.
c. Tabung Filter
Tabung Filler mempunyai 3 (tiga) fungsi, yaitu:
1) Tabung yang pertama adalah aktive sand media filter untuk
menyaring partikel - partikel yang kasar dengan bahan dari pasir
atau jenis lain yang efektif dengan fungsi yang sama.
2) Tabung yang kedua adalah anthracite filter yang berfungsi
untuk menghilangkan kekeruhan dengan hasil yang maksimal
dan efisien.
23

3) Tabung yang ketiga adalah granular active carbon media filter


merupakan karbon filter yang berfungsi sebagai penyerap debu,
rasa, wama, sisa khlor dan bahan organik.
d. Mikro Filter
MikroFilter merupakan saringan yang terbuat dari
polyprophylene yang berfungsi untuk menyaring partikel air dengan
diameter 10 mikron, 5 mikron, 1 mikron dan 0,4 mikron dengan
maksud untuk memenuhi persyaratan air minum
e. Flow Meter
Flow Meter digunakan untuk mengukur air yang mengalir
kedalam galon isi ulang.
f. Lampu Ultraviolet Dan Ozon
Lampu ultraviolet berguna sebagai desinfeksi pada air yang
telah diolah
g. Sterilisasi Wadah
Wadah yang digunakan adalah wadah yang terbuat dari
bahan tara pangan (food grade) dan bersih. Proses pencucian harus
dilakkuka dengan menggunakan deterjen tara pangan (food grade)
dan air bersih dengan suhu sekitar 60,85 celcius, kemudian dibilas
dengan air secukupnya
h. Galon Isi Ulang
Galon isi ulang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk
menampung atau menyimpan air minum didalamnya. Pengisian
wadah dilakukan dengan menggunakan alat dan mesin serta
dilakukan dalam tempat pengisian yang higienis.
i. Penutup Wadah
Penutup yang disediakan oleh depot air minum, untuk
menutup galon yang sudah diisi air.
4. Proses Produksi air minum
Menurut Keputusan Menperindag RI No.651/MPP/Kep/10/2004
tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya,
24

urutan proses produksi air minum di depot air minum isi ulang adalah
sebagai berikut:
a. Penampungan air baku dan syarat bak penampung
Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan
menggunakan tangki dan selanjutnya ditampung dalam bak atau
tangki penampung (reservoir). Bak penampung harus dibuat dari
bahan tara pangan (food grade), harus bebas dan bahan-bahan yang
dapat mencemari air. Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan
yang terdiri atas:
1) Khusus digunakan untuk air minum
2) Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi pengaman
3) Harus mempunyai manhole
4) Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran
5) Selang dan pormpa yang dipakai untuk bongkar muat air baku
harus diberi penutup yang baik, disimpan dengan aman dan
dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.
Tangki, galang, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan
tara pangan (food grade), tahan korosi dan bahan kimia yang dapat
mencemari air. Tangki pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi dan
desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 3 (tiga) bulan sekali. Air
baku harus diambil sampelnya, yang jumlahnya cukup mewakili untuk
diperiksa terhadap standar mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan (Suprihatin B & Adriyani R, 2008).
a. Penyaringan bertahap terdiri dari:
1) Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif
dengan fungsi yang sama. Fungsi saringan pasir adalah
menyaring partikel- partikel yang kasar. Bahan yang dipakai
adalah butir-butir silica (SIO2) minimal 80%.
2) Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau batok
kelapa berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, wama, sisa khlor
25

dan bahan organik. Daya serap terhadap lodine (12) minimal


75%.
3) Saringan/Filter lainnya yang berfungsi sebagai saringan halus
berukuran maksimal 10 (sepuluh) micron.
b. Desinfeksi
Desinfeksi dilakukan untuk membunuh kuman pathogen.
Proses desinfeksi dengan menggunakan ozon berlangsung dalam
tangka atau alat pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi ozon
minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian berkisar
antara 0,06-0,1 ppm. Tindakan desinfeksi disini selain
menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran
Ultraviolet (UV). Desinfeksi dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
1) Pembilasan, Pencucian dan Sterilisasi Wadah
Wadah yang digunakan adalah wadah yang terbuat dari
bahan tara pangan (food grade) dan bersih. Depot Air Minum
wajib memeriksa wadah yang dibawa konsumen dan menolak
wadah yang dianggap tidak layak untuk digunakan sebagai
wadah air minum. Pencucian dilakukan dengan menggunakan
berbagai jenis deterjen tara pangan dan air bersih, kemudian
dibilas dengan menggunakan air minum/air produk secukupnya
untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen yang digunakan pada
saat pencucian.
2) Pengisian
Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat
dan mesin serta dilakukan dalam tempat pengisian yang layak
dan higienis.
3) Penutupan
Penutupan wadah dapat dilakukan dengan tutup yang
dibawa konsumenatau yang disediakan oleh Depot Air Minum.
26

5. Produk Air Minum


Sebelum produksi di distribusikan, terlebih dahulu harus
dilakukan pengujian mutu oleh laboratorium yang telah di tunjuk
Pemerintah Kabupaten/Kota yang terakreditasi. Untuk pengujian mutu
air wajib memenuhi syarat Keputusan Menteri Kesehatan
No.907/Menkes/SK/VII/2002. Pengendalian dan pengujian mutu harus
sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan yang berlaku dilakukan
dengan cara mengambil sampel dari titik keluarnya air minum
(pengisian).
6. Pemeliharaan Sarana Produksi Dan Program Sanitasi
a) Pemeliharaan Sarana Produksi
Bangunan dan bagian bagian nya hharus dipelihara dan
dikenakan tindakan sanitasi secara teratur dan berkala. Harus
dilakukan usaha pencegahan masuknya binatang pengerat (tikus).
Serangga dan binatang kecillainnya dalam bangunan proses
produksi maupun tempat pengisian. Pembasmian vektor seperti
serangga, yang dilakukan degan menggunakan desinfektan,
insektisida ataupun rodentisida harus dilakukan dengan hati-hati
sehingga tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia
dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap terhadap bahan baku
dan air minum. Peralatan seperti mesinyang berhubungan dengan
bahan baku ataupun produk akhir harus dibersihkan secara rutin,
sehingga tidak menimbulkan pencemaran terhadap produksi produk
akhir.
b) Program Sanitasi
Permukaan peralatan yang kontak langsung dengan bahan
baku dan air minum harus bersih dan disanitasi setiap hari.
Permukaan yang kontak dengan air minum harus bebas dari kerak,
oksidasi dan residu lain. Proses pengisian dan penutupan dilakukan
secara saniter yakni dilakukan dalam ruangan yang higienis. Wadah
yang dibawa oleh konsumen harus disanitasi dan diperiksa sebelum
27

pengisian, dan setelah pengisian. Wadah yang sudah rusak tidak


dapat dipakai kembali dan tidak boleh diisi.
Pekerjaan pembersihan dilakukann baik diruangan produksi
maupun tempat pengisian sehingga dapat mencegah kontaminasi
pada permukaan yang kontak langsung denngan air minum, bila
menggunakan bahan sanitasi maka konsentrasinya harus sesuai
dengan persyaratan yang berlaku. Pada perlakuansanitasi harus
dicatat konsentrasi bahan sanitasi dan lamanya waktu bahan sanitasi
berkontak dengan permukaan yang disanitasi.
7. Personal Higiene Operator/ Penjamah Depot Air Minum Isi Ulang
Kata higiene digunakan untuk menggambarkan aplikasi prinsip
sanitasi untuk menjaga kebersihan. Higiene perorangan mengacu pada
kebersihan tubuh seseorang. Kesehatan pekerja memiliki peran yang
sangat penting dalam sanitasi depot air minum. Karyawan merupakan
salah satu menjadi sumber kontaminasi mikroorganisme (prihartini,
2012).
Proses pengelolaaan air di DAM yang tidak seluruhnya
dilakukan otomatis dapat mempengaruhi kualitas air salah satunya
adalah pembersihan galon air dan proses pengisian air ke galon
(Athena, 2004). Pada proses ini galon mengalami kontak langsung
dengan karyawan.yang berhubungan langsung dengan bagian produksi
harus dalam keadaan sehat, bebas dari luka, penyakit kulit atau hal lain
yang diduga dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air minum.
Karyawan bagian produksi (pengisisan) di haruskan menggunakan
pakaian kerja dan penutup kepala dan sepatu yang sesuai. Karyawan
harus mencuci tangan sebelum melakukann pekerjaan. Terutama pada
saat penanganan wadah dan pengisian, karyawan tidak di perbolehkan
makan, merokok, meludah atau melakukan tindakan yang lain selama
melakukan perkerjaan yang dapat menyebabkan pencemaran terrhadap
air minum (prihartini, 2012).
28

Pekerja yang tidak mengikuti pratik saniter akan


mengkontaminasi makanan yang mereka sentuh dengan
mikroorganisme yang berasal dari cara kerja dan bagian lingkungan
lain seperti tangan, hidung, dan rambut mengandung mikroorganisme
yang dipindahkan ke dalam produksi selama proses, pengepakan,
persiapan, dan pelayanan lewat sentuhan, pernafasan, batuk atau bersin
(gravani dan marriot, 2006).

D. Landasan Teori
Kerangka teori atau landasan teori merupakan rangkuman dari teori-teori
yang ada sehingga membentuk suatu kesatuan yang memiliki makna dan
saling berhubungan. Berdasarkan teori yang telah diuraikan,maka dapat
disusun kerangka sebagai berikut:
Tempat yang
berkaitan dengan
1. Tempat depot air
lokasi, dinding,
lantai, ventilasi

2. Peralatan produksi Peralatan produksi


yang digunakan
Higiene Sanitasi Depot
Air Minum Isi Ulang

3. Sumber air baku Sumber air yang


digunakan dalam
proses produksi

4. Higiene karyawan Kebersihan dan


kesehatan karyawan

Sumber: permenkes RI No.43 Tahun 2014


Gambar 1
Landasan Teori
29

E. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kerangka teori yang ada,maka dibuat kerangka berpikir
untuk menentukan arah penelitiaan. Adapun kerangka berpikir adalah
sebagai berikut :
Input Proses Output

1. Tempat
2. Peralatan Memenuhi syarat
produksi depot hygiene sanitasi
3. Sumber air Pengelolaan depot air depot air minum isi
baku minum ulang meliputi :
4. Higienie 1. Permenkes RI
karyawan No.43 Tahun
(penjamah) 2014

Gambar 2
Kerangka Berfikir
30

F. Penelitian Sejenis
Tabel 1
Penelitian Sejenis
Keterangan Penelitian sekarang Risti Iriani Saba Wulandari, Suci
(2021) (2019) (2015)
Topik Higiene sanitasi di Hygiene Sanitasi Hygiene dan
penelitian wilayah kerja dan Kandungan Sanitasi serta
Puskesmas Rejosari Bakteri Pada Depot kualitas
Tahun 2021. Air Minum Isi Ulang Bakteriologis
DAMIU di Wilayah DAMIU di sekitar
Kerja Puskesmas Universitas Negeri
Aertembaga Kota Semarang
Bitung
Desain Deskriptif Deskriptif Deskriptif
Sampel 3 Depot Air 9 Depot Air 12 Depot Air
Variabel Tempat, Sanitasi Kondisi Hygiene Kondisi peralatan,
Peralatan Produksi, dan Sanitasi, Kondisi hygiene
Sumber air baku, Kualitas Air Minum penjamah,
higiene dan sanitasi Berdasarkan Keberadaan
penjamah. Kandungan Colifor Coliform dan E-coli
dan E coli serta Peran
Puskesmas.
Lokasi Wilayah Kerja Wilayah Kerja Wilayah
Puskesmas Rejosari Puskesmas Universitas Negeri
Kota Pekanbaru Aertembaga Kota Semarang
Bitung
31

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode
wawancara mendalam dan observasi secara langsung ke lapangan untuk
memperoleh informasi mengenai higiene sanitasi depot air minum isi ulang
di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukandi Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota
Pekanbaru pada bulan Agustus Tahun 2021.

C. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu
teknik yang dilakukan untuk memilih informan yang bersedia dan mampu
memberikan informasi yang berkaitan dengan peneliti. Informan pada
penelitian ini terdiri dari 3 jenis informan, yaitu informan kunci, informan
utama dan informan pendukung.
Tabel 2
Subjek Penelitian
No Informan Keterangan Kode Informan Jumlah
Tenaga Kesehatan
1 Informan Kunci IK 1
Puskesmas
Informan
2 Pemilik depot IU 3
Utama
Informan
3 Penjamah IU 3
Utama
Informan
4 Konsumen IP 3
Pendukung
Total 10

31
32

Dengan dua kriteria yang telah di tetukan sebagai berikut :


A. Inklusi
1. Bersedia menjadi informan
2. Depot yang paling lama berdiri diatas 1 tahun
3. Peralatan produksi yang digunakan di atas 1 tahun
4. Informan yang bersedia di wawancarai dan mampu
berkomunikasi dengan baik.
B. Eksklusi
1. Tidak bersedia menjadi informan

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Istilah


Tabel 3
Definisi Istilah
No Variabel Definisi istilah Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
1 Tempat Suatu ruangan yang Lembaran Observasi a. Memenuhi
digunakan untuk proses cheklist Wawancara persyaratan
pengolahan air minum Pedoman Mendalam b. Tidak
Wawancara memenuhi
persyaratan
2 Peralatan Suatu alat yang Lembaran Observasi a. Memenuhi
produksi digunakan untuk checklist Wawancara persyaratan
mempermudah proses Pedoman Mendalam b. Tidak
pengolahan air minum Wawancara memenuhi
pada depot air minum persyaratan
3 Sumber Air Air yang digunakan Lembaran Observasi a. Memenuhi
Baku sebagai sumber Checklist Wawancara persyaratan
pengolahan air minum Pedoman Mendalam b. Tidak
pada depot air minum Wawancara memenuhi
persyaratan
4 Higiene Segala sesuatu yang Lembaran Observasi a. Memenuhi
Karyawan mencakup semua dari cheklist Wawancara persyaratan
(Penjama) segi kebersihan dari Pedoman Mendalam b. Tidak
pribadi karyawan Wawancara memenuhi
(penjamah) seperti persyaratan
menggunakan masker,
memakai penutup
kepala ,tidak merokok,
dan tidak memiki kuku
yang kotor serta
mencuci tangan

32
33

E. Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan dalam mengumpulkan data
adalah:
1. Pendoman wawancara dalam memuat pertanyaan-pertanyaan sesuai fokus
penelitian dan di bantu dengan alat perekam untuk merekam wawancara
dengan informan dengan menggunakan tiga pola diantaranya:
a. Dalam bentuk percakapan informan yang dilakukan secara spontanitas
santai tanpa pola atau arahan yang ditentukan sebelumnya.
b. Menggunakan lembaran berisi garis besar pokok-pokok, topik atau
masalah yang dijadikan pegangan dalam melakukan wawancara
c. Menggunakan daftar pertanyaan (pedoman) yang lebih rinci tetapi
bersifat terbuka yang telah dipersiapkan (Thohirin, 2012).
2. Informan diantaranya :
a. Pihak Puskesmas
b. Pemilik Depot
c. Penjamah/Karyawan
d. Konsumen/ Masyarakat
3. Lembaran checklist yang digunakan dalam observasi yang memuat
butiran-butiran higiene sanitasi.
4. Alat tulis sebagai alat bantu dalam kegiatan pencatatan observasi maupun
wawancara.
5. Kamera sebagai alat dokumentasi

F. Teknik Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan dengan teknik manual. Karena proses
dalam pengumpulan data menggunakan metode wawancara terhadap informan
serta observasi langsung. Trigulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain.untuk menjaga validasi data yang
dikumpulkan, dilakukan trigulasi yaitu:
34

1. Trigulasi dengan metode: cara dengan pengecekan derajat kepercayaan


penemuan hasil penelitian dengan beberapa sumber data dengan metode
yang sama
2. Trigulasi dengan peneliti: caranya dengan memanfaatkan penelitian atau
pengamatan yang bisa dilakukan adalah membandingkan hasil pekerjaan
seseorang analisis dengan analisis lainnya dalam konteks yang berkenaan.
3. Trigulasi dengan teori: dilakukan dengan cara me-recheck atau mengecek
kembali temuannya dalam membandingkan nya dengan sumber, metode,
dan teori (Thohirin, 2012).

G. Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini adalah data yang di peroleh dari
observasi dan lembar checklist yang di sajikan dala bentuk narasi ,analisis data
dilakukan deskriftif adalah suatu proses metode menganalisa data atau
keterangan yang tidak terwujud angka-angka tetapi terwujud melalui uraian.
Dimana proses analisisa dilakukan secara bertahap yaitu dengan cara
mengumpulkan data yang di peroleh dari berbagai sumber baik observasi
maupun wawancara, setelah itu di interprestasikan data sesuai temuan dengan
membandingkan teori yang ada.
BAB IV
HASIL

A. Gambaran Umum Puskesmas Rejosari


1. Letak Geografis dan Demografi
Puskesmas Rejosari mempunyai luas wilayah 27.039 km2 terdiri
dari 7 Kelurahan, penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari tahun
2019 berjumlah 104.354 jiwa. Puskesmas Rejosari terletak di Kecamatan
Tenayan Raya Kota Pekanbaru dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Berbatas dengan Sungai Siak Kecamatan
RumbaiPesisir
b. Sebelah Selatan : Berbatas dengan KabupatenKampar
c. Sebelah Timur : Berbatas dengan Kabupaten Pelalawan
d. Sebelah Barat : Berbatas dengan Kecamatan BukitRaya

Gambar 3
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari
Puskesmas Rejosari terdiri dari 7 kelurahan yaitu:
1. KelurahanRejosari : 556Km2
2. KelurahanBambuKuning : 570Km2
3. KelurahanBencahLesung : 10.101Km2
4. Kelurahan Industri Tenayan : 1.902Km2
5. KelurahanSialangSakti : 9.268Km2

35
36

6. KelurahanTuahNegeri : 2.442Km2
7. KelurahanMelebung : 2.200Km2
Tabel 4
Data Rincian Kelurahan
No Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kelurahan Rejosari 10.015 9.905 19.920
Kelurahan Bambu
2 9.762 9.407 19.169
Kuning
3 Kelurahan Lesung 10.818 10.167 20.985
Kelurahan Industi
4 11.109 4.813 8.895
Tenayan
Kelurahan Sialang
5 11.109 10.855 21.964
Sakti
6 Kelurahan Tuah Negeri 5176 5174 9842
7 Kelurahan Melebung 624 582 1206
Sumber: Profil Puskesmas Rejosari, 2019
Berdasarkan jumlah penduduk dari BPS Kota Pekanbaru 2019,
jumlah penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari 104.354 jiwa. Jumlah
laki-laki yaitu 53.512 jiwa sedangkan perempuan berjumlah 50.842 jiwa.
Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari terdiri dari 67 RW, 363 RT, dan 31.361
KK.

2. Gambaran Umum Depot Air Minum Isi Ulang


Depot air minum yang berada di wilayah kerja Puskemsas Rejosari,
depot air minum yang ada di Puskesmas Rejosari berjumlah 51 depot air
minum pada tahun 2019 sementara pada tahun 2020 sebanyak 34 depot air
minum. Peneliti mengambil 3 depot untuk dijadikan sampel penelitian
dengan 10 orang jumlah informan diantaranya : informan kunci yaitu pihak
Puskesmas Rejosari dalam bidang kesehatan lingkungan (1 orang),
informan utama yaitu pemilik depot (3 orang) dan penjamah (3 orang) dan
informan pendukung yaitu konsumen (3 orang). Dari ketiga depot akan
dilihat dan diobservasi bagaimana lingkungan depotnya, peralatan yang
digunakan depot, personal higiene karyawan dan sumber air yang
digunakan dengan menggunakan lembar checklist dan melakukan
wawancara mendalam kepada informan penelitian.
37

Berdasarkan hasil observasi, depot yang berada di Kelurahan


Rejosari terletak dipinggir jalan dan pasar. Bangunannya berbentuk persegi
dengan luas yang berbeda-beda. Selain dari itu, untuk sumber air baku
depoat air minum ini banyak menggunakan air sumur bor yang berada
sekitar 5-15 meter dari bangunan depotnya.
a. Depot A

Gambar 4
Depot Air Minum A

Depot berada dipinggir jalan, lantai depot dan halaman luar


depot hanya disemen. Warna dinding depot terlihat kusam karna cat
dinding mengelupas sehingga pencahayaan depot terlihat sedikit gelap.
Tempat pembuangan air limbah mengalir langsung ke saluran
pembuangan (got), terbuka dan tidak tergenang. Untuk lingkungan
depot masih belum ada tempat pembuangan sampah yang layak. Untuk
karyawan depot dilakukan oleh laki-laki sebanyak 2 orang.
b. Depot B

Gambar 5
Depot Air Minum B
38

Depot berada dipinggir jalan raya dan di depan pasar, ruangan


dalam dan lantai depot disemen. Warna dinding gelap begitu juga
pencahayaannya sehingga depot terlihat gelap. Tempat pembuangan air
mengalir ke sumur cincin, tertutup dan tidak tergenang. Untuk
lingkungan depot tidak ada tempat pembuangan sampah yang layak
sehingga perkarangan depot berserakan yang biasa memungkinkan
binatang penggerat seperti tikus dan lantai depot tergenang air. Untuk
karyawan depot dilakukan oleh laki-laki sebanyak 3 orang.
c. Depot C

Gambar 6
Depot Air Minum C

Depot berada dipinggir jalan raya, lantai depot dikerami. warna


dinding cerah begitu juga pencahayaannya sehingga depot terlihat
cerah. Tempat pembuangan air mengalir ke saluran pembuangan (got),
terbuka dan tidak tergenang. Untuk lingkungan depot ada tempat
sampah sehingga perkarangan depot bersih. Untuk karyawan depot
dikerjakan oleh anak pemilik depot.

3. Karakteristik Informan Penelitian


Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 informan yaitu
diantaranya: Tenaga kesehatan puskesmas (1 orang), pemilik depot (3
orang), penjamah (3 orang) dan konsumen (3 orang).
39

Tabel 5
Karakteristik Informan
Kode
Umur Jenis Kelamin Pendidikan Jabatan
informan
41 Tenaga kesehatan
Informan 1 Perempuan S1
Tahun Puskesmas
32
Informan 2 Laki-laki SMA Pemilik Depot
Tahun
35
Informan 3 Laki-laki SMA Pemilik Depot
Tahun
40
Informan 4 Laki-laki SMA Pemilik Depot
Tahun
21
Informan 5 Laki-laki SMP Penjamah
Tahun
20
Informan 6 Laki-laki SMA Penjamah
Tahun
23
Informan 7 Laki-laki SMA Penjamah
Tahun
28
Informan 8 Perempuan SMA Konsumen
Tahun
30
Informan 9 Laki-laki SMA Konsumen
Tahun
32
Informan 10 Perempuan SMA Konsumen
Tahun

4. Hasil Penelitian
a. Hasil Observasi
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembaran checklist
diambil dari Permenkes No.43 Tahun 2014 yang memuat beberapa uraian
penilaian tentang lingkungan depot seperti tempat, penjamah, peralatan
dan sumber air baku.
Penilaian dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : Jika Ya
lebih banyak dibanding Tidak maka dinyatakan memenuhi syarat, jika
Tidak lebih banyak dibanding Ya maka dinyatakan tidak memenuhi
syarat.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dari tiga depot yang
diteliti dilihat pada tabel dibawah ini :
40

Tabel 6
Kondisi 3 Depot Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas
Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021
No Kondisi Tempat Keterangan Persentase
1 Memenuhi Syarat 1 33,3 %

Kurang Memenuhi 66,7%


2 2
Syarat
Jumlah 3 100%

b. Hasil Wawancara Mendalam


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 04
Agustus 2021 s/d 24 Agustus 2021 terhadap 10 informan dengan cara
wawancara mendalam dan observasi.
Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara mendalam
kepada informan kunci yaitu pihak Puskesmas Rejosari dalam bidang
kesehatan lingkungan (1 orang), informan utama yaitu pemilik depot (3
orang) dan penjamah (3 orang) dan informan pendukung yaitu konsumen
(3 orang) guna untuk mendapat informasi mendalam tentang Higiene
Santasi Depot Air Minum Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari.
Wawancara mendalam yang pertama dilakukan pada hari rabu 4
agustus 2021 pukul 12.43 WIB kepada informan utama yaitu pemilik
depot A dan penjamah depot A, di tempat depot air minum yang
berlangsung 1 kali. pukul 14.38 WIB wawancara dilakukan kepada
informan pendukung yaitu konsumen 1 di rumah informan berlangsung 1
kali. Pada hari kamis 5 agustus 2021 pukul 13.02 WIB kepada informan
utama yaitu pemilik depot B dan penjamah depot B, di tempat depot air
minum yang berlangsung 1 kali. pukul 15.18 WIB wawancara dilakukan
kepada informan pendukung yaitu konsumen 2 di rumah informan
berlangsung 1 kali. Pada hari sabtu 5 agustus 2021 pukul 13.41 WIB
kepada informan utama yaitu pemilik depot C dan penjamah depot C, di
tempat depot air minum yang berlangsung 1 kali. pukul 16.07 WIB
41

wawancara dilakukan kepada informan pendukung yaitu konsumen 3 di


rumah informan berlangsung 1 kali. Lalu wawancara mendalam dilakukan
informan kunci yaitu pihak Puskesmas Rejosari dalam bidang kesehatan
lingkungan pada hari sabtu 24 agustus 2021 pukul 11.11 WIB di
Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru berlangsung 1 kali.
Selain itu peneliti juga melakukan observasi dengan melihat
tempat, peralatan, sumber air dan penjamah.
Adapun hasil wawancara dapat diketahui sebagai berikut :
1. Apakah ada kebijakan atau strategi pengawasan depot air minum yang
dilakukan oleh pihak puskesmas?
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
kunci yaitu pihak Puskesmas Rejosari dalam bidang kesehatan
lingkungan diperoleh bahwa kebijakan mengikuti aturan pemerintah
dan pengawasan terhadap depot air minum harus ada surat perintah
dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Sebagaimana berdasarkan
wawancara berikut :
“Kalau kebijakannya kita... ehemm.. mengikuti aturan
pemerintah yaa.. Kemenkes.. kemudian strateginya.. eee.. sebenarnya
strategi itu harus ada surat turunan dulu pembinaan dari dinas
kesehatan.. nah itu sudah pernah ada.. sudah pernah ada pembinaan
dan pengawasan.. nahh.. tapi pada kenyataannya.. eee, sesejalannya
waktu dengan perkembangan depot yang ada banyak depot-depot
yang tidak mau dibina.. nahh.. adapun mereka mau dibina tetapi
mereka kekurangan dana, contoh.. kayak pengambilan sempel itu kan
memerlukan dana ni.. untuk biaya pemeriksaan ke laboratorium, nah..
mereka beralasan gak ada buk dana kami.. nah itu kendala juga ya
bagi kita petugas.”(Informan 1)

2. Apakah pihak puskesmas pernah melakukan penyuluhan kepada


masyarakat mengenai higiene sanitasi depot air minum?
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
42

kunci yaitu pihak Puskesmas Rejosari dalam bidang kesehatan


lingkungan diperoleh bahwa pihak Puskesmas Rejosari sudah
melakukan penyuluhan kesehatan mengenai higiene sanitasi depot air
minum. Sebagaimana berdasarkan wawancara berikut :
“Sudah.. sudah.. tergantung dari pemiliknya lagi..”(Informan
1)

3. Apakah pernah terjadi keluhan pada masyarakat terhadap masalah


kesehatan seperti penyakit Diare yang disebabkan oleh air depot isi
ulang di wilayah kerja Puskesmas Rejosari?
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan
kunci yaitu pihak Puskesmas Rejosari dalam bidang kesehatan
lingkungan diperoleh bahwa masyarakat mengajukan keluhan
mengenai rasa sementara belum pernah mendapatkan keluhan
mengenai penyakit Diare dari masyarakat. Sebagaimana berdasarkan
wawancara berikut :
“Kalau keluhan sih kalau penyakit, kalau yang mengadu.. ee..
yang mengadu ke kita adanya ini sih, jarang yaa.. tapi kalau ee..
masyarakat itu bilang gini.. buk airnya asam, misalnya kayak gitu
kan, airnya asam gini gini gini... katanya kayak gitu kan.. terus kalau
kayak gitu ada.. Nah..makanya kita petugas dilapangan itu, harus
mengukur parameter lapangan seperti pH, bau, warna nah.. itu wajib
kita sebagai petugas itu wajib mengukur.. pds.. nah itu parameter
lapangan. Paling masalah soal rasa, kalau keluhan tentang penyakit
belum ada.” (Informan 1)

4. Tempat
Dari hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan,
diperoleh depot sudah memiliki izin, ratarata depot air minum belum
memenuhi syarat higiene sanitasi, kondisi tempat depot air minum
sudah baik dan depot terletak di pinggir jalan raya dan di depan pasar.
43

Sebagaimana berdasarkan wawancara berikut :


Apakah depot sudah memiliki izin ?
“Udah, kan dia sekali 6 bulan diperpanjang” (Informan 2)
“Udah”(Informan 3)
“Yaa..Udahlah”(Informan 4)
“Udah”(Informan 5)
“Sudah dong”(Informan 6)
“Sudah”(Informan 7)

Bagaimana menurut bapak apakah kondisi tempat sudah


memenuhi syarat higiene sanitasi? Jika sudah seperti apa yang
dikatakan memenuhi syarat?
“Rata-rata tidak memenuhi syarat, cuman dimanapun itu
depot tidak memenuhi syarat.. nah, kecuali dia AMDK yaa.. Air
Minum Dalam Kemasan itu memenuhi syarat itu..”(Informan 1)
“Sudah.., tempatnya dalam kondisi begini yaa
bagus..”(Informan 2)
“Apanya itu.. yaa…kalau dapat dari dinasnya udah oke yaa..
kita ikut aja, kecuali kalau ada apa.. dari dinas mengatakan begini
begitu yaa.. kita ikut aja, yakan…”(Informan 3)
“Sudah.. apa maksudnya?.. bersih..”(Informan 4
“Udah.. kurang tau.. hehe..”(Informan 5)
“Sudah pastinya..”(Informan 6)
“Ya.. sudah.. tempat bersih”(Informan 7)
Menurut bapak/ibu, apakah tempat depot ini sudah baik?
“Hmm… lumayan dek.. kelihatannya baik kok”(Informan 8)
“Ya.. gitulah.. dan ini juga tempat yang dekat dengan
rumah”(Informan 9)
“Iya, baik”(Informan 10)

Apakah pihak puskesmas pernah melakukan survey lapangan


44

tentang higiene sanitasi depot air?


“Pernah”(Informan 1)

Apakah pernah terlihat hewan seperti tikus dan kecoa sebagai


vektor pembawa penyakit?
“Kalau tikus gak… kalau kucing ada”(Informan 2)
“Ya banyak.. pasar kok..”(Informan 3)
“Ndak ada..”(Informan 4)
“Gak.. gak pernah.. “(Informan 5)
“Ya kadang ada lihat.”(Informan 6)
“Tidak pernah nampak.”(Informan 7)
“Tidak pernah, cuman kalau kucing banyak lewat
disini..”(Informan 8)
“Banyak, kondisinya juga depot itu dekat dengan
pasar”(Informan 9)
“Tidak pernah”(Informan 10)

5. Peralatan
Dari hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan,
diperoleh kondisi peralatan masih ada yang tidak bagus dan pernah
terjadi kerusakan peralatan di Depot Air Minum (DAM), filter air
diganti setiap sekali 5 hari -1 bulan. Sebagaimana berdasarkan
wawancara berikut :
Apakah pihak puskesmas pernah memantau sekaligus
mengecek peralatan yang digunakan oleh depot air yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Rejosari?
“Pernah.. pernah.. sebagian ada kalau yang baru pasti dalam
kondisi baik, tapi kalau yang lama itu, kebanyakan mereka.. yaa..
mungkin biaya juga ya.. kalau mengganti kan.. karena untuk
mengganti media saja mereka mengeluarkan uang jutaan gitu.. kayak
parsiporsek, ee.. apa namanya itu karbon aktif, itu mahal.. nah jadi..
45

ee.. kalau untuk sekedar tampilan kayak apa namanya.. tempat


penampungan itu ya.. mereka ala kadarlah tapi dengan catatan pipa
potlet untuk mengalirkan air masuk ke galon, saya kan kalau
melakukan pemeriksaan ee.. labor untuk pengambilan sampel itu ya..
saya.. kan ada tu tisu galon ni, saya congkel-cengkel tu, kadang ada
lumutnya, banyak tu yang ada lumutnya. Jadi.. kalau ada lumutnya,
bulan depan saya kesini lagi ya mengecek lagi. Kalau ada lumutnya
tolong ya bang dibersihkan. Nah itu gunanya kita datang kesana, jadi
kualitas air yang dikonsumsi masyarakat itu betul-betul terjaga gitu.
Jangan gak datang sama sekali.”(Informan 1)

Bagaimana kondisi peralatan depot saat ini, apakah dalam


keadaan baik atau tidak?
“Baik kok…”(Informan 2)
“Alhamdullilah..”(Informan 3)
“Baik..”(Informan 4)
“Kondisinya masih baik..”(Informan 5)
“Baik masih bagus”(Informan 6)
“Baik”(Informan 7)
“Kalau dilihat… ehh.. sikat pembersih air galonnya udah
rontok gitu dek.. Depotnya sikit kurang cerah juga, karena catnya
udah lama.. lalu.. langit-langit depot ada tu bekas rembesan
air.”(Informan 8)
“Lantainya sering basah karena juga mungkin sering bersih-
bersih galon..”(Informan 9)
“Bersih sih”(Informan 10)

Apakah peralatan pernah terjadi kerusakan?


“Tidak, tapi ada tu peralatan yang sebagian udah lama,
mungkin biaya juga ya.. kalau mengganti kan.. karena untuk
mengganti media saja mereka mengeluarkan uang jutaan gitu..
46

hehee..”(Informan 1)
“Kerusakan ya pernah… ya sebelumnya pernah.. Sumur
dasarnya, dia kan tersumbat karena pasir lalukan dibersihkan
lagi..”(Informan 2)
“Ya pasti.. pastilah.. ya namanya rusak itu, kalau dipakai
pasti rusak.. misalnya alat filternya lah kita ganti.. yaaa.. krannya lah
setahun sekali.. mungkin ada masalah atau mesinnya setiap tahun
sekali.. harus diganti…”(Informan 3)
“Pernah, peralatan tempat pembersihnya, macet
itu..”(Informan 4)
“Kerusakan gak pernah..”(Informan 5)
“Kalau sekarang gak ada, tapi kemarin.. sebulan lalu
kayaknya ya… pernah ada tu rusak filternya..”(Informan 6)
“Kemarin ada tempat pembersihnya rusak karna macet pas
mau mengisi air, tapi sekarang sudah baik semua
peralatannya..”(Informan 7)

Kapan dilakukan pergantian filter air dalam perbulan?


“Filternya sekali sebulan, kalau filternya yaa… kalau yang
tadi tu dua kali setahun itu medianya karbonnya.”(Informan 2)
“Saya setiap lima hari sekali.. Kadang gak sampai ya.. ada-
ada yang tidak sampai tapi standarnya rata-rata lima ada yang
empat, tiga hari saya ganti.. maksimalnya lima hari itu..”(Informan
3)
“Filter itu digantinya tergantung air yang keluar.. Yaa.. air
kami kalau paling banyak keluar paling 50 galon.. Tergantunng pada
banyak air keluarnya, kalau misalkan 10 galon yang keluar dalam
sehari untuk apa diganti filternya kan..”(Informan 4)
“Seminggu sekali”(Informan 5)
“Yaa.. nengok keadaan filternya.. kalau udah kotor ya
diganti..”(Informan 6)
47

“Kalau mau ganti filter air itu.. tunggu waktu sudah kotor
filternya..”(Informan 7)
“Kalau masalah ganti filter, saya kurang tau sih, soalnya
itukan kerjanya orang depot.. (Informan 8)
“Saya ga pernah lihat dang gak tau juga filter itu yang mana..
hehe..”(Informan 9)
“Ehmmm.. ga tau yaa.. karena kesini cuma antar galon habis
tu pulang langsung kerumah..”(Informan 10)

6. Sumber Air Baku


Dari hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan, diperoleh
sumber air baku berasal dari sumur bor berjarak antara 7-30 meter dan
pengecekan air dilakukan sebulan sekali, ada juga melakukan pengecekan
air dua bulan sekali yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Rejosari dan
konsumen menyatakan tidak mengalami keluhan/gejala sakit perut setelah
mengkonsumsi air depot tersebut. Sebagaimana berdasarkan wawancara
berikut :
Apakah pihak puskesmas langsung yang melakukan pengechekan
kualitas air pada setiap depot air yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Rejosari?
“Yaa.. pihak puskesmas melakukan pengechekan langsung kualitas
air pada setiap depot air.”(Informan 1)

Sumber air berasal darimana?


“Sumber air ya dari sumur bor. Rata-rata mereka memakai sumur
bor, gak pernah mereka memakai air sungai hehee..”(Informan 1)
“Air bor.. dibelakang sedalam 30 meter”(Informan 2)
“Dulunya pakai air sumur cincin.. karena sekarang berkembang
kami ngebor lagi (sumur bor, kedalaman 66 meter”(Informan 3)
“Dari dalam air tanah (sumur bor)”(Informan 4)
“Dari sumur bor”(Informan 5)
48

“Sumur Bor”(Informan 6)
“Sumur Bor”(Informan 7)
“Kira-kira udah lama sih.. kalau sumber airnya kebanyakan disini
pakai air bor sih..”(Informan 8)
“Udah setahun dua tahunlah agaknya.. kalau sumber air biasanya
sumur bor lah..”(Informan 9)
“Saya beli air di depot itu.. gak ingat berapa lamanya.. air di
depot kayaknya pakai sumur bor”(Informan 10)

Jarak sumber air dengan septic tank berapa meter?


“15 meter”(Informan 2)
“Antara 7 atau 8 meterlah”(Informan 3)
“Jauh kami... kira-kira 30 meterlah”(Informan 4)
“15 meter”(Informan 5)
“Berapa pak? Kata bapak 7 sampai 8 meter..”(Informan 6)
“Kira-kira 30 meter”(Informan 7)

Apakah air dilakukan pengechekkan dalam sebulan sekali?


“Sebulan sekali”(Informan 2)
“Yakan tiap dua bulan sekal.., iya.. ibu widia itu yaa..”(Informan
3)
“Sering… orang puskesmas tiap bulan datang… tiap bulan..
iyalah..”(Informan 4)
“Tiap bulan”(Informan 5)
“Setiap 2 bulan sekali..”(Informan 6)
“Iya, dalam sebulan ada tu orang puskesmas datang..”(Informan
7)

Siapa yang melakukan pengechekkan air?


“Oleh DepKes…. ya puskesmas(Informan 2)
49

“Pihak puskesmas… Ya pokoknya dia checklah airnya.. dibawalah


ke labor itu, kemudian sepuluh hari dikeluarkanlah hasilnya
gitu.”(Informan 3)
“Pihak puskesmas… orang labor…”(Informan 4)
“Dari laboratorium udah.. dari dinas kesehatan juga..”(Informan
5)
“Puskesmas datang kesini ambil airnya”(Informan 6)
“Pihak Puskesmas”(Informan 7)

Apakah selama mengkonsumsi air konsumen mengalami


keluhan/gejala sakit perut?
“Ngak.. kalau dilihat airnya bening, bersih lalu gak ada baunya
dek. Jadi saya rasa baik-baik.. makanya saya berlangganan
juga.”(Informan 8)
“Kalau keluhanan gitu ngak ada ya.. Jangan sampailah.. airnya
saya lihat bersih dan jernih kok.”(Informan 9)
“Ngakk.. Belum ada lagi, sejauh ini masih aman-aman aja.. hehe..
tapi airnya bagus kok.. jernih gitu…”(Informan 10)

7. Penjamah
Dari hasil wawancara mendalam yang telah dilakukan, diperoleh
penjamah tidak pernah mengikuti pelatihan/seminar tentang higiene
sanitasi depot air minum, penjamah depot air minum A, B dan C tidak
merokok dan tidak mengalami sakit sekitar satu bulan terakhir, sebelum
melakukan aktivitas seperti biasa penjamah mencuci tangan namun
berbeda hal nya dengan pernyataan konsumen mengatakan tidak pernah
melihat penjamah mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas mengisi
galon dan konsumen menyatakan sebelum dilakukan pengiisian galon
terlebih dahulu dicuci oleh penjamah. Sebagaimana berdasarkan
wawancara berikut :
Apakah pihak puskesmas pernah melakukan pembinaan
50

pengawasan kepada penjamah di depot air isi ulang?


“Karyawan depot ini kadang suka ganti-ganti, jadi kayak mana
mau ngomongnya hehe.. cuman setidaknya waktu kita datang itu mereka
tau loh ini dari kesehatan gitu kan. Dan kita juga perhatikan gitu tu, kita
bisa melihat kebersihan badannya, terus caranya berpakaian.”(Informan
1)

Sudah berapa lama penjamah depot air bekerja disini?


“Udah… udah tiga tahun”(Informan 2)
“Udah lama, kalau ini setahun, kalau ini baru sebulan untuk bantu
ngantar.. kalau yang tadi yang berhalangan baru setahun”(Informan 3)
“Macam mana mau ngasih karyawan, sedang untuk kita aja gak
cukup.. Pengeluaran kadang.. berapalah pengeluarannya..(Karyawan
anak sendiri)”(Informan 4)
“Empat.. Empat tahun..”(Informan 5)
“Kalau saya sudah hampir setahunan lah kerja disini..”(Informan
6)
“Saya sudah lama sejak orang tua membuka
usahanya..”(Informan 7)

Apakah penjamah pernah melaksanakan pelatihan/seminar tentang


hygiene sanitasi?
“Iya pernah iya.. ini ada sertifikatnya… ini saya
sendiri…”(Informan 2)
“Gak ada, ini semua otodidak..”(Informan 3)
“Tidak pernah..”(Informan 4)
“Enggak.. belum..”(Informan 5)
“Belum pernah”(Informan 6)
“Ngakk, ngak pernah ikut pelatihan..”(Informan 7)

Apakah penjamah perokok?


51

“Enggak ada.. oh itu satu tapi kadang-kadang”(Informan 2)


“Haram… merokok… pecatt… main tiktok pecat…
hehee…”(Informan 3)
“Tidak..”(Informan 4)
“Merokok”(Informan 5)
“Tidak.. saya emang tidak merokok..”(Informan 6)
“Tidak”(Informan 7)

Apakah penjamah menderita sakit dalam satu bulan terakhir?


“Enggak ada..”(Informan 2)
“Uppss.. sehat semua… anak muda semua ni.. pH tinggi semua
orang ni..”(Informan 3)
“Ngak..”(Informan 4)
“Ngak ada..”(Informan 5)
“Tidak”(Informan 6)
“Tidak”(Informan 7)

Sebelum melakukan aktivitas, apakah penjamah mencuci tangan


terlebih dahulu?
“Ya mandi dulu lah yang awal.. hehee… barulah langsung
kerjakan…”(Informan 2)
“Yaakan.. kami langsung cuci tangan disini, ada apanya.. .tempat
cucian langsung…”(Informan 3)
“Iyaa.. cuci tangan dulu, kan apalagi masih masa corona
gini..”(Informan 4)
“Sebelum aktivitas mandi dulu, ada cuci tangan..”(Informan 5)
“Yaa, sambil kerja membersihkan tempatnya dulu.”(Informan 6)
“Kami bersih-bersihaja lantainya, lalu cuci tangan dulu tu baru
diambil air untuk isi ulang galon”(Informan 7)
“Enggak sih dek, langsung aja karyawannya ngisi air ke
galon.”(Informan 8)
52

“Tak pernah lihat, karena waktu antar galon udah ada aja galon
baru yang udah di isi air.”(Informan 9)
“Ngak pernah, tempat cuci tangan nya juga tak
nampak”(Informan 10)

Apakah galon yang akan diisi air dilakukan pembersihan terlebih


dahulu oleh penjamah?
“Ya dibersihkan kok dek.”(Informan 8)
“Dibersihin”(Informan 9)
“Ya dibersihkan”(Informan 10)
BAB V
PEMBAHASAN

A. Pembahasan
1. Tempat Depot Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kerja Puskesmas
Rejosari
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara
mendalam terkait Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru. Informan Utama menyatakan bahwa
depot A, Depot B, Depot C sudah memiliki izin. Kondisi tempat depot A
sudah memenuhi syarat higiene karna dalam kondisi bagus, kondisi tempat
depot B sudah memenuhi syarat hygiene dari dinas Kesehatan, kondisi
tempat depot C sudah memenuhi syarat higiene. Pemilik Depot A hanya
pernah melihat kucing, Pemilik depot B melihat banyak hewan vektor
pembawa penyakit di karena berada di dekat pasar seperti tikus dan kecoa
sebagai vektor pembawa penyakit dikarenakan depot terletak didekat
pasar, pemilik depot C Tidak pernah melihat vektor pembawa penyakit.
Sedangkan informan kunci menyatakan rata-rata depot air minum di
wilayah kerja Puskesmas Rejosari belum memenuhi syarat dan sebagaian
tidak memiliki izin. Hasil observasi tempat dari 3 depot air minum di
wilayah kerja Puskesmas Rejosari sebagian sudah cukup memenuhi syarat
seperti lantai, dinding, pencahayaan, ventilasi, dinding dan langit-langit.
Namun, masih ada 2 depot yang tidak memenuhi syarat terutama didalam
ruangan yang memiliki pencahayaan kurang baik sehingga membuat
tempat depot menjadi lembab, tenpat pembuangan sampah yang tidak ada
yang bisa menyebabkan vektor muncul dan saluran pembuangan air
limbah yang terbuka.
Salah satu hal yang dapat mempengaruhi proses pengolahan
bahkan hasil olahan air minum yakni kondisi bangunan. Baik dari aspek
kebersihan, kontruksinya, maupun letaknya terhadap lingkungan sekitar.
Lokasi merupakan tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan

52
53

seorang konsumen untuk datang dan berbelanja (Suwarni dan Mayasari,


2011).
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Fitri Mairizki (2017).
Di Sekitar Universitas Islam Riau, Kondisi Higiene sanitasi tempat secara
umum baik, namun yang perlu diperhatikan adalah tata ruang dan ventilasi
serta belum adanya tempat sampah tertutup dan tempat cuci tangan yang
dilengkapi air megalir dan sabun (Fitri Mairizki, 2017).
Menurut analisis peneliti bahwa depot air minum harus memiliki
izin dan selalu di check kualitas air minum, di wilayah kerja Puskesmas
Rejosari rata-rata depot air minum belum memenuhi syarat dan masih ada
depot yang belum mendapatkan izin, izin depot air minum merupakan hal
sangat penting untuk pengolahan air minum isi ulang. Sertifikat uji laik
merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi kualitas air minum dan
higiene sanitasi pada depot air minum. Sertifikat uji laik merupakan salah
satu persyaratan wajib untuk mendapatkan izin usaha pada depot air minum
berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2014. Penerapan
higiene sanitasi yang baik membutuhkan biaya yang cukup tinggi, hal ini
menjadi salah satu alasan kenapa masih banyaknya depot air minum yang
tidak memiliki sertifikat uji laik.

2. Peralatan Yang DigunakanDepot Air Minum Isi Ulang Di Wilayah


Kerja Puskesmas Rejosari
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara
mendalam terkait Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru, Informan Utama menyatakan bahwa
kondisi peralatan Depot A, Depot B, dan Depot C sudah baik, Peralatan
Depot A pernah terjadi kerusakan pada sumur dasarnya karena tersumbat
oleh pasir, Depot B pernah terjadi kerusakan pada alat filternya, Depot C
pernah terjadi kerusakan pada peralatan tempat pembersihnya. Depot A
mengganti Filter air Sekali sebulan, Depot B mengganti Filter air setiap
lima hari sekali, Depot C mengganti Filter air tergantung air yang keluar
54

kalau misalkan 10 galon yang keluar dalam sehari Filter air tidak diganti.
Hasil observasi peralatan yang digunakan untuk proses pengolahan air di
depot air minum di wilayah kerja Puskesmas Rejosari peralatan tidak
semua memenuhi syarat, hal ini dikarenakan kondisi alat pencuci galon di
depot A sudah tidak berfungsi dengan baik. Begitupun dengan alat pencuci
galon depot B tidak berfungsi dengan baik dikarenakan bulu pencuci galon
sudah rontok.
Pengolahan air minum pada DAM sangatlah mengandalkan mesin
dan peralatan yang digunakan. Karena satu aspek yang dapat
mempengaruhi kualitas air minum yang dihasilkan dari DAM, yakni mesin
dan peralatan yang digunakan, sehingga dapat menghasilkan air minum
dengan kualitas yang baik dan aman untuk dikonsumsi (Faisal, 2012).
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Faisal (2012)
diperoleh bahwa aspek yang diamati dari kondisi mesin dan peralatan
tersebut diantaranya, keberadaan kotoran. Kotoran yang berupa debu
kebanyakan pada sisi alat penyaring, bak penampung, dan alat pembersih
botol galon.
Menurut analisis peneliti, perlu menjaga kebersihan peralatan depot
air minum dan menjaga peralatan dengan baik agar tidak rusak, apabila
ada peralatan yang kotor atau rusak bisa terkontaminasi bakteri air minum.
Pada dasarnya peralatan sangat berperan penting dalam mengolah air baku
menjadi air minum, apabila kondisi peralatan dalam keadaan baik maka
diharapkan kualitas air minum yang dihasilkan juga akan baik.

3. Sumber Air Baku Yang DigunakanDepot Air Minum Isi Ulang Di


Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara
mendalam terkait Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru, Informan Utama menyatakan bahwa
Depot A, Depot B, dan Depot C menggunakan air sumur bor, Jarak
sumber air dengan septic tank Depot A 15 meter, Jarak sumber air dengan
55

septic tank depot B antara 7 atau 8 meter, Jarak sumber air dengan septic
tank depot C kira kira 30 meter, Depot A dan penjamah depot A
melakukan pengecekan air tiap dua bulan sekali, Depot B, Depot C, dan
penjamah depot B melakukan pengecekan air setiap bulan. Depot A
melakukan pengecekan air tiap dua bulan sekali oleh pihak puskesmas,
Depot B, dan Depot C melakukan pengecekan air setiap bulan oleh pihak
puskesmas. Hasil observasi sumber air baku yang digunakan ketiga depot
air minum di wilayah kerja Puskesmas Rejosari menggunakan sumur bor
dengan jarak antara 7-30 meter dari lokasi depot.
Air baku merupakan air yang akan diolah menjadi air minum yang
layak dikonsumsi bahkan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan demi
kelangsungan hidup manusia. Jika air baku diolah dengan baik maka dapat
menghasilkan air minum yang benar-benar terjamin dan aman bagi
konsumen (Faisal, 2012).
Air baku yang digunakan untuk diolah menjadi air minum haruslah
memenuhi standar mutu yang ditetapkan dalam peraturan Menteri
Kesehatan. Air baku yang digunakan tersebut harus jelas sumbernya dan
untuk lebih amannya, maka sumber air baku tersebut harus pula diawasi.
Dalam hal ini harus dilakukan pengawasan secara periodik dan
berkelanjutan terhadap mutu air baku tersebut dengan pemeriksaan
laboratorium baik dari aspek fisik, bakteriologis, maupun kimia. Sehingga
air baku tersebut memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan (Faisal,
2012).
Sumber air baku merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil olahan menjadi air minum yang terjamin. Karena
tidak menutup kemungkinan air minum dengan kualitas yang tidak
memenuhi syarat disebabkan oleh air baku yang tidak layak untuk diolah,
sehingga setiap air baku dari berbagai sumber yang ada haruslah diperiksa
terlebih dahulu melalui uji laboratorim (Faisal, 2012).
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Faisal (2012). Air
sumur bor belum tentu layak secara langsung dijadikan sebagai air baku
56

untuk diolah menjadi air minum pada DAM, melihat kualitas air sumur
bor dipengaruhi oleh berbagai macam faktor diantaranya, kedalaman,
lokasi, jenis tanah, jangkauan sumber pencemar, rembesan air limbah,
serta jarak TPA.
Menurut analisis peneliti sumber air baku yang digunakan adalah
air yang diambil dari sumber yang terjamin kualitas nya, dan beberapa hal
yang harus dilakukan pemilik depot untuk menjamin kualitas sumber air
baku yaitu harus terlindungi dari cemeran kimia dan mikrobiologi yang
bersifat merusak/menganggu kesehatan serta air baku diperika secara
berkala terhadap pemeriksaan bau, rasa, warna, fisika, kimia dan
mikrobiologi. Pemilik depot bisa melakukan pengecekan kualitas air 1 kali
dalam sebulan.

4. Higiene Karyawan Depot Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kerja


Puskesmas Rejosari
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara
mendalam terkait Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru, Informan Utama menyatakan bahwa
Pemilik Depot A sudah bekerja tiga tahun, Pemilik depot B sudah
memiliki karyawan ada yang bekerja satu tahun dan 1 bulan, pemilik depot
C karyawan anak sendiri dikarenakan pendapatan yang sedikit, penjamah
depot A sudah empat tahun, penjamah depot B sudah hampir satu tahun,
penjamah depot C sudah lama. Pemilik depot A sudah pernah
melaksanakan pelatihan/seminar tentang higiene sanitasi, Pemilik depot B,
pemilik depot C, penjamah depot A, penjamah depot B, penjamah depot C
belum pernah mengikuti pelatihan/seminar tentang higiene sanitasi.
Pemilik depot A, Pemilik depot B, Pemilik depot C, Penjamah depot A,
Penjamah depot B, Penjamah depot C, tidak merokok. Pemilik depot A,
Pemilik depot B, Pemilik depot C, Penjamah depot A, Penjamah depot B,
Penjamah depot C, tidak menderita penyakit dalam satu bulan terakhir.
Sebelum melakukan aktivitas pemilik depot A mandi terlebih dahulu,
57

Pemilik depot B dan C langsung mencuci tangan ditempat yang telah


disediakan, penjamah A Sebelum aktivitas mandi dulu, ada cuci tangan,
penjamah depot B sambil kerja membersihkan tempatnya dulu, penjamah
depot C bersih-bersih lantai, lalu cuci tangan dulu, baru diambil air untuk
isi ulang galon. Hasil observasi higiene karyawan pada ketiga depot air
minum di wilayah kerja Puskesmas Rejosari rata-rata tidak memenuhi
syarat higiene karyawan seperti tidak mencuci tangan setiap mengisi galon
konsumen.
Karyawan merupakan orang yang melakukan pengolahan air
minum pada DAM melalui operasional mesin dan berbagai peralatan.
Karyawan pada DAM haruslah mengetahui cara prosedur pengolahan
yang dilakukan. Dalam pengolahan minuman, tidak sembarang orang yang
bisa dijadikan karyawan. Karena air minum merupakan salah satu media
yang dapat menjadi penularan penyakit. Sehingga air minum hasil olahan
harus benar-benar terjamin untuk dikonsumsi. Maka karyawan/pengolah
air minum harus benar-benar dalam kondisi sehat dan bersih dalam
melakukan pengolahan air (Elsyah, 2019).
Penelitian ini sejalan dengan hasil Penelitian Elsyah (2019). Di
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir, Higiene Karyawan depot
dalam keadaan sehat dan bebas dari penyakit menular terutama penyakit
bawaan air seperti diare. Semua depot air minum isi ulang
karyawan/penjamah berperilaku Higiene dan sanitasi karena melayani
konsumen dengan baik dan tidak merokok.
Menurut analisis peneliti, masih banyaknya penjamah atau pekerja
depot yang tidak mengetahui tentang higiene sanitasi atau Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai pekerja depot air minum, sebab
penjamah atau pekerja depot tidak mencuci tangan sebelum melayani
konsumen. Jika penjamah atau pekerja depot mencuci tangan dengan
sabun sebelum melayani pembeli, apabila diterapkan terus menerus bisa
meminimalisirkan resiko terjadinya kontaminasi bakteri E.coli pada air
minum.
58
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti uraikan
tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas
Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021 sebagai berikut:
1. Kondisi sanitasi depot pada depot air minum di wilayah kerja Puskesmas
Rejosari Kota Pekanbaru belum memenuhi syarat, dikarenakan depot
terletak didekat pasar, hal ini bisa saja menyebabkan masuknya Hewan
pembawa penyakit seperti tikus/lalat.
2. Sumber air baku yang digunakan pada depot air minum di wilayah kerja
Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru belum memenuhi syarat, air yang
digunakan adalah sumur bor, sumur bor belum tentu layak secara langsung
dijadikan sebagai air baku untuk diolah menjadi air minum pada DAM,
melihat kualitas air sumur bor dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
diantaranya, kedalaman, lokasi, jenis tanah, jangkauan sumber pencemar,
rembesan air limbah, serta jarak TPA.
3. Kondisi alat produksi yang digunakan pada depot air minum di wilayah
kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru belum memenuhi syarat
dikarenakan terdapat kekurangan seperti sikat pembersih air galon sudah
rontok, Depotnya sedikit kurang cerah dikarenakan catnya sudah lama dan
langit-langit depot terdapat bekas rembesan air.
4. Kondisi higiene penjamahyang berkerja di depot air minum di wilayah
kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru belum memenuhi syarat karena,
Karyawan tidak pernah mengikuti pelatihan/seminar terkait higiene
sanitasi depot air minum.

58
59

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti uraikan
tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kerja Puskesmas
Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021 maka yang disarankan peneliti yaitu:
1. Bagi Pihak Puskesmas Rejosari
Diharapkan kepada pihak puskesmas Rejosari agar dengan rutin
mengecek barang barang yang tidak layak di gunakan lagi, agar kebersihan
air yang akan di konsumsi tetap aman.
2. Bagi Pemilik Depot Air Minum Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari
Disarankan kepada pemilik depot agar selalu menjaga kebersihan,
dikarenakan melihat kondisi depot air minum terletak di dekat pasar,
mengganti peralatan yang sudah rusak, memperbaiki cat tembok dan langit
langit pada depot akibat rembesan air, diharapkan lepada higiene
perorangan (penjamah) tidak pernah mengikuti pelatihan/seminar terkait
higiene sanitasi depot air minum, agar menambah pengetahuan untuk
menjaga keamanan air yang akan dikonsumsi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan peneliti lainnya untuk dapat menggali lebih dalam
terkait Higiene Sanitasi Depot Air Minum dan dapat menambah variabel
input dan proses.
DAFTAR PUSTAKA

651/MPP/Kep/10/2004, K. R. N. (2004). Persyaratan Teknis Depot Air Minum


Dan Perdagangnya.
Arif Sumantri. (2015). Kesehatan Lingkungan (3rd ed.). Jakarta : Kencana
Pernada Media Group.
Balitbangkes. (2019). Riset Kesehatan Dasar 2018.
Depkes RI Permenkes RI No. 43. (2014). Tentang Hygiene Sanitasi Depot Air
Minum.
Depkes RI Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010. (2010). Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
Dewanti, R. A., & Sulistyorini, L. (2017). Analisis Kualitas Bakteriologis Air
Minum Isi Ulang Di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo. The
Indonesian Journal of Public Health, 12(1), 39.
https://doi.org/10.20473/ijph.v12i1.2017.39-50
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (n.d.). Profil Dinas Kesehatan Kota
Pekanbaru : 2019.
(Elsyah Elisabeth Susanto Higiene Sanitasi Depot Air Minum isi ulang di
Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2019).
(Faisal, 2012. Gambaran kondisi Higiene dan sanitasi depot terhadap kualitas
fisik air pada depot air minum di kecamatan manggala kota makassar
Tahun 2012).
(Fitri Mairizki, Analisis Higiene sanitasi depot air minum isi ulang (DAMIU) di
sekitar Universitas Islam Riau, Tahun 2017).
Kemenkes RI. (2010). pedoman pelaksanaan penyelenggaraan hygiene sanitasi
depot air minum. Jakarta : Dirjen PP dan PL.
Kemenkes RI. (2017). Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
Renang, Solus per Aqua, dan Pemandian Umum.
Khoeriyah Ari dan Anies. (2015). Aspek Kualitas Bakteriologis Depot Air
Minum Isi Ulang (DAMU) di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Mkb.
Purba I.O. (2011). Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot di
Kecamatan Medan Johor. Skripsi USU.
Ricki M Mulia. (2005). Kesehatan Lingkungan (1st ed.). Jakarta : Graha Ilmu.
Sembiring FY. (2008). Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan dan
Kualitas Bakteriologis Pada Depot Air Minum Isi Ulang Kota Bata USU.
Suprihatin B & Adriyani R. (2008). Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang
di Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan Timur.
Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(2), 81–88.
(Suwarni dan Mayasari. 2011. Pengaruh kualitas Produk dan Harga terhadap
loyalitas melalui kepuasan konsumen, Jurnal Ekonomi Bisnis, TH.10,
No.1)
Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan Pendidikan dan Bimbingan
Konseling. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Totok. (2010). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka Cipta.
Ummah, M., & Adriyani, R. (2019). Hygiene and Sanitation of Drinking Water
Depot and Microbiology Quality of Drinking Water in Ngasem Primary
Healthcare Area, Kediri, East Java. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(4),
286. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i4.2019.286-292
Prihatini, Rohmania. 2012 Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot Air Minum
Di Wilayah Bkabupaten Bogor Tahun 2008-2011, Skripsi, UI.
Athena, Sukar.,Hendro, Md., Anwar M., Haryono. (2004). Kandungan Bakteri
Total Coli Dan Eschericia Coli/Fecal Coli Air Minum Dari Depot Air
Minum Isi Ulang Di Jakarta, Tangerang, Dan Bekasi. Buletin penelitian
kesehatan,vol.32,No.4.
Gravani, RB dan Marriot, NG. (2006). Principe Of Food Sanitation. New York:
Sprinnger.
Pratiwi, Astir Wulandari. (2007). Gambaran Kualitas Bakteriologis Air Pada
Depot Air Minum Isi Ulang Di Wilayah Kota Bogor 2007. Skripsi
Program Sarjana. FKM-UI. Depok.
Irno Sampulawa.,D. Tumanan. (2016). Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang
Yang Dijual Kecamatan Teluk Ambon
PERMOHONAN WAWANCARA

Kepada
Yth. Saudara/i
diTempat.

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :MegaAzzahra

NIM : 17.01.1.174

No.HP : 0813 7117 0442

Adalah Mahasiswi Program Studi S1 Kesehatan masyarakat Peminatan


Kesehatan Lingkungan, STIKes Hangtuah Pekanbaru, mohon kesedian
Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian sayayang berjudul “HIGIENE
SANITASI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
REJOSARI KOTAPEKANBARU TAHUN 2021”.

Beberapainformasiperlusayasampaikanantaralain:
1. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis higiene sanitasi depotair minum
di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun2021.
2. Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dan evaluasi
mengenai higiene sanitasi depot air minum.
3. Dalam penelitian diharapkan dari Saudara/I bersedia di wawancara terkait
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti.
4. Informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan
untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Semua data akan disimpan dengan
baik dan terjaga kerahasiaannya selama 5 tahun dan setelah itu akan
dimusnahkan. Selain itu data Saudara/I akan ditampilkan hanya dalam
bentuk kode responden untuk menyimpan data pada komputer.
5. Apabila Saudara/i membutuhkan informasi pertanyaan dalam penelitian
maka peneliti bersedia memberikan informasi baik lisan maupun tulisan.
6. Apabila selama proses pengisian lembar kuesioner dan observasi Saudara/i
tidak dapat melanjutkan atau berhenti karena alasan kurang sehat, maka
peneliti akan bersedia menerima penolakan tanpa ada sanksi apapun.
7. Keikutsertaan Saudara/i diharapkan berlangsung hingga penelitian ini
berakhir.
8. Keikutsertaan Saudara/i telah membantu pengembangan kesehatan
masyarakat untuk higiene sanitasi depot air minum.
9. Apabila Saudara/i menyetujui mengikuti proses penelitian ini, maka mohon
kesediaan Saudara/i untuk menandatangani lembar persetujuan dan dapat
bekerjasama dalam proses penelitian. Apabila Saudara/i tidak berkenan
untuk menjadi responden dalam penelitian ini, maka Saudara/i dapat
menolak mengikuti proses penelitian ini tanpa ada sanksiapapun.
Demikian permohonan ini, atas perhatian dan kesediaan Saudara/i saya
ucapkan banyak terima kasih.

Pekanbaru, 04 Agustus 2021

Peneliti
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Setelah membaca dan memahami surat saudari Mega Azzahra NIM:17.01.1.174


Mahasiswi Program Studi S1 Kesehatan masyarakat Peminatan Kesehatan
Lingkungan, STIKes Hangtuah Pekanbaru, serta mendapat penjelasan tentang
maksud penelitiannya, maka saya bersedia menjadi informan penelitian dengan
judul:“HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU TAHUN 2021”.

Apa bila sewaktu-waktu saya tidak bersedia atau ingin mengundurkan diri
menjadi informam dalam penelitian ini, maka tidak ada tuntutan atau sanksi yang
dikenakan kepada saya dikemudian hari.

Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa
paksaan dari pihak manapun.

Pekanbaru, 04 Agustus 2021

Peneliti Informan Saksi

(MEGAAZZAHRA) (………………….…) (……………………….)


PEDOMAN WAWANCARA
HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU
TAHUN 2021

A. Identitas Informan
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan terakhir :
5. Tanggal wawancara :

B. Pertanyaan
1. Informan Kunci (Pihak Puskesmas)
a. Apakah ada kebijakan atau strategi pengawasan depot air minum
yang dilakukan oleh pihak puskesmas?
b. Apakah pihak puskesmas pernah melakukan penyuluhan kepada
masyarakat mengenai hygiene sanitasi depot air minum?
c. Apakah pernah terjadi keluhan pada masyarakat terhadap masalah
kesehatan seperti penyakit Diare yang disebabkan oleh air depot isi
ulang di wilayah kerja Puskesmas Rejosari?
d. Tempat
1) Apakah depot air di wilayah kerja Puskesmas Rejosari telah
memenuhi syarat hygiene sanitasi?
2) Apakah pihak puskesmas pernah melakukan survey lapangan
tentang hygiene sanitasi depot air?
e. Peralatan
1) Apakah pihak puskesmas selalu memantau sekaligus mengecheck
peralatan yang digunakan oleh depot air yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Rejosari?
2) Apakah pihak puskesmas pernah menjumpai peralatan di depot
dalam keadaan rusak/tidak baik?
f. Sumber Air
1) Apakah pihak puskesmas langsung yang melakukan
pengecheckan kualitas air pada setiap depot?
2) Apakah pihak puskesmas mengetahui sumber air yang digunakan
oleh pihak depot air?
g. Penjamah
1) Apakah pihak puskesmas pernah melakukan pembinaan
pengawasan kepada penjamah depot air?
2. Informan Utama (Pemilik Depot dan Penjamah)
a. Tempat
1) Apakah depot sudah memiliki izin ?
2) Bagaimana menurut pemilik depot apakah kondisi tempat sudah
memenuhi syarat hygiene sanitasi? Jika sudah seperti apa yang
dikatakan memenuhi syarat?
3) Apakah pernah terlihat hewan seperti tikus dan kecoa sebagai
vektor pembawa penyakit?
b. Peralatan
1) Bagaimana kondisi peralatan depot saat ini, apakah dalam
keadaan baik atau tidak?
2) Apakah peralatan pernah terjadi kerusakan?
3) Kapan dilakukan pergantian filter air dalam perbulan?
c. Sumber Air
1) Sumber air berasal darimana?
2) Jarak sumber air dengan septi tank berapa meter?
3) Apakah air dilakukan pengechekan dalam sebulan sekali?
4) Siapa yang melakukan pengechekan air?
d. Penjamah
1) Sudah berapa lama penjamah depot air bekerja disini?
2) Apakah penjamah pernah melaksanakan pelatihan/seminar
tentang hygiene sanitasi?
3) Apakah penjamah perokok?
4) Apakah penjamah menderita sakit dalam satu bulan terakhir?
5) Sebelum melakukan aktivitas, apakah penjamah mencuci tangan
terlebih dahulu?
3. Informan Pendukung (Konsumen/Masyarakat)
a. Tempat
1) Menurut konsumen, apakah tempat depot ini sudah baik?
2) Apakah kosumen pernah melihat hewan seperti tikus dan kecoa di
sekitar tempat depot air?
b. Peralatan
1) Menurut konsumen, apakah peralatan yang konsumen lihat dalam
keadaan baik dan bersih?
2) Apakah konsumen pernah melihat pemilik/penjamah mengganti
filter air?
c. Sumber Air
1) Berapa lama konsumen menggunakan air depot ini? Apakah
konsumen mengetahui sumber air yang digunakan pada depot?
2) Apakah selama mengkonsumsi air konsumen mengalami
keluhan/gejala sakit perut?
d. Penjamah
1) Apakah konsumen pernah melihat penjamah mencuci tangan
sebelum mengisi air kedalam galon?
2) Apakah galon yang akan diisi air dilakukan pembersihan terlebih
dahulu oleh penjamah?
LEMBARAN CHECKLIST OBSERVASI
HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU
TAHUN 2021

1. Nama DAM :
2. Nama Pemilik/Pengnggung jawab :
3. Alamat DAM :
4.Tanggal/Bulan/Tahun mulai beroperasi :
5. Lokasi/tempat sumber air baku :
6. Jarak dari sumber air baku : km
7. Luas bangunan : m2

No Keterangan Observasi Hasil Observasi Ya Tidak


1 Tempat Lokasi bebas dari
pencemaran dan
penularan penyakit
Bangunan kuat,
aman, mudah
dibersihkan dan
mudah
pemeliharaannya
Lantai kedap air,
permukaan rata,
halus, tidak
licin, tidak retak
dan
mudah dibersihkan
Dinding kedap air,
permukaan rata,
halus, tidak
licin, tidak retak,
tidak menyerap
debu, dan
mudah dibersihkan,
serta warna yang
terang
dan cerah
Atap dan langit-
langit harus kuat,
anti tikus,
mudah dibersihkan,
tidak menyerap
debu,
permukaan rata,
dan berwarna
terang, serta
mempunyai
ketinggian cukup
Pencahayaan cukup
terang untuk
bekerja, tidak
menyilaukan dan
tersebar secara
merata
Ventilasi menjamin
peredaraan/pertukar
an
udara dengan baik
Memiliki akses
kamar mandi dan
jamban
Terdapat saluran
pembuangan air
limbah yang
alirannya lancar
dan tertutup
Terdapat tempat
sampah yang
tertutup
Terdapat tempat
cuci tangan yang
dilengkapi air
mengalir dan sabun
2 Peralatan Peralatan yang
digunakan terbuat
dari bahan
tara pangan
Wadah/botol galon
sebelum pengisian
dilakukan
Pembersihan
Melakukan sistem
pencucian terbalik
(back
washing) secara
berkala mengganti
tabung
macro filter.
Terdapat peralatan
sterilisasi, berupa
ultra violet
dan atau ozonisasi
dan atau peralatan
disinfeksi
lainnya yang
berfungsi dan
digunakan secara
benar
Terdapat lebih dari
satu mikro filter (µ)
dengan
ukuran berjenjang
Ada fasilitas
pencucian dan
pembilasan botol
(galon)
Ada fasilitas
pengisian botol
(galon) dalam
ruangan tertutup
Tersedia tutup
botol baru yang
bersih
3 Sumber air Bahan baku
baku memenuhi
persyaratan fisik,
mikrobiologi dan
kimia standar
Tangki air terbuat
dari bahan yang
tidak dapat
melepaskan zat-zat
beracun ke
dalam air/harus tara
pangan
Kualitas Air minum
yang dihasilkan
memenuhi
persyaratan fisik,
mikrobiologi dan
kimia standar
yang sesuai standar
baku mutu atau
persyaratan kualitas
air minum
4 Penjamah Sehat dan bebas
dari penyakit
menular
Selalui mencuci
tangan dengan
sabun dan air
mengalir setiap
melayani konsumen
Menggunakan
pakaian kerja yang
bersih dan rapi

Melakukan
pemeriksaan
kesehatan secara
berkala minimal 1
(satu) kali dalam
setahun
Operator/penanggu
ng jawab/pemilik
memiliki
sertifikat telah
mengikuti kursus
higiene sanitasi
depot air minum
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN INFORMAN
HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUMDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI
KOTA PEKANBARU TAHUN 2021
Informan Kunci (Tenaga Kesehatan Puskesmas) Kesimpulan
No Pertanyaan
Tenaga Kesehatan Puskesmas
Kalau kebijakannya kita... ehemm.. mengikuti aturan pemerintah yaa.. Kemenkes.. Kebijakan mengikuti
kemudian strateginya.. eee.. sebenarnya strategi itu harus ada surat turunan dulu aturan pemerintah
pembinaan dari dinas kesehatan.. nah itu sudah pernah ada.. sudah pernah ada kemenkes, Strateginya
pembinaan dan pengawasan.. nahh.. tapi pada kenyataannya.. eee, sesejalannya waktu harus ada surat turun
dengan perkembangan depot yang ada banyak depot-depot yang tidak mau dibina.. pembinaan dari dinas
nahh.. adapun mereka mau dibina tetapi mereka kekurangan dana, contoh.. kayak kesehatan dan sudah
pengambilan sempel itu kan memerlukan dana ni.. untuk biaya pemeriksaan ke pernah ada pembinaan
laboratorium, nah.. mereka beralasan gak ada buk dana kami.. nah itu kendala juga ya dan pengawasan.tapi
bagi kita petugas. pada kenyataannya
Padahal kalau secara logika mereka menjual air galon itu 100 aja sehari, mereka kan sejalannya waktu
sudah mengambil keuntungan berapa tu satu hari tu.. anggaplah mereka menjualnya dengan perkembangan
Apakah ada kebijakan atau strategi
1. paling tinggi tu 4000 yakan.. nah.. berarti 400.000 sehari. Nah.. mentenance nya depot yang ada banyak
pengawasan depot air minum yang
penggantiaan filter-filternya bayar sewa apa segala macamnya, mungkin mereka berfikir depot-depot yang tidak
dilakukan oleh pihak puskesmas?
itu gak nutup gitu. mau dibina, adapun
Terus masalah perizinan juga, karena perizinan ini kan sampai ke ee.. ke walikota. Nah mereka yang mau
sementara untuk proses ke walikota itu, memang agak ee.. rumit gitu. Jadi pengusaha dibina tetapi mereka
ini.. yaa sudahlah.. nanti kami mengurus perizinan kami nanti gak jualan pula.. Banyak kekurangan dana.
yang belum memiliki perizinan tapi kalau kita petugas, kalau kayak saya.. saya memang
ee.. mengarahkan mereka.. kita wajib mengarahkan adanya izin ya.. wajib gitu.. tapi
kalau mereka tidak mau.. kita ee.. hanya cukup pengambilan sampelnya. Mereka wajib..
sangat sangat wajib memeriksakan kualitas air minumnya sebelum ee.. mereka ee..
berjualan. Dikonsumsi masyarakat.. nah.. itukan sebagai bentuk... bentuk ininya..
maksudnya itu pengusaha juga berjaga-jaga yakan.. gitu.. itu sih..
Apakah pihak puskesmas pernah Sudah.. sudah.. tergantung dari pemiliknya lagi.. pihak puskesmas
melakukan penyuluhan kepada sudah pernah
2.
masyarakat mengenai hygiene sanitasi melakukan
depot air minum? penyuluhan
Kalau keluhan sih kalau penyakit, kalau yang mengadu.. ee.. yang mengadu ke kita Masyarakat tidak
adanya ini sih, jarang yaa.. tapi kalau ee.. masyarakat itu bilang gini.. buk airnya asam, pernah mengeluhkan
Apakah pernah terjadi keluhan pada
misalnya kayak gitu kan, airnya asam gini gini gini... katanya kayak gitu kan.. terus mengenai masalah
masyarakat terhadap masalah
3. kalau kayak gitu ada.. Nah..makanya kita petugas dilapangan itu, harus mengukur kesehatan seperti
kesehatan seperti penyakit Diare yang
parameter lapangan seperti pH, bau, warna nah.. itu wajib kita sebagai petugas itu wajib diare, tetapi pernah
disebabkan oleh air depot isi ulang di
mengukur.. pds.. nah itu parameter lapangan. Paling masalah soal rasa, kalau keluhan mengeluhkan
wilayah kerja Puskesmas Rejosari?
tentang penyakit belum ada. mengenai ke asaman
air.
4. Tempat
Rata-rata tidak memenuhi syarat, cuman dimanapun itu depot tidak memenuhi syarat.. Rata-rata depot air di
Apakah depot air di wilayah kerja nah, kecuali dia AMDK yaa.. Air Minum Dalam Kemasan itu memenuhi syarat itu.. wilayah kerja
a. Puskesmas Rejosari telah memenuhi Puskesmas Rejosari
syarat hygiene sanitasi? tidak memenuhi syarat
hygiene sanitasi
Pernah pihak puskesmas
Apakah pihak puskesmas pernah pernah melakukan
b. melakukan survey lapangan tentang survey lapangan
hygiene sanitasi depot air? tentang hygiene
sanitasi depot air
5. Peralatan
Pernah.. pernah.. sebagian ada kalau yang baru pasti dalam kondisi baik, tapi kalau yang pihak puskesmas
Apakah pihak puskesmas selalu
lama itu, kebanyakan mereka.. yaa.. mungkin biaya juga ya.. kalau mengganti kan.. selalu memantau
memantau sekaligus mengecheck
karena untuk mengganti media saja mereka mengeluarkan uang jutaan gitu.. kayak keadaan depot yang
a. peralatan yang digunakan oleh depot
parsiporsek, ee.. apa namanya itu karbon aktif, itu mahal.. nah jadi.. ee.. kalau untuk lama, kalau depot baru
air yang ada di wilayah kerja
sekedar tampilan kayak apa namanya.. tempat penampungan itu ya.. mereka ala kadarlah pasti dalam kondisi
Puskesmas Rejosari?
tapi dengan catatan pipa potlet untuk mengalirkan air masuk ke galon, saya kan kalau baik.
melakukan pemeriksaan ee.. labor untuk pengambilan sampel itu ya.. saya.. kan ada tu
tisu galon ni, saya congkel-cengkel tu, kadang ada lumutnya, banyak tu yang ada
lumutnya. Jadi.. kalau ada lumutnya, bulan depan saya kesini lagi ya mengecek lagi.
Kalau ada lumutnya tolong ya bang dibersihkan. Nah itu gunanya kita dtg kesana, jadi
kualitas air yg dikonsumsi masyarakat itu betul-betul terjaga gt. Jgn gak dtg sama sekali.
Tidak, tapi ada tu peralatan yang sebagian udah lama, mungkin biaya juga ya.. kalau Pihak puskesmas tidak
Apakah pihak puskesmas pernah mengganti kan.. karena untuk mengganti media saja mereka mengeluarkan uang jutaan pernah menjumpai
b. menjumpai peralatan di depot dalam gitu.. hehee.. peralatan di depot
keadaan rusak/tidak baik? dalam keadaan
rusak/tidak baik
6. Sumber Air Baku
Yaa.. pihak puskesmas melakukan pengechekan langsung kualitas air pada setiap depot pihak puskesmas
Apakah pihak puskesmas langsung air. langsung yang
a. yang melakukan pengecheckan melakukan
kualitas air pada setiap depot? pengecheckan kualitas
air pada setiap depot
Apakah pihak puskesmas mengetahui Sumber air ya dari sumur bor. Rata-rata mereka memakai sumur bor, gak pernah mereka Depot menggunakan
b. sumber air yang digunakan oleh pihak memakai air sungai hehee.. Sumber air dari sumur
depot air? bor
7. Penjamah
Karyawan depot ini kadang suka ganti-ganti, jadi kayak mana mau ngomongnya hehe.. Karyawan depot selalu
cuman setidaknya waktu kita datang itu mereka tau loh ini dari kesehatan gitu kan. Dan berganti, tetapi pihak
kita juga perhatikan gitu tu, kita bisa melihat kebersihan badannya, terus caranya puskesmas sewaktu
berpakaian. datang karyawan
Apakah pihak puskesmas pernah
a. depot tau ini dari
melakukan pembinaan pengawasan
kesehatan. Dan pihak
kepada penjamah depot air?
puseksmas juga
memperhatikan,
kebersihan badannya,
dan cara berpakaian.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN INFORMAN
HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUMDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI
KOTA PEKANBARU TAHUN 2021

Informan Utama (Pemilik Depot Dan Penjamah)


No Pertanyaan Pemilik Pemilik Pemilik Penjamah Penjamah Penjamah
Depot A Depot B Depot C Depot A Depot B Depot C Kesimpulan
1. Tempat
Udah, kan dia Depot A, Depot B, Depot C,
Apakah depot sudah Penjamah A, Penjamah B, dan
a. sekali 6 bulan Udah.. Yaa..Udahlah.. Udah.. Sudah dong.. Sudah
memiliki izin ? Penjamah C sudah memiliki
diperpanjang izin
Apanya itu.. kondisi tempat depot A sudah
yaa…kalau memenuhi syarat hygiene
dapat dari karna dalam kondisi bagus,
Bagaimana menurut kondisi tempat depot B sudah
dinasnya udah
pemilik depot memenuhi syarat hygiene dari
oke yaa.. kita dinas sudah oke, kondisi
apakah kondisi Sudah..,
ikut aja, tempat depot C sudah
tempat sudah tempatnya Sudah.. apa
kecuali kalau Udah.. kurang Ya.. sudah.. memenuhi syarat hygiene.
b. memenuhi syarat dalam kondisi maksudnya?.. Sudah pastinya..
ada apa.. dari tau.. hehe.. tempat bersih
hygiene sanitasi? begini yaa bersih..
dinas
Jika sudah seperti bagus..
mengatakan
apa yang dikatakan
begini begitu
memenuhi syarat?
yaa.. kita ikut
aja, yakan…
Pemilik Depot A hanya
pernah melihat kucing,
Pemilik depot B melihat
banyak hewan vektor
Apakah pernah pembawa penyakit karena
terlihat hewan Kalau tikus
Ya banyak.. Gak.. gak Ya kadang ada Tidak pernah berada di dekat pasar, pemilik
c. seperti tikus dan gak… kalau Ndak ada.. depot C, penjamah depot A,
pasar kok.. pernah.. lihat.. nampak
kecoa sebagai vektor kucing ada dan Penjamah depot C tidak
pembawa penyakit? pernah meilihat hewan vektor
pembawa penyakit, Penjamah
Depot B terkadang pernah
melihat hewan vektor
pembawa penyakit.
Pemilik Depot Pemilik Depot Pemilik Depot Penjamah Penjamah Penjamah
2. Peralatan
A B C Depot A Depot B Depot C
Bagaimana kondisi Kondisi peralatan Depot A, B,
peralatan depot saat C, Penjamah Depot A, B, C
Alhamdullilah. Kondisinya Baik masih
a. ini, apakah dalam Baik kok… Baik.. Baik saat inidalam keadaan baik.
. masih baik.. bagus
keadaan baik atau
tidak?
Kerusakan ya Ya pasti.. Kemarin ada Peralatan Depot A pernah
Kalau sekarang terjadi kerusakan pada sumur
pernah… ya pastilah.. ya tempat
Pernah, Kerusakan gak gak ada, tapi dasarnya karena tersumbat
sebelumnya namanya rusak pembersihnya
Apakah peralatan peralatan pernah.. kemarin.. oleh pasir, Depot B pernah
pernah.. itu, kalau rusak karna
b. pernah terjadi tempat sebulan lalu terjadi kerusakan padaalat
Sumur dipakai pasti macet pas mau filternya, Depot C pernah
kerusakan? pembersihnya, kayaknya ya…
dasarnya, dia rusak.. mengisi air, tapi terjadi kerusakan pada
macet itu.. pernah ada tu
kan tersumbat misalnya alat sekarang sudah peralatantempat
rusak filternya..
karena pasir filternya lah baik semua pembersihnya, Penjamah
lalukan kita ganti.. peralatannya.. depot A tidak pernah terjadi
dibersihkan yaaa.. krannya kerusakan, penjamah depot B
lagi.. lah setahun pernah terjadi kerusakan pada
filternya sebulan yang lalu,
sekali..
Penjamah depot C pernah
mungkin ada terjadi kerusakan pada tempat
masalah atau pembersihnya karna macet
mesinnya saat pengisian air.
setiap tahun
sekali.. harus
diganti…

Saya setiap Filter itu Depot A mengganti Filter air


lima hari digantinya Sekali sebulan, Depot B
sekali.. tergantung air mengganti Filter air setiap
Filternya lima hari sekali, Depot C
Kadang gak yang keluar..
sekali sebulan, mengganti Filter airtergantung
sampai ya.. Yaa.. air kami air yang keluarkalau misalkan
kalau filternya Yaa.. nengok Kalau mau ganti
yaa… ada-ada yang kalau paling Seminggu sekali 10 galon yang keluar dalam
Kapan dilakukan keadaan filter air itu..
kalau yang tidak sampai banyak keluar sehari Filter air tidak diganti.
c. pergantian filter air filternya.. kalau tunggu waktu
tadi tu dua kali tapi standarnya paling 50
dalam perbulan? udah kotor ya sudah kotor
setahun itu rata-rata lima galon..
diganti.. filternya..
medianya ada yang Tergantunng
karbonnya. empat, tiga pada banyak
hari saya air keluarnya,
ganti.. kalau misalkan
maksimalnya 10 galon yang
lima hari itu.. keluar dalam
sehari untuk
apa diganti
filternya kan..
Pemilik Depot Pemilik Depot Pemilik Depot Penjamah Penjamah Penjamah
3. Sumber Air Baku
A B C Depot A Depot B Depot C
Dulunya pakai Depot A, Depot B, Depot C,
air sumur Penjamah Depot A, Penjamah
cincin.. karena Depot B, Penjamah Depot C
Air bor.. sekarang menggunakan sumber air dari
dibelakang Dari dalam air
a. Sumber air berasal berkembang sumur bor.
tanah (sumur Dari sumur bor Sumur Bor Sumur bor
darimana? sedalam 30 kami ngebor
bor)
meter lagi (sumur
bor,
kedalaman 66
meter
Jarak sumber air dengan
septic tank Depot A 15 meter,
Jarak sumber air dengan
septic tank depot B antara 7
atau 8 meter, Jarak sumber air
Jarak sumber air Jauh kami... Berapa pak? dengan septic tank depot C
b. dengan septic tank 15 meter Antara 7 atau Kira-kira 30
kira-kira 30 15 meter Kata bapak 7 kira kira 30 meter, Jarak
8 meterlah meter
berapa meter? meterlah sampai 8 meter.. sumber air dengan septic tank
Penjamah depot A 15 meter,
Jarak sumber air dengan
septic tank Penjamah depot B
7 sampai 8 meter, Jarak
sumber air dengan septic
tankPenjamah depot c kira-
kira 30 meter.
Sering… Depot A dan penjamah depot
Apakah air Iyakan tiap Iya, dalam
orang A melakukan pengecekan air
dilakukan dua bulan sebulan ada tu
c. puskesmas tiap Setiap 2 bulan tiap dua bulan sekali, Depot
sekali.., iya.. Tiap bulan orang
pengechekan dalam bulan sekali.. B, Depot C, dan penjamah
ibu widia itu puskesmas
sebulan sekali? datang… tiap depot B melakukan
yaa.. datang..
bulan.. iyalah.. pengecekan air setiap bulan.
Pihak Depot A, Depot B, Depot C,
puskesmas… penjamah A, penjamah B, dan
Ya pokoknya Penjamah C dilakukan
dia checklah Dari pengecekan air oleh
Siapa yang oleh airnya.. Pihak laboratorium Puskesmas puskesmas
d. Pihak
melakukan DepKes…. ya dibawalah ke puskesmas… udah.. dari datang kesini
Puskesmas
pengecekan air? puskesmas labor itu, orang labor… dinas kesehatan ambil airnya
kemudian juga..
sepuluh hari
dikeluarkanlah
hasilnya gitu..
Pemilik Depot Pemilik Depot Pemilik Depot Penjamah Penjamah Penjamah
4. Penjamah
A B C Depot A Depot B Depot C
Udah lama, Macam mana Pemilik Depot Asudah
kalau ini mau ngasih bekerja tiga tahun, Pemilik
setahun, kalau karyawan, depot B sudah memiliki
Kalau saya Saya sudah lama
Sudah berapa lama ini baru sedang untuk karyawan ada yang bekerja
Udah… udah Empat.. Empat sudah hampir sejak orang tua
a. penjamah depot air sebulan untuk kita aja gak satu tahun dan 1 bulan,
tiga tahun tahun.. setahunan lah membuka
bekerja disini? bantu ngantar.. cukup.. pemilik depot C karyawan
kerja disini.. usahanya..
kalau yang tadi Pengeluaran anak sendiri dikarenakan
yang kadang.. pendapatan yang sedikit,
berhalangan berapalah penjamah depot A sudah
baru setahun pengeluaranny empat tahun, penjamah depot
a.. B sudah hampir satu tahun,
(Karyawan penjamah depot C sudah
anak sendiri) lama.
Pemilik depot A sudah pernah
melaksanakan
Apakah penjamah pelatihan/seminar tentang
Iya pernah
pernah hygiene sanitasi, Pemilik
iya.. ini ada Gak ada, ini Ngakk, ngak
b. melaksanakan Enggak.. depot B, pemilik depot C,
sertifikatnya… semua Tidak pernah.. Belum pernah pernah ikut
pelatihan/seminar belum.. penjamah depot A, penjamah
ini saya otodidak.. pelatihan..
tentang hygiene depot B, penjamah depot C
sendiri…
sanitasi? belum pernah mengikuti
pelatihan/seminar
tentanghygiene sanitasi.
Haram… Pemilik depot A, Pemilik
Enggak ada..
merokok… Tidak.. saya depot B, Pemilik depot C,
c. Apakah penjamah oh itu satu tapi
pecatt… main Tidak.. Merokok emang tidak Tidak Penjamah depot A, Penjamah
perokok? kadang-
tiktok pecat… merokok.. depot B, Penjamah depot C,
kadang
hehee… tidak merokok.
Uppss.. sehat Pemilik depot A, Pemilik
Apakah penjamah semua… anak depot B, Pemilik depot C,
d. menderita sakit muda semua Penjamah depot A, Penjamah
Enggak ada.. Ngak.. Ngak ada Tidak
dalam satu bulan ni.. pH tinggi depot B, Penjamah depot C,
terakhir? semua orang tidak menderita penyakit
ni.. dalam satu bulan terakhir
Sebelum melakukan Ya mandi dulu Yaakan.. kami Iyaa.. cuci Kami bersih- Sebelum melakukan aktivitas
Sebelum Yaa, sambil
aktivitas, apakah lah yang awal.. langsung cuci tangan dulu, bersihaja pemilik depot A mandi
e. aktivitas mandi kerja
penjamah mencuci hehee… tangan disini, kan apalagi lantainya, lalu terlebih dahulu, Pemilik depot
dulu, ada cuci membersihkan
tangan terlebih barulah ada apanya.. masih masa cuci tangan dulu B dan C langsung mencuci
tangan.. tempatnya dulu.
dahulu? langsung .tempat cucian corona gini.. tu baru diambil tangan ditempat yang telah
kerjakan… langsung… air untuk isi disediakan, penjamah A
ulang galon Sebelum aktivitas mandi dulu,
ada cuci tangan, penjamah
depot B sambil kerja
membersihkan tempatnya
dulu, penjamah depot C
bersih-bersih lantai, lalu cuci
tangan dulu, baru diambil air
untuk isi ulang galon
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN INFORMAN
HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUMDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI
KOTA PEKANBARU TAHUN 2021
Informan Pendukung (Konsumen)
No Pertanyaan
Konsumen Depot A Konsumen Depot B Konsumen Depot C Kesimpulan
1. Tempat
Menurut Konsumen depot
A tempat depot ini sudah
baik, Menurut Konsumen
Menurut konsumen, apakah Hmm… lumayan dek.. Ya.. gitulah.. dan ini juga tempat
a. Iya, baik depot B yaa gitulah karena
tempat depot ini sudah baik? kelihatannya baik kok yang dekat dengan rumah
depot dekat dengan rumah,
Menurut Konsumen depot C
baik.
Menurut Konsumen depot
Apakah kosumen pernah A Cuma pernah melihat
melihat hewan seperti tikus Tidak pernah, cuman kalau Banyak, kondisinya juga depot banyak kucing, Menurut
b. Tidak pernah
dan kecoa di sekitar tempat kucing banyak lewat disini.. itu dekat dengan pasar Konsumen depot BBanyak,
depot air? karena depot dekat dengan
pasar
2. Peralatan Konsumen Depot A Konsumen Depot B Konsumen Depot C
Menurut Konsumen depot
Kalau dilihat… ehh.. sikat Asikat pembersih air
pembersih air galonnya udah galonnya udah rontok,
Menurut konsumen, apakah
rontok gitu dek.. Depotnya Lantainya sering basah karena depotnya kurang cerah,
peralatan yang konsumen
a. sikit kurang cerah juga, juga mungkin sering bersih- Bersih sih.. karena catnya sudah lama
lihat dalam keadaan baik dan
karena catnya udah lama.. bersih galon.. dan langit-langit depot
bersih?
lalu.. langit-langit depot ada bekas rembesan air.Menurut
tu bekas rembesan air. Konsumen depot B
Lantainya sering basah,
Menurut Konsumen depot C
depot sudah bersih.
Menurut Konsumen depot
Ehmmm.. ga tau A Kalau masalah ganti filter
Apakah konsumen pernah Kalau masalah ganti filter, Saya ga pernah lihat yang gak yaa.. karena kesini kurang tau, Menurut
b. melihat pemilik/penjamah saya kurang tau sih, soalnya tau juga filter itu yang mana.. cuma antar galon Konsumen depot B tidak
mengganti filter air? itukan kerjanya orang depot.. hehe.. habis tu pulang pernah liha, Menurut
langsung kerumah.. Konsumen depot C Tidak
tau
3. Sumber Air Baku Konsumen Depot A Konsumen Depot B Konsumen Depot C
Menurut Konsumen depot
A sudah lama menggunakan
air depot ini air sumur bor ,
Berapa lama konsumen Saya beli air di depot Menurut Konsumen depot B
Kira-kira udah lama sih..
menggunakan air depot ini? Udah setahun dua tahunlah itu.. gak ingat berapa sudah setahun atau dua
kalau sumber airnya
a. Apakah konsumen agaknya.. kalau sumber air lamanya.. air di tahun menggunakan air
kebanyakan disini pakai air
mengetahui sumber air yang biasanya sumur bor lah.. depot kayaknya sumur bor , Menurut
bor sih..
digunakan pada depot? pakai sumur bor Konsumen depot C tidak
ingat berapa lama dan
menggunakan air sumur
bor.
Ngakk.. Belum ada Menurut konsumen A B C
lagi, sejauh ini masih tidak pernah mengalami
Ngak.. kalau dilihat airnya aman-aman aja.. keluhan/gejala sakit perut
Apakah selama
bening, bersih lalu gak ada Kalau keluhanan gitu ngak ada hehe.. tapi airnya
mengkonsumsi air konsumen
b. baunya dek. Jadi saya rasa ya.. Jangan sampailah.. airnya bagus kok.. jernih
mengalami keluhan/gejala
baik-baik.. makanya saya saya lihat bersih dan jernih kok. gitu…
sakit perut?
berlangganan juga.
4. Penjamah Konsumen Depot A Konsumen Depot B Konsumen Depot C
Apakah konsumen pernah Menurut konsumen A B C
melihat penjamah mencuci Enggak sih dek, langsung aja Tak pernah lihat, karena waktu Ngak pernah, tempat tidak pernahmelihat
a. tangan sebelum mengisi air karyawannya ngisi air ke antar galon udah ada aja galon cuci tangan nya juga penjamah mencuci tangan
kedalam galon? galon. baru yang udah di isi air. tak nampak sebelum mengisi air
kedalam galon
Apakah galon yang akan Menurut konsumen A B C
diisi air dilakukan galon yang akan diisi air
b. pembersihan terlebih dahulu Ya dibersihkan kok dek. Dibersihin. Ya, dibersihkan. dilakukan pembersihan
oleh penjamah? terlebih dahulu oleh
penjamah
LEMBAR KONSULTASI
Nama : Mega Azzahra
Judul : Higiene Sanitasi Depot Air Minum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021
Pembimbing I :Beny Yulianto, SKM, MKL
Tanda Tangan
No Hari/Tanggal Topik Konsultasi
Pembimbing
1 Senin, 16 November 2020 Diskusi Judul

2 Rabu, 25 November 2020 Bab I

3 Rabu, 3 Desember 2020 Bab I dan Bab II

4 Kamis, 10 Desember 2020 Bab III

5 Senin, 15 Maret 2021 Bab I, II dan III

6 Sabtu, 17 April 2021 Acc Proposal

7 Sabtu, 28 Agustus 2021 Bab IV, V dan VI

8 Senin, 30 Agustus 2021 Bab IV, V dan VI

9 Rabu, 01 September 2021 Bab IV, V dan VI

10 Jumat, 03 September 2021 Transkip Wawancara

11 Sabtu, 04 September 2021 Acc Skripsi

Pekanbaru, 04 September 2021


Mengetahui,
Ketua Skripsi

(Beny Yulianto, SKM, MKL)


NIDN : 1009078601
LEMBAR KONSULTASI

Nama : Mega Azzahra


Judul : Higiene Sanitasi Depot Air Minum Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru Tahun 2021
Pembimbing II : Dra.Denai Wahyuni, M.Si
Tanda Tangan
No Hari/Tanggal Topik Konsultasi
Pembimbing
1 Senin, 16 November 2020 Diskusi Judul

2 Rabu, 03 Desember 2020 Bab I

3 Kamis, 10 Desember 2020 Bab I, II dan III


Revisi Penulisan
4 Senin, 21 Desember 2020
Bab I, II dan III
5 Sabtu, 17 April 2021 Acc Proposal

6 Sabtu, 28 Agustus 2021 Bab IV, V dan VI

7 Senin, 30 Agustus 2021 Bab IV, V dan VI

8 Rabu, 01 September 2021 Bab IV, V dan VI

9 Jumat, 03 September 2021 Transkip Wawancara

10 Sabtu, 04 September 2021 Acc Skripsi

Pekanbaru, 04 September 2021


Mengetahui,
Ketua Skripsi

(Beny Yulianto, SKM, MKL)


NIDN : 1009078601
DOKUMENTASI

Gambar 1
Bersama Tenaga Kesehatan Puskesmas Bidang Kesehatan Lingkungan

Gambar 2 Gambar 3
Bersama Pemilik Depot Bersama Penjamah depot
Gambar 4 Gambar 5
Kondisi Lantai Dalam Depot B Pencucian Galon di Depot B

Gambar 6 Gambar 7
Tempat Pembuangan Air Depot Peralatan Depot A
Gambar 8
Kondisi Atap Depot A

Gambar 9
Tempat Pencucian Depot A

Anda mungkin juga menyukai