SKRIPSI
OLEH:
GILANG TU RAMADAN
NIM : 16.01.1.138
Oleh:
GILANG TU RAMADAN
NIM : 16.01.1.138
Pembimbing I Pembimbing II
i
HALAMAN PENGESAHAN
GILANG TU RAMADAN
NIM:16.01.1.138
KetuaPenguji
Penguji I Penguji II
ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
(Gilang Tu Ramadan)
iii
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
KESEHATAN LINGKUNGAN
SKRIPSI
GILANG TU RAMADAN
ABSTRAK
iv
SCIENCE OF PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAME
ENVIRONMENTAL HEALTH
UNDERGRADUATE THESIS
GILANG TU RAMADAN
ABSTRACT
Bibliography: 27 (2010-2019)
Keywords: Waste Management, Anorganic, Parit 1 Api-Api Village
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(GILANG TU RAMADAN)
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Analisis Pengelolaan Sampah Anorganik Di Desa
Parit 1 Api-Api Kec. Bandar Laksamana Tahun 2020” Skripsi ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti merasa kan betapa besarnya
manfaat bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak, sehubungan dengan itu
penulis mengucapkan terimakasih pada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini, mudah-mudahan mendapat pahala dari Allah SWT.
Dengan segala kerendahan hati , peneliti mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Bapak Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Hang Tuah Pekanbaru.
2. Bapak Ahmad Satria Efendi, SKM, M.Kes, Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru.
3. Bapak Beny Yulianto, SKM, M.KL, selaku Ketua Peminatan Kesehatan
Lingkungan.
4. Ibu Sherly Vermita W, SKM, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan ilmu, memberikan
masukan dan arahan yang begitu sangat berharga dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Ibu Hayana, SKM, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan ilmu, memberikan
masukan dan arahan yang begitu sangat berharga dalam penyusunan skripsi
ini.
vii
6. Bapak Beny Yulianto, SKM, MKL, selaku penguji I yang telah memberikan
masukan dan arahan yang begitu sangat berharga dalam penyusunan skripsi
ini.
7. Ibu Dra.Denai Wahyuni, M.Si, selaku penguji II yang telah memberikan
masukan dan arahan yang begitu sangat berharga dalam penyusunan skripsi
ini.
8. Bapak Suratman selaku Kepala Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana beserta jajaran yang telah mengizinkan saya untuk melakukan
penelitian dan menerima dengan sangat ramah dari awal hingga akhir .
9. Seluruh staf dosen pengajar dan administrasi Kesehatan Masyarakat Sekolah
Tinggi Imu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru.
10. Kepada Papa, Mama dan keluarga besar yang telah mendoakan agar selama
penyusunan skripsi ini diberi kelancaran dan kemudahan serta memberikan
semangat agar dalam penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
11. Kepada Try Cahya Ningsih sebagai orang yang selalu mendukung,
mendoakan serta menyemangati dalam penyelesaiaan skripsi ini.
12. Mahasiswa Kesehatan Lingkungan angkatan 2016 yang telah mendukung dan
membantu dalam penyelesaiaan skripsi ini.
13. Rekan seperjuangan mahasiswa program studi S1 Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru.
Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan
dari-Nya, Amin Ya Robbal Alamin. Pada penyusunan skripsi ini peneliti
menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu peneliti sangat menghargai
kritik dan saran yang membangun.
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT............................................................. iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT ..................................................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 6
C. Pertanyaan Penelitian ............................................................. 6
D. Tujuan Penelitian.................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian.................................................................. 8
F. Ruang Lingkup Penelitiaan..................................................... 9
ix
BAB IV HASIL .......................................................................................... 32
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................... 32
B. Hasil Penelitian ....................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Penelitian Sejenis......................................................................... 27
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Landasan Teori....................................................................... 26
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 9 Dokumentasi
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah ialah bahan atau barang yang tidak mempunyai nilai ekonomis
atau tidak berharga yang dalam pembuatannya atau pemakaian barang
tersebut mengakibatkan rusak atau cacat dalam pembikinan manufaktur atau
materi yang berkelebihan sehingga ditolak dan menjadi buangan. Berdasarkan
asalnya sampah dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu : sampah
organik, yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan atau yang lainnya dan sampah an-organik, yaitu sampah yang
berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral dan minyak
bumi atau dari proses industry (Marleni, Mersyah, & Brata, 2018).
Sampah An-organik adalah sampah yang berasal dari sumber daya alam
tak terbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri.
Adapun beberapa bahan yang tidak terdapat di uraikan oleh alam
sepertiplastik dan alumunium. Ada beberapa zat an-organik yang tidak dapat
diuraikan oleh alam, dan ada juga sebagian lainnya dapat diuraikan tetapi
dalam jangka waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga berupa botol, botol plastik, botol kaleng, tas plastik, dan kaleng
(Marliani, 2014).
Permasalahan sampah di Indonesia berdampak serius pada kehidupan
masyarakat dan lingkungan. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) tahun 2019 jumlah sampah timbulan yang dihasilkan
secara nasional berkisar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun,
jika diasumsi maka jumlah sampah yang dihasilkan setiap orang per hari
sebesar 0,7 kg.
1
2
B. Rumusan Masalah
Ketidaktersediaan tempat pengumpulan sampah sementara (TPS) yang
berada di desa menyebabkan masyarakat masih melakukan pembuangan
sampah sembarangan dan pembakaran sampah untuk mengatasi permasalahan
sampah di desa yang tidak terkelola dengan baik. Untuk sampah organik
masyarakat sudah bisa melakukan pengolahan dengan cara menjadikan
sampah sisa makanan menjadi pupuk. Sementara sampah an-organik akibat
minimnya sistem pengelolaan sampah yang diterapkan dan juga kurangnya
pengetahuan serta kesadaran untuk menjaga lingkungan menyebabkan
masyarakat masih melakukan pembuangan sembarangan dan metode
pembakaran sampah sebagai pemecahan permasalahannya sehingga
mengakibatkan terciptanya lingkungan desa yang tinggi polusi akibat asap
pembakaran sampah yang dapat membahayakan bagi kesehatan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Analisis Pengelolaan Sampah An-organik di
Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana Tahun 2020.
C. Pertanyaan Penelitian
Dari uraian latar belakang di atas maka terdapat suatu pernyataan yang
akan dijadikan penelitian Bagaimana pengelolaan sampah an-organik di Desa
Parit 1 Api-Api Kecamatan Bnadar Laksamana than 2020:
1. Bagaimana sumber daya manusia dalam mengelola sampah an-organik di
Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana tahun 2020 ?
7
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Analisis Pengelolaan Sampah An-organik di
Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana Tahun 2020.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya sumber daya manusia dalam mengelola sampah an-
organik di Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana tahun
2020.
b. Diketahuinya dana/anggaran dalam mengelola sampah an-organikdi
Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana tahun 2020
8
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana
Dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk dapat menjaga
kebersihan dilingkungan sekitar serta menghilangkan kebiasaan
membakar sampah sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan
sehat serta terhidar dari penyakit.
2. Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini peneliti dapat mengetahui cara
pengelolaan sampah yang baik agar dapat meningkatkan wawasan yang
nantinya dapat diterapkan kepada masyarakat juga menjadikan sebagai
9
F. Ruang Lingkup
Penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup Progam Pelaksanaan
Pengelolaan Sampah An-organik di Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana tahun 2020, untuk mengetahui pengelolaan sampah di Desa Parit
1 Api-Api. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif
deskriptif. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sampah di Desa Parit 1
Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana tahun 2020 dilihat dari 8 variabel
yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), Anggaran, Metode, Sarana dan Prasana,
sistem pemilahan sampah, pengumpulan, proses pengangkutan sampah dan
proses pengolahan sampah dengan beberapa responden yaitu satu (1) orang
Kepala Desa, dua (2) orang Kepala Dusun, dua (2) orang Ketua RT dan tiga
(3) orang masyarakat. Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan
Februari sampai Mei tahun 2020.
Peneliti mencari tahu informasi mengenai Desa Parit 1 Api-Api serta
Analisis Pengelolaan Sampah An-organik Kecamatan Bandar Laksamana dari
berbagai sumber yaitu dari Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua RT dan
Masyarakat.
10
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Telaah Pustaka
1. Pengertian Sampah
Sampah ialah bahan atau barang yang tidak mempunyai nilai
ekonomis atau tidak berharga yang dalam pembuatan nya atau pemakaian
barang tersebut mengakibatkan rusak atau cacat dalam pembikinan
manufaktur atau materi yang berkelebihan sehingga ditolak dan menjadi
buangan. Sampah digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu : sampah
organik, yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan
dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan
pertanian, perikanan atau yang lainnya dan sampah an-organik, yaitu
sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti
mineral dan minyak bumi atau dari proses industri(Marleni, Mersyah, &
Brata, 2018).
Menurut Ernawati (2013), sampah merupakan semua jenis bahan
buangan yang berasal dari manusia atau binatang khususnya berbentuk
padat. Umumnya bahan-bahan tersebut dibuang karena dirasakan oleh
pemiliknya sebagai barang yang tidak berharga, tidak bernilai, dan tidak
di inginkan (Ermawati & Sukmono, 2013).
Sampah An-organik yaitu sampah atau buangan yang tidak dapat
diperbaharui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri
seperti plastik dan alumunium. Sebagian zat dari sampah an-organik
secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian
lainnya hanya dapat diuraikan dengan jangka waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng (Marleni et al., 2018).
Dalam ilmu kesehatan lingkungan sampah hanya sebagian dari
benda atau bahan yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi,
atau yang seharusnya dibuang, sedemikian rupa sehingga tidak
11
12
h. Kebiasaan Masyarakat
Contoh, jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan
maka sampah makanan itu akan meningkat.
i. Kemajuan Teknologi
Akibat kemajuan teknologi, jumlah sampah dapat meningkat.
Contoh, AC, TV, kardus, rongsokan, plastik, kulkas, dan sebagainya.
j. Jenis Sampah
Jenis sampah sangat dipengaruhi oleh kemajuan akan budaya
dari masyarakat, semakin kompleks pula macam dan jenis sampahnya.
Adapun beberapa tahapan yang diperlukan dalam pengelolaan
sampah diantaranya ialah tahap pemilahan, pengumpulan, pengangkutan
dan pengolahan.
1) Tahap Pemilahan
Menurut PP No.81 tahun 2012, Pemilahan sampah harus
dilakukan oleh setiap orang yang berada pada sumbernya, pengelola
kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industry,
kawasan khusus, fasilitas umum, sosial, dan fasilitas lainnya, ketika
melakukan pemilahan wajib mempunyai sarana dan prasana sesuai
skala kawasan (PP No.81 tahun 2012).
Sampah yang dilakukan dalam kegiatan pemilahan dikelompok
menjadi 5 jenis, yaitu, sampah yang mengandung bahan beracun dan
berbahaya, sampah mudah terurai, sampah dapat digunakan kembali,
sampah yang di daur ulang dan sampah lainnya.
Menurut penelitian (Yulianto, 2016), proses pemilahan sampah
sangat berpengaruh terhadap pendidikan, sosialisasi, dan
ketersediaan sarana pembuangan sampah. Pendidikan yang rendah
memiliki 2,6 kali tidak memilah sampah disbanding dengan
pedagang dengan pendidikan tingg. Adapun pedagang yang tidak
mendapatkan sosialisasi memiliki 8,3 kali tidak memilah sampah
dibandingkan dengan pedagang yang mendapatkan sosialisasi, dan
ketidaktersediaan sarana pembuangan sampah mengakibatkan
21
B. Landasan Teori
1. Sumber Daya
Manusia
2. Anggaran
3. Sarana dan
Prasarana
4. Metode
Proses Pengelolaan
sampah
1. Pemilahan Pengelolaan
2. Pengumpulan Sampah
3. Pengangkutan
4. Pengolahan
Pengolahan sampah
1. Reduce
2. Reuse
3. Recycle
4. Replace
5. Recovery
Gambar 1
Landasan Teori
C. Kerangka Berfikir
1. SDM 1. Pemilahan
2. Anggaran 2. Pengumpulan Sampah Terkelola
3. Sarana Prasarana 3. Pengangkutan Dengan Baik
4. Metode 4. Pengolahan
Gambar 2
Kerangka Berfikir
28
D. Penelitian Sejenis
Tabel 1
Penelitian Sejenis
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan
observasi langsung kelapangan dan wawancara untuk memperoleh informasi
mengenai sumber daya manusia, dana atau anggaran, sarana dan prasarana,
metode, sistem pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pengolahan
dalam pengelolaan sampah An-organik di Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan
Bandar Laksamana tahun 2020.
C. Subjek Penelitian
Dalam pengambilan subjek/sampel yang menjadi informan dalam
penelitian ini berjumlah 5 orang.
1. Satu (1) orang Kepala Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana.
2. Dua (2) orang Kepala Dusun Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana tahun.
3. Dua (2) orang Ketua RT Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana
4. Tiga (3) orang Warga Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana
29
30
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini dilakukan dalam pengumpulan data penelitian
dengan wawancara langsung yang dilakukan pada setiap subjek penelitian.
Alat yang digunakan untuk membantu adalah panduan wawancara, alat tulis,
lembar observasi, HP sebagai alat perekam dan kamera digital sebagai
dokumentasi.
3. Triangulasi Data
Dilakukan dengan membandingkan data yang diperoleh, meminta
umpan balik dari informasi dan berupa saran dan informasi tambahan
serta membandingkan dengan teori atau penelitian terdahulu.
G. Analisis Data
Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis isi untuk
mendapatkan informasi mendalam tentang sistem pengelolaan sampah di
Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana Tahun 2020 dengan cara
mencatat dan analisis secara manual.
BAB IV
HASIL
A. Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gambar 3
Peta Desa Parit 1 Api-Api
a. Kondisi Geografis
Desa Parit 1 Api-Api merupakan desa pemekaran dari Desa Api-
Api pada tahun 1925 karena semangatnya masyarakat dahulu untuk
menjadikan desa baru. Desa Parit 1 Api-Api mempunyai luas wilayah
642 Ha yang terbagi atas 2 wilayah dusun, 2 RW dan 6 RT. Batas-
batas wilayah sebagai berikut:
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana.
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bengkalis.
33
34
B. Hasil Penelitian
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dilapangan diperoleh
bahwa untuk ketersediaan tenaga kerja yang menangani sampah an-
organik di Desa Parit 1 Api-Api tidak tersedia, masyarakat masih secara
individual melakukan pembersihan sampah dengan cara dibakar dan
adapun masyarakat yang membuang ke parit. Sampah yang dihasilkan
dari aktivitas warga ditumpuk dihalaman rumah atau dibelakang rumah
warga masing-masing untuk selanjutnya dilakukan proses pembakaran
sampah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah
dilakukan terhadap responden berikut :
Bagaimana menurut bapak/ibu ketersediaan tenaga kerja untuk
melakukan pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api-Api ?
“…Kalau untuk di desa ketersedian tenaga kerja nya sudah ada
dengan 2 kelompok yang dilakukan pelatihan di duri dengan jumlah
20 orang, dan untuk pengelola sampah dipasar sudah termasuk dari
20 orang tersebut sebagai pengelola sampahnya, sampah tersebut
diambil dan di daur ulang kembali. (Responden 1)…”
“…Untuk tim khusus atau pengelola sampah anorganik di Desa
Parit 1 Api-Api tidak memiliki pengelola sedangkan sampah yang
berada di pasar setelah pedagang berjualan sampah tersebut
dikumpulkan untuk dibakar. (Responden 2)…”
“…Tidak ada tersedia tenaga kerja yang khusus untuk mengelola
sampah anorganik di Desa sedangkan untuk pengelola sampah di
pasar sudah tersedia tetapi di gaji oleh pasar tersebut dengan biaya
36
a. Tahap Pemilahan
Bagaimana menurut bapak, sudahkah masyarakat melakukan
pemilahan sampah anorganik terlebih dahulu?
“…Kalau dalam hal itu belum ada, karena dari masyrakat saya
sendiri belum paham dan kurang action nya akibat beliau kurang
memahami karena kami harus jeli juga memberikan masukan
terhadap masyrakat atas manfaat yang didapat dari sampah tersebut
sebab sampah itu bermanfaat tinggi, karena sampah yang dibuang
orang di pinggir-pinggir jalan yang dibuang orang lewat tu
mempunyai manfaat besar, memang iya kadang sekali kutip bisa 3kg
tapi tentu lama kelamaan makin banyak maka dari itu sampah nya
harus dikelola dengan baik agar bermanfaat dan menambah dari
pendapatan masyarakat (Responden 1)…”
“…Sebagian sudah ada, kadang sudah dibuang tetap digabungkan
lagi untuk dibakar masyarakat walaupun masyarakat sudah diberikan
sosialisasi tentang sampah tersebut dari puskesmas antara tahun
2018 atau 2019 (Responden 2)…”
“…Itu sudah ada sebagian masyarakat sudah melakukan tapi ada
juga yang belum mengerti dan masih membakar sampah (Responden
3)…”
“…Kadang sayur atau daun tu dikumpul ibu untuk membuat pupuk
kadang tapi kalau sampah kayak plastik atau lainnya tu biasanya di
bakar (Responden 4)…”
“…Kalau di rumah bapak sendiri belum ada lagi kadang sampah
tu dibakar, dibuang gitu aja nyo (Responden 5)…”
“…Kalau sampah dari dapur kayak sayuran tu dipisahkan lalu
dimasukkan plastik untuk diolah lagi jadi pupuk organic, kalau
sampah anorganik ibu sendiri mengolah jadi kerajinan kayak tas, pot
bunga dan lainnya (Responden 6)…”
40
d. Tahap Pengolahan
Bagaiamana bapak/ibu melakukan proses 3R pada sampah
anorganik terlebih dahulu ?
“…Cuma kalau untuk sosialisasi nya sudah pernah tapi penerapan
ke masyarakatnya sendiri belum ada, artinya kalau barang bekas ini
perangkat desa saya sendirilah dalam pembersihan barang bekas tu
untuk dijual kembali, ada yang tukang ambil barang bekas nya tapi
kalau dari ibu PKK sudah melakukan pengolahan seperti daur ulang
menjadi kerajinan seperti tas, dompet juga (Responden 1)…”
“…Sudah ada dari ibu PKK tahun 2016 lalu, hasil karyanya di
kantor ada tu tapi tidak berjalan lagi akibat pembinaan atau
anggarannya tu belum ada (Responden 2)…”
“…Kalau sampah sampah plastic tu ibu PKK ada melakukan,
sampai saat ini mungkin masih berjalan karna itu program dari ibu
PKK (Responden 3)…”
“…Ndak ada, belanja sikit sikit nyo kalau banyak barulah
(Responden 4)…”
“…Tidak ada dilakukan (Responden 5)…”
“…Saya melakukan sendiri dengan cara daur ulang, sampah
plastik tu saya jadikan kerajinan kayak tas, dompet, pot (Responden
6)…”
“…Itulah ibu yang di depan tu, kalau bapak ndak ada (Responden
7)…”
“…Kalau ibu pribadi di rumah sendiri ndak ada melakukan kayak
gitu do (Responden 8)…”
Tabel 4
43
dibakar, apabila ada sampah yang masih bisa dijual seperti sampah botol,
barulah dilakukan pemilahan, jika tidak ya langusng dibakar saja. Tidak
adanya tempat pembuangan sampah sementara juga menjadi pokok
permasalah di desa ini, sarana dan prasarana yang tidak memadai
merupakan masalah utama penyebab dari kegiatan pembakaran sampah
yang dilakukan masyarakat. Ditambah lagi dengan tidak adanya
perhatian pemerintah baik pemerintahan kecamatan maupun
pemerintahan desa itu sendiri yang tidak mengalokasikan dananya dalam
membantu pengelolaan sampah di Desa Parit 1 Api-APi ini menjadikan
masyarakat tetap memilih cara membakar sampah sebagai alternatif
pembersihan sampah yang mereka anggap benar. Untuk pengangkutan
sampah menuju ke tempat pemrosesan akhir (TPA) tidak ada sama
sekali, inilah mengapa masyarakat memilih membakar sampah dan tidak
melakukan pengelolaan sampah anorganik terlebih dahulu.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian penyelesaian skripsi ini peneliti banyak
menemukan keterbatasan yang di alami dalam proses penelitian. Adapun
beberapa keterbatasan yang di alami oleh peneliti :
1. Karena kesibukan para responden, sehingga peneliti sulit mencari waktu
untuk mewawancarai responden secara mendalam.
2. Ada beberapa bagian dari rekaman yang mungkin terdengar kurang jelas.
Dari keterbatasan yang di alami diatas hal yang paling sering terjadi
yaitu kesibukan para responden dan jarak yang jauh dari daerah asal peneliti
sehingga peneliti sulit mencari waktu yang tepat untuk melakukan wawancara
responden secara mendalam.
BAB V
PEMBAHASAN
45
46
B. Anggaran
Setelah dilakukannya wawancara dengan Kepala Desa, Kepala Dusun,
Ketua RT dan Masyarakat Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana, peneliti menemukan jawaban yang berbeda, Kepala Desa
mengatakan bahwasannya dana/aanggaran dalam melakukan pengelolaan
sampah di desa tersebut sudah ada dana tersendiri yang dikeluarkan untuk
pengelolaan sampah sementara Kepala Dusun mengatakan hingga saat ini
dana tersebut hanya wacana dan tidak ada dilaksanakan juga Ketua RT dan
Masyarakat mengatakan tidak adanya iuran kebersihan dalam melakukaan
pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api-Api. Hal ini peneliti
anggap salah satu penyebab tidak dilakukannya pengelolaan sampah dipasar
karena upah yang tidak ada bagi para pekerja, sehinggap tidak tercapainya
pengelolaan sampah secara maksimal. Maka dari itu diketahuilah bahwa
pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api-Api belum terlaksana
dengan benar, pengelolaan sampah anorganik tidak dapat terlaksana secara
maksimal karena tidak adanya pengalokasian dana yang jelas untuk
memfasilitasi desa dalam melakukan pengelolaan sampah anorganik di Desa
Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana. Masyarakat di Desa Parit 1
Api-Api beranggapan bahwasannya dengan cara membakar sampah
merupakan satu-satunya cara ampuh untuk mengatasi permasalahan sampah
yang ada di desa ini.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 81 tahun 2012 pengelola
kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dalam melakukan
pengumpulan sampah wajib menyediakan TPS, TPS 3R atau alat pengumpul
untuk sampah terpilah. TPS atau TPS 3R sebagaimana yang dimaksud harus
memenuhi persyaratan yaitu tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah
menjadi paling sedikit lima jenis sampah, luas lokasi dan kapasitas sesuai
kebutuhan, lokasinya mudah di akses, tidak mencemari lingkungan dan
memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan.
48
masyarakat mau tidak mau harus memilih membakar sampah yang mereka
hasilkan setiap harinya.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 81 tahun 2012 pengelola
kawasan pemukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dalam melakukan
pengumpulan sampah wajib menyediakan TPS, TPS 3R atau alat pengumpul
untuk sampah terpilah. TPS atau TPS 3R sebagaimana yang dimaksud harus
memenuhi persyaratan yaitu tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah
menjadi paling sedikit lima jenis sampah, luas lokasi dan kapasitas sesuai
kebutuhan, lokasinya mudah di akses, tidak mencemari lingkungan dan
memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan.
Pengumpulan sampah merupakan sebuah tanggung jawab dari individu
baik rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Karena itu
perlunya mengadakan pembangunan tempat khusus untuk mengumpulkan
sampah. Kemudian dari masing-masing TPS sampah, dan selanjutnya ke TPA
(Taufiqurrahman, 2016).
Bentuk pasrtisipasi masyarakat dalam membuang sampah ditempat
yang telah disediakan cenderung rendah. Apalagi jika tidak tersedianya
sarana dan prasarana pembuangan sampah. Dari hasil wawancara dengan
responden masyarakat Desa Parit 1 Api-Api pengelolaan sampah anorganik
Tbanyak nya dari warga itu sendiri melakukan pengelolaan sampah anorganik
dengan cara membakar sampah, da nada juga masyarakat yang membuang
sampah sembarangan walaupun telah tersedia sarana pembuangan sampah
seperti tong sampah, nyatanya masih banyak masyrakat yang tidak
membuang sampah ke tong tersebut akibat tidak adanya penanganan lebih
lanjut setelah sampah itu dibuang sehingga masyarakat lebih memilih
membakar sampah dari pada melakukan pengolahan terlebih dahulu.
Sama halnya dengan penelitian Fitra (2017) pada Pengelolaan Sampah
Pasar Ujung Batu tidak meratanya ketersediaan sarana dalam bentuk tong
sampah mengakibatkan berserakannya sampah di sudut kios pedagang.
50
8) Tahap pengolahan
Setelah dilakukan wawancara kepada informan dan observasi
langsung di lapangan maka diketahui dalam tahapan pengolahan tidak
ada masyarakat yang melakukan, masyarakat hanya melakukan tradisi
lama dalam pengolahan sampah tersebut yaitu dengan cara dibakar,
walaupun sebelumnya masyarakat sudah pernah diberikan sosialiasi
tentang pengolahan sampah tersebut hingga dulu di tahun 2016 sudah
pernah dilakukannya pengolahan sampah menjadi barang yang berguna
dan bernilai secara ekonomis yang dilakukan oleh Ibu PKK Desa Parit 1
Api-Api. Akan tetapi tindakan baik tersebut hanya berjalan beberapa
waktu, saat ini kegiatan tersebut sudah tidak terlihat dan dilakukan lagi,
tahapan tersebut hanya tinggal karya jadi yang dipajang di kantor desa.
Dalam wawancara dan observasi langsung, peneliti menemukan
salah seorang warga yang melakukan tahapan pengolahan sampah
menjadi barang yang berguna dan bernilai ekonomis yang dilakukan
seorang diri, beliau ialah masyarakat desa yang sebelumnya pernah
bergabung dengan Ibu PKK tetapi akibat kurangnya inisiatif kelompok
tersebut dalam pembinaan akan pengolahan sampah maka beliau
mengundurkan diri, sekarang beliau mencoba menjalankan sendiri untuk
pengolahan sampah tersebut dan tidak lupa mengajak dan menghimbau
tetangga sekitar hingga anak-anak dalam melakukan pengolahan tersebut.
Sama halnya dengan penelitian Fitra (2017), bahwa kurangnya
pengarahan dan sosialisasi atau pelatihan khusus terhadap petugas
kebersihan mengakibatkan kurangnya keterampilan dalam pengelolaan
sampah yang dilakukan sehingga sampah yang sudah disapu dan
diangkut digabungkan menjadi satu, walaupun sebenarnya sampah
tersebut harus dipisah dengan kriteria masing-masing agar memudahkan
apabila melakukan pengolahan.
Menurut analisa peneliti, pengolahan yang berada di Desa Parit 1
Api-Api belum terlaksana secara efektif padahal sebelumnya sudah
dilaksanakan oleh ibu PKK menjadikan sampah yang sebelumnya tidak
54
bernilai guna menjadi bernilai secara kegunaan dan ekonomis. Karena itu
pemerintahan desa sebaiknya mengaktifkan kembali peran dari ibu PKK
dalam pengelolaan sampah dan menghimbau masyarakat agar dapat
mengolah sampah menjadi barang yang berguna dan dapat diperjual
belikan sebagai tambahan pendapatan masyarakat sendiri.
Parit 1 Api-Api ini, waktu pengoperasian pasar ini dilakukan 1 kali dalam
seminggu. Hasil observasi langsung peneliti didapati bahwa sampah dari
pemukiman maupun sampah pasar itu sendiri tidak dilakukan pengolahan
sama sekali hanya dengan cara dibakar, masih banyak peneliti dapati tempat
bekas dari sisa-sisa pembakaran sampah yang dilakukan dan juga masih ada
sampah yang dibuang sembarangan. Hal ini tentu akan mempengaruhi
lingkungan sekitar termasuk pemukiman yang ada di Desa Parit 1 Api-Api
ini. Menurut pendapat dari peneliti tidak adanya kerja sama antara pihak
pemerintah Kabupaten atau Kota terhadap pengelolaan sampah di desa
menyebabkan masyarakat masih melakukan pembakaran sampah, walaupun
sudah tersedianya fasilitas sarana seperti tong dan prasarana di desa namun
hal tersebut tidak berjalan efektif akibat tidak adanya petugas dan anggaran
yang diberikan untuk pengolahan tersebut. Hal ini perlu diperhatikan oleh
pemerintahan desa untuk memberi jalan keluar agar masyarakat tidak lagi
membakar sampah dan lingkungan sekitar tidak lagi tercemar.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengelolaan
Sampah Anorganik Di Desa Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar
Laksamana Tahun 2020 maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Tenaga Kerja yang tidak tersedia untuk melakukan pengumpulan,
pengelolaan sampah anorganik di Desa Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan
Bandar Laksamana Tahun 2020, tetapi untuk tenaga kerja pengelolaan
sampah pasar sudah tersedia. Masyarakat melakukan pengelolaan dengan
cara membakar sampah.
2. Dana/anggaran desa khusus untuk pengelolaan sampah anorganik yang
tidak tersedia menyebabkan masyarakat masih membakar sampah
sebagai solusi utama untuk pemusnahan sampah di Desa Desa Parit 1
Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana Tahun 2020.
3. Sarana prasarana yang tersedia tidak merata dan tidak berjalan efektif
TPS (tempat pembuangan sementara) yang tidak tersedia, hingga
kendaran pengangkut sampah, menyebabkan hampir seluruh masyarakat
membakar sampah sebagai pilihan utama, hasil sampah dari masyarakat
lalu dikumpul ditempat pembakaran yang ada pada setiap rumah , setelah
itu langsung mereka bakar sebagai tahapan pengelolaan sampah
anorganik di Desa Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan Bandar Laksamana
Tahun 2020.
4. Tidak adanya tahapan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan
pengolahan untuk mengelola sampah anorganik, seperti yang telah
peneliti dapatkan dalam hasil observasi lapangan dan wawancara
mendalam bahwasannya masyarakat melakukan pengolahan sampah
dengan cara dibakar, tidak ada ditemukan cara masyarakat melakukan
56
57
B. Saran
1. Pemerintahan Desa Parit 1 Api-Api
a. Bagi aparatur pemerintahan Desa Desa Parit 1 Api-Api Kecamatan
Bandar Laksamana sebaiknya mengalokasikan dana atau anggaran
desa yang dimiliki untuk memfasilitasi seperti menyediakan TPS
(tempat pembuangan sementara) di desa, menyediakan 1 kendaraan
pengangkut sampah, menyediakan tempat-tempat sampah di setiap
rumah warga guna meminimalisir kebiasaan masyarakat membakar
sampah sebagai cara pemusnahan sampah. Menarik pungutan biaya
kebersihan dan menyediakan tenaga kerja untuk melakukan
pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara menuju
TPA (tempat pembuangan akhir), agar pengelolaan sampah
anorganik dapat berjalan maksimal dan masyarakat tidak lagi
membakar sampah.
b. Serta mendirikan Bank Sampah di Desa Parit 1 Api-Api agar
masyarakat lebih giat dalam pengelolaan sampah menjadi barang
berguna sehingga sampah yang masih bernilai ekonomis masih bisa
dipergunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
c. Membentuk peraturan terkait pengelolaan sampah serta
mengaktifkan kembali Kader untuk pengelolaan sampah agar
masyarakat dibimbing dan dibina tentang daur ulang sampah yang
bernilai ekonomis sehingga menghasilkan pendapatan sampingan
terhadap masyarakat sekitar.
58
Chamdra, S., Pellokila, M. R., Adisucipto, J., Kupang, P., Pertanian, F., Cendana,
U. N, Kupang, P. (2015). Analisis Teknologi Pengolahan Sampah Di
Kupang Dengan Proses Hirarki Analitik Dan Metode Valuasi Kontingensi
( Analysis Of Waste Treatment Technology In Kupang With Analytic
Hierarchy Process And Contingent Valuation Method ) Program Magister
Ilmu Lingkun. 22(3), 350–356.
Elamin, M. Z., Ilmi, K. N., Tahrirah, T., Zarnuzi, Y. A., Suci, Y. C., Rahmawati,
D. R., … Nafisa, I. F. (2018). Analysis Of Waste Management In The
Village Of Disanah, District Of Sreseh Sampang, Madura. Jurnal
Kesehatan Lingkungan, 10(4), 368.
Https://Doi.Org/10.20473/Jkl.V10i4.2018.368-375
Fadhilah, A., Sugianto, H., Hadi, K., Firmandhani, S. W., Woro, T., & Pandelaki,
E. E. (2011). Kajian Pengelolaan Sampah Kampus. 11(2), 62–71.
Fitra, R (2016). Analisis Sistem Pengelolaan Sampah di Pasar Baru Ujung Batu
Kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu. Pekanbaru: STIKes Hang
Tuah
Jazani, O. M., Rastin, H., Formela, K., Hejna, A., Shahbazi, M., Farkiani, B., &
Saeb, M. R. (2017). An Investigation On The Role Of Gma Grafting
Degree On The Efficiency Of Pet/Pp-G-Gma Reactive Blending:
Morphology And Mechanical Properties. Polymer Bulletin, 74(11), 4483–
4497.
Kelurahan, D. I., Sekar, T., & Malang, K. (2018). Model Pengelolaan Sampah
Permukiman Di Kelurahan Tunjung Sekar Kota Malang Sudiro 1 , Arief
Setyawan 2 , Lukman Nulhakim 3 2. 7(April), 106–117.
Kimia, J. P., Matematika, F., Ilmu, D. A. N., Alam, P., & Yogyakarta, U. N.
(2013). 2013.
Kunci, K., Masyarakat, P., & Sampah, M. P. (2017). Melalui Pengolahan Sampah
Organik Dan Non Organik Di. 4, 281–289.
Kusminah, I. L. (2018). Penyuluhan 4r ( Reduce , Reuse , Recycle , Replace ) Dan
Kegunaan Bank Sampah Sebagai Langkah Menciptakan Lingkungan Yang
Bersih Dan Ekonomis Di Desa Mojowuku Kabupaten Gresik. 03(01), 22–
28.
Marleni, Y., Mersyah, R., & Brata, B. (2018). Strategi Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Di Kelurahan Kota Medan Kecamatan Kota Manna
Kabupaten Bengkulu Selatan. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan
Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 1(1), 35–40.
Https://Doi.Org/10.31186/Naturalis.1.1.5915
Sahil, J., Henie, M., Al, I., Rohman, F., & Syamsuri, I. (2016). Sistem
Pengelolaan Dan Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa-
Dufa Kota Ternate. Sanitasi Lingkungan, 4(2), 478–487.
Suryati, Teti. (2014). Bebas Sampah Dari Rumah. Cetakan 2014 Jakarta
Agromedia Pustaka.
Http://Rri.Co.Id/Bengkalis/Post/Berita/533951/Publik/
Volume_Sampah_Di_Kab_Bengkalis_Selama_Ramadhan_Terjadi_Pening
katan.Html. Diakses 20 Januari 2020 Jam 20:45
Http://Ciptakarya.Pu.Go.Id/Plp/Simpersampahan/Baseline/
Rosampahdataproplist.Php?Id=1400&Tabid=Dataumum. Diakses 20
Januari 2020 Jam 20:45
Https://Ekonomi.Bisnis.Com/Read/20190221/99/891611/Timbulan-Sampah-
Nasional-Capai-64-Juta-Ton-Per-Tahun. Diakses 24 Januari 2020 Jam
14.15
Https://Radarbali.Jawapos.Com/Read/2019/06/26/143132/Mesin-Pengolah-
Sampah-Dlh-Buleleng-Sanggup-Ubah-Sampah-Jadi-Bbm. Diakses 27
Januari 2020 Jam 17:05
LAMPIRAN
Lampiran 2
Kepada
Yth. Bapak / Ibu
di Tempat.
Dengan Hormat,
Gilang Tu Ramadan
Lampiran 3
Informan
.................................
.
Lampiran 4
Tujuan Penelitian :
Informan Utama
A. Identitas Informan
1) Nama :
2) Umur :
3) Agama :
4) Jenis Kelamin :
5) Pendidikan :
6) Jabatan :
B. Wawancara
Tanggal :
Waktu :
C. Pertanyaan
1. Bagaimana menurut bapak ketersediaan tenaga kerja untuk melakukan
pengelolaan sampah anorganik di Desa Parit 1 Api-Api ?
2. Bagaimanakah menurut bapak/ibu terkait ketersediaan dana/anggaran
untuk pengelolaan sampah di Desa Parit 1 Api-Api?
3. Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana Desa Parit 1 Api-Api
terhadap pengelolaan sampah an-organik?
4. Bagaimana menurut pendapat bapak/ibu, sudahkah masyarakat
melakukan pemilahan sampah an-organik terlebih dahulu ?
5. Dimana tempat pengumpulan sampah sementara yang dilakukan
masyarakat sebelum pengolahan ?
6. Bagaimana ketersediaan angkutan sampah Desa Parit 1 Api-Api
terhadap pengelolaan sampah anorganik?
7. Bagaimana menurut bapak/ibu, apakah masyarakat sudah melakukan
proses 3R/4R pada sampah an-organik di Desa Parit 1 Api-Api terlebih
dahulu ?
PEDOMAN PELAKSANAAN WAWANCARA MENDALAM TENTANG
PROGRAM PELAKSANAAN PENGELOLAAN SAMPAH AN-ORGANIK
DI DESA PARIT 1 API-API KECAMATAN BANDAR LAKSAMANA
TAHUN 2020
Tujuan Penelitian :
Informan Pendukung
D. Identitas Informan
7) Nama :
8) Umur :
9) Agama :
10) Jenis Kelamin :
11) Pendidikan :
12) Jabatan :
E. Wawancara
Tanggal :
Waktu :
F. Pertanyaan
8. Bagaimana bapak/ibu melakukan pemilahan sampah antara sampah
organik dan an-organik dirumah ?
9. Apakah ada pungutan biaya kebersihan di Desa Parit 1 Api-Api? jika
ada berapa dan kapan waktunya ?
10. Bagaimana tersedia sarana dan prasarana Desa Parit 1 Api-Api
terhadap pengelolaan sampah an-organik? seperti pengangkutan
sampah ke suatu tempat
11. Bagaimanakah bapak/ibu sudah melakukan proses 3R/4R pada sampah
an-organik di Desa Parit 1 Api-Api terlebih dahulu ?
12. Bagaimana sumber daya manusia untuk pengelolaan sampah di Desa
Parit 1 Api-Api ?
13. Dimanakah bapak/ibu melakukan pengumpulan sampah di Desa Parit
1 Api-Api ?
14. Bagaimanakah sarana atau tempat bapak/ibu melakukan proses
terhadap pengelolaan sampah anorganik di rumah ?
Lampiran 5
DAFTAR CHEKLIST
No Observasi Ya Tidak
No Pertanyaan Responden 1
1 Bagaimana menurut bapak Kalau untuk di desa ketersedian tenaga
ketersediaan tenaga kerja untuk kerja nya sudah ada dengan 2
melakukan pengelolaan sampah kelompok yang dilakukan pelatihan di
anorganik di Desa Parit 1 Api- Kota Duri dengan jumlah 20 orang,
Api ? dan untuk pengelola sampah dipasar
sudah termasuk dari 20 orang tersebut
sebagai pengelola sampahnya, sampah
tersebut diambil dan di daur ulang
kembali.
2 Bagaimanakah menurut bapak Kita kalau untuk dana daur ulang
ketersediaan dana/anggaran sampah mempunyai dana sendiri dari
untuk pengelolaan sampah di pemberdayaan atau bintek, hasil dari
Desa Parit 1 Api-Api? pada kegiatan tersebut digunakan
kegiatan lainnya. 2018 kemaren
sempat pernah juga mengundang dari
pihak instansi luar dalam pengelolaan
sampah dan Alhamdulillah mendapati
posisi yang baik.
3 Bagaimana ketersediaan sarana Untuk sarana dan prasarana sudah
prasarana di Desa Parit 1 Api-Api ada tong sampah yang berada di
terhadap pengelolaan sampah pinggir jalan,insyaallah tahun ni kalau
anorganik ? jadi kita akan buat tempat sampah
besar untuk diletakkan di pasar
4 Bagaimana pendapat bapak, Kalau dalam hal itu belum ada, karena
sudahkah masyarakat melakukan dari masyrakat saya sendiri belum
pemilahan sampah anorganik paham dan kurang action nya akibat
terlebih dahulu ? beliau kurang memahami karena kami
harus jeli juga memberikan masukan
terhadap masyrakat atas manfaat yang
didapat dari sampah tersebut sebab
sampah itu bermanfaat tinggi, karena
sampah yang dibuang orang di
pinggir-pinggir jalan yang dibuang
orang lewat tu mempunyai manfaat
besar, memang iya kadang sekali kutip
bisa 3kg tapi tentu lama kelamaan
makin banyak maka dari itu sampah
nya harus dikelola dengan baik agar
bermanfaat dan menambah dari
pendapatan masyarakat
5 Dimanakah tempat pengumpulan Kalau untuk sekarang pengumpulan
sampah sementara yang sampah tu dikumpulkan di rumah Pak
dilakukan masyarakat sebelum Sekdes atau Pak Nursalim (KAUR
pengolahan ? Desa) karena kita sudah sediakan
bahan-bahan lainnya untuk diolah
sebab dulu sudah pernah ikut
pelatihan juga dari tim khusus
pertanian
6 Bagaimana ketersediaan Kita menggunakan gerobak kan
angkutan sampah Desa Parit 1 sampah di desa kita ni tergolong kecil
Api-Api terhadap pengelolaan
sampah anorganik?
7 Bagaiamana masyarakat Cuma kalau untuk sosialisasi nya
melakukan proses 3R pada sudah pernah tapi penerapan ke
sampah anorganik terlebih dahulu masyarakatnya sendiri belum ada,
? artinya kalau barang bekas ini
perangkat desa saya sendirilah dalam
pembersihan barang bekas tu untuk
dijual kembali, ada yang tukang ambil
barang bekas nya tapi kalau dari ibu
PKK sudah melakukan pengolahan
seperti daur ulang menjadi kerajinan
seperti tas, dompet juga
MATRIKS JAWABAN WAWANCARA MENDALAM TERHADAP
KEPALA DUSUN KENANGA MUDA DESA PARIT 1 API-API
KECAMATAN BANDAR LAKSAMANA
No Pertanyaan Responden 2
1 Bagaimana menurut bapak Untuk tim khusus atau pengelola
ketersediaan tenaga kerja untuk sampah anorganik di Desa Parit 1 Api-
melakukan pengelolaan sampah Api tidak memiliki pengelola
anorganik di Desa Parit 1 Api- sedangkan sampah yang berada di
Api ? pasar setelah pedagang berjualan
sampah tersebut dikumpulkan untuk
dibakar.
2 Bagaimanakah menurut bapak belum ada, cuman masyarakat
ketersediaan dana/ anggaran melakukan nya dengan gotong royong.
untuk pengelolaan sampah di
Desa Parit 1 Api-Api?
3 Bagaimana ketersediaan sarana Sudah ada, dari dana ADD tahun 2017
prasarana Desa Parit 1 Api-Api sudah ada tong-tong di pinggir jalan
terhadap pengelolaan sampah diangkut dengan gerobak tetapi
anorganik? masyarakat hanya sebagian yang
melakukan pembuangan sampah pada
tong tersebut
4 Bagaimana pendapat bapak, Sebagian sudah ada, kadang sudah
sudahkah masyarakat melakukan dibuang tetap digabungkan lagi untuk
pemilahan sampah anorganik dibakar masyarakat walaupun
terlebih dahulu ? masyarakat sudah diberikan sosialisasi
tentang sampah tersebut dari
puskesmas antara tahun 2018 atau
2019
5 Dimanakah tempat pengumpulan Sampah tu dikumpulkan dirumah pak
sampah sementara yang Nursalim (KAUR Desa) tu aja tapi
dilakukan masyarakat sebelum masih banyak juga masyarakat yang
pengolahan ? belum melakukan karena sampah tu
masih dibakar juga
6. Bagaimana ketersediaan angkutan Sampah yang dibuang ke tong sampah
sampah Desa Parit 1 Api-Api di pinggir jalan tu diangkut pakai
terhadap pengelolaan sampah gerobak dibuang juga di sebuah
anorganik? tempat tapi dibakar juga mungkin
7 Bagaiamana masyarakat Sudah ada dari ibu PKK tahun 2016
melakukan proses 3R pada lalu, hasil karyanya di kantor ada tu
sampah anorganik terlebih dahulu tapi tidak berjalan lagi akibat
? pembinaan atau anggarannya tu
belum ada
MATRIKS JAWABAN WAWANCARA MENDALAM TERHADAP
KEPALA DUSUN MELATI DESA PARIT 1 API-API
KECAMATAN BANDAR LAKSAMANA
No Pertanyaan Responden 3
1 Bagaimana menurut bapak Saat ini belum dibentuk, sedangkan
ketersediaan tenaga kerja untuk untuk pengelola sampah di pasar
melakukan pengelolaan sampah sudah tersedia tetapi di gaji oleh pasar
anorganik di Desa Parit 1 Api- tersebut dengan biaya retribusi
Api ? sebanyak 20 ribu perminggu, sampah
organik seperti sayur akan di ambil
oleh petugas sementara sampah an-
organik di bakar di tempat lain yang
berjauhan dengan pasar.
2 Bagaimanakah menurut bapak/ibu Belum ada, tapi ada juga sebagian dari
ketersediaan dana/ anggaran desa oleh Pemda tetapi belum
untuk pengelolaan sampah di teralokasikan tapi untuk pasar sendiri
Desa Parit 1 Api-Api? sudah ada dari pungutan kepada
pedagang pasar tersebut.
3 Bagaimana ketersediaan sarana Tong sampah sudah ada di tepi jalan,
prasarana Desa Parit 1 Api-Api kalau untuk pengangkut sampah
terhadap pengelolaan sampah tahun kemarin sudah berjalan dengan
anorganik? ibu PKK untuk melakukan
pengumpulan untuk dilakukan
pengolahan
4 Bagaimana pendapat bapak, Itu udah ada sebagian masyarakat
sudahkah masyarakat melakukan sudah melakukan tapi ada juga yang
pemilahan sampah anorganik belum mengerti dan masih membakar
terlebih dahulu ? sampah
5 Dimanakah tempat pengumpulan Dulu tu pernah dikumpulkan di
sampah sementara yang rumah Pak Nursalim (KAUR Desa)
dilakukan masyarakat sebelum atau Pak Sekdes, Cuma karna banyak
pengolahan ? masyarakat yang kurang paham juga
jadi sampah tu masih banyak dibakar
sama warga
6. Bagaimana ketersediaan angkutan Kalau kemaren tu kami pernah juga
sampah Desa Parit 1 Api-Api bekerja sama dengan ibu PKK sampah
terhadap pengelolaan sampah yang dikumpulkan tu diangkut pakai
anorganik? gerobak,
7 Bagaiamana masyarakat Kalau sampah sampah plastik tu ibu
melakukan proses 3R pada PKK ada melakukan, sampai saat ini
sampah anorganik terlebih dahulu mungkin masih berjalan karna itu
? program dari ibu PKK
MATRIKS JAWABAN WAWANCARA MENDALAM TERHADAP
KETUA RT 04 DESA PARIT 1 API-API KECAMATAN BANDAR
LAKSAMANA
No Pertanyaan Responden 4
1 Bagaimana bapak melakukan Kadang sayur atau daun tu dikumpul
pemilahan sampah antara sampah ibu untuk membuat pupuk kandang
organic dan sampah anorganik di tapi kalau sampah kayak plastik atau
rumah ? lainnya tu biasanya di bakar
2 Apakah ada pungutan biaya Belum ada
kebersihan untuk masalah
kebersihan di Desa Parit 1 Api-
Api? Jika ada berpa dan kapan
waktunya ?
3 Bagaimana ketersediaan sarana Di rumah kami ndak ada, karna
prasarana di Desa Parit 1 Api-Api sampah tu dibakar aja tapi kalau
terhadap pengelolaan sampah untuk di desa dulu tu ada gerobak
anorganik ? seperti pengangkutan pengangkutnya tapi sekarang ndak
sampah ke suatu tempat nampak ada lagi do
4 Bagaimanakah bapak melakukan Ndak ada, belanja sikit sikit nyo kalau
proses 3R pada sampah banyak barulah
anorganik terlebih dahulu ?
No Pertanyaan Responden 5
1 Bagaimana bapak melakukan Kalau di rumah bapak sendiri belum
pemilahan sampah antara sampah ada lagi kadang sampah tu dibakar,
organik dan sampah anorganik di dibuang gitu aja nyo
rumah ?
2 Apakah ada pungutan biaya Tidak ada pungutan biaya
kebersihan untuk masalah
kebersihan di Desa Parit 1 Api-
Api? Jika ada berpa dan kapan
waktunya ?
3 Bagaimana ketersediaan sarana Dulu tu ada PKK lah yang
prasarana di Desa Parit 1 Api-Api mengangkut kadang, pakai gerobak
terhadap pengelolaan sampah cuma sekarang berheni lak ku tengok
anorganik ? seperti pengangkutan
sampah ke suatu tempat
4 Bagaimanakah bapak melakukan Tidak ada dilakukan
proses 3R pada sampah anorganik
terlebih dahulu ?
No Pertanyaan Responden 6
1 Bagaimana ibu melakukan Kalau sampah dari dapur kayak
pemilahan sampah antara sampah sayuran tu dipisahkan lalu
organik dan sampah anorganik di dimasukkan plastik untuk diolah lagi
rumah ? jadi pupuk organik, kalau sampah
anorganik ibu sendiri mengolah jadi
kerajinan kayak tas, pot bunga dan
lainnya
2 Apakah ada pungutan biaya Tidak ada
kebersihan untuk masalah
kebersihan di Desa Parit 1 Api-
Api? Jika ada berpa dan kapan
waktunya ?
3 Bagaimana ketersediaan sarana Ndak ada do sampai kesini yang
prasarana di Desa Parit 1 Api-Api sarana atau prasana nya tu, tapi dulu
terhadap pengelolaan sampah tu sempat ada wacana cuma hilang
anorganik ? seperti pengangkutan gitu aja
sampah ke suatu tempat
4 Bagaimanakah ibu melakukan Saya melakukan sendiri dengan cara
proses 3R pada sampah daur ulang, sampah plastik tu saya
anorganik terlebih dahulu ? jadikan kerajinan kayak tas, dompet,
pot
5 Bagaimana menurut ibu Tidak ada, tetapi untuk pasar ada
ketersediaan tenaga kerja untuk dilakukan dari pengelola pasar
melakukan pengelolaan sampah sedangkan untuk pengelolaan sampah
anorganik di Desa Parit 1 Api- di rumah saya sudah melakukan
Api ? sendiri seperti membuat kerajinan
tangan
6. Dimanakah tempat pengumpulan Kalau tempat khususnya ibu ndak ada,
sampah sementara yang dilakuka biasanya ada sampah anorganik ibu
sebelum pengolahan ? masukkan ke dalam plastik dulu nantik
kalau ada waktunya ibu olah menjadi
kerajinan tangan karna
pengolahannya ibu melakukan sendiri
juga, melihat sampah berserakan
begitu kadang geli lihatnya makanya
ibu olah
7 Bagaimanakah sarana atau tempat Dari desa pernah ada program tahun
bapak melakukan proses terhadap 2017 untuk sarana nya tapi tidak
pengelolaan sampah anorganik di sampai ke dekat sini tong sampahnya,
rumah ? kalau untuk di rumah dilakukan
sendiri dikumpulkan suatu wadah dan
dilakukan pengolahan kerajinan
tangan
No Pertanyaan Responden 7
1 Bagaimana bapak melakukan Sampah tu bercampur aja nyo, sampah
pemilahan sampah antara sampah tu dibakar aja nantik kalau udah
organik dan sampah anorganik di banyak
rumah ?
2 Apakah ada pungutan biaya Tidak ada
kebersihan untuk masalah
kebersihan di Desa Parit 1 Api-
Api? Jika ada berpa dan kapan
waktunya ?
3 Bagaimana ketersediaan sarana Kalau di desa dulu dulunya tu ada
prasarana di Desa Parit 1 Api-Api tong-tong di pinggir jalan tu tapi
terhadap pengelolaan sampah sekarang udah banyak hancur juga
anorganik ? seperti pengangkutan karena tidak terawat sejak ada 2016
sampah ke suatu tempat tapi untuk angkut sampah belum ada
lagi, sampah yang ada tu dibakar
4 Bagaimanakah bapak melakukan Kalau dirumah ndak ada tapi desa
proses 3R pada sampah anorganik itulah PKK sama ibu depan rumah ni,
terlebih dahulu ? buat tas
No Pertanyaan Responden 8
1 Bagaimana bapak melakukan Kalau untuk sampah sendiri kami
pemilahan sampah antara sampah ndak ada melakukan pemilahan,
organik dan sampah anorganik di karna kalau dilakukan pemilahan pun
rumah ? ujung-ujungnya sampah tu dibakar aja
lagi nyo
2 Apakah ada pungutan biaya Tidak ada, kalau disini tidak ada,
kebersihan untuk masalah seperti yang terlihat disini
kebersihan di Desa Parit 1 Api- dikumpulkan untuk langsung dibakar
Api? Jika ada berpa dan kapan sampah-sampah itu
waktunya ?
3 Bagaimana ketersediaan sarana Tong sampah sudah ada di tepi-tepi
prasarana di Desa Parit 1 Api-Api jalan tapi setelah dibuang 2 bulan
terhadap pengelolaan sampah setelah itu sampah nya tetap disana aja
anorganik ? seperti pengangkutan kayak mana di buang di awal , tapi
sampah ke suatu tempat belum ada lagi pengangkut tu
4 Bagaimanakah bapak melakukan Kalau ibu pribadi di rumah sendiri
proses 3R pada sampah anorganik ndak ada melakukan kayak gitu do
terlebih dahulu ?
5 Bagaimana menurut bapak Tidak ada, tapi dulu ada ibu PKK
ketersediaan tenaga kerja untuk melakukan pengelolaan tersebut tapi
melakukan pengelolaan sampah tidak berjalan lagi dari 2017 kemarin
anorganik di Desa Parit 1 Api-
Api ?
6. Dimanakah tempat pengumpulan Kumpulnya di samping rumah aja nyo,
sampah sementara yang dilakuka kalau udah banyak rasa nya diperun
sebelum pengolahan ? (bakar) lagi
7 Bagaimanakah sarana atau tempat Kalau dirumah ibu cuma kumpulkan
bapak melakukan proses terhadap di ember kalau udah penuh dibakar
pengelolaan sampah anorganik di
rumah ?
Lampiran 7
Lampiran 8
DOKUMENTASI
Gambar 1
Wawancara Mendalam dengan Kepala Desa Parit 1 Api-Api
Gambar 2
Wawancara Mendalam dengan Kepala Dusun Kenanga Muda
Gambar 3
Wawancara Mendalam dengan Kepala Dusun Melati
Gambar 4
Wawancara Mendalam dengan Ketua RT 04
Gambar 5
Wawancara Mendalam dengan Ketua RT 05
Gambar 6.
Wawancara Mendalam dengan Masyarakat
Gambar 7.
Wawancara Mendalam dengan Masyarakat sekaligus
Masyarakat yang mengolah sampah secara mandiri
Gambar 8.
Wawancara Mendalam dengan Masyarakat
Gambar 9.
Pembuangan Sampah Sembarangan di Pasar
Gambar 10.
Bekas Pembakaran Sampah
Gambar 11.
Pembakaran Sampah
Gambar 12.
Pembuangan Sampah ke Selokan/Parit
Gambar 13.
Sarana Pembuangan Sampah
Gambar 14.
Bekas Pembakaran Sampah di Pasar
Gambar 15.
Salah Satu Penampungan Sampah Kepunyaan Masyarakat Yang
Berpatisipasi Secara Mandiri Mendaur Ulang Sampah
Gambar 16.
Proses Pendaur Ulangan Sampah Menjadi Kerajinan