TESIS
Oleh:
Sarif Febriandi
0613517026
MOTTO
PERSEMBAHAN
ABSTRAK
Sampah merupakan barang sisa yang tidak terpakai. Timbunan sampah di Kota
Kendari tahun 2017 yaitu 200 ton/hari dan pada tahun 2018 sebesar 229.46 ton/hari
sampah yang tidak terkelola sekitar 10.29 ton/hari. Tujuan penelitian untuk
menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga terhadap perilaku
pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional. Teknik sampling yaitu Stratified Random Sampling dan purposive sampling.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat Kota Kendari. Sampel
berjumlah 400 responden. Instrumen menggunakan kuesioner. Data dianalisis
univariat, bivariat dengan Chi Square dengan taraf signifikansi 5% (α = 0.05) dan
multivariat dengan regresi logistik. Hasil uji Chi square menunjukkan ada pengaruh
yang signifikan antara pengetahuan (p=0.000; OR=2.481), sikap (p=0.014;
OR=1.829), dukungan keluarga (p=0.001; OR=2.398), sarana dan prasarana (p=0.020;
OR=1.744), dan tidak ada pengaruh dukungan tokoh masyarakat (p=0878; OR=0.961),
kebijakan (p=1.000; OR=1.036) terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah. Hasil
regresi logistik menunjukkan pengetahuan yang paling berpengaruh terhadap perilaku
pemanfaatan tempat sampah. Masyarakat diharapkan membuang sampah pada tempat
yang telah disediakan dan mengolah sampah.
4
ABSTRACT
Garbage was unused leftover goods. The rubbish heap in the city of Kendari in 2017
was 200 tons/day and in 2018 amounted 229.46 tons/day of unmanaged garbage around
10.29 tons/day. The purpose of this was to analyze the influence of knowledge, attitude,
and family supports on the behavior of the utilization of garbage in Kendari city. This
study was using cross sectional design. The sampling technique of this study were
Stratified Random Sampling and purposive sampling techniques. The population in
this study was all the people of Kendari city. Samples amounted to 400 respondents.
The instrument was using questionnaire. Data were analyzed using univariate, bivariate
with Chi square with a significance level of 5% (α = 0.05) and multivariate with logistic
regression. The result of Chi square test showed that there was a significant relationship
between knowledge (p=0.000; OR=2.481), attitudes (p=0.014; OR=1.829), family
support (p=0.001; OR=2.398) facilities and infrastructure (p = 0.020; OR = 1,744), and
there is no influence of support from community leaders (p = 0878; OR = 0.961), policy
(p = 1,000; OR = 1,036) on the behavior of waste bin utilization. The logistic regression
results show that knowledge has the most influence on the behavior of garbage
utilization. The society was expected to dispose of garbage in the place that has been
provided and processing garbage.
5
PRAKATA
Segala puji syukur dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
Kendari”. Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan maraih gelar Magister
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai phak. Oleh karena
kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima
kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing: Dr. Asih
(Pembimbing II), yang dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan sampai
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang telah
1. Bapak Prof. Dr. Agus Nuryatim, M.Hum., sebagai Plt. Direktur Pascasarjana
2. Ibu dr.RR. Sri Ratna Rahayu, M.Kes., Ph.D., sebagai Koordinator Program studi
3. Bapak dan Ibu Dosen UNNES yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu
4. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari yang telah memberikan izin
5. Kepala bidang B3, petugas kebersihan Kota kendari dan responden penelitian yang
6. Kedua orang tua yang tercinta Alm. Syahrir Djohan dan Cicih Sunarsih yang telah
banyak dan selalu memberikan dukungan baik moral maupun materil, pengorbanan
yang tulus, kesabaran, kasih sayang, dan doa restu yang selalu mengiringi setiap
langkah penulis.
7. Kakak-kakak Sri Apriani dan Sri Sepianita yang selalu memberikan dukungan,
8. Sahabat-sahabat anak kontrakan keranji dan Aesyira terima kasih atas dukungan
2017, teman dalam suka dan duka serta atas segala bantuan kerja samanya sejak
mengikuti studi sampai penyelesaian penulisan tesis. Semoga kita semua berhasil
10. Pihak lainnya yang sudah banyak membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun tulisan
tesis ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat peneliti harapkan. Semoga penelitian ini bermanfaat dan merupakan kontribusi
(Sarif Febriandi)
8
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................... ii
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP............................................................................................. 87
5.2 Saran......................................................................................................... 88
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen
Lampiran 2 Output Uji Validitas dan Reabilitas
Lampiran 3 Output Uji Univariat Dengan Chi Square
Lampiran 4 Output Uji Bivariat Dengan Chi Square
Lampiran 5 Output Uji Multivariat Dengan Chi Square
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 7 Dokumentasi
15
BAB I
PENDAHULUAN
di perkirakan akan mencapai jumlah 284,83 juta jiwa dari 238,52 juta jiwa pada tahun
2010. Jumlah ini akan terus bertambah menjadi 305,65 juta jiwa pada tahun 2025 (BPS,
dan di ikuti dengan kebutuhan yang meningkat pula sehingga memunculkan masalah
hasil dari kebutuhan yang meningkat yakni sampah (Hapsari, 2014; Mulasari, 2013;
Dari hasil studi University Of Georgia yang dilakukan di 192 Negara terdapat 5
Negara penghasil sampah terbesar pada tahun 2010, salah satunya Indonesia yang
menyumbang 3,2 juta ton per tahun, diperkirakan ada sekitar 8 juta ton sampah plastik
Diperkirakan 8300 juta metrik ton (Mt) dari plastik telah diproduksi hingga saat
ini. Pada 2015, sekitar 6300 Mt sampah plastik telah dihasilkan, sekitar 9% dari yang
telah didaur ulang, 12% dibakar, dan 79% terakumulasi di tempat pembuangan sampah
atau lingkungan alam. Jika tren produksi dan pengelolaan limbah saat ini terus
berlanjut, sekitar 12.000 Mt sampah plastik akan di landfill atau di lingkungan alam
Nampak jelas bahwa Indonesia menyumbang sebanyak 3,22 juta metrik ton
(Millions of Metric Tons/MMT) limbah plastik dan menunjukkan bahwa sampah plastik
paling banyak ditemukan di Indonesia, yakni 25,6 bagian per 100 m2 terumbu karang
Dilihat dari presentase volume sampah yang terangkut per hari maka baru lima
Provinsi saja yang mencapai 90% yaitu Denpasar, Padang, Banjarmasin, Makassar, dan
Medan (BPS, 2017). Diperkirakan timbulan sampah 2908787,04 ton/hari Ibu kota dan
undang nomor 18 tahun 2008, dikatakan bahwa guna mengatasi permasalahan sampah
dari hulu ke hilir dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.
pendauran ulang. Sejalan dengan tren global, sistem yang inovatif dan terintegrasi
2015).
Dalam hal ini perubahan kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh
oleh faktor penyebab perilaku (behaviour cause) dan faktor diluar perilaku (non
sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan adapun faktor penguat (reinforcing)
seperti kebijakan dan dukungan tokoh masyarakat (Lestari, 2015; Priyoto, 2018).
pengolahan limbah padat yang baik secara signifikan di pengaruhi oleh kepatuhan
sarana dan prasarana sampah. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Mamady
kota besar salah satu adalah sampah (Ahmed & Islam, 2014). Jumlah peningkatan
timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta
ton/tahun. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di beberapa kota tahun 2012, pola
(69%), dikubur (10%), dikompos dan didaur ulang (7%), dibakar (5%), dan sisanya
tidak terkelola (7%). Pada saat ini, upaya pemilahan dan pengolahan sampah masih
sangat minim sebelum akhirnya sampah ditimbun di TPA (KLHK, 2015). Hasil
peneletian mengatakan bahwa adanya peningkatan luar biasa limbah yang masuk ke
Di Kota Kendari dengan penduduk 356.594 jiwa dengan luas wilayah 295.89 km2
pada tahun 2017 sekitar 200 ton/hari sampah dan pada tahun 2018 sampah yang
ditimbun di tempat pembuangan akhir sebesar 229.46 ton/hari dan sampah yang tidak
18
terkelola sekitar 10.29 ton/hari pada 2018 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
Berdasarkan sumber sampah di Kota Kendari pada tahun 2017 timbunan sampah
rumah tangga 41,13%, sampah kantor 4,48%, sampah pasar tradisonal 19,01%, sampah
pusat perniagaan 11,56%, sampah fasilitas publik 5,62%, timbunan sampah kawasan
dilakukan oleh rumah tangga. Persentase rumah tangga yang paling sering
kompos/pupuk (0,53 persen), dimanfaatkan untuk makanan hewan (0,26 persen) masih
kurang dari satu persen. Sementara sekitar 54,65 persen rumah tangga paling sering
Dari hasil wawancara dengan salah satu pegawai Dinas Lingkungan Hidup dan
sampah yang berserakan di pinggir jalan bahkan sampah menggunung. Dalam hal ini
pengelolaan sampah (Farida et al., 2017; Tumiwa et al., 2014; Luh et al., 2017;
Hasil penelitian mengenai faktor enabling yaitu sarana, prasarana dan kebijakan
sampah (Farida et al., 2017; Tumiwa, 2014; Luh et al., 2017; Mulasari, 2013;
Posmaningsih, 2016). Kebijakan yang dibuat pemerintah harus tepat sasaran guna
dan menjalin sinergi antara tokoh masyarakat yang ada dilingkungan sekitar agar hasil
tempatnya dan pengolahan sampah (Norival, 2018; Pambudi & Krismani, 2017).
Volume sampah yang besar dan beranekaragam jenisnya jika tidak dikelola
lingkungan yang kompleks dan serius, seperti pencemaran air oleh “lindi” (leachate),
pencemaran udara karena adanya gas metana (CH4) dan pencemaran tanah. Sampah
Entamoeba histolytica, dan lain-lain yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia
(Farida, 2017).
Sesuai observasi data dinas kesehatan Kota Kendari timbulnya gejala penyakit
seperti ISPA, diare, demam berdarah dengue dan penyakit kulit diakibatkan oleh
paparan limbah. Dalam penelitian studi literatur Fazzo et al., (2017) mengatakan
pernapasan, sistem pencernaan dan penyakit kulit. Bekerja dilingkungan yang kurang
sehat apalagi dengan kondisi yang tidak mendukung seperti adanya polusi udara, air,
tanah, eksposur kimia, perubahan iklim dan radiasi ultraviolet berkontribusi terhadap
berserakan dipinggir jalan dan pembakaran sampah yang masih dilakukan masyarakat
setempat. Perilaku masyarakat Kota Kendari masih di bawah standar serta masih
kurang pengetahuan akan dampak yang di timbulkan akibat sampah (Dinkes Sultra,
2016).
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green mengatakan bahwa
kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor
penyebab perilaku dan faktor diluar perilaku. Maka dari itu peneliti mengambil judul
analisis faktor predisposing yang berupa pengetahuan, sikap, enabling yang berupa
berupa sarana dan prasarana terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat
1. Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang sampah terbesar di dunia sebesar
3,2 juta ton pertahun dengan pemanfaatan tempat sampah yang masih kurang.
2. Terjadinya peningkatan sampah yang signifikan dari tahun 2017 sampai dengan
4. Gejala penyakit yang ditimbulkan oleh sampah masuk dalam 10 besar Kota
Guna membatasi ruang lingkup penelitian lebih fokus dan terarah, maka perlu
1. Terjadinya peningkatan sampah yang signifikan dari tahun 2017 sampai dengan
6. Apakah ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap perilaku masyarakat dalam
Penelitian ini penting untuk dilakukan dan diharapkan memiliki manfaat baik
Secara teoritis, hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi referensi atau
masukan bagi ilmu kesehatan khususnya kesehatan masyarakat terkait dengan faktor
predisposing, reinforcing, dan enabling sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu
1. Bagi institusi, diharapkan hasil penelitian ini menjadi sumber informasi bagi
Kesehatan Masyarakat.
3. Bagi Masyarakat, di harapkan dengan adanya hasil penelitian ini masyarakat dapat
25
BAB II
Menurut teori Lawrence W Green dapat menganalisis perilaku manusia dan tingkat
yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behaviour
causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan dan terbentuk dari 3 faktor (Lestari,
2015):
sampah (Aditya, 2015). Faktor predisposing meliputi umur, masa kerja, pendidikan,
1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra
manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Wawan, 2010).
26
a. Tahu (know) tahu diartikan pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
(recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau
rangsang yang telah diterima. Oleh karena itu ”tahu” ini adalah merupakan
suatu struktur tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain
itu didasarkan pada suatu kriteria yang telah ada (Wawan, 2010).
sekitar seperti keluarga, media informasi, dan sosialisasi petugas kesehatan Dalam hal
semakin tinggi pula perilaku masyarakat dalam pengelolaan tempat sampah (Selomo
et al., 2016).
2. Sikap
Sikap menurut teori Green merupakan bagian dari predisposisi perilaku juga
bersifat khas yang bisa memulai atau mengarahkan perilaku dalam pemanfaatan tempat
sampah merupakan hasil dari belajar sikap dapat dirumuskan sebagai kecendrungan
untuk berespon baik secara posistif maupun negatif terhadap orang objek atau situasi
tertentu. Sikap pada hakekatnya merupakan tingkah laku bahas yang tersembunyi
(implicite response) yang terjadi langsung setelah ada rangsang baik secara sadar atau
tidak sikap dapat terbentuk dengan adanay pengetahuan, keyakinan dan emosi
(Notoadmodjo, 2012).
a. Komponen sikap
efektif dan konatif. Komponen kognitif yaitu komponen yang berkaitan dengan
28
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
b. Tingkatan sikap
Menurut Teori Green sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu menerima,
Menurut teori green sikap dibagi menjadi sikap positif dan sikap negatif. Sikap
yang baik yaitu respon seseorang dalam pengolahan sampah sebelum melakukan
sampah seperti kaleng atau botol bekas untuk dijual kembali), respon negatif
perilaku ini perlu diperkuat agar tidak menjadi perubahan yang sementara (Amanah
et al., 2014).
digunakan berdasarkan pada efektifitas dan efisiensi. Adanya dua kategori evaluasi
tujuan program dan prioritas pilihan dan nilai-nilai yang tersedia dan kecukupan
Dukungan yang diberikan oleh tokoh masyarakat seperti tokoh pemuda, tokoh
tekanan maupun perhatian yang diberikan oleh tokoh masyarakat sehingga dapat
a. Dukungan emosional.
b. Dukungan Penghargaan.
untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan
individu, dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain, seperti orang-orang
yang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah penghargaan diri)
c. Dukungan instrumental.
individu.
d. Dukungan informasi.
2. Dukungan Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
Friedman (2010) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus
untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga, memberi keperawatan
anggota keluargayang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena
cacat atau usianya yang terlalu muda, mempertahankan suasana rumah yang
pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada sehingga dukungan keluarga berjalan dengan
baik.
a. Dukungan emosional.
terhadap orang yang bersangkutan yang sifatnya lebih mengarah kepada perasaan
b. Dukungan Penghargaan.
untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan
32
individu, dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain, seperti orang-orang
yang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah penghargaan diri)
c. Dukungan instrumental.
individu.
d. Dukungan informasi.
Memberikan informasi, nasehat, sugesti ataupun umpan balik mengenai apa yang
sebaiknya dilakukan oleh orang lain yang membutuhkan dengan cara bertahap dalam
pemberian agar informasi itu dapat tersampaikan dengan baik kepada penerima
informasi.
Dukungan keluarga dapat berupa pertolongan yang praktis bagi keluarga dimana
Dukungan keluarga dalam pemberian motivasi yang kurang akan berdampak pada
perilaku yang buruk terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah, hal ini dikarenakan
ada sebagian anggota keluarga yang merasa kurang mendapatkan informasi dari
anggota keluarga yang lain. Penanganan yang untuk mengatasi kurang maksimalnya
pemberian informasi yaitu dengan melakukan rapat keluarga yang rutin, mengadakan
3. Kebijakan
Kebijakan sebagai pilihan tindakan yang legal karena dibuat oleh pemangku
adalah pernyataan individu, kelompok atau pemerintah, tertulis atau lisan yang
merupakan panduan umum untuk bertindak dalam rangka menyelesaikan masalah dan
dan tidak boleh dibuat dan hanya memberikan batas-batas (ruang lingkup) untuk
Kebijakan adalah suatu arahan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan
menciptakan perubahan dalam kehidupan yang terkena dampak dari kebijakan tersebut
(Ayungttyas, 2015). Berdasarkan uraian defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kebijakan merupakan serangkaian aturan yang didasarkan oleh sebab akibat dan dibuat
oleh pemangku kepentingan ataupun otoritas dalam hal ini pemerintah guna mencapai
tujuan tertentu.
hubungan timbal balik dari tiga unsur, yaitu kebijakan publik, pelaku kebijakan, dan
kebijakan tersebut seperti aktor kebijakan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
Dalam hal ini hierarki kebijakan memiliki otoritas dan kewenangan sendiri.
Sejauh mana kewenangan suatu kebijakan dapat diterapkan tergantung dari posisi
kebijakan tersebut.
1) Kebijakan publik tertinggi yang dibuat oleh legislatif sebagai representasi dari
2) Kebijakan publik yang dibuat dalam bentuk kerja sama antara lembaga
3) Kebijakan yang dibuat oleh eksekutif yaitu kebijakan yang dibuat untuk
Dalam hal ini dasar hukum yang harus ditaati dan menjadi landasan dalam
berdasarkan wilayah tertentu. Seperti kebijakan nasional yang berarti berlaku untuk
provinsi terkait, kota/kabupaten serta level pemerintah yang lebih rendah berikutnya.
Salah satu dasar dalam menentukan hierarki kebijakan dapat dibedakan melalui
isi dari kebijakan tersebut seperti kebijakan utama, kebijakan turunan, kebijakan jangka
target seperti daur ulang sampah, kinerja petugas, ruang terbuka, dan pengawasan
memanfaatkan saja, namun ditujukan kepada pihak lain yang merasakan dampak
positif dari limbah. Penegakan kebijakan dapat dikatakan bahwa sebagai salah satu
pemberian hukuman secara tegas dalam pemberian sanksi kepada pelanggar yang tidak
dan kemudahan akses sumber daya termasuk sarana dan prasarana yang memudahkan
menurunkan efesiensi TPA maka dari itu dibutuhkan suatu konsep untuk pengolahan
sampah semua itu tidak terlepas dari sarana dan prasarana (Widyarsana & Zafira,
2015).
kelestarian lingkungan serta nilai estetika kota agar tidak tercemar oleh sampah,
sebagai pengendalian dan pengelolaan timbulan sampah yang semakin hari semakin
meningkat dan sebagai faktor pendrong bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam
Tempat sampah yang dimaksud yaitu sarana tempat sampah yang telah ada sesuai
bahan yang dapat didaur ulang disediakan pemerintah atau kelompok masyarakat
aktivitas anatara faktor internal dan faktor eksternal (Notoatmodjo, 2012). Sedangkan
menurut Skinner bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon
(Priyoto, 2018).
dengan keranga kerja Precede dan Proceed (Garba & Gadanya, 2017).
dan evaluasi.
development.
38
deduktif dan memulai dengan akibat akhir sehingga bekerja ke belakang ke arah sebab
Adapun penjelasan dari tiap fase dalam kerangka Precede Proceed Theory adalah
sebagai berikut:
aspirasi untuk lebih baik lagi, dengan penerapan berbagai informasi yang didesain
akibat, sehingga dalam fase ini masyarakat tidak hanya menilai kualitas kesehatan
masalah kesehatan.
mordibitas dan mortalitas serta bersifat positif yakni angka harapan hidup, cakupan air
behaviour.
39
c. Melihat important perilaku seperti frekuensi terjadi perilaku dan terlihat nyata
perilaku dan lingkungan merupakan target atau tujuan dari program yaitu predisposing,
Pada tahapan ini dibutuhkan pengkajian analisis kebijakan, sumber daya dan
promsi kesehatan.
6) Fase 6 (Implementasi)
yaitu pengalaman, sensitif terhadap kebutuhan, fleksibel dalam situasi kondisi, fokus
penampilan.
40
Evaluasi terhadap masalah pokok yang pada proses awal perencanaan akan di
Precede dan Proceed adalah kerangka kerja yang dapat digunakan sebagai
panduan promosi kesehatan serta memilih pada setiap fase yang di butuhkan dalam
Saat ini pola perilaku masyarakat masih menggunakan pola pikiran yang lama.
Bagi masyarakat sampah hanya dianggap sebagai baranag tidak berguna dan merasa
belum sadar pada dampak yang akan ditimbulkan jika pola perilaku mereka tidak
berubah. Sampah yang mereka hasilkan setiap hari yang semakin banyak tertumpuk,
suatu saat mereka akan kehilangan tempat pembuangan sampah yang layak karena
sudah penuh akibat dari tidak terkontrolnya jumlah yang masuk ke tempat pembuangan
Maka sampah masih merupakan permasalahan lingkungan yang cukup serius yang
masih dihadapi negara kita. Namun lahirnya kedua Undang-Undang tersebut, bukan
apabila tidak didukung oleh kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam berperilaku
41
sadar akan penanganan sampah. Artinya perilaku masyarakat perlu juga menjadi tolak
ukur keberhasilan dalam mengelola sampah dan untuk mengubah juga membutuhkan
karenakan pemanfaatan tempat sampah yang kurang seperti alat dan bahan yang
kurang, tidak pembelajaran yang menyeluruh secara berkelanjutan dan tong sampah
Hal ini menunjukkan bahwa adanya keberlanjutan sempurna dari perilaku dengan
2.3 Sampah
2.3.1 Defenisi
Sampah adalah bahan buangan sebagai akibat dari aktivitas manusia yang
merupakan bahan yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Keberadaan sampah juga
sejenis sampah rumah tangga dari perkotaan yang dikelola oleh Pemerintah
Merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Kelompok ini
meliputi rumah tinggal yang ditempati oleh sebuah keluarga, atau sekelompok rumah
yang berada dalam suatu kawasan permukiman, maupun unit rumah tinggal yang
berupa rumah susun. Dari sumber ini di hasilkan sampah berupa sisa makanan, plastik,
kertas, koran, kain, kayu, kaca, daun, logam dan kadang-kadang sampah berukuran
besar seperti dahan pohon. Untuk di negara industri seperti mebel, barang elektronik
al., 2013).
Berasal dari pertokoan, pusat perdagangan, pasar, hotel, dan sejenisnya. Dari
sumber ini umumnya dihasilkan sampah berupa kertas, plastik, kayu, kaca, logam dan
juga sisa makanan. Adapun yang menonjol sampah dari pasar tradisional, sampah
Lingkungan industri dan rumah sakit akan menghasilkan sampah sejenis sampah
domestik, seperti sisa makanan, kertas, plastik yang perlu mendapat perhatian adalah
bagaimana agar sampah yang tidak sejenis sampah domestik yang terdapat limbah
Sumber sampah dari kelompok ini dapat berupa jalan kota, taman, tempat parkir,
tempat rekreasi, saluran drainase kota dan fasilitas umum lainnya. Dar daerah ini
dihasilkan sampah berupa daun, pasir, sampah umum dari pejalan kaki, dan
1) Sampah basah adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan atau
sayur hasil dari pengelolaan, pembuatan, dan penyediaan makanan yang sebagian
2) Sampah kering adalah jenis sampah yang dapat terbakar yang tidak dapat terbakar.
Sampah yang mudah terbakar seperti kertas, karbon, kardus, dan plastik. Sampah
3) Abu adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari zat yang mudah
4) Sampah jalanan adalah sampah yang berasal dari pembersihan jalan dan trotoar
baik dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas-
5) Bangkai Binatang adalah sampah berupa sampah biologis yang berasal dari
6) Sampah rumah tangga adalah sampah campuran yang terdiri dari sampah kering,
9) Sampah perumahan adalah sampah yang berasal dari sisa pembuangan gedung,
perbaikan dan pembaharuan gedung seperti batu-batuan, tanah, potongan kayu dan
alat perekat.
10) Sampah pada adalah sampah yang terdiri dari benda-benda kasar yang umum punya
zat organik hasil saringan pada pintu masuksuatu pengelolaan air buanga
kaleng cat, film bekas, dan bekas jarum suntik (Phithakkitnukoon, 2013).
Dalam mengukur kuantitas dan kualitas sampah yang ada perlu melihat beberapa
1) Jumlah penduduk
karenakan kebutuhan yang terus meningkat maka semakin banyak penduduk semakin
banyak sampah.
Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi suatu masyarakat, maka semakin banyak
3) Kemajuan teknologi.
bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk yang beragam
4) Kebisaan masyarakat.
Jika seseorang suka mengonsumsi satu jenis makanan atau tanaman sampah
makanan itu akan meningkat. Kebiasaan dalam masyarakat itu sulit untuk dihilangkan,
maka dari itu faktor ini juga memengaruhi peningkatan jumlah sampah
5) Faktor musim.
Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu air, atau
6) Faktor geografis.
di daratan rendah, karena lokasi pembuangan sampah yang ideal itu tidak mengganggu
Sampah selalu di pandang oleh masyarakat sebagai sesuatu yang tidak berguna
dan tidak bernilai. Persoalan sampah tidak henti hentinya untuk dibahas, karena
berkaitan dengan pola hidup serta budaya masyarakat itu sendiri (Sahil, 2016).
Sampah jika ditangani dengan serius maka akan menjadi masalah yang besar dan
tentang dampak yang disebabkan leh sampah melalui pendidikan kesehatan (Porter,
2016)
Sisa makanan matang yang tadinya aman dikonsumsi sekarang tidak hiegienis
dan berpotensi menjadi sumber penyakit, baik sebagai penghasil bahan beracun, juga
sebagai sumber mikroorganisme patogen. Adapun penyakit yang sering muncul yang
diakibatkan oleh burunya pengelolaan sampah seperti ISPA, Diare, Demam berdarah
Sumber penyakit tersebut tidak serta merta akan menginfeksi manusia sekitarnya,
dibutuhkan media perantara agar terjadi kontak dengan manusia secara umum seperti
air, udara, kontak langsung dan makanan yang di konsumsi oleh manusia (Enri,
Damanhuri, 2015). Seperti yang dikemukakan Wilson (1997) yang dikutip oleh Enri
1) Lalat
banyak lalat, mengidentifikasi di sekitar kita ada sesuatu membusuk. Beberapa jenis
penyakit yang penularannya melalui makanan yang mengandung penyakit seperti tifus
(asiatic cholera), penyakit cacing (helmith), penyakit tidur (african sleeping sicknes
dari trypanosomiasis), tularemia, dan sandfly fever. Diperkirakan lebih dari 90% lalat
2006).
47
2) Tikus
makanan tersedia di sampah. Penyakit yang dapat ditularkan melalui tikus seperti
penyakit yang dapat ditularkan melalui nyamuk antara lain adalah filariasis, dengue,
3) Bakteri Patogen
mikrorganisme, termasuk bakteri patogen yang berasal dari pencernaan dan dari
Pengolahan sampah yang masih kurang maksimal di beberapa kota yang ada
Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman pelaksanaan bank Sampah. Maka dari itu
48
untuk memperjelas peraturan daerah Kota Kendari dibuatlah Peraturan daerah kota
sampah meliputi :
a. Perwadahan (Strorage)
Langkah awal yang harus dilakukan setelah sampah terbentuk yaitu menyiapkan
wadah yang sesuai dengan karakter sampah, termasuk pemberian warna yang berbeda
b. Pengumpulan (collection)
tempat atau pada sumbernya adalah semua perlakuan terhadap sampah yang dilakukan
bervariasi antara lain pemilahan, pemanfaatan kembali, dan daur ulang. Tujuan dari
Kegiatan penanganan sampah yang membawa sampah dari sumber dan atau adri
TPS atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke TPA, abik yang dilakukan
49
secara swadaya oleh penghasil sampah maupun pemerintah Kota. Titik terjadinya
d. Pengolahan (treatment)
Sampah dapat diolah tergantung pada jenis dan komposisinya. Berbagai alternatif
yang tersedia dalam proses pengolahan sampah di antaranya adalah sebagai berikut:
mikrobiologi menjadi produk lain yang dapat dipergunakan. Output dari proses ini
4) Energy recovery, yaitu transformasi sampah menjadi energi, baik energi panas
Model pembuangan sampah di Indonesia ada dua macam, yaitu Urugan dan
tumpukan. Urugan atau model buang dan pergi merupakan cara yang paling sederhana
umumnya dilakukan untuk kota yang menghasilkan volume sampah tidak terlalu besar.
Pengelolaan sampah yang kedua yang biasanya diterapkan di kota besar, yaitu
tumpukan yang perlu dilakukan secara lengkap dengan teknologi aerobic yang
antar variabel atau antar fenomena yang menjadi objek penelitian sebagai berikut:
Faktor Predisposing :
1. Umur
2. Masa kerja
3. Pendidikan
4. Pengetahuan
5. Sikap
6. Kepercayaan
7. Kegemaran
8. Keterampilan
9. Keyakinan Diri
Perilaku Masyarakat
Faktor Reinforcing : Dalam Pemanfaatan
1. Dukungan Tokoh Tempat Sampah
Masyarakat (tokoh
pemuda, tokoh adat,
tokoh agama dll)
2. Dukungan Keluarga
3. Kebijakan
Faktor Enabling :
1. Sarana dan Prasarana
2. Fasilitas Pelayanan
Kerangka berpikir merupakan gambar tentang alur pikir peneliti yang disusun
Pengetahuan
Sikap
Dukungan Keluarga
Kebijakan
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir
52
2.6 Hipotesis
2.6.1 Ha
2.6.2 Ho
2) Tidak ada pengaruh sikap terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan tempat
6) Tidak ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap perilaku masyarakat dalam
101
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesimpulan:
Kendari sebesar 2.481. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value 0.000 < α
(0,05).
2. Ada pengaruh sikap terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah di Kota Kendari
sebesar 1.829 kali. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value 0.014 < α (0,05).
tempat sampah di Kota Kendari sebesar 0,961 kali. Berdasarkan uji Chi Square
di Kota Kendari sebesar 2.398 kali. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value
5. Ada pengaruh sarana dan prasarana terhadap perilaku pemanfaatan tempat sampah
di Kota Kendari sebesar 1.744 kali. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh p-value
Kota Kendari sebesar 1.036 kali. Berdasarkan hasil uji Chi Square di peroleh p-
tempat sampah di Kota Kendari adalah pengetahuan dengan nilai P-value sebesar
0.000 dan dukungan keluarga dengan nilai P-value sebesar 0.000 menggunakan uji
regresi logistik.
5.2 Saran
sampah pada tempat yang telah disediakan agar kelak anak dan cucu bisa
merasakan manfaatnya.
2. Sekiranya tokoh masyarakat dan keluarga tetap menjadi contoh yang baik bagi
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N., & Wahyuni, E. S. 2018. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Dr. H.
Abdul Moeloek”. Jurnal Kesehatan Holistik, 12 (1): 1-9.
Akbar, M. A., Gani, H. A., & Istiaji, E. 2015. “Dukungan Tokoh Masyarakat Dalam
Keberlangsungan Desa Siaga Di Desa Kenongo Kecamatan Gucialit Kabupaten
Lumajang”. Jurnal Pustaka Kesehatan, 3 (3): 522-529.
Akhtar, H., & Soetjipto, H. P. 2015. “Peran Sikap Dalam Memediasi Pengaruh
Pengetahuan Terhadap Perilaku Minimisasi Sampah Pada Masyarakat Terban,
Yogyakarta”. Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 21 (3): 386-392.
Alfikri, N., Hidayat, W., & Girsang, V. I. 2018. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tindakan Membuang Sampah Di Lingkungan Iv Kelurahan Helvetia
Kecamatan Medan Helvetia Tahun 2017”. Jurnal Riset Hesti Medan, 3 (1): 10-
20.
Ali, F., Karimuna, L., & Putra A. A. 2017. “Analisis Keberlanjutan Pengelolaan
Sampah Di Kecamatan Kambu Kota Kendari” Jurnal Pascasarjana UHO, 0 (0):
1-10.
Almanda, D., Isyanto, H., & Samsinar. R. 2018. “ Perancangan Prototype Pemilah
Sampah Menggunakan Solar Panel 100 Wp Sebagai Sumber Energi Listrik
Terbarukan”. Makalah. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta, 17 Oktober 2018.
Amanah, S., Damanik, I. P. N., & Ibrahim, H. 2014. “Pemanfaatan Sampah Untuk
Mendukung Usaha Tanaman Obat Keluarga (Toga) Dan Agroekosistem Di Desa
Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor”. Jurnal Manusia Dan
Lingkungan, 21 (1): 90-97.
Ambarwati, F., & Ma’arif, S. 2014. “Pemenuhan Kebutuhan Sarana Dan Prasarana
Studi Kasus: Keterkaitan Masyarakat Kampung Petempen Dengan Masyarakat
Apartemen Mutiara Garden Semarang”. Jurnal Teknik PWK, 3 (4) 637-648.
104
Anifa, T., Anward, H. H., & Erlyani, N. 2017. “Perbedaan Perilaku Membuang
Sampah Pada Siswa Antara Sebelum Dan Sesudah Diberikan Live And Symbolic
Modeling”. Jurnal Ecopy, 4 (2): 96-102.
Ankesa, H., Amanah, S., & Asngari, P. S. 2016. “Partisipasi Kelompok Perempuan
Peduli Lingkungan dalam Penanganan Sampah di Sub DAS Cikapundung,
Provinsi Jawa Barat”. Jurnal Penyuluhan, 12 (2): 105-113.
Anshassi, M., Laux, S. J., & Townsend, T., G. 2019. “Approaches To Integrate
Sustainable Materials Management Into Waste Management Planning And
Policy”. Resources, Conservation And Recycling, 148 (4): 55-66.
Banowati, E., & Paramita, A. P. 2015. “Implementasi Dan Sosialisasi Model Pelatihan
Dalam Pemberdayaan Penduduk Miskin Perkotaan”. Jurnal Geografi, 12 (1): 62-
114.
Birawida, A. B., Makkau, B. A., & Dwinata, I. “Penentuan Lokasi TPA Dengan
Pendekatan Spasial Di Pulau Kecil Kota Makassar”. Media Kesehatan
Masyarakat Indonesia, 14 (3): 278-284.
Cingolani, A. M., Barbera, I., Renison, D., & Barri F. R. 2016. “Can Persuasive And
Demonstrative Messages To Visitors Reduce Littering In River Beaches?.” Waste
Management, 58 (0): 34-40.
105
Damanhuri, E. & Padmi, T. 2018. Pengelolaan Sampah Terpadu. Bandung: ITB Press.
Darmawan, D., & Fadjarajani, S. 2016. “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap
Pelestarian Lingkungan Dengan Perilaku Wisatawan Dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan”. Jurnal Geografi, 4 (1): 37-49.
Ediana, D., Fatma, F., & Yuliana. 2018. “Analisis Pengolahan Sampah Reduce, Reuse,
Dan Recycle (3r) Pada Masyarakat Di Kota Payakumbuh”. Jurnal Endurance, 3
(2): 238-246.
Erlani, Rivai, A., & Juhaerah. 2017. “Analisis Penanganan Smapah Oleh Ibu Rumah
Tangga Di Pulau Sapuli Kabupaten Pangkep”. Media Kesehatan Politeknik
Kesehatan Makassar 12 (1): 1-6.
Fazzo, F., Minichilli, F., M. Santoro, M., Ceccarini, A., Della Seta M., Bianchi, F.,
Comba, P., & Martuzzi, M. 2017. “Hazardous Waste And Health Impact: A
Systematic Review Of The Scientific Literature”. Environmental Health, 16 (1):
1-11.
Garba, R., M., & Gadanya, M., A. 2017. “The role of intervention mapping in designing
disease prevention interventions: A systematic review of the literature”. PLoS
ONE, 12 (3): 1-18.
Geyer, R., Jambeck, J. R., & Law, K. L. 2017. “Production, Uses, And Fate Of All
Plastics Ever Made”. Science Advances, 3 (7):1-5.
106
Gusti, A., Isyandi, B., Bahri, S., & Afandi, D. 2015. “Faktor Determinan Intensi
Perilaku Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Pada Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas, 9 (2): 65-72.
Haerul, Akib, H., & Hamdan. 2016. “Implementasi Kebijakan Program Makassar
Tidak Rantasa (MTR) Di Kota Makassar”. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
Publik, 6 (2): 21-34.
Hanafi, A. S., Sholihah, Q., Martina, & Deniati, E. N. 2018. “Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Pada Masyarakat Tepi Sungai Dan Faktor Yang
Mempengaruhinya”. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 14 (4): 368-377.
Harhay, M. O., Halpern, S. D., Harhay, J. S., & Olliaro, P. L. 2009. “Health Care Waste
Management: A Neglected And Growing Public Health Problem Worldwide”.
Tropical Medicine and International Health, 14 (11): 1414-1417.
Isthofiyani, S. E., Prasetyo, A. P. B., & Iswari, R. S. 2016. “Persepsi Dan Pola Perilaku
Maysrakat Bantaran Sungai Damar Dalam Membuang Sampah Disungai. Journal
of Innovative Science Education, 5 (2): 128-136.
Jagosh, J., Bush, P. L., Salsberg, J., Macaulay, A. C., Greenhalgh, T., Wong, G., Cargo,
M., Green, L., W., & Pluye, P. 2015. “A Realist Evaluation Of Community-Based
Participatory Research: Partnership Synergy, Trust Building And Related Ripple
Effects”. BMC Public Health, 15 (1):1–11.
107
Jambeck, J. R., Geyer, R., Wilcox, C., Siegler, T. R., Perryman, M., Andrady, A.,
Narayan, R., & Law, K. L. 2015. “Plastic Waste Inputs From Land Into The
Ocean”. Science, 347 (6223): 768–771.
Jambeck, J. R., Hardesty, B. D., Brooks, A. I., Friend, T., Teleki, K., Fabres, J.,
Beaudoin, Y., Bamba, A., Francis, J., Ribbink, A. J., Baleta, T., Bouwman, H.,
Knox, J., & Wilcox, C. 2018. “Challenges And Emerging Solutions To The Land-
Based Plastic Waste Issue In Africa”. Marine Policy, 96 (10): 256-263.
Jenkins, M. W., Cumming, O., Scott, B., & Cairncross, S. 2014. “Beyond ‘Improved’
Towards ‘Safe And Sustainable’ Urban Sanitation: Assessing The Design,
Management And Functionality Of Sanitation In Poor Communities Of Dar Es
Salaam, Tanzania”. Journal of Water, Sanitation and Hygiene for Development,
4 (1): 131-141.
Kandziora, J. H., Toulan, N. V., Sobral, P., Taylor, H. I., Ribbink, A. J., Jambeck, J.
R., & Werner, S. 2019. “The Important Role Of Marine Debris Networks To
Prevent And Reduce Ocean Plastic Pollution”. Marine Pollution Bulletin, 141 (4):
657-662.
Lamb, J. B., Willis, B. L., Fiorenza, E. A., Couch, C. S., Howard, R., Rader, N. D.,
True, J. D., Kelly, L. A., Ahmad, A., Jompa, J., & Harvell, C. D. (2018). “Plastic
Waste Associated With Disease On Coral Reefs”. Science, 359 (6374): 460-462.
Larasati, T., Mubin, M. F., & Targunawan. 2015. “Dukungan Keluarga Terhadap
Perkembangan Psikologi: Konsep Diri Anak Usia Sekolah Dasar Di Wilayah
Banjir ROB Kelurahan Bandarharjo Semarang Utara”. Jurnal Ilmu Keperawatan,
8(6): 1-9.
Lee, S., & Paik, H. S. 2011. “Korean Household Waste Management and Reycling
Behaviour”. Building and Environment, 46 (5): 1159-1166.
Mulasari, A., Husodo, A. H., & Muhajir, N. 2016. “Analisis Situasi Permasalahan
Sampah Kota Yogyakarta dan Kebijakan Penanggulangannya”. Jurnal KEMAS,
11 (2): 98–106.
Mulasari, S. A., & Sulistyawati. 2014. “Keberadaan TPS Legal dan TPS Ilegal Di
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman”. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9 (2):
122-130.
Mulasari, S. A., Husodo, A. H., & Muhadjir, N. 2014. “Kebijakan Pemerintah Dalam
Pengelolaan Sampah Domestik”. Kesmas 8 (8): 404-410.
Mulyadi, A., Husein, S., & Saam, Z. 2010. “Perilaku masyarakat dan peranserta
pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah di kota tembilahan”. Journal of
Environmental Science, 3 (2): 147-162.
109
Nasir, S., Murti, B., & Suryani, N. 2016. “Path Analysis on the Association Between
Predisposing, Enabling, and Reinforcing Factors, and House Sanitation in
Bengkulu, Sumatera”. Journal of Health Promotion and Behavior, 1 (3): 191-201.
Notoatmodjo, S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta
Penny, L., Bijaksana, H. U., Yunita, R., & Itta, D. 2012. “Kajian Perilaku Masyarakat
Membuang Sampah Di Bantaran Sungai Martapura Terhadap Lingkungan
Perairan”. Envirosecienteae, 8 (3): 117-126.
Perdana, H. D., Hananto, S. T., Bandi, & Murni, S. 2016. “Peningkatan Sarana
Prasarana Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Desa Doplang Kabupaten
Boyolali”. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 22 (4): 1-9.
Phithakkitnukoon, S., Wolf, M., I., Offenhuber, D., Lee, D., Biderman, A., & Ratti, C.
2013. “Tracking Trash”. Journal IEEE Pervasive Computing, 12 (2): 38-48.
Portman, M. E., Pasternak, G., Yotam, Y., Nusbaum, R., & Behar, D. 2019.
“Beachgoer Participation In Prevention Of Marine Litter: Using Design For
Behavior Change”. Marine Pollution Bulletin, 144 (5): 1-10.
Prajati, G., & Darwin. 2017. “Perilaku Guru Dan Pegawai Sekolah Terhadap
Penerapan Program Zero Waste Di Sekolah: Studi Kasus SMK Maitreyawira
Batam”. Jurnal Teknologi Rekayasa, 2 (1): 39-46.
Priyoto. 2018. Teori Sikap & Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nusa Medika.
Pulungan, S. R., Marsaulina, I., & Naria, E. 2012. “Higiene Dan Sanitasi Terminal
Pelabuhan Roro Kota Dumai Tahun 2012”. Lingkungan Dan Keselamatan Kerja,
4 (1): 22-31.
Rantetoding, R., Setiani, O., & Raharjo, M. 2006. “Kajian Teknis Dan Manajerial
Pengelolaan Sampah Dan Kaitannya Dengan Kesehatan Lingkungan Di Kota
Jayapura”. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 5 (1): 17-24.
Reyes, M. E., Jambeck, J. R., Reeves, P., & Johnsen, K. 2016. “Will They Recycle?
Design And Implementation Of Eco-Feedback Technology To Promote On-The-
Go Recycling In A University Environment”. Resources, Conservation And
Recycling, 114 (11): 72-79.
111
Rudianto, H., & Azizah, R. 2005. “Studi Tentang Perbedaan Jarak Perumahan Ke TPA
Sampah Open Dumping Dengan Indikator Tingkat Kepadatan Lalat Dan Kejadian
Diare”. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1 (2) 152-160.
Ruhmawati, T., Karmini, M., & Tjahpati, D. P. 2017. “Peningkatan Pengetahuan Dan
Sikap Kepala Keluarga Tentang Pengelolaan Sampah Melalui Pemberdayaan
Keluarga Di Kelurahan Tamansari Kota Bandung”. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Indonesia, 16 (1): 1-7.
Sahil, J., Muhdar, M. H. I. A., Rohman, & Syamsuri. 2016. “Sistem Pengelolaan Dan
Upaya Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa- Dufa Kota Ternate”. Jurnal
Bioedukasi, 4 (2): 478-487.
Samosir, K., & Ramadhan, F. S. 2019. “Peranan Perilaku Dan Dukungan Tokoh
Masyarakat Terhadap Kepemilikan Jamban Sehat Di Tanjungpinang”. Jurnal
Kesehatan, 12 (1): 77-86.
Sari, N., & Mulasari, S. A. 2017. “Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Dengan
Perilaku Pengelolaan Sampah Di Kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo
Yogyakarta”. Jurnal Medika Respati, 12 (2): 1907-3887.
Selomo, M., Birawida, A. B., Mallongi, A., & Muammar. 2016. “Bank Sampah
Sebagai Salah Satu Solusi Penanganan Sampah Di Kota Makassar”. Jurnal
MKMI, 12 (4): 232-240.
112
Setyowati, R., & Mulasari, S. A. 2013. “Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga
Dalam Pengelolaan Sampah Plastik”. KESMAS, 7 (12): 562-566.
Sukendra, D. M., Indrawati, I., & Hermawati, B. 2017. “Pengetahuan Ibu Mengenai
Demam Berdarah Dengue Dan Praktik Pencegahan Dengan Suna Trap”. Journal
Higea Journal of Public Health Research and Development, 1 (4): 1-11.
Triyanto, E., Setiyani, R., & Wulansari, R. 2014. “Pengaruh Dukungan Keluarga dalam
Meningkatkan Perilaku Adaptif Remaja Pubertas”. Jurnal Keperawatan
Padjadjaran, 2 (1): 1-9.
Tumiwa, F. F., Rattu, A. J., & Tucunan, A. A. T. 2014. “Hubungan Antara Faktor
Predisposing, Enabling, Dan Reinforcing Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Tatanan Rumah Tangga Di Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa”.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 2 (1): 1-11.
113
Umayana, H. T., & Cahyati, W. H. 2015. “Dukungan Keluarga Dan Tokoh Masyarakat
Terhadap Keaktifan Penduduk Ke Posbindu Penyakit Tidak Menular”. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 11(1): 96. 101.
Wawan, M & Dewi, A. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Widiyanto, A. F., Suratman, Alifah, N., Muniarti, T., & Pratiwi, O. C. 2019.
“Pengetahuan dan Praktik dalam Pengolahan Sampah Rumah Tangga”. Kesmas,
13 (3): 112-116.
Willis, K., Maureaud, C., Wilcox, C., & Hardesty, B. D. 2018. “How Successful Are
Waste Abatement Campaigns And Government Policies At Reducing Plastic
Waste Into The Marine Environment?”. Marine Policy, 96 (10): 243-249.
Worku, Y., & Muchie, M. 2012. “An Attempt At Quantifying Factors That Affect
Efficiency In The Management Of Solidwaste Produced Bycommercial
Businesses In The City Oftshwane, South Africa”. Journal of Environmental and
Public Health, 0 (0): 1-12.
Ye, H., J., Feng, Y., & Choi, B., C., F. 2015. “Understanding Knowledge Contribution
In Online Knowledge Communities: A Model Of Community Support And Forum
Leader Support”. Electronic Commerce Research and Applications, 14 (1): 34-
45.
Yulida, N., Sarto, S., & Suwarni, A. 2016. “Perilaku Masyarakat Dalam Membuang
Sampah Di Aliran Sungai Batang Bakarek-Karek Kota Padang Panjang Sumatera
Barat”. Journal Of Community Medicine And Public Health, 32 (10): 373-378.
L
A
M
P
I
R
A
N
A. Identitas Responden
1. No Responden :
2. Nama Responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
7. Alamat Responden :
B. Petunjuk pengisian kuesioner
1. Pernyataan Pengetahuan Tentang Pemanfaatan Tempat Sampah.
Berilah tanda checklist () pada salah satu kolom Benar atau Salah, sesuai
yang anda ketahui
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
1. Saya membuang sampah di tempat sampah yang telah
disediakan.
2. Saya memisahkan sampah organik dan nonorganik
sebelum di buang ke tempat sampah.
3. Saya menyediakan tempat sampah di depan rumah
4. Saya mendukung program pemerintah tentang penanganan
sampah
5. Saya dapat mengolah sampah menjadi kompos, dan
kerajinan tangan.
6. Saya secara rutin membersihkan tempat sampah 3 hari
sekali
7. Saya melakukan teguran bila ada yang membuang sampah
bukan pada tempatnya
Kepada
Yth. Calon Responden peneliti
Di Tempat
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan Masyarakat Universitas
NIM : 0613517026
Kendari.”
responden dalam penelitian ini. Demikian atas kesediaan dan kerjasamanya , saya
Penulis
(Sarif Febriandi)
Setelah membaca dan memahami isi penjelasan lembar pertama, saya bersedia dengan
Semarang yang bernama Sarif Febriandi dengan judul “Analisis Faktor Predisposing,
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif pada diri saya
dan saya berharap data yang didapatkan dari saya akan dijaga kerahasiaannya dan
Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
Responden
( )
Semua penjelasan tersebut telah dijelaskan kepada saya dan semua pertanyaan
saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti, bila memerlukan penjelasan saya dapat
Dengan menandatangani formulir ini saya setuju untuk ikut serta dalam
penelitian ini.
( Nama : )
Tanda Tangan Saksi
( Nama : )
1. PENGETAHUAN
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
N % Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's
Alpha N of Items
Excludeda 0 .0
.668 15
Total Item-Total
30 Statistics
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the Cronbach's
procedure. Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
PENG1 11.87 3.637 .380 .636
PENG2 12.27 4.202 .058 .696
PENG3 11.77 3.771 .375 .637
PENG4 11.70 4.079 .237 .658
PENG5 11.77 3.702 .423 .629
PENG6 11.63 3.757 .720 .607
PENG7 11.60 3.972 .720 .624
PENG8 11.73 3.789 .405 .633
PENG9 11.63 4.033 .424 .639
PENG10 11.77 3.633 .471 .621
PENG11 11.63 3.964 .496 .631
PENG12 11.67 4.299 .109 .673
PENG13 11.60 4.593 -.123 .685
PENG14 11.63 4.447 .017 .680
PENG15 11.67 4.713 -.208 .709
N % Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's
Excludeda 0 .0 Alpha N of Items
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
PENG1 7.00 2.759 .401 .784
PENG3 6.90 2.852 .422 .775
PENG5 6.90 2.783 .478 .766
PENG6 6.77 2.875 .764 .738
PENG7 6.73 3.099 .722 .755
PENG8 6.87 2.878 .447 .770
PENG9 6.77 3.151 .424 .773
PENG10 6.90 2.714 .535 .756
PENG11 6.77 3.151 .424 .773
2. SIKAP
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N %
Cronbach's
Cases Valid 30 100.0
Alpha N of Items
Excludeda 0 .0
.721 12
Total 30 100.0
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
SIKAP1 8.73 5.789 -.453 .791
SIKAP2 7.90 4.990 .161 .722
SIKAP3 7.93 4.616 .434 .699
SIKAP4 8.00 4.897 .090 .734
SIKAP5 8.20 4.028 .466 .686
SIKAP6 7.87 5.154 .000 .727
SIKAP7 8.20 3.890 .547 .671
SIKAP8 8.17 4.213 .378 .701
SIKAP9 8.27 3.582 .702 .640
SIKAP10 8.27 3.513 .746 .631
SIKAP11 8.03 4.171 .542 .677
SIKAP12 7.97 4.447 .477 .691
N % Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's
Excludeda 0 .0 Alpha N of Items
.827 8
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
SIKAP3 4.97 4.792 .430 .823
SIKAP7 5.23 4.047 .548 .808
SIKAP8 5.20 4.234 .460 .820
SIKAP9 5.30 3.666 .745 .776
SIKAP10 5.30 3.666 .745 .776
SIKAP11 5.07 4.409 .491 .814
SIKAP12 5.00 4.690 .417 .823
SIKAP5 5.23 3.978 .589 .802
3. DUKUNGAN TOMAS
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
N % Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's
Alpha N of Items
Excludeda 0 .0
.880 13
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
TOMAS1 6.53 12.602 .718 .863
TOMAS2 6.60 13.283 .454 .877
TOMAS3 6.53 13.085 .557 .871
TOMAS4 7.03 15.482 -.168 .904
TOMAS5 7.10 14.093 .303 .883
TOMAS6 6.60 12.110 .827 .856
TOMAS7 6.67 13.954 .241 .889
TOMAS8 6.50 12.810 .683 .865
TOMAS9 6.50 12.603 .756 .862
TOMAS10 6.83 12.213 .747 .860
TOMAS11 6.83 12.420 .683 .864
TOMAS12 6.73 12.202 .744 .861
TOMAS13 6.73 12.064 .788 .858
N % Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's
Alpha N of Items
Excludeda 0 .0
.929 10
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
TOMAS1 5.53 11.154 .810 .918
TOMAS2 5.60 11.834 .523 .932
TOMAS3 5.53 11.706 .611 .927
TOMAS6 5.60 10.869 .851 .915
TOMAS8 5.50 11.362 .773 .920
TOMAS9 5.50 11.155 .852 .916
TOMAS10 5.83 11.178 .699 .923
TOMAS11 5.83 11.385 .632 .927
TOMAS12 5.73 10.961 .765 .920
TOMAS13 5.73 10.961 .765 .920
4. DUKUNGAN KELUARGA
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
N %
Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0
Cronbach's
Excludeda 0 .0 Alpha N of Items
Total 30 100.0 .730 10
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
KELUARGA1 8.07 1.926 .662 .652
KELUARGA2 7.93 2.340 .502 .692
KELUARGA3 7.97 2.447 .310 .723
KELUARGA4 7.87 2.740 .213 .730
KELUARGA5 7.97 2.240 .524 .686
KELUARGA6 8.10 2.093 .466 .699
KELUARGA7 7.87 2.809 .098 .740
KELUARGA8 7.90 2.576 .322 .719
KELUARGA9 7.83 2.902 .000 .740
KELUARGA10 8.00 2.138 .560 .677
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
KELUARGA1 4.27 1.444 .592 .711
KELUARGA2 4.13 1.844 .366 .765
KELUARGA5 4.17 1.592 .606 .709
KELUARGA6 4.30 1.459 .533 .731
KELUARGA8 4.10 1.955 .311 .775
KELUARGA10 4.20 1.476 .674 .687
5. SARANA
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
SARANA1 8.33 5.678 .179 .715
SARANA2 8.33 5.540 .250 .705
SARANA3 8.27 5.857 .125 .719
SARANA4 8.50 5.362 .269 .705
SARANA5 8.40 5.007 .483 .670
SARANA6 8.33 5.402 .322 .695
SARANA7 8.30 5.183 .477 .674
SARANA8 8.13 5.982 .242 .706
SARANA9 8.30 5.252 .436 .679
SARANA10 8.43 5.220 .357 .690
SARANA11 8.33 5.057 .511 .667
SARANA12 8.43 4.944 .496 .668
N % Reliability Statistics
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's
Excludeda Alpha N of Items
0 .0
.755 6
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
SARANA5 3.70 2.010 .746 .643
SARANA7 3.60 2.317 .590 .696
SARANA9 3.60 2.455 .465 .727
SARANA10 3.73 2.340 .439 .736
SARANA11 3.63 2.447 .432 .735
SARANA12 3.73 2.478 .335 .764
6. KEBIJAKAN
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
N % Reliability Statistics
Case Valid 30 100.0 Cronbach's
s Alpha N of Items
Excludeda 0 .0
.774 10
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
KEBIJAKAN1 5.80 6.234 .305 .771
KEBIJAKAN2 6.27 5.375 .448 .754
KEBIJAKAN3 6.20 5.200 .530 .742
KEBIJAKAN4 6.00 5.793 .319 .771
KEBIJAKAN5 6.17 4.971 .650 .724
KEBIJAKAN6 5.97 5.826 .324 .769
KEBIJAKAN7 5.97 5.413 .543 .742
KEBIJAKAN8 6.30 5.183 .544 .740
KEBIJAKAN9 5.93 5.857 .336 .767
KEBIJAKAN10 6.00 5.655 .387 .762
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
KEBIJAKAN2 5.33 4.989 .436 .752
KEBIJAKAN3 5.27 4.823 .518 .739
KEBIJAKAN4 5.07 5.375 .315 .768
KEBIJAKAN5 5.23 4.530 .676 .712
KEBIJAKAN6 5.03 5.413 .318 .767
KEBIJAKAN7 5.03 4.999 .546 .736
KEBIJAKAN8 5.37 4.792 .539 .735
KEBIJAKAN9 5.00 5.448 .327 .766
KEBIJAKAN10 5.07 5.237 .386 .759
7. PERILAKU
Uji Validitas Sebelum Eliminasi
Excludeda .920 10
0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
PERILAKU1 4.40 11.490 .488 .922
PERILAKU2 4.83 9.799 .856 .903
PERILAKU3 4.50 11.155 .492 .923
PERILAKU4 4.50 11.224 .467 .924
PERILAKU5 4.93 9.995 .834 .904
PERILAKU6 4.77 10.116 .736 .910
PERILAKU7 4.77 10.185 .712 .912
PERILAKU8 4.90 10.024 .802 .906
PERILAKU9 4.80 9.890 .817 .905
PERILAKU10 5.00 10.345 .763 .909
Statistics
DUKUNGA SARANA
N DAN
PENGETA DUKUNGA KELUARG PRASARA KEBIJAK PERILA
HUAN SIKAP N TOMAS A NA AN KU
N Valid 400 400 400 400 400 400 400
Missi
0 0 0 0 0 0 0
ng
Frequency Table
PENGETAHUAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SALAH 276 69,0 69,0 69,0
BENAR 124 31,0 31,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
SIKAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 268 67,0 67,0 67,0
BAIK 132 33,0 33,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
DUKUNGAN TOMAS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
TIDAK MENDUKUNG 67 16,8 16,8 16,8
Valid MENDUKUNG 333 83,3 83,3 100,0
Total 400 100,0 100,0
DUKUNGAN KELUARGA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK MENDUKUNG 284 71,0 71,0 71,0
MENDUKUNG 116 29,0 29,0 100,0
Total 400 100,0 100,0
KEBIJAKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 29 7,3 7,3 7,3
BAIK 371 92,8 92,8 100,0
Total 400 100,0 100,0
GET
FILE='D:\TESIS\PROPOSAL ACC 2019\DATA MENTAH.sav'.
DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.
LOGISTIC REGRESSION VARIABLES PRLKU
/METHOD=ENTER PENGE
/SAVE=PRED
/PRINT=CI(95)
/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).
Logistic Regression
Case Processing Summary
2. Sikap
Variables in the Equation
Lower Upper
3. Dukungan Keluarga
Lower Upper
Lower Upper